Anda di halaman 1dari 9

Kode Etik Guru dan Pegawai

SMP NU MASARAN

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA

KEC. MASARAN, KAB. SRAGEN, PROV. JAWA TENGAH

TAHUN 2021/2022
Kode Etik Guru dan Pegawai
SMP Walisongo Karangmalang Sragen
BAB I
KODE ETIK GURU
Guru merupakan figur dalam menunjukkan keteladanan bagi peserta didik dan pegawai di
SMP Walisongo Karangmalang, sehingga guru wajib untuk mentaati tata tertib serta tata etik
a (kode etik) yang sudah ditetapkan di SMP Walisongo Karangmalang
Pasal 1
Etika Guru dalam Berpakaian
1. Pakaian guru harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh guru.
2. Guru harus senantiasa berpenampilan bersih dan rapi di ruang kantor atau di ruang kelas.
3. Pakaian guru di kantor dan di ruang kelas pada saat berperan sebagai guru adalah pakaia
n formal yang mencerminkan citra profesional.
4. Pakaian guru di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMP Walisongo K
arangmalang adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar
mencerminkan citra profesional.
5. Pakaian formal bagi guru pria adalah celana panjang dan baju yang rapi dan bersih denga
n sepatu formal.
6. Pakaian formal bagi guru wanita adalah berjilbab, celana/rok dan sepatu formal serta per
hiasan/asesoris secukupnya yang disesuaikan dengan pakaian.
7. Jenis pakaian guru pada setiap hari kerja mengacu pada aturan yang ditetapkan oleh Yay
asan Pondok Pesantren Walisogngo Sragen (YPPWS).
Pasal 2
Etika Guru Terhadap Komitmen Waktu
1. Guru memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu.
2. Guru SMP Walisongo Karangmalang harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap wa
ktu.
3. Guru harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk bi
mbingan akademik maupun non akademik.
4. Guru harus menginformasikan kepada kepala sekolah apabila tidak hadir pada jam diman
a guru yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk mendap
atkan kepastian dalam kontak komunikasi.
5. Guru yang tidak dapat hadir pada jadwal yang telah ditetapkan, mengusahakan untuk me
mberikan tugas yang disampaikan kepada petugas jaga demi menjaga kondusivitas kelas.
6. Apabila guru yang tidak dapat hadir tersebut memiliki tugas tambahan lain di sekolah, m
aka guru harus mengusahakan agar tugas yang menjadi tanggungjawabnya tersebut dapat
diselesaikan oleh guru/Pegawai lainnya.
Pasal 3
Etika Guru dalam Melaksanakan Tugas Mengajar
1. Guru pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan pembelajar
an dan materi yang akan disampaikan.
2. Guru berkewajiban menyampaikan materi minimal sesuai buku pegangan yang digunaka
n.
3. Guru wajib membuat silabus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Guru wajib membuat program tahunan, dan program semester berdasarkan kalender pen
didikan yang berlaku.
5. Guru wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP).
6. Guru wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi p
embelajaran.
7. Dalam membuat RPP guru harus mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan dan tuj
uan pengajaran dalam rangka mencetak lulusan yang berkualitas.
8. Guru harus terbuka untuk menerima pertanyaan dan memberikan bimbingan mengenai m
ata pelajaran yang diampu baik di ruang kelas maupun di luar kelas serta mau terbuka dal
am menerima perbedaan pendapat.
9. Guru wajib terbuka, jujur, dan adil dalam memberikan penilaian kepada siswa.
10. Guru dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang mempengaru
hi terhadap pemberian nilai siswa.
11. Guru yang memiliki tugas tambahan berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya
kepada atasannya dan atau kepala sekolah.
12. Guru yang memiliki tugas tambahan wajib terbuka dan jujur dalam menjalankan tugasny
a.
13. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar kelas d
engan kata “anak” (atau kata lain yang setara).
14. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada Pegawai baik di dalam maupun di luar kela
s dengan kata “bapak” dan atau “ibu” (atau kata lain yang setara).
15. Guru menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan sesama guru, Pegaw
ai dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata “saya” (atau kata lain yang
setara).
16. Guru dalam bertugas atau di luar tugas mengajar, harus menyampaikan perkataan yang b
aik dan sopan.
17. Guru tidak merokok ketika mengajar di dalam kelas dan berada di dalam lingkungan sek
olah.
Pasal 4
Etika Hubungan Guru dengan Siswa
1. Guru melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, me
nilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran secara profesional.
2. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik individu yang berbed
a-beda serta memberikan hak layanan pembelajaran sesuai karakteristik tersebut.
3. Guru menghimpun informasi tentang siswa dan menggunakannya untuk kepentingan pro
ses kependidikan.
4. Guru secara personal atau kolektif terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, da
n mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan agar terwujud lingkungan belaj
ar yang efektif dan efisien bagi siswa.
5. Guru menjalin hubungan dengan siswa yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindar
i tindak kekerasan fisik di luar batas kaidah pendidikan.
6. Guru harus menjaga jarak sesuai proporsinya (tidak memiliki hubungan kedekatan khusu
s) dengan siswa yang bukan mahram.
7. Guru berusaha mencegah gangguan yang mempengaruhi perkembangan negatif siswa.
8. Guru semaksimalmungkin mencurahkan upaya profesionalnya untuk membantu siswa da
lam mengembangkan kepribadiannya, termasuk mencurahkan kemampuan berkarya.
9. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak merendahkan martabat siswa.
10. Guru bertindak dan memandang semua tindakan siswa secara adil.
11. Guru berperilaku taat asas hukum serta menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak siswa.
12. Guru memperhatikan secara tekun bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
13. Guru membuat upaya rasional untuk melindungi siswa dari kondisi-kondisi yang mengha
mbat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
14. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi siswa, kecuali untuk diskusi terkait kepenting
an pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
15. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada siswa den
gan cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
16. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan siswa untuk
memperoleh keuntungan pribadi.
Pasal 5
Etika Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat
1. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
2. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan pro
ses pendidikan.
3. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
4. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
5. Guru menghormati rekan sejawat.
6. Guru saling membimbing antarsesama rekan sejawat.
7. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan sta
ndar dan kearifan profesional.
8. Guru senior membantu rekan junior untuk tumbuh secara profesional dalam bentuk shari
ng knowledge untuk menghadapi tuntutan profesionalitasnya.
9. Guru menerima otoritas rekan seniornya untuk mengekspresikan pendapat profesional be
rkaitan dengan tugas pendidikan dan pembelajaran.
10. Guru menyandarkan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tin
dakan profesional dengan sejawat.
11. Guru harus menjaga jarak sesuai proporsinya (tidak memiliki hubungan kedekatan khusu
s) dengan rekan sejawat yang bukan mahram.
12. Guru memliki beban moral bersama dengan rekan sejawat untuk meningkatkan keefektif
an pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran.
13. Guru mengoreksi secara santun tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah agama,
moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
14. Guru tidak diperkenankan mengeluarkan pernyataan yang keliru berkaitan dengan kualifi
kasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
15. Guru tidak diperkenankan melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan m
erendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
16. Guru tidak diperkenankan mengoreksi tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendap
at siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
17. Guru tidak diperkenankan membuka rahasia pribadi sejawat kecuali atas pertimbangan y
ang dapat dilegalkan secara hukum.
18. Guru tidak diperkenankan menciptakan kondisi, bertindak langsung atau tidak langsung
yang akan memunculkan konflik dengan sejawat.
Pasal 6
Etika Hubungan Guru dengan Pegawai
1. Guru wajib memelihara semangat kerja dan meningkatkan rasa kekeluargaan dengan peg
awai tata usaha dan mencegah hal yang dapat mengganggu martabat masing-masing.
2. Guru bersifat terbuka dan demokratis dalam hubungannya dengan pegawai tata usaha da
n sanggup menempatkan diri sesuai dengan hierarki jabatan.
3. Guru bersikap toleran dalam menyelesaikan setiap persoalan yang timbul atas dasar mus
yawarah dan mufakat demi kepentingan bersama.
4. Hubungan antara guru dengan pegawai tata usaha hendaknya merupakan ikatan moral da
n bersifat kooperatif edukatif.
Pasal 7
Etika Hubungan Guru dengan Atasan (Kepala Sekolah)
1. Guru wajib menghormati hirarki jabatan.
2. Guru wajib melaksanakan perintah dan kebijakan atasannya.
3. Guru wajib menyimpan rahasia jabatan.
4. Saran dan kritik kepada atasan harus disampaikan melalui prosedur dan forum yang seme
stinya.
5. Jalinan hubungan antara guru dan atasan hendaknya selalu diarahkan untuk meningkatka
n mutu dan pelayanan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.
Pasal 8
Etika Hubungan Guru dengan Orang Tua/Wali Siswa
1. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dalam proses pend
idikan dengan orangtua/wali siswa sesuai batasan yang diijinkan oleh YPPWS.
2. Guru memberikan informasi kepada orangtua/wali murid secara jujur dan objektif menge
nai perkembangan siswa.
3. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam memaju
kan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kema
juan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
5. Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi terkait kesejahtera
an, kemajuan, dan cita-cita anak.
6. Guru tidak diperkenankan melakukan hubungan dan tindakan dengan orangtua/wali sisw
a untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Pasal 9
Etika Hubungan Guru dengan Masyarakat
1. Guru diperkenankan menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif, dan efis
ien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
2. Guru diperkenankan mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan da
n meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
3. Guru seharusnya peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
4. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestis dan marta
bat profesinya.
5. Guru berupaya mengajak masyarakat mendukung proses atau kegiatan pendidikan.
6. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum,
moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
7. Guru tidak diperkenankan membocorkan rahasia sejawat dan siswa kepada masyarakat.
8. Guru tidak diperkenankan menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupan masyarakat.
Pasal 10
Etika Hubungan Guru dengan Pemerintah
1. Guru berkomitmen kuat melaksanakan pendidikan sesuai ketetapan pemerintah dan tertul
is dalam sistem perundang-undangan yang berlaku.
2. Guru berusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3. Guru tidak diperkenankan menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau
satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
4. Guru dilarang melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada kerugian
negara.
BAB II
KODE ETIK STAF TATA USAHA/PEGAWAI
Pegawai merupakan figur dalam menunjukkan keteladanan bagi peserta didik di bidang pelay
anan administrasi akademik dan umum, oleh karena itu Pegawai SMP Walisongo Karangmal
ang wajib untuk mentaati tata tertib serta tata etika (kode etik) yang sudah ditetapkan di SMP
Walisongo Karangmalang.

Pasal 11
Etika Pegawai dalam Berpakaian
1. Pakaian Pegawai SMP Walisongo Karangmalang harus disesuaikan dengan peranan yan
g disandang oleh Pegawai waktu pakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian Pegawai SMP Walisongo Karangmalang di kantor dan di luar kantor untuk pera
nan sebagai Pegawai adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra profesional.
Pasal 12
Etika Pegawai dalam Komitmen Waktu
1. Pegawai SMP Walisongo Karangmalang harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap
waktu.
2. Pegawai memulai dan mengakhiri jam bertugas tepat waktu.
3. Pegawai harus menginformasikan ke kepala sekolah apabila tidak hadir untuk mendapatk
an kepastian dalam kontak komunikasi.
4. Pegawai yang tidak dapat hadir di sekolah sesuai jadwal yang ditetapkan, mengusahakan
agar tugas yang menjadi tanggungjawabnya dapat diselesaikan oleh Pegawai lainnya.
Pasal 13
Etika Pegawai dalam Melaksanakan Tugas
1. Pegawai berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya kepada atasannya dan atau
kepala sekolah.
2. Pegawai wajib terbuka dan jujur dalam menjalankan tugasnya.
3. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar kel
as dengan kata “anak” (atau kata lain yang setara).
4. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan guru-guru baik di dalam
maupun di luar kelas dengan kata “bapak” dan atau “ibu” (atau kata lain yang setara).
5. Pegawai menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan guru-guru, sesam
a Pegawai dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata “saya” (atau kata la
in yang setara).
6. Pegawai dalam menjalankan tugas atau di luar tugas, harus menjaga hubungan jarak kede
katan khusus baik kepada guru, pegawai, maupun siswa yang bukan mahram.
7. Pegawai dalam bertugas atau di luar tugas, harus menyampaikan perkataan yang baik da
n sopan.
8. Pegawai tidak merokok ketika berada di dalam lingkungan sekolah.

BAB III
PENUTUP
Pasal 14
Dengan berlakunya keputusan Kepala SMP NU MASARAN ini, maka semua ketentuan yang
berkaitan dengan sikap, perilaku, dan perbuatan guru SMP SMP NU MASARAN yang berten
tangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 15
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan d
engan sungguh-sungguh.
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 17
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Sragen,
Pada tanggal, 20 Juli 2021.
Kepala SMP NU MASARAN

Joko Tri Putranto, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai