Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI KULIAH (RMK)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)


”PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM”

Oleh :
Kelompok 6
1. Ambrosius Christofer Toding Batara (2007531107)
2. I Dewa Gede Alit Putra Ariana (2007531110)
3. Cynthia Prisilia Winawan Komang (2007531115)
4. I Putu Gede Bagus Putra Sujana (2007531168)
5. I Wayan Pradnya Ari Suta (2007531202)
6. Arya Nararuci Paramahita (2007531238)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2022
1. Garis Besar Perencanaan dan Analisis Sistem
Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem-subsistem yang
ada pada sistem informasi yang pengembangannya membutuhkan bantuan khusus.
Tujuan perencanaan sistem ialah untuk mengidentifikasi berbagai bidang
permasalahan yang perlu segera dipecahkan maupun yang nantinya akan
diselesaikan. Analisis sistem dimulai setelah perencanaan sistem telah
mengidentifikasi subsistem yang dikembangkan. Tujuan utama analisis sistem
adalah untuk memahami sistem dan permasalahan yang ada, memberikan gambaran
informasi yang dibutuhkan, dan untuk menetapkan prioritas untuk kerja sistem
berikutnya.

2. Perencanaan Sistem dan Analisis Kelayakan


Pendekatan sistem yang secara total berbasis atas–bawah sangat penting
digunakan ketika mengembangkan sistem. Oleh karena itu perlu adanya perhatian
yang seksama ketika mengembangkan sebuah rencana dan strategi sistem secara
keseluruhan. Rencana tersebut harus memasukkan dukungan dan persetujuan total
dari manajemen puncak. Tanpa rencana keseluruhan sistem informasi yang akan
dikembangkan hanya akan seperti berupa motif abstrak dalam jahitan kain
perca. Rencana keseluruhan perlu mendapat kepastian untuk mencapai tujuan
berikut ini:
1) Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling
membutuhkan sumbe daya tersebut.
2) Proses duplikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan.
3) Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan
rencana strategis organisasi.
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap yaitu sebagai
berikut:
1) Mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen
puncak.
2) Menetapkan sebuah dewan penasehat (steering commitee) bagi perencanaan
sistem.
3) Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.

1
4) Mengenbangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5) Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilaya-wilayah tertentu dalam
organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6) Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan analisis
dan desain awal bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7) Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai inividu yang akan bekerja
dalam proses analisis dan desain awal.
Hal paling utama dalam seluruh upaya pengembangan sistem adalah
mendapatkan dukungan dari manajemen puncak. Tugas pengembang sistem adalah
mengamati dengan cermat rencana strategis, faktor kunci sukses, dan tujuan
keseluruhan manajemen puncak.
Pengembang sistem harus mampu melakukan lebih banyak aktivitas dan inisiatif
dari pada sekadar bertanya kepada manajemen puncak tentang masalah yang ada.
Peran pengenbang sistem seperti layaknya seorang dokter yang memerikasa
pasiennya. Pasien hanya mampu mengungkapkan gejala-gejala yang timbul dari
permasalahan yang dihadapinya dan tugas dokterlah yang menentukan masalah
sebenarnya dan penyebab sesungguhnya.
Mengenbangkan rencana sistem strategis. Output utama yang dihasilkan dewan
penasihat atau individu yang bertanggung jawab atas pengembangan siste m adalah
sebuah rencana sistem strategis. Rencana ini haruslah berupa dokumen tertulis yang
menggabungkan tujuanjangka pendek dan tujuan jangka panjang dari upaya
pengembangan sistem sebuah perusahaan. Elemen kunci dalam sebuah rencana
sistem strategis ialah:
1) Keseluruhan pernyataan yang terkait ddengan faktor sukses kunci dari
perusahaan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
2) Deskripsi sistem dalam perusahaam yang membutuhkan upaya pengembangan.
3) Pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan
mendapatkan prioritas paling tinggi.
4) Garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya, orang,dan
peralatan.
5) Rencana waktu pengembangan sistem tertentu.

2
3. Analisis Sistem
Analisis sistem yang merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentif ikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system
planning) dan sebelum tahap desaian sistem (sistem design). Tahap analisis
merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini
akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Sehingga dapat dijelaskan,
tahapan analisis sistem terdiri dari:
Tahap 1: Survei Terhadap Sistem Saat Ini
Tujuan survei
Ada empat tujuan survei sistem:
1) Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari sistem.
2) Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem.
3) Mengumpulkan data-data penting yang berguna untuk pengembangan desain
sistem.
4) Meniddentifikasi permasalahan-permasalahan khusus yang membutuhkan lebih
banyak perhatian dalam upaya desain subskuen.
Pertimbangan perilaku
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem.
Fakta menunjukan bahwapengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada
saat ini beserta permasalahan yang ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak
menyukai perubahan. Dalam banyak situasi seorang individu dapat saja memiliki
pekerjaan dan rutinitas yang tidak berubah selama beberapa tahun.
Menjadi tanggung jawab analisis sitem bukan pihak manajemen untuk mampu
menjembatani kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu tugas utama seora ng
analisis sistem adalah mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu membangun
hubungan kerja yang baik antara tim proyek dan pihak manajmemen. Beberapa
pendekatan tertentu yang dapat digunakan untuk menjembatani kesenjangan
komunikasi ini adalah:

3
1) Mengetahui sebanyak mungkin orang-orang yang terlibat dalam sistem, secepat
mungkin.
2) Mengomunikasikan manfaat yang diperoleh dari sistem kepada orang-orang
yang terlibat didalamnya.
3) Memberikan jaminan sebesar mungkin pada seluruh individu bahwa mereka
tidak akan kehilangan pekerjaan mereka atau tidak ada perubahan besar dalam
tanggung jawab pekerjaan mereka.
4) Memberikan jaminan bahwa Anda benar-benar peduli dengan upaya membuat
kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Sumber-sumber untuk mendapatkan beragam fakta
Beragam teknik dapat digunakan guna mendapatkan data tentang subsistem
informasi yang akan diteliti. Teknik tersebut berupa wawancara, kuisioner,
observasi, dan kajian beragam jenis dokumen seperti catatan rapat, catatan rekening
perusahaan, struktur organisasi, laporan keuangan, prosedur manual, kebijakan
perusahaan, deskripsi pekerjaan, dan sebagainya.
Menganalisis hasil survei
Penilaian terhadap efektivitas kemampuan sistem untuk mencapai
keseluruhan tujuan yang telah direncanakan haruslah berfokus pada sumbatan
(botlleneck). Sumbatan mencerminkan kelemahan dalam sistem yang bila dilakukan
perubahan kecil akan mampu memberikan peningkatan besar.
Tahap 2: Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi
Tahap kedua dalam analisis sistem adalah proses mengidentifikasi informasi
yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusam manajerial. Analisis, ketika
mengidentifikasi innformasi yang dibutuhkan, akan memelajari keputusan-
keputusan tertentu yang diambil manajer dalam hal input informasi yang dibutuhkan
dan digunakan. Proses ini disebut analisis kebutuhan informasi dan hal ini
merupakan dasar dilakukannya analisis terhadap pengambilan keputusan.
Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memahami pengambilan
keputusan dan informasi yang dibutuhkan. Pendekatan tersebut adalah:
1) Mengidentifikasi tanggung jawab utama seorang manajer.
2) Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang
manajer.

4
3) Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer.
4) Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk
mengevaluasi output personal.
Tahap 3: Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem
Tahap ketiga dalam proyek analisis sistem meliputi proses menentukan
kebutuhan sistem. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal
yaitu, input dan output. Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan
kebutuhan kusus apa saja yang harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu
mencapai tujuannya. Sebagai contoh, kebutuhan informasi akan sistem kendali
produksi akan memasukkan peramalan penjualan dalam jangka pendek, laporan
ketersediaan bahan baku, spesifikasi kendali mutu dan standar biaya, dan informasi
yang dibuthkan untuk menentukan prioritas kerja bagi pekerjaan tiap individu. Hal
berikut ini dapat dipertimbangkan sebagai kebutuhan output:
1) Laporan kemajuan harian.
2) Laporan keuangan harian.
3) Laporan unit yang rusak.
4) Laporan permasalahan bahan baku.
Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem
Beberapa elemen kunci dalam laporan analisis sistem adalah:
1) Ringkasan lingkup dan tujuan proyek analisis.
2) Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan sistem
informasi strategis.
3) Deskripsi keseluruhan permasalahan dalam subsistem tertentu yang sedang
dianalisis.
4) Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang
dibiutuhkan untuk mendukung keputusan tersebut.
5) Spesifiksi kinerja sistem yang dibutuhkan.
6) Keseluruhan anggaran biaya dan rencana waktu pelaksanaan proyek.
7) Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perenanaan
sistem baru.
8) Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang
dipelajari.

5
4. Desain Sistem
Sebuah desain sistem sangat mirip dengan layout arsitek sebuah rumah.
Dalam tahap perencanaan, sang arsitek akan menentukan fungsi-fungsi dasar yang
harus dimiliki oleh rumah tersebut dan merumuskan rencana umum yang
berhubungan dengan layout keseluruhan. Dalam tahap desain sang arsitek akan
menyiapkan sebuah cetak biru dari rumah tersebut yang akan oleh ahli listrik,
tukang ledeng, dan tukang kayu. Sama halnya dengan perancang sistem ia perlu
menyiapkan sebuah cetak biru yang dapat diimplementasikan oleh akuntan,
programer komputer dan pihak manajemen.
Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini akan berakibat besar terhadap
sejumlah uang dan pengeluaran di tahap berikutnya. Hal yang sama juga sering
terjadi ketika mendesain sistem informasi akuntansi. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan berniat mengimplementasikan sebuah rencana desain sistem yang
membutuhkan pembelian komputer tertentu dan paket peran gkat lunak akuntansi
tertentu. Setelah menggunakan sistem selama setahun atau dua tahun, perusahaan
kemudian menemukan bahwa paket itu tidak lagi sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan oleh pihakmanajemen. Dan ternyata mustahil memodifikasi perangkat
lunak tersebutkarena seluruh sistem harus diganti setelah hanya digunakan dalam
waktu pendek.
Perangkap lainya yang sering ditemukan adalah penolakan pengguan
terhadap sistem itu sendiri. Dikarenakan minimnya keterlibatan pengguan dalam
rencana desain, implementasi sistem dapat tidak populer dan pada akhirnya ditolak
oleh para individu yang menjadi target di mana sistem tersebut didesain.

5. Langkah – Langkah Desain Sistem


1) Tahap Perencanaan
2) Mendefinisikan Masalah, Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang diusulkan
3) Menentukan Tujuan Sistem
4) Mengidentifikasikan Kendala Sistem
5) Membuat Studi Kelayakan (TELOS)
6) Keputusan Ditolak/Diterima

6
6. Pertimbangan Desain Sistem
Desain sistem umumnya memiliki permasalahan pada elemen sistem,
sehingga menghasilkan pertimbangan-pertimbangan dalam desain sistem. Berikut
ini adalah tabel yang menghubungkan antara elemen sistem dengan pertimbangan
desain sistem:
Elemen Sistem Pertimbangan Desain
Output (laporan atau dokumen) Efektivitas biaya
Relevansi
Kejelasan
Timeliness
Database Efektivitas biaya
Integrasi
Standarisasi
Fleksibilitas
Keamanan
Akurasi
Efisiensi
Organisasi
Pemprosesan Data Efektivitas biaya
Keseragaman
Integrasi
Akurasi
Input Data Efektivitas biaya
Akurasi
Keseragaman
Integrasi
Pengendalian dan Ukuran Keamanan Efektivitas biaya
Komprehensif
Kesesuaian

7. Teknik-Teknik Desain Sistem

7
Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut
tidaklah sama dengan anggapan bahwa dua tim desain aka menghasilkan solusi yang
sama untuk suatu permasalahan. Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang
sebagai sesuatu yang punya nilai seni walaupun banyak teknik telah dikembangkan.
1) Desain formulir. Proses mendesain formulir disebut desain formulir. Bagian ini
harus mendapat perhatian penuh oleh tim desain sistem karena merupakan
perantara antara pengguna dan sistem itu sendiri. Oleh karena itu desain formulir
harus berfokus pada proses produksi dokumen-dokumen yang menyediakan
perantara yang efektif antara manajer dab sistem informasi.
2) Desain database. Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk
mendesain database: diagram struktur data, layout record, lembar analisis file,
dan matriks yang terkait dengan file. Diagram struktur data menunjukan
hubungan antara beragam jenis record. Diagram layout record akan menunjukan
beragam tempat (field) data dalam sebuah record. Lembar analisis file
menyediakan bagi perancang sistem sejumlah poin penting yang berkaitan
dengan isi dari sebuah file tertentu. Informasi tersebut akan berisi layout record,
tujuan file, perkiraan jumlah record, dan lain sebagainya.
3) Paket desain sistem. Sejumlah metodelogi prapaket desain tersedia untuk
membantu siklus pengembangan sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah
untuk membantu perancang sistem melakukan pendekatan secara sistematis
terhadap suatu permasalahan. Paket-paket ini membantu perancang untuk
menyusun struktur permasalahan desain dan menghasilk annya dalam waktu
singkat.
4) Memilih perangkat lunak dan perangkat keras. Membeli perangkat lunak
mempunyai beberapa keunggulan:
(1) Paket perangkat lunak tersebut lebih murah. Biaya pengembangan lebih
bayak akan ditanggung oleh pembeli daripada si pembuat.
(2) Paket-paket peragkat lunak telah siap digunakan. Jika beberapa organisasi
telah menggunakan paket tersebut selama beberapa bulan, maka dapat
diasumsikan aman dan segala gangguan yang muncul akibat kesalahan telah
dihilangkan.

8
(3) Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan
sejumlah uang. Dengan menggunakan perangkat lunak in-house
dimungkinkan untuk menempatkan lama waktu pengembangan ke dalam
program, hanya untuk menemukan apakah program tersebut tidak mampu
memberikan hasil yang diinginkan bila sistem tersebut dijalankan.
Kelemahan utama canned software package adalah jarangnya perangkat
lunak tersebut persis sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket
perangkat lunak tersebut biasanya perlu dimodifikasi (biasanya menelan biaya yang
cukup besar) atau sebaliknya perusahaan memodifikasi prosedur yang dimilikinya
sesuai dengan paket tersebut.
Dedicated software package ditujukan pada pelanggan tertentu seperti toko
eceran atau kantor akuntan publik. Untuk menemukan sebuah dedicated software
package perlu menanyakannya pada orang-orang yang bekerja di perusahaan lain
dalam industri yang sama. Suatu catatan penting yang harus diperhatikan ketika
membeli paket perangkat lunak ataupun perangkat keras adalah: suatu kesala han
untuk menganggap bahwa harga akan turun dengan cepat atau sebuah versi baru
akan segera tersedia. Dalam banyak kasus turunya harga adalah sesuatu yang tidak
dapat dibandingkan dengan ketidaknyamanan akibat tidak memiliki komputer pada
saat tersebut. Dan metode yang canggih dari versi yang lebih baru tidaklah selalu
perlu karena kesesuaianlah yang menjadi tolok ukurnya. Akan lebih baik bila
membeli sebuah sistem sekarang ketika benar-benar dibutuhkan daripada mencoba
menebak pasar komputer yang demikian tidak terdeteksi, yang tidak seorang pun
mampu meramalkannya dengan tepat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, Hopwood. 2004. Accounting Information Systems Ninth Edition. Prentice Hall:
New Jersey. Diakses tanggal 13 November 2022.
Suarjaya. 2011. Perencanaan Sistem dan Analisis. http://dedysuarjaya.blogspot.com,
Diakses tanggal 13 November 2022.
Apriliantini. 2012. Bab 12 perencanaan dan Analisis Sistem.
https://destyapriliantini.wordpress.com, Diakses tanggal 13 November 2022.
Meirani. 2014. Perencanaan dan Analisis Sistem. http://djmail9345.blogspot.com,
Diakses tanggal 13 November 2022.
Bayu. 2009. Makalah Analisis Sistem Informasi Akuntansi. http://cafe-
ekonomi.blogspot.com, Diakses tanggal 13 November 2022.

10

Anda mungkin juga menyukai