Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Routing Dinamis ini
tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fahrurrozi Lubis, B.IT.,
M.Sc.IT selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer pada jurusan Teknologi Informasi USU.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Routing
Dinamis bagi para pembaca.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin pesat adalah hasil dari evolusi yang
akan tetap terus berlanjut hingga masa mendatang. Dengan berkembangnya
teknologi itu sendiri maka masyarakat dapat dengan mudah bertukar informasi,
mempermudah komunikasi serta melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan
beragam kebutuhan yang tersedia di internet, kebutuhan akan koneksi ke internet
telah menjadi kebutuhan dari hampir seluruh lembaga atau institusi saat ini,
baik untuk keperluan bisnis dan penunjang kegiatan teknologi lainnya.
Dalam dunia jaringan komputer, sebuah komputer/host hanya bisa
berkomunikasi dengan host lain. Pada jaringan, terdapat dua jenis routing, yaitu
routing statis dan routing dinamis yang dimana routing dinamis merupakan
protokol yang berisikan aturan agar proses routing pada router bisa
menghubungkan network ID yang berbeda secara dinamis. Ada banyak protokol
turunan dari dynamic routing protocol. RIP (Routing Information Protocol)
merupakan salah satu routing dinamis yang dirilis pada tahun 1988. Protocol ini
memiliki kemampuan untuk routing dengan hoppaling sedikit untuk dijadikan
rute terbaik (Todd Lammle dan John Swartz, 2013). Tetapi, semakin
berkembangnya dunia teknologi yang ingin terus mempermudah manusia untuk
mendapatkan informasi, RIP mulai ditinggalkan. Karena RIP memiliki tingkat
fleksibilitas yang rendah dan konvergensi yang lambat. Hal tersebut dibandingkan
dengan routing dinamis kemampuan yang lebih memadai, salah satunya adalah
OSPF.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Pemahaman tentang pengertian Routing Dinamis
2. Penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dari Routing
Dinamis
3. Jenis-jenis protokol pada routing dinamis
C. Tujuan
1. Untuk memahami tentang pengertian Routing Dinamis
2. Untuk memahami penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dari
Routing Dinamis
3. Untuk memahami jenis-jenis protokol pada routing dinamis
1
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Routing Information Protocol
Routing Information Protocol (RIP) RIP adalah routing protokol yang
menggunakan algoritma distance vector, yaitu algoritma Bellman-Ford yang
menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum
dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Jika hop count lebih dari 15, maka
paket dibuang. Jadi hop count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan
memberikan pesan error destination is unreachable (tujuan tidak tercapai). Tiap
RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520.
Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison
reverse.
RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi. RIP
memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. RIP menggunakan metode Triggered Update.
2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali
memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan,
sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi
routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
3. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil
yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan.
C. Algoritma Bellman-Ford
Algoritma Bellman-Ford menghitung jarak terpendek (dari satu sumber) pada
sebuah digraph berbobot. Maksudnya dari satu sumber ialah bahwa ia menghitung
semua jarak terpendek yang berawal dari satu titik node. Misalnya simpul sumber
adalah s, dan akan dicari jalur terpendek dari s ke semua simpul yang lain pada
graf G. Langkah-langkah algoritma BellmanFord adalah sebagai berikut:
1. Temukan jalur terpendek antara s dan simpul lainnya, sehingga jalur ini
adalah paling banyak memiliki 1 lompatan (hop).
2. Cari jalur terpendek antara s dan simpul lainnya dengan memiliki paling
banyak 2 lompatan.
3. Lakukan iterasi sampai jalur terpendek memiliki jumlah lompatan paling
banyak berjumlah diameter dari graf. Diameter graf adalah jarak
maksimum antara pasangan simpul pada graf, diukur dengan lompatan
(hop).
5
E. Kekurangan
Membutuhkan resource yang besar
Protokol routing akan menjalankan algoritma routing, membuat
database jaringan sampai dengan urusan kirim mengirim pesan
informasi routing (update routing). Kesemuanya itu membutuhkan
CPU dan memori yang lebih besar dibandingkan jika hanya
menjelankan routing static.
Membutuhkan kemampuan yang lebih dari administrator
Beberapa protokol routing memang tidak terlalu rumit untuk
dikonfigurasikan. Namu ada juga protokol routing tertentu yang
penerapannya membutuhkan administrator dengan pengetahuan yang
lebih tentang konteks, konfigurasi, pengujian dan troubelshoot routing.
Relatif kurang aman
Dikatakan kurang aman, karena router akan menentukan sendiri entry
route yang akan digunakan. Ini bisa mengakibatkan salah penentuan
jalur oleh router-router yang akan mengakibatkan terjadinya routing
loop. Selain itu pertukaran informasi routing dapat dikacaukan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini akan mengakibatkan
terjadinya entry route palsu dalam jaringan.
6
F. Jenis-Jenis Protocol Routing Dinamis
1. RIP (Routing Information Protocol) - Menggunakan algoritma
distance vector
a. Routing protokol distance vector
b. Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik -
Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
c. RIP merupakan routing information protokol yang memberikan
routing table berdasarkan router yang terhubung langsung,
Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi
router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu.
Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute
default. RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIPv1 7 RIP versi 1
Hanya mendukung routing classfull
Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing.
Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
Perbaikan routing broadcast Routing Information protocol versi 1
mempunyai karakteristik:
1. Distance Vector Routing Protocol
2. Menggunakan metric yaitu hop count
3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya
adalah 6 7. Menjalankan auto summary secara default
8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port
520
9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket
update RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan
subject mask dalam paket update. Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung
VLSM dan CIDR.
11. Mempunyai AD 120
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Routing Dinamis adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan
kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya.
Routing Dinamis diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan
dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi
tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Router static. Routing Dinamis
menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang
didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb.
Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar
router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran
routingnya.
B. SARAN
Setiap router memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing Sebaiknya
gunakanlah router sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
11
DAFTAR PUSTAKA