Anda di halaman 1dari 15

MODUL CLOUD COMPUTING DAN HL7 DALAM PELAYANAN KESEHATAN

(HIM750)

MODUL SESI 2
KONSEP TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING

DISUSUN OLEH
SYEFIRA SALSABILA, S.GZ, MKM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 15
KONSEP DASAR CLOUD COMPUTING

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan konsep dasar dari teknologi Cloud Computing

B. Uraian dan Contoh


Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat bermanfaat dalam mendukung
proses bisnis dalam bentuk manajemen data, informasi, fakta, serta pengetahuan, baik
itu bagi instansi kesehatan seperti rumah sakit, klinik kesehatan, puskesmas, dan lain-
lain. Salah satu dukungan yang penting dengan adanya TIK bidang kesehatan yaitu
dalam menyediakan aplikasi administrasi pelayanan kesehatan.
Cloud Computing merupakan solusi yang memanfaatkan teknologi komputer dan
pengembangan berbasis internet, yang memungkinkan pelanggan menyewa dan
memanfaatkan layanan teknologi informasi dan komunikasi dengan pengelolaan
infrastuktur, platform maupun aplikasi dilakukan oleh provider, tanpa adanya investasi
di sisi pelanggan, sehingga secara keseluruhan memberikan kesederhanaan dan
efisiensi. Cloud Computing juga merupakan sebuah transformasi dan merupakan
bentuk produktifitas di masa depan. Cloud Computing adalah terobosan berikutnya
yang ada di era internet atau virtual komunikasi.
Cloud Computing saat ini sebagai suatu trend teknologi yang masih terus
dikembangkan dalam penelitian oleh para praktisi sampai saat ini, teknologi Cloud
Computing dihadirkan sebagai upaya untuk memungkinkan akses sumber daya dan
aplikasi dari mana saja melalui jaringan Internet, sehingga keterbatasan pemanfaatan
infrastruktur yang sebelumnya ada dapat diatasi.
Cloud Computing bisa berarti akses fasilitas komputer secara bersama-sama
melalui Internet dari berbagai lokasi. Sebagai contoh, sebuah Bank besar
menggunakan Cloud Computing untuk operasional transaksi online, dan secara tidak
disadari sebagian dari kita sebenarnya telah menggunakan fasilitas Cloud Computing
dalam bentuk email maupun World Wide Web (WWW) yang sering kita gunakan saat
mengakses web browser.
Data-data dalam rumah sakit memiliki alokasi tempat penyimpanan yang besar.
Untuk itu pengalokasian data ke dalam database yang baik dan aman perlu
dipertimbangkan. Salah satu konsep yang baik adalah menggunakan system Cloud

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 15
Computing. Dengan menggunakan layanan Cloud Computing data dapat diakses ke
dalam beberapa perangkat yang ada di dalam rumah sakit. Sehingga selain petugas,
pasien dapat mengakses data pribadinya. Konsep keamanan data dari Cloud
Computing sendiri memiliki back up dan disaster recovery. Jadi keamanan data lebih
terjamin. Karena jika terjadi gagal query atau terjadi kerusakan data masih dapat
dikembalikan. Cloud Computing digunakan untuk penyimpanan database baik berupa
gambar dan data rekam medis. Data yang tersimpan di dalam Cloud Computing selalu
terjadi backup untuk menghindari hal-hal yang berkaitan dengan keamanan data.
Proses backup data dilakukan secara manual oleh petugas maupun melaui sistem.
Cloud Computing menawarkan peluang dan tantangan baru bagi praktisi. Di
beberapa kasus, keahlian yang dimiliki praktisi dapat langsung digunakan dalam
penerapan teknologi cloud, dan dalam beberapa kasus yang lain perlu di
dikembangkan. Masyarakat kiti telah dituntut mengimbangi kemampuan beradaptasi
sesuai standar di lingkungan Cloud Computing. Beberapa perusahaan besar telah
mengeksplorasi teknologi Cloud Computing untuk dijadikan bisnis seperti Microsoft,
IBM, Google dan Amazon dengan menginvestasikan jutaan dolar untuk hal tersebut.
Perusahaan tersebut menawarkan layanan cloud, sehingga sebagian besar tugas
pemantauan, konfigurasi, integrasi, pembelian infrastruktur perangkat keras dan
perangkat lunak tidak lagi dibutuhkan karena akan ditangani oleh penyedia cloud.
Dengan Cloud Computing, tidak ada lagi koneksi point-to-point antara pengguna dan
infrastruktur komputasi.
Mengapa disebut Cloud Computing? Seperti halnya dalam menjalankan proses
komputasi, komputer menggunakan RAM, CPU, storage, dan sistem operasi.
Kemudian, istilah “cloud” dalam Cloud Computing mewakili konsep internet yang
digunakan untuk mengaksesnya. Jadi, Cloud Computing adalah penggabungan dari
teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan yang menggunakan cloud
(awan) sebagai perantaranya.
Cloud Computing adalah salah satu dari teknologi jaringan yang sedang
berkembang pesat saat ini, hal ini dikarenakan Cloud Computing memiliki kelebihan
dapat meningkatkan fleksibilitas dan kapabilitas dari proses komputer secara dinamis
tanpa perlu mengeluarkan dana besar untuk membuat infrastruktur baru. Hal ini juga
akan memperkecil keluarnya biaya dalam melatih ahli-ahli yang baru maupun dalam
hal perizinan perangkat lunak yang baru. Seperti telah didefinisikan oleh National
Institute of Standard Technology (NIST), Cloud Computing dapat memberikan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 15
kenyamanan akses bagi para penggunanya, serta dapat secepatnya dirilis dengan
interaksi yang minimal dengan para penyedia layanan. NIST juga menyebutkan
bahwa Cloud Computing adalah sebuah paradigma yang baru dalam teknologi
jaringan karena dapat memberikan fleksibilitas yang tinggi namun dengan biaya yang
rendah. Cloud Computing dapat mencakup berbagai macam aspek kehidupan
manusia, seperti contohnya adalah penggunaan situs-situs media sosial dalam
kehidupan sehari-hari.

Cloud Computing Cloud Computing memiki 6 komponen arsitektur, yaitu:


1. Client / End-User, yaitu pengguna yang memanfaatkan web, application atau
device frontend.
2. Service, atau fungsi dari layanan Cloud Computing
3. Application, atau disebut backbone dari layanan Cloud Computing.
4. Plaform atau infrastruktur software untuk aplikasi Cloud Computing.
5. Storage, data center atau basis data penyimpanan dari Cloud Computing
6. Infrastruktur, yaitu komponen backbone dari Cloud Computing.

Gambar 1. Komponen dan Arsitektur Cloud Computing

Perbedaan Cloud Computing dengan server konvensional terutama:


a. Secara fisik berupa kumpulan hardware/server yang tersambung dalam
sebuah jaringan (LAN/WAN). Tetapi dari sisi, pengguna dapat melihat
sebagai sebuah computer besar
b. Idealnya tidak ada batasan dengan kapasitas prosesor, kapasitas hard disk,
dan kapasitas memory.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 15
c. Idealnya tidak ada batasan dengan bebrapa jumlah “hosting” server yang
berjalan di belakangnya.
d. Menambahkan sebuah “hosting” hanya membutuhkan waktu beberapa menit
e. Jika ada kekurangan sumber daya, baik itu prosesor, hard disk maupun
memory, Anda dapat dengan mudah sekali menambahkan server tambahan
dan langsung dapat berintegrasi ke jaringan cloud
f. Butuh waktu 20 menitan untuk menyiapkan server kosong/baru untuk dapat
berintegrasi ke jaringan cloud.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 15
KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Mampu menjelaskan karakteristik Cloud Computing

B. Uraian dan Contoh


Kelebihan utama dari Cloud Computing adalah skalabilitas dan ketersediaan
selama 24/7 yang dijamin oleh penyedia layanan. Menurut National Institute of
Standards and Technology (NIST) dalam special publication800-146 (2012, 2-1),
terdapat 5 (lima) persyaratan sehingga sebuah sistem dapat dikatakan Cloud
Computing, yaitu:

1. Resource Pooling
Resource Pooling adalah merupakan karakteristik pada Cloud Computing di mana
sumber daya (resource) komputasi dapat diberdayakan secara bersama-sama
dengan lokasi fisik yang berbeda-beda (tidak terpusat pada satu lokasi fisik saja).
Salah satu kunci utama pada teknologi Cloud Computing adalah andanya
virtualisasi. Dengan adanya virtualisasi ini, ditunjang pula oleh adanya beragam
server yang berada di banyak tempat, menjadikan Cloud Computing dapat melayani
para pengguna dengan lebih optimal berdasarkan ketiga jenis layanan yang
diberikan. Sumber daya komputasi dari penyedia layanan Cloud Computing dapat
sediakan dan digunakan secara bersama-sama, meski para pengguna dan lokasi
sumber layanan berada pada lokasi yang berbeda.
Pengguna dapat memakai secara dinamis sumber daya komputasi terkelompok
yang disediakan oleh provider secara bersama-sama oleh sejumlah pengguna.
Sumber daya termasuk dapat berupa fisik ataupun virtual yang dialokasikan secara
dinamis sesuai permintaan. Berbagai resources, seperti : storage, Cpu, Memory,
bandwidth, dan mesin virtual (virtual machine), yang terdapat di berbagai lokasi
dapat digunakan oleh banyak client secara bersamaan.
Sumber daya komputasi yang disediakan dapat melayani banyak user sekaligus
penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa
konsumen menggunakan model multipenyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 15
yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan
konsumen.
Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa
konsumen virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai
dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan pada
umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi
sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di
tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau datacenter). Contoh
sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan
mesin virtual.

2. Broad Network Access


Broad Network Access adalah merupakan karakteristik pada Cloud Computing di
mana layanan Cloud memerlukan akses jaringan komputer yang memadai, baik
pada internet, intranet, atau kombinasi kedua, pada skala besar, adanya kapabilitas
yang tersedia pada jaringan komputer dan akses ke jarigan, akan memudahkan di
dalam penyediaan layanan kepada para pengguna dari berbagai platfrom dan media
akses (Misalkan dari kompter dekstop, komputer jinjing, mobile atau smartphone,
dan lain-lain dengan metode yang sudah berlaku umum.

3. Measured Service
Layanan yang disediakan harus dapat dimonitor oleh pengguna melalui suatu sistem
pengukuran. Sumber daya yang digunakan dapat secara transparan diukur oleh
pengguna untuk dijadikan dasar untuk membayar biaya penggunaan layanan.
Sistem Cloud Computing secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan
penggunaan sumber-daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran pada
beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan,
pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna aktif)
Sebagai bentuk implementasinya layanan ini dapat digunakan untuk memonitor
penggunaan resource, apakah itu hard disk, memory, prosesor. Berapa persenkah
yang telah terpakai dan berapa persen yang masih ready untuk digunakan?
Measured Service menyediakan layanan untuk mengoptimasi dan memonitor
layanan yang dipakai secara otomatis. Layanan monitoring tersebut sebagai bentuk
tranparansi antara penyedia dan pengguna. Measured Service adalah Services

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 15
yang disediakan bersifat terukur. Provider Cloud Computing dapat mengendalikan
dan memonitor cloud service, misalkan untuk keperluan billing, access control,
resource optimization, capacity dan planning.

4. Rapid Elasticity
Rapid Elasticity adalah merupakan karakteristik pada Cloud Computing di mana
terjadi elastisitas yang cepat pada layanan Cloud sesuai dengan kebutuhan
pengguna yang bersifat on demand (sesuai dengan kebutuhan anda sebagai
pengguna layanan). Pengguna dapat menyewa computing power sebanyak yang
dibutuhkan.
Pada layanan berbasis Cloud Computing terdapat adanya jumlah layanan yang
dapat naik maupun turun sesuai dengan layanan yang dberikan kepada pengguna
dan dalam waktu yang cepat. Hal ini akan memudahkan di dalam melayani
kebutuhan pengguna terhadap layanan Cloud dengan ketiga jenis layanan yang
disediakan, yaitu SaaS, PaaS maupun IaaS.
Layanan yang disediakan oleh provider harus dapat memenuhi kebutuhan
pengguna secara dinamis sesuai kebutuhan. Kapabilitas dari server yang disiapkan
bias dipakai secara dinamis sesuai dengan tingkat kebutuhan. Kemampuan dapat
ditetapkan dan dirilis secara elastis, dalam beberapa kasus dilakukan secara
otomatis untuk menghitung keluar dan masuk dengan cepat sesuai dengan
permintaan. Untuk konsumen, kemampuan yang tersedia yang sering kali tidak
terbatas dan kuantitasnya dapat disesuaikan setiap saat.

5. On Demand Self Service


On Demand Self Service adalah merupakan karakteristik Cloud Computing dimana
pengguna layanan Cloud dapat secara mandiri menyediakan semua keperluan dan
kapabilitas terkait dengan komputasi pada Cloud Computing. Antara lain berupa
ketersediaan network storage (media penyimpanan digital pada jaringan komputer),
server time (sistem waktu di sisi komputer server), dan lain-lain, dengan
meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (service provider/server).
Pengguna dapat mengakses Cloud Computing services sesuai kebutuhan, tanpa
perlu dilayani oleh pihak lain (misal: teknisi provider Cloud Computing). Layanan
yang disediakan harus mampu memenuhi pesanan sumber daya yang dibutuhkan
dengan segera melalui suatu sistem secara otomatis.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 15
Pelanggan dapat melakukan upgrade kemampuan server sendiri tanpa melibatkan
teknisi khusus, termasuk di dalamnya mengatur waktu server dan kapasitas server.
Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan
penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan sebuah portal web dan
manajemen antar muka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber daya
yang terkait menjadi otomatis.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 15
LAYANAN CLOUD COMPUTING

