Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI

OLEH:
Ni Nyoman Shinta Ayu Utari 1807531180

I Gusti Ngurah Dwi Parama Sutha 1807531182

Ni Luh Mega Pratiwi 1807531194

Ni Luh Made Elisa Intan Apsari 1807531220

Ni Luh Putu Karisma Julianti 1807531234

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

2020

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..i
BAB 1 PEMBAHASAN……………………………………………………………………....1

1.1 Implementasi Sistem Sebagai Perubahan Organisasi……………………………..1

1.2 Proses Pengembangan Sistem……………………………………………………..3

1.3 Alternatif-alternatif Pendekatan Pengembangan Sistem……………………….....8

1.4 Pengembangan Aplikasi Untuk Perusahaan Digital……………………………...13

BAB II PENUTUP…………………………………………………………………………...15

2.1 Simpulan………………………………………………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..16

BAB I

PEMBAHASAN
1.1 SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN ORGANISASI YANG TERENCANA

Membangun sistem informasi baru merupakan salah satu bentuk perubahan organisasi
yang terencana. Pengenalan dari suatu sistem informasi baru melibatkan lebih banyak
daripada perangkat keras dan perangkat lunak baru. Ini juga mencakup perubahan dalam
pekerjaan, keterampilan, manajemen, dan organisasi. Saat merancang sistem informasi baru,
kita mendesain ulang organisasi. Pembangun sistem harus memahami bagaimana sistem akan
mempengaruhi proses bisnis dan organisasi secara keseluruhan.

1). Pengembangan Sistem Dan Perubahan Organisasional

Teknologi informasi dapat mempromosikan variasi dari derajat perubahan


organisasional yang berkisar dari penambahan bertahap hingga pencapaian lebih jauh. 4 jenis
dari perubahan struktural organisasional yang dimungkinkan dengan teknologi informasi
adalah 1. Otomatisasi 2. Rasionalisasi 3. Merancang ulang Proses bisnis dan 4. Pergeseran
paradigma. Masing-masing membawa risiko dan ganjaran yang berbeda. Bentuk perubahan
organisasi TI yang paling umum adalah otomasi. Penerapan teknologi informasi pertama
melibatkan membantu karyawan dalam menjalankan tugasnya secara lebih efisien dan
efektif.
2). Perancangan Ulang Proses Bisnis

Untuk memanfaatkan teknologi informasi dan untuk meningkatkan proses bisnis


beberapa dari sistem tersebut memerlukan proses perubahan secara bertahap, tetapi yang
lainnya memerlukan lebih banyak perancangan kembali proses bisnis yang luas. Untuk
menangani perubahan-perubahan tersebut, maka organisasi beralih pada manajemen proses
bisnis (BPM). Manajemen proses bisnis menyediakan berbagai macam alat bantu dan
metodologi untuk menganalisis proses yang telah ada, merancang proses yang baru, dan
mengoptimalkan proses-proses tersebut. Dalam menjalankan manajemen proses bisnis
perusahan harus melalui langkah-langkah berikut ini, yaitu:

1. Mengidentifikasi Proses Untuk Perubahan, salah satu dari strategi keputusan yang
paling penting yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan adalah bukan memutuskan
bagaimana menggunakan komputer untuk meningkatkan proses bisnis, tetapi
memahami proses bisnis apakah yang perlu ditingkatkan.

2. Menganalisis Proses-Proses Yang Telah Ada, Proses bisnis yang ada harus dimodelkan
dan didokumentasikan, mencatat masukan, keluaran, sumber daya, dan urutan
aktivitas. Tim perancang proses mengidentifikasi langkah-langkah berlebihan, tugas
padat kertas, dan inefisiensi lainnya.

3. Merancang Proses Yang Baru, Setelah proses yang ada dipetakan dan diukur dari segi
waktu dan biaya, tim perancang proses akan mencoba memperbaiki prosesnya dengan
merancang yang baru. Proses “to-be” yang baru disederhanakan akan
didokumentasikan dan dimodelkan untuk perbandingan dengan proses lama.

4. Mengimplementasikan Proses Yang Baru, Begitu proses baru telah dimodelkan dan
dianalisis secara menyeluruh, maka harus diterjemahkan ke dalam seperangkat
prosedur dan peraturan kerja yang baru. Sistem informasi baru atau penyempurnaan
sistem yang ada mungkin harus diimplementasikan untuk mendukung proses yang
dirancang ulang. Proses baru dan sistem pendukung diluncurkan ke dalam organisasi
bisnis. Seiring bisnis mulai menggunakan proses ini, masalah ditemukan dan diatasi.
Karyawan yang bekerja dengan proses tersebut dapat merekomendasikan perbaikan.

