Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridhonya yang telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan makalah yang bejudul Manajemen Operasi. Shalawat dan salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW .

Terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Semoga bagi pembaca makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dapat menambahkan ilmu yang berguna untuk kita semua.

Mungkin makalah ini jauh dari sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Kami harap kritik dan saran yang membangun dari pembaca makalah ini agar dapat mendekati suatu kesempurnaan.

Makassar , Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar belakang masalah 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan penulisan Makalah

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3 2.1 Isi

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen operasi adalah salah satu materi kuliah yang diberikan pada mata kuliah Manajemen Industri. Materi ini akan dikaji lebih dalam oleh penulis. Mengingat pentingnya kedudukan manajemen operasi pada suatu perusahaan, sehingga penulis tertarik untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan manajemen operasi. Karena tanpa manajemen yang baik dalam pengoperasian, suatu perusahaan akan mengalami masalah. Sehingga pengetahuan tentang manajemen operasi, mutlak diperlukan oleh setiap manajer. Apakah yang dimaksud dengan manajemen operasi? Hingga seperti apakah proses manajemen operasi itu seharusnya? Dan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan manajemen operasi? Semua itu akan penulis bahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Terdapat beberapa sub-bab terkait dengan materi manajemen operasi. Pengertian manajemen operasi, sejarah dan aplikasi manajemen operasi, penerapan fungsi manajemen, dan sebagian materi manajemen operasi lainnya. Secara sederhana, misalnya model konseptual sistem operasional. Karena tanpa mengetahui model konseptual sistem operasional, akan sulit untuk mempraktikan manajemen operasi itu sendiri. Pendekatan sistem operasional terdiri dari proses transformasi manajerial, sistem komunikasi, output, dan sistem penguatan kembali (reenegizing). Model strategi operasi merupakan manajemen operasi yang dapat dipraktikan pada perusahaan. Karena akan membantu untuk mencapai tujuan yang diinginkan, agar menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai keunggulan dan mampu untuk bersaing. Hal lainnya yang akan dibahas ialah keterkaitan tujuan perusahaan dan operasi. Karena tujuan akan menunjukkan produktivitas operasi yang diminta, jika perusahaan itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar.

Perancangan sistem operasi terdiri dari beberapa rancangan, diantaranya: barang atau jasa, CAD, kapasitas, pemilihan proses, arus proses, lokasi fasilitas, perencanaan penyusunan tata ruang, dan rancangan kerja.

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Turut membantu untuk mempermudah pemahaman terhadap manajemen operasi dan hal-hal yang berhubungan dengan manajemen operasi. Karena manajemen operasi merupakan salah satu materi kuliah pada mata kuliah Manajemen Industri yang harus dipahami.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Istilah "Operasi" (Operations) dalam Production/Operations Management diartikan sebagai kumpulan dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa. Sedangkan "Production" diartikan sebagai proses konversi sumber-sumber yang dimiliki perusahaan menjadi output. Selanjutnya, istilah "Management" diartikan sebagai pengelolaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Dengan demikian, manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumberdaya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Pengertian Manajemen Operasi menurut para ahli : Menurut Fogarty, Schroedee (1994): Definisi kegiatan operasi terdiri dari pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang & jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi. Menurut Adam (1992), Heizer (2004), dan Stevenson (2005): Manajemen Operasi sebagai suatu sistem yang bertujuan menciptakan barang atau menyediakan jasa. 2.2. Sejarah dan Aplikasi manajemen operasi Manajemen operasi telah ada sejak manusia dapat memproduksi barang dan jasa. Ada tujuh bidang kontribusi untuk manajeman operasi: Pembagian tugas , tugas diberikan berdasar konsep yang sangat sederhana. Pembakuan bagian-bagian, pembakuan dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dipertukarkan. Revolusi industri, inti dari substitusi tenaga manusia dengan mesin. Kajian ilmiah tentang pekerjaan, berdasarkan pada metode ilmiah dapat digunakan untuk mengkaji kerja sebagai sistem fisik dan ilmiah.