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menjelaskan layanan yang tersedia pada Cloud Computing

B. Uraian dan Contoh

Era teknologi berkembang dengan sangat pesat, internet menjadikan semua


yang dalam bayangan tidak mungkin dilakukan menjadi sangat mungkin dilakukan.
Teknologi cloud computing adalah hasil perkembangan teknologi dengan
menyandarkan kebutuhan utamanya pada internet. NIST membagi layanan Cloud
computing menyediakan tiga basis layanan, yaitu software as a service (SAAS),
Platformas a service (PAAS), dan infrastructure as a service (IAAS).

1. Software as a service (SaaS)


SaaS merupakan layanan Cloud Computing dimana pelanggan dapat
menggunakan perangkat lunak yang disediakan oleh provider. Pengguna tidak
perlu membeli lisensi perangkat lunak lagi, cukup dengan berlangganan dan
membayar sesuai dengan permintaan. Model bisnis ini menyediakan software
demand. Penyedia menawarkan software yang dapat digunakan dengan
sebuah web browser dan biasanya tidak diinstal pada sisi klien.
SaaS menyediakan layanan langsung kepada pengguna dalam bentuk aplikasi
yang sudah jadi. Bentuk layanan aplikasi yang ditawarkan seperti layanan
aplikasi office, email, layanan penyimpanan data, dan layanan ini disebut
private cloud. Contohnya: Facebook, Twitter, YahooMessenger, Skype, Google
Docs, Gmail dan lainnya.
Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui antarmuka seperti
web browser (misalnya, email berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau
mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar termasuk jaringan, server,
sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu,
dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi
aplikasi pengguna tertentu.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 15
2. Platform as a service (Paas)
PaaS merupakan layanan yang pada level platform, jadi pengguna tidak lagi
direpotkan dengan instalasi sistem operasi, web server, database server, dan
aplikasi lainnya. Sehingga pengembang aplikasi tidak perlu memikirkan
operating system, infrastructure scalling, load balancing dan lainnya.
Pengembang dapat fokus pada aplikasi yang dikembangkan karena “wadah”
aplikasi sudah menjadi tanggung jawab provider.
PaaS mengijinkan pengguna untuk membangun aplikasi sendiri dalam
infrastruktur yang dimiliki.Pengguna biasanya dibatasi untuk menggunakan
software dan platform pengembangan milik penyedia.
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi
yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur Cloud Computing
menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh
provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud
yang mendasar termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan,
namun memiliki kontrol atas aplikasi yang disebarkan dan memungkinkan
aplikasi melakukan hosting konfigurasi.
Pengguna dapat menggunggah aplikasi yang dibuat melalui panel kontrol yang
sudah disediakan. Pengguna juga dapat memilih paket sesuai kebutuhan untuk
kebutuhan aplikasi kecil dengan pengguna terbatas, hingga aplikasi dengan
pengguna yang besar. User dapat dengan mudah menyewa rumah beserta
lingkungannya. Pemeliharaan “rumah” Anda ini (system operasi, network,
database engine, framework aplikasi, dll) menjadi tanggung jawab dari
penyedia layanan. Keuntungan dari PAAS ini adalah developer bias langsung
focus kepada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus berpikir
bagaimana lingkungan berjalan.
Contoh dari Paas adalah Google App Engine, Facebook atau Microsoft Azure,
Amazon Web Service, Cloud Foundry, dan Heroku.

3. Infrastructur as a Service (IaaS)


IaaS merupakan layanan yang menyediakan sumber daya teknologi informasi
dasar yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang
dimilikinya. Model ini seperti penyedia data center yang menyewakan ruangan,
tapi ini lebih ke level mikronya. Keuntungan jenis layanan ini adalah kita tidak

