Judul Modul MODUL 6 : Sistem Informatika Jaringan dan Aplikasi.
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Teknologi, Infrastruktur, Platform dan Layanan Komputasi Awan. 2. Quality of Service dan Recovery data dari Layanan Jaringan. 3. Kecerdasan Komputasi pada Skala Kecil, Menengah dan Luas. 4. Framework dan Big Data.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1. Konsep Teknologi, Infrastruktur, Platform dan Layanan dipelajari Komputasi Awan.
- Teknologi Cloud Computing
Cloud computing adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan berbagai konsep komputasi yang melibatkan sejumlah besar komputer yang terhubung melalui jaringan komunikasi real-time seperti internet. Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan internet-based service untuk mendukung proses bisnis. Cloud service biasanya memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi (Fauziah, 2013). Secara tahapan cara kerja cloud computing sebagai berikut: a. Sebuah server pusat mengelola sistem memantau lalulintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak, yang disebut middleware network. b. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. c. Untuk klasifikasi layanan salah satunya adalah PaaS (Platform as a Service) hal ini memfokuskan untuk membuat desain, men-deploy dan juga meng-host aplikasi di internet. Penyedia layanan: Perusahaan database; Google big, Table amazon. d. Saas (Software as a Service) layanan ini memberikan service berupa akses software kepada kostumer tanpa harus membeli, biasanya para vendor atau service provider sudah menyediakan berbagai software. Dengan mengakses internet secara langsung mengakses juga software. Penyedia layanan: perusahaan Productivity; Zoho ,Google apps. Manfaat cloud computing, yaitu: a. Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli peralatan tambahan, antara lain hardisk. b. Aksesibilitas, yaitu dapat mengakses data kapanpun dan dimanapun user berada, asal peralatan dan user terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan mengakses data disaat yang penting. c. Keamanan, yaitu data terjamin keamanannya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. d. Melakukan/mengembangkan kreasi atau proyek tanpa harus mengirimkan proyek secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkannya lewat penyedia layanan cloud computing. e. Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadgetnya rusak. - Layanan, Platform, dan Infrastruktur Cloud Computing Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Model penyebaran cloud computing menurut NIST terdiri dari empat model (Mell dan Grance, 2009), yaitu: a. Private cloud. Swasta awan. Infrastruktur awan yang semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis. b. Community cloud. Masyarakat awan. Infrastruktur awan digunakan secara bersama oleh beberapa organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis. c. Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia untuk umum atau kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual layanan awan. d. Hybrid cloud. Hybrid awan. Infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau lebih awan (swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas unik namun terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for load- balancing between clouds). Komponen dasar komputasi awan dalam topologi yang sederhana menurut Velte (2010) terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu clients, datacenter, and distributed servers. Google drive adalah salah satu layanan yang ditawarkan oleh Google dan merupakan layanan Cloud computing untuk menyimpan dokumen atau file secara gratis maupun berbayar tergantung pada jumlah kapasitas memori penyimpanan itu sendiri.
KB 2. Quality of Service dan Recovery data dari Layanan
Jaringan. - Quality of Service dari layanan Jaringan
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan
untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD. Quality of Service suatu network merujuk ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Quality of Service digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet atau intranet. Menurut A.Gani Analisis jaringan menggunakan QoS khususnya adalah latency dan throughput mampu memberikan analisis jaringan yang baik, dimana aspek ini yang sering digunakan didalam analisis jaringan. Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu: a.Memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan. b.Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada. c.Meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video. d.Merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran traffic di jaringan. Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu best- effort service, integrated service dan differentiated service. Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang menyebabkan turunya nilai QoS, yaitu : a.Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi rendah. b.Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi. c.Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah data asli yang dikirimkan. Delay adalah waktu tunda saat paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik menuju titik lain yang menjadi tujuannya. - Recovery data Data recovery atau pemulihan data adalah proses penyelamatan (retrieving) data yang tidak dapat diakses, hilang, rusak atau terformat dari penyimpanan sekunder, media removable atau file, bila data yang tersimpan didalamnya tidak dapat diakses dengan cara biasa. Tujuan dari data recovery adalah mengembalikan file yang sudah hilang tersebut kemudian memindahkannya ke tempat yang aman dengan cara menyalin atau meng-copy (Adesta, dkk). Fungsi Recovery dalam komputer memang beragam, dengan Recovery dapat mengembalikan sistem ke kondisi sebelumnya. KB 3. Kecerdasan Komputasi pada Skala Kecil, Menengah dan Luas.
- Kecerdasan komputasi pada skala kecil (smart home).
Kecerdasan komputasi merupakan bagian dari kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan biasanya didesain lebih kearah problem yang memerlukan kognitif tingkat tinggi, sedangkan kecerdasan komputasi biasanya lebih kearah problem dengan tingkat kognitif yang lebih rendah misalnya kecerdasan untuk control atau persepsi. Kecerdasan komputasi dan kecerdasan buatan keduanya merupakan kecerdasan mesin yang dapat melakukan tugas intelektual apapun yang dilakukan manusia. Smart Home merupakan salah satu bentuk Internet of Things (IoT). Smart Home menawarkan kualitas hidup yang lebih mudah dengan mengenalkan otomatisasi peralatan rumah tangga dan asisten rumah tangga. Secara umum smart home memerlukan 3 syarat agar bisa disebut smart, yaitu a. Internal Network : berupa kabel, wireless. b. Intelligent Control : berupa gateway untuk mengelola sistem. c. Home Automation : mengatur dan mengelola alat-alat untuk menunjang fungsi rumah pintar. Menurut Anbasari (2013), kategori dari smart home dibedakan menjadi 3, yaitu : a. Comfort Salah satu fungsi utama smart home ialah mampu memberikan kenyaman yang lebih kepada penghuninya. Terdapat 2 metode yang digunakan, metode pertama, smart home akan berfungsi dengan mengenali kegiatan penghuni kemudian melakukan fungsi otomatisasi terhadap alat-alat di rumah. Metode kedua, dengan melakukan remote alat-alat rumah tangga dari jarak yang jauh. b. Healthcare Smart home mampu menggantikan fungsi perawat dan asisten rumah tangga kepada pasien, orang tua, ataupun kepada orang sehat sekalipun. Fungsi healthcare dapat berupa report monitoring kesehatan penghuni yang dapat diakses oleh dokter ataupun monitoring keaadaan penghuni yang secara langsung terhubung ke UGD rumah sakit terdekat. c. Security Rumah yang terdapat teknologi didalamnya tentu akan rentan terhadap serangan security. Permasalahan security yang paling sering terjadi dikarenakan kelemahan dari penghuni itu sendiri dan metode autentikasi yang mudah diterobos. - Kecerdasan komputasi pada skala menengah (smart city, smart building). Kecerdasan komputasi pada skala menengah, penerapannya seperti pada smart city dan smart building. Penerapan pada smart city dan building sangat penting untuk meningkatkan laju teknologi yang meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Penjelasan lebih lanjut tentang smart city dan smart building. Smart city merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Smart Building adalah struktur yang menggunakan proses otomatis untuk mengendalikan operasional dalam sebuah bangunan seperti untuk pemanasan, ventilasi, penyejuk ruangan, pencahayaan, keamanan dan sistem-sistem lainnya. - Kecerdasan komputasi pada skala luas (Internet of Things). Internet Of Things adalah sebuah kesatuan sistem perangkat komputasi yang saling berhubungan atau berkomunikasi, baik mekanisme mesin dan digital, seperti manusia, hewan, dan benda apapun yang dilengkapi identifikasi unik dan mampu melakukan tranfer data melalui jaringan internet tanpa memerlukan bantuan manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Menurut Oris dan Adi IoT merupakan segala aktifitas yang pelakunya saling berinteraksi dan dilakukan dengan memanfaatkan internet. Dalam penggunaannya Internet of Thing banyak ditemui dalam berbagai aktifitas, contohnya banyaknya transportasi online, e-commerce, pemesanan tiket secara online, live streaming, e-learning dan lain-lain bahkan sampai alat-alat untuk membantu dibidang tertentu seperti remote temperature sensor, GPS tracking, and sebagainya yang menggunakan internet atau jaringan sebagai media untuk melakukannya. IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumen tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya. Internet menjadi penghubung antara kedua interaksi mesin kemudian Manusia dalam IoT tugasnya hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara langsung tersebut. Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat sumber terbuka, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Menurut Saptaji (2015:23) Arduino Merupakan papan elektronik berbasis mikrokontroller ATMega yang memenuhi sistem minimum mikrokontroller agar dapat bekerja secara mandiri (stand alone controller). Seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang, kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah: a.Arduino Uno b.Arduino Due c.Arduno Mega d.Arduino Leonardo e.Arduino Fio f.Arduino Lilypad g.Arduino Nano h.Arduino mini i.Arduino Micro j.Arduino Ethernet k.Arduino Eksplora l.Arduino Robot KB 4. Framework dan Big Data. - Framework big data Framework adalah sebuah software untuk memudahkan para programer untuk membuat sebuah aplikasi web yang di dalam nya ada berbagai fungsi diantaranya plugin, dan konsep untuk membentuk suatu sistem tertentu agar tersusun dan tersetruktur dengan rapih. Menurut R. Kelly Rainer (2011) Data, menunjuk pada deskripsi dasar akan benda, event, aktivitas, dan transaksi yang terdokumentasi, terklasifikasi,dan tersimpan tetapi tidak terorganisasi untuk dapat memberikan suatu arti yang spesifik. Menurut Vience (2016) memasuki tren yang disebut Big Data, era di mana ketersediaan data sosial yang terekam secara digital semakin berlimpah. Bagi kalangan industri atau praktisi, big data telah membuka peluang untuk menetapkan strategi bisnis serta inovasi dalam hal memproses, menganalisa dan menyimpan data dengan volume serta tingkat votalitas yang tinggi secara cepat dan efektif. Bagi kalangan akademisi, Big Data telah menobrak tradisi lama penelitian ilmu sosial. Istilah-istilah seperti webometrics, social network analysis, digital social research, web social science atau computational social science menandakan transisi penelitian sosial konvensional penelitian sosial cyber atau 'e-research'", yaitu di mana transisi unit analisis dari manusia menuju algoritma(Lupton, 2015: 17). Menurut Eaton, Dirk, Tom, George, & Paul Big Data merupakan istilah yang berlaku untuk informasi yang tidak dapat diproses atau dianalisis menggunakan alat tradisional. Karakteristik big data ada tiga yaitu: a. Volume Volume di sini berkaitan dengan ukuran media penyimpanan data yang sangat besar atau mungkin tak terbatas. Big data memiliki jumlah data yang sangat besar sehingga dalam proses pengolahan data dibutuhkan suatu penyimpanan yang besar dan dibutuhkan analisis yang lebih spesifik. b. Velocity Big data memiliki aliran data yang yang cepat dan real time. Velocity dapat diartikan sebagai kecepatan proses. c. Variety Big data memiliki bentuk format data yang beragam baik terstruktur ataupun tidak terstruktur dan bergantung pada banyaknya sumber data. Variety berarti tipe atau jenis data yang dapat diakomodasi. Teknologi Big Data memiliki kemampuan untuk menangani berbagai variasi data. Secara umum ada 2 kelompok data yang harus dikelola, yaitu : a. Data terstruktur Kelompok data yang memiliki tipe data, format, dan struktur yang telah terdefinisi. Sumber datanya dapat berupa data transaksional, OLAP data, tradisional RDBMS, file CSV, spreadsheets b. Data tidak terstruktur Kelompok data tekstual dengan format tidak menentu atau tidak memiliki struktur melekat, sehingga untuk menjadikannya data terstruktur membutuhkan usaha, tools, dan waktu yang lebih. Data ini dihasilkan oleh aplikasi-aplikasi internet, seperti data URL log, media sosial, e-mail, blog, video, dan audio. Berikut ini adalah 4 tahap pengelolaan Big Data serta perangkat bantu (tools) yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pemrosesan pada tiap tahap: a. Acquired Berhubungan dengan sumber dan cara mendapatkan data. b. Accessed Berhubungan dengan daya akses data; data yang sudah dikumpulkan memerlukan tata kelola, integrasi, storage dan computing agar dapat dikelola untuk tahap berikutnya. Perangkat untuk pemrosesan (processing tools) menggunakan Hadoop, Nvidia CUDA, Twitter Storm, dan GraphLab. Sedangkan untuk manajemen penyimpanan data (storage tools) menggunakan Neo4J, Titan, dan HDFS. c. Analytic Berhubungan dengan informasi yang akan didapatkan, hasil pengelolaan data yang telah diproses. Analitik yang dilakukan dapat berupa descriptive (penggambaran data), diagnostic (mencari sebab akibat berdasar data), predictive (memprediksi kejadian dimasa depan) maupun prescriptive analytics (merekomendasikan pilihan dan implikasi dari setiap opsi). Tools untuk tahap analitik menggunakan MLPACK dan Mahout. d. Application Terkait visualisasi dan reporting hasil dari analitik. Tools untuk tahap ini menggunakan RStudio. - Konfigurasi framework big data
Big data menjadi kebutuhan penggunaan server internet
yang memungkinkan kecepatan akses data yang besar dan cepat. Hadoop merupakan salah satu ekosistem framework big data yang banyak digunakan dan direkomendasi.
2 Daftar materi yang sulit 1. KB2: Quality of Service dan Recovery Data dari Layanan dipahami di modul ini Jaringan 2. KB4: Framework dan Big data