Anda di halaman 1dari 44

MENGEMBANGK

AN SOLUSI
BISNIS DAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
PENGEMBANGAN SISTEM
BISNIS
Alasan perlu di kembangkannya sistem bisnis :
a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa :
1. Ketidakberesan sistem yang lama Ketidak beresan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem
yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan
karena: kecurangan, kesalahan yang tidak disengaja, kurang efisiennya operasi, pelanggaran
kebijakan manajemen.

2. Pertumbuhan organisasi Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya
sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi
semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
PENGEMBANGAN SISTEM
BISNIS
b. Untuk meraih kesempatan (opportunities) Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan
informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana
yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan dan peluangpeluang pasar sehingga
teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat
mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
c. Adanya instruksi-instruksi (directives) Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya
instruksiinstruksi dari pimpinan ataupun dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
PRINSIP – PRINSIP
PENGEMBANGAN SISTEM
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Pada setiap investasi
modal harus mempertimbangkan:
a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
Investor harus memeriksa semua alternatif yang ada dengan melihat opportunity cost dari
masing-masing alternative.
b. Investasi yang terbaik harus bernilai Manfaat (benefit) atau hasil baliknya harus lebih besar
dari biaya untuk memperolehnya (cost).
Cost-benefit analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tsb bernilai
atau tidak.
PRINSIP – PRINSIP
PENGEMBANGAN SISTEM
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan system
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja & melibatkan
beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk menjalankannya.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
PRINSIP – PRINSIP
PENGEMBANGAN SISTEM
Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari:
 Perencanaan Sistem (systems planning)
 Analisis Sistem (systems analysis )
 Perancangan Sistem (systems design)
 Seleksi Sistem (systems selection)
 Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance)
PRINSIP – PRINSIP
PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi Pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep
pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk
mengembangkan suatu sistem informasi. Urut-urutan prosedur untuk pemecahan masalah
dikenal dengan istilah Algoritma.
KLASIFIKASI METODOLOGI
1. Functional decomposition methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistemsubsistem
yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang
termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :
HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
Information Hiding
KLASIFIKASI METODOLOGI
2. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
a. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika
dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modulmodul di sistem. Metode ini
terdiri dari: - SADT (Structured Analysis and Design Techniques) - Composite Design -
SSAD (Structured System Analysis and Design)
b. Data Structured oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Metode ini terdiri
dari:
JSD (Jackson‟s System Development)
W/O (Warnier/Orr)
KLASIFIKASI METODOLOGI
3. Prescriptive Methodologies
Contoh dari metode ini adalah ISDOS (Information System Design dan Optimization
System), yang mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai
dua komponen yaitu PSL yang merupakan suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai
dalam bentuk machine readable form dan PSA yang merupakan paket perangkat lunak
yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang
dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
PENGEMBANGAN SISTEM
Berdasarkan metodologi :
1. Pendekatan Klasik (Clasical approach )
Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional merupakan pengembangan sistem dengan mengikuti
tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila
mengikuti tahapan pada system life cycle.
Masalah yang dihadapi dengan pendekatan klasik adalah:
 Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
 Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
 Kemungkinan kesalahan sistem besar
 Keberhasilan sistem kurang terjamin
 Masalah dalam penerapan sistem

2. Pendekatan Terstruktur (structured approach )


Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques)
yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
PENGEMBANGAN SISTEM
Berdasarkan cara menentukan kebutuhan sistem :
a. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan.
Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level
atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-
ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis) .
b. Pendekatan Atas Bawah (Top down approach)
Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan
mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi, kemudian dilakukan analisis kebutuhan
informasi, lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan
terstruktur disebut juga decision analysis )
SIKLUS PENGEMBANGAN
SISTEM
Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh
profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
sistem informasi. Pendekatan system yang diaplikasikan untuk perkembangan dari pemecahan
sistem informasi disebut dengan siklus hidup perkembangan sistem (SDLC).
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM
a. Perencanaan sistem Melakukan evaluasi proyek sistem dan memberikan prioritas untuk setiap
proyek.
Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan. Kelayakan suatu proyek
dinilai dari beberapa sudat pandang yakni:
 Kelayakan teknis Ditinjau dari penggunaan teknologi yang ada dan teknologi yang
baru dibutuhkan.
 Kelayakan ekonomis Ditinjau dari kebutuhan dana guna menghitung estimasi biaya
untuk sistem yang diusulkan.
 Kelayakan legal Ditinjau darib peraturan dimana sistem itu dibuat, untuk menentukan
apakah sistem layak dan tidak bertentangan dengan hukum setempat.
 Kelayakan operasional Ditinjau dari prosedur dan keahliah pegawai yang ada untuk
mendukung implemementasi sistem yang diusulkan serta pelatihan yang diperlukan.
 Kelayakan jadwal Ditinjau dari waktu implementasi yang diharapkan/ telah ditetapkan.
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM (2)
Selain kelayakan juga perlu dipertimbangkan faktor-faktor strategis (strategic factors) yang
berkaitan dengan dukungan sistem informasi dari sasaran bisnis untuk setiap proyek yang
diusulkan. Pertimbangan ini meliputi beberapa aspek seperti :
 Produktivitas Digunakan untuk mengukur jumlah output yang dihasilkan dari input yang
digunakan. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang
tidak berarti.
 Diferensiasi Digunakan untuk mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan
produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya.
 Manajemen Sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam
merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM (3)
b. Analisa sistem
Analisa sistem digunakan untuk melakukan penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen
dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah,
tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya,
keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi. Beberapa cara seperti
wawancara, kusioner, pengamatan langsung dapat digunakan untuk landasan analisa sistem
berjalan dan usulan untuk sistem baru.
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual Perancangan sistem dilakukan untuk
mendapatkan alternatif-alternatif perancangan konseptual dari pandangan pemakai yang
memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk
kebutuhan mereka. Oleh karenanya, dirancang proses dengan mengidentifikasikan input,
proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang, laporan-laporan dan output yang
akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM (4)
d. Evaluasi dan seleksi sistem Tahap evaluasi dan seleksi sistem ini ditujukan untuk menilai
kualitas sistem dan perbandingan manfaat yang didapt dengan investasi yang dikeluarkan.
e. Perancangan sistem secara detail Membuat konsep yang sudah dievaluasi dan diseleksi
dirancang dan dijelaskan secara detail, baik untuk layar dan semua atribut-atribut yang
dalam proses input, tampilan dan format hasil laporan dan layar output, database lengkap
dengan kebijakan managementnya.
Setelah semua perancangan dilengkapi detil teknisnya, maka perlu dilakukan review secara
menyeluruh menemukan error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai.
Jika error dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi
sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan
terhindari.
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM (5)
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem Pada tahap ini, sistem baru yang
diusulkan telah selesai dikembangkan dan siap untuk dimplementasikan. Beberapa hal yang
penting untuk dipertimbangkan adalah kegiatan implementasi dan penjadwalan proyek.
g. Pemeliharaan Sistem Ditujukan untuk mengatasi masalah system yang terjadi setelah
implementasi dilangsungkan, pemeliharaan ditujukan untuk menjamin fungsi operasional
system baru serta melihat peluang untuk peningkatan ataupun perbaikan atas kesalahan
minor dari system baru tersebut.
FASE SIKLUS BISNIS
 Fase Puncak Fase ini bukan merupakan awal dari sebuah siklus bisnis, tetapi ketika berada di
puncak, ekonomi berjalan dalam kecepatan dan kekuatan penuh. Jumlah pekerja berada di/dekat
dengan level maksimal, output gross domestic bruto (GDP) dalam batas atas dan tingkat
pendapatan mengalami peningkatan. Pada fase ini, harga cenderung bergerak naik karena inflasi.
 Fase Resesi Fase ini merupakan penurunan, perusahaan berada dalam keadaan sulit untuk
merubah upah dan harga barang-barang pada sebuah ekonomi. Jika resesi ini berlangsung lama
maka akan mengakibatkan pertumbuhan negative bagi perekonomian.
 Fase Depresi Pada fase ini ekonomi digambarkan dengan total produksi dan jumlah pekerja,
sedang berada di dasar penurunan dan tetap berada dilevel tersebut menunggu siklus bisnis
selanjutnya untuk mulai bergulir.
 Fase Ekspansi/pulih Ketika ekonomi sedang berusaha untuk pulih, ekonomi mulai tumbuh dan
bergerak kearah membaik. Jumlah pekerja, produksi dan pendapatan mengalami peningkatan dan
iklim bisnis mulai membaik.
PERAN SISTEM INFORMASI
DALAM MENDUKUNG SOLUSI
BISNIS
1. Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.
2. Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.
3. Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing.
SIKLUS PENGEMBANGAN
SISTEM
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Syarat suatu system adalah
sebagai berikut:
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen
sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
SIKLUS PERENCANAAN
STRATEGI SI/TI
1. Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi
2. Mendefinisikan Sasaran SI
3. Mendefinisikan dan memilih Strategi SI/TI
4. Membangun Rencana Implementasi
SIKLUS PERENCANAAN
STRATEGI SI/TI
SIKLUS PERENCANAAN
STRATEGI SI/TI
Ketika pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan solusi
sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut Information Systems Development
(pengembangan sistem informasi) atau Application Development (pengembangan aplikasi).
System Approach digunakan dalam penyelesaian masalah dengan orientasi sistem guna
merumuskan masalah dan peluang serta mengembangkan solusi. Menganalisis masalah dan
memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang saling berhubungan di bawah ini:
1. Kenali dan rumuskan Masalah atau Peluang dengan menggunakan pemikiran sistem.
2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem.
3. Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan anda.
4. Desain solusi sistem yang dipilih.
5. Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain.
SIKLUS PERENCANAAN
STRATEGI SI/TI
Pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi/ Information Systems
Development Cycle (siklus pengembangan sistem informasi), yang juga dikenal sebagai System
Development Life Cycle-SDLC (siklus hidup pengembangan sistem) terdiri dari tahap-tahap
sebagai berikut:
1. Investigasi
2. Analisis
3. Desain
4. Implementasi
5. Pemeliharaan
SIKLUS PERENCANAAN
STRATEGI SI/TI
Proses pengembangan sistem sering kali melibatkan pembuatan prototipe. Prototyping adalah
pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja, atau prototipe, dari aplikasi baru
dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli system informasi
dan praktisi bisnis. Pembuatan prototipe juga membuka proses pengembangan aplikasi untuk
pemakai akhir karena pembuatan prototipe menyederhanakan dan mempercepat desain system
serta memungkinkan untuk mempercepat proses pengembangan yang lebih tanggap atau disebut
juga agile systems development.
LANGKAH – LANGKAH
PENGEMBANGAN SISTEM
1. System Investigation Stage (tahap investigasi sistem).
Tahap ini melibatkan pertimbangan proposal yang dihasilkan dari proses bisnis dan teknologi
informasi. Tahap investigasi juga termasuk studi awal solusi sistem informasi yang diusulkan
untuk memenuhi prioritas bisnis perusahaan, apa saja informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
akhir yang merupakan functional requirement untuk desain sistem informasi baru.
Analisis sistem secara tradisional melibatkan studi yang rinci mengenai:
 Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir seperti anda sendiri.
 Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang saat ini digunakan.
 Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi anda, dan
kepentingan pemilik bisnis lainnya yang mungkin menggunakan sistem ini.
LANGKAH – LANGKAH
PENGEMBANGAN SISTEM
2. Analisis Analisis system informasi adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikanperbaikannya.
Analisa dalam mengembangkan system baru terdiri dari:
 Analisis Organisasional

Ditujukan untuk mengetahui organisasi, struktur manajemen, pengguna, aktivitas bisnis, sistem lingkungan yang terkait, dan
sistem informasi terbaru. Pemakai akhir bisnis sering kali diikutsertakan dalam tim pengembangan sistem.
 Analisis Sistem yang Ada

Ditujukan untuk mengetahui penggunaan hardware, software, jaringan, dan sumber daya manusia dalam mengolah data menjadi
informasi, seperti laporan dan tampilan, serta pengendalian system yang sudah ada.
 Analisis Persyaratan Fungsional

Ditujukan untuk menentukan kebutuhan jenis informasi oleh setiap aktiviats bisnis, tipe formatnya, volume, dan frekuensi, serta
waktu responsnya.
Persyaratan fungsional merupakan persyaratan informasi pemakai akhir yang tidak berkaitan dengan hardware, software, jaringan,
data, dan sumber daya manusia yang saat ini digunakan oleh pemakai akhir atau akan digunakan dalam sistem yang baru.
LANGKAH – LANGKAH
PENGEMBANGAN SISTEM
3. Desain
Desain sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Desain
sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan
fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem.
Desain meliputi:
o Desain Interface Pemakai
Memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input dan output pemakai serta
mudah digunakan.
o Spesifikasi Sistem
System Spesification mengembangkan interface pemakai dan produk aplikasi, struktur database, serta
pemrosesan dan prosedur pengendalian dengan melibatkan hardware, software, jaringan, data, dan
spesifikasi personel untuk sistem yang diusulkan.
LANGKAH – LANGKAH
PENGEMBANGAN SISTEM
4. Mengimplementasikan Sistem Baru
Pada tahap implementasi sistem melibatkan perolehan hardware, dan software, pengembangan
software, pengujian program dan prosedur, konversi sumber data, dan berbagai alternatif
konversi. Sering kali juga melibatkan pelatihan pemakai akhir dan para ahli yang akan
menjalankan sistem yang baru tersebut.
Implemenatsi dapat menjadi proses yang sulit dan memerlukan banyak waktu. Implementasi
merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan kesuksesan sistem yang baru
dikembangkan, karena meskipun sistem tersebut didesain dengan baik, sistem tersebut akan
gagal jika tidak diimplementasikan dengan baik.
METODE KONVERSI
a) Konversi langsung
Implementasi sistem baru secara langsung dan menghentikan segera pemakaian sistem lama.
Konversi ini dapat dilakukan apabila:
Telah dilakukan pengecekan secara sistem ekstensif sehingga menghindari kemungkinan
kesalahan sistem.
Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (Time Delay).
User dipaksa harus menggunakan sistem baru. Hal ini berkaitan dengan sifat dari sistem baru
yang akan diterapkan.
METODE KONVERSI
Resiko yang mungkin terjadi pada konversi dengan Direct Cut-Over ini adalah:
 Delay yang lama berakibat terjadi makin banyak kesalahan.
 User menggunakan sistem yang belum dikenal. Karena sifatnya memaksa user untuk
menggunakan, ada kemungkinan user tidak mengenali dengan baik mengenai sistem baru
tersebut.
 User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem baru. Hal ini
terkait dengan sifat sistem yang memaksa sehingga user tidak punya pilihan untuk
membandingkannya dengan sistem yang lain.
KONVERSI LANGSUNG
METODE KONVERSI
b) Konversi Paralel
Adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian system lama selama
jangka waktu tertentu.
METODE KONVERSI
Keuntungan konversi parallel
 Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama, karena kedua sistem dimungkinkan dilakukan
secara bersamaan.
 Menambah rasa aman bagi user, karena proses pengalihan tidak berlangsung seketika itu namun
melalui proses peralihan paralel.
Kekurangan konversi paralel
 Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali lebih banyak untuk menangani sistem lama dan sistem
baru.
 Masalah biaya, hal ini terkait dengan penggunaan sumber daya yang lebih banyak sehingga
berimplikasi terhadap biaya yang relatif lebih mahal.
 Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem informasi yang baru terhadap sistem
lama.
METODE KONVERSI
c) Konversi Modular
Sering disebut pendekatan pilot project, adalah implementasi sistem baru ke dalam organisasi
secara sebagian-sebagian
Penggunaan metode ini sedikit lebih berisiko dibandingkan dengan metode langsung dan lebih
murah dibandingkan dengan metode paralel. Metode ini memungkinkan untuk melokalisir dan
melakukan koreksi sebelum konversi lebih jauh diimplementasikan. Metode pilot lebih cocok
digunakan apabila sistem baru melibatkan prosedur baru dan perubahan yang drastis dalam hal
perangkat lunaknya.
METODE KONVERSI
METODE KONVERSI
d) Konversi Phase-In
Adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah terletak pada
konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem baru, sedangkan pada
konversi phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.
Keuntungan menggunakan metode konversi phased in cut over
 User terlibat dalam konversi ini.
 Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data.

Kerugian menggunakan metode konversi phased in cut over:


 Membutuhkan waktu yang lebih lama.
 Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan.
METODE KONVERSI
PEMELIHARAAN SISTEM
INFORMASI
Setelah sistem diimplementasikan secara penuh dan digunakan dalam operasional bisnis, fungsi
pemeliharaan dimulai. System Maintenance (pemeliharaan sistem) adalah pengawasan, evaluasi, dan
modifikasi sistem bisnis operasional untuk menghasilkan perbaikan yang lebih diinginkan atau perlu.
Pemeliharaan ditujukan untuk peningkatan ssistem dalam hal kurva belajar, kegagalan dan masalah
lainnya yang muncul selama operasional sistem. Pemakai akhir dan personel sistem informasi
kemudian melakukan fungsi pemecahan masalah untuk menentukan penyebab dan solusi atas
masalahmasalah tersebut.
Aktivitas pemeliharaan mencakup post implementation review (tinjuan pascaimplementasi) untuk
memastikan bahwa sistem yang baru diimplementasikan memenuhi tujuan bisnis yang ditetapkan.
Kesalahan dalam pengembangan atau tinjauan berkala atau audit sistem untuk memastikan bahwa
sistem berjalan dengan benar dan memenuhi tujuannya. Audit ini merupakan tambahan dari
pengawasan terus menerus terhadap sistem untuk melihat masalah potensial atau perubahan yang
diperlukan. Pemeliharaan juga mencakup modifikasi terhadap sistem yang telah dibentuk karena
perubahan dalam organisasi bisnis atau lingkungan bisnis.
MENGELOLA PERUBAHAN
ORGANISASI
Implementasi strategi bisnis dan teknologi informasi baru memerlukan pengelolaan terhadap
perubahan utama dalam dimensi organisasi kunci seperti proses bisnis, struktur organisasi, peran
manajerial, penugasan kerja karyawan, dan hubungan di antara pemilik kepentingan yang
muncul dari penyebaran sistem informasi bisnis yang baru.
KETERLIBATAN DAN RESISTENSI PEMAKAI
AKHIR

Salah satu kunci untuk menyelesaikan masalah end user resistance (resistensi pemakai akhir) terhadap teknologi
informasi yang baru adalah pendidikan dan pelatihan yang memadai, keterlibatan pemakai akhir dalam perubahan
organisasi dan dalam pengembangan sistem informasi yang baru. Supaya system baru yang dikembangkan
mendapat sambutan yang baik, maka diperlukan beberapa pendekatan seperti:
 Libatkan sebanyak mungkin orang dalam perusahaan saat perencanaan bisnis dan teknologi informasi untuk
pengembangan aplikasi.
 Buat perubahan konstan menjadi bagian yang diharapkan dari budaya.
 Beritahukan ke setiap orang sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu sesering mungkin, sebaiknya secara
pribadi.
 Berikan insentif keuangan dan pengakuan.
 Bekerjalah di dalam budaya perusahan, bukan di sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
O‟Brien, James.A. (2005). Introduction to Information System. 12th Edition. McGraw-Hill. Singapore
Whiteley, David. (2000). E-Commerce: Strategy, Technologies and Applications. International Edition. McGraw-Hill. Singapore
Glover, Steven M., Liddle, Stephen W., Prowitt, Douglas F. (2003). E-Business: Principles and Strategies for Accountants. 2nd
Edition. Prentice Hall. New Jersey
O‟Brien Intoduction to Information System 15 ed, Mc Graw Hill, 2010
Abdul kadir, pengenalan teknologi Informasi, penerbit andi, Yogyakarta, 2003
Gordon B. Davis, introduction to computer, Mc Graw Hill
Jogiyanto H.M, Pengenalan Komputer, Andi offset, 2005
Pengantar teknologi informasi politeknik Telkom bandung 2009
Aplikasi computer, suharno prawirosumarto, mitra wacana media, 2009
Williams Sawyer, “Using Information Technology”, 6th edition, McGraw-Hill
Computers: InformationTechnology in Perspective, 11e, Larry Long and Nancy Long
Wikipedia
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai