Anda di halaman 1dari 20

1.

Terangkan perbedaan antara pengembangan sistem dengan pendekatan predictive


dan pendekatan adaptive !
Jawaban :
Pendekatan prediktif (predictive approach) adalah pendekatan SDLC yang
mengasumsikan proyek pengembangan dapat direncanakan dan diorganisir dengan
sempurna dari awal dan bahwa sistem informasi baru itu dapat dikembangkan
menurut perencanaan.
Sedangkan pendekatan adaptif (adaptive approach) adalah pendekatan SDLC yang
lebih fleksibel, berasumsi bahwa proyek tidak dapat direncanakan secara langsung
sempurna tapi harus dimodifikasi seiring dengan perkembangannya.

2. Jelaskan secara singkat 3 metodologi pengembangan sistem


Jawaban :
1) Metode Waterfall (model sequential linier)
Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Cocok untuk
pengembangan perangkat luanak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah.
Model ini menyediakan pendakatan alur hidup perangkat lunak secara sequential
atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap
pendukung atau pemeliharaan.

2) Model Prototyping
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana
requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara
terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga
bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan
proses. Adapun tahapan-tahapan dalam model prototyping yaitu pengumpulan
kebutuhan, membangun prototyping, menggunakan sistem, mengkodekan sistem,
menguji sistem, evaluasi sistem, dan evaluasi prototyping.

3) Model RAD (Rapid Application Development)


RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode protoryping dan teknik terstrukur lainnya untuk menentukan
kebutuhan user dan perancangan sistem informasi. Selain itu RAD menekankan
siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan
pendekatan konstruksi berbasis komponen. Adapun tahapan pada model RAD
meliputi Bussiness Modelling, Testing and Turnover, Application Generation,
Process Modelling, dan Data Modelling.

3. Jelaskan perbedaan tugas dan tanggung jawab antara programmer dengan analisis
system!
Jawaban :
1) System Analyst (Analis Sistem)
Analis sistem ialah orang yang bertugas untuk meneliti sistem dengan mempelajari
masalah-masalah yang timbul dan menilai kebutuhan-kebutuhan pemakai serta
mengidentifikasikan solusi yang berdalih (lebih mengetahui aspek-aspek bisnis dan
teknologi komputer.
Tugas dan tanggung jawab sistem analis yaitu:
 Tanggungjawab analis sistem tidak melulu pada penciptaan program komputer
saja, namun pada sistem secara keseluruhan.
 Pengetahuan analis sistem mesti luas, tidak melulu pada teknologi komputer,
tetapi juga pada bidang software yang ditanganinya.
 Pekerjaan analis sistem dalam penciptaan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
 Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan tidak sedikit orang, tidak terbatas
pada sesama analis sistem, programer tetapi pun pemakai sistem dan manajer.

2) Programmer
Programmer ialah orang yang bertugas untuk menulis kode program untuk
sebuah aplikasi tertentu menurut rancangan yang diciptakan oleh sistem analis.
Tugas dan tanggung jawab programmer yaitu :
 Terbatas pada penciptaan program komputer
 Pekerjaan programmer sifatnya teknis dan mesti tepat dalam pembuatan
instruksi-instruksi program
 Merancang dan memodelkan sistem seperti UML, flowchart, ERD dan lain-lain
 Menulis kode program
 Men-debugging program
 Menguji atau testing program

4. Jelaskan tahap – tahap SDLC!


Jawaban :
1) Planning
Planning adalah tahap perencanaan dimana tim akan mengidentifikasi dan
menentukan scope atau ruang lingkup yang perlu dilakukan dalam proses
pengembangan proyek. Pada tahap ini, tim juga akan mengumpulkan semua
informasi yang dibutuhkan dalam proses pengembangan software dari para
pemangku kepentingan. Setelah itu, tim akan merencanakan struktur tim, time frame,
budget, security, dan berbagai faktor penting lain yang dibutuhkan untuk
pengembangan software.

2) Analysis
Tahapan SDLC yang selanjutnya adalah proses analisis. Pada tahap ini, tim akan
menganalisis kebutuhan fungsional sistem. Jadi, tim akan melakukan analisis untuk
mengetahui apa masalah bisnis, apa target yang ingin dicapai, apa tujuan utama dari
pengembangan software tersebut, apa fungsi dari software yang akan
dikembangkan, dan lain-lain. Analisi ini diperlukan dalam tahapan SDLC agar produk
nantinya akan memiliki hasil akhir yang sesuai dengan ekspektasi klien.
 
