UNIVERSITAS TELKOM
1. On-demand self-service
Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan
penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan manajemen
antarmuka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumberdaya yang terkait terjadi
secara otomatis pada penyedia.
3. Resource pooling
Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa
konsumen menggunakan model multi-penyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual
yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan
konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak memiliki
kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada
kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara,
negara bagian, atau datacenter ). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan,
pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
4. Rapid elasticity
Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan.
5. Measured Service
Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan
sumberdaya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (Metering ) pada beberapa
tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan,
bandwidth, dan account pengguna aktif). Penggunaan sumberdaya dapat dipantau,
dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan
konsumen dari layanan yang digunakan.
MODEL LAYANAN CLOUD COMPUTING
2. Scalability
Dengan komputasi awan seseorang bisa berubah dari kecil menjadi besar dengan cepat.
3. Capital Investment
Dengan komputasi awan, banyak pembelian alat-alat informatika seperti perankat keras
pendukung, dapat diminimalisir, karena semua proses komputerisasi dilakukan di awan,
sehingga menhemat biaya.
4.Portability
Dengan teknologi komputasi awan, organisasi dapat menggunakan daya komputasi
mereka di mana pun orang-orang mereka yang selama pengguna dapat mengakses thin
client. Akses Thin client cukup banyak tersedia di mana-mana bahwa perusahaan
melakukan bisnis hari ini, jadi ini seharusnya tidak menjadi masalah. Dengan thin client
teknologi skala geografi dan waktu Variasi diratakan dan ini memungkinkan perusahaan
yang mencoba untuk mengintegrasikan secara global untuk dapat lebih fleksibel daripada
sebelumnya .
A. Cost containment
Cloud Computing menawarkan perusahaan pilihan skalabilitas tanpa komitmen
keuangan yang serius diperlukan untuk pembelian dan pemeliharaan infrastruktur. Ada
sedikit atau tidak ada modal muka pengeluaran dengan layanan cloud. layanan dan
penyimpanan yang tersedia pada permintaan dan harga sebagai layanan pay-as-you-go.
Selain itu, model cloud bisa membantu dengan penghematan biaya dalam hal sumber
daya terbuang. Menghemat ruang server yang tidak terpakai memungkinkan perusahaan
untuk mengendalikan biaya dalam hal ada persyaratan teknologi dan percobaan dengan
teknologi dan layanan baru tanpa besar investasi. Usaha akan perlu membandingkan
biaya saat ini terhadap pengeluaran awan potensial dan mempertimbangkan model untuk
TCO untuk memahami apakah layanan cloud akan menawarkan perusahaan Potensi
penghematan.
B. Immediacy
Banyak pengguna awal cloud computing telah menyebutkan kemampuan untuk
penyediaan dan memanfaatkan layanan dalam satu hari. Ini dibandingkan dengan proyek-
proyek TI tradisional yang mungkin memerlukan beberapa minggu atau bulan untuk
memesan, mengkonfigurasi dan mengoperasionalkan sumber daya yang diperlukan. Ini
memiliki dampak yang mendasar pada kelincahan suatu usaha dan pengurangan biaya
terkait dengan penundaan waktu.
C. Availability
Penyedia Cloud memiliki infrastruktur dan bandwidth untuk mengakomodasi kebutuhan
bisnis untuk akses kecepatan tinggi, penyimpanan dan aplikasi. Sebagai penyedia layanan
ini sering memiliki jalur berlebihan, kesempatan untuk load balancing ada untuk
memastikan bahwa sistem tidak kelebihan beban dan layanan tertunda. Sementara
ketersediaan dapat dijanjikan, pelanggan harus berhati-hati untuk memastikan bahwa
mereka memiliki ketentuan dalam tempat untuk gangguan layanan.
D. Scalability
Dengan kapasitas tak terbatas, layanan awan menawarkan peningkatan fleksibilitas dan
skalabilitas untuk berkembang kebutuhan IT. Provisioning dan pelaksanaan dilakukan
sesuai permintaan,memungkinkan untuk peningkatan lalu lintas dan mengurangi waktu
untuk mengimplementasikan layanan baru.
E. Efficiency
Informasi realokasi kegiatan operasional manajemen untuk awan menawarkan bisnis
kesempatan unik untuk fokus upaya inovasi dan penelitian dan pembangunan. Hal ini
memungkinkan untuk bisnis dan produk pertumbuhan dan mungkin bahkan lebih
menguntungkan daripada keuntungan keuangan yang ditawarkan oleh awan.
F. Resiliency
Penyedia Cloud telah memberikan solusi yang dapat dimanfaatkan dalam bencana
skenario serta untuk lalu lintas load-balancing. Apakah ada bencana alam yang
membutuhkan situs di wilayah geografis yang berbeda atau hanya berat lalu lintas,
penyedia awan mengatakan mereka akan memiliki ketahanan dan kapasitas untuk
menjamin keberlanjutan melalui sebuah peristiwa tak terduga.
E-commerce merupakan salah satu cara bisnis modern yang menggunakan teknologi
internet sebagai media untuk melakukan bisnis. Kelebihan dari E-Commerce adalah
kegiatan bisnis menjadi lebih efektif, efisien, praktis, dan membuat bisnis menjadi lebih
cepat berkembang karena dilakukan melalui jaringan internet yang notabene saat ini
sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. E-Commerce sebenarnya memiliki
prinsip-prinsip bisnis yang sama dengan bisnis konvensional, hanya saja terdapat
perbedaan cara penyampaian informasi bisnisnya dibandingkan dengan bisnis
konvesional. Merupakan sebuah kesalahan jika menganggap bisnis dengan cara ini tidak
nyata. Jika pebisnis memiliki kepercayaan akan bisnis itu sendiri dan komitmen
kerjasama yang baik maka bisnis dapat berjalan dengan baik. Sedangkan Cloud
computing sendiri adalah pemasaran untuk teknologi yang menyediakan komputasi,
perangkat lunak, akses data, dan layanan penyimpanan yang tidak memerlukan pengguna
akhir pengetahuan tentang lokasi fisik dan konfigurasi dari sistem yang memberikan
layanan atau dengan kata lain teknologi yang menggunakan internet dan server pusat
yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi. Cloud computing membantu
konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi,
mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini
memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan,
dan bandwith. Contoh cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu
software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu koneksi
internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan
serber semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider seperti
Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu sendiri dan
menikmati manfaatnya.
Banyak metode bisnis yang dapat dilakukan dalam E-Commerce. Salah satu metode
yang dilakukan dalam E-Commerce adalah bussiness to bussiness (B2B). Bussiness to
bussiness memiliki volume transaksi yang lebih banyak dibandingkan dengan metode
lain dalam E-Commerce seperti bussiness to employee ataupun bussniess to costumer. Ini
disebabkan adanya rantai pasokan yang khas. Akan banyak terjadi transaksi antara suatu
perusahan yang membutuhkan bahan baku dan bertransaksi dengan perusahaan-
perusahaan lain yg memiliki bahan baku yang dibutuhkan perusahaan tersebut untuk
membuat sebuah produk sedangkan transaksi suatu perusahaan dengan costumer yang
berkaitan dengan sebuah produk hanya akan terjadi sekali.
Tidak hanya jaringan yang dibutuhkan tetapi juga memerlukan teknologi basis data atau
database, e-mail serta teknologi non komputer seperti pada proses pengiriman barang dan
alat pembayaran untuk e-commerce itu sendiri. Oleh karenanya teknologi memegang
peran yang penting terhadap E-Commerce, dengan sering berinteraksi dan menggunakan
internet, tentunya kita dapat melihat celah/peluang berbisnis dengan mekanisme tertentu.
Kita tidak perlu terlalu dalam dalam mempelajari teknologinya, labih baik lakukan bisnis
sambil belajar, menurut saya itulah salah satu cara belajar berbisnis yaitu dengan
langsung praktek. Dan karena e-commerce menggunakan internet maka termasuk dalam
suatu konsep Cloud computing dimana membantu konsumen dan pebisnis untuk
menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di
komputer manapun dengan akses internet serta dapat melakukan berbagai pelayanan baik
pelayanan dalam suatu perdagangan elektronik (penjualan, pembelian, pembayaran dll)..
Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory,
pemrosesan, dan bandwith, contoh cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail.
Dalam dunia bisnis e-Commerce dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga
konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis
antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak
ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk
deployment. Maka dapat disimpulkan bahwa disini untuk melakukan suatu perdagangan
elektronik diperlukan suatu konsep cloud computing untuk menunjangnya, dimana
dengan cloud computing ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan
penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwith pada tiap tiap jaringan internet yang
digunakannya.
KESIMPULAN
Komputasi awan merupakan terobosan yang baik untuk bisnis e-commerce, investasinya
sangat rendah, pebisnis dapat berfokus pada proses bisnisnya ketimbang memikirkan
investasi aset server, keamanan juga terjamin karena dilakukan oleh profesional
dibidangnnyya, selain itu tingkat fleksibilitas komputasi awan sangat tinggi kita dapat
memonitor server kita dari manapun dan kapanpun dengan cara yang aman, yang menjadi
kekurangannya semua aset kita hanyalah aset virtual, kita tidak benar-benar memiliki apa
yang kita gunakan. Namun secara keseluruhan komputasi awan sangat cocok
diperuntukan untuk memulai bisnis terutama bisnis e-commerce.