Anda di halaman 1dari 25

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Saat ini kebutuhan jaringan internet sudah dianggap sebagai

kebutuhan pokok yang menunjang aktifitas hidup manusia. Hampir dari

semua pengguna mobile memanfaatkan internet sebagai sarana komunikasi

dan penyimpanan berbagai data yang dianggap penting. Data-data yang

disimpan di internet dimaksudkan agar tersedianya cadangan dari data asli

yang terdapat pada perangkat mereka dengan menggunakan teknologi

cloud computing atau disebut juga komputasi awan.

Menurut Sofana (2012:3), Cloud Computing adalah sebuah model

client-server, dimana resources seperti server, storage, network dan

software dapat dipandang sebagai layanan yang dapat diakses oleh

pengguna secara remote dan setiap saat. Menurut Marks dalam Jati

(2016:32), Cloud Computing dapat dibagi dalam tiga kategori utama,

yaitu: Software as a Service (SaaS) merupakan layanan Cloud Computing

yang paling dahulu popular. Sotware as a Service ini merupakan evolusi

lebih lanjut dari konsep Application Service Provider (ASP). Platform as a

Service (PaaS) adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai

yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu

saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut. Infrastructure as a

Service (IaaS) adalah sebuah layanan yang “menyewakan” sumber daya

teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing

power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang

dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi dimilikinya.


2

Banyak perusahaan atau organisasi yang menggunakan layanan

penyimpanan data berbasis cloud computing yang telah disediakan oleh

pihak yang menyediakan jasa layanan tersebut, namun diantaranya

memiliki biaya yang cukup mahal dan memiliki jumlah kapasitas

penyimpanan yang terbatas. Karena semakin meningkatnya

kecenderungan penerapan sistem penyimpanan berbasis cloud computing

dengan memanfaatkan layanan penyimpanan awan, maka dibutuhkan

suatu aplikasi penyimpanan yang baik untuk bisa diterapkan pada

perusahaan, dimana aplikasi penyimpanan haruslah memiliki akses proses

penyimpanan yang responsif dan aman. Ada banyak aplikasi penyimpanan

yang tersedia mulai dari yang berbayar hingga yang bersifat open source,

diantaranya yang bersifat open source adalah owncloud dan pydio.

Untuk menciptakan sistem penyimpanan yang baik berbasiskan

penyimpanan awan pada perusahaan atau organisasi, maka perlu dilakukan

perbandingan untuk mendapatkan rekomendasi sistem penyimpanan apa

yang baik untuk digunakan pada perusahaan atau organisasi dalam hal

penyimpanan berbasis cloud.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

memberikan hasil analisis yang tepat dengan membandingkan dua aplikasi

(Owncloud dan Pydio) dengan melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Kinerja Sistem OwnCloud dan Pydio Berbasis Arsitektur

Private Cloud”.
3

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pengamatan dan sesuai uraian latar belakang diatas

serta judul yang diangkat, maka penulis merumuskan masalah yang ada

yaitu :

a. Bagaimana melakukan pengujian dan menganalisa hasil dari data

pengukuran kinerja sistem antara OwnCloud dan Pydio berbasis

linux Ubuntu ?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian dapat terarah dan tidak menyimpang dari perumusan

masalah yang ada, maka dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup

permasalahan hanya pada :

a. Hardware yang digunakan dalam perbandingan ini adalah Personal

Computer.

b. Analisa kinerja sistem menggunakan parameter Response time,

Thourghput dan Resource-Utilization.

c. Jumlah client uji sebanyak 20 client.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana

kinerja sistem yang dapat ditempuh serta mendapatkan hasil perbandingan

kinerja sistem antara owncloud dan Pydio.


4

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Dapat menuangkan ilmu yang didapat selama perkuliahan, bisa

memanfaatkan pembelajaran yang diberikan dosen selama proses

belajar mengajar.

2. Sebagai acuan pemilihan aplikasi yang tepat bagi pembaca untuk

menggunakan layanan berbasis cloud computing sebagai media

penyimpanan data.

3. Sebagai bahan referensi bagi penulisan yang akan datang agar dapat

membuat penelitian dan pengembangan yang lebih baik lagi.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Analisis

Menurut Fatta (2007:27) Analisis adalah tahapan dimana sistem

yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam

tahapan ini dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, masalah, dan

kesempatan didefinisikan, dan rekomendasi umum untuk bagaimana

memperbaiki, menigkatkan atau mengganti sistem yang sedang berjalan

diusulkan.

