Anda di halaman 1dari 10

Anggota Kelompok 14 :

1. M. Naufal Mukhlis. (041811333119)


2. Pranaditya Ananda N. (041811333139)
3. Lalu Muhammad Iqbal. (041811333206)
4. Febbinia Dwigna Pitaloka (041811333217)
5. Durrotun Nafisyah (041811333231)

RESUME CHAPTER 13
BUILDING INFORMATION SYSTEM

A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN


DALAM PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN

4 Bentuk perubahan yang disebabkan oleh teknologi informasi yaitu:


1. Automation atau Otomatisasi
Merupakan bentuk paling umum dari perubahan teknologi informasi, dimana
penerapan pertama untuk membantu para karyawan melakukan tugas-tugas mereka
secara lebih efisien dan efektif
2. Rationalization atau Rasionalisasi
Perubahan yang lebih mendalam dan langsung mengikuti proses otomatisasi. Ketika
terjadi penyempitan dalam rangkaian produksi karena proses otomatisasi, maka
imbasnya rangkaian prosedur yang terstruktur sebelumnya menjadi sangat
menyulitkan.
3. Business process redesign atau Perancangan ulang susunan proses bisnis /
Merekayasa ulang proses bisnis
Langkahnya : proses-proses bisnis dianalisis, disederhanakan, dan dirancang ulang
Akibat dari perubahan yang lebih radikal yaitu : paradigm shift atau pergeseran pola
berfikir/ paradigm. Dimana dapat mengubah mindset tentang kebiasaan perusahaan
dan organisasi.

MENDESAIN ULANG PROSES BISNIS

BPM (Business process management) menawarkan beragam jenis alat dan


metodologi dalam menganalisis proses bisnis. Langkahnya :
1. Identifikasikan proses yang akan dirubah
2. Analisis proses yang ada
3. Rancang ulang/ Rekayasa proses baru.
4. Implementasikan proses yang baru
5. Mengontrol secara terus menerus

Contoh bagan dalam merancang ulang proses pembelian buku secara online :
ALAT BPM

Terdapat sekitar 100 software yang menyediakan aspek untuk BPM, diantaranya :
IBM, Oracle, TIBCO. Fungsinya membantu mengidentifikasikan dan meninjau
perubahan dalam memproses dokumen, merancang model yang dapat meningkatkan
prosesnya, mencetak aturan bisnis untuk pelaksanaan proses bisnis dan
mengitegrasikan system yang ada untuk mendorong rekayasa proses baru.

B. SEKILAS MENGENAI PENGEMBANGAN SISTEM


Pengembangan sistem adalah suatu jenis pemecahan masalah yang terstruktur dengan
aktivitas yang jelas. Aktivitas-aktivitas ini terdiri atas analisis sistem, perancangan
sistem, pemrograman, pengujian, konversi, produksi dan pemeliharaan.

1. ANALISIS SISTEM
Analisis system adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan penyederhanaan
dengan sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah, identifikasi
penyebab, pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi
oleh suatu system solusi.
Didalamnya meliputi studi kelayakan (feasibility study) untuk menentukan apakah
solusinya layak, atau dapat dicapai, dari sisi finansial, teknis, dan organisasional.
Menentukan kebutuhan Informasi meliputi identifikasi siapa yang membutuhkan
informasi apa, di mana, kapan, dan bagaimana caranya. Analisis kebutuhan harus
berhati-hati dalam mendefinisikan tujuan baru atau merubah sistem dan
mengembangkan penjelasan rinci tentang fungsi yang harus dilakukan oleh sistem
baru. Jika salah menafsirkan analisis kebutuhan, maka akan menimbulkan kegagalan
sistem biaya dan sistem pengembangan

2. MENDESAIN SISTEM
Analisis sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan oleh sistem untuk
memenuhi kebutuhan informasi, sedangkan mendesain sistem (system design) akan
memperlihatkan bagaimana sistem tersebut akan memenuhi sasaran. Sistem akan
menjelaskan spesifikasi. Spesifikasi ini harus mengatasi semua komponen manajerial,
organisasi, dan teknologi sistem solusi.

Peran Pengguna Akhir


Kebutuhan informasi pengguna mengendalikan seluruh upaya pengembangan sistem
pengguna dimana harus memiliki kontrol yang cukup atas proses perancangan,
tujuannya untuk memastikan bahwa system yang dibangun merefleksikan prioritas
bisnis dan kebutuhan informasinya, bukan dari staf teknisnya.

