Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa salah satu
tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam
rangka mewujudkan cita-cita itu, perlu dilaksanakan pendidikan nasional yang
berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 beserta amandemennya. Landasan filososif dan yuridis itu memiliki
tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif serta mampu
mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin penyesuaian dan pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan efisiensi manajemen pendidikan
yang berorientasi kepada peserta didik. Penyesuaian implementasi pendidikan
dikarena adanya tuntutan perubahan, trasformasi menuju kearah yang lebih baik,
perkembangan isue-isue kritis implementasi pendidikan dan masih berlangsungnya
kondisi pandemi covid-19. Sedangkan pemerataan kesempatan pendidikan
diwujudkan dalam program wajib belajar nasional dan keterbukaan akses bagi
semua untuk pelayanan pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, dan olahraga
agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global di era 4.0.
Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan sains dan teknologi, kebutuhan
lingkungan dan masyarakat yang sesuai dengan visi sekolah melalui proses
transformasi. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dan pembaharuan
pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Selanjutnya, implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Keputusan Mendikbudristek Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran.
Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Sedangkan Permendikbudristek mengatur tentang
penerapan Kurikulum Merdeka dalam rangka pemulihan pembelajaran.
Dalam rancangannya kurikulum merdeka didesain untuk memberikan
keleluasaan, otonomi dan kemerdekaan pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan pendidikan, dimana arah tujuan untuk pemulihan pembelajaran
akibat krisis pembelaajaran (learning loss) dan mewujudkan terbentuk pelajaran
yang memiliki karakter profil pelajar pancasila serta penguatan dibidang literasi-
numerasi. Melalui Kurikulum Merdeka guru dapat memilih format, cara, materi
esensial, dan pengalaman apa yang ingin diajarkan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Sedangkan bagi siswa Kurikulum Merdeka dapat mengeksplorasi
potensi unik setiap individu yang selama ini terkungkung dengan materi.
Pelaksanaan dan layanan program pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
akan berlangsung dengan terarah, sesuai dengan tujuan pendidikan dan dapat
berdampak pada peningkatan kualiatas hasil pendidikan yang baik, maka dalam
perencanaan dibutuhan data rapor pendidikan berdasarkan hasil asesmen.
Asesmen Nasional merupakan program penilaian terhadap mutu setiap
sekolah, pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai
berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter)
serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang
mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga
instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan
Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki
kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar
murid. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya
menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan
karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik
esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama
tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas
Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Berdasarkan rapor pendidikan hasil asesmen dan data empris hasil evaluasi
diri sekolah pada SMA Avicenna Jagakarsa menunjukkan hasil yang sudah baik dan
masih terdapat pada beberapa dimensi pendidikan yang perlu perbaikan tindak
lanjut pelaksanaan program. Melalui upaya itu diharapkan dapat menjadi bagian
untuk peningkatan pendidikan secara berkelanjutan, salah satunya dengan
perenacanaan berbasis data dan memperkuat evaluasi-monitoring. Karena itu,
maka diperlukan perencanaan secara matang dan sistematis dengan berbasis data
penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS).
Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini disusun sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Rencana Kerja Sekolah (RKS). ini
dikembangkan dengan mengacu pada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Pemerintah Daerah, Peraturan dan Kebijakan Yayasan, Kebijakan
pemberlakukan Program Sekolah Penggerak, capaian nilai rapot pendidikan dan
hasil evaluasi pelaksanaan program sekolah pada periode sebelumnya.
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS). ini mengakomodir kebutuhan para
pelajar untuk mengembangkan kemampuan ketrampilan abad 21 yang meliputi
integrasi dimensi Profil Pelajar Pancasila, literasi-numerasi, 6C yakni creativity
(kreativitas), colaboration (kerka sama), communication (komunikasi), compassion
(kasih sayang), critical thinking (berpikir kritis), computational logic (logika
komputasi), dan HOTS (Higher Order Thinking Skill).
Terakhir, Kepala sekolah, guru, staf, dan komite sekolah serta orag tua siswa
secara keseluruhan diharapkan mengetahui dan menjalankan secara kolaboratif
program kegiatan yang telah disusun dalam dokumen ini, sehingga dapat
mendorong terbentuk ekosistem pembelajaran. Selanjutnya PKT ini akan selalu
dievaluasi dalam implementasinya secara nyata untuk mewujudkan merdeka
belajar bagi peserta didik.

B. Lanadasan Hukum
Dasar hukum atau landasan yang dipergunakan dalam penyusunan Kurikulum
SMA Avicenna Jagakarsa adalah;
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Keputusan Mendikbudristek Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun
2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177/M/2020 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Sekolah Penggerak;
10. Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
2368/B.BI/HK.01.03/2021 tentang Petunjuk Teknis
11. Penguatan Sumber Daya Manusia melalui Pelatihan dan Pendampingan dan
Pada Satuan Pendidikan Pelaksana Program Sekolah penggerak;
12. Kebijakan Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP) tentang pengelolaan
dan pelaksanaan program sekolah

C. Tujuan Penyusunan RKS


Tujuan penyusunan RKS mencakup dua aspek yakni tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum peyusunan RKS yaitu mengetahui secara rinci tindakan -
tindakan yang harus dilakukan SMA Avicenna Jagakarsa agar arah tujuan,
kewajiban, dan sasaran pengembangan sekolah dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan. Sedangka tujuan khusus dari meliputi :
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah dapat dicapai;
2. Mendukung koordinasi antara pelaku sekolah;
3. Menjamin tercptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota, Dinas Pendidikan
Provinsi dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pelaporan dan pengawasan
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan
program sekolah
6. Menjamin penggunaan sumberdaya sekolah yang ekonomis, efisien, efektif,
kerkeadilan, berkelanjutan, serta memperhatikan kesetaraan gender.

D. Manfaat RKS
Manfaat RKS yaitu sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan sekolah,
dasar untuk memonitor dan mengevalusi pelaksanaan pengembangan sekolah,
serta bahan acuan untuk mengajukan sumber daya pendidikan yang diperlukan
dalam pengembangan sekolah.

E. Ruang Lingkup RKS


Ruang lingkun RKS SMA Avicenna Jagakarsa meliputi potret gambaran
lingkungan sekolah dan bidang garap pelaksanaan program sekolah.
1. Analisis Lingkungan Sekolah
2. Bidang Garap Program Sekolah
Program dalam RKS meliputi; program pengembangan kurikulum dalam
kegiatan pembelajaran, program kesiswaan, kaitan dengan pengembangan
pendidik dan tenaga pendidikan, terkait sarana prasarana, budaya sekolah,
pembiayaan dan keuangan, peran serta masyarakat dan DUDIKA (dunia usaha
dan dunia kerja), rencana-rencana strategis pengembangan seperti pemetaan
potensi dalam peningkatan prestasi.
BAB II
PROFIL SEKOLAH

A. Visi dan Misi YPAP


1. Visi dan Misi YPAP
1. Visi YPAP
Menjadi sebuah yayasan yang akuntabel, fokus pada manajemen sistem
pendidikan untuk mewujudkan penyelenggaraan sekolah berkarakter
kepemimpinan, berbasis sains dan teknologi, peduli pada lingkungan, dan
berprestasi.
2. Misi YPAP
1) Menumbuhkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki karakter
kepemimpinan, integritas, bertanggungjawab dan profesional.
2) Mengembangkan diri menjadi organisasi dengan kinerja transparan
dan terukur, inovatif, adaptif terhadap perkembangan teknologi.
3) Mengembangkan sistim informasi manajemen dan database yang
lengkap.
4) Menerapkan sistem keuangan yang mandiri dan akuntabel.
5) Mengutamakan layanan pendidikan kepada sekolah Avicenna.

B. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Avicenna Jagakarsa

1. Visi SMA Avicenna Jagakarsa


”Mewujudkan Sekolah Berkarakter Kepemimpinan, Berbasis Sains dan
Teknologi, Peduli pada Lingkungan dan Berprestasi”.
2. Misi SMA Avicenna Jagakarsa
a. Menanamkan pendidikan karakter kepemimpinan yang berlandaskan
keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memberikan layanan pembelajaran yang inovatif dan kreatif serta
menumbuhkan semangat keunggulan dalam bidang sains dan tehnologi.
c. Menanamkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan alam dan
sosial.
d. Menciptakan iklim organisasi yang sehat, kondusif dan kolaboratif.
e. Meningkatkan kompetensi dan semangat kompetisi siswa, tenaga
pendidik dan kependidikan untuk mencapai prestasi
f. Menjalin kemitraan dengan seluruh stakeholder untuk memberikan nilai
tambah kepada seluruh siswa, para tenaga pendidik dan kependidikan,
orang tua, siswa, masyarakat dan bangsa Indonesia.
3. Tujuan SMA Avicenna Jagakarsa

a. Pembentukan Profil Pelajar Pancasila pada seluruh peserta didik yang


diintegrasikan dalam layanan pembelajaran
b. Pengembangan karakter kepemimpinan dengan berlandaskan nilai-nilai
keimanan dan ketakwaan bagi warga sekolah yang diintegrasikan dalam
setiap kegiatan program sekolah.
c. Mengembangkan ragam kecerdasan dan potensi siswa melalui layanan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif dengan berbasis pada teknologi.
d. Peningkatan mutu layanan pembelajaran melalui pengembangan
kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
e. Mewujudkan penerapan Leader in me secara konsisten bagi warga
sekolah menuju Lighthouse School.
f. Mengembangkan kesadaran siswa dengan berbasis lingkungan melalui
upaya promotif dan tindakan nyata program peduli lingkungan.
g. Membangun produktifitas kinerja warga sekolah melalui penciptakan
iklim kinerja organisasi yang kondusif, terbuka dan kolaboratif.
h. Mewujudkan target kelulusan 100% dengan rata-rata jumlah nilai naik
1,50 setiap tahun pada Ujian Sekolah.
i. Mewujudkan keterserapan Peserta Didik SMP Avicenna Jagakarsa 50%
ke SMA Avicenna Jagakarsa.
j. Menyiapkan lulusan SMA Avicenna Jagakarsa yang berkualitas untuk
menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi pada peruguruan tinggi
unggul.
k. Pengembangan kemampuan dalam bidang bahasa Inggris guna
menopang program pembelajaran bilingual dan TOEFL.
l. Peningkatan prestasi kompetisi sains dan tekhnologi se-tingkat kota,
propinsi, nasional dan internasional.
m. Peningkatan prestasi dibidang literasi (desain, membaca, debat, menulis
dan pidato) di tingkat kota, provinsi dan nasional.
n. Peningkatan prestasi dibidang seni dan budaya (tari tradisional, paduan
suara, desain dan solo vocal) ditingkat Kota dan Provinsi
o. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik, melalui kegiatan
ekstrakurikuler dan pengembangan diri dalam student club.
p. Meningkatkan kualitas mutu sekolah secara komprehensif melalui
penguatan kemitraan dan kerjasama dengan seluruh stakeholder.
q. Memiliki Sistem Informasi dan Administrasi Manajemen yang
berbasiskan IT (SIP) yang semakin baik.

C. Profil Lulusan

Profil lulusan SMA Avicenna Jagakarsa sebagai berikut:


1. Karakter
Memiliki karakter kepemimpinan yang berlandaskan keberagaman agama dan
suku bangsa.
2. Sains dan Tekhnologi
Memiliki kemampuan adaptif terhadap perkembangan tekhnologi
3. Peduli Lingkungan
Memiliki kesadaran dan kepekaan sosial serta kepedulian terhadap alam
4. Prestasi
Memiliki jiwa kompetitif dengan semangat kolaboratif dalam meraih prestasi
baik akademik dan non akademik

D. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMA Avicenna Jagakarsa
Alamat Sekolah :
1. Jalan/Blok : Moch Kahfi II No 66 Jagakarsa, Jakarta Selatan
2. Kelurahan/Desa : Jagakarsa
3. Kecamatan : Jagakarsa
4. Kabupaten/Kota : Jakarta Selatan
5. Provinsi : DKI Jakarta
6. Kode Pos : 12620
7. No. Telepon/Fax : (021) 7888 4887 / (021)7888 2524
8. Email : sma.avicenna@gmail.com
9. Website : www.sekolah-avicenna.sch.id
10. Facebook :-
11. Instagram :-
12. Akreditasi : A (93)
13. Tahun Operasional : 2008
14. Status Tanah : Milik Medco Group
15. Luas Tanah : 8.027 m2 (Sekolah Avicenna Jagakarsa)
16. Jumlah peserta didik dalam 3 (tiga) tahun terakhir:
Jumlah Peserta Didik
Kelas Keterangan
2019/2020 2020/2021 2021/2022 2022/2023
10 62 72 108 100
11 49 62 65 108
12 54 49 58 72
Jumlah 169 183 231 280

Jumlah Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Kepala Sekolah : 1 (satu) orang Pendidikan S2
2. Wakil Kepala Sekolah : 2 (dua) orang Pendidikan S1
3. Tenaga pendidik Tetap :
a. Pendidikan S2 : 4 orang
b. S2 Psikologi : 1 orang
c. Pendidikan S1 : 18 orang
d. S1 Psikologi :-
e. D3 : 1 orang
4. Tenaga pendidik Honorer :-
Jumlah Tenaga Pendidik : 23
5. Pustakawan : 1 orang
6. Petugas Laboran : 1 orang
7. Tata Usaha : 2 orang
8. Staf Humas : 1 orang Pendidikan D3
9. Suster petugas UKS : 1 orang Pendidikan D3
Jumlah Tenaga Kependidikan : 6 orang

E. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
a. Menerapkan karakter Leader in Me dalam kegiatan sehari-hari
b. Terpilih sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak dalam
pelaksanaan Program Merdeka Belajar.
c. Memiliki program unggulan seperti Pembelajaran MNR dan SNR,
Pembelajaran Percakapan Bahasa Inggris oleh Native Teacher
berkerjasama dengan lembaga bahasa dan TOEFL.
d. Memiliki program pengembangan kompetensi profesional dan pedagogik
yang berkelanjutan (pelatihan HOTS, literasi-numerasi, manajemen
pembelajaran dan UKG internal).
e. Memiliki sistem assesment modalitas belajar bagi ragam potensi siswa
untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran secara berkelanjutan.
f. Tenaga tenaga pendidik yang mayoritas sudah berkualifikasi pendidikan
Strata-1 dan berakta-IV.
g. Memiliki guru BK dan Psikolog tersertifikasi yang memberikan layanan
konsultasi, parenting dan monitoring tumbuh kembang Peserta Didik.
h. Tenaga pendidik yang mayoritas berusia muda sehingga memiliki sifat
proaktif, kolaboratif dan semangat untuk meningkatkan mutu kompetensi.
i. Memiliki wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Avicenna
j. Ketersediaan akses internet untuk pelayanan pembelajaran di era digital
dan masa pandemi covid 19.
k. Akreditasi dengan predikat A dan nilai 93
l. Lokasi sekolah yang strategis dalam pengembangan iklim dan branding
sekolah yang berbasis pada berbagai program unggulan.
m. Fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan
pembelajaran yang kondusif.
n. Tenaga pengajar berstatus guru tetap yayasan, yang membuat
motivasinya tinggi dalam memberikan pelayanan terhadap peserta didik
sehingga kinerjanya baik dan produktif.
o. Menggunakan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 serta dipadukan
dengan kurikulum kekhasan dari sekolah Avicenna.
p. Lingkungan sekolah yang aman, nyaman, terbuka dan hijau dapat
mendukung kegiatan pembelajaran.
q. Dukungan yang positif dari komite dan masyarakat untuk pengembangan
sekolah secara lebih dinamis dan variatif berdasarkan kearifan lokal
sekolah.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Kurangnya pemahaman secara utuh tentang visi dan misi sekolah di
kalangan tenaga pendidik, karyawan maupun orang tua peserta didik
sebagai acuan pencapaian tujuan sekolah.
b. Status penggunaan gedung dan sarana prasarana masih bersifat bersama
(dengan unit lain).
c. Konsistensi dan komitmen sebagian guru dalam penerapan program
Leader In Me belum optimal.
d. Masih rendahnya kemampuan literasi dan numerasi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran dan asesmen hasil belajar peserta didik.
e. Belum memiliki tim dan sistem manajemen informasi yang memadai untuk
branding sekolah.
f. Masih rendahnya keterlibatan (engagement) sebagian guru dalam
pengembangan sekolah sehingga masih ada layanan pembelajaran yang
kurang optimal.
g. Belum memiliki sistem informasi terpadu berbasis digital dalam
menjalankan komunikasi yang efektif antara sekolah, orang tua dan
Peserta Didik
h. Sebagian tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan memiliki tugas di
unit yang berbeda (meng-handle tupoksi di beberapa unit)
i. Belum memiliki tim promosi sekolah yang khusus menangani promosi baik
melalui cara konvensional maupun melalui teknologi informasi sepanjang
masa.
j. Keterbatasan ruangan yang berfungsi untuk menunjang berbagai kegiatan
sekolah (aula, masjid, ruang seni dan perpustakaan).
3. Opportunity (Peluang)
a. Diberlakukannya Peraturan Pemerintah mengenai Otonomi Daerah dalam
tata kelola pendidikan.
b. Diberlakukannya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) secara kolaboratif
c. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Negeri
menggunakan jalur lokal dan jalur umum berdasarkan sistem zonasi.
d. Ketertarikan masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan karakter
kepemimpinan di sekolah karena menjadi pembiasaan secara konsisten
bagi peserta didik.
e. Keragaman minat dan bakat siswa dalam pengembangan potensi
diberbagai bidang kemampuan.
f. Stakeholders sekolah mendapatkan kemudahan dalam mengakses dan
mendapatkan informasi tentang sekolah melalui berbagai media.
g. Adanya area terbuka yang dapat diberdayakan sebagai area bermain,
pembelajaran dan rekreasi peserta didik.

4. Threath (Ancaman)
a. Munculnya sekolah swasta yang berbasis sekolah Islam terpadu terus
meningkat, terutama di daerah sekitar Jagakarsa (khususnya) dan Jakarta
Selatan – Depok (pada umumnya).
b. Biaya SPP cukup besar (bagi calon orang tua siswa tertentu) dibanding
sekolah lain di wilayah Jagakarsa dan sekitarnya mendorong masyarakat
untuk berpikir kembali dalam memilih sekolah.
c. Adanya ketidakkonsistenan kebijakan SMA Negeri dalam sistem PPDB dan
mutasi siswa terkadang menjadi celah bagi orang tua untuk pindah
sekolah.
d. Ketidakpastian kondisi pandemi dan kebjikan pelaksanaan sistem PJJ
dalam kegiatan pembelajaran.
e. Adanya Sistem Peringkat 1000 TOP SMA LTMPT sebagai salah satu
branding sekolah.
f. Sekolah-sekolah kompetitor yang meiliki program kemudahan dan
alternatif dalam PPDB serta pemenuhan sarana prasarana pendukung.

F. Target Tahun Pelajaran 2022/2023


1. Karakter Kepemimpinan
- 100% warga sekolah sudah memahami dan menjalankan program Leader
In Me dengan fokus 7 Habits pada level berkelanjutan.
- Program LiM (Direct Lesson, Leadership Notebook, RBE, SLC Evidance
Binder dan lainnya yang terkait) dijalankan secara konsisten dengan
pencapaian 95% bagi siswa dan warga sekolah (guru dan staf).
- Terwujudnya sekolah dengan sertifikasi Lighthouse School
- Meningkatkan pemahaman Visi dan Misi sekolah untuk guru, karyawan dan
orang tua dari 85 % menjadi 95 %
- Meningkatkan partisipasi guru dalam pelaksanaan dan pengembangan
sekolah minimal 95% guru.
- Memperkecil keterlambatan kehadiran tiap guru (10% menjadi 5%),
tenaga kependidikan (10% menjadi 5%) dan Peserta Didik (15% menjadi
10%).
- Program cleaneliness leader berjalan secara konsisten di tiap ruang belajar
(kelas) dan ruang guru.
- Terseleksinya perwakilan siswa sebagai anggota Paskibra di Tingkat Kota
Jakarta Selatan.
2. Sains dan Teknologi

- 100 % peserta didik mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas


dengan berbasis pada teknologi tepat guna.
- Menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga 95% peserta didik
memperoleh kenyamanan belajar yang memudahkan pencapaian tujuan
belajar dengan penguasaan teknologi berbasis digital.
- Layanan pembelajaran berjalan dengan optimal sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi khusus Covid-19 dengan pemberdayaan teknologi yang efektif.
- 100% guru mampu memberdayakan teknologi komputer dan informasi
sebagai media pelaksanaan evaluasi pembelajaran (PH, PAS, PAT, Ujian
Sekolah dan Assesment Kompetensi Minimal).
- 100% guru memahami dan memanfaatkan aplikasi Gredu sebagai media
pengelolaan sistem pembelajaran berbasis digital.
- Meningkatnya kemampuan guru sebesar 60% (kategori baik) dalam
pelaksanaan budaya literasi sekolah melalui program review buku, menulis
artikel, melaksanakan penelitian tindakan kelas dan membuat best
practices pembelajaran.
- 50% guru sudah melakukan program improvement lesson study.
- 70% guru menggunakan bahan ajar berbasis teknologi dan atau sains
dalam proses pembelajaran.
- Capaian indeks pengembangan kompetensi numerasi naik menjadi 2.6 dari
skor rata-rata maksimal 3.
- Capaian indeks pengembangan kompetensi literasi naik menjadi 2.8 dari
skor rata-rata maksimal 3.

3. Peduli Pada Lingkungan


- 100% peserta didik memiliki kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan
hidup salah satu program komposter dan biopori.
- Kondisi lingkungan sekolah secara umum dalam kondisi bersih, sehat, hijau
dan asri.
- 90% warga sekolah memahami dan menjalankan secara konsisten
program zero plastics.
- 90% warga sekolah berpartisipasi dalam pelaksanaan program peduli
lingkungan melalui pembiasaan, menyumbangkan tanaman, melaksanakan
bank sampah dan terlibat dalam perawatan tanaman.
- 90% warga sekolah berpartisipasi dalam program peduli sosial dengan
memberikan dukungan moral dan bantuan material.
- Terbentuknya duta lingkungan di sekolah sebagai penggerak program
peduli lingkungan dan cleaness leader
- 90 % kondisi lingkungan sekolah terutama area koridor bersih, sehat, hijau
dan asri.
- Capaian indeks pengembangan budaya inklusiv pada peran gender
meningkat dari berkembang menjadi membudaya.

4. Berprestasi
- Pencapaian KKM pada setiap mata pelajaran mencapai 90%
- Mewujudkan target kelulusan 100% dengan rata-rata jumlah nilai naik
1,50 setiap tahun.
- Masuk nominasi finalis dalam International Contest of Leader In Me
- Pencapaian terget prestasi 30% dalam berbagai bidang dalam kompetisi
- Meraih prestasi peringkat 10 besar dibidang sains dan matematika (KSN)
tingkat kota Jakarta Selatan.
- Lolos finalis kompetisi SNR, KMNR dan IMAS tingkat nasional dan
internasional
- Meraih prestasi peringkat 10 besar dibidang seni dan budaya (FLS2N)
tingkat Kota dan Nasional
- Meraih prestasi peringkat 10 besar dibidang olahraga (KO2SN) Tingkat
Kota Jakarta Selatan
- Meraih prestasi peringkat 5 besar dibidang literasi (FeLSi) Tingkat Kota dan
Nasional
- Meraih prestasi peringkat 3 besar dibidang teknologi informasi dan
komputer (desain grafis dan coding) tingkat Nasional.
- Meraih prestasi peringkat 3 besar dibidang karya ilmiah/Kompetisi
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI) tingkat Kota dan Nasional
- Pencapaian target 50% keterserapan siswa di Perguruan Tinggi Negeri.
- Mengikuti annual 7 Habit competition
- Ikut terlibat dalam kegiatan OGN, OGS, OGM, Guru Berprestasi dan Kepala
Sekolah Berprestasi
- Meraih peringkat 1000 TOP SMA LNMPT
- Keterserapan peserta didik sebanyak 3 orang dalam seleksi Beasiswa
Indonesia Mutu LPDP melalui Jalur Prestasi, baik untuk perguruang tinggi
negeri maupun perguruang tingga luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai