Anda di halaman 1dari 6

Nama : Iputu Bayu Krisna Priastawan

Nim : 20210801345
Tugas Analisis dan perancangan sistem informasi, sesi-6.

Soal :
1.Jelaskan analisis sistem dan kegiatan utama yang terjadi selama fase siklus hidup
pengembangan sistem.
2. Jelaskan empat teknik tradisional untuk mengumpulkan informasi selama
analisis?
3. Apa itu JAD? Bagaimana JAD lebih baik dari pada teknik pengumpulan
informasi tradisional? Apa kelemahannya?
4. Bagaimana komputasi telah digunakan untuk mendukung determination
requirements?
5. Bagaimana NGT dapat digunakan untuk determination requirements?
6. Bagaimana CASE tools dapat digunakan untuk mendukung determination
requirements? Jenis CASE tools mana yang sesuai untuk digunakan selama
determination requirements?

Jawaban :

1).
Analisis sistem merupakan tahapan awal dari pengembangan sistem yang menjadi
fondasi, yang menentukan keberhasilan pada sistem informasi yang dikembangkan
dan dihasilkan setelahnya. Kegiatan yang mempelajari sistem manual ataupun
sistem komuterisasi secara keseluruhan dimulai dari menganalisa sistem, Analisa
permasalahan, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisis tersebut.
Analisis sistem digunakan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan yang diharapkan mendapatkan usulan untuk
perbaikan-perbaikan, pada sistem yang sedang berjalan dalam proses
pengembangan sistem. Analisis sistem secara sistematis menilai sebuah fungsi,
dengan cara mengamati proses input utama ke dalam fase analisis (yang dimana
proses tersebut meliputi dalam : Memahami situasi yang sedang berjalan,
identifikasi peningkatan, dan menetapkan persyaratan untuk sistem yang akan
datang).
dan data proses output seperti : perimintaan sistem, studi kelayakan, dan rencana
proyek, yang menguraikan tujuan bisnis untuk sistem yang baru, menentukan
ruang lingkup proyek, menilai kelayakan proyek, dan menyediakan rencana kerja
awal.
Analisis sistem digunakan untuk membantu peningkatan proses organisasional.
Pada fase analisis merupakan pemecahan keseluruhan menjadi bagian-bagian yang
bermaksud untuk memahami sifat, fungsi, dan keterkaitan antar bagian. Pada
analisis sistem juga merupakan sebuah bagian dari sistem development life cycle,
yang dimana akan menentukan bagaimana fungsi kondisi sistem informasi pada
saat berjalannya proses pengembangan dan menilai dari sudut pandang User pada
sistem yang baru.
Pada fase kegiatan utama siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) meliputi 6
fase seperti :
1. Perencanaan sistem, merupakan proses yang membuat sebuah laporan
perencanaan sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang
berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi pada organisasi.
Menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang
dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta operasi tersebut.

Pada perencanaan sistem terdapat 3 proses, seperti :


- Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana
- Menentukan proyek sistem yang akan dikembangkan, dilakukan oleh
komite pengarah.
- Menentukan proyek sistem yang dikembangkan oleh analis sistem
Pada tahapan perencanaan sistem meliputi :

Mengkaji tujuan,
perencanaan strategi dan
taktik perusahaan

Mengidentifikasi proyek
sistem

Menetapkan sasaran proyek


sistem Mengumumkan proyek
pengembangan sistem

Menetapkan kendala proyek


sistem
Menunjuk tim Analis

Menetapkan proyek sistem


prioritas Melakukan studi kelayakan

Meminta persetujuan
manajemen Menilai kelayakan proyek
sistem

Membuat usulan proyek


sistem

Meminta persetujuan
manajemen
2. Analisis sistem, merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagan-bagan komponen tersebut. Yang bermaksud digunakan
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga mendapat
usulan untuk perbaikannya. Untuk hasil dari analisis sistem adalah sebuah
laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan
diketahui dalam bentuk permasalahan sistem tersebut, dan rancangan sistem
baru yang akan dibuat serta dikembangkan.

3. Perancangan sistem secara konseptual, merupakan tahap dari pendefinisian


sebuah kebutuhan fungsional, persiapan untuk merancang bangun
implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem terbentuk.
Perancangan sistem bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para user sistem
dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer.

4. Fase evaluasi dan seleksi sistem, pada akhir fase perancanga sistem
menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Dan karena itu dalam
fase evaluasi dan seleksi sistem tersebut, nilai kualitas sistem dan biaya
(keuntungan) dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan
diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem.

5. Fase perancangan sistem, dimana semua komponen dirancang dan


dijelaskan secara detail. Pada perencanaan output yang dirancang untuk
semua layar, form-form dan laporan yang dicetak.

6. Fase implementasi sistem dan pemeliharaan sistem, pada fase tersebut


sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi. Sejumlah tugas harus dikoordinasi
dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru. Terdapat 2 laporan
implementasi yang meliput seperti :

- Rencana implementasi dalam bentuk gantt chart atau program and


evaluation riview technique chart,
- Dan penjadwalan proyek dan Teknik manajemen.

2).
Berikut 4 teknik dalam mengumpulkan informasi selama analisis, seperti :
- Wawancara, adalah sebuah percakapan langsung yang bertujuan dalam
hal tertentu dengan menggunakan format berupa tanya jawab yang telah
disusun untuk sebuah wawancara. Dalam hal tersebut memungkinkan
analis sistem untuk mendengar tujuan-tujuan, pendapat, dan prosedur-
prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan
organisasional. Terdapat 2 jenis pertanyaan dalam wawancara :
pertanyaan terbuka (open-ended, seperti mengajukan pertanyaan
mengenai kondisi dari bisnis ke bisnis pada ecommerce perusahaan
tersebut).
dan pertanyaan tertutup (closes-ended, seperti mengajukan pertanyaan
dari sumber-sumber informasi yang paling bermanfaat bagi User sendiri,
misalnya dalam interaksi tatap muka dengan konsumen, formulir keluhan
konsumen, dan keluhan lewat e-mail dari User yang mengunjungi
website).

- Observasi, adalah pengamatan langsung dari suatu kegiatan yang sedang


dilakukan. Pada observasi penganalisis dapat memperoleh secara sudut
pandang yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan antara
para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar
belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, serta memahami
pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.

- Quisioner, adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan yang


bertujuan khusus untuk memungkinkan penganalisis untuk
mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan
karakteristik dari tiap anggota utama didalam organisasi serta pendapat
dari responden yang dipilih. Quisioner berguna teruntuk anggota dalam
organisasi yang terpisah dan berjauhan, seperti anggota yang terlibat
dalam proyek sistem, sehingga tinjauan secara keseluruhan diperlukan
sebelum merekomendasikan alternatif lainnya.

- Pengambilan Sample, adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari


seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari Sebagian item tersebut
untuk mewakili secara keseluruhan item. Untuk Sebagian item yang
terpilih disebut dengan samples, sedangkan untuk keseluruhan item yang
terpilih disebut dengan population. Terdapat 2 cara pengambilan sample
seperti : pengambilan sample secara keputusan, dan pengambilan sample
secara statistic.

3).
JAD (Joint Application Development) adalah sebuah metode proses yang
digunakan untuk mengumpulkan kebutuhan bisnis dalam mengembangkan sistem
informasi baru untuk sebuah perusahaan. JAD bertujuan untuk mengumpulkan ahli
bisnis analis atau spesialis IT untuk mengeluarkan solusi. Mencegah sistem bersifat
ke arah Spesifik atau abstrak, yang dari kedua hal tersebut dapat menyebabkan
masalah untuk tahapan lanjutkan dari SDLC.
Pada proses JAD meliputi beberapa proses seperti :
- Selecting Participants (pesarta dipilih berdasarkan informasi yang dapat
peserta berikan melalui pendapat peserta yang mewakili salah satu
departemen).
- Designing the JAD Session : pada sesi JAD dapat berjalan dimulai dari
setengah hari atau hingga beberapa minggu, Sesi JAD dirancang untuk
mengumpulkan informasi spesifik dari User dan membutuhkan
pengembangan pertanyaan yang akan ditanyakan. JAD memiliki sesi
yang terstruktur dan terjadwal dengan baik, memiliki ciri khas seperti
diskusi yang terbuka dan terus terang.
- Preparing for the JAD session, analis dan peserta sesi JAD menjadi factor
utama yang perlu dipersiapkan sebelum sesi JAD berlangsung.
- Conducting the JAD sessioin, keseluruhan sesi JAD mengikuti agenda
formal yang telah ditetapkan beserta aturan dasarnya yang perlu diikuti
seperti : untuk tetap mengikuti jadwal, menghormati pendapat orang lain,
menerima ketidaksetujuan, dan memastikan hanya 1 orang yang
berbicara pada satu waktu.

JAD lebih baik dari pengumpulan informasi tradisional sebab, dalam metode JAD
dilakukannya kerja sama yang terstruktur antar pemakai sistem informasi, manajer
dan ahli sistem informasi dalam menentukan dan menjabarkan permintaan
pemakai, Teknik yang dibutuhkan dan unsur rancangan eksternal.
Untuk kelemahan dari JAD yaitu JAD memerlukan blok waktu yang besar untuk
menjadi tersedia bagi semua partisipan sesi, bila terjadi persiapan yang tidak
lengkap maka sesi tidak akan berjalan dengan baik, jika tidak lanjut laporan tidak
lengkap maka sesi akan terkendala dan tidak sukses, keahlian dalam organisasi
menjadi tidak kondusif terhadap sesi JAD.

4).
Teknik komputasi untuk mendukung determination requirments digunakan dalam
requirments techniques, yaitu pada business process automation (BPA), yang dapat
membuat organisasi bekerja lebih efisien tetapi mempunyai pengaruh yang lebih
kecil dibandingkan dengan ketiga tehknik tersebut diatas dengan menggunakan
teknologi komputasi. BPA mempelajari sistem yang sedang berjalan dengan
seksama dan setelahnya akan memperbaiki sistem requirments yang dibuat.
Terdapat 2 BPA yang umum diketahui, seperti : Problem Analys (proses ketika
bertanya pada user dan managers untuk melakukan identifikasi problem dengan
sistem yang sudah ada dan menjelaskan penyelesaian permasalahan yang terjadi
pada sistem), dan Root Cause analys (pendekatan terstruktur untuk
mengidentifikasi factor-faktor berpangaruh pada kejadian-kejadian yang
sebelumnya agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja.

5). Dalam penggunaan NGT untuk determination requirments adalah dengan :


- Introduction, dilakukannya seorang moderator untuk membuka sesi NGT
dan menjelaskan tujuan serta Prosedurnya.
- Generating Ideas, di tahap ini mediator mengajukan pertanyaan tentang
masalah yang terjadi ke kelompok yang tertulis pada kertas. Pada setiap
peserta diminta untuk menuliskan seluruh ide yang muncul.
- Sharing & recording ideas. Mediator meminta peserta untuk berbagi ide
yang telah mereka tulis pada kertasnya, dan kemudian moderator
menuliskan ide-ide tersebut pada papan tulis.
- Discussing ideas, di tahap ini peserta diminta oleh moderator untuk
memberikan penjelasan secara lebih detail mengenai ide-ide yang telah
dikemukakan. Tiap masing-masing perserta diperbolehkan mengajukan
komentar atau pertanyaan menganai ide-ide tersebut. Moderator bertugas
untuk memastikan pada setiap peserta agar dapat berkontribusi dalam
diskusi dan menjaga proses agar tetap netral tanpa serangan ke pihak
tertentu. Ide dapat dibahas dan diterima secara menyeluruh, tidak hanya
berpaku pada beberapa ide saja.
- Voting and ranking on ideas, untuk tahap ini setiap peserta dipersilahka
memberikan voting terhadap ide-ide yang ada. Moderator menentukan
kriteria-kriteria yang digunakan untuk voting ide.

6). Untuk mendukung determination requirement, menggunakan Case Tools adalah


Dengan menggunakan JAD dan membuat prototype dalam bentuk diagram, desain
formulir dan laporan, akses repositori, dan alat prototyping.
Untuk jenis Case tools yang sesuai untuk digunakan selama determination
requirmnets adalah UPPER CASE yang digunakan untuk mendukung
perencanaan, indentifikasi, dan seleksi proyek yang dimulai dari permulaan pada
perencanaan proyek, tepatnya pada fase analisis dan desai dari sistem SDLC. Tools
yang termasuk dalam kelas tersebut adalah diagramming tools, form and report
generators, analysis tools. Dan contoh pada Case Tools adalah Cradle, Pro-IV
workbench, dan ProKit Workbench.

Anda mungkin juga menyukai