3) Design
Berdasarkan requirement yang telah ditentukan sebelumnya, maka tim akan
membuat rencana desain atau spesifikasi desain. Rincian desain tersebut kemudian
akan dibahas dengan para pemangku kepentingan. Tim akan menjelaskankan
dengan berbagai parameter seperti risiko, teknologi yang akan digunakan,
kapabilitas tim, kendala proyek, waktu dan anggaran. Setelah itu, pemangku
kepentingan akan meninjau kembali desain tersebut dan menawarkan umpan balik
dan saran. 

4) Development
Dalam fase ini, proses pengembangan software dimulai. Jadi, tim pengembang akan
mulai membangun seluruh sistem dengan menulis kode menggunakan bahasa
pemrograman yang dipilih. Tahapan SDLC ini dapat dikatakan sebagai fase
terpanjang dari proses pengembangan software.
Untuk pengerjaan proyek besar, proses pengembangan software biasanya akan
dibagi menjadi beberapa unit atau modul kemudian ditugaskan ke beberapa tim
pengembang. Database admin akan membuat data yang diperlukan dalam database,
front-end developer bertugas membuat UI dan GUI untuk berinteraksi dengan back-
end. Proses pengembangan software tersebut akan dilakukan berdasarkan pedoman
dan prosedur yang sudah ditentukan sebelumnya. 

5) Testing
Tahapan SDLC ini akan melibatkan para software Quality Assurance (QA) untuk
melakukan pengujian pada sistem dan menilai apakah software dapat bekerja sesuai
dengan fungsionalitas yang diharapkan. Tim QA akan menguji semua area software
untuk memastikan bahwa sistem terbebas dari cacat, error, ataupun bug. Jika
ternyata masalah ditemukan di dalam software yang dikembangkan, maka tim QA
akan menginformasikannya dengan tim pengembang agar perbaikan dapat segera
dilakukan.  Proses ini berlanjut hingga software benar-benar terbebas dari bug,
bekerja stabil, dan berfungsi sesuai harapan.

6) Implementation and Release


Setelah fase pengujian perangkat lunak selesai dan tidak ada bug yang tersisa pada
sistem, maka tahap implementasi dapat dimulai. Tahap ini biasanya juga disebut
sebagai tahap deployment. Tujuan dari tahap ini adalah untuk men-deploy perangkat
lunak ke lingkungan produksi sehingga users dapat mulai menggunakannya.

7) Maintenance
Tahapan SDLC yang terakhir adalah proses maintenance atau pemeliharaan
software. Di tahap ini, tim akan melakukan pemeliharaan sistem dan rutin melakukan
pembaruan agar kinerja software tetap dapat optimal.

5. Terangkan langkah-langkah pada tahapan analisis


Jawaban :
Langkah-langkah pada tahapan analisis:
a) Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani
oleh sistem.
b) Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat
dimodelkan dengan sistem.
c) Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk
kasus tersebut.
d) Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
e) Mendefinisikan kebutuhan sistem.

6. Jelaskan metode-metode yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan ekonomi


Jawaban :
Untuk menguji kelayakan ekonomi (Economic Feasibility), yaitu menentukan apakah
manfaat sistem mendukung waktu, uang, dan sumber daya yang diperlukan untuk
pelaksanaannya, antara lain :
a) Analisis Biaya
Analisis biaya meliputi biaya pengembangan, yaitu biaya pembuatan perangkat
lunak yang meliputi biaya konsultasi di tahap perencanaan, analisis kebutuhan,
desain arsitektur dan produk, pembuatan produk, testing dan debuging serta
instalasi; biaya operasi dan maintenance yang meliputi biaya yang digunakan
untuk operasional sistem, yaitu biaya overhead dan biaya maintenance,
sedangkan menurut Widianto & Syaifullah (2014) analisis biaya yang
berhubungan dengan pembuatan sistem diklasifikasikan dalam 3 kategori utama,
yaitu biaya pengadaan, biaya pengembangan serta biaya operasi dan
perawatan.

b) Analisis Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pengembangan sistem, meliputi keuntungan
berwujud (tangible benefit) dan keuntungan tidak berwujud (intangible benefit).

Adapun metode-metode analisis biaya dan manfaat yang digunakan untuk


menilai kelayakan ekonomi pengembangan sistem, sebagai berikut:
 Payback Period (PP)
Payback Period (PP) merupakan suatu uji kuantitatif yang digunakan untuk
menghitung jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya
investasi yang dikeluarkan untuk pembuatan aplikasi. Perhitungan PP pada
suatu proyek dinilai layak apabila waktu pengembalian lebih kecil dari umur
investasi, sedangkan tidak layak apabila waktu pengembalian lebih besar dari
umur investasi.

 Return on Investment (ROI)


Metode Return on Investment (ROI) digunakan untuk mengukur persentase
manfaat yang dihasilkan proyek dibanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Penilaian kelayakan ROI, dinyatakan layak jika ROI > 0 dan tidak layak jika
ROI < 0.

 Net Present Value (NPV)


NPV adalah metode yang memfokuskan pada nilai waktu dari uang. Suku
bunga mempengaruhi aliran uang. NPV dapat dihitung dengan negatif
investasi biaya ditambah dengan proses
setiap tahun yang dikonversi ke present value sesuai suku bunga. NPV
dikatakan layak jika NPV > 0, atau NPV = 0 dan dinyatakan tidak layak jika
NPV < 0.

 Internal rate of return (IRR)


Sebuah teknik pengembalian atas investasi yang menghitung tingkat bunga
yang membuat nilai sekarang dari total biaya sama dengan nilai sekarang total
simpanan.

7. Jelaskan fungsi use case diagram, fungsi activity diagram dan fungsi sequence
diagram
Jawaban :
 Use case diagram adalah satu dari berbagai jenis diagram UML (Unified
Modelling Language) yang menggambarkan hubungan interaksi antara sistem
dan aktor. Use case dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara si pengguna
sistem dengan sistemnya. Adapun fungsi dari use case diagram antara lain (1)
berguna untuk mempelihatkan proses aktivitas secara urut dalam sistem; (2)
mampu menggambarkan proses bisnis, bahkan menampilkan urutan aktivitas
pada sebuah proses; (3) sebagai jembatan antara pembuat dengan konsumen
untuk mendeskripsikan sebuah sistem.
 Activity diagram (diagram aktivitas) yaitu diagram yang dapat memodelkan
proses-proses yang terjadi pada sebuah sistem. Runtutan proses dari suatu
sistem digambarkan secara vertikal. Activity diagram berfungsi untuk
memodelkan alur kerja sistem secara keseluruhan dan menganalisis diagram use
case dengan cara mendeskripsikan aktor, tindakan yang perlu dilakukan, dan
kapan harus terjadi.
 Sequence diagram merupakan jenis diagram interaksi karena menggambarkan
“bagaimana” dan dalam urutan “apa” sekelompok objek bekerjasama. Sequence
diagram digunakan untuk menjelaskan dan menampilkan interaksi antar objek-
objek dalam sebuah sistem secara terperinci, menampilkan pesan atau perintah
yang dikirim beserta waktu pelaksanaannya, dan memperlihatkan bagaimana
suatu objek dan komponen akan saling berinteraksi satu sama lain untuk
menyelesaikan suatu proses.

8. Jelaskan fungsi ERD dan class diagram


Jawaban :
 ERD (Entity Relationship Diagram) adalah jenis diagram struktural untuk
digunakan dalam desain database dimana ERD berisi simbol dan konektor
berbeda yang memvisualisasikan dua informasi penting (entitas utama dalam
ruang lingkup sistem dan hubungan antar entitias-entitas ini). Adapun fungsi dari
ERD antara lain :
- Berguna untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data yang
digambarkan menggunakan beberapa notasi dan simbol
- Menghilangkan redundansi data
- Memperkecil jumlah relasi di dalam basis data
- Menjadikan relasi normal, sehingga dapat memperkecil permasalahan pada
pembaruan, penambahan dan penghapusan
- Menentukan entitas yaitu konsep, kejadian, peran, lokasi dan hal nyata untuk
penggunaan menyimpan data
- Menjelaskan hubungan antara data dalam basis data, dengan objek-objek
dasar data yang memiliki hubungan antar relasi
- Memudahkan dalam menganalisis dan mengetahui perubahan sistem dari
awal
- Mendokumentasikan data-data yaitu dengan mengidentifikasi jenis entitas dan
relasinya
- Sebagai gambaran umum untuk sistem yang akan dibuat

 Class diagram merupakan penjelasan proses database dalam suatu program.


