Cloud Computing Masalah dan
meningkatkan infrastruktur TI seperti
Solusi Utama
Dega Pandegani
Teknik Informatika Universitas Nasional
Jakarta
Email id: degapandegani22@gmail.com
Abstrak-Untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang
selalu berubah, organisasi dituntut untuk
menginvestasikan waktu dan anggaran untuk
meningkatkan infrastruktur TI seperti perangkat keras,
perangkat lunak, dan layanan. Namun dengan lokasi
dan investasi sendiri dalam proses penskalaan
infrastruktur TI dapat menjadi lambat dan mahal. Selain
itu, bahkan jika organisasi meningkatkan infrastruktur
TI mereka, ini hampir tidak dapat mencapai
pemanfaatan yang sama secara optimal. Ini telah
menjadi rintangan utama dalam keputusan organisasi
untuk menginvestasikan modal dan sumber daya yang
besar untuk meningkatkan operasinya. Semua ini
memaksa perusahaan untuk terus mencari solusi
inovatif berupa solusi teknologi baru yang mudah dan
hemat biaya. Salah satu teknologi yang menjadi
anugerah saat ini adalah komputasi awan. “Cloud
computing” adalah perubahan paradigma untuk
menyediakan komputasi melalui internet. Ini
mengimplementasikan Service Oriented Architecture
(SOA) yang menghasilkan lebih sedikit investasi pada
infrastruktur TI, elastisitas yang cepat dan akhirnya
mengurangi total biaya kepemilikan. Namun,
menerapkan Cloud Computing tidak begitu mudah dan
ada banyak masalah yang mungkin perlu ditangani
sebelum dapat memberikan manfaat yang diinginkan.
Sayangnya, belum tersedia cukup banyak penelitian
yang meneliti berbagai masalah implementasi secara
terstruktur.
Dalam makalah ini, kami telah berusaha memahami
konsep komputasi awan secara rinci dan mencoba
menyusun masalah utama yang mungkin muncul saat
menerapkan komputasi awan setelah meninjau literatur
secara menyeluruh. Lebih lanjut, selain identifikasi isu-
isu kunci ini, solusi yang mungkin seperti yang
disarankan oleh para praktisi juga telah didiskusikan.
Kata kunci : Cloud computing, Masalah implementasi,
elastisitas cepat, proses penskalaan.
I. PENDAHULUAN
Untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang
selalu berubah, organisasi diharuskan
menginvestasikan waktu dan anggaran untuk
perangkat keras, perangkat lunak, dan
layanan. Namun dengan lokasi dan investasi
sendiri, proses penskalaan infrastruktur TI
bisa lambat dan mahal. Selain itu, bahkan
jika organisasi meningkatkan infrastruktur TI
mereka, ini hampir tidak dapat mencapai
pemanfaatan yang sama secara optimal. Ini
telah menjadi rintangan utama di keputusan
organisasi untuk menginvestasikan modal
dan sumber daya yang besar untuk
meningkatkan operasinya. Semua ini
memaksa perusahaan untuk terus mencari
solusi inovatif berupa solusi teknologi baru
yang mudah dan hemat biaya. Salah satu
teknologi yang menjadi anugerah saat ini
adalah komputasi awan.
Cloud computing adalah perubahan
paradigma untuk menyediakan komputasi
melalui internet. Komputasi awan memiliki
berbagai teknologi sebagai pendahulunya
seperti komputasi klien / server, komputasi
peer to peer, komputasi terdistribusi,
komputasi cluster dan grid. Semua upaya
dalam teknologi pendahulunya dilakukan
menuju komputasi kinerja tinggi dengan
tujuan pemanfaatan sumber daya yang
optimal.
Komputasi awan adalah tren terbaru dalam
TI yang memindahkan komputasi dan data
dari komputer pribadi dan desktop ke
penyimpanan data besar yang disebut pusat
data. Kirim aplikasi sebagai layanan. Ini
adalah langkah berikutnya setelah komputasi
Grid dalam evolusi model sesuai permintaan
dan bayar sesuai penggunaan.
Konsep cloud memastikan realisasi
komputasi utilitas yang hemat biaya,
memungkinkan layanan yang tersedia
dengan cara bayar sesuai pemakaian,
sehingga mengurangi biaya dan
meningkatkan pemanfaatan sumber daya.
Cloud telah membuat dampak besar pada
ekosistem TI, memunculkan pasar baru dan
komunitas pengguna baru.
Ini telah dibagi menjadi dua bagian. Bagian
pertama menampilkan pemahaman
mendalam tentang komputasi awan dengan
mendefinisikannya, mendaftar karakteristik
esensialnya, membahas model NIST. Bagian
 kedua dari makalah ini membahas
identifikasi yang jelas tentang masalah yang
mungkin timbul saat menerapkannya dalam
suatu organisasi. Selanjutnya, praktik saat ini
untuk mengatasi masalah ini telah dibahas.
Singkatnya, kontribusi utama dari journal ini
adalah mengembangkan pemahaman
mendalam tentang komputasi awan dan
Model NIST dan menggali isu-isu utama
dalam implementasi komputasi awan dan
solusi hingga saat ini dalam praktiknya.
II. MEMAHAMI CLOUD COMPUTING
DAN MODEL NIST
Definisi komputasi awan yang paling populer
dan sesuai disediakan oleh Institut Nasional
Standar dan Teknologi (NIST) pada tahun
2009 dan diperbarui sama pada tahun 2011.
Menurut definisi ini -
“Komputasi CLOUD adalah model untuk
memungkinkan di mana-mana, nyaman ,
akses jaringan sesuai permintaan ke kumpulan
bersama sumber daya komputasi yang dapat
dikonfigurasi (misalnya, jaringan, server,
penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang
dapat dengan cepat disediakan dan dirilis
dengan upaya manajemen minimal atau
interaksi penyedia layanan. Model CLOUD
ini terdiri dari lima karakteristik penting, tiga
model layanan (Perangkat Lunak / Platform /
Infrastruktur sebagai Layanan), dan empat
model penyebaran, di mana lima karakteristik
tersebut adalah: layanan mandiri sesuai
permintaan, akses jaringan luas, pengumpulan
sumber daya, elastisitas cepat , dan layanan
terukur. Model penyebaran termasuk CLOUD
pribadi, komunitas, publik dan hybrid”. [4]
“'CLOUD' adalah lingkungan eksekusi elastis
sumber daya yang melibatkan banyak
pemangku kepentingan dan menyediakan
layanan terukur pada beberapa granularitas
untuk tingkat kualitas (layanan) tertentu
Salah satu pengguna utama jaringan Cloud
Computing di National Institute of Standards
and Technology (NIST) telah
memperkenalkan beberapa kumpulan
definisi kerja.
A. Karakteristik Penting Ada lima
karakteristik cloud yang paling penting:
komputasi- sebuah.
a) Pengumpulan sumber daya –
Komputasi penyedia sumber daya
dikumpulkan bersama untuk melayani
beberapa konsumen menggunakan
model multi-tenant.
b) Akses Jaringan Luas – Kemampuan
Cloud adalah tersedia melalui
jaringan dan diakses melalui semua
klien.
c) Elastisitas Cepat- Layanan cloud
dapat dengan mudah diskalakan
keluar atau masuk sesuai dengan
kebutuhan.
d) Layanan Terukur- Penggunaan
layanan komputasi awan kemampuan
pengukuran yang memungkinkan
untuk mengontrol dan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya.
e) Layanan Mandiri Sesuai Permintaan –
Semua layanan seperti email,
penyimpanan disediakan tanpa
memerlukan apapun interaksi
Manusia.
B. Model Pengiriman sebuah.
a) Software as a Service (SaaS )- Ini
mengacu pada perangkat lunak yang
digunakan pada layanan yang
dihosting dan dapat diakses melalui
internet. Keuntungan utama dari ini
 adalah bahwa konsumen dapat
menyesuaikan aplikasi mereka tanpa
mempengaruhi fungsionalitas inti.
b) Platform as a Service (PaaS)-
menyediakan platform atau
lingkungan runtime bagi organisasi
untuk membuat dan menyebarkan
aplikasi runtime. Di sini organisasi
hanya bertanggung jawab untuk
pengembangan, pemeliharaan, dan
pengelolaan aplikasi.
c) Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS)
– Menyediakan akses ke sumber daya
mendasar seperti mesin fisik, mesin
virtual, penyimpanan virtual, dll.
C. Model Penerapan sebuah.
a) Private cloud –Infrastruktur ini hanya
dioperasikan untuk satu organisasi.
b) Cloud publik- Infrastruktur ini tersedia
untuk penggunaan umum. Itu
umumnya dimiliki oleh Cloud pihak
ke-3 Penyedia Layanan (CSP).
c) Hybrid cloud- A "Hybrid"
menggabungkan 2 atau lebih awan
publik atau pribadi atau komunitas, di
mana awan-awan itu mempertahankan
identitas uniknya.
d) Cloud komunitas- Infrastruktur cloud
dibagikan oleh beberapa organisasi
dan mendukung organisasi tertentu
komunitas yang memiliki keprihatinan
bersama (misalnya, misi, persyaratan
keamanan, kebijakan, dan kepatuhan
pertimbangan).
PENELITIAN
Setiap kali teknologi apa pun masuk,
itu membawa beberapa manfaat serta
beberapa tantangan dengannya. Ini
juga berlaku dalam kasus Teknologi
Cloud. Mengingat potensi manfaat
yang diberikan Cloud Computing,
Organisasi sangat ingin merangkul
Cloud Computing. Namun dalam
perlombaan tikus hari ini, semua orang
hanya melihat manfaat dan sebagian
besar mengabaikan potensi jebakan.
Seperti masalah ketersediaan standar,
hambatan bandwidth, keamanan, dll.
Tantangan ini muncul di depan
sekarang dan organisasi telah mulai
memperhatikannya. Namun, tantangan
ini disebutkan dalam tits n bits yang
tersebar di berbagai literatur. Jurnal di
mana literatur tentang cloud tersedia,
sebagian besar berkaitan dengan jurnal
di berbagai bidang ilmu komputer.
Penelitian yang dilakukan sejauh ini
memberikan beberapa gagasan tentang
isu-isu di berbagai bidang.
Beberapa Peneliti telah melakukan
pekerjaan pada isu-isu tentang
keamanan; beberapa telah dilakukan
tentang SLA (Perjanjian Tingkat
Layanan) dll Singkatnya banyak
literatur tersedia mengenai masalah
komputasi awan tetapi tidak ada
literatur yang tersedia yang akan
memberikan pandangan holistik dari
masalah utama saat menerapkan
komputasi awan. Jika perusahaan saat
ini, mengimplementasikan Cloud,
tidak akan dapat menemukan daftar
terstruktur dari tantangan potensial
yang mungkin dihadapinya, apalagi
menemukan solusi untuk masalah ini.
IV. ISU UTAMA DAN SOLUSI YANG
KORESPONSI
Di bagian ini kami telah membuat daftar
semua masalah utama yang umumnya
dihadapi saat implementasi dan bekerja
dengan cloud. Kami juga telah mencoba
mencari dan mendiskusikan solusi terbaik,
yang dapat digunakan untuk mengatasinya
A. Manajemen
Lisensi Manajemen Lisensi di Cloud
Computing berfokus pada kemampuan
untuk memindahkan aplikasi dari satu
lingkungan virtual ke lingkungan virtual
lainnya. Ini juga mencakup mobilitas
lisensi untuk aplikasi dan Sistem Operasi
dari satu lingkungan virtual ke
lingkungan virtual lainnya. Di lingkungan
cloud, beberapa struktur lisensi tidak
ramah pengguna karena perbedaan besar
 dalam teknologi. Salah satu masalah
utama yang diamati adalah kurangnya
praktik berbasis standar yang
menggambarkan manajemen lisensi.
Ada beberapa pendekatan populer untuk
manajemen lisensi di cloud saat ini
dalam praktiknya
a. Manajemen Sumber
pendekatan ini mencoba
meminimalkan kebutuhan akan
manajemen lisensi dengan
memilih perangkat lunak yang
umumnya gratis dan sumber
terbuka.
b. Pendekatan kontraktual
pendekatan ini meminimalkan
kebutuhan akan manajemen
lisensi dengan memberikan
tanggung jawab tersebut kepada
pihak lain, yang umumnya adalah
agen outsourcing.
c. Pendekatan mash up – ini adalah
perpaduan antara alat dan
pendekatan. Umumnya
pendekatan ini digunakan di
perusahaan, tetapi memiliki
inefisiensi itu sebabnya tidak
terlalu berhasil.
B. Load Balancing
Seperti yang kita ketahui bahwa cloud
adalah sumber daya dalam jumlah besar
di internet dan kita dapat menggunakan
sumber daya ini dengan membayar
sesuatu yang disebut model Pay-as-you-
go. Kami membayar jumlah sesuai
dengan layanan yang kami butuhkan baik
itu
layanan komputasi atau layanan
penyimpanan. Masalah yang muncul di
situs adalah penyeimbangan beban dan
penjadwalan mesin dan sumber daya. Di
cloud ada sejumlah sumber daya dan
jumlah mesin untuk melayani permintaan.
Setiap kali ada permintaan datang ke
penyedia itu ditugaskan ke mesin oleh
penjadwal. Terkadang karena banyaknya
permintaan atau pada jam sibuk beberapa
node kelebihan beban dibandingkan
dengan yang lain, yang selanjutnya
mempengaruhi kinerja cloud secara
keseluruhan. Teknik penjadwalan
tradisional tidak akan berhasil karena
jumlah pengguna yang banyak dan
heterogen. Untuk mengatasi masalah ini,
berbagai algoritma telah dikembangkan
oleh para peneliti. Beberapa algoritma
yang paling umum digunakan dan dibahas
adalah – Min-Min, Max-Min, Min Max,
RASA, algoritma heuristik untuk tugas
yang bergantung, dll.
–
C. Manajemen Layanan Otomatis
Karena cloud menyediakan model Pay-
as-you-go, yaitu pengguna dapat
bervariasi permintaan layanan dan
– sumber daya sesuai dengan kebutuhan.
Persyaratan ini terkadang dapat
ditingkatkan atau dikurangi. Oleh karena
itu, model cloud harus mampu
menghadapi fleksibilitas elastis tersebut
[10].
Banyak penelitian telah dilakukan dalam
hal ini untuk penyediaan sumber daya
dinamis. Pendekatan khas yang
digunakan adalah – membangun aplikasi
dengan memprediksi permintaan di
setiap tingkat, secara berkala
memprediksi permintaan masa depan,
dll. [11, 12].
D. Keamanan Data
Karena data disimpan di cloud, oleh
karena itu, keamanan yaitu apakah pada
3rd data pihak aman atau tidak, adalah
salah satu perhatian yang paling penting.
Penyedia layanan tidak memiliki akses
ke pusat data fisik. Mereka harus
bergantung pada penyedia infrastruktur
untuk menyediakan keamanan data
penuh. Untuk keamanan berlapis ini
umumnya disediakan di setiap lapisan
arsitektur awan. Seperti 1st lapisan
perangkat keras harus dipercaya
menggunakan Modul Platform
Tepercaya perangkat keras. Maka
platform virtualisasi harus dipercaya
menggunakan monitor mesin virtual
yang aman.[13]
E. Data Lock-In dan API Design
API disebut sebagai Application
Program Interface dimana pengguna
 dapat berinteraksi dengan penyedia
layanan. Ini biasanya dalam bentuk
halaman web. Setiap penyedia layanan
memiliki berbagai jenis API dan
formatnya. Ada banyak pengguna, jadi
kami harus ingat bahwa semua API yang
terlihat oleh pengguna harus kompatibel
dengan pengguna. Klien cloud dapat
berbasis jendela, berbasis Linux atau dari
lingkungan lain.
Solusi untuk masalah yang disebutkan
dapat berupa standarisasi API sehingga
pengembang SaaS dapat menyebarkan
layanan dan data di beberapa penyedia
komputasi awan dan dapat diakses oleh
semua jenis klien.
F. Federasi Cloud ke Cloud dan
Interoperabilitas
Federasi awan menyiratkan penciptaan
kelompok penyedia agregat yang saling
berkolaborasi untuk berbagi sumber daya
mereka untuk meningkatkan layanan
mereka [14]. Seperti dalam utilitas
kehidupan kita sehari-hari seperti listrik,
air, telepon saling berhubungan dengan
cara yang sama interoperabilitas cloud
juga penting tidak hanya untuk
perlindungan investasi pengguna tetapi
juga untuk realisasi komputasi sebagai
utilitas.
Ada dua pendekatan untuk mendapatkan
interoperabilitas dalam praktik [15] –
1. Mengembangkan broker
layanan, yang menerjemahkan
pesan antara antarmuka cloud
yang berbeda.
2. Antarmuka standar
G. Kebutuhan Bandwidth
Meskipun komputasi awan adalah
teknologi yang merevolusi TI
berdasarkan permintaan, tetapi hambatan
yang paling jelas dari teknologi ini adalah
Bandwidth. Ketika Anda memiliki
lusinan pengguna dan semuanya mencoba
menggunakan sumber daya cloud, ketika
beberapa proses transaksi tinggi ingin
menghubungi pusat data, kecepatan
jaringan akan turun atau terhenti. Ada
berbagai solusi yang diberikan oleh
berbagai perusahaan dan peneliti.
Beberapa adalah
a. Ketika lalu lintas meningkat,
beberapa penyedia cloud
mengarahkan lalu lintas ke server
terdekat.
b. edge berkinerja tinggi dapat
digunakan di mana operator dapat
mengatur lalu lintas secara efisien.
Router tepi mampu memproses
sejumlah besar paket cloud.
c. Di area tertentu lalu lintas WAN
dapat dialihkan menggunakan serat
optik. Tapi itu juga akan
meningkatkan biaya
.
H. Awan seluler
Hal ini berkaitan dengan aplikasi dan
aksesibilitas data dan penggunaan
melalui ponsel. Jadi bagaimana
menggunakan konsep cloud untuk
perangkat seluler adalah masalah besar
lainnya? Saat kita bergabung cloud
computing dengan mobile maka kita
bisa menyebutnya Mobile Komputasi
awan. Ini adalah teknologi komputasi
seluler yang menggunakan sumber
daya elastis terpadu dari berbagai
awan dan teknologi jaringan untuk
menyediakan pengguna seluler dengan
daya komputasi dan kapasitas
penyimpanan dengan sumber daya
terbatas, dan didasarkan pada "bayar
sesuai penggunaan" prinsip [19].
Tantangan utama yang terjadi karena
batasan struktural perangkat seluler
dari pengguna sudut pandang adalah
apakah teknologi dapat memberikan
layanan yang telah diminta oleh
pelanggan/pengguna atau bukan?
tanpa mengurangi kualitas layanan dan
 pemanfaatan sumber daya yang komputasi awan melalui membahas
optimal. Solusi untuk Elastis ini karakteristik penting dari komputasi
Aplikasi Seluler [20], yang digunakan awan, model penyebaran dan model
untuk menangani ini kondisi sebagai pengiriman. Selain ini, satu kontribusi
aplikasi ini dan dapat diluncurkan utama dari makalah ini adalah untuk
pada perangkat. struktur dan menyajikan isu-isu kunci
dan tantangan yang dihadapi dalam
I. Ketersediaan Layanan
implementasi komputasi awan dan
Apakah layanan atau sumber daya mengingat beberapa praktik yang
tertentu yang diminta oleh a pengguna digunakan sebagai solusi untuk
tersedia di cloud atau tidak juga mengatasi hal yang sama. Kami
menjadi masalah. Untuk contoh jika berharap bahwa pekerjaan kami akan
pengguna ingin mengakses Google memberikan pemahaman yang lebih
untuk pencarian dan itu tidak tersedia, baik tentang masalah sementara
mereka dapat berpikir bahwa internet menerapkan komputasi awan.
sedang down atau tidak bekerja.
Meskipun perusahaan memiliki REFERENSI
sejumlah pusat data dan server,
bahkan saat itu mungkin gulung tikar
[1] http://
karena tidak tersedianya layanan. www.slideshare.net/ronak2454/issues-in-
Satu-satunya dan masuk akal solusi cloud computing-9710875
untuk ini dapat berupa beberapa [2] Michael A dkk, “Above the cloud: A Berkeley
penyedia komputasi awan yaitu tidak view of cloud computing”, Laporan Teknis
ada satu pun sumber kegagalan yang No. UCB/EECS-2009-28,
diizinkan. 2009 http://www.eecs.berkeley.edu/Pubs/Te
chRpts/2009/EEC S-2009-28.html
IV. KESIMPULAN [3] Anupriya Tuli, Nitasha Hasteer, Megha Sharma,
Abhay Bansal, “Exploring Challenges in
Dengan kemajuan teknologi, setiap Mobile Cloud Computing: An Overview”,
orang menuntut untuk layanan yang Proc of The Next Generation
optimal namun dengan penggunaan Information Technology Summit (Konferensi
Internasional ke-4) IEEE, 2013.
sumber daya yang minimal.
Komputasi awan baru-baru ini muncul
sebagai aplikasi yang menarik
paradigma untuk mengelola dan
memberikan layanan melalui Internet.
Organisasi cukup terhubung ke cloud
dan menggunakan sumber daya yang
tersedia pada basis penggunaan kertas.
Ini menghindari perusahaan
pengeluaran modal untuk tambahan di
tempat infrastruktur dan sumber daya.
Namun, mengimplementasikan Cloud
Komputasi itu sulit dan melibatkan
banyak tantangan. Sayangnya, tidak
ada cukup penelitian yang tersedia
yang telah meneliti berbagai masalah
implementasi secara terstruktur cara.
Dalam makalah ini kami telah
berusaha untuk menghadirkan lebih
banyak pemahaman rinci tentang