Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ekonomi Manajemen

Volume 3 Nomor 1 (Mei 2017) 1-10


http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem
ISSN 2477-2275 (Print)

ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM


BERDASARKAN ASPEK PERMODALAN, MANAJEMEN,
LIKUIDITAS, SERTA KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN
(STUDI EMPIRIS SIMPENAN PAMEUNGKEUT BANDA (SPB) PADA KOPERASI
SIMPAN PINJAM (KSP) DI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015)
Dedeh Sri Sudaryantia,*, Nana Sahronib
a,b
Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya, Indonesia
*dedehsri@unsil.ac.id
Diterima: Januari 2017 Disetujui: Maret 2017 Dipublikasikan: Mei 2017

ABSTRACT
The purpose of this research was to identify and analyze Cooperative Health Savings and Loans
Based Capital, Management, Liquidity, and Independence and Growth. The method used is
descriptive method with primary and secondary data. The primary data of questionnaires for
assessing aspects of management, while secondary data, credit union financial reports from 2004 to
2015 year. Data collected by library research, interviews and questionnaires. The results showed
based on the aspect ratio of capital to assess three stated that KSP SPB in a healthy condition. Based
on the management aspects of otherwise healthy. Based on the liquidity aspect showed KSP SPB are
in the liquid state and healthy. Based on self-reliance and growth aspect also shows a low figure that
demonstrates the ability to generate profits SPB KSP rated lower than its own assets and capital
employed.
Keywords: credit unions; financial ratio analysis; financial health analysis.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kesehatan koperasi simpan
pinjam dilihat dari Aspek Permodalan, Aspek Manajemen, Aspek Likuiditas, serta Aspek
Kemandirian dan Pertumbuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
data primer dan sekunder. Data primer berupa isian kuesioner untuk penilaian aspek manajemen
sedangkan data sekunder berupa data laporan keuangan koperasi simpan pinjam tahun 2004-2015.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian
menunjukkan berdasarkan aspek permodalan dengan menilai tiga rasio dinyatakan bahwa KSP SPB
dalam kondisi sehat. Berdasarkan aspek manajemen dinyatakan sehat. Berdasarkan aspek likuiditas
menunjukkan KSP SPB berada pada keadaan likuid dan sehat. Berdasarkan aspek kemandirian dan
pertumbuhan juga menunjukkan angka yang rendah yang menunjukkan kemampuan KSP SPB untuk
menghasilkan laba dinilai rendah dibandingkan asset maupun modal sendiri yang digunakan.
Kata Kunci: koperasi simpan pinjam; analisa rasio keuangan; analisa kesehatan keuangan.

Pinjam, maka diperlukan bagi Departemen


PENDAHULUAN Koperasi baik di tingkat pusat maupun
Dalam rangka untuk mengetahui daerah untuk melaksanakan penilaian
apakah terdapat peningkatan atau kesehatan koperasi. Alasan mendasar
penurunan kinerja Koperasi Simpan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Simpanan
2
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

Pameungkeut Banda (SPB) dijadikan didapatkan hasil yang valid serta dapat
sebagai objek dalam penelitian ini adalah bermanfaat bagi pengambil keputusan
berangkat dari kenyataan yang untuk bisa melanjutkan usahanya agar lebih
menunjukkan Tasikmalaya adalah kota maju dan berkembang serta tujuan dari
cikal bakal berdirinya koperasi di koperasi tersebut bisa tercapai. Oleh karena
Indonesia. itu, penelitian ini ingin mengetahui
Data Dinas Koperasi, UMKM, kesehatan koperasi simpan pinjam
Perindustrian dan Perdagangan Kota Berdasarkan Aspek Permodalan,
Tasikmalaya, pada Desember 2015 dari 597 Manajemen, Likuiditas, Serta Kemandirian
koperasi yang tercatat, terdapat 162 dan Pertumbuhan Menurut Peraturan
koperasi yang tidak aktif. Fakta di KSP Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor
SPB, menjelang kedatangan tahun ajaran 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Empiris
baru sekolah, selalu menjadi catatan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
tersendiri. Memasuki momentum ini biasa Simpanan Pameungkeut Banda (SPB) di
diikuti dengan geliat kenaikan anggotanya. Tasikmalaya tahun 2015).
Koperasi ini berdiri sejak Oktober 1933,
hingga KSP SPB masih menunjukkan KAJIAN TEORI
perkembangan jumlah anggotanya. Per 31 Pengertian koperasi dapat dibedakan
Desember 2014, jumlah anggota KSP SPB menjadi dua yaitu pengertian umum dan
tercatat 2.383 orang. Ada penambahan menurut Undang-undang No. 25 Tahun
dibanding tahun sebelumnya, 179 orang. 1992. Pengertian secara umum: “Koperasi
Penambahan jumlah anggota tersebut adalah perkumpulan yang beranggotakan
memberi konsekuensi pada pertumbuhan orang-orang atau badan-badan hukum
assetnya. Pada akhir tahun 2014 tercatat koperasi yang memberikan kebebasan
asset sebesar Rp11,8 miliar ada tambahan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan
senilai Rp Rp 1,025 miliar atau tumbuh bekerja sama secara kekeluargaan
sekitar 9,5%. Dengan asset tersebut pada menjalankan usaha untuk mempertinggi
akhir tahun 2014 dibukukan sisa hasil usaha kesejahteraan para anggotanya” (Sonny,
sebesar Rp 71,5 juta. Posisi SHU dibanding 2003:1).
tahun buku sebelumnya, mengalami Pengertian Koperasi menurut
peningkatan 2,6%. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 yaitu:
Hal yang melatarbelakangi “Koperasi adalah Badan Usaha yang
permasalahan bahwa perlu dilakukan beranggotakan orang seorang. Badan
perhitungan kesehatan koperasi. Sedikitnya Hukum Koperasi melandaskan kegiatannya
minat kelompok intelektual melakukan berdasarkan Prinsip koperasi sekaligus
penelitian dan kajian dengan koperasi sebagai Gerakan Ekonomi Rakyat yang
sebagai obyek dapat dilihat dari semakin berdasarkan atas azas kekeluargaan.
jarangnya referensi atau tulisan-tulisan (Sonny, 2003:1).
yang membahas tentang koperasi sebab Menurut Zaki (2001:17) dalam
lebih banyak yang memilih kajian-kajian bukunya Intermediate Accounting,
perusahaan selain koperasi. Padahal kajian mendefinisikan laporan keuangan
ilmu koperasi dan manajemen koperasi di merupakan ringkasan dari suatu proses
perguruan tinggi diharapkan dapat memberi pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
kontribusi untuk perkembangan dan transaksi – transaksi keuangan yang terjadi
kemajuan perkoperasian di indonesia. selama tahun buku yang bersangkutan.
Penilaian kesehatan koperasi Sedangkan menurut Martono dan Harjito
digunakan untuk mengetahui seberapa (2003:51) laporan keuangan (financial
sehatnya koperasi dalam melaksanakan statement) merupakan ikhtisar mengenai
usahanya. Agar penilaian tersebut
3
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

keadaaan keuangan suatu perusahaan pada menyimpulkan berdasarkan fakta-fakta


suatu saat tertentu. pada masa penelitian berlangsung atau
Menurut Moeljadi (2006:43) analisis masa sekarang. Suatu riset deskriptif dapat
keuangan merupakan suatu penilaian dimaksudkan untuk meneliti suatu
terhadap kinerja perusahaan pada waktu kelompok atau individu manusia, suatu set
yang lalu dan prospek pada masa depan. kondisi, atau riset terhadap suatu objek atau
Melalui analisis keuangan diharapkan dapat hal apa pun (A. Gima, 2008:37).
diketahui kekuatan dan kelemahan Jenis dan Sumber Data
perusahaan dengan menggunakan informasi Jenis data yang digunakan dalam penelitian
yang terdapat dalam laporan keuangan ini adalah data kuantitatif yang diperoleh
(financial statement). dari laporan keuangan koperasi simpan
Salah satu alat yang dapat digunakan pinjam Simpenan Pameungkeut Banda di
untuk mengukur kinerja keuangan adalah kota Tasikmalaya tahun 2015 dan data
dengan menggunakan analisis rasio. kualitatif berupa isian kuesioner untuk
Menurut Munawir (2003:33), analisis rasio aspek manajemen.
merupakan suatu metode analisa untuk Data yang digunakan dalam penelitian ini
mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu adalah data primer dan data sekunder. Data
dalam neraca atau laba/rugi secara individu primer pada penelitian ini berupa data
atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. kuesioner yang memuat pertanyaan-
Penilaian tingkat kesehatan koperasi pertanyaan seputar aspek manajemen. Data
merupakan hal yang penting untuk sekunder, yaitu data yang diperoleh dari
dilakukan karena untuk menilai sejauhmana sumber bukan asli yang memuat informasi
kinerja, kelayakan usaha, dan kelangsungan tersebut, dalam hal ini adalah data laporan
hidup dari koperasi tersebut. Pengukuran keuangan pertanggung jawaban pengurus
tingkat kesehatan koperasi diukur dari dan hasil pemeriksaan pengawas koperasi
beberapa aspek berdasarkan Peraturan simpan pinjam Simpenan Pameungkeut
Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor Banda tahun 2015
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Populasi dan Sampel
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Penelitian ini tidak meneliti populasi dan
Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam sampel. Penelitian ini adalah penelitian
Koperasi: Penilaian kesehatan merupakan studi kasus untuk Koperasi Simpan Pinjam
hasil penilaian kuantitatif atas berbagai Simpenan Pameungkeut Banda tahun 2015.
aspek yang berpengaruh terhadap kondisi Metode Analisis Data
suatu koperasi. Melalui penilaian Aspek Penilaian kesehatan koperasi
Permodalan, Aspek Kualitas Aktiva simpan pinjam dilakukan dengan cara:
Produktif, Aspek Manajemen, Aspek A. Menghitung rasio dari aspek-aspek
Efisiensi, Aspek Kemandirian dan yang dinilai, Perhitungan setiap aspek
pertumbuhan, Aspek Likuiditas dan Aspek dihitung berdasarkan Peraturan
jati diri Koperasi. Aspek-aspek tersebut Menteri Negara Koperasi dan UKM
diberikan bobot penilaian sesuai dengan Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009
besarnya pengaruh terhadap kesehatan sebagai berikut:
koperasi. 1. Aspek Permodalan
a. Rasio modal sendiri terhadap
METODE PENELITIAN total asset, dihitung:
Metode penelitian yang akan digunakan 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Rasio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%
adalah Metode Deskriptif. Metode
b. Rasio Modal Sendiri terhadap
deskriptif adalah riset yang berupaya
Pinjaman Diberikan yang
mengumpulkan data, menganalisis secara
Berisiko, dihitung:
kritis atas data-data tersebut dan
4
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

Rasio = a. Rasio Kas+Bank terhadap


𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 Kewajiban Lancar, dihitung:
𝑥 100%
𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝐾𝑎𝑠+𝐵𝑎𝑛𝑘
c. Rasio Kecukupan Modal Rasio = 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝐴𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥 100%
Sendiri, dihitung: b. Rasio Pinjaman Diberikan
terhadap Dana yang diterima,
Rasio = dihitung:
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑥 100% Rasio =
𝐴𝑇𝑀𝑅
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
B. Aspek Manajemen. Perhitungan nilai 𝑥 100%
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
didasarkan kepada hasil penilaian atas D. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan.
jawaban pertanyaan dari kuesioner Aspek ini didasarkan pada rentabilitas
yang dibagikan untuk menilai aspek asset, rentabilitas modal sendiri, dan
manajemen terhadap seluruh kemandirian operasional pelayanan.
komponen dengan komposisi Dalam menilai kesehatan KSP
pertanyaan sebagai berikut: berdasarkan aspek ini, digunakan:
a. Manajemen umum 12 pertanyaan a. Rasio Rentabilitas Asset, dihitung:
(bobot 3 atau 0,25 nilai untuk 𝑆𝐻𝑈 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
setiap jawaban pertanyaan “ya”). Rasio = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
b. Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri,
3 atau 0,25 nilai untuk setiap dihitung:
jawaban pertanyaan “ya”). Rasio=
𝑆𝐻𝑈 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
c. Manajemen permodalan 5 𝑥 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai c. Rasio Kemandirian Operasional
untuk setiap jawaban pertanyaan Pelayanan, dihitung:
“ya”). 𝑆𝐻𝑈 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
d. Manajemen aktiva 10 pertanyaan Rasio = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%
(bobot 3 atau 0,3 nilai untuk
setiap jawaban pertanyaan “ya”). HASIL DAN PEMBAHASAN
e. Manajemen likuiditas 5 Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan
pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai Pinjam Simpenan Pameungkeut Banda
untuk setiap pertanyaan “ya”). Berdasarkan Aspek Permodalan Pada
C. Aspek Likuiditas, adalah rasio antara Tahun 2015
pinjaman yang diberikan terhadap dana Berikut perhitungan rasio aspek
yang diterima. Berdasarkan aspek permodalan koperasi simpan pinjam
likuiditas kesehatan koperasi dinilai Simpenan Pameungkeut Banda di Kota
berdasarkan: Tasikmalaya tahun 2015 yang digunakan
untuk menilai tingkat kesehatan:
Tabel 1. Perhitungan Rasio Aspek Permodalan
Rasio yang
Komponen Perhitungan Nilai Rasio
Dihitung
a Rasio Modal a. Modal Sendiri 1.a 6.812.936.386,00 x100%
Sendiri
- Simpanan Pokok : Rp 47.660.000,00 11.765.839.623,00
terhadap Total
Asset. - Simpanan Wajib : Rp 5.065.936.715,00
- Dana Pemupukan Modal : Rp 0,00 = 57,90 %
- Cadangan Umum : Rp 759.791.921,00
- Cadangan Tujuan Resiko : Rp 868.000.000,00
- Simpanan Khusus : Rp 0,00
- SHU yang belum dibagi : Rp 71.547.750,00
: Rp 6.812.936.386,00
5
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

Rasio yang
Komponen Perhitungan Nilai Rasio
Dihitung

b Rasio Modal b Total Asset : Rp 11.765.839.623,00 1.b 6.812.936.386,00 x100%


Sendiri 5.621.715.285,00
Terhadap Pinjaman diberikan yang
Pinjaman c.
beresiko : Rp 5.621.715.285,00 = 121,19 %
diberikan
beresiko

c Rasio Modal
Kecukupan d Tertimbang 1.c 8.219.614.128,50 x100%
Modal Sendiri I. Modal Sendiri 11.783.519.424,40
(perbandingan - Simpanan Pokok 100% : Rp 47.660.000,00
antara
modal sendiri - Simpanan Wajib 100% : Rp 5.065.936.715,00 = 69,76 %
- Dana
tertimbang dng Pemupukan
ATMR) Modal 100% : Rp 0,00
- Cadangan 100%
Umum : Rp 759.791.921,00
- Simwapin 50% : Rp 0,00
- SHU yang 50%
belum dibagi : Rp 35.773.875,00

II. Kewajiban
- Tabungan 50%
Koperasi : Rp 260.737.235,50
- Simpanan 50%
Berjangka : Rp -
- Beban YMH 50%
Dibayar : Rp 0,00
- Dana yang 50%
diterima : Rp 47.566.343,00
- Kewajiban lain- 50%
lain : Rp 2.002.148.039,00
8.219.614.128,50

Aktiva
e Tertimbang
Menurut
Resiko
(ATMR)
- Kas / Bank 0% : Rp 732.432.973,00
- Tabungan dan simpanan
berjangka 20% : Rp 104.294.894,00
- Surat-surat 50%
berharga : Rp 0,00
- Pinjaman yang diberikan
pada anggota 100% : Rp 10.735.312.000,00
- Pinjaman yang diberikan
pada calon
anggota
Koperasi lain
dan
anggotanya 100% : Rp 0,00
6
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

Rasio yang
Komponen Perhitungan Nilai Rasio
Dihitung
- Penyertaan pada koperasi,
anggota dan 100%
pihak lain : Rp 26.986.758,00
- Pendapatan yang masih
harus diterima 50% : Rp 0,00
- Aktiva Tetap 70% : Rp 184.492.799,40
Rp 11.783.519.424,40

d. Rasio Modal Sendiri terhadap Total nilai rasio > 100% yang artinya modal
Asset sendiri akan mampu menjamin
Nilai rasio pada KSP SPB pinjaman diberikan yang berisiko.
menunjukkan angka 57,90%. Artinya Dengan demikian KSP SPB
dari seluruh asset yang dimiliki, dinyatakan sehat berdasarkan aspek
57,90% -nya berasal dari modal permodalan pada rasio Modal Sendiri
sendiri. Berdasarkan permen Koperasi terhadap Pinjaman Diberikan yang
dan UKM Nomor Berisiko.
14/Per/M.KUKM/XII/2009, angka f. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
rasio yang dinilai tinggi atau Nilai rasio pada KSP SPB
menunjukkan sehat ada pada rentang menunjukkan angka 69,76%, yang
nilai rasio 40% ≤ X ≤ 60%. Dengan artinya perbandingan antara modal
demikian KSP SPB dinyatakan sehat sendiri tertimbang dengan aktiva
berdasarkan aspek permodalan pada tertimbang menurut risiko(ATMR)
rasio Modal Sendiri terhadap Total sebesar 69,76%. Berdasarkan permen
Asset. Koperasi dan UKM Nomor
e. Rasio Modal Sendiri terhadap 14/Per/M.KUKM/XII/2009, angka
Pinjaman Diberikan yang Berisiko rasio yang dinilai tinggi atau
Nilai rasio pada KSP SPB menunjukkan sehat ada pada rentang
menunjukkan angka 121,90%. nilai rasio > 8%. Dengan demikian
Berdasarkan permen Koperasi dan KSP SPB dinyatakan sehat
UKM Nomor berdasarkan aspek permodalan pada
14/Per/M.KUKM/XII/2009, angka rasio kecukupan modal sendiri.
rasio yang dinilai tinggi atau
menunjukkan sehat ada pada rentang
Tabel 2. Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Simpenan Pameungkeut Banda
Berdasarkan Aspek Manajemen Pada Tahun 2015
Jumlah
Jumlah
Kriteria Penilaian Komponen Penilaian Jawaban
Pertanyaan
YA
a. Manajemen Umum 12 12
(Penilaian didasarkan b. Kelembagaan 6 6
atas jawaban " YA "dari 3
c. Manajemen Permodalan 5
masing-masing
komponen) d. Manajemen aktiva1.205 10 10
e. Manajemen Likuiditas 5 5

Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil untuk menilai aspek manajemen.


penilaian atas jawaban “ya” atas Berdasarkan hasil jawaban kuesioner dapat
pertanyaan dari kuesioner yang dibagikan disimpulkan bahwa koperasi simpan
7
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

pinjam Simpenan Pameungkeut Banda Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan


berada pada penilaian sehat berdasarkan Pinjam Simpenan Pameungkeut Banda
Aspek Manajemen dengan komponen Berdasarkan Aspek Likuiditas Pada
penilaian Manajemen Umum, Manajemen Tahun 2015
Kelembagaan, Manajemen Permodalan, Berikut perhitungan rasio aspek
Manajemen Aktiva, dan Manajemen likuiditas koperasi simpan pinjam
Likuiditas. Hampir seluruh kompenen Simpenan Pamenungkeut Banda di Kota
dijawab ya, kecuali dari komponen Tasikmalaya tahun 2015 yang digunakan
manajemen permodalan, terdapat 2 untuk menilai tingkat kesehatan:
pertanyaaan bernilai jawaban Tidak
Tabel 3. Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Simpenan Pameungkeut Banda
Berdasarkan Aspek Likuiditas Pada Tahun 2015
Rasio yang Dihitung Komponen Perhitungan Nilai Rasio
A Rasio Kas a Kas+Bank : Rp 732.432.973,00 a 732.432.973,00 x100%
(Kas+Bank 4.620.903.237,00
Dibandingkan b Kewajiban
Kewajiban Lancar ) Lancar : Rp 4.620.903.237,00
= 15,85 %
B Rasio volume c Pinjaman
pinjaman diberikan : Rp 10.735.312.000 b 10.735.312.000,00 x100%
terhadap dana yang 11.765.839.623,00
diterima d Dana Yang
diterima
- Modal Sendiri : Rp 6.812.936.386,00
- Modal Pinjaman : Rp 4.431.428.766,00
- Kewajiban lain : Rp 0,00 = 91,24 %
- Tabungan
koperasi : Rp 521.474.471,00
- Simpanan
Berjangka : Rp 0,00
Rp 11.765.839.623,00

a. Rasio Kas dan Bank terhadap likuiditas pada rasio Rasio Kas+Bank
Kewajiban Lancar terhadap Kewajiban Lancar.
Nilai rasio pada KSP SPB menunjukkan b. Rasio Pinjaman Diberikan terhadap
angka 15,85%, yang artinya kewajiban Dana yang diterima
lancer yang miliki KSP SPB dijamin Berdasarkan rasio ini, koperasi yang
sebesar 15,85% dengan aktiva yang sehat akan berada pada rasio
paling likuid berupa kas+bank. 80%≤X<90%. Hasil perhitungan
Berdasarkan permen Koperasi dan menunjukkan rasio yang cukup tinggi
UKM Nomor untuk perbandingan pinjaman yang
14/Per/M.KUKM/XII/2009, angka rasio diberikan dibandingkan dana yang
yang dinilai tinggi atau menunjukkan diterima dan dapat dinyatakan KSP SPB
sehat jika memiliki rasio 15%<X≤ 20%. dalam keadaan sehat.
Dengan demikian KSP SPB dinyatakan
likuid atau sehat berdasarkan aspek
8
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

Tabel 4. Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Simpenan Pameungkeut Banda


Berdasarkan Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Pada Tahun 2015

Rasio yang Dihitung Komponen Perhitungan Nilai Rasio


A Rasio a SHU sebelum Pajak : Rp 71.547.750,00 a 71.547.750,00 x100%
Rentabilitas Asset 11.765.839.623,00
(SHU sebelum
b Total Asset : Rp 11.765.839.623,00
bunga + pajak
terhadap total
asset)
= 0,61 %
B Rentabilitas c SHU bagian anggota : Rp 35.773.875,00 b 35.773.875,00 x100%
Modal sendiri 6.812.936.386,00
(SHU bagian
d Modal Sendiri : Rp 6.812.936.386,00
anggota terhadap
modal sendiri)
= 0,53 %
C Kemandirian e Partisipasi Netto : Rp 79.497.751,00 c 79.497.751,00 x100%
Operasional 413.439.250,00
Pelayanan
(Partisipasi netto
dibandingkan Beban Usaha pada
: Rp 318.681.470,00
beban usaha + f Anggota = 19,23 %
beban Beban Perkoperasian : Rp 94.757.780,00
perkoperasian) Rp 413.439.250,00

a. Rasio Rentabilitas Asset c. Rasio Kemandirian Operasional


Berdasarkan rasio ini, koperasi yang Pelayanan
sehat harus menunjukkan nilai rasio Berdasarkan rasio ini koperasi yang
>10%. Artinya keuntungan yang sehat harus menunjuan angka > 100%.
diperoleh koperasi minimal 10% dari Berdasarkan hasil perhitungan, rasio
asset yang digunakan. Berdasarkan hasil kemandirian operasional pelayanan
perhitungan, rasio rentabilitas asset pada sebesar 19,23%. Angka ini
KSP SPB hanya sebesar 0,61% yang menunjukkan KSP SPB kurang mandiri
menunjukkan KSP SPB hanya mampu untuk menanggulangi biaya operasional
menghasilkan keuntungan sebesar pelayanan.
0,61% dari asset yang digunakannya.
b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri SIMPULAN
Berdasarkan rasio ini, koperasi yang 1. Aspek Permodalan:
sehat akan menunjukan rasio ≥ 5%. a. KSP SPB dinyatakan sehat
Artinya keuntungan yang diperoleh berdasarkan aspek permodalan
koperasi minimal 5% dari modal sendiri pada rasio Modal Sendiri terhadap
yang digunakan. Berdasarkan hasil Total Asset.
perhitungan, rasio rentabilitas modal b. KSP SPB dinyatakan sehat
sendiri pada KSP SPB pada tahun 2015 berdasarkan aspek permodalan
hanya sebesar 0,53%. Yang pada rasio Modal Sendiri terhadap
menunjukkan KSP SPB hanya mampu Pinjaman Diberikan yang Berisiko.
menghasilkan keuntungan bagi anggota c. KSP SPB dinyatakan sehat
sebesar 0,53% dari modal sendiri yang berdasarkan aspek permodalan
digunakan. pada rasio kecukupan modal
sendiri.
9
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

2. Aspek Manajemen. Berdasarkan aspek menjadikannya lebih baik lagi.


manajemen, KSP SPB dinyatakan Penilaian aspek kemandirian dan
sehat. pertumbuhan yang dinilai berdasarkan
3. Aspek Likuiditas rasio rentabilitas asset dan rentabilitas
a. Nilai angka rasio perbandingan modal sendiri, menunjukkan tingkat
Kas+Bank dengan kewajiban lancar rentabilitas yang rendah. Sebaiknya
menunjukkan KSP SPB dalam koperasi simpan pinjam perlu lebih
kondisi likuid dan sehat. mengoptimalkan dana yang diterima
b. Hasil perhitungan menunjukkan agar dapat disalurkan pada pinjaman
rasio yang cukup tinggi untuk yang menghaasilkan keuntungan bagi
perbandingan pinjaman yang koperasi.
diberikan dibandingkan dana yang 2. Bagi peneliti selanjutnya
diterima dan kondisinya dinyatakan Penelitian ini menggunakan analisa
sehat. deskriptif. Bagi peneliti selanjutnya
4. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan sebaiknya juga menggunakan analisa
a. rasio rentabilitas asset pada KSP uji hipotesis dengan melihat rasio-rasio
SPB hanya sebesar 0,61% yang keuangan yang berlaku umum dalam
menunjukkan KSP SPB hanya manajemen keuangan agar diketahui
mampu menghasilkan keuntungan variable-variabel apa yang
sebesar 0,61% dari asset yang mempengaruhi perkembangan
digunakannya. koperasi.
b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio rentabilitas modal sendiri
pada KSP SPB pada tahun 2015 REFERENSI
hanya sebesar 0,53% yang A. Gima Sugiama. (2008). Metode Riset
menunjukkan KSP SPB hanya Bisnis dan Manajemen. Bandung:
mampu menghasilkan keuntungan Guardaya Intimarta.
bagi anggota sebesar 0,53% dari
Albert Budiyanto dan Soleh. (2013).
modal sendiri yang digunakan.
Analisis Tingkat Kesehatan
c. Rasio Kemandirian Operasional
Koperasi Kartika Kuwer Jaya.
Pelayanan
Jurnal Esensi. Volume 16 Nomor
Berdasarkan hasil perhitungan,
1.
rasio kemandirian operasional
pelayanan sebesar 19,23%. Angka Brigham, F. Eugene & Houston, Joel F.
ini menunjukkan KSP SPB kurang (2006). Fundamental of Financial
mandiri untuk menanggulangi Management. Edisi 10. Penerbit
biaya operasional pelayanan. Salemba Empat, Jakarta
Dedi Kosasih. (2013). Analisis Rasio
Saran Keuangan pada Koperasi
1. Bagi koperasi simpan pinjam Simpenan Karyawan Aneka Pangan
Pameungkeut Banda Nusantara (KOPKANUS) PT
Dengan adanya peraturan tentang Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
penilaian kesehatan koperasi simpan Purwakarta. Jurnal Manajemen.
pinjam, maka dapat diketahui kondisi Volume 10 Nomor 3.
kesehatan masing-masing koperasi.
Dengan demikian, jika setelah Marihot Manulang, dkk. (2005).
penilaian diketahui ada beberapa aspek Pengantar Manajemen Keuangan.
yang tidak sehat di dalam koperasi, Yogyakarta, ANDI Yogyakarta.
maka diharapkan dapat dibenahi dan
10
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 3(1) (Mei 2017) 1-10

Martono & Agus Harjito. (2005). Lombok Timur – Lombok. Ganec


Manajemen Keuangan. Ekonisia: Swara, Volume 10 Nomor 1 Maret
Yogyakarta. 2016.
Moeljadi. (2006). Manajemen Keuangan: Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. (2006).
Pendekatan Kuantitatif dan Dasar-Dasar Manajemen
Kualitatif Edisi Pertama Cetakan Keuangan. Yogyakarta, UPP STIM
Pertama. Bayumedia Publishing, YKPN.
Malang. S. Munawir. (2005). Analisis Laporan
Rina dan Erny. (2014). Analisis Kinerja Keuangan. Liberty,
Keuangan pada Koperasi Syariah Yogyakarta.Tasikplus. (2016)
di Purwokerto Barat. Prosiding http://www.tasikplus.com/berita/so
Seminar Hasil Penelitian LPPM sial/796-bukukan-aset-rp-11-8-di-
UMP 2014. ISBN 978-602-14930- akhir-tahun-buku-2014. diakses
2-1. Purwokerto. pada tanggal 21 Maret 2016.
Sahrul Ihsan. (2016). Prospek Kinerja Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Keuangan pada Koperasi Simpan Usaha Kecil Menengah Nomor
Pinjam Universitas Gunung Rinjani 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

Anda mungkin juga menyukai