Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

Program Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum


Kurikulum menjadi hal yang sangat penting di dunia pendidikan. Dengan adanya kurikulum yang
tepat, maka peserta didik akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai.
Kurikulum di dunia pendidikan terus mengalami perubahan seiring perkembangan zaman.
Perubahan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing.
Harapannya setiap perubahan tersebut mempunyai bahwa dunia pendidikan di Indonesia bisa
menjadi semakin maju. Peserta didik yang menjadi perhatian utama dari kurikulum pun bisa menjadi
seseorang yang jauh lebih bernilai.
Perubahan kurikulum juga terjadi saat masa pandemi. Pada masa pandemi Covid-19, krisis
pembelajaran yang ada menjadikan pendidikan semakin tertinggal dengan hilangnya pembelajaran
(learning loss). Oleh karena itu, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Nomor 719/P/2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
Pemerintah memberikan keleluasan kepada satuan pendidikan dalam memilih kurikulum yang akan
digunakan. Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat tetap
mengacu kepada:
Kurikulum 2013,
Kurikulum Darurat yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan oleh Pemerintah,
Melakukan penyederhanaan Kurikulum 2013 secara mandiri. Dalam Keputusan Menteri tersebut
Kurikulum Darurat disebut sebagai Kurikulum pada Kondisi Khusus.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2022, sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran,
Kemendikbudristek resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka pada Merdeka Belajar Episode Ke-15.
Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal dengan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum dengan
Paradigma Baru tersebut ditawarkan sebagai salah satu opsi pemulihan pembelajaran akibat
pandemi. Kurikulum merdeka dikembangkan sebagai kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus
berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar jadi
lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan.
Memberi kemerdekaan lebih kepada peserta didik, guru, dan sekolah dalam memilih pembelajaran
yang sesuai.
Lebih relevan dan interaktif (Pembelajaran melalui kegiatan proyek yang memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi
Profil Pelajar Pancasila.)
“Dengan Merdeka Belajar, tidak akan ada pemaksaan penerapan Kurikulum Merdeka ini selama dua
tahun ke depan,” tegas Nadiem. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memberi ruang seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam berkreasi dan mengembangkan diri.
Asesmen Nasional
Asesmen Nasional merupakan salah satu isu strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi dalam upaya memotret secara komprehensif mutu proses dan hasil belajar satuan
pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia. Asesmen Nasional tidak hanya dirancang
sebagai bentuk evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan
output pembelajaran di satuan pendidikan, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma
tentang evaluasi pendidikan. Harapannya dari informasi yang diperoleh dari Asesmen Nasional
tersebut digunakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di satuan pendidikan, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan mutu hasil belajar murid.
Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-
mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. Informasi-informasi tersebut
diperoleh dari tiga instrumen AN, yaitu:
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Survei Karakter
Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang
diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Berbeda dengan asesmen
berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu, AKM
memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.
Survei Lingkungan Belajar yang diisi oleh peserta didik, kepala satuan pendidikan, dan pendidik
bertujuan untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas
maupun di tingkat satuan pendidikan. Kejujuran, keaktifan, dan kelengkapan diperlukan dalam
pengisian survei lingkungan belajar. Hal ini dikarenakan kejujuran, keaktifan, dan kelengkapan
pengisian survey lingkungan belajar menjadi kunci kualitas informasi yang akan diterima oleh satuan
pendidikan.
Peserta dari Asesmen Nasional adalah peserta didik, kepala sekolah, dan guru. Peserta didik wajib
mengisi ketiga instrumen AN yang sudah disebutkan di atas (AKM, Survei Karakter, dan Survei
Lingkungan Belajar). Sedangkan kepala sekolah dan guru hanya mengisi instrumen Survei Lingkungan
Belajar.

Asesmen Nasional memiliki tujuan untuk:


Menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan
kompetensi dan karakter peserta didik.
Memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk
mencapai tujuan utama tersebut sehingga hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan
dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Asesmen Nasional (AN) pertama kali diselenggarakan pada tahun 2021. AN 2021 diselenggarakan
per jenjang secara bertahap yang memungkinkan satuan pendidikan untuk berbagi sumber daya.
Satuan pendidikan yang infrastruktur TIK-nya belum memadai dapat mengikuti AN di satuan
pendidikan lain (menumpang). Rencananya, bagi satuan pendidikan yang belum melaksanakan AN
2021, akan mengikuti AN susulan sekitar bulan Maret 2022. Satuan pendidikan yang belum
mengikuti AN 2021 diharapkan untuk mengikuti AN susulan. Hal ini dikarenakan hasil AN sangat
bermanfaat untuk evaluasi diri dan perencanaan satuan pendidikan dan pemda.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional 2021, pokja Penilaian Direktorat Sekolah
Dasar telah melaksanakan berbagai kegiatan, beberapa di antaranya adalah Sosialisasi Program
Asesmen Nasional, Koordinasi Teknis Tingkat Pusat Konsep dan Modul Asesmen Kompetensi Sekolah
Dasar, dan Bimbingan Teknis Pembinaan Asesmen Kompetensi di Sekolah Dasar.
PROGRAM PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Alamat SekolahJl.Linggar Jati I Lubuk Begalung padang


TERAKREDITASI “A”

Anda mungkin juga menyukai