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:59) Analisis dapat didefinisikan

sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-

bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan, kesempatan, dan hambatan, yang terjadi serta kebutuhan-

kebutuhan yang diharapkan serta dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.


5

Berdasarkan dua pendapat diatas peneliti menarik kesimpulan

analisis merupakan tahapan sistem yang dipelajari lalu menguraikan suatu

sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dari suatu

sistem informasi dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan, dan hambatan, yang terjadi serta kebutuhan yang

diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

2.1.2 Jaringan Komputer

Menurut Naproni (2007:1) Jaringan Komputer merupakan hubungan

antar komputer yang berjumlah dua atau lebih.

Menurut Aditya (2011:21) Berdasarkan kriterianya, jaringan

komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:

1. Berdasarkan distribusi sumber informasi data

a. Jaringan terpusat

Jaringan terpusat terdiri dari komputer client dan server yang mana

komputer client yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses

sumber informasi data yang berasal dari satu komputer server.

b. Jaringan terdistribusi

Jaringan terdistribusi merupakan perpaduan beberapa jaringan

terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling

berhubungan dengan client membentuk sistem jaringan tertentu.

2. Berdasarkan jangkauan geografis

a. Jangkauan Local Area Network (LAN)


6

Jaringan LAN merupakan jaringan yang menghubungkan 2

komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor,

serta dalam 1 warnet.

b. Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)

Jaringan MAN merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar

beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem

telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

c. Jaringan Wide Area Network (WAN)

Jaringan WAN merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia.

Contoh nya jaringan PT. Telkom.

3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses

data :

a. Jaringan Client-Server

Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan

komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server

maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software

jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk

dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer

server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

b. Jaringan Peer-to-peer

Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server

karena semua komputer dapat mlakukan pengiriman maupun

penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai

client sekaligus sebagai server.


7

4. Berdasarkan media transmisi data

a. Jaringan Berkabel

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan

komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel

jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal

listrik antar komputer jaringan.

b. Jaringan Nirkabel

Jaringan ini merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang

elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk

menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang

elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar

komputer jaringan.

2.1.2.1 Hardware Jaringan Komputer

Beberapa hardware yang digunakan dalam jaringan komputer yaitu :

a. Ethernet Card / NIC (Network Interface Card)

Merupakan perangkat yang dipasang pada sebuah PC yang berfungsi

untuk dapat berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan

LAN (Local Area Network). (Madcoms, 2010:8).

b. Switch

Merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 2 (Data

Link Layer). Switch berfungsi hampir sama dengan Hub. Switch

mengenal MAC Address yang digunakan untuk memilah data mana

yang harus ditransmisikan. Switch menampung daftar MAC Address

yang dihubungkan dengan port-port yang digunakan untuk


8

memnentukan kemana harus mengirim paket, sehingga akan

mengurangi traffic pada jaringan. (_,2010:8).

c. Komputer standart

Merupakan hardware yang berfungsi untuk menjalankan software

sistem operasi (Windows, Linux, free BSD dll) dalam sistem jaringan

komputer (Kustanto dan Saputro, 2008:33).

2.1.2.2 Topologi Jaringan Komputer

(_,2010:4), Topologi jaringan merupakan gambaran pola

hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi komputer

server, komputer client/workstation, hub/switch, pengkabelan, dan

komponen jaringan yang lain. Ada beberapa macam topologi yang

terdapat dalam jaringan komputer antara lain :

a. Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi yang menghubungkan beberapa

komputer kesebuah kabel dengan beberapa terminal. Topologi Bus

menggunakan jenis kabel Coaxial dengan beberapa konektor BNC.

b. Topologi Star

Topologi star merupakan topologi yang menghubungkan beberapa

komputer dengan menggunakan perangkat yaitu hub atau switch.

Perangkat ini berfungsi sebagai pengontrol dari semua komputer

yang terhubung dalam jaringan.

c. Topologi Ring

Topologi ring merupakan topologi yang menghubungkan beberapa

komputer dengan membentuk sebuah lingkaran. Komputer yang


9

terhubung dalam sebuah jaringan akan terkoneksi pada 2 komputer

lain.

