Anda di halaman 1dari 8

Nama : Iputu Bayu Krisna Priastawan

Nim : 20210801345
UTS_Rekayasa Perangkat Lunak.

Soal ):
1). Jelaskan pemahaman :
a) Software Engineering
b) Software Development Life Cycle
c) Requirements Analysis and Specification
d) Software Design dan Software Analysis
e) Structured Design

jawab :
1). a).
Software Engineering adalah suatu kegiatan dalam software engineering yang mempelajari aspek dari produksi perangkat
lunak. Yang dimulai dari tahap awal spesifikasi pada sistem sampai dengan pemeliharaan sistem setelah digunakan. dan
juga suatu dasar dalam memahami bagaimana cara mengembangkan software untuk kebutuhan bisnis ataupun penelitian.
software engineering mempunyai metode dalam proses Analisa dari kebutuhan dan desain dari User. Terdapat 4 kegiatan
dasar pada proses software, yaitu : spesifikasi software, pengembangan software, validasi software, evolusi software.
Tujuan dan penerapan pada software engineering : untuk mengembangkan perangkat lunak, memperbarui fungsi,
pembuatannya yang user friendly, melakukannya perawatan pada software engineering.
Software engineering diperlukan dalam pengelolaan sumber daya komputer dan mendukung pelaksanaan program pada
aplikasi.

Proses pada Software dan sertifikasinya :


 Pengumpulan persyaratan
 Desain software
 Konstitusi software
 Pemeliharaan software
 Manajemen konfigurasi software
 Manajemen rekayara software
 Manajemen dan pembuatan proses pada pengembangan software
 Model dan metode rekayasa software
 Kualitas pada software

Karakteristik pada desain Software yaitu :


- Operasional, menginformasikan bahwa seberapa baik perangkat lunak bekerja dalam operasinya.
- Transisi, metode ini penting untuk digunakan ketika Software dipindahkan dari satu platform ke platform lainnya
- Pemeliharaan, ialah software yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan softwarenya sendiri dalam
lingkungan yang selalu berubah.
Hubungan dalam software engineering :

Development
Programming

Analisis

Software
Engineering

Planning
Design
Testing

1). b).
Software development life cycle merupakan sebuah metode dari Software Engineering, yang memiliki tahap-tahapan
kinerja yang dilakukan oleh sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Beberapa tahapan dalam Software
Development Life Cycle :
Perencanaan sistem, tahap ini merupakan dalam pengujian kelayakan pengembangan sistem, dalam pembentukan dan
konsolidasi tim pengembang, mengindentifikasi masalah yang ada dan men-solvenya melalui pengembangan sistem,
menentukan evaluasi strategi yang digunakan dalam pengembangan sistem, dan penentuan prioritas teknologi dan
pemilihan aplikasi.
Analisis sistem, di tahap ini sistem dianalisis dan dijalankan. Dari hasil analisisi tersebut isinya berupa kelebihan dan
kekurangan sistem, fungsi sistem, dan pembaharuan yang dapat diterapkan. Dengan analisis sistem, berikut beberapa
kegiatannya : dengan melakukan studi literatur yang berguna untuk menemukan suatu kasus yang dapat ditangani oleh
sistem. dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem. mengklasifikasikan
masalah, peluang, dan solusi yang diimplementasikan untuk kasus tersebut. Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat
Batasan-batasan sistem. Mendefinisikan kebutuhan sistem.
Perancangan sistem, di tahap ini menghasilkan sebuah prototype dan berupa outputnya. Perancangan sistem sebagai tahap
dalam seluruh hasil analisis dan pemabahasan tentang spesifikasi sistem diterapkan menjadi rancangan, features dan operasi
pada sistem dilakukan secara detail, dan berikut beberapa kegiatannya dalam perancangan sistem : menganalisa interaksi
objek dan fungsi pada sistem, menganalisa data dan membuat skema database, merancang user interface.
Implementasi sistem, ditahap ini mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan dilakukannya uji coba.
Berikut beberapa kegiatannya dalam implementasi sistem : pembuatan database sesuai skema rancangan, pembuatan
aplikasi berdasarkan desain sistem, pengujian dan debugging pada aplikasi.
Pemeliharaan sistem, ditahap ini dilakukan proses penjagaan sistem untuk tetap mampu dalam beroperasi dengan benar
melalui kemampuan sistem dalam mengimplementasikan diri sesauai dengan kebutuhannya.
Berikut beberapa model dalam pengembangan SLDC : ada Waterfall model, Prototype model, Rapid application Model,
Evolutionary development model, Spiral model, Agile model, Fountain model, Synchronize and Stabilize model, Rational
unified process Model, Build and Fix method model, Pengembangan extreme programming Model, SDLDC big bang
model, The v-model.

1).c).
Requirements Analysis and Specification, merupakan metode pada tahap awal yang membangun sistem informasi,
mendeskripsikan sistem informasi, mendefinisikannya pada pengguna untuk aplikasi yang akan dibangun. Prosesnya untuk
mendapatkan informasi mengenai sistem atau perangkat lunak yang dibutuhkan oleh user, sehingga sistem informasi yang
dirancang dan dikembangkan dapat membantu pengguna dalam menyelesaikan tugasnya. Pada tahap awal dalam
requirement analisis ialah melakukan survey pada pengguna tentang keinginan apa yang diinginkannya dan menjelaskan
sistem informasi yang ideal. Lalu diperlukannya pemilihan metode pengumpulan data yang tepat dalam melakukan
requirement sistem, metodenya seperti (interviews, questionnaires, observation, procedure, dan document survey). Tujuan
pada requirement adalah menjelaskan tentang yang dilakukan pada software yang akan dibangun, menjelaskannya dengan
pemahaman lewat konsep, benda ataupun yang lainnya, menunjukan hubungan dan interaksi antar pengguna, mengevaluasi
kemungkinan rancangan yang akan dibuat, dan requirement disusun Kembali sehingga berguna dalam pengembangan
software berikutnya.

1).d).
Software Design dan Software Analysis, ialah proses yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Prosesnya
terdapat aktivitas yang berupa indentifikasi masalah dan solusi dilakukan dalam format sistem informasi pada satu atau
lebih masalah yang teridentifikasi dan desain. Analisis dan desain perangkat lunak merupakan tahap perantara yang
membantu persyaratan yang dapat dibaca pada manusia untuk diubah menjadi kode actual. Software design memiliki peran
yang penting dalam pembangunan software. Sebab pada software design memperbolehkan software engineers untuk
membuat beberapa model yang membentuk berupa blueprint dari solusi menjadikannya implementasi. Dan software analisis
melakukan Analisa sistem, dengan merancang sistem lalu mengimplementasikannya, melakukan interaksi pada pengguna
untuk pemahaman kebutuhan sistem yang akan digunakan, dan juga berinteraksi pada designer untuk menjelaskan
antarmuka yang diinginkan pada perangkat lunak yang akan dibangun, berinteraksi ke programmer untuk proses
pengembangan sistem, melakukan pengujian sistem, mengimplementasikan sistem baru, dan menyiapkan dokumentasi
berkualitas. Berapa model dalam software design dan software analisis :
- Dfd
- Entitas
- Proses-aktivitas
- Penyimpanan data
- Arus data
- Diagram HIPO
- Model entity – relationship
- Mode ER

1). e).
Stuctured design, merupakan metode yang sistematis untuk menentukan spesifikasi desain perangkat lunak. Pengembangan
sistemnya yang mengacu pada model sistem untuk membantu menganalisa problem, menentukan spesifikasi desain
perangkat lunak. Prisnsip dasar, alat, dan Teknik structured design ini, memiliki 4 komponen desain perangkat lunak, yaitu
: desain arsitektur, desain detail, desain data, dan desain antarmuka. Structured desain dapat digunakan untuk mengubah
kumpulan diagram aliran data dan spesifikasi proses menjadi spesifikasi desain yang disertakan diagram struktur, yang
menunjukan modul sistem dan pada area data, struktur control, dan I/O antara keduanya. Terdapat beberapa Langkah dalam
structured desing, yaitu : menghasilkan bagan struktur, evaluasi dan perbaikan pada bagan struktur hingga memperoleh
bagan strukutr yang dapat digunakan,
Konsep , alat, dan Teknik dari Structured Design :
- Coupling and cohesion
- Structure chart
- Transaction analisis and transform analisis
- Program flowchart
- Structured flowchart
- Hipo documentation

Soal :
2). Berikan pendapat peran dan fungsi serta perbedaan (kemukakan kelebihan dan kekuarangannya) perihal paradigma di
bawah ini :
a) Prototyping Model
b) Evolutionary Model
c) Spiral Model
d) Waterfall Model

jawab :
2).a). Prototyping Model.
Prototyping model adalah salah satu model yang digunakan dalam pengembangan Software (dalam model SDLC) yang
sering digunakan. penggunaan pada model prototyping digunakan ketika pengguna tidak mengetahui persyaratan projek
yang tepat sebelumnya. Pada model ini, prototype produk akhir pertama kali dikembangkan, diuji, dan disempurnakan
sesuai umpan balik pelanggan berulang kali hingga prototype akhir yang dapat diterima tercapai, dan menjadi dasar untuk
mengembangkan produk akhir. Fungsi dan peran pada model ini, sistem diimplementasikan secara parsial sebelum tahap
analisis memberikan kesempatan pada pengguna dan mengembangkan model tingkat tinggi yang tidak lengkap. Dokumen
ini berguna untuk membangun prototype awal yang hanya mendukung fungsionalitas dasar yang diinginkan oleh pengguna.
Setalahnya pengguna mengetahui permasalahannya, maka prototype tersebut disempurnakan untuk menghilangkannya.
Prosesnya berlanjut sampai pengguna menyetujui prototype dan menemukan model kerja yang bagus. Terdapat 2
pendekatan pada model ini :
- Pembuatan protoype pembuatan cepat, pada Teknik ini menawarkan metode yang berguna untuk mengeksplorasi ide
dan mendapatkan umpan balik bagi pengguna untuk masing-masing ide. Pada metode ini prototype, yang
dikembangkan tidak perlu menjadi bagian dari prototype yang akhirnya di terima. Respon pengguna membantu
dalam mencegah kesalahan desain yang tidak diperlukan dan sebab itu prototype akhir yang dikembangkan memiliki
kualitas yang lebih baik.
- Pembuatan prototype evolusioner, pada motede ini prototype awal yang dikembangkan secara bertahap,di
sempurnakan berdasarkan respon balik dari pengguna hingga akhirnya proses selesai dan diterima. Menawarkan
pendekatan yang lebih baik, menghemat waktu dan tenaga.
Kelebihan pada Prototyping model ialah : bila setiap perbaikan yang dilakukan pada prototype merupakan hasil masukan
dari user yang akan menggunakan sistem tersebut, jadi lebih fleksibel. Pengguna akan memberi masukan terhadap sistem
sesuai dengan request dari pelanggan tersebut. Menghemat waktu dalam mengembangkan sebuah sistem, menghemat biaya
terutama pada bagian Analisa, sebab hanya mencata point – point penting, digunakan pada sebuah sistem kecil, penerapan
dari sistem yang menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
Dan kelemahanya adalah : untuk menghemat waktu, biasanya pengembang menggunakan Bahasa pemograman sederhana,
yang memungkinkan rentan dari segi keamanannya, juga prototyping cukup mahal dari sudut biayanya, terlibatnya diawal
dengan client yang bisa menimbulkan hal buruk, terlalu banyak modifikasi akan menyebabkan terganggunya workflow dari
tim development.

2).b). Evolutionary Model.


Evolutionary model ialah kombinasi dari iterative dan incremental model, dari pengembangan perangkat lunak.
Menginformasikan sistem kita dalam rilis besar, mengirimkannya dalam proses bertahap dari waktu ke waktu yang
merupakan Tindakan dilakukannya dalam model ini. Digunakan dalam projek besar yang dimana kita dapat mudah
menemukan modul untuk implementasi tambahan. Fungsi dan peran pada model evolusioner, digunakan ketika pengguna
ingin mulai menggunakan pada fitur inti dari pada menggunakan perangkat lunak lengkap. Model evolusioner disebut juga
sebagai model yang berurutan dan juga sebagai model incremental. Kebutuhannya pada software. Di pecah menjadi
beberapa modul (unit fungsional) yang dapat membangun dan dikirimkan secara bertahap, pada pengembangan pertama kali
mengembangkan modul inti dari sistem. Modul inti ialah modul yang tidak membutuhkan layanan dari modul lain.
- Tipe pada evolution , pada tipe ini yang bertujuan sepenuhnya memenuhi keinginan pengguna, dan client selalu
mengarahkan tentang apa yang diinginkannya dan dibutuhkannya sesuai kehendaknya dan developer hanya
mengembangkan item ataupun feature yang dinginkan client.
Kelebihan : memuaskan pengguna ataupun client sebab development memenuhi apa yang diinginkan dari client, dan
dalam pembuatan sistem menjadi lebih mudah dan terpusat sebab konsep sepenuhnya dari client.
Kelemahannya : memiliki konsep yang diinginkan oleh client yang masih terdapat kelemahan dan kekurangan, client
memiliki keinginan namu client tidak memiliki gambaran atau konsep yang jelas.
- Pada tipe pemodelan, ditahap ini tipe fungsi para development selalu mengembangkan dengan caranya, selalu
mencari kelemahan ataupun kesalahan.
Kelebihan : pada pekerjaan development menjadi lebih optimal sebab client menyerahkan seluruh pembuatannya
pada development, pengembangan sistem dilakukan para tenaga ahli, dan melalui koreksi pengguna sehingga sistem
yang dikembangkan mempunyai peforma tinggi dan menarik.
Kelemahannya : client(pengguna) kurang mengerti akan sistem yang dibuat, sebab terlalu rumit walaupun
mempunyai peforma yang tinggi, dan menghabiskan waktu lama dan biayanya lebih mahal karna tiap pengembangannya.

2).c). Spiral model.


Spiral model merupakan salah satu model pada pengembangan perangkat lunak yang paling penting, yang memberikan
dukungan untuk penanganan risiko. Spiral model memiliki dengan banyak loop. Setiap lingkaran spiral disebut juga dengan
fase proses pengembangan perangkat lunak. Fungsi dan perannya, penentuan tujuan dikumpulkan dari pengguna dan
tujuan diidentifikasi, diuraikan dan dianalisis pada awal setiap fase. Lalu solusi alternatif yang memungkinkan untuk fase
tersebut diusulkan. Dentifikasi dan penyelesaian resiko, semua solusi yang mungkin dievaluasi untuk memilih solusi
terbaik. Lalu kemudia resiko yang terkait dengan solusi tersebut diidentifikasi dan risiko tersebut diselesaikan dengan
menggunakan strategi terbaik, melakukan perubahan, penambahan dan pengembangan perangkat lunak dengan
memaksimalkan aspek kecepetan dan ketepatan berdasarkan keinginan dan kebutuhan pengunanya. Beberapa tahapan pada
spiral model : ada tahap liason, tahap planning, tahap analisis risiko, tahap rekayasa, tahap evaluasi.
Spiral model gabungan antara prototype model dan waterfall model, kelebihannya pada model Spiral : lebih cocok untuk
pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar. Dan pengembang dapat lebih mudah dalam memahami dan bereaksi
pada setiap tingkat evolusi, sebab perangkat lunak terus bekerja selama proses berjalan.
Kekurangannya : di saat situasi kontrak akan sulit untuk meyakinkan costumer, kalau penggunaan pendekatan ini dapat
dikendalikan, memerlukan tenaga ahli dalam memperkirakan resiko, model spiral ini merupakan model yang masih baru
sehingga blum terbuktinya model ini efesien atupupn tidak.

2).d). Waterfall model.


Waterfall model (model air terjun), merupakan model pertama yang digunakan di SDLC, juga dikenal sebagai model
sekensial linier. Hasil dari satu tahap merupakan masukan untuk tahap berikutnya. Waterfall model memiliki 5 fasedalam
tahapan yang khas. Terdapat :
- Requirement analisis, disini dilakukan memulai pekerjaan yang bersifat teknis, pengembang harus mengetahui dan
memahami bagaimana informasi kebutuhan pengguna terhadap sebuah perangkat lunak. Penggunaan dalam
pengumpulan informasi dapat diperoleh dengan berbagai macam cara diantaranya : diskuis, obeservasi, suveri,
wawancara, dan sebagainya. Informasi yang didapat kemudian diolah dan dianalisa sehingga didapatkan data atau
informasi yang lengkap mengenai spsesivifikasi, kebutuhan pengguna akan perangkat lunak yang akan
dikembangkan.
- System and software design, perancangan desain dilakukan dengan tujuan membantu pengemban untuk menyiapkan
kebutuhan hardware dalam pembuatan arsitektur sistem perangkat lunak yang akan dibuat secara keseluruhan.
- Implementation and unit testing, pembuatan pada perangkat lunak yang dibagi menjadi beberapa modul kecil dan
pada fase ini juga dilakukan pengujian dan pemeriksaan terhadap modul yang sudah dibuat.
- Integration and system testing, pada tahap ini semua modul diuji dan implemnetasi selanjutnya diintegrasikan dalam
sistem secara keseluruhan. Lalu dilakukan pemeriksaan dan pengujian sistem secara keseluruhan untuk
mengindentifikasikan kemungkinan yang menimbulkan kegagalan dan kesalahan sistem.
- Operation and maintenance, pada perangkat lunak yang sudah jadi dioperasikan pengguna dan dilakukan
pemeliharaan. Yang memungkinkan pengembang untuk melakukan perbaikan atas kesalahan yang tidak terdeteksi
pada tahap-tahap sebelumnya.
Fungsi dan peran pada Waterfall Model ini adalah di tahap pengujiaanya, dalam kode yang dikembangkan diuji
keseluruhannya untuk mendeteksi bagian yang cacat pada perangkat lunak, dicatat ke alat pelacakan dan diuji ulang setelah
diperbaiki. Pencatatan bug, test ulang, pengujian regresi berlangsung hingga perangkat lunak dalam status siap.

Kelebihan : cepat dalam implementasi untuk proyek dengan skala yang lebih kecil, desain yang sederhana membuatnya
mudah untuk ditesting dan dianalisis, mudah dimengerti, mudah dalam me-managenya
Kekurangan : metode ini cocok untuk proyek requirement yang sudah sangat jelas dengan detail requirement yang bisa di-
deliver diawal, tidak fleksibel, tidak bisa membuat software yang lain sampai seluruh proses waterfall selesai, dan tidak
cocok untuk proyek maintenance.
3). Berikan gambaran penerapan dari Requirements Analysis untuk sebuah Rancang Bangun Sistem Informasi Pendataan
Warga pada sebuah Rukun Warga.
Tahapan dalam menggunakan requirement analisis, definition, sistem software design, implementation and unit testing,
integration and sistem testing, and operation and maintenance.

Requirment
Requirment
definition
definition
Requirment
definition

Requirment
definition
Requirment
definition

Requirment
definition

Pada kebutuhan sistemnya seperti : sistem dapat menampilkan data pengguna, sistem dapat menampilkan data laporan,
sistem dapat mengacak data laporan. Pengguna haru melakukan data kependudukan, pengguna diharuskan untuk daftar
lebih dulu agar bisa melakukan login atau masuk untuk dapat mengaktses, pengguna harus memasukan data(input) untuk
mengajukan permohonan surat pindah.

Use case Admin :

Halaman Halaman
Login Utama data
ADMIN
penduduk.

Laporan
Profil Data
Data
Keluar
penduduk
masuk

Data
Penduduk
Formulir
data
Use Case Penduduk :
Masuk / Halaman warga
Halaman
Pengguna login utama data
penduduk

Status

Keluar
Keluar

Entity relationship diagram :

asal
Nama
Alamat
NO, KK
NIK Asal
NIK
NO, KK

Nama
Mengisi data
Penduduk penduduk alamat

Penduduk
Masuk

Memproses

NO__kk
Nik Asal
admin

No_admin Password
Nama Alamat

Mengelola
Data penduduk
Data
Dijelaskan pada gambar diatas bahwa, hubungan antar table yang sudah dirancang sebagai proses dalam pengembangan
pembuatan sistem. Di table tersebut akan mengelola sesuai pada bagianya masing-masing. Seperti pada table penduduk
akan mengisi untuk diajukannya surat data penduduk dan masuk lalu akan diolah oleh sang admin.

Kesimpulan.
Dengan adanya sistem pengolahan data Pada Pendataan warga pada sebuah rukun warga, ini memberikan kemudahan dalam
menata atau men-listkan dari semua data penduduk yang tertera, dan bila bagi penduduk baru sebagai pendatang hanya
tinggal mengajukan formulir data warga untuk dapat masuk pada pendataan penduduk. Dan memudahkan juga bagi admin
untuk pengelolaanya pada pendataan warga tersebut. Dan tidak diperlukannya untuk warga datang ke kelurahan (misalnya)
untuk mengisi formulir data warga, dengan adanya hal ini mempermudah dan langsung dengan cepat mengeksekusi untuk
mendapatkan pendataan sebagai warga baru dari sebuah Rukun Warga.

Anda mungkin juga menyukai