2
JARINGAN KOMPUTER 1
ROUTING STATIS
Nama :
Akmal Rahim 2201301025
Dosen Pengampu :
Juan Robert Sirait, M.Cs
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan YME yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Routing Statis” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Jaringan Komputer 1. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Jaringan Komputer 1 di kehidupan sehari-hari bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Juan Robert
Sirait, M.Cs, selaku dosen pengampu mata kuliah Jaringan Komputer 1 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 2
LANDASAN TEORI............................................................................................. 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 7
BAB IV ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Routing
Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu
tujuan antar router untuk menemukan jalur terpendek secepat mungkin pada
jaringan .Proses routing terjadi pada perangkat yang disebut dengan router. Dengan
demikian router dan routing merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Pada saat dilakukannya proses routing, router akan memilih rute
terpendek untuk mencapai tujuannya (destination). Router akan mengolah
informasi tersebut menjadi sebuah skema yang disebut dengan tabel routing. Router
tidak akan mengirimkan paket-paket yang tidak diketahui tujuannya . Router akan
menyimpan tabel routing terbaik untuk setiap protokol dan rute secara terpisah. Ada
2 (dua) jenis routing secara umum yang sering digunakan pada jaringan yaitu
routing statis dan routing dinamis.
2
itu sebuah ISP). Oleh karena itu,jaringan 192.168.1.0/24 adalah jaringan
stub dan Router0 adalah router stub.
3
2.2.2 Routing Dinamis
Routing dinamis adalah router yang memiliki tabel routing yang
bekerja dengan menggunakan lalu lintas jaringan yang saling berhubungan
dengan router lainnya. Routing dinamis hanya menjalankan protokol
routing yang dipilih berdasarkan router tetangganya dan secara otomatis
tabel routing yang terbaru akan didapatkan. Selain menguntungkan, routing
dinamis juga sedikit merugikan karena routing dinamis memerlukan routing
protokol untuk membuat tabel routing dan protokol routing yang digunakan
bisa memakan resource komputer.
Contoh men-summary :
2. Cari bit network yang sama dimulai dari bit yang paling kiri, kemudian
batasi.
172.16.64.0/24 10101100.00010000.010000 00.00000000
172.16.65.0/24 10101100.00010000.010000 01.00000000
172.16.66.0/24 10101100.00010000.010000 10.00000000
172.16.67.0/24 10101100.00010000.010000 11.00000000
Prefix = banyaknya bit yang sama
4
Membuat tabel routing lebih kecil akan menjadikan proses
pencariantabel routing lebih efisien. Jika salah satu routing statis dapat
digunakansebagai pengganti dari beberapa routing statis yang lain, maka
ukuran tabel routing akan berkurang. Dalam banyak kasus, routing statis
tunggal dapat digunakan untuk mewakili puluhan, ratusan, atau bahkan
ribuan routing.
Sebagai contoh beberapa alamat jaringan akan menggunakan alamat
jaringan tunggal yang mewakili mewakili beberapa subnet. Misalnya,
jaringan 10.0.0.0/16, 10.1.0.0/16, 10.2.0.0/16, 10.3.0.0/16, 10.4.0.0/16,
10.5.0.0/16, yang semuanya melalui 10.255.0.0/16 dapat diwakili oleh
alamat jaringan tunggal: 10.0.0.0/8.
Beberapa routing statis dapat diringkas menjadi routing statis tunggal jika:
172.16.1.0 10101100.00010000.00000001.00000000
172.16.2.0 10101100.00010000.00000010.00000000
172.16.3.0 10101100.00010000.00000011.00000000
172.16.0.0 10101100.00010000.00000000.00000000
255.255.252.0 11111111.11111111.11111100.00000000
5
• Bila tidak ada rute lain di tabel routing sesuai dengan alamat IP
tujuanpaket. Penggunaan yang palin umum adalah ketika
menghubungkan router perusahaan ke jaringan ISP.
• Ketika router hanya memiliki satu router lain yang terhubung.
Kondisi ini dikenal sebagai router stub.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Router1>enable
Router1#config t
Router1(config)#interface fa0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config)#interface s0/0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#clock rate 64000
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 s0/0/0
Router1(config)# [ctrl+z]
Router1#copy run start
Router1# show ip route
7
……………………….