Hubungan manusiawi, pergeseran hubungan manusia menyoroti pentingnya motivasi dan unsur manusia pada rancangan Mode keputusan,digunakan untuk mengakaji sisten yang produktif dalam bentuk matematis. Komputer, komputer telah merubah bidang manajemen operasi. Penggunaan komputer yang efektif merupakan bagian yang sangat penting dari bidang manajemen operasi. Aplikasi Manajemen Operasi

1776-> Adam Smith-> Spesialisasi pekerja dalam kegiatan manufaktur 1800-> Eli Whitney->Standarisasi, pertukaran antar komponen, pengendalian mutu. 1832-> Charles Babbage-> Pembagian pekerja dan penugasan pekerjaan berdasarkan ketrampilan 1881-> Frederick W. Taylor -> Studi peningkatan metode dan waktu 1905-> AK Erlang-> Teori Antrian 1908-> CE Knoappel -> Peta titik pulang pokok (BEP) 1914-> FW Harris -> Model Pesanan Ekonomis (EOQ) 1916-> Henry L. Gantt-> Diagram balok (Gannt Chart) 1918->Henry Ford & Charles Sorensen -> Lini perakitan gerak 1922-> Frank & Lilian Gilbreth -> Studi gerakan & waktu Sejarah & Aplikasi (lanj.) 1924, Walter A. Shewart, Penggunaan Peta Kontrol utk pengendalian mutu (SPC) 1934, FW Trippet, Work sampling 1939, LV Kantorovich Pemrograman Linear 1940, SP Mitrofanov, Group technology 1946, J Mauchly & JP Eckert, Komputer digital 1947, George B. Dantzig, Metode simpleks 1950, WE Deming, Pengendalian mutu menyeluruh (CWQC) 1950, Kauro Ishikawa, Diagram sebab akibat (CE Diagram) 1951, JUSE, Deming Prize 1957, JE Kelly & MR Walker, Metode Jalur Kritis (CPM)

1958, US Navy & Booz, Allen, & Hamilton, Teknik peninjauan ulang dan evaluasi program (PERT) 1975, Joseph Orlicky & O. Wright, Penjadwalan, pengendalian, dan perencanaan kebutuhan material (MRP) 1978, Taichi Ohno, Just In Time (JIT) 1980, WE Deming & JM Juran, Aplikasi kualitas & produktivitas Jepang dalam pemakaian robot & CAD/RAM

2.3. Penerapan Fungsi Menajemen Fungsi perencanaan: perencanaan produksi, perencanaan fasilitas, & perencanaan penggunaan sumber daya produksi. Fungsi pengorganisasian: menentukan struktur individu, grup, seksi, bagian, divisi atau departemen dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi penggerakkan: memimpin, mengawasi, memotivasi karyawan untuk

melaksanakan tugas. Fungsi pengendalian: mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai tujuan. 2.4. Model Konseptual Sistem Operasional Model konseptual sistem operasional ini dikemukakan oleh Weihrich dan Koontz. Input terdiri dari: (1) tenaga kerja/manusia. (2) Kapital, yaitu uang yang dibutuhkan untuk membeli tanah, peralatan dan lain-lain. (3) Teknologi. (4) Informasi-informasi yang diperlukan.

Proses transformasi mengubah input menjadi output untuk tiap organisasi/perusahaan: (1) perusahaan produksi menggunakan transformasi fisik yaitu pengubahan secara fisik bahan baku menjadi barang jadi. (2) Transportasi menggunakan transformasi lokasional.

(3) Perusahaan dagang menggunakan transformasi uang dan barang. (4) Gudang digunakan sebagai transformasi penyimpanan. (5) Transformasi informasi dari satu orang ke orang lain.

Skema Proses Transformasi

Manusia, Mesin, Material, Modal, Metode, Energi

Proses Transformasi

Barang Atau Jasa

2.5. Pendekatan Sistem Operasional Proses transformasi manajerial merupakan tugas manajer untuk mengubah input dengan cara yang efisien dan seefektif mungkin menjadi output. Pendekatan yang paling komprehensif dan bermanfaat adalah dengan menggunakan fungsi-fungsi manajerial sebagai kerangka kerja/ framework untuk mengorganisasikan pengetahuan manajerial. Sistem komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi proses manajerial karena dua alasan: (1) menggabungkan fungsi-fungsi manajerial: (a) penting untuk pemilihan, penilaian dan training manajer dalam berperan di struktur organisasi. (b) Kepemimpinan yang efektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk motivasi tergantung pada komunikasi. (c) Untuk menentukan/melihat apakah pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. (2) Untuk menghubungkan perusahaan dengan lingkungan eksternalnya.

