Rizki Hikmawan1
Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Purwakarta
hikmariz@upi.edu
Mamad Kasmad3
Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Purwakarta
mamadkasmad@upi.edu
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran
berbasis konsep Ikigai untuk mendukung ketercapaian High Order Thinking Skills
(HOTS). Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah dalam penelitian,
maka metode yang digunakan adalah Research and Development (RnD). Prosedur
RnD berdasarkan modifikasi Sukmadinata (2007: 182) yaitu (1) Studi
Pendahuluan yang terdiri dari studi pustaka, survei lapangan, dan penyusunan
draft produk, (2) Pengembangan yang terdiri dari uji coba terbatas dan uji coba
lebih luas, dan (3) Penyempurnaan Produk. Pada tahap studi pendahuluan,
penelitian dilaksanakan terhadap mahasiswa PGSD UPI Kampus Purwakarta
sebanyak 98 orang mahasiswa (10 pria dan 88 wanita) pada mata kuliah
Pedagogik dengan sub-tema Theory of Education. Data kuantitatif didapatkan
dengan instrumen tes berbasis pada HOTS yang terdiri dari analisis (C4), evaluasi
(C5), dan kreasi (c6). Untuk mendukung interpretasi data kuantitatif dilakukan
pengambilan data kualitatif melalui wawancara secara online yang bersifat open
question.
Kata Kunci: Ikigai, HOTS, teori pendidikan
ABSTRACT
The purpose of this research is to produce Ikigai concept based learning model to
support High Order Thinking Skills (HOTS) achievement. In accordance with research
objectives and nature of the problem in research, then the method used is Research and
Development (RnD). The RnD procedure based on Sukmadinata modification (2007: 182)
is (1) Preliminary study consisting of literature study, field survey, and drafting of
255
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon 2018
Cirebon, 21 April 2018
product, (2) Development consisting of uji coba terbatas and uji coba lebih luas, and (3)
Product Improvements. In the preliminary study stage, the research was conducted on
PGSD UPI students Purwakarta Campus as many as 98 students (10 men and 88 women)
in Pedagogic subject with sub theme of Theory of Education. Quantitative data were
obtained with HOTS-based test instruments consisting of analysis (C4), evaluation (C5),
and creation (c6). To support the interpretation of quantitative data is done qualitative
data retrieval through interviews online which is open question.
Keywords: Ikigai, HOTS, Theory of Education
PENDAHULUAN
Ikigai merupakan konsep budaya Jepang yang memiliki arti dalam “alasan
untuk hidup” atau dapat juga diartikan “alasan untuk bangun di pagi hari”.
Konsep tersebut dapat juga dikaitkan dengan teori terkemuka hierarchy of needs
dari Maslow. Kedua konsep tersebut memiliki tujuan untuk menjabarkan langkah
mencapai aktualisasi diri.
Aktualisasi diri merupakan salah satu motivasi manusia menempuh
pendidikan. Ornstein (2011: 192) berpendapat terdapat 4 tujuan utama pendidikan
yaitu transmit culture, provide socio-economy skills, develop critical-thingking
skills, dan agent of change. Keempat tujuan tersebut dapat dicapai dengan
menempuh proses pendidikan yang panjang untuk meningkatkan kemampuan
berpikir. Kemampuan berpikir secara garis besar dapat dikategorikan menjadi dua
yaitu Low Order Thinking Skills (LOTS) dan High Order Thinking Skills (HOTS).
Di dunia pendidikan, LOTS dan HOTS diperoleh siswa melalui pengalaman
belajar dalam sebuah proses pembelajaran, kemudian dalam rangka memastikan
bahwa siswa telah memiliki kompetensi yang diharapkan perlu dilakukan kegiatan
penilaian pendidikan. Sangat disayangkan, berdasarkan hasil studi pustaka dan
survey awal di beberapa lembaga pendidikan formal setingkat universitas
diperoleh temuan bahwa model pembelajaran dan instrumen penilaian yang
digunakan ternyata hanya mengakomodasi peserta didik untuk mengembangkan
LOTS saja. Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya kompetensi peserta
didik dalam menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta.
Pembekalan kompetensi di dunia pendidikan tidak lepas dari kegiatan
evaluasi, penilaian, pengukuran, dan instrumen tes & non tes. Kompetensi yang
diharapkan dari peserta didik dinyatakan dalam tujuan pembelajaran umum yang
harus dikuasai atau ditampilkan setelah proses pembelajaran selesai (Jones et all,
2002). Teknik pemberian informasi dan instrumen penilaian yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar menjadi kunci dalam meningkatkan motivasi
belajar. Peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran aktif yang berpusat pada peserta didik dan
256
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon 2018
Cirebon, 21 April 2018
257
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon 2018
Cirebon, 21 April 2018
METODE PENELITIAN
258
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon 2018
Cirebon, 21 April 2018
A O X1 O
Proses dan hasil uji coba dievaluasi menggunakan metode evaluatif untuk
menyempurnakan produk. Metode evaluatif yang digunakan adalah formative
evaluation.
259
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon 2018
Cirebon, 21 April 2018
Pada tabel 1, terlihat bahwa berdasarkan validasi ahli didapatkan nilai rata-
rata sebesar 3.25 untuk komponen pemahaman peserta didik, 3.5 untuk komponen
kurikulum, 3.25 untuk komponen perancangan pembelajaran, 3.25 untuk
komponen pelaksanaan pembelajaran, 3.25 untuk pelaksanaan pembelajaran, 3.75
untuk komponen pemanfaatan teknologi, 4 untuk komponen pengembangan
peserta didik, 3.25 untuk komponen evaluasi pembelajaran, dan 3.25 untuk
komponen refleksi. Rerata yang didapatkan sebesar 3.43, nilai tersebut
260
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon 2018
Cirebon, 21 April 2018
Pada gambar 4, terlihat bahwa rerata hasil pretest untuk HOTS kategori C4
menganalisis adalah sebesar 80, C5 mengevaluasi 40, dan C6 mencipta sebesar
35. Temuan ini menggambarkan bahwa peserta didik masih belum memiliki
HOTS yang mumpuni terutama kategori C5 dan C6.
Penelitian berjalan sesuai prosedur yang telah direncanakan dan dengan status
setiap instrumen penelitian telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian
telah melalui pada tahap validasi ahli dan telah diperoleh hasil bahwa produk
model pembelajaran Ikigai tahap 1 dapat digunakan tanpa revisi. Saat ini
penelitian berada pada tahap awal uji coba terbatas dan telah berjalan selama 3
kali pertemuan dari 12 pertemuan yang ditargetkan.
Hasil pre-test bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan awal
siswa sebelum diberikan perlakuan. Hal ini juga menggambarkan kondisi
lapangan terkini di lokasi penelitian. Walaupun ditemukan fakta bahwa
kemampuan C5 dan C6 peserta didik, namun masih dapat dianggap wajar
mengingat pemberian informasi mengenai materi masih sepenuhnya selesai.
Perlakuan kemudian diberikan dengan menggunakan produk selama kegiatan
belajar mengajar. Selama proses KBM berlangsung, temuan-temuan yang
didapatkan akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk
penyempurnaan produk.
261
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon 2018
Cirebon, 21 April 2018
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
262