PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-konsep social
networkingnya. Saat ini terdapat trend teknologi yang masi terus digali dalam
penelitian-penelitian para pakar IT didunia, yaitu Cloud Computing Apabila
ada jaringan yang memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan
yang sama maka perlu digunakan dynamic routing Sebuah Dynamic routing
di bangun berdasarkan informasi yang di kumpulkan oleh protokol routing.
Di desain tidak hanya mengubah ke rute backup bila rute utama tidak
berhasil, namun juga di desain untuk mencapai tujuan tersebut.Router saling
bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan
menerima tabel routing.Pemeliharaan jalur dilakukan oleh Routing Dynamic.
1
protocol routing yang di implementasikan sendiri. Akhirnya, RFC 1058
menyatukan berbagai implenmintasi dibawah satu standar.
Dynamic Routing
merupakan sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing
secaraotomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling
berhubungan antara router lainnya .
1. Tujuan umum
b. Memperkokoh link and super match antara sekolah dan dunia kerja
2
2. Tujuan Khusus
3
B. Peta lokasi industri
C. Profil industri
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Dynamic Routing
Dynamic Routing atau Routing Dynamic (dinamik) adalah sebuah router
yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan
menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router
lainnya. Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi antara satu
router dengan router lainnya dan juga saling memberikan informasi routing
yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung keadaan jaringannya.
Dengan cara ini, router router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan
mampu meneruskan data kearah yang benar. Dengan kata lain. routing
dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
OSPF (Open shortest Path First)
OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing protokol berjenis IGRP
(Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya berfungsi di dalam jaringan
internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan Internal berarti jaringan
yang Anda tetap memiliki hak untuk menggunakan, mengontrol, dan
memodifikasi. Itu berarti Anda masih memiliki hak admin ke jaringan. Sebuah
jaringan dapat diklasifikasikan sebagai jaringan eksternal ketika Anda tidak
lagi memiliki hak untuk menggunakan dan mengelolanya. Selain itu, OSPF
adalah protokol routing standar terbuka. Yang penting, protokol perutean ini
tidak dibuat oleh vendor. Oleh karena itu, dapat digunakan oleh siapa saja,
kompatibel dengan perangkat apa pun, dan dapat digunakan di mana saja
protokol perutean ini dapat diimplementasikan.
5
2.2 Hasil Pelaksaan PKL
A. Bidang Pekerjaan
Dynamic Routing menggunakan Protocol OSPF dan RIP
1. Laptop/Pc
2. Kabel Lan
Kabel LAN ( Local Area Network ) adalah jenis kabel jaringan yang
umum digunakan pada jaringan kabel yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat seperti pc,router, dan sakelar dalam jaringan
area local
6
3. Mikrotik
Mikrotik merupakan fesistem operasi berupa perangkat lunak yang
digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router jaringan.
Sistemoperasi ini sangat cocok untuk keperluan administrasi jaringan
komputer, misalnya untuk membangun sistem jaringan komputer skala
kecil maupun besar.
4. Accsess point
Access point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses
nirkabel ( Wireless access point atau AP ) adalah perangkat nirkabel yang
memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel
dengan menggunakan wi-fi, bluetooth atau standar terkait.
7
Kelebihan dynamic routing
1. Beban kerja router menjadi lebih berat karena meperbarui ip table pada
setiap waktu tertentu
2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena
membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok
sehingga setelah mengkonfigurasi harus menunggu beberapa saat agar
setiap router mendapat setiap alamat ip yang ada.
C. Proses Pengerjaan
1. Topologi jaringan
8
2. Langkah Kerja
a. Setting Accsess Point
Pertama kita Konfigurasi dulu Accsess Point (Sebagai sumber internet)
9
Setelah selesai setting Tp-Link kita lanjut ke winbox untuk konfigurasi
Dynamic Routing Router A dan Router B
b. Konfigurasi Router A
10
Gambar 2.10 Tampilan Ip address
11
Gambar 2.12 Tampilan Ip DNS
5) Lalu isi Ip DNS Server, Ip >> DNS >> Server =
192.168.5.254,8.8.8.8 >>Allow Remote Request>>Apply>>Ok
12
Gambar 2.14 Tampilan Routing interface mode OSPF
7) Lalu masuk ke Routing untuk setting mode, Routing >> OSPF >>
Tab Interface >> Interface = Ether1 >> Apply >> Ok
13
Gambar 2.16 Tampilan Ip web proxy
9) Masuk ke Ip Web proxy, Ip >> Web Proxy >> Enable >> Port =
3128 >> Cache Administrator alamat email >> Contoh =
(fatimahzahra1@gmail.com) >> Cache on Disk >>Apply >> Ok
14
Gambar 2.18 Tampilan Accsess web proxy
15
Gambar 2.20 Tampilan Bandwith
13) Queues >> Add >> Name = limit64k >> Target = ether2 >>
Max.limit target upload = 64k >> Max Target Download = 64k >>
Apply >> Ok
16
Gambar 2.22 Tampilan Traffic queues
c. Konfigurasi Router B
17
Gambar 2.24 System identity
2) Setelah masuk ke Winbox kita akan mengganti nama identity,
System >> Identity = Router B >> Apply >> Ok.
18
Gambar 2.26 Tampilan Wlan1
4) Tab Wlan1 >> Wireless >> Mode = Ap bridge >> SSID = ukk2020
>> Apply >> Ok
.
Gambar 2.27 Tampilan Ip Address
5) Selanjutnya membuat Ip address, Ip >> Address >> Add >> =
192.168.5.2/24>> Interface = ether1 >> Apply >> Ok.
Add >> Address = 200.50.3.49/28>> Interface = wlan1 >> Apply
>> Ok.
19
Gambar 2.28 Ip DHCP Client
6) Setelah itu pasang Dhcp client agar dapat memberikan Ip Address
secara otomatis kepada setiap Client yang terhubung dengan
jaringan komputer, Ip >> DHCP Client >> Interface = ether1 >>
Use peer NTP >> Add Default Route = No.
20
Gambar 2.30 Tampilan Ip Dns
8) isi Ip DNS Server, Ip >> DNS >> Server = 192.168.5.254,8.8.8.8
>>Allow Remote Request>>Apply>>Ok.
21
Gambar 2.32 Tampilan Ip Firewall
10) Add>> Chain= Dstnat>> Protocol = 6 (tcp) >> Dst.port = 80
In.interface= wlan1 >>Action= Redirect >>To ports = 3128
>>Apply>>Ok.
11) Lalu masuk ke Routing untuk setting mode, Routing >> OSPF >>
Tab Interface >> Interface = Ether1 >> Apply >> Ok
22
Gambar 2.34 Tampilan Routing network
12) Klik Tab Network >> Add >>Network = 192.168.5.0/24 >> Area
>> Backbone >> Apply >> Ok. Ulangi lagi dengan klik Add >>
Network = 200.50.3.48/28 >> Area >> Backbone >> Apply >> Ok
23
Gambar 2.36 Tampilan Ip Accsess Web proxy
14) Masuk ke accsess web proxy untuk Blok situs, Ip>>Web
proxy>>Accsess>>Add>>Dst.host = Citraweb.com>>Action =
Deny>>Apply>>Ok.
Ip >> Web Proxy>>Accsess>>Add>>Dst.host=
Mikrotik.co.id>>Apply>>Ok.
15) Masuk ke accsess web proxy untuk Block situs, Ip>>Web proxy
>> Accsess >> Add >> Dst.host = linux.or.id >>Action = Deny >>
Apply >> Ok.
Ip >> WebProxy>>Accsess>>Add>>Dst.host = Ftv.vsudo.co>>
Action = deny >> Apply>>Ok
24
Gambar 2.38 Tampilan bandwidch Queues
16) Queuse >> Add >> Name = limit32k >> Target = wlan1 >>
Max.limit target upload = 32k >> Max Targer Download = 32k >>
Apply >> Ok
25
d. Konfigurasi Router A mode RIP
26
Gambar 2.42 Routing neighbours mode RIP
3) Lalu masuk ke neighbours dan memasukkan ip yang di dapat pada
client, Tab neighbours >> Address = 192.168.5.101.
27
Gambar 2.44 Tampilan Routing Networks mode RIP
28
Setelah selesai mengkonfigurasi mode OSPF dan RIP pada Router A
dan Router B jangan lupa masuk ke cmd untuk melakukan pengecekan
apakah konfigurasi tersebut sudah berhasil atau belum.
29
BAB III
PENUTUP
C.1.Kesimpulan
C.2.Saran
a. Penyusun berharap agar praktek di perbanyak daripada teori,agar di
tempat PKL nantinya untuk adik kelas yang akan menjalani PKL tidak
ketinggalan materi praktek seperti kami.
b. Penyusun juga berharap agar guru-guru produktif khususnya TKJ,hadir
di saat jam pelajaran produktif agar pada saat turun Praktek tidak
bingung seperti penyusun khususnya materi tentang jaringan itu sendiri.
c. Proses pembelajaran dan kedisplinan di tingkatkan
d. Alat-alat praktek seharusnya lebih memadai agar siswa khususnya TKJ
dapat mengenai lebih banyak alat-alat tentang jaringan.sehingga ketika
masa PKL tiba siswa tidak lagi canggung ataupun bingung.
e. Untuk pihak sekolah dalam penempatan prakeri, alangkah baiknya
dipilihkan dengan tempat yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal
siswa. Ataupun kalau tidak,biarksn siswa memilih tempat prakerin
sesuai keinginan sendiri.
30
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, R., & Djumhadi. (2011). Optimasi Protocol Open Shortest Path
First Pada Disaster Recovery Data Center. Seminar Nasional
Informatika 2011, ISSN: 1979-2328. Jurnal
31
LAMPIRAN LAMPIRAN
1. JURNAL HARIAN
point,repiter,wisp,range
dan router
hexadecimal
sejarah mikrotik
setup
32
- Pengenalan Virtuabox
Windows 7,8,xp,Ubuntu
hotspot
hotspot (Ujian).
menggunakan aplikasi
virtualbox.
33
34
2. ABSENSI
35
3. SERTIFIKAT
36
4. BIODATA
NISN : 0061661468
Agama : Islam
Kabupaten/kota : Palu
37
5. Dokumentasi
38