Output. Tugas manajer untuk menjamin/menjaga dan menggunakan input perusahaan dan mengubahnya melalui fungsi manajerial ke dalam output.

Sistem penguatan kembali (reenegizing) penting untuk diperhatikan bahwa dalam model sistem manajemen operasional beberapa output akan menjadi input kembali. Begitu pula profit, kelebihan pendapatan terhadap biaya akan diinvestasikan kembali dalam bentuk kas dan barangbarang capital (mesin, peralatan, bangunan-bangunan dan persediaan). Pendekatan sistem operasional ini digambarkan oleh H. Weihrich dan H. Koontz.

2.6. Model Strategi Operasi R. G. Schoeder, bahwa dalam menentukan strategi operasi terdapat empat komponen yang harus dimasukkan: (a) misi, (b) kemampuan khusus, (c) tujuan-tujuan, (d) kebijakan-kebijakan (Muslich Anshori:1996).

2.7. Keterkaitan Tujuan Perusahaan dan Operasi Tujuan operasi adalah menunjukkan produktivitas operasi yang diminta jika perusahaan itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar. Operasi mencapai tujuannya melalui keputusan structural dan teknis dalam tiga bidang: fasilitas, dukungan infrastruktur, serta hubungan internal yang tepat. Bidang ini disebut operasi sebagai suatu sistem yang produktif dapat menghasilkan barang atau jasa.

2.8. Perancangan Sistem Operasi Mencari konsumen potensial dan mengevaluasi produk dan jasa merupakan salah satu cara untuk perancangan strategi perusahaan. Perancangan system operasional meliputi pembuatan keputusan mengenai apa dan dimana mereka akan diproduksi dan oleh siapa. Perancangan dan perencanaan barang/jasa: (1) Menghasilkan ide, barang, dan jasa. (2) Memilih ide yang secara teknologi dapat dikerjakan dengan mudah (feasible), dapat dipasarkan dan sesuai/ cocok dengan keseluruhan strategi perusahaan. (3) Menghasilkan perancangan barang dan jasa final.

Rancangan tambahan computer/ Computer Aided Design (CAD). Saat ini perancangan produk meliputi berbagai proses yang melibatkan kreatifitas, testing prototype atau model kerja dengan CAD. CAD memungkinkan perancangan produk, drafting, dan tes agar penyajiannya bagus dan menarik lewat komputer. Karena hampir 80% biaya produk ditetapkan oleh rancangan, kebanyakan pabrik/pengusaha cenderung menggunakan teknik yang semu, dimana perancangan dan teknisi pabrik bekerjasama untuk menyederhanakan rancangan. Jadi, computer membuat suatu rancangan yang dapat digunakan secara otomatis dan mengawasi seluruh proses operasional. Perancangan kapasitas adalah keputusan operasional yang mempertimbangkan kuantitas barang/jasa yang akan diproduksi. Bill of material adalah daftar jenis dan jumlah bagian yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Keputusan kedua dalam merancang system operasi adalah berapa banyak produk/jasa yang akan dihasilkan. Pemilihan lokasi fasilitas. Tujuan dari perencanaan lokasi adalah untuk memanfaatkan kapasitas yang ada dalam sistem dengan cara yang dapat meminimalkan produksi total dan biaya distribusi untuk setiap fasilitas tambahan, fixed cost dan variable cost terjadi. Perencanaan penyusunan tata ruang. Dalam penyusunan tata ruang, proses dan alat keputusan diterjemahkan ke dalam pengaturan fisik untuk produksi ruangan harus tersedia untuk: (1) fasilitas produksi. (2) Fasilitas non produksi. (3) Fasilitas pendukung. Ruang juga harus menyediakan untuk ruangan bahan atau kapasitas tambahan. Layout yang bagus untuk meminimalkan ruang untuk penanganan bahan dan alat memuaskan faktor-faktor lain. Rancangan kerja mempengaruhi biaya operasi. Ada dua masalah penting dalam rancangan kerja: (1) tingkat keahlian, dan (2) perilaku pegawai yang dibawa ke tempat kerja serta keselamatan kerja. 2.9. Perencanaan dalam Organisasi: Perencanaan Jangka Panjang, meliputi penyusunan kebijakan: lokasi fasilitas, penentuan kapasitas, pengembangan produk baru, penelitian & pengembangan, serta investasi. Implementasi > 2 tahun.

