PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI UMUM
Modul Konfigurasi Dasar Mikrotik merupakan modul teori dan praktik. Pemelajaran
dalam bentuk teori bertujuan untuk mendukung siswa memahami prinsip kerja mikrotik,
sementara pemelajaran dalam bentuk praktik bertujuan mendorong siswa mengaplikasikan
pengetahuan tentang mikrotik tersebut
Dengan modul ini peserta didik diharapkan mampu menjelaskan prinsip/konsep dasar,
melakukan instalasi/konfigurasi baik hardware maupun software serta melakukan
troubleshooting terhadap jaringan dengan mikrotik routerboard.
B. PRASYARAT
Peserta Didik
1. Pemelajaran dilaksanakan dengan sistem self based learning atau sistem pemelajaran
mandiri. Peserta Didik diharapkan dapat berperan aktif dan berinteraksi dengan
sumber belajar yang mendukung.
2. Dalam modul ini dituntut tersedianya bahan ajar yang lengkap, meliputi:
a. Perangkat komputer yang siap dioperasikan
b. Paket instalasi sistem operasi
c. Manual instruksi dari sistem operasi
d. SOP yang berlaku
e. Peralatan yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini
Peran Instruktur/Guru
D. TUJUAN AKHIR
A. KEGIATAN BELAJAR
B. URAIAN MATERI
NETWORKING FUNDAMENTAL
IP ADDRESSING
IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu network address dan host
identifier. Network address mendefinisikan alamat jaringan yang digunakan.
Host identifier digunakan untuk mendefinisikan host yang tergabung pada
jaringan tersebut. Host yang berada pada network address yang sama dapat
berkomunikasi secara langsung, sedangkan host yang berbeda network address
memerlukan router untuk berkomunikasi.
Pada metode CIDR muncul notasi / (slash) yang diikuti oleh angka decimal
0 – 24 pada alamat IPv4. Notasi ini digunakan untuk mendefinisikan panjang
subnet mask yang selanjutnya berfungsi memisahkan network address dan
host identifier.Contohnya 192.168.100.14/24 merupakan alamat IPv4
192.168.100.14 dengan subnet mask 255.255.255.0 yang dari notasi CIDR 24 yang
menunjukkan jumbah bit 1 secara berurut pada subnet mask, sehingga network
addressnya adalah 192.168.100.0,
SUBNETTING
Dijelaskan sebelumnya bahwa IP Address terdiri dari 2 bagian yaitu
network address dan host identifier. Pada kasus tertentu diperlukan lebih dari
satu network yang akan dibangun dari sebuah alamat network. Proses untuk
membagi atau memecah network menjadi beberapa network kecil disebut
dengan subnetting.
Metode yang saat ini umum digunakan untuk membentuk subnet disebut
dengan VLSM ( VARIABLE LENGHT SUBNET MASK ). Proses pembentukan
subnet menggunakan metode VLSM dimulai dengan pendefinisian jumlah host
yang akan tergabung dalam subnet tersebut. Dari jumlah host ini kemudian
ditentukan subnet mask yang akan digunakan untuk membentuk subnetwork
address yang baru.
ROUTING
Host yang tergabung dalam satu network address dan subnet mask yang
sama dapat berkomunikasi secara langsung antara satu host dengan host
lainnya. Namun, untuk berkomunikasi dengan jaringan yang berbeda diperlukan
pendefinisian jalur untuk berkomunikasi yang sering disebut dengan routing.
Proses routing ini dilakukan pada device yang disebut sebagai router.
Router bertugas untuk menyediakan jalur untuk berkomunikasi ke
jaringan lain. Router memanfaatkan konsep tabel untuk mendefinisikan jalur
yang dapat dilalui menuju ke jaringan tertentu. Tabel ini disebut juga routing
table. Pada implementasinya, untuk membentuk tabel routing dapat dilakukan
secara manual (static) atau secara dinamis dengan menggunakan algoritma
tertentu.
Alamat router tetangga yang dapat dilalui untuk mencapai network tujuan
A. Tujuan :
1. Siswa dapat melakukan konfigurasi TCP / IP pada Jaringan Komputer
2. Siswa dapat melakukan subnetting
3. Siswa dapat melakukan supernetting
B. Materi
MIKROTIK
Mikrotik hadir dalam dua jenis, yaitu Mikrotik Router OS (ROS) dan
Mikrotik RouterBoard. Mikrotik Routerboard merupakan hardware spesifik yang
telah ditanamkan sistem operasi mikrotik untuk dijadikan router. Sedangkan
Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi mikrotik yang dapat diinstall pada
PC sehingga dapat berfungsi sebagai router. RouterOS adalah Sistem Operasi
Independen dan perangkat lunak yang mampu membuat PC berbasis Intel/AMD
mampu melakukan fungsi router, bridge, firewall, pengaturan bandwidth,
wireless AP ataupun client, dan masih banyak fungsi lainnya.
Mikrotik menyediakan tools untuk mempermudah memanajemen
perangkat atau os nya. Tools yang umum digunakan adalah Winbox. Tool ini
berbasis GUI yang dikembangkan untuk system operasi windows. Winbox
menyediakan shortcut untuk membantu memanajemen perangkat mikrotik.
1. Buka winbox.exe
3. Setelah itu muncul tampilan utama winbox. Pada Side Bar di sebelah kiri
terdapat menu – menu untuk memanage perangkat mikrotik. Untuk
mengkonfigurasi IP address klik menu IP. Di dalam menu IP, terdapat
banyak pilihan untuk melakukan konfigurasi IPv4. Pilih bagian Addresses
untuk membuat IP Address Static.
