Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

(HIM551)

MODUL SESI 4
TAHAPAN SDLC 1

DISUSUN OLEH
Ir. FACHMI TAMZIL, MM.

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 15
TAHAPAN SDLC 1

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menguraikan tahap perencanaan
2. Menguraikan tahap analisis

B. Uraian dan Contoh

1. Tahap Perencanaan

Merupakan tahap awal dari pengembangan sistem ,tahap ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang akan
dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan
serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakan. Tahap
perencanaan menjadi penting karena Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
dan diidentifikasikan secara rinci.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 15
Gambar Tahap Perencanaan

Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem


(feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi:
 Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
 Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
 Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan
melalui pengembangan sistem.
 Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam
pengembangan sistem.
 Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.

Tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa suatu sistem


harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek membangun itu. Terbagi 2
tahap :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 15
a. Project Initiation
Inisiasi dari pengembangan sistem dapat disebabkan oleh 3
alasan :
 Memanfaatkan kesempatan
 Menyelesaikan Masalah
 Menyesuaikan dengan Instruksi/Pesanan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 15
FEASIBILITY ANALYSIS
 The technical feasibility (Can we build it?)
 The economic feasibility (Will it provide business value?)
 The organizational feasibility (If we build it, will it be used?)
“Can We Build It?”
 Familier dengan aplikasi dan teknologi.
 Ukuran proyek, menjadi aspek yang perlu dipertimbangkan.
Kompleksitas masalah juga perlu dipikirkan
 Tim proyek perlu mempertimbangkan kompatibilitas sistem
baru dengan teknologi yang sudah ada dalam organisasi
“Should we build the system?”
 Also called a cost–benefit analysis
 Cash Flow Analysis and Measures
 Return on Investment
 Net Present Value

Contoh Cash Flow Sederhana

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 15
 Selagi NPV > 0, maka sebuah proyek dapat diterima secara
ekonomi
 (Required rate of return *Total Benefit) rate tidak boleh lebih
besar dari 6%. Contoh yang digunakan adalah interest rate Bank
Indonesia

“If we build it, will they come?”


 Analisis stakeholder yang terlibat serta pengguna sistem
 Perjelas kebutuhan user
 Familiarity with Technology
 Kompleksitas Sistem (Waterfall dikombinasi dengan Prototype)
 Kehandalan sistem (V Model Waterfall)
 Jadwal (cepat : RAD)

b. Project Management
Langkah pertama dalam membangun jadwal proyek adalah
mengidentifikasi semua kegiatan dan tugas-tugas yang perlu dijadwalkan
dalam sebuah Work Breakdown Structure (WBS)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 15
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
6 / 15
 Tentukan lama pengerjaan masing-masing pekerjaan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 15
 Identifikasi roles apa saja yang dibutuhkan (programmer,
database engineer, designer, dsb)
 Tentukan jumlahnya sesuai dengan pekerjaan dan waktu
pengerjaan yang sudah diidentifikasi sebelumnya

2. Tahap Analisis
Analisis system adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang system baru atau memperbaharui system yang sudah ada. Pada
tahap ini, sistem akan dianalisis bagaimana akan dijalankan nantinya. Hasil
analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi sistem, hingga
pembaharuan yang dapat diterapkan. Bagian ini termasuk dalam bagian
perencanaan. Bagian lain yang termasuk dalam perencanaan ialah alokasi sumber
daya, perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, estimasi biaya, dan penetapan.
Dengan demikian, hasil dari tahap perencanaan ialah rencana proyek, jadwal,
estimasi biaya, dan ketentuan. Idealnya manajer proyek dan pengembang dapat
bekerja maksimal pada tahap ini.
Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
8 / 15
 Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani
oleh sistem.
 Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling
tepat dimodelkan dengan sistem.
 Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan
untuk kasus tersebut.
 Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat Batasan-batasan sistem.
 Mendefinisikan kebutuhan sistem.

Gambar Tahap Analisis

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 15
Requirements (Persyaratan) dapat disebut juga kebutuhan. Requirement memuat :

What is Requirements? (2)

 What the business needs (business requirements);


 What the users need to do (user requirements);
 What the software should do ( functional requirements);
 Characteristics the system should have (nonfunctional requirements); and
how
 The system should be built (system requirements)

Jenis Requirement

Functional Requirements adalah aktivitas yang harus dapat dilakukan


oleh sistem yang berhubungan langsung dengan proses yang mendukung tugas
pengguna atau informasi yang dibutuhkan untuk disediakan pada pengguna dalam
melakukan tugas. Persyaratan fungsional biasanya berdasarkan pada aturan dan
prosedur yang ada pada organisasi atau masalah yang akan diimplementasikan
sistem.

Contoh : Functional Requirements

○ Jika anda akan mengembangakan sistem penggajian maka tugas utama yang
harus ada pada sistem tersebut ?

○ Tulis gaji, Hitung Komisi, Menghitung Pajak Gaji, Laporan Akhir Tahun, dsb

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 15
Non- Functional Requirements adalah karakteristik dari sistem di luar
persyaratan fungsional

Terdapat beberapa jenis persyaratan non fungsional

Technical Reuirements
o Karakteristik operasional yang berkaitan dengan lingkungan, hardware,
dan software.
Misalnya, komponen sistem mungkin diperlukan untuk beroperasi pada
portabel dan desktop PC yang menjalankan Windows, dsb.
o Karakteristik operasional yang berkaitan dengan ukuran beban kerja,
seperti throughput, response time, speed, Resource Consumption (power,
ram, cache, etc.), dsb

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 15
o Karakteristik operasional yang terkait dengan pengguna, seperti antarmuka
pengguna, prosedur yang berhubungan dengan pekerjaan,
Misalnya :
o Antarmuka berbasis web mungkin diperlukan untuk mengikuti
pedoman desain grafis yang lebar
o Penempatan menu dan Format, dsb
o Menggambarkan keandalan sistem
Contoh :
o Seberapa sering sistem mati
o Pengolahan data yang salah
o Bagaimana mendeteksi dan pulih dari masalah tersebut
22
o Berkaitan dengan masalah keamanan sistem
Contoh :
o Hak Akses
o Memerlukan password, dsb

 Performance Requirements
 Usability Requirements
 Reliability Requirements
 Security Requirement

Memberoleh Requirement

Sistem Analis tahu bahwa ada masalah yang harus diselesaikan dan karena
itu harus mencari petunjuk yang mengungkap solusinya. Sayangnya, petunjuk
tidak selalu jelas (dan sering terlewatkan), sehingga analis perlu memperhatikan
rincian, bicara dengan saksi (user dan stakeholder), dan mengikuti jejak

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 15
Teknik Memperoleh Requirements

o Wawancara (Interview)

o Kuesioner
o Observasi proses bisnis
o Analisis Dokumen

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 15
Memodelkan System Requirements

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 15

Anda mungkin juga menyukai