Class digram memiliki beberapa fungsi antara lain :
- Menggambarkan struktur dari sebuah sistem dengan jelas
- Meningkatkan pemahaman tentang gambaran umum atau skema dari suatu
program
- Dapat digunakan untuk analisis bisnis dan digunakan untuk membuat model
sistem dari sisi bisnis
- Dapat memberikan gambaran mengenai sistem atau perangkat lunak beserta
relasi-relasi yang terkandung di dalamnya.

9. Jelaskan 4 teknik pengambilan data pada saat pengumpulan data pada tahapan
analisis
Jawaban :
a) Teknik observasi (pengamatan)
Dalam upaya pengumpulan data dan pemahaman terhadap sistem yang berjalan,
teknik observasi adalah teknik utama yang biasa dan paling sering digunakan.
Teknik ini menghasilkan data dengan tingkat kehandalan dan akurasi yang
sangat baik. Teknik observasi dilakukan dengan cara melaksakan pengamatan
secara langsung ke objek yang diteliti sehingga dapat dilihat dan dipahami cara
kerja sistem yang berjalan.
b) Teknik wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau tanya jawab langsung dengan
narasumber yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dibahas.
c) Tinjauan pustaka (library research)
Tinjauan pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca,
mengutip, dan mengumpulkan teori-teori dari buku-buku, internet serta
mempelajari referensi dokumen dan catatan lain yang mendukung proses
penelitian.
d) Questioner (kuesioner / angket)
Questioner disebut pula angket atau self administrated questioner adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada
responden untuk diisi. Ada dua macam kuesioner yaitu:
- Kuesioner terbuka
Adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan tidak
disediakan jawaban pilihan sehingga responden dapat bebas/terbuka luas
untuk menjawabnya sesuai dengan pendapat/pandangan dan
pengetahuannya.
- Kuesioner tertutup
Adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan telah
disediakan jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu
dari jawaban yang telah disediakan.

10. Apa peranan kamus data pada DFD


Jawaban :
Kamus data berperan untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data
dalam DFD, mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,
mendeskripsikan komposisi penyimpanan data, menspesifikasikan nilai dan satuan
yang relevan bagi penyimpanan dan aliran, serta mendeskprisikan hubungan detil
antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entity-relationship
diagram)

11. Jelaskan langkah-langkah dalam menyusun DFD


Jawaban :
Langkah-langkah dalam menyusun DFD :
a) Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.
b) Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.
c) Buat Konteks Diagram nya, caranya :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
- Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem.
- Gambarkan diagram konteks.
d) Buat diagram level zero, caranya :
- Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem
sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk
dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level
berikutnya).
- Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun
tujuan alur data.
- Gambarkan diagram level zero.
 Hindari perpotongan arus data.
 Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan
proses).
e) Buat diagram level satu, caranya :
- Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di
level zero.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub proses ke/dari
sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
- Gambarkan DFD level satu.
 Hindari perpotongan arus data.
 Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1
f) Buat DFD level dua, tiga, dan seterusnya.
Diagram ini merupakan dekomposisi dari lebel sebelumnya. Proses
dekomposisi dilakukan sampai dengan proses sisap dituangkan ke dalam
program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.

12. Jelaskan informasi apa saja yang terkandung pada deskripsi use case
Jawaban :
a) Overview information
Elemen ini menyediakan basic information dari sebuah use case. Dimana
informasi yang di berikan mencakup :
 Use case name : Berisikan informasi tentang nama use case yang akan
didetailkan.
 Use case ID : Berisikan kode unik dari tiap use case yang ada, biasanya
merupakan urutan dari use case.
 Importance level : Berisikan informasi tentang seberapa penting
atau Critical, use case yang dibuat. . Ada tiga tipe yang dari usecase yaitu :
High,middle, Low.
 Primary actor : Berisikan informasi tentang pengguna atau actor yang
menjalankan use case tersebut.
 Use case type : Berisikan infromasi tentang tipe dari tiap use case.
 Stakeholder : Berisikan informasi tentang sesorang yang nantinya
Berkepentingan terhadap use case yang dibuat.
 Brief description : Berisikan informasi tentang use case secara umum.
 Trigger : Berisikan informasi tentang sebuah event yang memicu dibuatnya
use case.
 Trigger type : Berisikan informasi tentang tipe dari pemicu dari usecase itu
terjadi, dimana  terdapat dua macam tipe pemicu  yaitu External
trigger dan temporal trigger. Pemicu External adalah kejadian external yang
memicu sebuah use case dibuat   sedangkan pemicu Temporal adalah suatu
jangka waktu yang  yang nantinya memicu sebuah use case dibuat

b) Relationship
Elemen ini menjelaskan bagaimana hubungan sebuah use case dengan use
case yang lain maupun hubungan antara use case dengan para actornya. Ada
4 basic type dari relationship di dalam sebuah use case antara lain:
 Association relationship : Menjelaskan hubungan antara use case dan
actor yang terlibat di dalam use case tersebut.
 Include relationship : Menjelaskan inclusion dari tiap use case, yang
dimana Include ini bertujuan untuk memecah sebuah use case yang
kompleks menjadi beberapa bagian terpisah
 Extend relationship : Menjelaskan tentang ekstensi dari tiap use case yang
ada , biasanya ekstensi dari use case ini tidak bisa bisa dijalankan jika use
case utamanya tidak dijalankan terlebih dahulu.
 Generalization relationship : Menjelaskan tentang Generalization dari tiap
use case,  Seperti contohnya membuat order di kelompokan atau dibagi
menjadi membuat order member lama dan membuat order member baru.

c) Flow of event
Elemen ini adalah elemen terakhir dalam penyusunan Use case description yang
dimana elemen ini menjelaskan tentang proses bisnis dari tiap use case yang ada.
Flow of event sendiri dibagi menjadi tiga steps antara lain:
 Normal flow :Berisikan tentang steps atau langkah langkah umum dari proses
bisnis yang ada dari tiap use case.
 Sub-Flow:Berisikan tentang proses bisnis yang dipecah dari normal flow yang
terlalu kompleks sehingga menjadi sebuah proses lain yang masih
berhubungan dengan normal flownya
 Alternative/Exceptional flow :Beriskan informasi tentang kendala-kendala
yang menyebabkan proses bisnis tidak dapat  berjalan secara Baik.

13. Jelaskan langkah-langkah menyusun structure chart pada pendekatan terstruktur


Jawaban :
1) Mengidentifikasi Modul dan Level
Pada tahap ini, analis dapat mengidentifikasi modul dan level dengan melakukan
konversi proses yang ada pada DFD ke dalam modul-modul structure chart.
Perbedaan tingkatan atau level yang telah dibuat pada DFD diterjemahkan ke
dalam modul dengan tingkatan yang berbeda pula pada structure chart. Pada
gambar di bawah, DFD level konteks (level-context DFD) ditempatkan pada
bagian tertinggi dari structure chart untuk merepresentasikan modul kontrol yang
mengatur keseluruhan fungsi sistem. Lalu di bawahnya ditempatkan DFD Level 0
sebagai modul subordinat. Pola struktur seperti ini berlanjut mengikuti hierarki
tingkatan DFD. 
2) Mengidentifikasi Hubungan Spesial
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah menambahkan notasi loop (iterasi)
dan conditional line (garis kondisi). Hal ini dilakukan untuk merepresentasikan
modul mana yang bersifat perulangan ataupun modul yang bersifat opsional. 
3) Menambahkan Couples
Pada tahap ini, analis mengidentifikasi informasi yang terdapat di antara modul-
modul. Informasi ini dapat berupa atribut suatu data atau parameter kontrol.
Informasi yang berupa atribut data dinotasikan oleh panah dengan lingkaran
kosong. Sedangkan informasi yang berupa parameter kontrol dinotasikan oleh
panah dengan lingkaran penuh. Arah panah menunjukkan informasi mengalir dari
suatu modul ke modul lain.
4) Meninjau dan Merevisi Structure Chart
Pada tahap ini, analis akan meninjau ulang dan melakukan revisi terhadap
structure chart versi pertama yang telah dibuat berdasarkan DFD, use case, dan
definisi kebutuhan pengguna. Namun masih terdapat bagian yang perlu dilakukan
konfirmasi yang sesuai dengan informasi yang ada dalam proses bisnis ataupun
perubahan yang diinginkan pengguna.

