Anda di halaman 1dari 25

MODUL

ADMINISTRASI JARINGAN
FailOver Jaringan Komputer di Cisco

Dosen Pembimbing
Ardi Syawaldipa, S. Kom, M. T

Disusun Oleh
Balkis Rullah (17076002)

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
I. PENGANTAR
Indonesia sebagai Negara berkembang mulai terus mengembangkan akses internet
cepat di bawah pengawasan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang lebih di kenal
dengan Kominfo dari perusahaan swasta hingga persero saling berlomba-lomba merebutkan
pangsa pasar akses internet. Dengan adanya jaringan internet cepat sangat membantu dalam
berbagai bisnis juga mempercepat dalam berkomunikasi.[1] Peningkatan pengguna jaringan
internet sekarang ini tidak didukung dengan peningkatan mutu jaringan Internet yang
sebanding. Oleh karena itu, banyak perusahaan penjual jasa Internet mencari solusi dengan
menambah jumlah ISP untuk meningkatkan kapasitas bandwidth dan redundansi.[2]
Namun penerapan tersebut tidak semudah yang dibayangkan, terdapat permasalahan
yang terjadi yaitu pengalokasian beban data yang tidak seimbang menuju ke 2 buah provider,
serta perpindahan jalur ISP jika terjadi fault pada salah satu jalur tersebut. Maka dari itu,
solusi yang dapat digunakan adalah implementasi link Balancing dan failover. Penelitian ini
membahas penerapan metode Link Balancing dengan menggunakan router Cisco 7606s
sebagai gateway untuk jaringan lokal dengan 2 provider yang berbeda dan kombinasi system
failover.
Koneksi banyak host ke jalur internet di manajemen pada sebuah router cisco 7606s
yang diterapkan sistem Link Balancing dan failover menggunakan Border Gateway Protocol
(BGP) lalu terhubung ke 2 buah router sebagai gateway menuju ke 2 provider yang berbeda,
sehingga sistem tersebut dapat memberikan solusi untuk kondisi permasalahan jaringan yang
memiliki traffic yang sangat padat.
II. PENDAHULUAN
a. Tujuan PenulisanModul
Tujuan yang ingin dicapai dan diperoleh dalam penulisan modul ini adalah
sebagaiberikut:
1. Untuk memenuhi tugas akhir dari matakuliah Administrasi Jaringan sekaligus
sebagai pengganti UjianMikrotik
2. Untuk memberikan pemahaman kepada semua pelajar/mahasiswa mengenai
tata cara penggunaan FailOver dan LoadBalancer di Cisco PacketTracer
3. Untuk mempraktekan/mengetahui cara kerja FailOver dan LoadBalancer
melalui simulator di Cisco PacketTracer
4. Untuk memberikan kemudahan bagi seluruh pelajar terkait dengan materi
FailOver dan LoadBalancer pada simulator di Cisco PacketTracer
5. Untuk memudahkan seluruh pengajar dalam membahasan materi FailOver dan
LoadBalancer di Cisco Packet Tracer atau sebagai referensi yangterkait.

b. Petunjuk PenggunaanModul
Petunjuk penggunaan modul adalah sebagai berikut:
1. Untuk simulator kita dapat menggunakan Cisco PacketTracer
2. Sediakan Alat dan Bahan yang digunakan sebelum melakukan kegiatan atau
percobaan mengenai FailOver dan Load Balancer di Cisco secara tepat dan
benar.
3. Pada latihan akan dijelaskan lebih dalam mengenai cara penggunaan FailOver
pada saat melakukan Backup LinkInternet
4. Pada video demonstrasi akan dilakukan secara terpisah namun dengan kasus
yang sama dan berkaitan satu dengan yang lainnya
5. Pada penugasan akan diberikan beberapa kasus yang berbeda namun dalam
konsep atau konteks yang sama yaitu mencakup FailOver dan LoadBalancer
6. Ataupun alat dan bahan lain yang digunakan dalam simulasi di simulator
adalah sebagaiberikut:
a) PersonalKomputer
b) koneksi internet
c) virtualbox/VmWare
d) Router
III. ISI