Gambar 6 Menu IP Addresses
4. Setelah itu akan muncul box Address List. Pada box ini akan
ditampilkan list dari IP yang ada di MikroTik. Untuk
menambahkan, klik tombol dengan tanda ‘+’ dan akan muncul
box New Address. Pada New Address terdapat 3 kolom yaitu,
Address, Network, dan Interface. Pada kolom Address, masukkan
IP Static dan Netmask sesuai dengan jaringan yang akan dibuat.
Untuk kolom Network, dikosongkan jika pada kolom Address
sudah berisi netmask. Pada kolom Interface, pilih interface yang
akan diberi IP Address. Setelah semua diisi, klik tombol Apply dan
OK. Setelah itu akan muncul IP yang sudah dibuat pada box
Address List.
A. Tujuan
1. Siswa dapat melakukan instalasi jaringan
2. Siswa dapat elakukan pengujian kinerja jaringan
B. Uraian materi
1
Walaupun secara fisik hardware telah dipasang (komputer dan NIC,
pengkabelan, konektor, dan HUB, dll), tapi jaringan komputer belum dapat
difungsikan. Karena setiap device yang dipasang butuh driver yang harus diinstal
dan perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu. Dalam modul ini akan dibahas
instalasi dan konfigurasi jaringan dengan sistem operasi windows.
d) Klik OK.
2
Gambar 4
Network Interface card (NIC) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer
dapat “berinteraksi” dengan jaringan. Windows 98 mendukung beberapa tipe
network, yaitu :
a) Ethernet,
b) Token Ring,
c) Attached Resource Computer Network (ARCNet),
d) Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
e) Wireless, infrared,
f) Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Setelah NIC dipasang dalam slot komputer secara benar selanjutnya driver
jaringan harus diinstal. Untuk meninstal dan mengkonfigurasi driver dapat
dilakukan sebagai berikut :
3
Gambar 5
4
d) Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK.
5
Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi jaringan high-
speed yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.
4) Konfigurasi TCP/IP
5) Memberikan IP Address
6
Gambar 7. Kotak Dialog untuk Memberikan IP Address
Specify an IP address
7
Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS
Resolution serta masukan nomor alamat server.
i) Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system
(DNS), kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS
Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
j) Klik OK.
6) Menguji/Test Jaringan
Setelah proses instalasi dan konfigurasi sistem jaringan (baik hardware maupun
software) selesai, maka perlu dilakukan test/uji. Hal ini dimaksudkan untuk
melihat apakah instalasi (mulai dari memasang kabel sampai dengan konfigurasi
sistem secara software) telah dilakukan dengan benar.
Untuk mengetest TCP/IP, salah satu caranya dapat dilakukan dengan instruksi
ipconfig yang dijalankan under DOS. Lihat gambar 20!
8
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan
dengan baik, utilitas ping dapat digunakan.
Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa
berfungsi dan terhubung dengan baik, misalkan pada gambar diatas terlihat
perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada keluar pesan Replay form No IP
( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunya berapa detik itu menandakan
bahwa perintah untuk menghubungkan ke LocalHost dapat berjalan dan
diterima dengan baik, namun seandainya jika kita melakukan ping untuk nomor
IP yang tidak dikenal seperti gambar 20 diatas maka akan dikeluarkan pesan
Request Time Out yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut
( ping 192.168.0.90 ). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
9
Jika anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan sudah
benar. Respon lain selain contoh diatas diartikan bahwa jaringan anda belum
bekerja dengan benar. Kesalahan dapat saja terjadi di sistem pengkabelan, kartu
jaringan, atau setup network.
Catatan : TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut
tidak mengambang dijaringan.
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1. Gambar diagram penampang kabel straight kabel dan cross kabel
2. Jelaskan pembagian kelas address di dalam TCP/IP
3. Apa yang dimaksud dengan Network Address, Broadcast Address dan
Netmask, jelaskan secara singkat.
10
4. Apakah kegunaan perintah dmesg dan grep di linux dan bagaimana sintax
secara lengkapnya di linux
5. Apa kegunaan perintah ifconfig di linux dan bagaiman sintaxnya secara
lengkap
6. Apa kegunaan perintah ping di linux dan bagaimana sintaxnya secara
lengkap
7. Apa kegunaan ARP
8. Gambarkan dan jelaskan format datagram ARP Request/Reply
9. Berada dimanakah tabel ARP cache itu (di directory apa?)
10. Tuliskan option command arp (misal arp –a, arp -??), dan jelaskan maksud
dan kegunaannya.
B. KRITERIA KELULUSAN
Skor
Bobo
Aspek (1- Nilai Keterangan
t
10)
Nilai Akhir
Kategori kelulusan:
70 – 79 : Memenuhi kriteria mininal. Dapat bekerja dengan bimbingan.
80 – 89 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
90 – 100 : Di atas kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
11
BAB IV
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Suryadi, TCP/IP dan Internet Sebagai Jaringan Komunikasi Global, Elek Media
Komputindo, Jakarta, 1997.
Tutang, Kodarsyah, Belajar Jaringan Sendiri, Medikom, Jakarta, 2001.
wahyudi, Kelik, Pengantar Pengkabelan dan jaringan, Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Yuhefizar, Tutorial Komputer dan jaringan, Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com,
agustus 2004
14