Perencanaan Jangka Menengah, meliputi: perencanaan penjualan, perencanaan produksi agregat, penentuan tingkat tenaga kerja, dan perencanaan tingkat persediaan. Implementasi antara 6 bulan 2 tahun.

Perencanaan Jangka Pendek, meliputi: penugasan kerja baik SDM maupun mesin, pembebanan pekerjaan, penjadwalan, pengurutan jenis pekerjaan dan pengiriman. Implementasi < 6 bulan.

2.10. Jenis Organisasi dalam Kegiatan Operasi Organisasi Manufaktur, ada 2 kategori dasar perusahaan manufaktur: Continuous Proceess Industries: industri yang memproduksi barang dg proses scr tumpukan (batch), bukan per unit produk. Ex: gula, semen, tepung terigu, pertenunan, & farmasi. Intermittent Process Industries: atau sering disebut dg discrete parts manufacturing atau produksi barang secara individu/ per unit. Ex: alat2 elektronik, kendaraan bermotor, peralatan kantor & alat2 rumah tangga. Karakteristik Intermittent Process Industries Jobbing Production shop Batch Production Mass Production

Volume Produksi

Rendah

Sedang

tinggi

Variasi jenis produk

tinggi

Sedang

Rendah

Keterampilan tenaga kerja tinggi

Sedang

Rendah

Standarisasi Produk

Rendah

Sedang

tinggi

Spesialisasi peralatan/mesin

Rendah

Sedang

tinggi

Organisasi Jasa, dibagi atas tingkatan hubungannya dengan pelanggan: 2.11. Sistem volume produksi: Jobing shop production: memproduksi berbagai jenis barang yang berbeda dengan volume produksi yang rendah, memerlukan peralatan yg sgt fleksibel, tenaga ahli berkemampuan tinggi. Ex: bengkel mesin, perusahaan meubel, & butik pakaian Batch production: produksi barang dlm lot yang kecil dan setahap demi setahap dari seluruh batch sebelum ke pengerjaan berikutnya. Peralatan multi guna agar mampu memenuhi persyaratan & fluktuasi permintaan. Ex: pabrik perakitan mesin dan peralatan pabrik. Mass production: jenis barang yg diproduksi relatif sedikit tetapi dg volume produksi yg besar, krn itu seluruh produksi biasanya distandarisasikan. Permintaan produk biasanya tetap/stabil. Desain produk jarang berubah utk jw pendek/menengah. Ex: industri pembuatan dan perakitan kendaraan niaga, radio, televisi, pakaian jadi. Standard service Custom service

Berdasarkan tingkat pelayanan: Jasa kesehatan & sosial Hiburan & rekreasi Pendidikan & kursus Bisnis & perdagangan Transportasi & komunikasi Pemerintah & organisasi nirlaba

2.12. Konsep dan Aplikasi di Bidang Manajemen Operasional Terkait pula dengan isu-isu strategik dalam era baru manufaktur yang diindikasikan oleh adanya tuntutan penguasaan teknologi, kecepatan, fleksibilitas tinggi sebagai competitive excellence perusahaan.

BAB III KESIMPULAN

Manajemen operasional merupakan aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen dalam praktek, sehingga manajemen operasi memiliki kedudukan yang sangat penting pada suatu perusahaan. Karena tanpa manajemen yang baik dalam pengoperasian, suatu perusahaan akan mengalami masalah. Itulah sebabnya, mengapa pengetahuan tentang manajemen operasi mutlak diperlukan oleh setiap manajer. Model konseptual sistem operasional merupakan hal paling utama yang harus ditentukan oleh manajer untuk diterapkan pada perusahaan. Agar tujuan yang diinginkan oleh perusahaan dapat segera dicapai. Hal terpenting pada manajemen operasi ialah penerapan konsep dan aplikasi manajemen itu sendiri. Terutama pada penguasaan teknologi, kecepatan, dan fleksibilitas tinggi sebagai competitive excellence perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ellitan, Lena dan Anatan, Lina.(2008).Manajemen Operasi.Bandung:Refika Aditama Hasibuan, Malayu.(1996).Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.Jakarta:Gunung Agung Prawirasentono, Suryadi.(2002).Pengantar Bisnis Modern.Jakarta:Bumi Aksara Ukas, Maman.(2006).Manajemen Konsep Prinsip dan Aplikasi.Bandung:Agnini Wiludjeng, Sri.(2007).Pengantar Manajemen.Yogyakarta:Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai