Anda di halaman 1dari 11

Sistem Informasi Manajemen

Pengembangan Bisnis
Strategi dan Solusi Teknologi
Informasi

Nama anggota kelompok :

1. Ananda Fitriyah – 2010165514


2. Candra Syarfira – 2010165515
3. Ervin Ivan Prasetyo – 2010165520
4. Dominia Ribka DLS – 2010165529
Pengertian Pengembangan Bisnis
Konsep pengembangan bisnis muncul dari sektor
swasta, menitikberatkan pada upaya mengidentifikasi
kesempatan bisnis di tengah pasar.
Pengembangan bisnis dapat didefinisikan sebagai
penanaman modal atau waktu yang berdampak pada
pertumbuhan dan perluasan perusahaan.
Pengembangan bisnis adalah proses memajukan bisnis
pada suatu titik dimana perusahaan dapat menyediakan
barang dan jasa pada seluruh pihak eksternal yang
membutuhkannya.
Manfaat Pengembangan Bisnis

1. Membantu permodalan 4. Membuat ide-ide bisnis


lebih terencana dan
terstruktur

2. Menjadi pertimbangan 5.Memberi gambaran pada


dalam pengambilan konsumen dan investor
keputusan

3. Mengetahui tujuan dan


prioritas bisnis
Perlunya Pengembangan
Sistem Bisnis

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk


menggantikan sistem lama secara keseluruan atau memperbiki sistem yang
telah ada.

Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti karena beberapa hal :


1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dari sistem lama,
misalnya:

a) Ketidak beresan

b) Pertumbuhan organisasi

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan


3. Adanya intruksi
Perlunya Pengembangan
Sistem Bisnis

Dengan adanya pengembangan sistem dari yang lama ke baru diharapkan


terjadi peningkatan-peningkatan sistem yang baru antara lain :

1. Performance (kinerja)
2. Information (informasi)
3. Economy (ekonomi)
4. Control (pengendalian)
5. Efficiency
6. Service (pelayanan)
Tahapan Utama Siklus Hidup Pengembangan Sistem

SYSTEM PLANNING
SYSTEM DESIGN
(Perencanaan Perencanaa)
(Perancangan Sistem)

SYSTEM ANALYSIS SYSTEM SELECTION


(Analisis Sistem) (Seleksi Sistem)

SYSTEM IMPLEMENTATION
& MAINTENANCE
(Implementasi &
Pemeliharaan Sistem)
Prinsip – Prinsip
Pengembangan Sistem
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
informasi dari sistem yang digunakan oleh manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang
besar.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam
proses pengembangan. Proses pengembangan sistem tidak
harus urut
5. Jangan takut membatalkan proyek
6. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam
pengembangan sistem
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-
konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan
digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urut-urutan prosedur untuk
pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma.

A. Klasifikasi metodologi :
1. Functional decomposition methodologies
2. Data Oriented Methodologies
3. Prescriptive Methodologies
Pendekatan Pengembangan Sistem

Berdasarkan Metodologi :
1. Pendekatan Klasik (Clasical Approach )
2. Pendekatan Terstruktur (Structured Approach )

Berdasarkan cara menentukan kebutuhan sistem :


1. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
2. Pendekatan Atas Bawah (Top down approach)

Berdasarkan sasaran yang ingin dicapai :


1. Pendekatan Sepotong (Piecemeal Approach}
2. Pendekatan Sistem (System Approach)

Berdasarkan cara pengembangannya :


1. Pendekatan Sistem Menyeluruh (Total System Approach)
2. Pendekatan Moduler (Moduler Approach)

Berdasarkan Teknologi yang digunakan :


1. Lompatan Jauh (Great Loop Approach)
2. Pendekatan Berkembang (Evolutionary Approach)
Implementasi Sistem Bisnis

Mengimplementasikan Sistem Baru Pada tahap implementasi sistem melibatkan


perolehan hardware, dan software, pengembangan software, pengujian
program dan prosedur, konversi sumber data, dan berbagai alternatif konversi.
Sering kali juga melibatkan pelatihan pemakai akhir dan para ahli yang akan
menjalankan sistem yang baru tersebut. Implemenatsi dapat menjadi proses
yang sulit dan memerlukan banyak waktu. Implementasi merupakan hal yang
sangat penting untuk memastikan kesuksesan sistem yang baru dikembangkan,
karena meskipun sistem tersebut didesain dengan baik, sistem tersebut akan
gagal jika tidak diimplementasikan dengan baik
STUDI KASUS
PT. PLN Distribusi Jakarta Raya

Salah satu layanan dari PT PLN yaitu layanan premium (Premium Service) membutuhkan proses yang panjang
dan kegiatan dari beberapa pemangku kepentingan Di dalamnya. Di dalam proses layanan premium tersebut,
terdapat masalah Di dalamnya yang terkadang masalah tersebut menyebabkan pelanggan yang mendaftar
berakhir gagal berlangganan Premium Service karena terhambatnya beberapa proses yang tidak terpantau.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, sistem informasi manajemen untuk pengelolaan internal dari
layanan premium bisa menjadi solusinya. Sistem dikembangkan menggunakan Waterfall model dan
pemodelan sistem berorientasi objek. Pada tahapan analisis kebutuhan mendapatkan gambaran dari proses
bisnis menggunakan Business Process Modelling dan pemodelan kebutuhan menggunakan use case. Tahapan
perancangan menghasilkan sequence diagram, package diagram, perancangan basis data, perancangan
algoritme, serta perancangan antarmuka. Tahap implementasi didapatkan kode sumber berdasarkan hasil dari
perancangan. Pada tahap pengujian, dilakukan pengujian unit menggunakan salah satu teknik pada
metode white box yaitu basis path testing untuk mendapati kompleksitas kode program. Pengujian black box
testing mendapatkan hasil valid pada seluruh kasus uji. Untuk menguji sistem yang dikembangkan dapat
berjalan di seluruh jenis web browser dilakukan pengujian compatibility yang mendapatkan hasil maka sistem
informasi manajemen layanan premium dapat berjalan di hampir seluruh web-browser.

Anda mungkin juga menyukai