A. FailOver
B. TujuanTopik
Tujuan yang ingin dicapai dan diperoleh dalam penulisan topik ini sebagai berikut:
a. Dapat memanfaatkan teknik failover dan load balancing di cisco untuk melakukan
kegiatan link gateway utama dan link gateway backup yang akan aktif ketika link
utama tersebut down atau mati
b. Dapat menggunakan teknik failover dan load balancing yang penerapannya
memiliki/menggunakan dua jalur koneksi dari 2ISP
c. Dapat melakukan pengujian teknik failover dan load balancing dengan
menggunakan perangkat simulator seperti di Cisco PacketTracer
d. Dapat mengetahui cara kerja dari Fail Over yaitu ketika link yang putus (Main Link)
maka jalur internet akan di alihkan menggunakan linkbackup

C. UraianPembelajaran
1. PenjelasanMateri
a. Jaringan Komputer
Menurut Asosiasi Penulis Madcoms, jaringan komputer (Computer Network)
dapat diartikan sebagai sekelompok komputer yang dihubungkan menggunakan
media tertentu sehingga antar komputer dapat saling berhubungan untuk berbagi
data, informasi, program, aplikasi, dan perangkat keras, seperti printer, scanner,
CD/DVD Drive, ataupun hardisk.[1] Sedangkan menurut Yohan Jati Waloeya,
jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian yang terdiri dari dua
atau lebih komputer. Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain
dengan sebuah sistem komunikasi. Dengan jaringan komputer ini, setiap pengguna
komputer yang terjaring di dalamnya akan dapat saling tukar-menukar data,
program, dan sumber daya lainnya seperti media penyimpanan, printer, dan lain-
lain.[2]
b. Jenis-jenisJaringan
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibagi menjadi 4, yaitu :
1) Berdasarkan Distribusi SumberInformasi/Data
a) JaringanTerpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer client dan server. Pada jaringan
terpusat, komputer client berfungsi sebagai perantara untuk mengakses
sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server.[2]

b) JaringanTerdistribusi
Jaringan terdistribusi merupakan perpaduan antara beberapa jaringan
terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling
berhubungan dengan client yang membentuk sistem jaringan tertentu.[2]

2) Berdasarkan JangkauanGeografis
a) Local Area Network(LAN)
LAN didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem
komputer yang lokasinya terbatas di dalam suatu gedung, satu kompleks
gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas
komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media
komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri.[3]

b) Metropolitan Area Network(MAN)


Metropolitan area network adalah jaringan komputer yang memiliki
area lebih besar dari LAN, biasanyaantarwilayah dalam satuprovinsi.
Jaringan MAN menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam
lingkungan area yang lebih besar.[1]

c) Wide Area Network (WAN)


WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu
area geografis yang besar seperti provinsi atau negara. WAN selalu
menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan
telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepon.[3]

3) Berdasarkan Hubungan Tiap Komputer dalam MemprosesData


a) Jaringan Client Server
Pada jaringan ini terdapat satu atau beberapa komputer server dan
komputer client. Komputer client berfungsi sebagai perantara untuk
mengakses data pada komputer server, sedangkan komputer server
menyediakan informasi yang diperlukan komputer client.[2]
b) Jaringan Peer-to-Peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client ataupun computer server
karena semua komputer dapat berfungsi sebagai client sekaligus berfungsi
sebagai server.[2]

4) Berdasarkan Media TransmisiData


a) Jaringan Berkabel (WiredNetwork)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer lain, diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel
jaringan berfungsi untuk mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik
antar komputer jaringan.[2]

b) Jaringan Nirkabel (WirelessNetwork)


Jaringan nirkabel merupakan jaringan dengan medium gelombang
elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk
menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang
elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer
jaringan.[2]

5) BerdasarkanTopologi
Topologi adalah aturan yang mendeskripsikan bagaimana komputer,
printer, dan perangkat lainnya terhubung lewat jaringan. Selain itu, topologi
dapat diartikan pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem jaringan
komputer yang akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan
komputer. Dilihat dari topologinya, sebuah jaringan bisa dibagibagi menurut
beberapabagian.[1]

a) TopologiBus
Topologi bus menghubungkan komputer satu dengan lainnya secara
berantai dengan perantara suatu kabel tunggal jenis koaksial (coaxial).
Semua komputer dapat dihubungkan secara seri menggunakan kabel
tersebut. Topologi bus umumnya tidak menggunakan suatu peralatan aktif
untuk menghubungkan komputer. Oleh karena itu, pada ujung-ujung kabel
koaksial harus ditutup dengan tahanan untuk menghindari pantulan yang
dapat menimbulkan gangguan sehingga menyebabkan kemacetan
jaringan.[2]

b) TopologiBintang/Star
Pada topologi star, komputer-komputer di jaringan dihubungkan pada
sebuah terminal pusat yang bernama hub/switch. Tiap computer terhubung
ke port-port di hub/switch dengan kabel UTP. Hub/switch bertugas untuk
mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. Trafik data
mengalir dari node ke terminal pusat dan diteruskan ke station tujuan.[1]

c) TopologiCincin/Ring
Sebuah topologi ring menghubungkan komputer-komputer di LAN
menggunakan kabel secara melingkar. Topologi ring menggerakkan
informasi di kabel dalam satu arah. Komputer di jaringan mengirimkan
ulang paket-paket data ke komputer berikutnya di ring.[5]
d) Topologi Mesh
Pada topologi-topologi diatas, redudansinya masih kurang sehingga
perlu adanya topologi yang punya redudansi yang banyak, sehingga tidak
mungkin jaringan itu down, walaupun ada node yang rusak. Walaupun ada
redudansi yang tidak ekonomis, tapi topologi mesh ini kadang diperlukan
jika ingin topologi yang benar-benar handal, sehingga tidak ada yang bisa
menyebabkan gagal karena jika ada satu node yang rusak, maka akan
digantikan oleh node yang lain.[1]

Ada 2 topologi mesh, yaitu full mesh dan partial mesh.Topologi full
mesh ini menghubungkan setiap node dengan node lainnya. Ini akan
menghasilkan jaringan yang paling redundan dan handal tapi biayanya
mahal, terutama untuk jaringan yang besar. Jika ada link yang gagal maka
ada link lain untuk mengirimkan data. Topologi partial mesh mirip dengan
full mesh tetapi tidak setiap perangkat dihubungkan dengan perangkat
lainnya di jaringan, hanya dipilih dari alternatif yang ada saja.[1]

e) TopologiHierarkies
Topologi hierarkies ini mirip dengan topologi star, namun tidak ada
node pusat. Cisco menamai topologi ini topologi hierarkies, tapi sering juga
dinamakan topologi tree/pohon.[1]
Topologi tree merupakan kombinasi karakteristik antara topologi star
dan topologi bus. Topologi pohon terdiri atas kumpulan topologi star yang
dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-
komputer akan dihubungkan ke hub, sedangkan hub lainnya dihubungkan
sebagai jalur tulang punggung (backbone) yang mempunyai topologi bus.
[2]

c. Komponen JaringanKomputer
1) Kabel Jaringan
Sebuah jaringan komputer dihubungkan dengan beberapa kabel di
dalamnya. Menurut bahan bakunya, ada beberapa kategori kabel jaringan, yaitu:
a) KabelCoaxial
Kabel ini terdiri dari dua kabel yang diselubungi dua tingkat isolasi.
Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor
tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi serabut konduktor yang menutup
bagian atasnya untuk perlindungan dari pengaruh elektromagnetik.
Sedangkan, bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian
tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sampai
pelindung akhir.[2]

b) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan


sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor
tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi
dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke
perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45.
Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan
perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.[2]

2) Hub
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual
beroperasi pada layer 1 (physical layer). Maksudnya, hub tidak menyaring
menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan susunan
pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket
data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh
komputer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali komputer yang
mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket
data telah diterima oleh computer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colission
lebih sering terjadi.[6]

3) Bridge
Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki
segmen sama. Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater,
bridge juga melakukan transmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen
lainnya. Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media
jaringan yang tidak sama seperti kabel UTP dan kabel fiber optic, serta
menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti token-ring dan
ethernet. Bridge me-regenerate sinyal, tetapi tidak melakukan konversi protokol
jaringan yang sama (seperti TCP/IP) akan tetap berjalan.[2] Bridge bekerja di
lapisan data link dan telah menggunakan alamat untuk meneruskan data ke
tujuannya. Bridge secara otomatis membuat tabel penerjemah untuk diterima
masing-masingport.[3]
4) Switch
Switch bekerja di lapisan data link dan memungkinkan transmisi secara full
duplex (dua arah). Setiap port di dalam switch memiliki domain collision
sendiri-sendiri. Switch memiliki tabel penerjemah pusat yang memiliki daftar
penerjemah untuk semua port.[3]

Switch berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu


buah kelompok jaringan. Bila akan menghubungkan dua buah PC, hanya
diperlukan kabel UTP dengan criping dan metode cross cable. Namun, bila
banyak PC, akan dibutuhkan switch untuk menghubungkan PC-PC tersebut.[2]
Switch dapat mengontrol aliran data menggunakan alamat MAC address yang
diletakkan di tiap paket data. Switch membagi jaringan ke sebuah entitas yang
disebut virtual LAN (VLAN). Pembagian jaringan ke VLAN ini bisa digunakan
untuk mengefisienkan penggunaan bandwidth.[5]
Switch mempunyai kemampuan untuk melewatkan tujuan MAC address
dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch akan
meneruskannya ke port yang dialamatkan sehingga switch secara drastis dapat
mengurangi traffic network. Switch memelihara daftar MAC address yang
dihubungkan ke port-port yang digunakan untuk menentukan ke mana harus
mengirimkan paketnya. Karena beroperasi pada MAC address bukan IP
address, switch secara umum lebih cepat daripada sebuahrouter.[2]

5) Router
Router berfungsi menyaring dan memfilter lalu lintas data dan
menghubungkan antar jaringan LAN, bahkan dengan WAN. Router menentukan
dan memilih jalur alternatif yang akan dilalui oleh data.[3]
Router adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau internet agar menuju tujuannya melalui sebuah
proses yang dikenal sebagai routing. Router memiliki kemampuan untuk
melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki
banyak jalur diantara keduanya dan juga dapat digunakan untuk
menghubungkan sejumlah jaringanLAN.[2]
Sebuah router secara konstan akan memeriksa jaringan untuk memonitor
pola dari traffic atau penambahan dari titik koneksi, modifikasi, dan
penghapusan. Router menggunakan informasi ini untuk membangun sebuah
“peta” internal dari jaringan. Router secara periodic akan menukar informasi
dalam internal tabel dengan router lain untuk mendapatkan informasi data dari
jaringan lain yang secara langsung terkoneksi dengan router itu sendiri.[2]

Router membagi LAN ke dalam segmen-segmen yang sudah memiliki


trafik data yang besar dan jenuh. Router juga dapat menghubungkan jaringan-
jaringan menggunakan teknologi WAN yang berlainan. Kadang router juga
memiliki fungsi sebagai hub, access point, sekaligus repeater. Segmen-segmen
di jaringan yang dibuat oleh router dinamakan subnet. Pembagian jaringan
menjadi subnet ini berdasarkan skema pengalamatan yang digunakan di
jaringan, misalnya memakai IP address. Lalu lintas data yang hanya ditujukan
di subnet akan dibuat tetap di subnet tersebut sehingga tidak membuat lalu lintas
data di jaringan menjadi penuh. Proses routing ini akan menghemat bandwidth
jaringan.[5]

6) AccessPoint
Dalam jaringan komputer, wireless access point adalah suatu piranti yang
memungkinkan piranti nirkabel untuk terhubung ke dalam jaringan dengan
menggunakan Wi-Fi, bluetooth, atau standar lain. WAP biasanya tersambung ke
suatu router (melalui kabel) sehingga dapat meneruskan data antara berbagai
piranti nirkabel (seperti komputer atau pencetak) dengan jaringan berkabel pada
suatu jaringan. Standar yang diterapkan untuk WAP ditetapkan oleh IEEE dan
sebagian besar menggunakan IEEE 802.11.[2] Access point berfungsi identik
dengan hub atau bridge. Jika bridge hanya mem-forward paket data tanpa
menganalisis dan mengatur rutenya lagi (routing). Dengan access point, bisa
ditambahkan jaringan wireless ke jaringan wireless lain atau bahkan ke jaringan
berkabel lainnya tanpa perlu menambahkan perangkat lainnya.[1]

d. Load Balancing danFailover


Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua
atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal,
memaksimalkan troughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari
overload pada salah satu jalur koneksi. [8]
Dengan mempunyai banyak link maka optimalisasi utilitas sumber daya,
throughput, memperkecil waktu tanggap atau response time akan semakin baik
karena mempunyai lebih dari satu link yang bisa saling mem-backup pada saat
salah satu link koneksi menjadi down dan menjadi cepat pada saat network
normal memerlukan realibilitas tinggi yang memerlukan 100% koneksi uptime
dan yang menginginkan upstream yang berbeda dan dibuat saling mem- backup.
[8]
Selama ini banyak yang beranggapan salah, bahwa menggunakan load
balancing dengan dua jalur koneksi, maka besar bandwidth yang didapatkan
menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan load balance
(akumulasi dari kedua bandwidth). Hal ini perlu diperjelas dulu, bahwa load
balance tidak akan menambah besar bandwidth yang diperoleh, tetapi hanya
bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat dipakai
secara seimbang. Bahwa dalam penggunaan load balancing tidaklah seperti
1+1=2 akan tetapi 1+1=1+1.[8] Failover adalah pengalihan jaringan jika ada
satu atau beberapa line yang mati, maka trafik jaringan akan dialihkan ke line
yang masih hidup(online).[6]
Load balancing atau penyeimbangan beban dalam jaringan sangat penting
bila skala dalam jaringan komputer makinbesar demikian juga traffic data yang
ada dalam jaringan komputer makin lama makin tinggi. Layanan Load
balancing dimungkinkan pengaksesan sumber daya dalam jaringan
didistribusikan ke beberapa host lainnya agar tidak terpusat sehingga unjuk
kerja jaringan komputer secara keseluruhan bisa stabil.[3] Beberapa kelebihan
implementasi load balancing secara umum,yaitu
1) Waktu respon akses yang lebih cepat dibandingkan dengan pembagian jalur
secara statik, ini dikarenakan beban dibagi ke dalam beberapa jalur
sehingga beban pada masingmasing jalur menjadi lebihringan.
2) Pengaturan untuk mencegah terjadinya penumpukan beban pada salah satu
jalur, atau bisa dikatakan pemerataan pembebanan pada masing – masing
jalur.
3) Dapat memisahkan dan mengatur jaringan nasional dan internasional agar
tidak terjadi saling tarik menarik bandwidth pada jaringan sistemtersebut.
4) Memperkecil kemungkinan terjadinya deadlock traffic yang sering kali
terjadi pada perusahaan atauinstansi.
5) Redundansi, bilamana salah satu server mati maka koneksi ke jaringan
internet dapat tetap berjalan karena menggunakan lebih dari 2ISP

e. Failover
Failover adalah teknik yang menerapkan beberapa jalur untuk mencapai
suatu network tujuan. Namun dalam keadaan normal hanya ada satu link yang
digunakan. Link yang lain berfungsi sebagai cadangan dan hanya akan
digunakan bila link utama terputus.

f. Hot Standby Router Protocol(HSRP)


HSRP adalah protokol milik Cisco yang menyediakan mekanisme untuk
mendukung failover tanpa gangguan. Tanpa HSRP, masing-masing perangkat
harus dikonfigurasi dengan gateway yang spesifik dan membatasi klien jika
router mati. Dengan HSRP, gateway akan dikonfigurasi bersama-sama dan
membuat IP dan MAC address virtual.[9] HSRP digunakan untuk menetapkan
toleransi kesalahan default gateway.
Perangkat jaringan mampu mengetahui dan mengatasi kesalahan secara
otomatis. Ini untuk menjamin ketersediaan yang tinggi dan menjamin tidak
adanya kegagalan di satu titik dan mengganti kontrol penggunaan perangkat
jaringan dan pergantian dokumentasi mesin.[10] Router aktif merupakan satu-
satunya yang meneruskan paket IP ke router virtual pertama kali. Ia
membagikan IP address dan MAC address yang sama dengan router standby.
Grup router standby berperan sebagai backup router aktif. Jika router aktif
terganggu, router standby menyediakan gateway yang redundan untuk jaringan.
[11]
Kali ini kita akan belajar apa itu Failover dan cara
mengkonfigurasinya.Sebelum belajar mengkonfigurasi Failover kita perlu
mengenal dulu apa itu Failover, Failover adalah metode yang memungkinkan
kita untuk membuat link gateway utama dan link gateway backup yang akan
aktif ketika link utama tersebut down atau mati, metode ini hanya bisa kita
terapkan jika kita memiliki dua jalur koneksi dari 2 ISP, contohnya jika kita
memiliki satu jalur dari ISP A dan satu jalur lagi dari ISP B maka kita dapat
membuat salah satu jalur koneksi menjadi link gateway utama dan yang lainya
menjadi link backup.

Ketika berlangganan internet, tentunya kita bisa menentukan service apa


saja yang dibutuhkan, kita bisa sesuaikan sesuai dengan kebutuhan Seperti IP
Publik, Internet dengan kecepatan tinggi, Internet 2 line (Main Link dan
Bakcup Link), dll. Nah pada Artikel kali ini kami akan membahas mengenai
konfigurasi Internet 2 Line dengan metode Fail Over.

Cara kerja dari Fail Over ini dimana ketika terdapat link yang putus (Main
Link) maka jalur internet akan di alihkan menggunakan link backup.
Sebenarnya Ada beberapa cara untuk melalukan Fail Over pada Router
Mikrotik, seperti menggunakan parameter check-gateway dan distance atau
menggunakan script. Namun Kali ini kami akan membahas mengenai Fail Over
menggunakan parameter "Check-Gateway" dan "Distance".

Lebih jelasnya lagi silahkan lihat topologi dibawah ini:


Berdasarkan topologi diatas, ISP-A menggunakan ether1, kemudian ISP-B
menggunakan ether2, dan LAN menggunakan ether3. Sebelum melakukan
konfigurasi Fail Over pada perangakat Mikrotik, maka kita bisa menerapkan
"basic-config" terlebih dahulu supaya router dapat terkoneksi ke internet. Kita
perlu melakukan konfigurasi seperti IP Address, DNS, NAT, dan Route.

g. Border Gateway Protocol(BGP)


Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah
satu jenis routing protokol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah
routing protokol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute,
pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam
jaringan. Routing protokol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar
dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing
protokol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS adalah BGP termasuk dalam
kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). Sesuai
dengan namanya, EGP memiliki kemampuan pertukaran rute dari dan keluar
jaringan lokal sebuah organisasi atau kelompoktertentu.
Organisasi atau kelompok tertentu diluar organisasi pribadi sering disebut
dengan Autonomous System (AS). Maksudnya rute–rute yang dimiliki oleh
sebuah AS dapat dimiliki oleh AS lainnya yang berbeda kepentingan dan
otoritas. Begitu juga dengan AS tersebut dapat juga memiliki rute – rute yang
dipunya organisasi lain dimana keuntungannya adalah organisasi anda bisa
dikenal dengan organisasi – organisasi lain yang anda kirimi
rute. BGP dikenal sebagai routing protokol yang sangat kompleks dan rumit
karena kemampuannya yang luar biasa ini, yaitu melayani pertukaran rute antar
oraganisasi yang besar. Routing protokol ini memiliki tingkat skalabilitas yang
tinggi karena karena beberapa organisasi dapat dilayaninya dalam melakukan
pertukaran routing, sehingga luas sekali jangkauan BGP dalam melayani para
pengguna jaringan[4].
Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika
sudah terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga
menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan
protokol TCP dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka
kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute. Setelah semuanya
berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja dengan baik pada
router. Untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan router
tetangganya, BGP mempunyai mekanismenya sendiri yangunik.
Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan paket - paket pesan yang terdiri
dari empat macam. Paket - paket tersebut adalah sebagai berikut:
1) OpenMessage
Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka
sebuah sesi BGP. Paket inilah yang pertama dikirimkan ke router tetangga untuk
membangun sebuah sesi komunikasi. Paket inilah yang berisikan informasi
mengenai BGP version number, AS number, hold time dan router ID.

2) KeepaliveMessage
Paket keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan yang telah
terbentuk antar kedua router BGP. Paket jenis ini dikirimkan secara periodik
oleh kedua buah router yang bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak
berisikan data sama sekali.

3) NotificationMessage
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang
terjadi terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan field – field yang berisi
jenis error apa yang telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunaannya
untuk melakukan troubleshoting.
4) UpdateMessage
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi
rute - rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada
dalam jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu
Network-Layer Reachability Information (NLRI), path atribut dan withdrawn
routes.

2. Sajian Demonstrasi (Wajib ada Video)


Pada sajian demonstrasi ini saya akan memberikan dalam bentuk langkah-langkah
atau konfigurasi agar dalam mempraktekannya lebih terstruktur dan benar, dan
untuk bagian videonya nanti tetap saya lakukan dengan file terpisah.

3. Latihan
Pada latihan ini saya akan melakukan Backup Link Internet dengan FailOver
secara sederhana dengan cisco packet tracer. Untuk lebih jelasnya lihat langkah-
langkah dibawah ini:

Langkah Kerja
a. ISP
Network6 = isp pertama
Wif-baru = ispkedua
ISPA ISPB

b. Konfigurasi IPAddress
Langkah pertama, kita bisa sesuaikan terlebih dahulu alamat IP ISP-A, ISP-B
dan LAN seperti pada topologi diatas. Untuk melakukan konfigurasi IP maka bisa
masuk ke dalam menu IP>>Address.
c. KonfigurasiDNS
Kemudian lakukan konfigurasi DNS pada router, jika Anda mendapatkan
alokasi DNS dari kedua ISP maka Anda bisa isikan alokasi DNS dari kedua ISP
tersebut dirouter, karena jika hanya salah satu DNS saja yang di inputkan, maka
ketika salah satu link mati maka router dan client tidak bisa membuka halaman
website menggunakan nama domain. Solusi lain Anda bisa gunakan Publik DNS
Google yaitu 8.8.8.8 atau 8.8.4.4. Konfigurasi DNS bisa ditemui pada menu
IP>>DNS.
d. KonfigurasiRoute
Langkah selanjutnya, maka kita bisa membuat default-route dengan tujuan
0.0.0.0/0 dan gateway masing-masing ISP. Konfigurasi Route bisa Anda temui
pada menu IP>>Route.

e. Dengan konfigurasi seperti diatas, maka ketika jalur utama (Main Link) mati
maka link tidak di pindah ke jalur backup, untuk memfungsikan fitur Fail Over
maka kita perlu menambahkan konfigurasi "Check-Gateway" pada default route
ISP-A dan juga konfigurasi "distance" pada default routeISP-B.
Cara kerja dari check-gateway adalah melakukan pengecekan berkala ke
gateway ISP dengan mengirimkan paket PING/ARP. Ketika 10 detik pertama
gateway tidak merespon maka akan dianggap "request time out", kemudian jika 10
detik kedua gateway tidak merespon maka akan dianggap"unreachable".
Nah ketika Gateway sudah dianggap "unreachable" maka Router akan
memindahkan ke jalur yang memiliki distance lebih besar.

f. KonfigurasiNAT
Supaya disisi client bisa terkoneksi ke internet, maka kita membutuhkan
konfigurasi NAT Masquerade. Konfigurasi NAT bisa ditemui pada menu
IP>>Firewall>>NAT.
g. TahapPengujian
Sebagai tahap pengujian, ketika ISP-A terdapat ganggunan dan menyebabkan
link mati, maka jalur internet akan di backup melalui ISP-B. Kemudian jika jalur
ISP-A sudah aktif kembali maka jalur internet akan di kembalikan lagi ke Main
Link lagi yaitu ISP-A.
 Hasil ketika ISP A masih di aktifkan

 Hasil Ketika ISP A mati / gangguan


IV. PENUGASAN
Dalam penugasan kali ini, akan diberikan kasus mengenai FailOver dan Load
Balancer di Cisco. Untuk lebih jelasnya lihat dibawahini:

a. Bagaimana cara sistem link balancing dan failoverbekerja?


b. Bagaimana penerapan metode Link Balancing dengan menggunakan router Cisco
7606s sebagai gateway untuk jaringan lokal dengan 2 provider yang berbeda dan
kombinasi system failover?
c. Apa solusi untuk kondisi permasalahan jaringan yang memiliki traffic yang sangat
padat?
d. Permasalahan apa saja yang sering terjadi pada pengimplementasian link
balancing danfailover.?
e. Bagaimana teknik FailOver dan Load Balancing bekerja?
f. Bagaimana topologi dan konfigurasi yang benar jika dalam penerapan FailOver
dan Load Balancing menggunakan 4router?

V. PENUTUP
Pada pengimplementasian FailOver pada sebuah router baik menggunakan router
mikrotik maupun cisco terdapat sebuah informasi yang diperoleh yaitu Jaringan LAN akan
menggunakan ISP sesuai dengan IP gateway yang diatur pada router LAN tersebut.
Sedangkan ketika salah satu ISP mati maka Jaringan LAN secara otomatis akan
menggunakan ISP yang hidup. Dan ketika salah satu ISP yang mati hidup kembali maka
secara otomatis masing-masing jaringan akan berjalan normal menggunakan ISP yang sesuai
dengan IP gateway yang dimilikinya, kembali pada pengaturansebelumnya.
Jaringan LAN yang menggunakan ISP Indosat (Apa saja tergantung pengguna) bisa
tersambung ke internet sedangkan Jaringan LAN yang menggunakan ISP Telkom (Apa saja
tergantung pengguna) tidak bisa tersambung ke internet disebabkan jaringan ISP Telkom
dilindungi oleh sistem keamanan firewall. Load balancing berjalan dengan baik saat satu
sumber koneksi mati, maka secara otomatis backup akan berjalan dengan sendirinya dengan
mengambil koneksi dari sumber yang ke dua. Pengkonfigurasian HSRP telah berhasil
dilakukan, namun HSRP terbatas mengatasi perpindahan ISP bila sambungan terputus, mati
atau router dalam keadaan mati dan tidak mengatasi kemungkinan lainnya seperti jaringan
LAN tidak tersambung ke jaringan ISP Telkom disebabkan firewall tersebut.

Anda mungkin juga menyukai