14. Mengapa digunakan model data implementation-independent selama perancangan


skema konseptual?
Jawaban :
Skema konseptual diproduksi terdiri dari model data tingkat tinggi DBMS-
independent dengan beberapa alasan berikut :
- Tujuan desain skema konseptual adalah skema lengkap tentang struktur
basis data, semantik, interrelationship dan constraint. Hal ini tergantung dari
DBMS yang digunakan.
- Skema konseptual tidak tersedia sebagai deskripsi stabil dari isi basis data.
Pemilihan DBMS dan keputusan desain dapat berubah tanpa mengubah
skema konseptual DBMS-independent.
- Skema konseptual yang baik sangat penting untuk pemakai basis data dan
desainer. Penggunaan model data tingkat tinggi lebih ekspresif dan umum
daripada model data dari DBMS.
- Deskripsi diagram dari skema konseptual dapat menawarkan kendaraan
komunikasi yang baik diantara pemakai basis data, desainer dan analyst.
Karena model data level biasanya berbentuk konsep dan mudah untuk
mengerti daripada model data DBMS yang level lebih rendah, atau definisi
sintak data, komunikasi yang berhubungan dengan desain skema menjadi
lebih kelihatan.

15. Mengapa diperlukan koleksi dan analisa kebutuhan?


Jawaban :
Diperlukannya koleksi dan analisa kebutuhan karena sebelum melakukan desain
database, kita perlu mengetahui dan menganalisa terlebih dahulu bagian-bagian lain
dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk
para user yang ada dan user yang baru beserta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-
kebutuhan dari para user dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan
dan dianalisa.

16. Buatlah aplikasi aktual dari suatu sistem basis data. Tentukan kebutuhan dari level
pemakai yang berbeda dalam hal kebutuhan data, tipe query dan transaksi yang
diproses.
Jawaban :
Aplikasi Klasifikasi Penentuan Pengajuan Kartu Kredit

Kebutuhan dan transaksi setiap pengguna:


a) Nasabah hanya dapat mengakses dashboard dan melakukan input data
pengajuan kartu kredit.
b) Admin (Analis Kartu Kredit), dapat mengakses menu dashboard, mengelola data
user (tambah, hapus, dan edit),  melakukan approve atau reject pada setiap
data pengajuan kartu kredit nasabah yang masuk ke dalam sistem, dan melihat
informasi hasil pengujian untuk setiap data nasabah yang mengajukan kartu
kredit.

Desain Tabel
1) Tabel User
Nama_Tabel : user
Primary_Key : id_user
Foreign_Key : -
Deskripsi : Untuk menyimpan data user
Tabel User
N Nama Field Tipe Panjan Keterangan
o g
1 Id_user int 10 Primary Key
2 Nama varchar 30 -
3 Username varchar 20 -
4 Password varchar 20 -
5 level varchar 15 -

2) Tabel Kartu Kredit


Nama_Tabel : kartu_kredit
Primary_Key : id_ kartu_kredit
Foreign_Key : id_user
Deskripsi : Untuk menyimpan data pengajuan kartu kredit

Tabel Kartu Kredit


N Nama Field Tipe Panjang Keterangan
o
1 Id_kartu_kredit int 10 Primary Key
2 Id_user int 10 Foreign Key
3 Nama_lengkap varchar 35 -
4 Jns_klmn varchar 15 -
5 Status_rmh varchar 30 -
6 Status_prnkhn varchar 15 -
7 Jml_tanggungan varchar 10 -
9 profesi varchar 30 -
10 Status_peg varchar 15 -
11 Penghasilan varchar 35 -
12 Kartu_kredit varchar 25 -
13 No_hp varchar 15 -
14 Status_dok varchar 20 -
15 tanggal date - -

17. Bagaimana karakteristik dari model data untuk rancangan skema konseptual harus
diproses?
Jawaban :
1) Expressiveness : model data cukup ekspresif untuk membedakan perbedaan
tipe data, relationship dan constraint.
2) Simplicity and understandability : model cukup sederhana untuk pemakai yang
tidak mengerti dan menggunakan konsep tersebut.
3) Minimality : model mempunyai sejumlah kecil konsep dasar yang berbeda dan
tidak overlapping.
4) Diagrammatic representation : model dalam bentuk notasi diagram untuk
menampilkan skema konseptual yang mudah diinterpretasikan.
5) Formality : skema konseptual ditampilkan dalam model data harus
merepresentasikan spesifikasi formal data. Sehingga konsep model harus
ditentukan secara akurat dan tidak berganda.

18. Apa perbedaan dua pendekatan utama dalam rancangan skema konseptual
Jawaban :
1) Pendekatan desain skema terpusat (one-shot) dimana kebutuhan dari aplikasi
yang berbeda dan kelompok pemakai pada tahap I digabungkan ke dalam satu
himpunan kebutuhan sebelum desain skema dimulai. Suatu skema berhubungan
digabungkan ke himpunan kebutuhan kemudian dilakukan desain. Jika terdapat
banyak pemakai dan banyak aplikasi, penggabungan semua kebutuhan dapat
menghabiskan waktu.
2) Pendekatan view integration, dimana kebutuhan tidak digabungkan. Suatu
skema dirancang untuk setiap kelompok user atau aplikasi berdasarkan
kebutuhan masing-masing. Kemudian dikembangkan skema level tinggi (view)
untuk setiap kelompok user atau aplikasi. Selama tahap view integration, skema
bagian digabungkan ke dalam skema konseptual global untuk keseluruhan basis
data. Individual view dapat dibentuk sebagai skema eksternal setelah view
integration.

Perbedaan pada kedua pendekatan tersebut terletak pada tujuan dimana banyak
view kebutuhan dari banyak pemakai dan aplikasi digabungkan. Pada
pendekatan tepusat, rekonsiliasi dilakukan secara manual oleh DBA. Hal ini
dapat mengakibatkan terjadi konflik pada staff DBA. Permasalahan ini
dipecahkan dengan menggunakan konsultan luar. Sedangkan pada pendekatan
view integration, setiap kelompok pemakai merancang skema konseptual (EER)
masing-masing. Kemudian proses integrasi diaplikasikan pada skema ini (view)
oleh DBA untuk membentuk skema integrasi global.

19. Strategi apa yang digunakan untuk merancang skema konseptual dari kebutuhan?
Jawaban :
1. Top-down strategy : dimulai dengan skema yang berisi abstraksi level tinggi dan
kemudian mengaplikasikan ketentuan top-down. Sebagai contoh, tentukan hanya
beberapa tipe entiti level tinggi dan kemudian lakukan pembagian ke dalam tipe
entiti level lebih rendah dan relationship.
2. Bottom-up strategy : dimulai dengan skema yang berisi abstraksi dasar dan
kemudian kombinasikan atau tambahkan abstraksi tersebut. Sebagai contoh,
mulai dengan atribut dan kelompok ke dalam tipe entiti dan relationship.
Tambahkan relasi baru pada entiti selama proses perancangan.
3. Inside-out strategy : merupakan kasus khusus dari bottom-up strategy dimana
atensi difokuskan pada himpunan konsep terpusat yang lebih nyata. Model
kemudian diisi dengan konsep baru pada konsep yang sudah ada. Kita dapat
tentukan beberapa tipe entiti nyata dalam skema dan dilanjutkan dengan
menambah tipe entiti dan relasi yang berhubungan.
4. Mixed strategy : kebutuhan dibagi berdasarkan top-down strategy, bagian skema
dirancang untuk setiap partisi berdasarkan bottom-up strategy.
20. Sebutkan langkah-langkah view integration ke rancangan skema konseptual.
Jawaban :
1. Identifikasi korespondensi dan konflik diantara skema : karena skema dirancang
individual, perlu menentukan konstruksi khusus dalam skema yang
merepresentasikan konsep dunia nyata yang sama.
2. Modifikasi view untuk kesesuaian dengan lainnya : satu skema dimodifikasi
sehingga sesuai dengan skema lainnya.
3. Menggabungkan view : skema global dibuat dengan menggabungkan skema
individu.
4. Restrukturisasi : sebagai langkah akhir, skema global dianalisa dan
direstrukturisasi untuk memindahkan redudansi dan kompleksitas yang tidak
perlu.

21. Kumpulkan Proyek Tugas Akhir saudara dalam bentuk softcopy?

Anda mungkin juga menyukai