Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SMK YAPALIS KRIAN

Graciella Nafa Safira Santi1


Program Studi S1 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
graciellanafa.19012@mhs.unesa.ac.id

Irena Yolanita Maureen2


Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
irenamaureen@unesa.ac.id

Abstrak

Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru tentu menjadi tantangan baru bagi sekolah dan guru. Oleh
karena itu, perlu dilakukan peninjauan atau evaluasi pada implementasi kurikulum tersebut di sekolah, termasuk
di SMK Yapalis Krian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses implementasi Kurikulum Merdeka di
SMK Yapalis Krian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian evaluasi dengan metode kualitatif.
Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP, yang mencakup empat aspek evaluasi, yaitu context, input,
process, dan product. Hasil evaluasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Evaluasi Konteks: Kepala
sekolah dan guru SMK Yapalis Krian telah menerima pembekalan yang cukup terkait dengan kurikulum
merdeka dan Tujuan operasional satuan pendidikan dan program keahlian SMK Yapalis Krian telah disesuaikan
dengan kebutuhan industri. Evaluasi Input: SMK Yapalis Krian telah merancang strategi dan bekerja sama
dengan industri untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Selain itu, sekolah juga telah menambah
sarana dan prasarana yang diperlukan. Evaluasi Proses: Pengorganisasian pembelajaran pada implementasi
Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
262/M/20. Pembelajaran intrakurikuler yang berpusat pada peserta didik di SMK Yapalis Krian tidak dapat
dianalisis sepenuhnya. Evaluasi Produk: Hasil implementasi Kurikulum Merdeka belum dapat dilihat secara
komprehensif karena memerlukan penilaian yang lebih mendalam.

Kata kunci: Kurikulum Merdeka, Evaluasi Kurikulum, CIPP

Abstract

As a new curriculum, the Merdeka Curriculum, presents new challenges for schools and teachers.
Therefore, it is necessary to conduct a review or evaluation of the curriculum implementation in schools,
including at SMK Yapalis Krian. The research conducted is an evaluation research using qualitative methods.
This study utilizes the CIPP evaluation model, which encompasses four evaluation aspects: context, input,
process, and product. The evaluation results from this research are as follows: Context Evaluation: The
principal and teachers at SMK Yapalis Krian have received sufficient preparation regarding the Merdeka
curriculum, and the operational objectives of the educational unit and vocational programs at SMK Yapalis
Krian have been aligned with industry needs. Input Evaluation: SMK Yapalis Krian has designed strategies and
collaborated with industries to support the implementation of the Merdeka Curriculum. Additionally, the school
has provided the necessary facilities and infrastructure. Process Evaluation: The organization of learning in the
implementation of the Merdeka Curriculum is not fully in line with the Decree of the Minister of Education and
Culture Number 262/M/20. The student-centered intracurricular learning in SMK Yapalis Krian cannot be fully
analyzed. Product Evaluation: The comprehensive assessment of the implementation of the Merdeka Curriculum
is yet to be determined as it requires further in-depth assessment.

Keywords: Merdeka Curriculum, Curriculum Evaluation, CIPP


Pendahuluan Al-Badi, Riasati, & Maata, 2020). Mengutip
dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
1.1 Literatur pasal 8, masyarakat berhak berperan serta
Pergantian kurikulum merupakan hal dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
penting dalam upaya meningkatkan kualitas dan evaluasi program pendidikan. Dan pada
pendidikan dan sumber daya manusia. pasal 57 ayat 2 disebutkan bahwa evaluasi
Perubahan yang terjadi dalam kurikulum dilakukan terhadap siswa, lembaga, dan
adalah hal yang wajar karena salah satu ciri program pendidikan pada jalur formal dan
yang harus dimiliki dalam sebuah kurikulum nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan
adalah harus fleksibel dan dinamis sesuai jenis pendidikan.
dengan kondisi yang ada di masyarakat Model evaluasi CIPP tidak bertujuan untuk
(Rizaldi & Fatimah, 2022). Pemerintah membuktikan, melainkan untuk memperbaiki
Indonesia melakukan penyesuaian terhadap suatu sistem atau program. Penggunaan model
kurikulum dengan menyederhanakan CIPP dimaksudkan untuk perbaikan pendidikan
kurikulum 2013 menjadi kurikulum darurat dan melalui pendekatan proaktif. CIPP diambil dari
menyusun kurikulum prototipe atau Kurikulum huruf pertama keempat komponen model
Merdeka (Puslitjak & INOVASI, 2021). evaluasi ini. CIPP terdiri atas komponen
Pada dasarnya Kurikulum Merdeka context, input, process, & product. Komponen-
merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013 komponen tersebut akan memberikan informasi
dengan berbagai perbaikan untuk yang berhubungan dengan analisis kebutuhan,
meminimalisir berbagai kekurangan dalam keputusan mengenai strategi/alternatif, proses
Kurikulum 2013 (Kosasih, Tadjudin, Mulyadi, pelaksanaan, dan hasil evaluasi (Hanchell,
& Yunus, 2022). Menurut BSNP (Badan 2014)
Standar Nasional Pendidikan), kurikulum 1.2 Rumusan Masalah
merdeka adalah suatu kurikulum pembelajaran Rumusan masalah dalam penelitian
dengan pendekatan minat dan bakat siswa. evaluasi ini dirumuskan sebagai berikut dengan
Sejalan dengan definisinya, kurikulum ini mempertimbangkan latar belakang masalah
dikembangkan sebagai kurikulum yang yang telah diuraikan sebelumnya:
fleksibel dan berpusat pada pengembangan 1. Bagaimanakah implementasi Kurikulum
karakter dan kompetensi siswa. Pedoman Merdeka di Sekolah?
penerapan Kurikulum Merdeka diatur dalam
Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022. Metode Penelitian
Setiap perubahan pada kurikulum baru di
Indonesia sering kali memunculkan berbagai Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi
tantangan baru, hal itu menyebabkan adanya formatif, yang dilakukan dengan menerapkan
beragam kesulitan selama proses implementasi pendekatan kualitatif. Penelitian evaluasi kurikulum
(Lestari N. A., 2022). Oleh karena itu, ini menggunakan model evaluasi CIPP (Context,
kurikulum harus diawasi dan ditinjau selama Input, Process, Product), mengacu pada pertanyaan
implementasi untuk menentukan tingkat berikut:
efektivitas dan keberhasilan kurikulum (Lestari
Komponen Pertanyaan
N. A., 2023).
Context Bagaimanakah kesiapan sekolah
Menurut Scriven, tujuan evaluasi dalam implementasi Kurikulum
pendidikan berbeda dari tujuan penelitian Merdeka?
pendidikan lainnya. Evaluasi pendidikan tidak Input Apa saja strategi/pendekatan
bertujuan untuk menguji hipotesa, melainkan alternatif yang dapat digunakan
untuk membantu proses pengambilan dalam implementasi kurikulum
keputusan (Arikunto & Jabar, 2014). merdeka di sekolah?
Process Bagaimanakah implementasi
Evaluasi kurikulum merupakan mata rantai
Kurikulum Merdeka di sekolah?
penting dalam kegiatan pengajaran, dan juga
Product Apa sajakah yang telah dicapai oleh
merupakan jaminan penting untuk sekolah selama satu semester
meningkatkan kualitas pengajaran. Kurikulum implementasi Kurikulum Merdeka?
memainkan peran penting dalam efektivitas
atau kegagalan program pendidikan (Nouraey,
Teknik analisis data kualitatif yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan industri kerja dan
adalah teknik analisis data interaktif yang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
dikembangkan oleh Miles & Huberman. (SKKNI). Penyelarasan tersebut dilakukan dengan
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan bekerja sama dengan industri kerja.
dengan metode wawancara terbuka, observasi, dan
dokumentasi. Narasumber wawancara pada Perubahan pada spektrum keahlian SMK tentu
penelitian ini kepala sekolah, wakil kepala sekolah turut memengaruhi perubahan tujuan operasional
bidang kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang sekolah maupun konsentrasi keahlian. Berdasarkan
sarana dan prasarana, guru pengajar. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
262-M-2022, spektrum keahlian SMK ditata ulang
Reduksi data dilakukan dengan menyusun untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. Oleh karena
rangkuman dari data yang terkumpul, kemudian itu, penting bagi SMK untuk bekerja sama dengan
mengolah data tersebut dengan membagi menjadi industri kerja dalam penyusunan tujuan operasional
beberapa kategori dan pola tertentu berdasarkan konsentrasi keahlian.
komponen CIPP, setelah itu hasil reduksi data akan
disajikan secara sistematis dalam bentuk ikhtisar, Menetapkan tujuan operasional bersama dengan
bagan, hubungan antar kategori, dan pola. Dari hasil sektor industri memungkinkan pengembangan
tersebut akan ditarik kesimpulan. kurikulum yang lebih baik. Industri dapat
memberikan masukan berharga tentang konten,
Hasil Dan Pembahasan keterampilan, dan pengalaman yang harus
diintegrasikan ke dalam kurikulum. Kolaborasi ini
3.1 Evaluasi context memastikan bahwa kurikulum mencerminkan
tantangan dunia nyata, menggabungkan praktik
Evaluasi konteks (context) bertujuan untuk
terbaik industri, dan mempersiapkan siswa untuk
mendeskripsikan kesiapan sekolah dalam
karir masa depan. Ini membantu menciptakan
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Selain
transisi yang mulus dari pendidikan ke tempat kerja
itu, pada penelitian ini evaluasi konteks merinci
(Prihantoro, 2020)
mengenai kesesuaian tujuan program pendidikan
dengan kebutuhan siswa. 3.2 Evaluasi input

Salah satu indikator kesiapan dalam Pada evaluasi input dilakukan penelitian terkait
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah dengan rencana dan strategi SMK Yapalis Krian
kepala sekolah dan guru telah memahami Kurikulum dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Merdeka. Kepala sekolah dan guru SMK Yapalis
Krian telah mendapatkan pembekalan Kurikulum Strategi sekolah untuk mengimplementasikan
Merdeka melalui sosialisasi Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka adalah menjalin kerja sama
yang diadakan oleh sekolah maupun instansi dalam bentuk benchmarking sarana dan prasarana
lainnya. dengan SMK-PK dan industri kerja. Sebagai hasil,
sekolah melakukan penyesuaian sarana dan
Guru perlu memiliki pemahaman yang prasarana dengan menambah alat pendukung
mendalam mengenai komponen, struktur dan konten pembelajaran seperti LCD proyektor dan komputer,
kurikulum, memahami bagaimana ruang lab/praktik, buku ajar, dan perluasan
pengimplementasian kurikulum di dalam kelas bandwidth wifi.
(Sales, Lu, Prudente, & Aguja, 2022). Guru dapat
berkontribusi dengan bekerja secara kolaboratif dan SMK adalah tingkat pendidikan yang bertujuan
efektif dengan tim pengembangan kurikulum dan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan
spesialis untuk mengatur dan menyusun materi, mampu bersaing di dunia kerja. Untuk mencapai
buku teks, dan konten. Keterlibatan guru dalam hal itu, siswa perlu mendapatkan pengetahuan teori
proses pengembangan kurikulum penting untuk dan pengalaman praktik yang sesuai dengan standar
menyelaraskan isi kurikulum dengan kebutuhan industri (Suharto, et al., 2020). Menurut RR Sutaris
siswa di kelas (Alsubaie, 2016). (2022) pada penelitian studi kelayakan
implementasi Kurikulum Merdeka disebutkan
Tujuan operasional satuan pendidikan dan bahwa sarana dan prasarana menjadi salah satu
program keahlian SMK Yapalis Krian telah faktor yang memengaruhi efektivitas implementasi
kurikulum. Aspek sarana dan prasarana pada disayangkan karena pengintegrasian rencana
implementasi Kurikulum Merdeka berkaitan pembelajaran dengan capaian pembelajaran, dan
dengan ketersediaan infrastruktur listrik dan tujuan pembelajaran merupakan aspek penting
internet. dalam implementasi kurikulum. Perencanaan
pembelajaran menjadi metode utama untuk
Selain kerja sama dalam bentuk benchmarking, mengevaluasi kemajuan prestasi dan hasil belajar
kerja sama juga dilakukan untuk mendukung proses siswa. Dengan menyelaraskan rencana
pembelajaran baik intrakurikuler maupun pembelajaran dengan capaian pembelajaran dan
kokurikuler, serta penguatan wawasan vokasional tujuan pembelajaran yang ditetapkan, proses
siswa. Sekolah dan industri kerja sepakat untuk implementasi kurikulum dapat dievaluasi secara
pembinaan kunjungan industri, rekrutmen calon efektif, sehingga menciptakan output yang optimal
tenaga kerja, job fair, training, dan praktik industri. (Alberta Education, 2005).

Penguatan wawasan vokasional menjadi salah Kurikulum berbasis industri dan penguatan
satu strategi untuk mempersiapkan siswa menjadi wawasan vokasional berhasil diimplementasikan
tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan dunia oleh SMK Yapalis Krian melalui pembelajaran
usaha dan industri. Penguatan wawasan vokasional kokurikuler. SMK Yapalis Krian telah menerapkan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain pembelajaran berbasis proyek (project based
kegiatan pembelajaran di kelas menggunakan learning) dan pembelajaran berbasis industri
model inkuiri, melakukan kunjungan industri, (teaching factory) pada mata pelajaran dasar-dasar
pembelajaran praktikal, dan melaksanakan proyek program keahlian.
riil melalui teaching factory atau di industri
langsung. Di SMK, guru dapat menyelenggarakan
pembelajaran berpusat pada siswa melalui praktik
3.3 Evaluasi Proses kerja bernuansa industri di lingkungan sekolah
melalui model pembelajaran industri (teaching
Evaluasi proses memiliki tujuan untuk
factory) (Khurniawan, Sailah, Muljono, Indriyanto,
menjabarkan realita sejauh manakah implementasi
& Maarif, 2021). Hal ini merupakan bagian dari
kurikulum merdeka di SMK Yapalis Krian telah
kurikulum operasional yang berbasis industri kerja.
dilaksanakan sesuai dengan strategi sekolah.
Menerapkan praktik industri di SMK
Pada proses pengimplementasian Kurikulum
mendorong dan mempersiapkan siswa untuk
Merdeka pengorganisasian pembelajaran belum
memiliki kepercayaan diri, kesiapan kerja, dan
sepenuhnya sesuai dengan Keputusan Menteri
mental yang kuat dalam menghadapi dunia industri.
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 262/M/2022,
Pelaksanaan kegiatan ini adalah melatih siswa
karena SMK Yapalis Krian belum mengalokasikan
untuk meningkatkan keterampilan dalam hal
30% jam pelajaran per tahun untuk Proyek
pengetahuan, keterampilan, sikap disiplin, dan
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Berdasarkan
menganalisis permasalahan di dunia industri
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Kulkarni, Gaitonde, Kotturshettar, & G, 2020).
Nomor 262/M/2022, struktur Kurikulum SMK
dibagi menjadi dua, yakni pembelajaran Selama implementasi Kurikulum Merdeka pada
intrakurikuler dan pembelajaran kokurikuler yang semester gasal, SMK Yapalis Krian mengalami
diwujudkan dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar beberapa hambatan. Pengimplementasian
Pancasila dan dialokasikan 30% dari total jam kurikulum baru merupakan tantangan bagi guru
pelajaran per tahun. karena adanya perubahan cara pengajaran dan
komponen kurikulum. Oleh karena itu, guru
Pembelajaran intrakurikuler yang berpusat pada
membutuhkan dukungan dari sekolah dan institusi
peserta didik di SMK Yapalis Krian tidak dapat
pendidikan lainnya agar tujuan kurikulum dapat
dianalisis sepenuhnya. Hal tersebut mengacu pada
dicapai (Janehilda, Christoper, Bianca, & Ndifon,
hasil penelitian yang menyatakan belum
2022).
tersusunnya modul ajar sebagai acuan
pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tidak 3.4 Evaluasi Produk
dapat dianalisis kesesuaiannya dengan capaian
pembelajaran fase E. Hal tersebut sangat
Dampak langsung dari implementasi Kurikulum peserta didik di SMK Yapalis Krian tidak dapat
Merdeka belum berhasil dirasakan oleh siswa kelas dianalisis sepenuhnya.
10 SMK Yapalis Krian. Pencapaian dari nilai
pengetahuan dan nilai sikap (profil Pancasila) Evaluasi Produk: Hasil implementasi Kurikulum
masih belum tampak hingga akhir semester Merdeka belum dapat dilihat secara komprehensif
tersebut. Pencapaian dalam hal nilai siswa akan karena memerlukan penilaian yang lebih mendalam.
dapat dinyatakan berhasil memenuhi Kriteria
Saran
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) pada
akhir semester genap. Ini karena Kurikulum 1. SMK Yapalis Krian melaksanakan evaluasi
Merdeka mengusung pendekatan yang menekankan pada implementasi kurikulum setiap semester
pada pengembangan keterampilan, pemecahan atau tahun ajaran.
masalah, kreativitas, dan kemampuan berpikir 2. SMK Yapalis Krian melakukan analisis
tingkat tinggi. kebutuhan siswa yang komprehensif setiap
tahunnya agar penyesuaian kurikulum sesuai
Implementasi Kurikulum Merdeka
dengan kebutuhan siswa.
membutuhkan waktu yang cukup untuk melihat
3. SMK Yapalis Krian memberikan pelatihan
hasil yang signifikan. Satu semester mungkin tidak
secara intensif kepada ibu/bapak guru pengajar
cukup untuk melihat perubahan yang jelas dalam
pendekatan dan hasil pembelajaran. Evaluasi Daftar Pustaka
pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka tidak
hanya terfokus pada penilaian akademik tradisional Alberta Education. (2005). Curriculum
seperti ujian tertulis. Pendekatan ini juga Implementation Handbook. Edmonton: AB:
menekankan evaluasi formatif dan penilaian Author.
autentik yang mencerminkan kemampuan nyata
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan dan Alsubaie, M. A. (2016). Curriculum Development:
keterampilan sehingga diperlukan waktu yang Teacher Involvement in Curriculum
cukup lama untuk mengumpulkan data yang Development. Journal of Education and
komprehensif tentang kemajuan siswa (Bayrakcı & Practice, 7(9), 106-107.
Karacaoğlu, 2020). Selain itu, masih diperlukan
Anggraena, Y., Felicia, N., Eprijum, D., Pratiwi, I.,
waktu untuk beradaptasi pada perubahan
Utama, B., Alhapip, L., & Widiaswati, D. (2022).
kurikulum, baik bagi guru maupun siswa SMK
Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan
Yapalis Krian.
Pembelajaran. 1. Pusat Kurikulum dan
Kesimpulan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Evaluasi Konteks: Kepala sekolah dan guru Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
SMK Yapalis Krian telah menerima pembekalan
yang cukup terkait dengan kurikulum merdeka dan Anggraena, Y., Felicia, N., Eprijum, D., Pratiwi, I.,
Tujuan operasional satuan pendidikan dan program Utama, B., Alhapip, L., & Widiaswati, D. (2022).
keahlian SMK Yapalis Krian telah disesuaikan Pembelajaran dan Asesmen: Pendidikan Anak
dengan kebutuhan industri. Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah.
Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan
Evaluasi Input: SMK Yapalis Krian telah Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan
merancang strategi dan bekerja sama dengan industri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
untuk mendukung implementasi Kurikulum dan Teknologi.
Merdeka. Selain itu, sekolah juga telah menambah
sarana dan prasarana yang diperlukan. Arikunto, S., & Jabar, C. S. (2014). Evaluasi
Program Pendidikan (2 ed.). Bumi Aksara.
Evaluasi Proses: Pengorganisasian pembelajaran
pada implementasi Kurikulum Merdeka belum Bayrakcı, M., & Karacaoğlu, Ö. C. (2020).
sepenuhnya sesuai dengan Keputusan Menteri Determination of learning outcomes of
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 262/M/20. curriculum development in education according
Pembelajaran intrakurikuler yang berpusat pada to questions in KPSS (public personnel selection
examination) educational sciences test.
International Journal of Curriculum and Khurniawan, A. W., Sailah, I., Muljono, P.,
Instruction, 12(2), 507-532. Indriyanto, B., & Maarif, M. S. (2021).
STRATEGY FOR IMPROVING THE
Hanchell, V. F. (2014). A Program Evaluation of a EFFECTIVENESS OF MANAGEMENT
Christian College Baccalaureate Program VOCATIONAL SCHOOL-BASED
Utilizing Stufflebeam ' s CIPP Model. 13. ENTERPRISE IN INDONESIA. International
Journal of Education and Practice, 9(1), 37-48.
Huberman, A. M., & Miles, M. B. (1994).
Qualitative Data Analysis: An Expanded Kosasih, F., Tadjudin, P., Mulyadi, D., & Yunus, U.
Sourcebook (2 ed.). SAGE Publications. (2022). The Influence of Changing the
Educational Curriculum on Students at SD
Janehilda, A. O., Christoper, I. O., Bianca, M. A., &
Negeri Ibu Jenab 1 Cianjur. Edumapsul-Jurnal
Ndifon, O. O. (2022). Evaluation of teachers’
Pendidikan, 6(2), 2769-2779.
implementation of curriculum content areas in
junior secondary schools’ science subject. Kulkarni, V. N., Gaitonde, V. N., Kotturshettar, B.
International Journal of Curriculum and B., & G, J. S. (2020). Adapting Industry Based
Instruction, 14(2), 1189-1203. Curriculum Design for Strengthening Post
Graduate Programs in Indian Scenario. Procedia
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Computer Science (hal. 253-258). Karnataka:
Teknologi. (2022). Buku Saku Tanya Jawab
Elsevier B.V.
Kurikulum Merdeka. Diambil kembali dari
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp- Lestari, N. A. (2022). Pendampingan Bimbingan
content/unduhan/bukusaku.pdf Belajar di Rumah Siswa SD untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa di Tengah Pandemi Covid-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
19. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia,
Teknologi Republik Indonesia. (2022). Diambil
1(2), 84-91.
kembali dari IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA: Lestari, N. A. (2023, Januari). Analysis of 2013
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail- curriculum problems so it is Changed into a
ikm/ merdeka curriculum. Jurnal Pendidikan
Nusantara, 8(2), 263-274.
Keputusan Kepala BSKAP Nomor 044/H/KR/2022
Tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Nouraey, P., Al-Badi, A., Riasati, M. J., & Maata, R.
Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Tahun L. (2020). Educational Program and Curriculum
Ajaran 2022/2023. (2022). Jakarta: Kepala Evaluation Models: A mini Systematic Review of
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen the Recent Trends. Universal Journal of
Pendidikan Kementrian Pendidikan, Educational Research, 8(9), 4048-4055.
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 16 Tahun 2022 tentang
dan Teknologi Republik Indonesia Nomor Standar Proses Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Menengah. (t.thn.). 2022, Indonesia:
Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
(2022). Jakarta: Menteri Pendidikan, Teknologi.
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 16
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada
Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan (t.thn.).
Pembelajaran. (t.thn.).
Poerwati, L. E., & Amri, S. (2013). Panduan Education Recovery after the COVID-19
Memahami Kurikulum 2013: Sebuah Inovasi Pandemic. International Journal of Curriculum
Struktur Kurikulum Penunjang Pendidikan Masa and Instruction, 15(1), 260-271.
Depan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaray.
Sales, J. N., Lu, S., Prudente, M. S., & Aguja, S. E.
Prihantoro, C. R. (2020). Vocational High School (2022). Evaluation of senior high school
Readiness for Applying Curriculum Outcome curriculum: Perspectives and experiences of
Based Education (OBE) in Industrial 4.0 Era. students and teachers. International Journal of
International Journal of Curriculum and Curriculum and Instruction, 15(1), 544-565.
Instruction, 12(1), 251-267.
Suharto, Khurniawan, A. W., Hernita, Setiawan, Y.,
Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Hermawan, D., Juandi, D., . . . Andalusia, S.
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, (2020). Panduan Kualitas Sarana dan Prasarana
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, SMK. Jakarta: Direktoran Sekolah Menengah
dan Teknologi. (2022). Kurikulum Merdeka. Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Diambil kembali dari Sistem Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurikulum Nasional:
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/ Sutaris, R. R. (2022). Studi Kelayakan Implementasi
Kurikulum Merdeka. Jakarta Pusat: Direktorat
Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Kependidikan Kementerian Pendidikan,
dan Teknologi. (2022). Perbandingan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kurikulum. Dipetik September 18, 2022, dari
Sistem Informasi Kurikulum Nasional: Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/perbandingan- Satuan Pendidikan. (2022). Badan Standar,
kurikulum/ Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Puslitjak & INOVASI. (2021). Pemulihan Teknologi.
Pembelajaran: Waktunya Untuk Bertindak
Risalah Kebijakan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Rizaldi, D. R., & Fatimah, Z. (2022). Merdeka Nasional. (t.thn.).
Curriculum: Characteristics and Potential in

Anda mungkin juga menyukai