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
15
perlu membeli komputer fisik tetapi kita dapat melakukan konfigurasi komputer
virtual yang dapat diubah dengan mudah.
Iaas berbentuk virtualisasi dari infrastruktur, layanan komputasi awan yang
menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan
konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun
komputer virtual. Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk
memproses, menyimpan, berjaringan, dan sumber komputasi penting yang lain,
dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak
secara bebas, yang dapat mencakup sistem operasian aplikasi. Konsumen
tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar tetapi
memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan,
dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall
host).
Iaas merupakan langkah selanjutnya dalam pengembangan TI.Dibandingkan
dengan PaaS, biasanya tidak ada pembatasan untuk pengguna.Ide ini
mengijinkan pengguna untuk menyewa berapapun ukuran dan nilai layanan
dan server virtual yang dibutuhkan dan memiliki akses penuh terhadap
infrastruktur. Hal ini memiliki kelebihan yang menyebabkan pengguna dapat
dengan mudah untuk menyaring (absorb) walaupun pada highest load peaks
pada aplikasi dan data hanya dengan biaya yang murah (tidak perlu untuk
membeli hardware tambahan).
Contohnya: Amazon’s Web service termasuk EC2, S3 dan SQS atau Go Grid.
Windows Azure, Rackspace Cloud, dan Open Stack.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
15
Pada dasarnya, perbedaan utama pada ketiga jenis layanan ini terletak pada
tanggung jawab pengguna dan penyedia layanan terhadap layanan yang diberikan.
Perbedaan SaaS, PaaS dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau tanggung jawab
yang dilakukan oleh vendor penyedia jasa layanan cloud maupun customer. Pada
gambar 3, di situ dijelaskan stack (jenjang) teknologi komputasi dari Networking naik
hingga ke Application. Dijelaskan sampai di stack mana suatu vendor layanan cloud
memberikan layanannya, dan mulai dari jenjang mana konsumen mulai memegang
kendali dan bertanggung jawab penuh pada stack di atasnya.

Gambar 3. Jenis layanan pada Cloud Computing, warna biru menandakan


bagian tersebut dioperasikan oleh pengguna, dan warna merah dioperasikan
oleh penyedia layanan Cloud

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
15
A. Latihan Soal
1. Apa yang di maksut dengan Cloud Computing?
2. Ada berapa karakteristik sebagai syarat disebut Cloud Computing ?
3. Ada berapa layanan pada Cloud Computing?
B. Kunci Jawaban
1. Cloud Computing mewakili konsep internet yang digunakan untuk
mengaksesnya. Jadi, Cloud Computing adalah penggabungan dari teknologi
komputer (komputasi) dalam suatu jaringan yang menggunakan cloud (awan)
sebagai perantaranya.
2. Ada 5 : Resource pooling, measured service, on demand service, Rapid
elasticity, broad access network.
3. Ada 3: Saas, Paas, dan Iaas

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
15
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, A., & Setiawan, H. 2011. Cloud Computing: Solusi ICT?. Jurnal Sistem
Informasi (JSI) Unsri, 3(2): 336-345.
Balboni, paoli., 2009, Cloud Computing for ehealth data protection issues. ENISA
Working Group on Cloud Computing.
Fauziah, Y. 2014. Tinjauan Keamanan Sistem Pada Teknologi Cloud Computing.
Jurnal Informatika, 8(1): 870-883.
Kurniawan, E. 2015. Penerapan Teknologi Cloud Computing Di Universitas Studi
Kasus: Fakultas Teknologi Informasi UKDW. Jurnal EKSIS, 08(01): 29-36.
Krutz, Ronald L. And Vines, Russell Dean., 2010, CLOUD SECURITY, a
comprehensive guide to secure Cloud Computing. Wiley Publishing Inc.
Kanada, USA.
Mell, P., & Grance, T. 2011. The NIST definition of Cloud Computing:
recommendations of the National Institute, NIST Special Publication 800-145.
Rifai, A., ZA, 2010, Pencurian Data di Dalam Teknologi Cloud Computing, Institut
Teknologi Bandung.
Setiawan, Deris, 2010, Teknologi Cloud Computing, Fasilkom, Universitas Sriwijaya.
Wahana, Komputer, 2011. Kupas Tuntas Bermacam Aplikasi Generasi Cloud
Computing, Yogyakarta: CV. Andi Offset
Sofana, Iwan, Cloud Computing Terori dan Praktik (OpeNebula,VMware, dan
Amazone AWS), Bandung: Informatika, 2012.
Tuntang, Sistem Operasi Cloud Computing dengan Windows Azure, Yogyakarta: Andi,
2014 .
Budiyanto, A., Pengantar Cloud Computing. Komunitas Cloud Computing Indonesia,
2012.
NIST-Peter Mell and Tim Grance. Cloud Computing Definition version 15. 2009.
P. Mell, T. Grance, The NIST Definition of Cloud Computing, Version 15, National
Institute of Standards and Technology, 2009, tersedia pada laman situs:
http://csrc.nist.gov/groups/SNS/cloud-computing (Diakses pada: 14 Oktober
2015).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
15

Anda mungkin juga menyukai