C 192.168.1.0/24 is directlyconnected,FastEthernet0/0
C 192.168.2.0/24 is directly connected, Serial0/0/0
S 192.168.3.0/24 [1/0] via 192.168.2.2
Router2>enable
Router2#config t
Router2(config)#interface fa0/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config)#interface s0/0/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Router2(config-if)#clock rate 64000
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 s0/0/0
Router2(config)# [ctrl+z]
Router2#copy run start
Router2# show ip route
……………………….
S 192.168.3.0/24 [1/0] via 192.168.2.1
C 192.168.2.0/24 is directly connected, Serial0/0/0
C 192.168.1.0/24 is directlyconnected,FastEthernet0/0
8
• Menggabungkan beberapa network menjadi sebuah atau beberapa
network yang bertujuan untukmengurangi jumlah routing table yang
di konfigurasi ke tetangganya sehingga membuat proses pencarian
menjadi lebih efisien, karena lebih sedikit rute yang dicari.
9
a. Membuat tabel IP :
Device Interface IP Address Subnet Mask Default
Gateway
R1 Fa0/0 192.168.1.1 255.255.255.0 N/A
S01/0 192.168.2.1 255.255.255.0 N/A
R2 Fa0/0 192.168.3.1 255.255.255.0 N/A
S01/0 192.168.2.2 255.255.255.0 N/A
S3/0 192.168.10.1 255.255.255.0 N/A
R3 Fa0/0 192.168.5.1 255.255.255.0 N/A
S0/1/1 192.168.10.2 255.255.255.0 N/A
PC1 N/A 192.168.1.10 255.255.255.0 192.168.1.1
PC2 N/A 192.168.3.10 255.255.255.0 192.168.3.1
PC3 N/A 192.168.5.10 255.255.255.0 192.168.5.1
b. Memasang ip pada interface
c. Mengaktifkan routing statis
• PC1 :
IP Address : 192.168.1.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1
• PC2:
IP Address : 192.168.3.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.3.1
• PC3:
IP Address : 192.168.5.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.5.1
• Router 1 :
Router1>enable
Router1#config t
Router1(config)#interface fa0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config)#interface s0/1/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router1(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router1(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router1(config)#end
10
• Router 2 :
Router2>enable
Router2#config t
Router2(config)#interface fa0/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router2(config-if)#no sh
Router2(config)#interface s0/1/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Router2(config-if)#no sh
Router2(config)#interface s0/1/1
Router2#(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router2#(config-if)#no sh
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router2(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.10.2
Router2(config)#end
• Router 3 :
Router3>enable
Router3#config t
Router3(config)#interface fa0/0
Router3(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router3(config-if)#no sh
Router3(config)#interface s0/1/1
Router3(config-if)#ip address 192.168.10.2 255.255.255.0
Router3(config-if)#no sh
Router3(config-if)#exit
Router3(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.10.1
Router3(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1
Router3(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.10.1
Router3(config)#end
11
PC 1 ke PC 2 dan PC 3
PC 2 ke PC 1 dan PC 3
12
PC 3 ke PC 1 dan PC 2
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk melakukan routing pada 3 PC, pengaturan yang dilakukan
adalah pada routing static untuk ketiga router. Pada router akan membuat
jaringan ke router 2 dan 3. Pada router 2 akan membuat jaringan untuk
router dan 3. Untuk router 3 membuat jaringan ke router I dan 2. Jika sudah
saling terhubung maka jaringan akan terhubung pula sehingga bisa
dilakukan routing dan router bisa saling berkomunikasi.
4.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
laporan di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik
yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2020, Oktober 5). PENGERTIAN, KONSEP, JENIS-JENIS, PRINSIP
DAN CARA KERJA ROUTING (ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR
JARINGAN SMK TKJ). Retrieved from
https://smkn1panjalu.sch.id/pengertian-konsep-jenis-jenis-prinsip-dan-
cara-kerja-
routing/#:~:text=Routing%20adalah%20proses%20di%20mana,address%
20tujuan%20untuk%20mengirim%20paket.
Shinta, A. (2022, Maret 11). Perbedaan Routing Statis dan Dinamis: Panduan
Lengkap. Retrieved from https://www.dewaweb.com/blog/perbedaan-
routing-statis-dan-dinamis/
15