5. Pengukuran Yang Terus menerus, ketika suatu proses telah diimplementasikan dan
dioptimalkan maka perlu diukur secara terus-menerus, karena proses dapat memburuk

2
seiring berjalannya waktu karena karyawan kembali menggunakan metode lama, atau
mungkin kehilangan keefektifannya jika bisnis mengalami perubahan lainnya.

3). Alat Bantu Untuk Manajemen Proses Bisnis

Lebih dari 100 perusahaan perangkat lunak menyediakan alat untuk berbagai aspek
BPM, termasuk IBM, Oracle, dan TIBCO. Alat-alat ini membantu bisnis mengidentifikasi
dan mendokumentasikan proses yang memerlukan perbaikan, menciptakan model proses
yang lebih baik, menangkap dan menerapkan peraturan bisnis untuk melakukan proses, dan
mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung proses baru atau didesain ulang.
Perangkat lunak BPM juga menyediakan analisis untuk memverifikasi bahwa kinerja proses
telah ditingkatkan dan untuk mengukur dampak perubahan proses pada indikator kinerja
bisnis utama.

1.2 PROSES PENGEMBANGAN SISTEM

Membangun suatu sistem dapat dibagi-bagi ke dalam 6 aktivitas pokok.


Aktivitasaktivitas pengembangan sistem yang digambarkan biasanya dilakukan dalam order
yang berurutan. Namun beberapa aktivitas perlu diulang atau beberapa akan dilakukan secara
bersamaan, bergantung pada pendekatan membangun sistem yang sedang dikerjakan.

1. ANALISIS SISTEM
Analisis sistem adalah analisis suatu permasalahan yang mana suatu perusahaan
berusaha untuk memecahkannya dengan sistem informasi. Analisis sistem terdiri atas
menentukan permasalahan, mengidentifikasi penyebab-penyebabnya, menentukan solusi,
dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem.
Analisis sistem menciptakan sebuah peta petunjuk jalan dari organisasi yang telah ada dan
sistem mengidentifikasi para pemilik dan para pengguna data yang utama sejalan dengan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dimilki.
Analisis sistem kemudian merinci permasalahan dari sistem yang telah ada dengan
memeriksa dokumen-dokumen, kertas kerja, dan prosedur mengamati operasional sistem,
dan mewawancarai para pengguna sistem yang utama maka analisis dapat
mengidentifikasi area permasalahan dan tujuan solusi yang akan dicapai. Sering kali
solusi tersebut memerlukan pembangunan suatu sistem informasi yang baru atau
meningkatkan sistem yang telah ada. Analisis sistem juga meliputi studi kelayakan untuk
menentukan apakah suatu solusi layak ataukah tidak, atau dapat dicapai dari sudut

3
pandang financial, teknikal, dan organisasional. Studi kelayakan menentukan apakah
sistem yang diusulkan diharapkan dapat menjadi suatu investasi yang tepat atau tidak,
apakah teknologi yang diperlukan bagi informasi tersebut tersedia atau tidak dan dapat
ditangani oleh para spesialis sistem informasi perusahaan atau tidak. Dan apakah
organisasi dapat menangani perubahan yang diperkenalkan oleh sistem atau tidak.
Normalnya, proses analisis sistem akan mengidentifikasi beberapa alternatif solusi yang
mana organisasi dapat mengejar dan menilai kelayakan dari masing-masing. Laporan
proposal sistem tertulis menggambarkan biaya dan mamfaat, serta keuntungan dan
kerugian dari tiap-tiap alternatif. Ini bergantung pada manajemen untuk menentukan yang
mana bauran dari biaya, manfaat, fitur teknikal dan dampak organisasional yang
merepresentasikan alternatif yang paling diinginkan.
2. DESAIN SISTEM
Analis sistem menggambarkan apakah yang harus dilakukan oleh suatu sistem
untuk memenuhi kebutuhan informasi, dan desain system memperlihatkan bagaimana
sistem akan memenuhi sasaran ini, desain dari suatu sistem adalah keseluruhan rencana
atau model bagi system tersebut,seperti denah gedung atau rumah, ini terdiri atas semua
spesifikasi yang memberikan bentuk dan struktur dari sistem tersebut. Perancang sistem
merincikan spesifikasi sistem yang akan menjalankan fungsi yang diidentifikasi dalam
analisis sistem. Spesifikasi-spesifikasi tersebut akan menangani semua komponen
manajerial, organisasional, dan teknologikal dari solusi sistem. Seperti rumah atau
gedung, maka sistem informasi memiliki banyak kemungkinan desain. Masing-masing
desain mempresentasikan campuran yang unik dari seluruh komponen teknikal dan
organisasional. Apa yang membuat salah satu desain menjadi lebih unggul dibandingkan
yang lainnya adalah kemudahan dan efisiensi yang mana memenuhi kebutuhan dari
penggunanya di dalam suatu rangkaian kendala teknikal, organisasional, finansial, dan
waktu yang spesifik.