3. MENYEMPURNAKAN PROSES PENGEMBANGAN SISTEM


a. Pemrograman (Programming)
Selama tahap ini, spesifikasi sistem yang disiapkan selama perancangan
diterjemahkan ke dalam kode program.
b. Pengujian (testing)
Pengujian menjawab pertanyaan, “Apakah sistem memberikan hasil yang
diinginkan dalam kondisi-kondisi yang diketahui?” Langkahnya :
 Pengujian unit (unit testing), atau pengujian program, menguji setiap
program secara terpisah dalam system tujuannya adalah menjamin bahwa
program bebas dari kesalahan, tapi mustahil hal tersebut terwujud.
 Pengujian sistem (system testing) menguji fungsi sistem informasi secara
keseluruhan. Pengujian sistem mencoba menentukan apakah modul-modul
yang terpisah dapat berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan.
 Penerimaan dalam pengujian (acceptance testing) memberikan
sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan dalam situasi produksi.
Sudah melalui tahap test dan di review oleh manajemen.

Istilah yang ada dalam pengujian , diantaranya :

 Rencana pengujian (test plan) ini mencakup semua persiapan untuk


rangkaian pengujian yang telah dijelaskan.
 Konversi (conversion) adalah proses perubahan dari sistem lama ke
sistem baru. Empat strategi konversi yang utama dapat dilakukan: strategi
paralel, strategi pindah langsung, strategi studi percontohan, dan strategi
pendekatan secara bertahap.
 Strategi paralel (parallel strategy), yaitu pengaplikasian serempak antara
sistem lama dan calon penggantiannya selama beberapa waktu sampai
setiap orang merasa yakin bahwa fungsi yang baru telah berjalan dengan
benar.
 Strategi pindah langsung (direct cutover) mengganti sistem lama
seluruhnya dengan sistem baru pada hari yang telah ditentukan.
 Strategi studi percontohan (pilot study) menjalankan sistem yang baru
hanya dalam area yang terbatas dari perusahaan, seperti hanya satu
departemen atau satu unit kegiatan.
 Strategi pendekatan bertahap (phased approach) menjalankan sistem
baru dalam setahap demi setahap, baik berdasarkan fungsi maupun unit
organisasional.

PRODUKSI DAN PEMELIHARAAN

Produksi yaitu kondisi setelah sistem yang baru dipasang dan konversinya selesai dilakukan.
Selama tahap ini, sistem akan ditinjau oleh pengguna dan spesialis teknis untuk menentukan dan
memutuskan apakah urutan harus direvisi atau dimodifikasi. Biasanya, disiapkan dokumen
pemeriksaan pasca-implementasi resmi.
Setelah sistem telah fine-tuned, itu harus dipertahankan sementara untuk memperbaiki kesalahan,
mengecek apakah memenuhi syarat, atau meningkatkan efisiensi dalam proses pengolahan.
Perubahan hardware, software, dokumentasi, atau prosedur untuk sistem produksi yang
fungsinya memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan baru, atau meningkatkan efisiensi
pengolahan, disebut pemeliharaan.

PEMODELAN DAN PERANCANGAN SISTEM: METODOLOGI TERSTRUKTUR DAN


METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK

1. METODOLOGI TERSTRUKTUR (Structured Methodologies)

Kata terstruktur (structured) menunjukan bahwa teknik yang digunakan adalah step by
step, dengan setiap langkah dibangun di atas langkah sebelumnya. Metodologi terstruktur
bersifat atas-bawah, mulai dari tingkatan yang tertinggi,yang paling abstrak, ke tingkatan
perincian yang terendah, atau dari umum ke khusus.

Perangkat utama untuk merepresentasikan proses-proses komponen sistem dan aliran


data di antaranya adalah diagram aliran data (data flow diagram-DFD). DFD
menawarkan model grafik logis dari aliran informasi, membagi sistem ke dalam modul-
modul yang menunjukkan tingkatan secara rinci. Ditunjukan dalam bagan dibawah ini:
Terdapat istilah Proses spesifikasi , yang menggambarkan transformasi yang terjadi di
dalam tingkat terendah dari diagram aliran data. Mereka mengekspresikan logika untuk
setiap prosesnya
Dalam struktur metodologi, desain perangkat lunak dimodelkan menggunakan grafik
struktur yang hiraearkis. Diagram Struktur adalah diagram atas-bawah, yang
menunjukkan setiap tingkat desain, hubungannya dengan tingkat lain, dan tempatnya di
desain keseluruhan dalam sebuah struktur.

PENGEMBANGAN TERFOKUS PADA OBJEK

Pengembangan Berorientasi pada objek menggunakan objek sebagai unit dasar


analisis sistem dan desain. Sebuah objek menggabungkan data dan proses tertentu yang
beroperasi pada data tersebut. Data dikemas dalam sebuah objek dapat diakses dan
dimodifikasi hanya oleh operasi, atau metode, terkait dengan objek. Oleh karena itu,
objek harus berkolaborasi satu sama lain untuk membuat sistem bekerja. Contoh :
TEHNIK SOFTWARE PEMBANTU KOMPUTER atau Computer-aided software
engineering (CASE)

Menyediakan perangkat lunak untuk mengotomatisasi metodologi yang telah dijelaskan


untuk mengurangi jumlah pekerjaan berulang-ulang. Alatnya mencoba untuk
meningkatkan produktifitas dan kualitas dengan :

• Menegakkan metodologi pengembangan dan desain standar disiplin


• Meningkatkan komunikasi antara pengguna dan spesialis teknis
• Pengorganisasian dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan akses cepat
ke mereka menggunakan repositori desain
• Mengotomasi analisis dan desain di bagian yang rawan kesalahan
• Mengotomasi generasi kode, pengujian dan kontrol peluncuran.

C. PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PENGEMBANGAN SISTEM

Metode tertua untuk membangun system adalah siklus hidup sistem, yang
mensyaratkan bahwa sistem informasi dikembangkan secara tahapan yang formal.
Tahapan harus berurutan dan menghasilkan output; masing-masing membutuhkan
persetujuan resmi sebelum memulai tahap berikutnya.

Siklus hidup sistem berguna untuk proyek-proyek besar yang membutuhkan spesifikasi
formal dan kontrol manajemen yang ketat, tapi kekurangannya system sangat kaku dan
mahal.

Prototyping terdiri dari membangun sistem eksperimental dengan cepat dan tidak mahal
bagi pengguna akhir untuk menggunakan dan mengevaluasi sistem. Prototyping
mendorong keterlibatan pengguna terakhir dalam pengembangan sistem dan literasi
desain sampai spesifikasi dirasa telah akurat. Penciptaan prototype yang cepat
dapat menghasilkan sistem yang belum sepenuhnya diuji atau didokumentasikan atau
yang secara teknis tidak memadai untuk lingkungan produksi.

Prototyping model

Menggunakan paket perangkat lunak mengurangi jumlah desain, pemrograman,


pengujian, instalasi, dan pemeliharaan pekerjaan yang diperlukan untuk membangun
sebuah sistem. Paket aplikasi perangkat lunak membantu perusahaan yang tidak memiliki
staf sistem informasi internal atau sumber daya keuangan untuk mengembangkan sistem.

Untuk memenuhi kebutuhan unik organisasi, paket mungkin memerlukan ekstensif


modifikasi yang secara substansial dapat meningkatkan biaya pengembangan.
Pengembangan pengguna akhir adalah pengembangan sistem informasi dengan akhir
pengguna, baik sendiri atau dengan bantuan minimal dari sistem informasi spesialis.

Outsourcing menggunakan vendor eksternal untuk membangun (atau mengoperasikan)


sistem informasi perusahaan, bukannya staf sistem informasi internal organisasi.
Outsourcing dapat menghemat biaya aplikasi pengembangan atau memungkinkan
perusahaan untuk mengembangkan aplikasi tanpa Staf sistem informasi internal. Namun,
perusahaan-perusahaan berisiko kehilangan kontrol atas sistem informasi mereka dan
menjadi terlalu tergantung pada vendor eksternal. Outsourcing juga memerlukan biaya
"tersembunyi", terutama ketika pekerjaan tersebut sifatnya offshore.
D. PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL
Perusahaan yang beralih ke desain aplikasi yang cepat, yaitu menggunakan desain
aplikasi bersama atau Joint Application Design (JAD) yang tangkas pengembangannya,
dan komponen perangkat lunak dapat digunakan kembali untuk mempercepat proses
pengembangan sistem.
Adapun Rapid Application Development (RAD) menggunakan perangkat lunak
berorientasi obyek, pemrograman visual, prototyping, dan alat-generasi keempat untuk
penciptaan sistem yang sangat cepat. Pembangunan berbasis komponen mempercepat
pengembangan aplikasi dengan mengelompokkan objek ke suite komponen software yang
dapat dikombinasikan untuk membuat aplikasi bisnis skala besar.
Layanan web menyediakan seperangkat standar yang memungkinkan organisasi
untuk menghubungkan sistem mereka terlepas dari platform teknologi mereka melalui
standar arsitektur plug and-play.

Anda mungkin juga menyukai