Disusun Oleh:
KELOMPOK II
2022
PENDAHULUAN
Salah satu topik terhangat Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini adalah
cloud computing. Sebagai satu trend teknologi yang masih terus dikembangkan
dalam penelitian oleh para praktisi ICT sampai saat ini, teknologi cloud
computing dihadirkan sebagai upaya untuk memungkinkan akses sumber daya
dan aplikasi dari mana saja melalui jaringan Internet, sehingga keterbatasan
pemanfaatan infrastruktur ICT yang sebelumnya ada dapat diatasi.
Dalam kata lain cloud computing bisa berarti akses fasilitas komputer secara
bersamasama memelalui Internet dari berbagai lokasi. Sebagai contoh, sebuah
Bank besar menggunakan cloud computing untuk operasional transaksi online,
dan secara tidak disadari sebagian dari kita sebenarnya telah menggunakan
fasilitas
cloud computing dalam bentuk email dan World Wide Web (WWW). NIST
mendefiniskan Clud Computing sebagai “sebuah model untuk kenyamanan, akses
jaringan on-demand untuk menyatukan pengaturan konfigurasi sumber daya
komputasi (seperti, jaringan, server, media penyimpanan, aplikasi, dan layanan)
yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis dengan usaha manajemen yang
minimal atau interaksi dengan penyedia layanan. (Mell, 2011)Salah satu topik
terhangat Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini adalah cloud computing.
Sebagai satu trend teknologi yang masih terus dikembangkan dalam penelitian.
PEMBAHASAN
CLOUD COMPUTING
Cloud computing menawarkan peluang dan tantangan baru bagi praktisi ICT. Di
beberapa kasus, keahlian yang dimiliki praktisi ICT dapat langsung digunakan
dalam penerapan teknologi cloud, dan dalam beberapa kasus yang lain perlu di
dikembangkan (__________, 2011). Dituntut peningkatkan kemampuan
beradaptasi sesuai standar di lingkungan cloud computing. Beberapa perusahaan
besar telah mengeksplorasi teknologi cloud computing untuk dijadikan bisnis
seperti Microsoft, IBM, Google dan Amazon dengan menginvestasikan jutaan
dolar untuk hal tersebut. Perusahaan tersebut menawarkan layanan cloud,
sehingga sebagian besar tugas pemantauan, konfigurasi, integrasi, pembelian
infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak tidak lagi dibutuhkan karena
akan ditangani oleh penyedia cloud. Dengan cloud computing, tidak ada lagi
koneksi point-to-point antara pengguna dan infrastruktur komputasi (__________,
Cloud computing: resiliency is the key to success, SunGuard., 2011).
Saat ini masih terdapat kekhawatiran bagi administrator ICT di perusahaan atau
organisasi untuk menerapkan cloud computing pada perusahaan mereka, hal
tersebut didasari kekhawatiran akan kehilangan kontrol atas data perusahaan
mereka. Ini terjadi karena media penyimpanan data perusahaan tersimpan di
penyedia layanan cloud computing. Masalah lainnya adalah mengenai
Interoperabilitas dan keamanan Pembahasan paper dimulai dengan uraian dari
beberapa pendapat dan penelitian terdahulu tentang teknologi cloud computing,
selanjutnya ditinjau kelebihan dan kekurangan yang dapat ditimbulkan atas
implementasi cloud computing. Isaadisaac paul haonanan marbun solusi ICT ?
dan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan penguna dalam implementasi
cloud computing.
KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING
Lima karakteristik penting dari cloud computing [1], yaitu :
1. On-demand self-service. Konsumen dapat menentukan kemampuan komputasi
secara sepihak, seperti server time dan network storage, secara otomatis sesuai
kebutuhan tanpa memerlukan interaksi manusia dengan masing-masing penyedia
layanan.
2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses
melalui mekanisme standar yang mengenalkan penggunaan berbagai platform
(misalnya, telepon selular, tablets, laptops, dan workstations).
3. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia
untuk melayani beberapa konsumen virtual yang berbeda, ditetapkan secara
dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa
kemandirian lokasi bahwa pelanggan pada umumnya tidak memiliki kontrol atau
pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada
kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya,
negara, negara bagian, atau datacenter). Contoh sumberdaya termasuk
penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
4. Rapid elasticity. Kemampuan dapat ditetapkan dan dirilis secara elastis, dalam
beberapa kasus dilakukan secara otomatis untuk menghitung keluar dan masuk
dengan cepat sesuai dengan permintaan. Untuk konsumen, kemampuan yang
tersedia yang sering kali tidak terbatas dan kuantitasnya dapat disesuaikan setiap
saat.
5. Measured Service. Sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan kemampuan
pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan
(misalnya, penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna aktif).
Penggunaan sumber daya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai
upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang
digunakan.
MODEL LAYANAN CLOUD COMPUTING
Tiga model layanan dari cloud computing , yaitu :
1. Cloud Software as a Service (SaaS). Kemampuan yang diberikan kepada
konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada
infrastruktur cloud Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui
antarmuka seperti web browser (misalnya, email berbasis web). Konsumen tidak
mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar termasuk jaringan,
server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan
kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna
tertentu. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial
seperti FaceBook.
2. Cloud Platform as a Service (PaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen
untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur cloud
computing menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh
provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang
mendasar termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan, namun memiliki
kontrol atas aplikasi yang disebarkan dan memungkinkan aplikasi melakukan hosting
konfigurasi. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan
Microsoft Azure investment.
3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan yang diberikan kepada
konsumen untuk memproses, menyimpan, berjaringan, dan sumber komputasi penting
yang lain, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara
bebas, yang dapat mencakup sistem operasian aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau
mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar tetapi memiliki kontrol atas sistem
operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan, dan mungkin kontrol terbatas komponen
jaringan yang pilih (misalnya, firewall host). Contohnya seperti Amazon Elastic Compute
Cloud dan Simple Storage Service.
Setiap perusahaan tentunya memiliki data maupun file penting yang perlu
disimpan secara khusus. Untuk itu, storage adalah hal yang harus dimiliki oleh
setiap perusahaan. Dengan memiliki storage, tentunya Anda jadi akan lebih
mudah mengelola data-data perusahaan, baik ketika mengaksesnya hingga
menyimpannya.
Storage adalah tempat menyimpan data yang memiliki berbagai jenis dilihat dari
kegunaannya untuk perusahaan. Beberapa diantaranya seperti:
DAS storage adalah jenis yang cukup populer karena banyak digunakan di
kalangan perusahaan. Ruang penyimpanan ini diantaranya dapat Anda temukan di
dalam perangkat komputer.
Disebut Direct Attached Storage karena jenis ruang penyimpanan ini langsung
terpasang ke perangkat. Namun, DAS juga dapat berbentuk eksternal yang
dipasangkan ke komputer, laptop maupun tablet. Contoh DAS seperti Harddisk
Drive (HDD) dan Solid State Drive (SSD).
Jenis ruang penyimpanan selanjutnya adalah NAS. Ada 3 komponen utama yang
berhubungan dengan NAS. Pertama, NAS harus terhubung dengan internet dan
Local Area Network (LAN). Kedua, Anda perlu memiliki beberapa hard drive
yang terhubung ke NAS. Ketiga, hard drive tersebut harus dikonfigurasi ke
RAID.
RAID atau Redundant Array of Independent Disks adalah di mana hard drive
diatur untuk mereplikasi data dalam berbagai cara. Dengan begitu, Anda memiliki
jaminan ketika salah satu drive gagal, maka Anda tidak akan kehilangan semua
data Anda.
Primary Storage
Primary storage adalah ruang penyimpanan utama yang disebut juga sebagai
internal storage. Ruang penyimpanan jenis ini adalah bagian dari CPU yang
menyimpan instruksi program, data input, serta hasil pengoperasian komputer
lainnya.
Primary storage umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil. Beberapa contoh
primary storage seperti:
Secondary Storage
Berbeda dengan HDD, SSD menggunakan teknologi terbaru yang bekerja dengan
menyimpan data pada chip memori serta dapat diakses dengan lebih mudah.
CD (Compact Disc)
Compact disc atau cakram optik digital adalah media penyimpanan berbentuk
cakram yang dapat digunakan untuk menyimpan data. Jika dibandingkan dengan
jenis media penyimpanan lainnya, CD memiliki ukuran yang lebih kecil
Disk serbaguna digital atau DVD termasuk ke dalam media penyimpanan optik
yang mirip dengan CD, tetapi dengan kapasitas penyimpanan data yang
ditingkatkan serta kualitas format video dan audio yang lebih tinggi.
Pen/Flash drive
Pen atau flash drive dikenal juga dengan USB flash drive. Media penyimpanan
yang satu ini menjadi salah satu yang paling populer karena praktis dan mudah
dibawa kemana-mana.
Kelebihan :
1.Kapasitas besar
2.Proses pembacaan cepat
3.Relative tahan lama
4.Storage yang cukup besar
5.Fleksibel
6.Menjadi tempat penyimpanan data cadangan
Kekurangan :
1.Harga cukup mahal
2.Rawan terjadi bad sector
3.Bentuk fisik yang besar dan relative berat
4.Mudah rusak bila terkena benturan fisik
5.Motor listrik yang memiliki batasan usia tertentu
Kesimpulan
Penyimpanan external terbagi menjadi 2 yaitu cloud storage dan hard storage. Dan
tentu saja, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing-masing.
Terlepas hal-hal tersebut, semuanya tergantung pada kebutuhan masing-masing,
karena keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu menjadi penyimpanan
tambahan bagi suatu perangkat.
References
Atefi, K. Y. (2014). A Survey on Digital Forensis investigation of seafile as coud storage.
International Journal of Engineering Research and management (IJRM), 138-
141.
Cancer, Y. &. (2016). Platform As a Service (PaaS) sebagai layanan sistem operasi Cloud
Computing. Jurnal Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi, 32-35.
Chiu, F. (2014). The Application of A Cloud-Based Student, Teacher and parent platform
in english as foreign language education. Tojet: The Turkish Online Journal OF
Education Technology, 178-187.
Choudhari, S. C. (2016). “Study of Owncloud Replication of Mobile Information on
ownCloud,”. Journal of Android and IOS Applications and Testing., 2-3.
Hashemi, S. H. (2014). “An ELearning System Architecture based On Cloud
Computing,". Journal of World Academy of Science, Engineering and
Technology., 255-259.
Hemaltha, T. &. (2017). Flexible Approach of Mobile Cloud Computing and Big Data
Analytics For networked. International Journal of Engineering Research in
Computer Science Engineering , 1-11.
Muhidin, S. A. (2016). Pengelolaan arsip digital. . Jurnal Pendidikan Dan Manajemen,
2(3),, 178–183.
Saleem, M. (2017). “Cloud Computing Vitrulization". International Journal of Computer
Applications Technology and Research, 290-292.
W, M. (2015). A Proposed Architecture of Cloud Computing For Teaching and
Education. GSTF Journal on Computing (Joc) , 1-6.