Menyelesaikan Proses Pengembangan Sistem


Langkah-langkah yang tersisa dalam proses pengembangan sistem akan menerjemahkan
spesifikasi solusi yang diterapkan dalam analisis sistem dan merancangnya ke dalam
sistem informasi yang dapat beroperasional dengan sepenuhnya. Hal ini mencakup dalam
langkah-langkah yang terdiri atas pemograman, pengujian, konversi, produksi, dan
pemeliharaan.

4
3. PEMOGRAMAN
Dalam tahap pemograman, spesifikasi sistem dipersiapkan selama tahap
perancangan diterjemahkan dalam perangkat lunak kode program saat ini, banyak
organisasi yang tidak lagi yang mengerjakan pemograman mereka sendiri untuk
sistemsistem yang baru, malahan mereka membeli perangkat-perangkat lunak yang
memenuhi kebutuhan akan suatu sistem yang baru dari sumber-sumber eksternal seperti
misalnya paket perangkat lunak dari pemasoknya yang komersial, layanan perangkat
lunak dari penyedia layanan aplikasi, atau melakukan perusahaan alih daya yang
mengembangkan aplikasi perangkat lunak khusus bagi klien mereka
4. PENGUJIAN
Pengujian yang mendalam dan teliti harus dilaksanakan untuk memastikan apakah
sistem memberikan hasil yang tepat atau tidak. Pengujian akan menjawab
pertanyaanpertanyaan, “Akankah sistem memberikan hasil yang diinginkan berdasarkan
kondisi yang diketahui? Jumlah waktu yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini
telah meremehkan secara tradisional dalam perencanaan proyek sistem. pengujian akan
menghabiskan banyak waktu, menguji data harus dipersiapkan dengan hati-hati,
menunjau ulang hasil dan perbaikan akan dilakukan dalam sistem. Dalam beberapa
contoh, bagian-bagian dari sistem yang harus dirancang ulang, resiko yang dihasilkan
dari pengulasan langkah ini sangat besar.
Pengujian sistem informasi dapat dibagi ke dalam 3 tipe aktivitas: pengujian unit,
pengujian sistem, dan pengujian penerimaan. Pengujian unit terdiri atas menguji atas
tiap-tiap program secara terpisah dalam sistem. Tujuan dari pengujian seperti ini adalah
untuk menjamin bahwa program-program telah bebas dari kesalahan, tetapi tujuan ini
secara realistis adalah mustahil. Pengujian harus dipandang bukannya sebagai sarana
untuk menempatkan kesalahan-kesalahan dalam program-program, tetapi menitik
beratkan pada menemukan semua cara untuk membuat suatu program gagal. Ketika
mereka menunjuk dengan tepat, maka permasalahan dapat diperbaiki.
Pengujian sistem akan menguji fungsi dari sistem informasi sebagai suatu
keseluruhan. Ini mencoba untuk menentukan apakah modul-modul yang berlainan akan
berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan dan apakah kesenjangan yang terjadi
di antara cara sistem benar-benar bekerja dengan cara yang dipahami di antara area yang
diperiksa adalah kinerja waktu, kapasitas untuk menyimpan file dan menangani beban
puncak, kapasitas untuk memulihkan dan mengawali kembali dan prosedur-prosedur

5
manual. Pengujian penerimaan menyediakan sertifikasi final yang mana sistem siap
untuk digunakan dalam suatu pengaturan produksi. Pengujian sistem dievaluasi oleh para
pengguna dan dikaji ulang oleh manajemen. Ketika semua pihak dipuaskan bahwa
sistem yang baru memenuhi standar-standar mereka, maka sistem akan diterima secara
formal untuk instanlasi.
5. KONVERSI
Konversi merupakan suatu proses perubahan dari sistem yang lama menuju sistem
yang baru, empat strategi utama konversi yang dapat dilakukan: strategi parallel, strategi
pemangkasan langsung, strategi penelitian percobaan, dan strategi pendakatan secara
bertahap.
a) Dalam suatu strategi paralel baik sistem yang lama maupun penggantiannya yang
potensial dijalankan bersama-sama pada suatu waktu hingga setiap orang meyakini
salah satu fungsi yang baru dengan benar. hal ini merupakan pendekatan konversi
yang paling aman karena dalam hal terjadinya kesalahan atau gangguan dalam
pemrosesan, maka sistem yang lama masih dapat digunakan sebagai cadangan,
namun pendekatan ini sangat mahal, dan staf tambahan atau sumber daya akan
diperlukan untuk menjalankan sistem tambahan.
b) Strategi pemangkasan secara langsung menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan dengan sistem yang baru pada hari yang telah ditunjuk. merupakan
suatu pendekatan yang beresiko yang dapat berpotensi lebih mahal daripada
menjalankan dua sistem yang sejajar jika permasalahan yang serius dengan sistem
yang baru ditemukan. Tidak terdapat sistem lainnya sebagai cadangan, gangguan,
dan biaya perbaikan akan menjadi sangat besar.
c) Strategi penelitian percobaan memperkenalkan suatu sistem yang baru kepada
hanya area yang terbatas dari organisasi, seperti misalnya sebuah departemen
tunggal atau unit operasional. Ketika versi percobaan ini telah selesai dan dapat
bekerja dengan lancar maka akan dipasang di seluruh bagian lainnya dari
organisasi, baik secara bersamaan atau secara bertahap.
d) Strategi pendekatan bertahap memperkenalkan suatu sistem yang baru secara
bertahap, baik dengan fungsi atau dengan unit organisasional. Jika sebagai contoh,
sistem diperkenalkan dengan fungsi, suatu sistem penggajian akan dimulai dengan
para pekerja dalam jam yang digaji mingguan, diikuti 6 bulan kemudian dengan
menambahkan para karyawan penerima gaji pada sistem.

6
6. PRODUKSI DAN PEMELIHARAAN
Setelah sistem yang baru dipasang dan konversi telah terselesaikan, maka sistem
dikatakan berada dalam produksi. Dalam tahap ini, sistem akan dikaji ulang oleh para
pengguna dan para spesialis teknikal untuk menentukan seberapa baik ini telah
memenuhi tujuan awalnya dan untuk memutuskan apakah terdapat perbaikan atau
modifikasi yang diperintahkan.dalam beberapa contoh, dokumen audit
pascaimplementasi yang formal dipersiapkan. Setelah sistem telah terpasang dengan
baik, maka harus dipelihara sementara itu berada dalam produksi untuk memperbaiki
kesalahan, memenuhi persyaratan yang baru, atau meningkatkan efesiensi pemrosesan
diistilahkan dengan pemeliharaan.

PEMODELAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Terdapat metodologi alternatif untuk membuat model dan merancang sistem.


Metodologi yang terstruktur dan pengembangan yang berorientasi pada objek merupakan
yang paling penting.

1. METODOLOGI TERSTRUKTUR

Metologi ini telah digunakan untuk mendokumentasi, menganalisis, dan


merancang sistem informasi sejak tahun 1970-an. Terstruktur mengacu pada kenyataan
bahwa teknik-teknik yang dilakukan adalah tahap demi tahap, dengan tiap tahap
dibangun pada yang sebelumnya. Metodologi yang terstruktur arahnya dari atas ke
bawah, maju dari yang tertinggi, level yang paling abstrak menuju level rincian yang
terendah-dari yang umum menjadi yang spesifik. Perangkat utama untuk
mempresentasikan proses dari komponen data dan alur data di antara mereka adalah
diagram alur data. Diagram alur data menawarkan suatu model grafik logis atas alur
informasi, membagi-bagi sistem ke dalam modul-modul yang menunjukan level rincian
yang dapat dikendalikan, ini menentukan dengan ketat proses atau transformasi yang
terjadi dalam tiap-tiap modul dan antar muka yang terjadi antara mereka.

