Anda di halaman 1dari 11

BAB 13

MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI


(Building Information Systems)

13.1 Sistem Sebagai Perubahan Organisasi yang Terencana


Membangun sebuah sistem informasi yang baru merupakan salah satu jenis dari perubahan
organisasi yang terencana. Karena dalam membuat suatu sistem informasi yang baru
membutuhkan lebih dari software dan hardware. Ketika kita merancang sebuah sistem
informasi yang baru maka kita juga mendesain ulang suatu organisasi tersebut. Seorang
percancang sistem harus benar-benar memahami bagaimana sebuah sistem akan
mempengaruhi proses bisnis secara spesifik dan organisasi itu sendiri.

Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasi


Teknologi informasi dapat mendorong perubahan organisasi. 4 macam perubahan struktur
organisasi yang dapat dipengaruhi oleh teknologi informasi: 1) automation,
2) rationalization, 3) business process redesign, dan 4) paradigm shifts. Masing-masing
mempunyai resiko dan penghargaan yang berbeda.
Yang paling umum dari teknologi informasi yang dapat mempengaruhi perubahan organisasi
adalah automation (otomatisasi). Penerapan pertama dari teknologi informasi yaitu
membantu pekerja dalam menjalankan tugas mereka agar lebih efektif dan efisien.
Bentuk yang lebih dalam dari perubahan organisasi yang
mengikuti automation adalah rationalization of procedures (prosedur rasionalisasi). Prosedur
Rasionalisasi adalah pelurusan prosedur standar operasi. Prosedur Rasionalisasi biasanya
ditemukan dalam program untuk pembuatan seri perbaikan kualitas yang berkelanjutan dalam
produk.
Tipe yang lebih kuat dari perubahan organisasi adalah business process redesign (rancangan
ulang proses bisnis), dimana proses bisnis adalah menganalisis, menyederhanakan, dan
merancang ulang. Prosedur rasionalisasi dan rancangan ulang proses bisnis terbatas pada
bagian spesifik dari sebuah bisnis. Sistem informasi yang baru pada akhirnya dapat
meempengaruhi rancangan dari sebuah organisasi dengan merubah bagaimana organisasi
tersebut keluar dari bisnis tersebut atau bahkan sifat dari bisnis itu sendiri.
Bentuk perubahan bisnis yang lebih radikal ini disebut sebagai paradigm shift (pergeseran
paradigma). Sebuah pergeseran paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat dari bisnis dan
organisasi tersebut. Pergeseran paradigma dan rekayasa ulang biasanya gagal karena
perubahan organisasi secara luas itu sangat sulit.

Perancangan Ulang Proses Bisnis


Manajemen proses bisnis menyediakan berbagai alat dan metodologi untuk menganalisis
proses yang ada, merancang proses yang baru dan mengoptimalkan proses tersebut.
Perusahaan melakukan manajemen proses bisnis melalui langkah-langkah berikut:
1) Mengidentifikasi proses untuk perubahan
Salah satu penetapan strategi yang paling penting dimana sebuah perusahaan dapat
membuat untuk tidak memutuskan bagaimana menggunakan komputer untuk
memperbaiki proses bisnis, tapi memahami bisnis apa yang butuh untuk diperbaiki.
2) Menganalisis proses yang ada
Proses bisnis yang ada harus termodel dan terdokumentasi, memperhatikan input,
output, sumber daya, dan urutan aktivitas.
3) Merancang proses yang baru
Suatu proses yang ada dipetakan dan diukur dalam kurun waktu dan biaya, tim
perancang proses akan mencoba memperbaiki proses yang ada dengan merancang
yang baru.
4) Mengimplementasikan proses yang baru
Suatu proses yang telah termodel dan dianalisis, harus diterjemahkan ke dalam sebuah
kesatuan prosedur dan aturan kerja yang baru.
5) Pengukuran yang berlanjut
Suatu proses yang telah diimplementasikan dan dioptimalkan, membutuhkan
pengukuran yang berlanjut. Karena proses mungkin akan memburuk.

Peralatan untuk Manajemen Proses Bisnis


Lebih dari 100 perusahaan software menyediakan perlatan untuk menunjang berbagai aspek
dari manajemen proses bisnis, termasuk IBM, Oracle, dan TIBCO. Peralatan ini membantu
mengidentifikasi bisnis dan memproses dokumen yang memerlukan perbaikan, menciptakan
model perbaikan proses, menangkap dan melaksanakan aturan bisnis untuk melakukan
proses, dan mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung proses yang baru.
Peralatan software  manajemen proses bisnis juga menyediakan analitik untuk memverifikasi
pelaksanaan proses yang telah diperbaiki dan untuk mengukur akibat dari perubahan proses
terhadap indikator pelaksanaan bisnis.
Beberapa peralatan dokumen dan monitor proses bisnis untuk membantu perusahaan
mengidentifikasi ketidakefisienan, menggunakan software untuk menghubungkan dengan
sistem yang lain yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk proses tertentu untuk
mengidentifikasi titik kesalahan. Selain itu peralatan juga mengotomatisasi beberapa bagian
dari proses bisnis dan melaksanakan aturan bisnis sehingga kinerja pekerja dalam proses
lebih efektif dan efisien. Fungsi ketiga yaitu peralatan membantu bisnis mengintegrasikan
sistem mereka yang ada untuk mendukung proses perbaikan. 

13.2 Ringkasan Pengembangan Sistem


Sebuah sistem informasi dibentuk sebagai solusi bagi perusahaan untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang dihadapi. Pengembangan system adalah kegiatan yang menghasilkan
solusi terstruktur dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda. Aktivitas tersebut terdiri dari
analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan
pemeliharaan.

ANALISIS SISTEM
Analisis system adalah analisis masalah yang diselesaikan oleh perusahaan menggunakan
system informasi. Pada tahap ini terdiri dari pendefinisian masalah, identifikasi penyebab,
pencarian solusi, dan indentifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatuu
system pemecahan masalah. 
Analisis sistem juga meliputi studi kelayakan untuk menentukan apakah solusi tersebut layak
atau dapat dicapai secara keuangan, teknis, dan sudut padang organisasi, dapat dijadikan
sebagai investasi bagi perusahaan, serta apakah teknologi yang dibutuhkan dan para ahli yang
dapat menangani sistem ini tersedia.
Menentukan kebutuhan informasi meliputi identifikasi mengenai siapa yang membutuhkan
informasi tersebut, dimana, kapan, dan bagaimana cara mengakses informasi tersebut.
Analisis kebutuhan harus dilakukan secara hati-hati dalam menentukan sistem baru atau
merubah sistem, serta mengembangkan penjelasan detail tentang fungsi yang harus dilakukan
oleh system baru. Jika terjadi kesalahan dalam menganalisis, maka akan menimbulkan
kegagalan system biaya dan pengembangan.

PERANCANGAN SISTEM
Analisis system akan menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh system untuk
memenuhi kebutuhan sistemnya, dan perancang sistem akan menunjukkan bagaimana sistem
tersebut dapat memenuhi sasaran. Spesifikasi pada sistem tersebut harus terstruktur dan dapat
mengatasi semua komponen manajerial, organisasi, dan teknologinya

OUTPUT PROCESSING DOCUMENTATION


Medium Computations Operations documentation
Content Program modules Systems documents
Timing Required reports User documentation
INPUT Timing of outputs CONVERSION
Origins MANUAL PROCEDURES Transfer files
Flow What activities Initiate new procedures
Data entry Who performs them Select testing method
USER When Cut over to new system
INTERFACE How TRAINING
Simplicity Where Select training techniques
Efficiency CONTROLS Develop training modules
Logic Input controls (characters, limit, Identify training facilities
Feedback reasonableness) ORGANIZATIONAL
Errors Processing controls (consistency, CHANGES
DATABASE record counts) Task redesign
DESIGN Output controls (totals, samples of Job redesign
Logical data model output) Process design
Volume and speed Procedural controls (passwords, special Organization structure
requirements forms) design
File organization SECURITY Reporting relationships
and design Access controls
Record Catastrophe plans
specifications Audit trails
Peran Pengguna Akhir
1) Kebutuhan informasi pengguna mengendalikan pengembangan sistem.
2) Pengguna harus memiliki kontrol yang baik atas proses perancangan untuk memastikan
bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan prioritas bisnis dan kebutuhan informasinya.
3) Pengguna yang tidak memiliki kemampuan kontrol baik akan menyebabkan kegagalan
sistem.

PEMROGRAMAN
Spesifikasi sistem yang telah dirancang lalu diterjemahkan ke dalam software kode program.

PENGUJIAN
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil sistem ini benar atau bebas dari
kesalahan. Langkah yang harus dilakukan :
1. Pengujian unit (unit testing)
Dilakukan pengujian setiap program secara terpisah agar dapat menjamin bahwa
program bebas dari kesalahan, tapi mustahil hal tersebut terwujud.
2. Pengujian sistem (system testing)
Dilakukan pengujian pada fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Hal tersebut
dilakukan untuk menentukan apakah seluruh bagian dapat berfungsi bersama-sama.
3. Penerimaan dalam pengujian (acceptance testing)
Memberikan kepastian bahwa sistem siap untuk digunakan dalam situasi produksi.

KONVERSI
Merupakan proses perubahan dari sistem lama menjadi sistem baru. Terdapat empat strategi
utama, yaitu :
1. Strategi Paralel (parallel strategy)
Pengaplikasian secara serempak antara sistem lama dan calon sistem baru selama kurun
waktu tertentu sampai fungsi yang baru telah diyakini telah berjalan dengan baik
2. Strategi Pindah Langsung (direct cutover)
Mengganti seluruh sistem lama dengan sistem baru dihari yag sudah ditentukan
3. Strategi Studi Percontohan (pilot study)
Menjalankan sistem yang baru pada area yang telah ditentukan perusahaan, seperti
hanya pada satu departemen.
4. Strategi Pendekatan Bertahap (phased approach)
Menjalankan sistem baru secara bertahap, baik berdasarkan fungsi maupun unit
organisasional.

PRODUKSI DAN PEMELIHARAAN


Pada tahap produksi ini, system akan ditinjau oleh pengguna dan spesialis teknis untuk
menentukan dan memutuskan apakah system ini perlu direvisi atau modifikasi. Biasanya,
disiapkan dokumen pemeriksaan pasca-implementasi resmi.
Perubahan hardware, software, dokumentasi, atau prosedur untuk system produksi yang
berfungsi memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan baru, atau meningkatkan efisiensi
pengolahan, maka disebut Pemeliharaan.

PEMODELAN DAN PERANCANGAN SISTEM : METODOLOGI TERSTRUKTUR


DAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK

1. METODOLOGI TERSTRUKTUR (structured methodologies)


Arti terstruktur ini menunjukkan pada teknik yang digunakan adalah step by step atau
dilakukan secara bertahap. Metodologi terstruktur bersifat atas-bawah atau dari umum ke
khusus. Perangkat utama untuk merepresentasikan proses-proses system dan aliran
datanya  disebut diagram aliran data (data flow diagram).Diagram ini menawarkan model
grafik logis dari aliran informasi dengan membagi system ke dalam modul-modul yang
menunjukkan tingkatan secara rinci.

Terdapat proses spesifikasi, yang menjelaskan transformasi yang terjadi di dalam tingkat
terendah dari diagram aliran data. Dan pada diagram struktur yang digunakan merupakan
diagram atas-bawah, yang menunjukkan setaip tingkat desain, hubungannya dengan
tingkat lain, dan tempatnya di desain keseluruhan dalam sebuah struktur.

2. PENGEMBANGAN BERORIENTASI PADA OBJEK


a. Pengembangan Berorientasi ini menggunakan objek sebagai unit dasar analisis system
dan desain. Sebuah objek menggabungkan data dan proses tertentu yang beroperasi
pada data tersebut. Dan data dikemas dalam sebuah objek yang hanya dapat diakses
dan dimodifikasi dengan operasi atau metode, yang terkait dengan objek.
b. Model orientasi objek ini didasarkan pada konsep class and inheritance
c. Setiap objek dengan ciri-ciri tertentu akan dimasukkan pada setiap golongan kelasnya
d. Orientasi objek ini dianggap lebih iterative dan incremental dibanding pengembangan
struktur tradisional. Karena pada pengembangan orientasi objek, terdapat interaksi
antara system dan pengguna dalam menganalisis suatu objek, menjelaskan bagaimana
suatu objek dapat bereaksi.
e. Karena objek dapat digunakan kembali, dalam pengembangan ini berpotensi untuk
mengurangi waktu dan biaya proses pengembangan.

COMPUTER-AIDED SOFTWARE ENGINEER (CASE)


Teknik ini menyediakan perangkat lunak untuk mrngotomatisasi metodologi yang telah
dijelaskan untuk mengurangi jumlah pekerjaan berulang-ulang, termasuk :
1. Menegakkan metodologi pengembangan dan desain standar disiplin
2. Meningkatkan komunikasi antara pengguna san spesialis teknis
3. Pengorganisasian dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan akses cepat
ke mereka menggunakan repository desain
4. Mengotomasi analisis dan desain di abgian yang rawan kesalahan
5. Mengotomasi generasi kode, pengujian dan control peluncuran.
Dalam teknik ini dibutuhkan disiplin pada organisasi agar dapat berjalan secara efektif.
13.3 ALTERNATIF SISTEM – PENDEKATAN PEMBANGUNAN
Sistem berbeda dalam hal ukuran dan kompleksitas teknologi dan dalam hal masalah
organisasi yang harus dipecahkan. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk mengatasi perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan metode alternatif:
siklus hidup sistem tradisional, prototyping, paket perangkat lunak aplikasi, pengembangan
pengguna akhir, dan outsourcing.
1. Siklus Hidup Sistem tradisional
Siklus sistem kehidupan adalah metode tertua untuk membangun sistem
informasi. Metodologi siklus kehidupan adalah pendekatan bertahap untuk membangun
sebuah sistem, membagi pengembangan sistem dalam tahap formal. Sistem spesialis
pengembangan memiliki pendapat yang berbeda tentang bagaimana untuk partisi tahap
sistem-bangunan, tetapi mereka kira-kira sesuai dengan tahap-tahap perkembangan sistem
yang telah dijelaskan.
Metodologi siklus sistem kehidupan mempertahankan divisi sangat formal kerja
antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Spesialis teknis, seperti analis dan
programmer sistem, yang bertanggung jawab untuk banyak analisis sistem, desain, dan
pelaksanaan pekerjaan; pengguna akhir terbatas untuk menyediakan kebutuhan informasi
dan meninjau pekerjaan staf teknis itu. Siklus hidup juga menekankan spesifikasi formal
dan dokumen, sehingga banyak dokumen yang dihasilkan selama proyek sistem.
2. Prototyping
Prototyping terdiri dari membangun sistem eksperimental dengan cepat dan murah
bagi pengguna akhir untuk mengevaluasi. Dengan berinteraksi dengan prototipe,
pengguna bisa mendapatkan ide yang lebih baik dari kebutuhan informasi mereka.
Prototipe didukung oleh pengguna dapat digunakan sebagai template untuk membuat
sistem final. Prototipe adalah versi kerja sistem informasi atau bagian dari sistem, tetapi
dimaksudkan untuk menjadi model awal.
Langkah-langkah dalam prototyping:
 Langkah 1: Mengidentifikasi persyaratan dasar pengguna. Perancang sistem (biasanya
seorang spesialis sistem informasi) bekerja dengan pengguna hanya cukup lama untuk
menangkap kebutuhan dasar pengguna informasi.
 Langkah 2: Mengembangkan prototipe awal. Desainer sistem menciptakan prototipe
bekerja dengan cepat, dengan menggunakan alat untuk menghasilkan perangkat lunak
dengan cepat.
 Langkah 3: Gunakan prototipe. Pengguna disarankan untuk bekerja dengan sistem
untuk menentukan seberapa baik prototipe memenuhi kebutuhan nya dan membuat
saran untuk meningkatkan prototipe.
 Langkah 4: Merevisi dan meningkatkan prototipe. Sistem pembangun mencatat semua
perubahan permintaan pengguna dan memurnikan prototipe yang sesuai. Setelah
prototipe telah direvisi, siklus kembali ke Langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulang sampai
pengguna puas.
Keuntungan dan Kerugian Prototyping
Prototyping sangat berguna bila ada beberapa ketidakpastian mengenai persyaratan
atau solusi perancangan dan sering digunakan untuk merancang antarmuka pengguna akhir
sistem informasi (bagian dari sistem dimana pengguna akhir berinteraksi, seperti display
online dan layar entri data, laporan, atau Halaman web). Karena prototyping mendorong
keterlibatan pengguna akhir yang intens selama siklus pengembangan sistem, kemungkinan
akan menghasilkan sistem yang memenuhi persyaratan pengguna.
Namun, prototyping yang cepat dapat mengabaikan langkah penting dalam
pengembangan sistem. Jika prototipe selesai bekerja dengan cukup baik, manajemen
mungkin tidak melihat kebutuhan untuk pemrograman ulang, perancangan ulang, atau
dokumentasi dan pengujian penuh untuk membangun sistem produksi yang dipoles. Beberapa
sistem yang dibangun dengan tergesa-gesa ini mungkin tidak mudah mengakomodasi
sejumlah besar data atau sejumlah besar pengguna di lingkungan produksi.

3. Pengembangan End-User (Pengguna Akhir)


Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan
sedikit atau tanpa bantuan resmi dari spesialis teknis. Fenomena ini disebut
pengembangan pengguna akhir. Serangkaian perangkat lunak dikategorikan sebagai
bahasa generasi keempat membuat ini menjadi mungkin terjadi. Bahasa generasi keempat
adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna akhir untuk membuat laporan atau
mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan bantuan teknis minimal atau tidak ada.
Beberapa alat bahasa generasi keempat juga meningkatkan produktivitas programmer
professional.
Secara keseluruhan, sistem yang dikembangkan pengguna akhir dapat
diselesaikan lebih cepat daripada yang dikembangkan melalui siklus hidup sistem
konvensional. Hal ini mengizinkan pengguna untuk menentukan kebutuhan bisnis mereka
sendiri meningkatkan pengumpulan kebutuhan dan sering mengarah ke tingkat
keterlibatan pengguna dan kepuasan yang lebih tinggi dengan sistem. Namun, alat
generasi keempat masih tidak bisa menggantikan alat konvensional untuk beberapa
aplikasi bisnis karena mereka tidak dapat dengan mudah menangani pemrosesan sejumlah
besar transaksi atau aplikasi dengan logika prosedural dan persyaratan memperbarui yang
ekstensif.
Komputasi pengguna akhir juga menimbulkan risiko organisasi karena terjadi di
luar mekanisme tradisional untuk pengelolaan dan pengendalian sistem informasi. Bila
sistem dibuat dengan cepat, tanpa metodologi pengembangan formal, pengujian dan
dokumentasi mungkin tidak memadai. Kontrol atas data bisa hilang dalam sistem di luar
departemen sistem informasi tradisional. Untuk membantu organisasi memaksimalkan
manfaat pengembangan aplikasi pengguna akhir, manajemen harus mengendalikan
pengembangan aplikasi pengguna akhir dengan memerlukan pembenaran biaya proyek
sistem informasi pengguna akhir dan dengan menetapkan standar perangkat keras,
perangkat lunak, dan kualitas untuk aplikasi yang dikembangkan pengguna.

4. Paket Aplikasi Software dan outsourcing


Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan perangkat
lunak, mereka dapat membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau mereka
dapat memiliki aplikasi kustom yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan outsourcing.
Jika paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar persyaratan organisasi,
perusahaan tidak perlu menulis perangkat lunaknya sendiri. Perusahaan dapat menghemat
waktu dan uang dengan menggunakan program perangkat lunak pra penulisan, pra desain,
dan pra pengujian dari paket. Vendor paket menyediakan banyak perawatan dan
dukungan berkelanjutan untuk sistem ini, termasuk penyempurnaan agar sistem tetap
sesuai dengan perkembangan teknis dan bisnis yang sedang berlangsung.
Jika sebuah organisasi memiliki persyaratan unik yang tidak dialamatkan
paketnya, banyak paket termasuk kemampuan untuk kustomisasi. Fitur penyesuaian
memungkinkan paket perangkat  lunak dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan unik
sebuah organisasi tanpa merusak integritas perangkat lunak kemasan.
Outsourcing
Jika perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internal untuk
membangun atau mengoperasikan sistem informasi, perusahaan dapat mengalihkan
pekerjaan ke organisasi eksternal yang mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan
ini.
Dalam kasus outsourcing lepas pantai, keputusan tersebut cenderung lebih
didorong biaya. Namun demikian, ada kemungkinan sangat kuat bahwa di beberapa titik
dalam karir Anda, Anda akan bekerja sama dengan agen outsourcing lepas pantai atau tim
global. Perusahaan Anda kemungkinan besar akan mendapatkan keuntungan dari
outsourcing jika memerlukan waktu untuk mengevaluasi semua risiko dan memastikan
outsourcing sesuai untuk kebutuhan khusus. Setiap perusahaan yang meng-outsource
aplikasinya harus benar-benar memahami proyek, termasuk persyaratan, metode
penerapannya, manfaat yang diantisipasi, komponen biaya, dan metrik untuk mengukur
kinerja.
Outsourcing di luar negeri menimbulkan biaya tambahan untuk mengatasi
perbedaan budaya yang menguras produktivitas dan menangani masalah sumber daya
manusia, seperti menghentikan atau memindahkan karyawan rumah tangga. Semua biaya
tersembunyi ini melemahkan beberapa manfaat yang diantisipasi dari outsourcing.
Perusahaan harus sangat berhati-hati saat menggunakan agen outsourcing untuk
mengembangkan atau mengoperasikan aplikasi yang memberikan beberapa jenis
keunggulan kompetitif.

13.4 Pengembangan Aplikasi untuk Perusahaan Digital


Di lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu menambahkan, mengubah, dan menunda
kemampuan teknologinya dengan sangat cepat untuk merespons peluang baru. Perusahaan
mulai menggunakan proses pengembangan yang lebih pendek dan informal yang
memberikan solusi cepat. Selain menggunakan paket perangkat lunak dan penyedia layanan
eksternal, bisnis lebih mengandalkan teknik siklus cepat seperti pengembangan aplikasi yang
cepat, desain aplikasi gabungan, pengembangan tangkas, dan komponen perangkat lunak
standar yang dapat digunakan ulang yang dapat digabungkan menjadi satu rangkaian layanan
lengkap untuk E-commerce dan ebusiness.

Rapid Application Development (RAD)


Istilah rapid application development (RAD) digunakan untuk menggambarkan proses
pembuatan sistem kerja dalam waktu yang sangat singkat. RAD dapat mencakup penggunaan
pemrograman visual dan alat lainnya untuk membangun antarmuka pengguna grafis,
pengarsipan berulang elemen sistem kunci, otomasi pembuatan kode program, dan kerja
sama tim yang erat antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Terkadang sebuah
teknik yang disebut joint application design (JAD) digunakan untuk mempercepat
pembangkitan kebutuhan informasi dan untuk mengembangkan desain sistem awal.
Dirancang dengan benar dan difasilitasi, sesi JAD dapat mempercepat fase desain secara
signifikan dan melibatkan pengguna pada tingkat yang tinggi. Setiap proyek mini dikerjakan
oleh tim seolah-olah merupakan proyek yang lengkap, termasuk perencanaan, analisis
kebutuhan, desain, pengkodean, pengujian, dan dokumentasi. Perbaikan atau penambahan
fungsi baru terjadi dalam literasi berikutnya karena pengembang memperjelas persyaratan.
Ini membantu meminimalkan risiko keseluruhan, dan memungkinkan proyek untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan lebih cepat. Metode tangkas menekankan komunikasi
tatap muka atas dokumen tertulis, mendorong orang untuk berkolaborasi dan membuat
keputusan dengan cepat dan efektif.

Pembangunan Berbasis Komponen dan Layanan Web


Untuk lebih mempercepat pembuatan perangkat lunak, kelompok objek telah dirakit untuk
menyediakan komponen perangkat lunak untuk fungsi umum seperti antarmuka pengguna
grafis atau kemampuan pemesanan online yang dapat digabungkan untuk membuat aplikasi
bisnis skala besar. Pendekatan pengembangan perangkat lunak ini disebut pengembangan
berbasis komponen, dan ini memungkinkan sebuah sistem dibangun dengan merakit dan
mengintegrasikan komponen perangkat lunak yang ada. Semakin banyak, komponen
perangkat lunak ini berasal dari layanan cloud. Bisnis menggunakan pengembangan berbasis
komponen untuk membuat aplikasi e-commerce mereka dengan menggabungkan komponen
yang tersedia secara komersial untuk keranjang belanja, autentikasi pengguna, mesin telusur,
dan katalog dengan perangkat lunak untuk kebutuhan bisnis unik mereka sendiri.

Layanan Web dan Service-Oriented Computing


Selain mendukung integrasi sistem internal dan eksternal, layanan Web dapat digunakan
sebagai alat untuk membangun aplikasi sistem informasi baru atau meningkatkan sistem yang
ada. Karena layanan perangkat lunak ini menggunakan seperangkat standar universal, mereka
berjanji untuk menjadi lebih murah dan kurang sulit untuk menenun bersama daripada
komponen proprietary. Layanan web dapat melakukan fungsi tertentu sendiri, dan mereka
juga dapat melibatkan layanan Web lainnya untuk menyelesaikan transaksi yang lebih
kompleks, seperti memeriksa kredit, pengadaan, atau memesan produk. Layanan Web dapat
memberikan penghematan biaya yang signifikan dalam membangun sistem sambil membuka
peluang baru untuk kolaborasi dengan perusahaan lain.
13.5 Proyek ditangan SIM
Masalah keputusan manajemen :
Manajemen di perusahaan bahan kimia pertanian Anda tidak puas dengan perencanaan
produksi. Rencana produksi dibuat dengan menggunakan perkiraan permintaan terbaik untuk
setiap produk, yang didasarkan pada berapa banyak dari setiap produk yang dipesan di masa
lalu. Jika pelanggan menempatkan pesanan yang tidak terduga atau meminta perubahan pada
pesanan yang ada setelah ditempatkan, tidak ada cara untuk menyesuaikan rencana produksi.
Perusahaan mungkin harus memberi tahu pelanggan bahwa produk tersebut tidak dapat
memenuhi pesanan mereka, atau mungkin akan menghemat biaya tambahan untuk menjaga
persediaan tambahan agar tidak terjadi stock-out. Pada akhir setiap bulan, pesanan dihitung
dan dimasukkan secara manual ke dalam sistem perencanaan produksi perusahaan. Data dari
sistem produksi dan inventori bulan lalu secara manual dimasukkan ke dalam sistem
manajemen pesanan perusahaan. Analis dari departemen penjualan dan dari departemen
produksi menganalisis data dari masing-masing sistem untuk menentukan target penjualan
dan target produksi untuk bulan depan. Perkiraan ini biasanya berbeda. Para analis kemudian
berkumpul di sebuah rapat perencanaan tingkat tinggi untuk merevisi target produksi dan
penjualan untuk mempertimbangkan tujuan manajemen senior untuk pangsa pasar,
pendapatan, dan keuntungan. Hasil dari pertemuan tersebut adalah jadwal induk produksi
yang telah selesai. Seluruh proses perencanaan produksi memakan waktu 17 hari kerja untuk
diselesaikan. Sembilan hari ini diharuskan memasukkan dan memvalidasi data. Sisa hari
dihabiskan untuk mengembangkan dan mendamaikan target produksi dan penjualan dan
menyelesaikan jadwal induk produksi.
• Buat diagram proses perencanaan produksi yang ada.
• Menganalisis masalah yang diciptakan proses ini bagi perusahaan.
• Bagaimana sebuah sistem perusahaan dapat memecahkan masalah ini? Dengan cara apa
bisa menurunkan biaya? Diagram seperti apa proses perencanaan produksi jika
perusahaan menerapkan perangkat lunak perusahaan.

Meningkatkan Pengambilan Keputusan: Menggunakan Perangkat Lunak Basis Data


untuk Merancang Sistem Pelanggan untuk Penjualan Otomatis
Proyek ini mengharuskan Anda untuk melakukan analisis sistem dan kemudian merancang
solusi sistem. Menggunakan software database Ace Auto Dealers mengkhususkan diri dalam
penjualan kendaraan baru dari Subaru. Siapkan laporan analisis sistem yang merinci masalah
Ace dan solusi sistem yang dapat diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak
manajemen database PC. Perusahaan ini memiliki PC dengan akses Internet dan rangkaian
lengkap alat produktivitas desktop Microsoft Office. Kemudian gunakan software database
untuk mengembangkan solusi sistem yang sederhana. Laporan analisis sistem Anda harus
mencakup hal-hal berikut:
• Deskripsi masalah dan dampak organisasi dan bisnisnya
• Usulan solusi, tujuan solusi, dan kelayakan solusi
• Biaya dan manfaat dari solusi yang telah Anda pilih
• Persyaratan informasi yang harus ditangani oleh solusi
• Masalah manajemen, organisasi, dan teknologi ditangani oleh solusi, termasuk
perubahan dalam proses bisnis.
Atas dasar persyaratan yang telah Anda identifikasi, perancang database dan isi dengan
setidaknya 10 catatan per tabel. Pertimbangkan apakah Anda dapat menggunakan atau
memodifikasi basis data pelanggan Ace yang ada dalam desain Anda. Anda bisa menemukan
database ini di myMISlab. Cetaklah desain database. Kemudian gunakan sistem yang telah
Anda buat untuk menghasilkan kueri dan laporan yang paling berguna bagi manajemen. Buat
beberapa form input data prototipe untuk sistem dan kaji ulang dengan instruktur Anda.
Kemudian revisi prototipnya.

Mencapai Keunggulan Operasional: Mendesain ulang Proses Bisnis untuk Pengambilan


Web
Proyek ini mengharuskan Anda memikirkan kembali bagaimana bisnis harus didesain ulang
saat beralih ke Web. Anda bertanggung jawab untuk membeli perusahaan Anda dan ingin
menggunakan situs e-commerce B2 Grainger (www.grainger.com) untuk tujuan ini. Cari tahu
bagaimana cara memesan bahan melukis dengan menjajaki katalog, formulir pesanan, dan
kemampuan Repair Parts Order di situs ini. Jangan mendaftar di situs. Jelaskan semua
langkah yang perlu dilakukan perusahaan Anda untuk menggunakan sistem ini agar memesan
secara online 30 galon cat thinner. Sertakan diagram tentang apa yang menurut Anda proses
bisnis perusahaan Anda untuk pembelian harus dan potongan informasi yang dibutuhkan oleh
proses ini. Dalam proses pembelian tradisional, siapapun yang bertanggung jawab untuk
melakukan pembelian mengisi formulir permintaan dan menyerahkannya untuk persetujuan
berdasarkan peraturan bisnis perusahaan. Bila permintaan disetujui, pesanan pembelian
dengan nomor identifikasi pesanan pembelian unik dikirim ke pemasok. Pembeli mungkin
ingin melihat-lihat katalog pemasok untuk membandingkan harga dan fitur sebelum
melakukan pemesanan. Pembeli mungkin juga ingin menentukan apakah barang yang akan
dibeli tersedia. Jika perusahaan pembelian adalah pelanggan yang disetujui, perusahaan
tersebut akan diberi kredit untuk melakukan pembelian dan akan ditagih untuk biaya total
barang yang dibeli dan dikirim setelah pesanan dikirim. Sebagai alternatif, perusahaan
pembelian mungkin harus membayar pesanan terlebih dahulu atau membayar pesanan
menggunakan kartu kredit. Beberapa pilihan pembayaran mungkin dilakukan.

Sumber : Management Information Systems, Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon


 http://tsaraazizah.blog.upi.edu/2015/11/08/rangkuman-sim-bab-13-mengembangkan-sistem-
informasi-building-information-systems/

Anda mungkin juga menyukai