ABSTRACT
The purpose of this research was to identify and analyze Cooperative Health Savings and Loans
Based Capital, Management, Liquidity, and Independence and Growth. The method used is
descriptive method with primary and secondary data. The primary data of questionnaires for
assessing aspects of management, while secondary data, credit union financial reports from 2004 to
2015 year. Data collected by library research, interviews and questionnaires. The results showed
based on the aspect ratio of capital to assess three stated that KSP SPB in a healthy condition. Based
on the management aspects of otherwise healthy. Based on the liquidity aspect showed KSP SPB are
in the liquid state and healthy. Based on self-reliance and growth aspect also shows a low figure that
demonstrates the ability to generate profits SPB KSP rated lower than its own assets and capital
employed.
Keywords: credit unions; financial ratio analysis; financial health analysis.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kesehatan koperasi simpan
pinjam dilihat dari Aspek Permodalan, Aspek Manajemen, Aspek Likuiditas, serta Aspek
Kemandirian dan Pertumbuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
data primer dan sekunder. Data primer berupa isian kuesioner untuk penilaian aspek manajemen
sedangkan data sekunder berupa data laporan keuangan koperasi simpan pinjam tahun 2004-2015.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian
menunjukkan berdasarkan aspek permodalan dengan menilai tiga rasio dinyatakan bahwa KSP SPB
dalam kondisi sehat. Berdasarkan aspek manajemen dinyatakan sehat. Berdasarkan aspek likuiditas
menunjukkan KSP SPB berada pada keadaan likuid dan sehat. Berdasarkan aspek kemandirian dan
pertumbuhan juga menunjukkan angka yang rendah yang menunjukkan kemampuan KSP SPB untuk
menghasilkan laba dinilai rendah dibandingkan asset maupun modal sendiri yang digunakan.
Kata Kunci: koperasi simpan pinjam; analisa rasio keuangan; analisa kesehatan keuangan.
Pameungkeut Banda (SPB) dijadikan didapatkan hasil yang valid serta dapat
sebagai objek dalam penelitian ini adalah bermanfaat bagi pengambil keputusan
berangkat dari kenyataan yang untuk bisa melanjutkan usahanya agar lebih
menunjukkan Tasikmalaya adalah kota maju dan berkembang serta tujuan dari
cikal bakal berdirinya koperasi di koperasi tersebut bisa tercapai. Oleh karena
Indonesia. itu, penelitian ini ingin mengetahui
Data Dinas Koperasi, UMKM, kesehatan koperasi simpan pinjam
Perindustrian dan Perdagangan Kota Berdasarkan Aspek Permodalan,
Tasikmalaya, pada Desember 2015 dari 597 Manajemen, Likuiditas, Serta Kemandirian
koperasi yang tercatat, terdapat 162 dan Pertumbuhan Menurut Peraturan
koperasi yang tidak aktif. Fakta di KSP Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor
SPB, menjelang kedatangan tahun ajaran 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Empiris
baru sekolah, selalu menjadi catatan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
tersendiri. Memasuki momentum ini biasa Simpanan Pameungkeut Banda (SPB) di
diikuti dengan geliat kenaikan anggotanya. Tasikmalaya tahun 2015).
Koperasi ini berdiri sejak Oktober 1933,
hingga KSP SPB masih menunjukkan KAJIAN TEORI
perkembangan jumlah anggotanya. Per 31 Pengertian koperasi dapat dibedakan
Desember 2014, jumlah anggota KSP SPB menjadi dua yaitu pengertian umum dan
tercatat 2.383 orang. Ada penambahan menurut Undang-undang No. 25 Tahun
dibanding tahun sebelumnya, 179 orang. 1992. Pengertian secara umum: “Koperasi
Penambahan jumlah anggota tersebut adalah perkumpulan yang beranggotakan
memberi konsekuensi pada pertumbuhan orang-orang atau badan-badan hukum
assetnya. Pada akhir tahun 2014 tercatat koperasi yang memberikan kebebasan
asset sebesar Rp11,8 miliar ada tambahan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan
senilai Rp Rp 1,025 miliar atau tumbuh bekerja sama secara kekeluargaan
sekitar 9,5%. Dengan asset tersebut pada menjalankan usaha untuk mempertinggi
akhir tahun 2014 dibukukan sisa hasil usaha kesejahteraan para anggotanya” (Sonny,
sebesar Rp 71,5 juta. Posisi SHU dibanding 2003:1).
tahun buku sebelumnya, mengalami Pengertian Koperasi menurut
peningkatan 2,6%. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 yaitu:
Hal yang melatarbelakangi “Koperasi adalah Badan Usaha yang
permasalahan bahwa perlu dilakukan beranggotakan orang seorang. Badan
perhitungan kesehatan koperasi. Sedikitnya Hukum Koperasi melandaskan kegiatannya
minat kelompok intelektual melakukan berdasarkan Prinsip koperasi sekaligus
penelitian dan kajian dengan koperasi sebagai Gerakan Ekonomi Rakyat yang
sebagai obyek dapat dilihat dari semakin berdasarkan atas azas kekeluargaan.
jarangnya referensi atau tulisan-tulisan (Sonny, 2003:1).
yang membahas tentang koperasi sebab Menurut Zaki (2001:17) dalam
lebih banyak yang memilih kajian-kajian bukunya Intermediate Accounting,
perusahaan selain koperasi. Padahal kajian mendefinisikan laporan keuangan
ilmu koperasi dan manajemen koperasi di merupakan ringkasan dari suatu proses
perguruan tinggi diharapkan dapat memberi pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
kontribusi untuk perkembangan dan transaksi – transaksi keuangan yang terjadi
kemajuan perkoperasian di indonesia. selama tahun buku yang bersangkutan.
Penilaian kesehatan koperasi Sedangkan menurut Martono dan Harjito
digunakan untuk mengetahui seberapa (2003:51) laporan keuangan (financial
sehatnya koperasi dalam melaksanakan statement) merupakan ikhtisar mengenai
usahanya. Agar penilaian tersebut
3
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10
Rasio yang
Komponen Perhitungan Nilai Rasio
Dihitung
c Rasio Modal
Kecukupan d Tertimbang 1.c 8.219.614.128,50 x100%
Modal Sendiri I. Modal Sendiri 11.783.519.424,40
(perbandingan - Simpanan Pokok 100% : Rp 47.660.000,00
antara
modal sendiri - Simpanan Wajib 100% : Rp 5.065.936.715,00 = 69,76 %
- Dana
tertimbang dng Pemupukan
ATMR) Modal 100% : Rp 0,00
- Cadangan 100%
Umum : Rp 759.791.921,00
- Simwapin 50% : Rp 0,00
- SHU yang 50%
belum dibagi : Rp 35.773.875,00
II. Kewajiban
- Tabungan 50%
Koperasi : Rp 260.737.235,50
- Simpanan 50%
Berjangka : Rp -
- Beban YMH 50%
Dibayar : Rp 0,00
- Dana yang 50%
diterima : Rp 47.566.343,00
- Kewajiban lain- 50%
lain : Rp 2.002.148.039,00
8.219.614.128,50
Aktiva
e Tertimbang
Menurut
Resiko
(ATMR)
- Kas / Bank 0% : Rp 732.432.973,00
- Tabungan dan simpanan
berjangka 20% : Rp 104.294.894,00
- Surat-surat 50%
berharga : Rp 0,00
- Pinjaman yang diberikan
pada anggota 100% : Rp 10.735.312.000,00
- Pinjaman yang diberikan
pada calon
anggota
Koperasi lain
dan
anggotanya 100% : Rp 0,00
6
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10
Rasio yang
Komponen Perhitungan Nilai Rasio
Dihitung
- Penyertaan pada koperasi,
anggota dan 100%
pihak lain : Rp 26.986.758,00
- Pendapatan yang masih
harus diterima 50% : Rp 0,00
- Aktiva Tetap 70% : Rp 184.492.799,40
Rp 11.783.519.424,40
d. Rasio Modal Sendiri terhadap Total nilai rasio > 100% yang artinya modal
Asset sendiri akan mampu menjamin
Nilai rasio pada KSP SPB pinjaman diberikan yang berisiko.
menunjukkan angka 57,90%. Artinya Dengan demikian KSP SPB
dari seluruh asset yang dimiliki, dinyatakan sehat berdasarkan aspek
57,90% -nya berasal dari modal permodalan pada rasio Modal Sendiri
sendiri. Berdasarkan permen Koperasi terhadap Pinjaman Diberikan yang
dan UKM Nomor Berisiko.
14/Per/M.KUKM/XII/2009, angka f. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
rasio yang dinilai tinggi atau Nilai rasio pada KSP SPB
menunjukkan sehat ada pada rentang menunjukkan angka 69,76%, yang
nilai rasio 40% ≤ X ≤ 60%. Dengan artinya perbandingan antara modal
demikian KSP SPB dinyatakan sehat sendiri tertimbang dengan aktiva
berdasarkan aspek permodalan pada tertimbang menurut risiko(ATMR)
rasio Modal Sendiri terhadap Total sebesar 69,76%. Berdasarkan permen
Asset. Koperasi dan UKM Nomor
e. Rasio Modal Sendiri terhadap 14/Per/M.KUKM/XII/2009, angka
Pinjaman Diberikan yang Berisiko rasio yang dinilai tinggi atau
Nilai rasio pada KSP SPB menunjukkan sehat ada pada rentang
menunjukkan angka 121,90%. nilai rasio > 8%. Dengan demikian
Berdasarkan permen Koperasi dan KSP SPB dinyatakan sehat
UKM Nomor berdasarkan aspek permodalan pada
14/Per/M.KUKM/XII/2009, angka rasio kecukupan modal sendiri.
rasio yang dinilai tinggi atau
menunjukkan sehat ada pada rentang
Tabel 2. Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Simpenan Pameungkeut Banda
Berdasarkan Aspek Manajemen Pada Tahun 2015
Jumlah
Jumlah
Kriteria Penilaian Komponen Penilaian Jawaban
Pertanyaan
YA
a. Manajemen Umum 12 12
(Penilaian didasarkan b. Kelembagaan 6 6
atas jawaban " YA "dari 3
c. Manajemen Permodalan 5
masing-masing
komponen) d. Manajemen aktiva1.205 10 10
e. Manajemen Likuiditas 5 5
a. Rasio Kas dan Bank terhadap likuiditas pada rasio Rasio Kas+Bank
Kewajiban Lancar terhadap Kewajiban Lancar.
Nilai rasio pada KSP SPB menunjukkan b. Rasio Pinjaman Diberikan terhadap
angka 15,85%, yang artinya kewajiban Dana yang diterima
lancer yang miliki KSP SPB dijamin Berdasarkan rasio ini, koperasi yang
sebesar 15,85% dengan aktiva yang sehat akan berada pada rasio
paling likuid berupa kas+bank. 80%≤X<90%. Hasil perhitungan
Berdasarkan permen Koperasi dan menunjukkan rasio yang cukup tinggi
UKM Nomor untuk perbandingan pinjaman yang
14/Per/M.KUKM/XII/2009, angka rasio diberikan dibandingkan dana yang
yang dinilai tinggi atau menunjukkan diterima dan dapat dinyatakan KSP SPB
sehat jika memiliki rasio 15%<X≤ 20%. dalam keadaan sehat.
Dengan demikian KSP SPB dinyatakan
likuid atau sehat berdasarkan aspek
8
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10