PENGEMBANGAN SEKOLAH
DISUSUN OLEH :
TIM PENGEMBANG SEKOLAH
A. Latar Belakang
b) PPS sebagai dasar untuk melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi atas
keterlaksanaan dan hasil-hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan di SMP
Negeri 1 Pujon;
B. Landasan Hukum
Penyusunan PPS ini didasarkan atas beberapa landasan hukum, diantaranya
adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik Guru;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
C. Tujuan
Tujuan secara umum antara lain:
Sebagai dasar bagi sekolah dalam melaksanakan program-program sesuai dengan visi, misi,
tujuan, dan sasaran sekolah;
Sebagai dasar bagi sekolah untuk membuat target yang akan dicapai sebagai tonggak- tonggak
keberhasilan sekolah dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang;
Sebagai dasar bagi sekolah untuk menentukan langkah-langkah strategis merubah dari
kondisi nyata sekolah yang ada sekarang menuju kondisi sekolah yang diharapkan;
4. Untuk memberikan gambaran kepada stakeholder sekolah (khususnya kepada orang tua
siswa/masyarakat) terhadap segala bentuk program sekolah yang akan diselenggarakan,
baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah,
antarsekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antarwaktu.
dan berkelanjutan.
7. Sebagai dasar ketika melaksanakan monitoring dan evaluasi pada akhir program
D. Cakupan
Program Pengembangan Sekolah (PPS) SMP Negeri 1 Pujon menjadi
perangkat/instrumen penting bagi perkembangan dan kemajuan sekolah, karenaberisi
sasaran, program dan kegiatan untuk mengatasi kesenjangan yang ada antara kenyataan
dengan idealnya sebagai sekolah standar nasional. Dari sisi ketercakupan, PPS SMP Negeri 1
Pujon mencakup semua aspek makro pendidikan, yakni :
3. Peningkatan efisiensi. Efisiensi merujuk pada hasil yang maksimal dengan biaya
yang wajar. Perencanaan peningkatan efisiensi mencakup peningkatan angka
kelulusan, rasio keluaran/masukan, angka kenaikan kelas/transisi, penurunan angka
mengulang, angka putus sekolah, dan peningkatan angka kehadiran serta
peningkatan pembiayaan pendidikan peserta didik.
Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan di SMP Negeri 1 Pujon. Standar isi memuat kerangka dasar dan
struktur kurikulum, beban belajar, dan kalender pendidikan. Program-program yang
dikembangkan dalam standar isi ini antara lain:
➢ Pengembangan KTSP yang berdasarkan pada Standar Isi dan Standar
Kompetensi Kelulusan.
➢ Pengembangan silabus untuk semua mata pelajaran
Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 1 Pujon untuk mencapai standar kompetensi
lulusan. Proses pembelajaran harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
memotivasi, menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya.
Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien di SMP Negeri 1 Pujon
dilakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran, dan pengawasan.
Dalam upaya-upaya menuju kepada standar proses pendidikan sesuai SNP, maka
SMP Negeri 1 Pujon mengembangkan berbagai program dan kegiatan, diantaranya
adalah:
Pengembangan dan inovasi-inovasi metode pengajaran pada semua mata
pelajaran, khususnya penerapan metode atau strategi pembelajaran kontekstual
atau CTL DAN SCIENTIFIC APPROACH (Contextual Teaching and Learning)
Pengembangan dan inovasi-inovasi bahan dan sumber pembelajaran
Pengembangan dan inovasi-inovasi model-model pengelolaan atau manajemen
kelas
dan sebagainya
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relevan. Kompetensi adalah tingkat kemampuan
minimal yang harus dipenuhi seorang pendidik untuk dapat berperan sebagai agen
pembelajaran, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial, yang dibuktikan dengan sertifikat profesi pendidik,
Standar Prasarana dan sarana pendidikan berkaitan dengan persyaratan minimal tentang
lahan, ruang kelas, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi, perabot, alat dan media pendidikan,
buku, dan sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Adapun program-program dan kegiatan yang akan dikembangkan oleh SMP Negeri 1
Pujon mengenai standar prasarana dan sarana baik secara kuantitas maupun kualitas
antara lain:
➢ Peningkatan dan pengembangan serta inovasi-inovasi media pembelajaran
dan peralatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran
➢ Pengembangan prasarana pendidikan/pembelajaran
➢ Penciptaan atau pengembangan lingkungan belajar yang kondusif
pembelajaran
➢ Terdapat peningkatan kuantitas dan kualitas media dan peralatan
pembelajaran praktik tiap mata pelajaran untuk semua jenjang kelas, selaras
dengan strategi pembelajaran yang diterapkan (khususnya CTL DAN
SCIENTIFIC APPROACH)
➢ Terpasangnya jaringan internet, baik dalam lab komputer peserta didik, guru
maupun kepala sekolah
➢ Terlaksananya perawatan prasarana, peralatan, dan media pembelajaran atau
sekolah secara berkala
➢ Terdapat prasarana sumber-sumber belajar yang memadai (perpustakaan,
pusat media pembelajaran audio visual)
horisontal
➢ Terdapat berbagai model pengembangan pengelolaan sekolah
Standar pembiayaan mengatur komponen dan besarnya biaya operasi di SMP Negeri 1
Pujon. Sedangkan yang dimaksudkan dengan biaya operasiadalah bagian dari dana
pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi agar dapat
berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai SNP secara teratur dan berkelanjutan.
Pembiayaan pendidikan terdiri dari biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya investasi termasuk untuk biaya penyediaan sarpras, pengembangan SDM, dan
modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan
pendidikan meliputi: gaji/tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan, bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi
pendidikan tak langsung seperti daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
Dalam upaya membantu memenuhi dan mencapai standar biaya pendidikan yang
memadai, maka SMP Negeri 1 Pujon akan mengembangkan program atau kegiatan yang
didasarkan atas musyawarah dan mufakat serta persetujuan dari stakeholder (termasuk
Komite Sekolah) serta sesuai dengan koridor peraturan perundangan yang berlaku,
seperti:
➢ Pengembangan jalinan kerja dengan penyandang dana, baik donatur tetap
maupun tidak tetap
➢ Penggalangan dana dari berbagai sumber termasuk dari sponsor
➢ Terjalin kerjasama dengan penyandang dana, baik tetap maupun ridak tetap
dan terdapat pemasukan dana
➢ Tertdapat usaha nyata sekolah dalam hal IGA atau unit produksi sekolah
(koperasi, toko, kantin, dll)
➢ Terdapat jalinan kerjasama dengan alumni dalam penggalangan dana
pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik dari penilaian akhir setiap
jenjanh kelasn. Penilaian akhir mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik sejak
awal hingga akhir masa studi. Ujian akhir dilakukan untuk semua mata pelajaran
kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menentukan kelulusan peserta didik.
Ujian nasional merupakan penilaian bersifat nasional atas pencapaian standar
kompetensi lulusan oleh peserta didik.
Diharapkan bahwa sekolah agar mampu mencapai standar penilaian sesuai SNP tidak
memerlukan waktu yang lama, oleh karena itudi SMP Negeri 1 Pujon ajan di
kembangkan, peningkatkan dan melaksanakan beberapa program dan kegiatan
penilaian seperti:
➢ Pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran
➢ Terdapat berbagai macam lomba, uji coba, dan jenis lainnya untuk peningkatan
prestasi peserta didik
BAB 2
PELAKSANAAN
A. STRATEGI
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, beberapa langkah telah dilakukan oleh SMP
Negeri 1 Pujon. Diantaranya :
Mengadakan expose tentang draft PPS untuk di setujui oleh segenap warga sekolah
dan menampung revisi-revisi serta masukkan-masukkan.
6. Menyusun draft PPS menjadi PPS jadi untuk disahkan dalam rapat umum pengesahan
PPS 2018-2020
Sesuai dengan tujuan penyusunan PPS yaitu mencapai suatu kondisi ideal sekolah yang
terukur dan sesuai dengan kemampuan maka dilakukan langkah-langkah rencana strategis
sebagai berikut :
Kondisi masyarakat di lingkungan SMP Negeri 1 Pujon saat ini membutuhkan adanya lembaga
pendidikan yang mampu memberikan jawaban terhadap tantangan dunia industri yang bergerak
di bidang garment. Industri garmen yang ada saat ini dipenuhi oleh tenaga kerja yang siap laatih,
bukan siap pakai, sehingga penghasilan merekapun sesuai dengan keterqaampilan mereka yang
masih di bawah harapan dunia Industri.
Dengan adanya SMP Negeri 1 Pujon, masyarakat dapat mennggantungkan harapan
akan perubahan tingkat kesejahteraan dan tingkat pendidikan yang lebih baik.
Kondisi Ideal
Secara rinci kondisi Ideal yang diharapkan adalah seperti terurai di bawah ini :
Bidang Kurikulum
Guru mampu membuat media pembelajaran yang menarik
Guru menggunakan IT dalam pembelajaran
Bidang Kesiswaan
Lebih berorientasi pada pembinaan mental siswa
Pencanangan Gerakan Disiplin Nasional
Koordinatif dengan bidang lain agar terjalin situasi yang kondusif dan
sinergis.
BAB 5
PENUTUP
Program kerja ini diharapkan dapat dijadikan acuan sekolah untuk mencapai
tujuan dalam pengembangan sekolah melalui 5 standar nasional pendidikan,
berhasil tidaknya program kerja ini sangat tergantung dukungan dan kerja sama
dari semua pihak yang terkait
Untuk itu kami Tim Pengembang Sekolah sangat mengharap komitmen dan
tanggungjawab dari semua Personil Tim Pengembang Sekolah untuk mengkoordinasi
semua lini agar proram kerja yang telah disusun dapat terlaksana dan mencapai
tujuan dengan maksimal.