2.1.3 IP Address

Menurut Sofana (2013:105) IP Address adalah sekumpulan bilangan

biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen

terdiri dari 8 bit. Ip Address merupakan identifikasi setiap host pada

jaringan internet. Secara teori tidak boleh ada 2 host atau lebih yang

tergabung ke internet menggunakan ip address yang sama.

Tabel 2.1 Kelas IP Address

Kelas Range

A 10.0.0.0 s.d 10.255.255.255

B 172.16.0.0 s.d 172.31.255.255

C 192.168.255.255 s.d 192.168.255.255

Sumber: Sofana, (2013:106)

Menurut Sofana (2013:108), untuk mempermudah pengaturan ip

address seluruh komputer pengguna jaringan internet dibentuklah suatu

badan yang mengatur pembagian ip address. Badan tersebut InterNIC

(Internet network information center). InterNIC membagi-bagi ip address

menjadi beberapa kelas. Kelas-kelas tersebut meliput :

1. Kelas A

Bit pertama bernilai 0, bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama)

merupakan bit-bit network (network bit) dan boleh bernilai berapa

saja (kombinasi angka 1 dan 0). Sisanya, yaitu 24 bit terakhir

merupakan bit-bit untuk host. IP address kelas A dapat dituliskan

sebagai :
10

nnnnnnnn.hhhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host. Jangkauan

IP address kelas A dimulai dari 1.xxx.xxx.xxx hingga

126.xxx.xxx.xxx.

2. Kelas B

Jika dua bit pertama bernilai 10, dua bit ini dan 14 bit berikutnya

(16 bit pertama) merupakan bit-bit network (network bit) dan boleh

bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0). Sisanya, yaitu 16

bit terakhir merupakan bit-bit untuk host. IP address kelas B dapat

dituliskan sebagai berikut :

nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host. Jangkauan

IP address kelas B dimulai dari 128.xxx.xxx.xxx hingga

191.255.xxx.xxx.

3. Kelas C

Tiga bit pertama bernilai 110, tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24

bit pertama) merupakan bit-bit network(network bit) dan boleh

bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0). Sisanya, yaitu 8 bit

terakhir merupakan bit-bit untuk host. IP address kelas C dapat

dituliskan sebagai berikut :

nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host. Jangkauan

IP address kelas C dimulai dari 192.0.0.xxx hingga

223.255.255.xxx.
11

2.1.4 Linux

Menurut Hariyanto (2009:15) Linux adalah tiruan (clone) UNIX.

Mulanya, pengembangan Linux dilakukan linus Benedict Torvalds,

universitas Helsinki, Finlandia sebagai proyek hobby. Seluruh kode

sumber Linux termasuk kenel, device driver, pustaka, program, dan

kakas pengembangan disebarkan secara bebas dengan lisensi GNU

GPL(General Public Licence) versi kedua. Kernel pertama yang dirilis

pada publik adalah versi 0,01, pada tanggal 14 Mei 1991. Kernel saat itu

masih sangat sederhana. Kemudian, pada 14 Maret 1994 dirilis versi 1.0.

2.1.5 Ubuntu

Menurut Sofana (2010:7) Ubuntu merupakan salah satu distro

turunan Debian. Debian atau lengkapnya Debian GNU/Linux GNU

merupakan singkatan dari “GNU is Not Unix”. Proyek GNU dimulai

pada tahun 1984, bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem operasi

mirip Unix atau Unix-like yang bersifat free. Debian atau GNU/Linux

adalah hasil dari proyek tersebut. Saat ini, debian telah dikembangkan

menjadi berbagai distro turunan. Salah satunya bernama Ubuntu.

2.1.6 Cloud Computing

Menurut Sofana (2012:3) Cloud Computing merupakan sebuah

model client-server, di mana resource seperti server, storage, network,

dan software dapat dipandang sebagai layanan yang dapat diakses oleh

pengguna secara remote dan setiap saat.


12

Menurut Pratama (2014:60) Berdasarkan layanan cloud

computing dibedakan menjadi tiga model yaitu:

1. IAAS (Insfrastructure AS a Service)

IAAS (Insfrastructure AS a Service) merupakan jenis layanan

pada cloud computing yang menekankan kepada layanan

penyediaan sarana jaringan komputer (computer network),

perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan

(storage), processor, beserta dengan proses virtualisasi, yang

menunjang proses komputasi.

2. PAAS (Platform AS A Service)

PAAS (Platform AS A Service) atau cloud PAAS merupakan jenis

layanan pada cloud computing yang menekankan kepada

penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan

perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang

disediakan oleh cloud PAAS umumnya juga berbasis web,

dimana didalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan

programmers dan pengguna awam di dalam mengembangkan

aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber kode

(coding).

3. SAAS (Software AS A Service)

SAAS (Software AS A Service) merupakan jenis layanan yang

diberikan oleh teknologi cloud computing kepada para

penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak

(aplikasi). Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk


13

tatap muka berbasis web. Bisa dikatakan SAAS merupakan jenis

layanan cloud computing yang paling banyak digunakan dan

paling mudah digunakan oleh para pengguna komputer,

khususnya pengguna akhir yang tidak terlalu membutuhkan

pengetahuan teknis di dalam instalasi dan konfigurasi. Cukup

dengan sebuah komputer/perangkat mobile, sistem operasi,

aplikasi web browser, da koneksi internet atau internet saja,

seorang pengguna komputer dapat dengan mudah menggunakan

layanan cloud computing tipe SAAS ini.

Berdasarkan model deployment cloud computing dibagi menjadi

empat:

1. Private cloud

Private cloud dimaksudkan sebagai model deployment cloud

computing yang ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada

kalangan tertentu saja (private), model deployment ini umumnya

banyak diterapkan untuk lingkungan laboratorium riset, sekolah,

perpustakaan, gedung/bangunan (kantor/perusahaan), dan lain-

lain.

2. Public cloud

Public cloud merupakan model deployment pada teknologi cloud

computing, dimana layanan cloud computing diletakan dilokasi

public (misalkan dijaringan internet dan memiliki ip public)

sehingga layanan data, informasi didalamnya dapat digunakan

dan dibagikan dengan mudah keseluruh pengguna. Dari sisi para


14

pengguna, public cloud tidak seperti private cloud. Public cloud

menyediakan akses sebanyak mungkin kepada siapapun yang

terhuubung kedalam jaringan cloud yang menyediakan layanan

public cloud.

3. Community Cloud

Community Cloud merupakan model deployment pada cloud

computing yang dibangun oleh satu atau beberapa buah

komunitas. Komunitas yang tergabung biasanya memiliki tujuan,

visi dan misi yang sama. Misalkan saja dalam contoh ini

komunitas sistem operasi linux dan aplikasi-aplikasi open source

dari berbagai kota atau daerah di indonesia. Komunitas dalam hal

ini juga mencangkup instasi, organisasi, lembaga, maupun suatu

kelompok tertentu.

4. Hybrid cloud

Hybrid cloud adalah model deloyment cloud computing yang

merupakan gabungan dari private cloud dan public cloud. pada

model deployment hybrid ini, digunakan aturan atau SLA yang

merujuk kepada data mana saja yang akan diletakan dimedia

penyimpanan (storage public cloud (internet dan data mana saja

yang akan diletakan di storage private cloud (internet). Hal ini

bertujuan untuk memudahkan di dalam manajemen keamanan dan

manajemen data. Hybrid cloud menggabungkan kelebihan yang

dimiliki oleh private cloud dan public cloud. Oleh karena itu, saat
15

ini hingga kedepan nanti model deployment hybrid cloud inilah

yang akan banyak dipilih dan digunakan.

(_,2012:20) Dalam layanan cloud computing ada beberapa

komponen yang diperlukan, yaitu:

1. Cloud Client

Ini karena hardware, aplikasi, dan semua yang berkaitan dengan

cloud computing dikembangkan untuk klien. Tanpa adanya client

atau pengguna software cloud computing, semuanya akan sia-sia.

Client untuk cloud computing ada 2 jenis, yaitu komponen

hardware atau kombinasi dari komponen software dan hardware.

Optimasi bisa dilakukan di dua tempat, yaitu kapasitas hardware

lokal dan security software. Melalui optimasi hardware dengan

security, aplikasi akan bisa dijalankan dengan mulus.

2. Cloud Service

Salah salu alasan kenapa cloud computing menjadi populer adalah

karena layanan ini diperlukan oleh dunia bisnis. Ini karena bisnis

memerlukan cara untuk mengefisienkan proses bisnis yang berarti

keuntungan akan meningkat.

3. Cloud Applications

Service kadang dianggap sebagai aplikasi. Ini memang setengah

benar karena service menyediakan fungsi. Adapun aplikasi adalah

apa yang dikembangkan oleh software developer/programmer di

mana mereka harus fokus untuk memastikan aplikasi berjalan

dengan benar.
16

4. Cloud Platform

Di website atau aplikasi normal yang tidak berhubungan dengan

cloud computing, aplikasi akan berhubungan secara langsung

dengan server. Namun di cloud computing, aplikasi dijalankan ke

aplikasi lain yang disebut platform. Platform ini biasanya bahasa

pemrograman seperti AJAX, PHP, atau Ruby on Rails.

5. Cloud Storage

Semua aplikasi dan fungsi harus di simpan pada media simpan.

Media simpan cloud ini akan menyimpan data dan informasi

sehingga fungsi bisa diimplementasikan dengan baik.

Optimasi storage berkaitan dengan bagaimana fasilitas storage

diproteksi dari berbagai ancaman serta serangan. Selain itu cloud

storage juga berkaitan dengan konsisten serta nilai uptime.

Semakin lama nilai uptime akan semakin andal media storage

cloud ini.

6. Cloud Insfastructure

Semua fungsi, service, dan kemampuan storage untuk

menyediakan data hanya bisa diakses jika insfrastruktur optimal.

Infrastruktur ini bisa dianggap sebagai platform akhir yang

memungkinkan semuanya bisa dijalankan. Setiap komponen-

komponen diatas harus dioptimasikan sehingga aplikasi cloud

bisa berjalan dengan baik dan aman.

2.1.7 OwnCloud
17

Menurut Sofana (2012:94) OwnCloud merupakan salah satu

aplikasi open source yang dapat kita manfaatkan untuk melengkapi

layanan Internet dasar. Tentang cloud sendiri, cloud adalah suatu sistem

layanan di Internet yang memanfaatkan suatu server yang dikemas

sedemikian hingga pengguna tidak perlu tahu lokasi fisik dan pilihan

teknologi dari server yang digunakan. Untuk mendapatkan layanan cloud,

program aplikasi yang digunakan pengguna cukup diberitahu nama server

serta protokol yang digunakannya

2.1.8 PYDIO

Pydio adalah salah satu aplikasi open source terbesar untuk solusi

berbagi & sinkronisasi file awan publik. Ini menyesuaikan dengan jenis

infrastruktur apapun dan menggabungkan antarmuka pengguna yang

sangat intuitif dengan alat admin yang hebat untuk mengendalikan data.

Pydio berfokus untuk membawa penggunanya sebuah UI yang

tangguh dan dapat disesuaikan. Anda dapat menggunakan infrastruktur file

lama yang ada atau mengatur Pydio dengan pendekatan on-premise. Pydio

menawarkan aplikasi sync client, web dan mobile untuk memastikan

bahwa pengguna akhir dapat dengan mudah mengelola aset mereka di

mana-mana.

(sumber : www.pydio.com)

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut beberapa contoh penelitian terdahulu dengan pembahasan

yang hampir sama, seperti yang akan penulis lakukan :

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu


18

Penulis
No Judul Hasil
/Tahun

2. Perancangan dan Wikranta Implementasi sistem dalam


Analisis Kinerja Arsa dan penelitian menghasilkan sebuah
Private Cloud Khabib sistem yang memenuhi
Computing Mustofa / kebutuhan sebuah mesin server,
dengan layanan 2014 dalam hal ini sebuah mesin
Infrastructure-As- virtual. Sistem ini diharapkan
A-Service (IAAS) memberikan kemudahan kepada
ISSN : 1978-1520 user dan admin dalam
pengelolaan server. User dapat
secara langsung memesan
sebuah server dan
menkonfigurasinya dan admin
dapat melakukan seleksi dengan
mudah untuk menerima
permintaan server. Dalam
pembuatan mesin admin juga
dipermudah dengan sistem ini,
dimana admin hanya melakukan
penerimaan mesin dan secara
otomatis mesin terbuat.
3. Perancangan Angga Komputasi awan atau lebih
infrastructure as a Prasetyo/ dikenal dengan cloud computing
service 2016 merupakan salah satu bentuk
dengan kendali transformasi teknologi informasi
raspberry pi dan komunikasi. cloud
ISSN : 2503-2844 computing sendiri memiliki
beragam layanan, salah satunya
cloud storage. Media
penyimpanan fisik (flashdisk)
untuk bertukar informasi (file)
data, multimedia, aplikasi. Tidak
menutup kemungkinan muncul
resiko file rusak yang
diakibatkan virus karena
penggunaan secara mobile, serta
umur perangkat flashdisk yang
tidak panjang. Untuk itu
diperlukan media untuk berbagi
data dan penyimpanan data yang
dapat digunakan kapanpun dan
dimanapun dengan kapasitas
yang besar serta gratis, Salah
satu jalan keluar dengan
membangun cloud storage
19

dengan infrastructure as service


yang memungkinkan akses
berbagi data. Hasil analisis
raspberry pi sebagai server
dengan proses uji parameter
setup time 6,9 menit, Ability
testing proses Tx 0,1 Mb, ini
menunjukkan bahwa raspberry
pi mampu menciptakan layanan
cloud storage dengan sumber
daya yang efisien, murah dan
optimal.

Dari Tabel 2.2 penelitian terdahulu dapat dijelaskan bahwa

perbedaan dan persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang

akan penulis lakukan adalah pada jurnal pertama persamaan penelitian

pada teknik pengujian, yang mana pada penelitian sebelumnya peneliti

menguji dengan menggunakan teknik analisis kinerja dengan indikator

yang sama diantaranya Response Time, Troughtput dan Resource-

Utilization. Adapun perbedaannya terletak pada media yang digunakan.

Pada jurnal sebelumnya dilakukan pengujian kinerja sistem dengan

indikator yang sama namun sistem yang diuji dibangun pada mesin virtual,

yaitu proxmox. Sedangkan penulis membangun sistem pada PC.

Pada jurnal kedua penulis memiliki kesamaan dalam perancangan

sistem owncloud. Yang membedakan penelitian ini, pada jurnal

sebelumnya owncloud dibangun pada perangkat raspberry pi, sedangkan

penulis membangun owncloud pada PC.

2.3 Kerangka Pemikiran


20

2.3.1 Kerangka Penelitian

Perpindahan dan penyimpanan data


antar user

Kebutuhan Penyimpanan Data

Private Cloud
OwnCloud
Pydio

Instalasi OwnCloud dan Pydio

Uji Kinerja Sistem :


Response Time
Throughtput
Resource-Utilization

Berapa kemampuan kinerja sistem antara Owncloud dan Pydio


Membandingkan kinerja sistem antara owncloud dan Pydio

Sumber : diolah sendiri

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Pada gambar 2.1 kerangka penelitian penulis menemukan sebuah

permasahan mengenai penyimpanan dan perpindahan data yang

disebabkan kebutuhan penyimpanan data meningkat. Permasalahan yang

penulis temukan berupa banyaknya bermunculan layanan penyimpanan

data di internet yang mengharuskan pengguna memilih salah satu diantara

banyaknya layanan yang ada. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan
21

pengujian terhadap kinerja sistem owncloud dan Pydio yang bertujuan

untuk membantu perusahaan atau pengguna menemukan solusi yang tepat

dalam pemilihan penyimpanan data di internet. Dalam melakukan

pengujian, ada beberapa indikator yang akan penulis uji terhadap sistem

owncloud dan pydio, diantaranya : Response Time, Throghput dan

Resource-utilization. Dari hasil pengujian penulis dapat mengetahui berapa

kemampuan kinerja sistem antara owncloud dan pydio, dapat

membandingkan kinerja sistem antara kedua layanan penyimpanan data

tersebut.

2.3.2 Kerangka Pengujian

Sumber : diolah sendiri

Gambar 2.2 Kerangka Pengujian

Pada gambar 2.2 penulis merancang penyimpanan data dengan

memanfaatkan layanan yang disediakan oleh owncloud dan pydio.

Penyimpanan data tersebut kemudian diuji kinerja sistemnya dengan

menggunakan teknik pengujian Analisis Kinerja dengan indikator pengujian

sebagai berikut, diantaranya Response Time, Throughtput dan Resource-

Utilization. Adapun gambaran pengujiannya sebagai berikut :


22

1. Pada pengujian Response Time, penulis akan malakukan request.

Request yang dimaksud berupa PING.

Client akan melakukan PING ke server. yang dimbil dari proses PING

ini adalah waktu seberapa cepat server dapat menaggapi PING dari

client tersebut. Waktu ini dapat diketahui dengan aplikasi Httper.

Kemudian waktu yang didapat akan dihitung nilai rata-ratanya dengan

rumus perhitungan Response Time.

2. Pada pengujian Throughtput, penulis akan melakukan Upload dan

Download data.

Client akan upload dan download sebuah file ke server kemudia dilihat

berapa lama waktu upload dan downlod yang dicapai dengan

mnggunakan aplikasi wrshark. Lalu waktu yang didapat nanti akan

dihitung dengan rumus perhitungan throughtput.

3. Pada Resource-Utilization, penulis mengamati persentase penggunaan

CPU dan memori.

Pada saat client request (PING), upload dan download file, penulis akan

melihat dan mencatat berapa persen penggunaan CPU dan memori yang

dipakai oleh Owncloud dan Pydio dengan menggunakan perintah TOP

Masing-masing pengujian diatas akan penulis lakukan dengan sampel

pengujian 20 client.

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan

beberapa cara yaitu :


23

a. Observasi

Menurut Sarwono (2008:15), Observasi adalah dasar untuk

mengenali atau memperhatikan fakta yang bersifat empiris karena

merupakan kegiatan yang memberikan perhatian terhadap suatu objek

dilingkungan dimana seseorang berada.

Pada metode ini penulis melakukan pengujian terhadap

OwnCloud dan Pydio dan mencatat hasil dari pengukuran parameter

Response time, Acces area, throughput.

b. Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2012:291), studi pustaka berkaitan dengan

kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya

dan norma yang berkembang pada situasisosial yang diteliti, selain itu

studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini

dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah.

Study pustaka yang dilakukan yaitu dengan cara mengunjungi

perpustakaan dan toko-toko buku untuk mencari buku-buku yang

berhubungan dengan topic penelitian.

3.2 Teknik Pengujian

Pada teknik pengujian ini, penulis akan menguji kinerja sistem

OwnCloud dan Pydio dengan menggunakan Analisis Kinerja.

Menurut Meier dalam Khabib (2014), Analisis kinerja adalah

berkaitan dengan pencapaian response time, throughtput dan resource-

utilization yang memenuhi kebutuhan kinerja untuk proyek atau produk.


24

1. Response Time, disini mengacu pada seberapa cepat suatu sistem

aplikasi dapat merespon suatu aksi. Contohnya seperti waktu yang

diperlukan oleh kedua aplikasi (Owncloud dan Pydio) dalam

menampilkan kalender saat user memerintahkan kedua aplikasi

membuka kalender.

2. Throughtput, menunjukkan tugas yang dapat diselesaikan dalam satuan

waktu. Contohnya kedua aplikasi harus dapat melayani 10 pengguna

dalam satuan detik.

3. Resource-utilization, menunjukkan tingkat penggunaan sumber daya

perangkat keras seperti penggunaan CPU dan memori. Tujuannya

adalah melihat seberapa sibuk resource yang dimiliki dalam

menjalankan sistem yang berjalan diatasnya.

3.3 Alat dan Bahan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang owncloud

dan pydio agar dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Perancangan owncloud dan pydio yang dilakukan menggunakan

hardware yang ditentukan oleh penulis dan difungsikan sebagai server

cloud. Adapun beberapa spesifikasi yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Spesifikasi perangkat keras (hardware)

1. Processor (core i3)

2. RAM 2 GB

3. Harddisk 250 GB

4. Kabel UTP
25

Spesifikasi perangkat lunak (software)

1. OS linux ubuntu server 14.0 LTS

2. Owncloud 9.0

3. Pydio 8.0

4. Windows 7 sebagai OS pada client

4.1 Jadwal dan Tempat Penelitian

4.1.1 Jadwal Penelitian

Tabel 4.1 menunjukkan Jadwal Penelitian

Juni Juli Agustus

NO Tahapan 2017 2017 2017

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis Kebutuhan

Instalasi dan
2
Konfigurasi

3 Pengujian

Analisa

4 perbandingan

kualitas kinerja

5 Hasil Pengukuran

4.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini tidak dilakukan pada perusahaan atau instansi tertentu,

dikarenakan proyek penelitian ini bersifat eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai