php/IJEETI
and Teaching Innovation Vol.1, No. 2, 2022 DOI : http:-
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effectiveness of implementing the Program
Penjurusan curriculum at Madrasah Ibtida’iyah Plus Kuncen. The researcher used Stufflebeam’s
CIPP evaluation model. Data collection techniques in this study include interviews, documentation,
and observation. The data validity technique uses triangulation. Data analysis techniques include
data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. it is shown from
the research that the implementation of the curriculum Program Penjurusan has been carried
out properly and effectively, 1) In the context aspect, the basis for the preparation and purpose
of implementing the curriculum of the majors program was in accordance with the applicable
references. 2) The input aspect is appropriate because of the support from certified teachers. 3) In
the aspect of the process, the implementation of learning has been guided by the implementation
plan of learning and the assessment of student learning outcomes is appropriate, 4) Parents
of students obtain reports on student learning outcomes and certificates of interest and talent.
Keywords: Curriculum Evaluation, CIPP Evaluation Model, Program Penjurusan Curriculum
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan kurikulum program
penjurusan yang dilaksanakan di Madrasah Ibtida’iyah Plus Kuncen. Evaluasi adalah bentuk
kegiatan yang dilaksanakan untuk menilai dan mengkaji suatu hal. Model evaluasi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu model evaluasi CIPP yang dicetuskan oleh Stufflebeam. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk penelitian evaluasi. Model evaluasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model evaluasi CIPP yang mengevaluasi kurikulum
berdasarkan beberapa komponen yaitu, 1) Konteks, 2) Input, 3) Proses, 4) Produk. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi.
Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data meliputi pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan, 1)
Pada aspek konteks, dasar penyusunan dan tujuan penerapan kurikulum program penjurusan
sudah sesuai dengan acuan yang berlaku sehingga aspek konteks termasuk kategori efektif.
2) Aspek Input sudah sesuai karena dukungan dari guru-guru yang telah tersertifikasi. 3) Pada
aspek proses, pelaksanaan pembelajaran berpedoman kepada RPP dan penilaian hasil belajar
siswa sudah sesuai meskipun di masa pandemi covid-19 pelaksanaannya terbatas, 4) Aspek
produk, siswa mendapat laporan hasil belajar dan sertifikat minat bakat.
Kata Kunci: Evaluasi Kurikulum, Model Evaluasi CIPP, Kurikulum Program Penjurusan
Evaluasi Implementasi Kurikulum Program Penjurusan
di MI Ma’arif Plus Kuncen Seloboro Salam Magelang 25
dengan mudah memahami hasil penelitian yang yang diperoleh berupa fenomena dan kenyataan
berbentuk angka-angka. Penelitian tersebut yang muncul dilapangan. Berdasarkan data
memberi kontribusi bahwa cara penyajian hasil yang terkumpul tersebut peneliti kemudian
penelitian yang berbeda tentu akan cocok untuk membuat dan menafsirkan makna data temuan
orang tertentu terutama yang paham tentang dengan berupaya menarik kesimpulan dari data
penyajian berbentuk angka-angka. Peneliti yang telah diperoleh. Instrument utama dalam
menggunakan penelitian kualitatif supaya dapat penelitian evaluasi kualitatif adalah peneliti
menggambarkan dengan jelas hasil temuan sendiri (12).
yang diperoleh. Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif
Plus Kuncen Seloboro Salam Magelang pada
METODE PENELITIAN
bulan Desember tahun 2021 dan bulan januari
Jenis penelitian yang digunakan adalah
2022. Peneliti menggunakan triangulasi sumber
penelitian evaluatif. Jenis ini dipilih karena
dan triangulasi teknik sebagai teknik keabsahan
berorientasi kepada analisis berdasarkan
data dalam penelitian ini.
pendekatan evaluasi program. Selain itu jenis
Teknik analisis data yang digunakan
penelitian ini juga menganalisis kurikulum
dalam penelitian ini adalah teknik Miles and
dengan memperhatikan variable-variabel
Huberman. Teknik analisis data merupakan
yang terdapat dalam evaluasi model CIPP.
proses menyusun sistematis hasil yang
Pendekatan ini sangat cocok sebagai metode
diperoleh dari wawancara, observasi, dan
dalam penelitian ini, karena penelitian ini
dokumentasi sehingga mudah untuk dipahami.
mengungkapkan sejauhmana implementasi
Analisis data yang digunakan dalam penelitin
dan evaluasi kurikulum program penjurusan.
memiliki 4 langkah yaitu, pengumpulan data,
Data hasil penelitian yang diperoleh dalam
reduksi data, penyajian data dan penarikan
penelitian ini akan menunjukkan makna dan nilai
kesimpulan (8).
penting dari implementasi kurikulum program
penjurusan di MI Ma’arif Plus Kuncen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode penelitian yang digunakan Implementasi Program Penjurusan di MI
dalam penelitian ini adalah evaluasi kualitatif. Ma’arif Plus Kuncen
Penelitian kualitatif merupakan salah satu Lokasi evaluasi implementasi program
metode penelitian yang digunakan dalam penjurusan dilaksanakan di Madrasah Ibtida’iyah
melakukan evaluasi program. Penelitian (MI) Ma’arif Plus Kuncen dengan alamat Jalan
Kualitatif merupakan bentuk penelitian yang KR Jalalain No 9 RT 01 RW 02 Dusun Kuncen
memiliki permasalahan penelitian yang Desa Seloboro Kecamatan Salam Kabupaten
jangkauannya masih kecil yang kemudian Magelang. Alasan dipilihnya Madrasah
mengalami pengembangan pada saat penelitian Ibtida’iyah (MI) Ma’arif Plus Kuncen sebagai
dilakukan. Pengumpulan data dalam penelitian lokasi penelitian disebabkan beberapa aspek di
kualitatif memungkinkan peneliti mendapatkan antaranya adalah: (a) MI Ma’arif Plus Kuncen
data berupa kata-kata (narasi) dalam kalimat merupakan madrasah yang telah mendapat SK
yang panjang dari berbagai sumber data. Hasil
Rohmad Romadhon, Ahmad Syamsul Arifin
28 Vol. 1, No.2, 2022, 24-32
sekolah unggulan dari MWC NU Kecamatan menyediakan tempat cuci tangan dan cek suhu
Salam. (b) memiliki visi, misi, dan tujuan kepada setiap siswa. Pembelajaran bertahap
sekolah yang mengarah pada pembentukan dan terbatas dilaksanakan terhitung sejak
siswa yang memiliki kemampuan akademik dan tanggal 6 Januari 2022 siswa masuk pukul
nonakademik yang berlandaskan keimanan dan 07.00 wib dan pulang pukul 11.00 wib. Hal
ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. (c) tersebut praktis meniadakan beberapa jadwal
memiliki perangkat khsusus test kepribadian dan agenda yang ada pada saat kondisi normal.
siswa (d) memiliki program pengembangan Sebelum pandemi covid-19, siswa masuk
diri khusus berupa kelas kejuruan bagi peserta sekolah pukul 07.00 wib dan pulang pukul
didiknya. 13.45 wib. siswa setelah melaksanakan solat
Implementasi program penjurusan zuhur berjamaah kemudian dilanjutkan dengan
di MI Ma’arif Plus Kuncen diawali dengan mengikuti madrasah diniyyah sampai waktu
diadakannya test psiko analisa bagi semua pulang tiba.
siswa, termasuk siswa pindahan dari sekolah Kegiatan rutin siswa setiap pagi sebelum
lain. Test psikoanalisa merupakan test untuk pelajaran yaitu melaksanakan solat duha
mengetahui potret diri, karakter, kekuatan diri, berjamaan kemudian dilanjut dengan membaca
dan cara belajar anak. Hasil test psikoanalisa doa solat duha dan bersama-sama melafalkan
digunakan oleh pihak madrasah sebagai asmaul husna. Setiap hari jumat pagi siswa
acuan dalam perancangan program kegiatan bersama-sama guru melaksanakan ziarah
madrasah dan kegiatan belajar mengajar di di makam wali dekat madrasah. Hari sabtu
kelas. Madrasah berupaya melayani peserta merupakan hari kegiatan siswa berupa olahraga
didik sebaik mungkin dengan menyusun bersama, kelas kejuruan, kepramukaan
suatu kerangka kurikulum yang dapat dan ekstrakulikuler pilihan. Kelas kejuruan
mengakomodir kebutuhan peserta didik. merupakan program pengembangan diri
meskipun implementasi program penjurusan sesuai bakat dan minat siswa. Penentuan kelas
sempat mengalami penyesuaian dikarenakan ditentukan oleh pihak madrasah berdasarkan
pandemi covid, namun pihak madrasah tetap hasil test psikoanalisa yang telah dilaksanakan.
mengupayakan agar siswa tetap mendapatkan Terdapat lima kejuruan yaitu Dakwah dan
pendidikan dengan menerapkan pembelajaran Pendidikan Islam, Kesehatan dan Olahraga
daring dan luring. Seiring berjalannya waktu Islam, Seni Budaya Islam, Ekonomi Kreatif
dan desakan dari wali murid kemudian pihak Islam, dan Takmirul Masaajid dan Sosial Islam.
madrasah bersama dengan wali murid sepakat Siswa kelas 1 dan 2 mengikuti kelas bimbingan
untuk mengadakan bimbingan belajar terbatas belajar. Sementara peserta kelas kejuruan
tanpa berseragam. Setelah keadaan dinilai diikuti oleh siswa mulai kelas 3,4,5 dan 6.
mulai membaik, pihak madrasah pun mulai Pada semester 2 di kelas 6 dilaksanakan Tugas
memberlakukan pembelajaran terbatas dan Akhir Pendidikan berupa pengabdian kepada
bertahap. Meskipun demikian, madrasah masyarakat selama 3 hari kemudian menyusun
tetap menerapkan protokol kesehatan dengan laporan kegiatan dengan bimbingan guru.
Evaluasi Implementasi Kurikulum Program Penjurusan
di MI Ma’arif Plus Kuncen Seloboro Salam Magelang 29
Evaluasi Program Penjurusan di MI Ma’arif sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Plus Kuncen Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
Analisis yang digunakan dalam penelitian pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
ini berpedoman pada hasil pengumpulan data dan/atau ekstrakurikuler (13) Berdasarkan
yang telah dikumpulkan melalui model evaluasi hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan
CIPP. Model ini terdiri dari empat aspek, yaitu bahwa aspek konteks dari kurikulum program
aspek konteks, input, proses, dan produk. penjurusan termasuk kategori efektif. Dibuktikan
dengan dasar penyusunan dan tujuan kurikulum
Evaluasi Konteks
program penjurusan yang dicanangkan oleh
Struktur kurikulum merupakan pola
pihak madrasah sudah sesuai acuan yang
dan susunan mata pelajaran yang harus
berlaku.
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum Evaluasi Input
pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam Penelitian ini difokuskan untuk meneliti
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Sumber Daya Manusia dalam hal ini adalah
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas semua guru dan sarana prasarana yang ada sebagai
mata pelajaran umum untuk kelas I sampai penunjang pelaksanaan kurikulum.
kelas VI dengan menggunakan Kurikulum 2013.
Sumber Daya Manusia
Adapun pengembangan kompetensi merujuk
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tentang
kepada Permendikbud No 37 Tahun 2018.
Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 ayat (4)
Tujuan Kurikulum program penjurusan yaitu
yang menyebutkan bahwa kualifikasi minimal
Mengembangkan Potensi Akademik, Minat,
pendidik pada jenjang pendidikan dasar jalur
bakat siswa yang diawali dengan Tes karakter
formal adalah pendidik. (1) berdasarkan data
dan Minat Bakat (Talent Test) dan melalui
pendidik dan tenaga kependidikan yang ada
Layanan Bimbingan Konselling, Bimbingan
menunjukkan bahwa empat dari enam wali kelas
Prestasi dan Kegiatan Mentoring/ pembiasaan
sudah memiliki sertifikasi pendidik sehingga
serta Ekstrakurikuler; Membiasakan Akhlak
pendidik di madrasah ini 80 % tersertifikasi
Mulia, Perilaku Islami dan Qur’ani di lingkungan
pendidik. Sementara tenaga kependidikan dan
Madrasah dan di luar lingkungan Madrasah.
guru madrasah diniyah menyesuaikan dengan
Meningkatkan kemampuan dan kecakapan
kebutuhan yang ada sesuai PP Nomor 57 pasal
hidup siswa melalui pembelajaran yang didesain
23 ayat (3).
berupa Program Outclass Study / Kunjungan
Belajar, Program Jurusan, Magang, dan Tugas
Sarana dan Prasarana
Akhir Pendidikan (TAP) yang diujikan dengan
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007
standard dan kualifikasi lulusan yang telah
menyebutkan bahwa standar minimal sarana
ditentukan oleh Madrasah. Permendikbud
lembaga pendidikan formal terdiri dari perabot,
Nomor 37 tahun 2018 menyebutkan bahwa
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,
dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi
yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
Rohmad Romadhon, Ahmad Syamsul Arifin
30 Vol. 1, No.2, 2022, 24-32
dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang data tentang capaian pembelajaran peserta
wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah, didik dalam aspek sikap, pengetahuan dan
dan standar minimal prasarana terdiri dari keterampilan yang dilakukan secara terencana
lahan, bangunan, ruang- ruang, dan instalasi dan sistematis. Penilaian hasil belajar oleh
daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap pendidik di MI dilaksanakan untuk memenuhi
sekolah/madrasah (14). Selain itu Peraturan fungsi formatif dalam bentuk penilaian harian
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Pasal 24 (PH).
ayat (4) menyebutkan bahwa standar minimal Penilaian hasil belajar oleh satuan
sarana dan prasarana ditentukan dengan prinsip pendidikan adalah proses pengumpulan
menunjang penyelenggaraan pembelajaran informasi/data tentang capaian pembelajaran
yang aktif, kreatif, kolaboratif, menyenangkan, peserta didik dalam aspek pengetahuan dan
dan efektif; menjamin keamanan, kesehatan, aspek keterampilan yang dilakukan secara
dan keselamatan; ramah terhadap penyandang terencana dan sistematis, bertujuan untuk
disabilitas; dan ramah terhadap kelestarian menilai pencapaian Standar Kompetensi
lingkungan (1). Berdasarkan sarana dan Lulusan untuk semua mata pelajaran dalam
prasarana penunjang kurikulum program bentuk penilaian akhir semester (PAS), penilaian
penjurusan yang ada, dapat disimpulkan bahwa akhir tahun (PAT) dan atau ujian madrasah
sarana dan prasarana di MI Ma’arif Plus kuncen (UM). Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik
pada dasarnya sudah memadai meskipun masih kesimpulan bahwa aspek proses termasuk
tergolong kurang layak. Dua dari enam kelas dalam kategori efektif Aspek proses dalam
yang ada sedang dalam proses pembangunan kurikulum ini sesuai dengan pedoman yang
sehingga untuk sementara memanfaatkan berlaku. Proses pelaksanaan kurikulum sempat
ruang perpustakaan dan ruang rapat untuk terhenti ketika masa pamdemi covid-19. Banyak
kegiatan belajar mengajar. Hasil evaluasi pada kegiatan yang untuk sementara waktu tidak
aspek input yang meliputi komponen pendidik dilaksanakan. Pihak madrasah menggunakan
tenaga kependidikan dan sarana prasarana acuan kurikulum darurat dari pemerintah dalam
dapat disimpulkan dalam kategori cukup efektif. menjalankan proses belajar mengajar.
sehingga dengan adanya kurikulum program sertifikat pendukung ijazah untuk melanjutkan
penjurusan siswa, yang memiliki potensi di ke jenjang pendidikan selanjutnya. Siswa yang
bidang nonakademik dapat dilayani dengan baik mempunyai sertifikat tersebut diharapkan
supaya potensi yang dimiliki berkembang secara dapat mengembangkan lebih lanjut potensi
optimal. Aspek sikap merupakan hal yang juga yang dimiliki dijenjang pendidikan selanjutnya.
menjadi prioritas madrasah. Setiap kegiatan Aspek hasil dari kurikulum program penjurusan
yang diikuti oleh peserta didik mengandung ini termasuk dalam kategori efektif. Hasil belajar
pendidikan nilai-nilai sikap tertentu. peserta didik terukur dengan diberikannya
Peserta didik yang telah selesai laporan hasil belajar beserta sertifikat
menempuh pendidikan di MI Ma’arif Plus pengembangan diri peserta didik.
Kuncen akan mendapatkan bukti hasil belajar
KESIMPULAN
berupa raport hasil belajar, raport agama, ijazah
Berdasarkan pembahasan penelitian yang
dan sertifikat pengembangan diri. Raport hasil
telah dilaksanakan tentang kurikulum program
belajar umum dan agama memuat laporan nilai
penjurusan di MI Ma’arif Plus Kuncen, dapat
sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa
disimpulkan bahwa:
selama mengikuti pembelajaran dan kegiatan
Efektivitas kurikulum terpadu ditinjau
dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut sesuai
menggunakan evaluasi CIPP yang menilai
dengan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016
berdasarkan beberapa aspek yaitu konteks,
Tentang Standar Kelulusan Pendidikan Dasar
input, proses, dan produk. Hasil penelitian
dan Menengah yang menyebutkan bahwa
menunjukkan aspek kurikulum yang efektif
setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan
adalah aspek konteks, input, proses dan hasil
menengah memiliki kompetensi dalam aspek
dengan beberapa catatan pada aspek input dan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (15).
proses.
Lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 Pasal 4 ayat (1) juga Keberhasilan kurikulum terpadu didukung
disebutkan bahwa Standar kompetensi lulusan dengan adanya perencanaan, sumber daya
merupakan kriteria minimal tentang kesatuan manusia, sarana prasarana dan proses yang
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang baik.
menunjukkan capaian kemampuan Peserta
DAFTAR PUSTAKA
Didik dari hasil pembelajarannya pada akhir
1. Pemerintah P. Peraturan Pemerintah
Jenjang Pendidikan. (1)
Republik Indonesia Nomor 57 Tentang
Sementara sertifikat pengembangan diri
Standar Nasional Pendidikan. 2021. p.
merupakan bukti fisik yang diterbitkan secara
1–49.
mandiri oleh pihak madrasah sebagai bukti
2. Madrasah DK. Keputusan Menteri Agama
bahwa siswa memiliki kecakapan dalam bidang
Tentang Pedoman Impelentasi Kurikulum
tertentu setelah melalui serangkaian tahapan
Pada Madrasah. 2019;20.
prosedur kegiatan pengembangan diri dalam
3. Sudarman. Buku Ajar Pengembangan
bentuk jurusan. Sertifikat ini berfungsi sebagai
Rohmad Romadhon, Ahmad Syamsul Arifin
32 Vol. 1, No.2, 2022, 24-32
Kurikulum. 1st ed. Subagyo L, editor. Vol. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta;
5, Akrab Juara. Samarinda: Mulawarman 2015.
University Press; 2019. 43–54 p. 13. Permendikbud. Permendikbud RI Nomor
4. Nurjanah A. MODEL KURIKULUM 37 tahun 2018 tentang Perubahan atas
TERPADU DALAM PEMBELAJARAN Peraturan Menteri Pendidikan dan
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Vol. 18. Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016
2016. tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
5. Arikunto S, Cepi Abdul Jabar S. Evaluasi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
Program Pendidikan Pedoman Teoritis pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Menengah. JDIH Kemendikbud.
Pendidikan. 2nd ed. Jakarta: Bumi Aksara; 2018;2025:1–527.
2018. 14. Permendikbud. Permendikbud Nomor 24
6. Sabda S. Pengembangan Kurikulum. Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan
Cetakan Ke-1. Bandung: PT Refika Prasarana. 2007.
Aditama. Banjarmasin: Aswaja Pressiindo; 15. Anies B. Permendikbud No. 20 Tahun 2016
2016. Tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Stufflebeam DL. CIPP evaluation model Pendidikan Dasar Dan Menengah.
checklist: A tool for applying the CIPP Kemendikbud. 2016;3(2):13–22.
model to assess projects and programs:
Evaluation Checklists Project. 2015. 1–51
p.
8. Rusydi Ananda TR. Pengantar evaluasi
program pendidikan. Wijaya C, editor.
Medan: Perdana Publishing; 2017.
9. Imam Dr. Sutomo. Pengembangan
Instrumen Evaluasi Cipp ( Context Input
Process and Product ) Pada Program Ma
’ Had Aly Di Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri. 2015. p. 1–61.
10. Aliyyah RR, Djuanda U. Manajemen
Kurikulum. 1st ed. Yogyakarta: Samudera
Biru; 2021. 7 p.
11. Luma M, Tola A, Hadirman H. Evaluasi
Implementasi K-13 Berdasarkan Model
CIPP di SDN 2 Tabongo Kabupaten
Gorontalo. J Ilm Iqra’. 2020;14(2):186.
12. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,