2. PENGEMBANGAN BERORIENTASI OBJEK

Metode terstruktur yang bermanfaat bagi proses permodelan, tetapi tidak dapat
menangani permodelan data dengan baik, mereka juga memperlakukan data dan proses
sebagai entitas yang terpisah secara logis, sedangkan dalam dunia nyata pemisahan

7
tersebut terlihat tidak lazim. Konversi permodelan yang berbeda digunakan untuk analisis
dan untuk desain. Pengembangan berorientasi objek menangani permasalahan tersebut.
Pengembangan yang berorientasi pada objek menggunakan objek sebagai unit dasar dari
analisis sistem dan desain. Suatu objek yang menggabungkan data dan proses tertentu
yang beroperasional dengan data tersebut. Data dikemas dalam suatu objek yang dapat
diakses dan dimodifikasi hanya dengan mengoperasionalkan atau metode yang terkait
dengan objek tersebut. Ketimbang melewatkan data pada prosedur, program akan
mengirimkan pesan bagi objek untuk mengerjakan operasional yang telah tertanam di
dalamnya. Sistem dimodelkan sebagai suatu kumpulan dari objek-objek dan hubungan
diantara mereka. karena pemrosesan yang logis yang terletak didalam objek daripada
didalam perangkat lunak yang terpisah, maka objek harus bekerja sama satu sama lain
untuk membuat sistem dapat bekerja.

1.3 ALTERNATIF SISTEM – PENDEKATAN PEMBANGUNAN

Sistem berbeda dalam hal ukuran dan kompleksitas teknologi dan dalam hal masalah
organisasi yang harus dipecahkan. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk mengatasi perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan metode alternatif:
siklus hidup sistem tradisional, prototyping, paket perangkat lunak aplikasi, pengembangan
pengguna akhir, dan outsourcing.

1) Siklus Hidup Sistem tradisional

Siklus sistem kehidupan adalah metode tertua untuk membangun sistem informasi.
Metodologi siklus kehidupan adalah pendekatan bertahap untuk membangun sebuah
sistem, membagi pengembangan sistem dalam tahap formal. Sistem spesialis
pengembangan memiliki pendapat yang berbeda tentang bagaimana untuk partisi tahap
sistem-bangunan, tetapi mereka kira-kira sesuai dengan tahap-tahap perkembangan sistem
yang telah dijelaskan. Metodologi siklus sistem kehidupan mempertahankan divisi sangat
formal kerja antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Spesialis teknis, seperti
analis dan programmer sistem, yang bertanggung jawab untuk banyak analisis sistem,
desain, dan pelaksanaan pekerjaan; pengguna akhir terbatas untuk menyediakan
kebutuhan informasi dan meninjau pekerjaan staf teknis itu. Siklus hidup juga
menekankan spesifikasi formal dan dokumen, sehingga banyak dokumen yang dihasilkan
selama proyek sistem.

8
2) Prototyping

Prototyping terdiri dari membangun sistem eksperimental dengan cepat dan murah
bagi pengguna akhir untuk mengevaluasi. Dengan berinteraksi dengan prototipe,
pengguna bisa mendapatkan ide yang lebih baik dari kebutuhan informasi mereka.
Prototipe didukung oleh pengguna dapat digunakan sebagai template untuk membuat
sistem final. Prototipe adalah versi kerja sistem informasi atau bagian dari sistem, tetapi
dimaksudkan untuk menjadi model awal.

Langkah-langkah dalam prototyping:


Langkah 1: Mengidentifikasi persyaratan dasar pengguna. Perancang system
(biasanya seorang spesialis sistem informasi) bekerja dengan pengguna
hanya cukup lama untuk menangkap kebutuhan dasar pengguna
informasi.

Langkah 2:
Mengembangkan prototipe awal. Desainer sistem menciptakan prototipe
bekerja dengan cepat, dengan menggunakan alat untuk menghasilkan
perangkat lunak dengan cepat.

Langkah 3:
Gunakan prototipe. Pengguna disarankan untuk bekerja dengan sistem
untuk menentukan seberapa baik prototipe memenuhi kebutuhan nya
dan membuat saran untuk meningkatkan prototipe.

Langkah 4: Merevisi dan meningkatkan prototipe. Sistem pembangun mencatat


semua perubahan permintaan pengguna dan memurnikan prototipe
yang sesuai. Setelah prototipe telah direvisi, siklus kembali ke
Langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulang sampai pengguna puas.

9
Keuntungan dan Kerugian Prototyping

Prototyping sangat berguna bila ada beberapa ketidakpastian mengenai persyaratan


atau solusi perancangan dan sering digunakan untuk merancang antarmuka pengguna
akhir sistem informasi (bagian dari sistem dimana pengguna akhir berinteraksi, seperti
display online dan layar entri data, laporan, atau Halaman web). Karena prototyping
mendorong keterlibatan pengguna akhir yang intens selama siklus pengembangan sistem,
kemungkinan akan menghasilkan sistem yang memenuhi persyaratan pengguna. Namun,
prototyping yang cepat dapat mengabaikan langkah penting dalam pengembangan sistem.
Jika prototipe selesai bekerja dengan cukup baik, manajemen mungkin tidak melihat
kebutuhan untuk pemrograman ulang, perancangan ulang, atau dokumentasi dan
pengujian penuh untuk membangun sistem produksi yang dipoles. Beberapa sistem yang
dibangun dengan tergesa-gesa ini mungkin tidak mudah mengakomodasi sejumlah besar
data atau sejumlah besar pengguna di lingkungan produksi.

3. Pengembangan End-User (Pengguna Akhir)

Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan
sedikit atau tanpa bantuan resmi dari spesialis teknis. Fenomena ini disebut
pengembangan pengguna akhir. Serangkaian perangkat lunak dikategorikan sebagai
bahasa generasi keempat membuat ini menjadi mungkin terjadi. Bahasa generasi keempat
adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna akhir untuk membuat laporan atau
mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan bantuan teknis minimal atau tidak ada.
Beberapa alat bahasa generasi keempat juga meningkatkan produktivitas programmer
professional.

Tabel berikut menunjukkan bahwa ada tujuh kategori bahasa generasi keempat:
perangkat lunak PC, bahasa query, generator laporan, bahasa grafis, generator aplikasi,
paket perangkat lunak aplikasi, dan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Tabel
menunjukkan alat yang dipesan dalam hal kemudahan penggunaan oleh pengguna akhir
nonprogramming. Pengguna akhir kemungkinan besar bekerja dengan perangkat lunak
PC dan bahasa kueri. Bahasa query adalah perangkat lunak yang memberikan jawaban
online langsung atas permintaan informasi yang tidak ditentukan sebelumnya.

10
Secara keseluruhan, sistem yang dikembangkan pengguna akhir dapat diselesaikan
lebih cepat daripada yang dikembangkan melalui siklus hidup sistem konvensional. Hal
ini mengizinkan pengguna untuk menentukan kebutuhan bisnis mereka sendiri
meningkatkan pengumpulan kebutuhan dan sering mengarah ke tingkat keterlibatan
pengguna dan kepuasan yang lebih tinggi dengan sistem. Namun, alat generasi keempat
masih tidak bisa menggantikan alat konvensional untuk beberapa aplikasi bisnis karena
mereka tidak dapat dengan mudah menangani pemrosesan sejumlah besar transaksi atau
aplikasi dengan logika prosedural dan persyaratan memperbarui yang ekstensif.

Komputasi pengguna akhir juga menimbulkan risiko organisasi karena terjadi di luar
mekanisme tradisional untuk pengelolaan dan pengendalian sistem informasi. Bila sistem
dibuat dengan cepat, tanpa metodologi pengembangan formal, pengujian dan dokumentasi
mungkin tidak memadai. Kontrol atas data bisa hilang dalam sistem di luar departemen
sistem informasi tradisional. Untuk membantu organisasi memaksimalkan manfaat
pengembangan aplikasi pengguna akhir, manajemen harus mengendalikan pengembangan
aplikasi pengguna akhir dengan memerlukan pembenaran biaya proyek sistem informasi
pengguna akhir dan dengan menetapkan standar perangkat keras, perangkat lunak, dan
kualitas untuk aplikasi yang dikembangkan pengguna.

11
4. Paket Aplikasi Software dan outsourcing

Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan perangkat lunak,
mereka dapat membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau mereka dapat
memiliki aplikasi kustom yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan outsourcing. Jika
paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar persyaratan organisasi, perusahaan
tidak perlu menulis perangkat lunaknya sendiri. Perusahaan dapat menghemat waktu dan
uang dengan menggunakan program perangkat lunak pra penulisan, pra desain, dan pra
pengujian dari paket. Vendor paket menyediakan banyak perawatan dan dukungan
berkelanjutan untuk sistem ini, termasuk penyempurnaan agar sistem tetap sesuai dengan
perkembangan teknis dan bisnis yang sedang berlangsung. Jika sebuah organisasi
memiliki persyaratan unik yang tidak dialamatkan paketnya, banyak paket termasuk
kemampuan untuk kustomisasi. Fitur penyesuaian memungkinkan paket perangkat lunak
dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan unik sebuah organisasi tanpa merusak
integritas perangkat lunak kemasan.

Outsourcing

Jika perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internal untuk membangun
atau mengoperasikan sistem informasi, perusahaan dapat mengalihkan pekerjaan ke
organisasi eksternal yang mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan ini. Dalam
kasus outsourcing lepas pantai, keputusan tersebut cenderung lebih didorong biaya.
Namun demikian, ada kemungkinan sangat kuat bahwa di beberapa titik dalam karir
Anda, Anda akan bekerja sama dengan agen outsourcing lepas pantai atau tim global.
Perusahaan Anda kemungkinan besar akan mendapatkan keuntungan dari outsourcing jika
memerlukan waktu untuk mengevaluasi semua risiko dan memastikan outsourcing sesuai
untuk kebutuhan khusus. Setiap perusahaan yang meng-outsource aplikasinya harus
benar-benar memahami proyek, termasuk persyaratan, metode penerapannya, manfaat
yang diantisipasi, komponen biaya, dan metrik untuk mengukur kinerja. Outsourcing di
luar negeri menimbulkan biaya tambahan untuk mengatasi perbedaan budaya yang
menguras produktivitas dan menangani masalah sumber daya manusia, seperti
menghentikan atau memindahkan karyawan rumah tangga. Semua biaya tersembunyi ini
melemahkan beberapa manfaat yang diantisipasi dari outsourcing.

12
1.4 PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL
Di lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu menambahkan, mengubah, dan
menunda kemampuan teknologinya dengan sangat cepat untuk merespons peluang baru.
Perusahaan mulai menggunakan proses pengembangan yang lebih pendek dan informal yang
memberikan solusi cepat. Selain menggunakan paket perangkat lunak dan penyedia layanan
eksternal, bisnis lebih mengandalkan teknik siklus cepat seperti pengembangan aplikasi yang
cepat, desain aplikasi gabungan, pengembangan tangkas, dan komponen perangkat lunak
standar yang dapat digunakan ulang yang dapat digabungkan menjadi satu rangkaian layanan
lengkap untuk E-commerce dan ebusiness.
a) Rapid Application Development (RAD)
Istilah rapid application development (RAD) digunakan untuk menggambarkan proses
pembuatan sistem kerja dalam waktu yang sangat singkat. RAD dapat mencakup
penggunaan pemrograman visual dan alat lainnya untuk membangun antarmuka
pengguna grafis, pengarsipan berulang elemen sistem kunci, otomasi pembuatan kode
program, dan kerja sama tim yang erat antara pengguna akhir dan spesialis sistem
informasi. Terkadang sebuah teknik yang disebut joint application design (JAD)
digunakan untuk mempercepat pembangkitan kebutuhan informasi dan untuk
mengembangkan desain sistem awal. Dirancang dengan benar dan difasilitasi, sesi
JAD dapat mempercepat fase desain secara signifikan dan melibatkan pengguna pada
tingkat yang tinggi. Setiap proyek mini dikerjakan oleh tim seolah-olah merupakan
proyek yang lengkap, termasuk perencanaan, analisis kebutuhan, desain, pengkodean,
pengujian, dan dokumentasi. Perbaikan atau penambahan fungsi baru terjadi dalam
literasi berikutnya karena pengembang memperjelas persyaratan. Ini membantu
meminimalkan risiko keseluruhan, dan memungkinkan proyek untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan lebih cepat. Metode tangkas menekankan komunikasi tatap
muka atas dokumen tertulis, mendorong orang untuk berkolaborasi dan membuat
keputusan dengan cepat dan efektif.
b) Pembangunan Berbasis Komponen dan Layanan Web
Untuk lebih mempercepat pembuatan perangkat lunak, kelompok objek telah dirakit
untuk menyediakan komponen perangkat lunak untuk fungsi umum seperti antarmuka
pengguna grafis atau kemampuan pemesanan online yang dapat digabungkan untuk
membuat aplikasi bisnis skala besar. Pendekatan pengembangan perangkat lunak ini
disebut pengembangan berbasis komponen, dan ini memungkinkan sebuah sistem
dibangun dengan merakit dan mengintegrasikan komponen perangkat lunak yang ada.
13
Semakin banyak, komponen perangkat lunak ini berasal dari layanan cloud. Bisnis
menggunakan pengembangan berbasis komponen untuk membuat aplikasi
ecommerce mereka dengan menggabungkan komponen yang tersedia secara
komersial untuk keranjang belanja, autentikasi pengguna, mesin telusur, dan katalog
dengan perangkat lunak untuk kebutuhan bisnis unik mereka sendiri.
c) Layanan Web dan Service-Oriented Computing
Selain mendukung integrasi sistem internal dan eksternal, layanan Web dapat
digunakan sebagai alat untuk membangun aplikasi sistem informasi baru atau
meningkatkan sistem yang ada. Karena layanan perangkat lunak ini menggunakan
seperangkat standar universal, mereka berjanji untuk menjadi lebih murah dan kurang
sulit untuk menenun bersama daripada komponen proprietary. Layanan web dapat
melakukan fungsi tertentu sendiri, dan mereka juga dapat melibatkan layanan Web
lainnya untuk menyelesaikan transaksi yang lebih kompleks, seperti memeriksa
kredit, pengadaan, atau memesan produk. Layanan Web dapat memberikan
penghematan biaya yang signifikan dalam membangun sistem sambil membuka
peluang baru untuk kolaborasi dengan perusahaan lain.
d) Pengembangan Aplikasi Mobile
Mengambangkan aplikasi bagi platform mobile cukup berbeda dari pengembangan
untuk PC.Besaran perangkat mobile yang lebih kecil memungkinkan gerakan multi
touch yang jauh lebih mudah daripada menggunakan keyboard. Pengalaman
pengguna untuk berinteraksi secara fundamental berbeda dari menggunakan desktop
atau PC. Ini dapat menghemat sumber daya, memori, pemrosesan, entri data, dan
gerakan pengguna. Ketika situs web disusutkan menjadi ukuran laya smartphone,
maka akan sulit bagi pengguna untuk menavigasi melalui situs, karena pengguna
harus terus memperbesar dan memperkecil layar serta menggulir untuk mendapatkan
informasi. Oleh karena itu, perusahaan biasanya merancang web dengan tampilan
yang berbeda-beda sesuai dengan perangkat yang digunakan, apakah menggunakan
smartphone, tablet, maupun PC. Perusahaan harus dapat menggunakan desain web
yang responsif. Desain web yang responsive memungkinkan untuk situs web untuk
secara otomatis mengubah tata letak sesuai dengan resolusi layar dari pengguna,
apakah menggunakan smartphone, tablet atau PC. Dengan desain yang responsif,
maka pengguna seluruh perangkat akan memiliki akses pada suatu sumber data
tunggal serta ditata agar lebih mudah untuk dibaca.

14
BAB II PENUTUP

2.1 Simpulan

Membangun sistem informasi baru merupakan salah satu bentuk perubahan organisasi yang
terencana. Pengenalan dari suatu sistem informasi baru melibatkan lebih banyak daripada
perangkat keras dan perangkat lunak baru. Ini juga mencakup perubahan dalam pekerjaan,
keterampilan, manajemen, dan organisasi. Untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
untuk meningkatkan proses bisnis beberapa dari sistem tersebut memerlukan proses
perubahan secara bertahap, tetapi yang lainnya memerlukan lebih banyak perancangan
kembali proses bisnis yang luas. Untuk menangani perubahan-perubahan tersebut, maka
organisasi beralih pada manajemen proses bisnis (BPM).

Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah dikembangkan untuk mengatasi


perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan metode alternatif: siklus hidup sistem tradisional,
prototyping, paket perangkat lunak aplikasi, pengembangan pengguna akhir, dan outsourcing.
Perusahaan digital, organisasi perlu menambahkan, mengubah, dan menunda kemampuan
teknologinya dengan sangat cepat untuk merespons peluang baru. Perusahaan mulai
menggunakan proses pengembangan yang lebih pendek dan informal yang memberikan
solusi cepat.

DAFTAR PUSTAKA

15
Laudon, Kenneth.C dan Jane P.Laudon.2014. Management Information System

16

Anda mungkin juga menyukai