Anda di halaman 1dari 49

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASILA
Pengembangan Sistem dan
Perubahan Organisasi
Teknologi informasi dapat mendorong
perubahan organisasi.
Pengembangan Sistem dan
Perubahan Organisasi
Terdapat 4 macam perubahan struktur organisasi
yang dapat dipengaruhi oleh teknologi informasi,
yaitu:
1. Automation atau Otomatisasi
Merupakan bentuk paling umum dari perubahan
teknologi informasi, dimana penerapan pertama
untuk membantu para karyawan melakukan tugas-
tugas mereka secara lebih efisien dan efektif.
Pengembangan Sistem dan
Perubahan Organisasi
2. Rationalization atau Rasionalisasi
Perubahan yang lebih mendalam dan langsung
mengikuti proses otomatisasi. Ketika terjadi
penyempitan dalam rangkaian produksi karena
proses otomatisasi, maka imbasnya rangkaian
prosedur yang terstruktur sebelumnya menjadi
sangat menyulitkan.
Pengembangan Sistem dan
Perubahan Organisasi
3. Business process redesign atau
Perancangan ulang susunan proses bisnis
Dimana proses bisnis adalah menganalisis,
menyederhanakan, dan merancang ulang.
Prosedur rasionalisasi dan rancangan ulang proses
bisnis terbatas pada bagian spesifik dari sebuah
bisnis. Sistem informasi yang baru pada akhirnya
dapat meempengaruhi rancangan dari sebuah
organisasi dengan merubah bagaimana organisasi
tersebut keluar dari bisnis tersebut atau bahkan
sifat dari bisnis itu sendiri.
Pengembangan Sistem dan
Perubahan Organisasi
4. Paradigm shift atau
pergeseran pola berfikir / paradigma
Sebuah pergeseran paradigma melibatkan
pemikiran ulang sifat dari bisnis dan
organisasi tersebut. Pergeseran paradigma
dan rekayasa ulang biasanya gagal karena
perubahan organisasi secara luas itu sangat
sulit.
Mendesain Ulang Proses Bisnis

Manajemen proses bisnis menyediakan


berbagai alat dan metodologi untuk
menganalisis proses yang ada,
merancang proses yang baru dan
mengoptimalkan proses tersebut.
Mendesain Ulang Proses Bisnis

Perusahaan melakukan manajemen proses


bisnis melalui langkah-langkah berikut:
1. Mengidentifikasi proses untuk perubahan.
Salah satu penetapan strategi yang paling
penting dimana sebuah perusahaan dapat
membuat untuk tidak memutuskan
bagaimana menggunakan komputer untuk
memperbaiki proses bisnis, tapi memahami
bisnis apa yang butuh untuk diperbaiki.
Mendesain Ulang Proses Bisnis

2. Menganalisis proses yang ada.


Proses bisnis yang ada harus termodel dan
terdokumentasi, memperhatikan input,
output, sumber daya, dan urutan aktivitas.
3. Merancang proses yang baru.
Suatu proses yang ada dipetakan dan diukur
dalam kurun waktu dan biaya, tim perancang
proses akan mencoba memperbaiki proses
yang ada dengan merancang yang baru.
Mendesain Ulang Proses Bisnis

4. Mengimplementasikan proses yang baru.


Suatu proses yang telah termodel dan
dianalisis, harus diterjemahkan ke dalam
sebuah kesatuan prosedur dan aturan kerja
yang baru.
5. Pengukuran yang berlanjut.
Suatu proses yang telah diimplementasikan
dan dioptimalkan, membutuhkan
pengukuran yang berlanjut. Karena proses
mungkin akan memburuk.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASILA
TINJAUAN UMUM
PEMBANGUNAN SISTEM
Sebuah sistem informasi dibentuk sebagai
solusi bagi perusahaan untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang dihadapi.
Pengembangan system adalah kegiatan yang
menghasilkan solusi terstruktur dengan
aktivitas-aktivitas yang berbeda. Aktivitas
tersebut terdiri dari analisis sistem,
perancangan sistem, pemrograman,
pengujian, konversi, serta produksi dan
pemeliharaan.
1. Analisis Sistem

Analisis system adalah analisis masalah


yang dicoba diselesaikan penyederhanaan
dengan sistem informasi. Tahap ini terdiri atas
pendefinisian masalah, identifikasi penyebab,
pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan
informasi yang harus dipenuhi oleh suatu
system solusi. Didalamnya meliputi studi
kelayakan (feasibility study) untuk menentukan
apakah solusinya layak, atau dapat dicapai,
dari sisi finansial, teknis, dan organisasional.
1. Analisis Sistem

Menentukan kebutuhan informasi meliputi


identifikasi mengenai siapa yang membutuhkan
informasi tersebut, dimana, kapan, dan
bagaimana cara mengakses informasi tersebut.
Analisis kebutuhan harus dilakukan secara hati-
hati dalam menentukan sistem baru atau merubah
sistem, serta mengembangkan penjelasan detail
tentang fungsi yang harus dilakukan oleh system
baru. Jika terjadi kesalahan dalam menganalisis,
maka akan menimbulkan kegagalan system biaya
dan pengembangan.
2. Perancangan Sistem

Analisis system akan menggambarkan apa


yang harus dilakukan oleh system untuk
memenuhi kebutuhan sistemnya, dan
perancang sistem akan menunjukkan
bagaimana sistem tersebut dapat memenuhi
sasaran. Spesifikasi pada sistem tersebut
harus terstruktur dan dapat mengatasi semua
komponen manajerial, organisasi, dan
teknologinya.
2. Perancangan Sistem

Peran pengguna akhir


a. Kebutuhan informasi pengguna
mengendalikan pengembangan sistem.
b. Pengguna harus memiliki kontrol yang baik
atas proses perancangan untuk memastikan
bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan
prioritas bisnis dan kebutuhan informasinya.
c. Pengguna yang tidak memiliki kemampuan
kontrol baik akan menyebabkan kegagalan
sistem.
3. Menyempurnakan Proses
Pengembangan Sistem
a. Pemrograman (Programming)
Dalam tahap pemrograman (programming)
spesifikasi sistem dipersiapkan, selama tahap
perancangan diterjemahkan ke dalam perangkat
lunak kode program.
b. Pengujian (Testing)
Pengujian (testing) yang mendalam dan teliti harus
dilaksanakan untuk memastikan apakah sistem
memberikan hasil yang tepat atau tidak. Pengujian
akan menjawab pertanyaan-pertanyaan, "Akankah
sistem memberikan hasil yang diinginkan
berdasarkan kondisi-kondisi yang diketahui"?.
3. Menyempurnakan Proses
Pengembangan Sistem
Langkahnya :
 Pengujian unit (unit testing), atau pengujian program,
menguji setiap program secara terpisah dalam system
tujuannya adalah menjamin bahwa program bebas dari
kesalahan, tapi mustahil hal tersebut terwujud.
 Pengujian sistem (system testing) menguji fungsi sistem
informasi secara keseluruhan. Pengujian sistem mencoba
menentukan apakah modul-modul yang terpisah dapat
berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan.
 Penerimaan dalam pengujian (acceptance testing)
memberikan sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan
dalam situasi produksi. Sudah melalui tahap test dan di
review oleh manajemen.
4. Produksi dan Pemeliharaan

Pada tahap produksi ini, system akan ditinjau


oleh pengguna dan spesialis teknis untuk
menentukan dan memutuskan apakah system
ini perlu direvisi atau modifikasi. Biasanya,
disiapkan dokumen pemeriksaan pasca-
implementasi resmi.
Perubahan hardware, software, dokumentasi,
atau prosedur untuk system produksi yang
berfungsi memperbaiki kesalahan, memenuhi
persyaratan baru, atau meningkatkan efisiensi
pengolahan disebut pemeliharaan.
Pemodelan dan Perancangan Sistem

Metodologi Terstruktur dan Metodologi


Berorientasi Objek
1. Metodologi Terstruktur (structured
methodologies)
Arti terstruktur ini menunjukkan pada
teknik yang digunakan adalah step by step
atau dilakukan secara bertahap.
Metodologi terstruktur bersifat atas-bawah
atau dari umum ke khusus.
Pemodelan dan Perancangan Sistem

Perangkat utama untuk merepresentasikan


proses-proses system dan aliran datanya
disebut diagram aliran data (data flow
diagram). Diagram ini menawarkan model
grafik logis dari aliran informasi dengan
membagi system ke dalam modul-modul
yang menunjukkan tingkatan secara rinci.
Pemodelan dan Perancangan Sistem
Pemodelan dan Perancangan Sistem

Terdapat proses spesifikasi, yang


menjelaskan transformasi yang terjadi di
dalam tingkat terendah dari diagram aliran
data. Dan pada diagram struktur yang
digunakan merupakan diagram atas-bawah,
yang menunjukkan setaip tingkat desain,
hubungannya dengan tingkat lain, dan
tempatnya di desain keseluruhan dalam
sebuah struktur.
Pemodelan dan Perancangan Sistem
2. Pengembangan Berorientasi Pada Objek
Pengembangan Berorientasi ini menggunakan
objek sebagai unit dasar analisis system dan
desain. Sebuah objek menggabungkan data dan
proses tertentu yang beroperasi pada data
tersebut. Dan data dikemas dalam sebuah objek
yang hanya dapat diakses dan dimodifikasi
dengan operasi atau metode, yang terkait
dengan objek. Model orientasi objek ini
didasarkan pada konsep class and inheritance.
Setiap objek dengan ciri-ciri tertentu akan
dimasukkan pada setiap golongan kelasnya.
Pemodelan dan Perancangan Sistem

Orientasi objek ini dianggap lebih iterative dan


incremental dibanding pengembangan struktur
tradisional. Karena pada pengembangan
orientasi objek, terdapat interaksi antara system
dan pengguna dalam menganalisis suatu objek,
menjelaskan bagaimana suatu objek dapat
bereaksi. Karena objek dapat digunakan
kembali, dalam pengembangan ini berpotensi
untuk mengurangi waktu dan biaya proses
pengembangan.
Pemodelan dan Perancangan Sistem

Computer-Aided Software Engineer


(CASE)
Perangkat CASE menyediakan fasilitas grafik
otomatis untuk membuat grafik dan diagram,
layar dan pembuat laporan, kamus data,
fasilitas pelaporan yang ekstensif, perangkat
analisis dan pemeriksaan, pembuat kode,
dan pembuat dokumentasi.
Pemodelan dan Perancangan Sistem
Umumnya, perangkat CASE mencoba meningkatkan
produktivitas dan kualitas dengan melakukan hal-hal berikut:
 Menerapkan metodologi pengembangan dan disiplin
perancangan yang standar.
 Meningkatkan komunikasi di antara para pengguna
dengan para spesialis teknis.
 Mengorganisasi dan menghubungkan komponen desain
dan menyediakan akses yang cepat kepada mereka
dengan menggunakan tempat penyimpanan desain.
 Mengotomatisasi bagian, analisis dan desain yang
membosankan dan rentan terhadap kesalahan.
 Mengotomatisasi pembuatan kode dan pengujian dan
mengendalikan proses implementasi.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASILA
Pengembangan Alternatif Dalam
Pengembangan Sistem
Sistem-sistem berbeda dari segi ukuran dan
kompleksitas teknologinya dan dari masalah
perusahaan yang dipecahkannya. Sejumlah
pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk menangani dengan
perbedaan-perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan
metode-metode alternatif berikut: siklus hidup sistem
tradisional, pembuatan prototipe, paket aplikasi
perangkat lunak, pengembangan oleh pengguna
akhir, dan alih daya.
Siklus Hidup Sistem Tradisional
Siklus hidup sistem (systems life cycle) adalah
metode pengembangan sistem informasi yang
paling tua. Metodologi siklus hidup adalah
pendekatan bertahap untuk membangun sistem,
membagi pengembangan sistem menjadi tahapan-
tahapan yang formal. Para spesialis pengembangan
sistem mempunyai pendapat berbeda tentang
bagaimana membagi tahapan pengembangan
sistem, tetapi mereka secara umum menyesuaikan
dengan tahapan-tahapan pengembangan sistem
yang baru saja dijelaskan.
Siklus Hidup Sistem Tradisional
Metodologi siklus hidup sistem membagi tenaga
kerja secara sangat formal, antara pengguna akhir
dan spesialis sistem informasi. Spesialis teknis,
seperti analis sistem dan pemrogram, bertanggung
jawab atas pekerjaan analisis sistem, perancangan,
dan implementasi; pengguna akhir terbatas hanya
memberikan kebutuhan informasinya dan menilai
hasil pekerjaan staf teknis. Siklus hidup juga
menekankan spesifikasi formal dan pencatatan,
banyak sekali dokumen yang dibuat selama suatu
proyek sistem berjalan.
Prototyping
Pembuatan prototipe terdiri dari membangun suatu
sistem percobaan dengan cepat dan tidak mahal
bagi para pengguna akhir untuk melakukan evaluasi.
Dengan berinteraksi dengan prototipe, maka para
pengguna dapat memperoleh gagasan yang lebih
baik mengenai kebutuhan informasi mereka.
Prototipe didukung oleh para pengguna yang dapat
digunakan sebagai suatu contoh untuk menciptakan
sistem final. Prototipe adalah versi sistem informasi
atau bagian dari sistem yang sudah dapat berfungsi,
tetapi dimaksudkan hanya sebagai model awal.
Prototyping
Tahap-tahap pembuatan prototipe:
Tahap 1: Mengidentifikasi kebutuhan dasar dari
pengguna. Perancang sistem (biasanya
spesialis sistem informasi) bekerja cukup lama
dengan pengguna untuk mendapatkan
informasi kebutuhan dasar pengguna.
Tahap 2: Mengembangkan prototipe awal. Perancang
sistem menciptakan suatu prototipe yang
bekerja dengan cepat, dengan menggunakan
alat bantu untuk menghasilkan perangkat
lunak dengan segera.
Prototyping
Tahap 3: Menggunakan prototipe. Pengguna didorong
untuk bekerja sama dengan sistem untuk
menentukan seberapa baik prototipe dalam
memenuhi kebutuhannya dan untuk
memberikan saran-saran untuk meningkatkan
prototipe.
Tahap 4: Merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuat
sistem mencatat semua perubahan yang
diminta oleh pengguna dan menyempurnakan
prototipe sesuai dengan yang diminta. Setelah
prototipe direvisi, siklusnya kembali ke
Langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulangi terus
hingga penggunanya merasa puas.
Prototyping
Ketika tidak ada pengulangan lagi yang
diperlukan, maka prototipe yang telah
disetujui kemudian menjadi prototipe
operasional yang melengkapi spesifikasi final
untuk penerapan. Kadangkala prototipe
diambil sebagai versi produksi dari sistem.
Pengembangan End-User (Pengguna Akhir)

Beberapa jenis sistem informasi dapat


dikembangkan oleh pengguna akhir dengan
sedikit bantuan formal dari spesialis teknis,
atau bahkan tidak sama sekali. Fenomena ini
disebut pengembangan oleh pengguna akhir
(end-user development).
Pengembangan End-User (Pengguna Akhir)

Rangkaian perangkat lunak yang dikategorikan


sebagai bahasa generasi keempat membuat hal
ini mungkin dilakukan. Bahasa generasi keempat
(fourthgeneration language) adalah perangkat
lunak yang membuat pengguna akhir dapat
membuat laporan atau mengembangkan aplikasi
perangkat lunak dengan sedikit bantuan teknis
atau tidak sama sekali. Beberapa perangkat
generasi keempat ini juga meningkatkan
produktivitas pemrogram profesional.
Paket Aplikasi Software dan Outsourcing

Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak


dari penyedia layanan perangkat lunak,
mereka dapat membeli paket perangkat lunak
dari vendor komersial, atau mereka dapat
memiliki aplikasi kustom yang dikembangkan
oleh sebuah perusahaan outsourcing.
Paket Aplikasi Software dan Outsourcing

Jika paket perangkat lunak dapat memenuhi


sebagian besar persyaratan organisasi,
perusahaan tidak perlu menulis perangkat
lunaknya sendiri. Perusahaan dapat
menghemat waktu dan uang dengan
menggunakan program perangkat lunak pra
penulisan, pra desain, dan pra pengujian dari
paket.
Paket Aplikasi Software dan Outsourcing

Outsoursing
Jika suatu perusahaan tidak ingin
menggunakan sumber daya internalnya untuk
membangun atau mengoperasionalkan sistem
informasi, maka perusahaan dapat melakukan
alih daya pekerjaan kepada organisasi
eksternal yang mengkhususkan diri pada
menyediakan layanan tersebut.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASILA
Pengembangan Aplikasi
Untuk Perusahaan Digital
Dalam lingkungan perusahaan digital,
organisasi perlu untuk dapat menambahkan,
mengubah, dan menghentikan kemampuan
teknologi mereka dengan sangat cepat
untuk menanggapi peluang-peluang yang
baru, meliputi kebutuhan untuk menyediakan
aplikasi bagi platform mobile. Perusahaan
mulai menggunakan proses pengembangan
yang lebih cepat, lebih informal yang
menyediakan solusi dengan cepat.
Pengembangan Aplikasi
Untuk Perusahaan Digital
Sebagai tambahan menggunakan paket
perangkat lunak dan para penyedia layanan
eksternal, para pebisnis sangat bergantung
pada teknik siklus yang cepat, seperti
misalnya pengembangan aplikasi yang cepat,
desain aplikasi bersama, pengembangan
yang cerdas, dan komponen perangkat lunak
yang dapat digunakan kembali yang
terstandardisasi yang dapat dirakit ke dalam
seperangkat jasa yang lengkap bagi e-
commerce dan e-business.
1. Rapid Application Development (RAD)

Istilah rapid application development (RAD) digunakan


untuk menggambarkan proses pembuatan sistem kerja
dalam waktu yang sangat singkat. RAD dapat mencakup
penggunaan pemrograman visual dan alat lainnya untuk
membangun antarmuka pengguna grafis, pengarsipan
berulang elemen sistem kunci, otomasi pembuatan kode
program, dan kerja sama tim yang erat antara pengguna
akhir dan spesialis sistem informasi. Terkadang sebuah
teknik yang disebut joint application design (JAD)
digunakan untuk mempercepat pembangkitan
kebutuhan informasi dan untuk mengembangkan desain
sistem awal.
1. Rapid Application Development (RAD)

Dirancang dengan benar dan difasilitasi, sesi JAD dapat


mempercepat fase desain secara signifikan dan melibatkan
pengguna pada tingkat yang tinggi. Setiap proyek mini
dikerjakan oleh tim seolah-olah merupakan proyek yang
lengkap, termasuk perencanaan, analisis kebutuhan, desain,
pengkodean, pengujian, dan dokumentasi. Perbaikan atau
penambahan fungsi baru terjadi dalam literasi berikutnya
karena pengembang memperjelas persyaratan. Ini membantu
meminimalkan risiko keseluruhan, dan memungkinkan proyek
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lebih cepat.
Metode tangkas menekankan komunikasi tatap muka atas
dokumen tertulis, mendorong orang untuk berkolaborasi dan
membuat keputusan dengan cepat dan efektif.
2. Pembangunan Berbasis Komponen dan
Layanan Web
Untuk lebih mempercepat pembuatan perangkat lunak, kelompok
objek telah dirakit untuk menyediakan komponen perangkat lunak
untuk fungsi umum seperti antarmuka pengguna grafis atau
kemampuan pemesanan online yang dapat digabungkan untuk
membuat aplikasi bisnis skala besar. Pendekatan pengembangan
perangkat lunak ini disebut pengembangan berbasis komponen,
dan ini memungkinkan sebuah sistem dibangun dengan merakit
dan mengintegrasikan komponen perangkat lunak yang ada.
Semakin banyak, komponen perangkat lunak ini berasal dari
layanan cloud. Bisnis menggunakan pengembangan berbasis
komponen untuk membuat aplikasi e-commerce mereka dengan
menggabungkan komponen yang tersedia secara komersial untuk
keranjang belanja, autentikasi pengguna, mesin telusur, dan
katalog dengan perangkat lunak untuk kebutuhan bisnis unik
mereka sendiri.
3. Layanan Web dan Service-Oriented
Computing
Selain mendukung integrasi sistem internal dan eksternal,
layanan Web dapat digunakan sebagai alat untuk
membangun aplikasi sistem informasi baru atau
meningkatkan sistem yang ada. Karena layanan perangkat
lunak ini menggunakan seperangkat standar universal,
mereka berjanji untuk menjadi lebih murah dan kurang sulit
untuk menenun bersama daripada komponen proprietary.
Layanan web dapat melakukan fungsi tertentu sendiri, dan
mereka juga dapat melibatkan layanan Web lainnya untuk
menyelesaikan transaksi yang lebih kompleks, seperti
memeriksa kredit, pengadaan, atau memesan produk.
Layanan Web dapat memberikan penghematan biaya yang
signifikan dalam membangun sistem sambil membuka
peluang baru untuk kolaborasi dengan perusahaan lain.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai