Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM PENETAPAN PRINSIP

PENGHARGAAN (REWARD) DAN HUKUMAN (PUNISHMAN)


SMA NEGERI 1 RANCABUNGUR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 RANCABUNGUUR


Alamat :Jl Raya Atang Sanjaya Desa Pasir Gaok Kec Rancabungur Kabupaten:Bogor
Propinsi :Jawa Barat

Telah diteliti dan disahkan penggunaannya pada


Tanggal ........................ bulan ........................... tahun 2022
Dinyatakan berlaku untuk tahun 2022
Di SMA Negeri 1 Rancabungur

Bogor, Juli 2022


Mengetahui Menetapkan
Pengawas Sekolah Kepala Sekolah

Trireko Hernando,M.Pd Tata Muhammad Syaid,S.Pd M.Pd


NIP. NIP
K ATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah telah ditetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi kepala sekolah yaitu: Kepribadian,
Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. Dalam rangka menindaklanjuti dimensi
kompetensi manajerial, kami menyusun program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan
hukuman (punishman).
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahkan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan program penetapan prinsip penghargaan
(reward) dan hukuman (punishman) tanpa suatu halangan.
Program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishman) SMA Negeri 1
Rancabungur tahun2021 ini meliputi : 1) penerapan prinsip penghargaan (reward), 2) penerapan
prinsip hukuman (punishman), dan 3) penerapan/pengembangan motivasi internal bagi warga
sekolah.
Kami menyadari bahwa program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman
(punishman) ini masih jauh dari sempurna. Berbagai pihak yang terkait kami harapkan dapat
memberikan saran yang membangun sehingga program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan
hukuman (punishman) SMA Negeri 1 Rancabungur untuk tahun yang akan datang menjadi lebih
sempurna.
Kepada bapak/ibu guru dan karyawan SMA Negeri 1 Rancabungur, kami sampaikan terima
kasih atas kerjasama dan partisipasinya dalam rangka meningkatan mutu dan layanan pendidikan di
SMA Negeri 1 Rancabungur.
Semoga semua usaha kami melalui program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan
hukuman (punishman) ini dapat meningkatkan mutu dan layanan pendidikan di SMA Negeri 1
Rancabungur

Kepala Sekolah,

Tata Muhammad Syaid,S.Pd M.Pd


NIP.197403022000121001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................……………….......... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................………..… ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. …...........iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................……......…..…..............iv
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................……..........v
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................1
A.Latar Belakang .........................................................................................................................1
B.Landasan Hukum .......................................................................................................................3
C.Pengertian ..................................................................................................................................5
D.Tujuan .......................................................................................................................................5
E.Fungsi ........................................................................................................................................5
F.Sasaran ......................................................................................................................................6
BAB II. SKALA PRIORITAS PROGRAM PENETAPAN PRINSIP PENGHARGAAN
(REWARD)DAN HUKUMAN (PUNISHMAN) .........................................................................7
BAB III. STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM PENETAPAN PRINSIP
PENGHARGAAN(REWARD) DAN HUKUMAN (PUNISHMAN) .........................................8
BAB IV. TEKNIK PENETAPAN PRINSIP PENGHARGAAN (REWARD) DAN
HUKUMAN(PUNISHMAN) ......................................................................................................11
BAB V. PENUTUP ......................................................................................................................12
LAMPIRAN ................................................................................................................................13
DAFTAR LAMPIIRAN
Lampiran. Hasil, Kendala, dan tindak lanjut program penetapan prinsip penghargaan (reward)
danhukuman (punishman) SMA Negeri 1 Rancabungur Tahun 2021 ........................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Motivasi belajar siswa merupakan kondisi dalam diri siswa yang dapat mendorong dan
menggerakkan siswa tersebut dalam melakukan aktivitas belajar guna mencapai tujuan
pembelajaran. Motivasi belajar siswa membantu siswa untuk selalu bersemangat dalam
menjalankan aktivitas belajarnya sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Semakin tinggi
motivasi belajar yang dimiliki siswa, semakin tinggi pula intensitas usaha dan upaya yang
dilakukan dalam mendapatkan hasil belajar yang baik. Selain itu motivasi belajar juga menopang
dan menjaga agar proses belajar siswa terus berjalan. Tanpa motivasi belajar siswa akan merasa
kesulitan untuk mengikuti pembelajaran sehingga menghambat siswa untuk mengembangkan
pengetahuannya.
Motivasi kinerja guru dan karyawan adalah kondisi dalam diri guru dan karyawan yang dapat
mendorong dan menggerakkan guru dan karyawan tersebut dalam melakukan aktivitas kinerja guna
mencapai tujuan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan motivasi belajar siswa maupun motivasi guru dan karyawan sangat
dibutuhkan untuk mendukung dan menggerakan respon siswa maupun guru dan karyawan dalam
pencapaian mutu dan layanan pendidikan di sekolah.
Rendahnya motivasi belajar siswa maupun motivasi kinerja guru dan karyawan akan
berdampak buruk bagi kualitas diri siswa maupun guru dan karyawan. Sayangnya hingga saat ini
masih ditemui banyak permasalahan tentang rendahnya motivasi belajar siswa maupun motivasi
kinerja guru dan karyawan sehingga menyebabkan mutu pendidikan belum tercapai secara
maksimal.
Rendahnya motivasi belajar pada siswa menjadi masalah yang rumit dalam mengembangkan
aktivitas belajar siswa. Karena motivasi belajar siswa rendah, siswa menjadi tidak fokus pada
pembelajaran dan menghabiskan waktu pembelajaran dengan hal-hal yang tidak produktif.
Misalnya banyak siswamenghabiskan waktu selama pembelajaran berlangsung dengan tidur di
kelas, siswa mengabaikan penjelasan guru, siswa berbicara sendiri dengan temannya, dan
sebagainya. Hal ini merupakan contoh masalah rendahnya motivasi belajar siswa yang disebabkan
kurangnya motivasi kinerja guru dan karyawan. Kurangnya motivasi belajar siswa dapat disebabkan
beberapa hal, antara lain:
1. Guru tidak memberikan motivasi belajar kepada siswa dan guru kurang peduli dengan kondisi
mental siswa selama pembelajaran sehingga pembelajaran yang diberikan kurang efektif saat
diterima oleh siswa.
2. Siswa tidak menyukai cara pengajaran guru, misalnya penjelasan guru kurang jelas, terlalu
cepat, terlalu bertele-tele, atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses pembelajaran.
3. Siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu.
4. Lemahnya motivasi dalam diri siswa sendiri, misalnya siswa tidak memiliki tujuan atau cita-cita
yang jelas.
5. Kurangnya perhatian orang tua di rumah.
6. Guru dan karyawan kurang peduli dengan kondisi perilaku siswa selama di sekolah, misalnya
guru dan karyawan tidak peduli tentang kedisiplinan, ketertiban, kerapian, kesopanan, dan
kehadiran siswa.
7. Pergaulan siswa yang kurang baik (buruk).
8. Faktor kemajuan teknologi yang meninggalkan dampak buru bagi pendidikan siswa.
Rendahnya motivasi belajar siswa maupun motivasi kinerja guru dan karyawan harus
segeradiselesaikan sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu cara dalam
menanggulangirendahnya motivasi belajar siswa maupun motivasi kinerja guru dan karyawan yaitu
denganpenerapan penghargaan (reward) dan hukuman (punishman).
Penghargaan (reward) adalah suatu balasan yang positif atas tindakan baik oleh siswa
maupun gurudan karyawan. Dengan pemberian reward atas prestasi akademik dan non
akademiknya, siswa akanmerasa dihargai dan diakui oleh guru atau orang yang memberi reward,
sehingga siswa akan semakin termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran baik akademik
maupun non akademik. Begitu juga guru dan karyawan, dengan pemberian reward atas prestasi
kerjanya, guru dan karyawan akan merasa dihargai dan diakui atas pekerjaannya, sehingga akan
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Kebalikan dari reward yaitu punishman adalah pemberian respon negatif atas tindakan siswa
maupun guru dan karyawan yang dinilai kurang baik, sehingga pemberi punishman dengan sengaja
memberikan penderitaan kepada siswa maupun guru dan karyawan agar tidak mengulangi
kesalahannya. Dengan pemberian punishman siswa maupun guru dan karyawan akan merasa
menderita sehingga termotivasi untuk tidak mengulangi kesalahan kembali.
Dengan pemberian reinforcement berupa reward dan punishman kepada siswa maupun guru
dan karyawan, maka motivasi belajar siswa maupun motivasi kinerja guru dan karyawan akan
semakin meningkat. Saat siswa maupun guru dan karyawan merasa bahagia setela mendapatkan
reward,maka akan semakin berusaha untuk terus melakukan kebaikan (memperoleh prestasi).
karena siswa maupun guru dan karyawan takut akan mendapatkan punishman, maka akan selalu
berusaha untuk menghindari melakukan kesalahan.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan adanya program penetapan prinsip penghargaan
(reward) dan hukuman (punishman) kepada siswa, guru dan karyawan. Program penetapan prinsip
penghargaan (reward) dan hukuman (punishman) SMA Negeri 1 Rancabungur tahun 2022 ini
meliputi :
1) penerapan prinsif reward (penghargaan),
2) penerapan prinsif punishman (hukuman), dan
3) penerapan/pengembangan motivasi internal bagi warga sekolah.
B. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan
hukuman (punishman) adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang penguatan
Pendidikan Karakter;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 19 tahun 2005 Lembaran Negara 45
tambahan Lembaran Negara 5670 tanggal6 Maret 2015;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
PegawaiNegeri Sipil;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
AtasPeraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007
tentangStandar Pengelolaan Satuan Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007
tentangStandar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008 Tentang Standar
TenagaPerpustakaan Sekolah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26 Tahun 2008 Tentang Standar
TenagaLaboratorium Sekolah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik Dan Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2010
tentangProgram Induksi bagi Guru Pemula;
16. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
tentangPenumbuhan Budi Pekerti;
17. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan
TanpaRokok di Lingkungan Sekolah;
18. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan
bagiPendidik dan Tenaga Kependidikan;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan
GuruSebagai Kepala Sekolah;
20. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang tentang
Pemenu
21. han Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 Tentang
PenguatanPendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal; dan
23. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011
C. PENGERTIAN
Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu
yang diberikandari perorangan atau sekolah yang biasanya dalam bentuk material atau
ucapan. Di sekolah ada dua bentuk penghargaan yaitu berbentuk material dan non materil.
Bentuk penghargaan yang berupa material, misalnya : promosi jabatan atau tugas, uang
pembinaan, piagam penghargaan, piala, plakat,dan lainnya. Bentuk penghargaan yang
berupa non material, misalnya : ucapan selamat, pujian,senyuman, dan lainnya.
Hukuman (punishmen) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku
agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman
diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang
bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak di sekolah
diperlukan sebuah aturan dan hokum yang berfungsi sebagai alat pengendali agar kegiatan
sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik.Jika aturan dan hukum dalam di sekolah tidak
berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar
sekolah. Pada beberapa kondisi tertentu, penggunaan hukuman dapat lebih efektif untuk
merubah perilaku orang yang ada di sekolah, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu,
Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).
Berdasarkan uraian di atas, maka program penetapan prinsip penghargaan (reward)
dan hukuman (punishman) adalah segala upaya sekolah untuk menerapkan prinsip-prinsip
pengahargaan (reward)dan hukuman (punishman) serta mengembangkan motivasi internal
kepada warga sekolah yang berprestasi maupun warga sekolah yang melanggar aturan yang
telah ditetapkan sekolah.

D.TUJUAN
Tujuan program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishman)
adalah :
1. Menerapkan prinsif penghargaan (reward) bagi peserta didik, guru dan karyawan;
2. Menerapkan prinsif hukuman (punishman) bagi peserta didik, guru dan karyawan; dan
3. Menerapkan/mengembangan motivasi internal bagi warga sekolah.

E. FUNGSI
1.Fungsi Penghargaan (Reward)
Ada tiga fungsi penting dari penghargaan yang berperan besar bagi pembentukan
tingkah lakuyang diharapkan :
a. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi.
b. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih.
c. Bersifat Universal
2. Fungsi Hukuman (Punishman) Ada tiga fungsi penting dari hukuman yang berperan besar
bagi pembentukan tingkah laku yangdiharapkan :
a. Membatasi perilaku.Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang
tidak diharapkan.
b. Bersifat mendidik.
c. Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak
diharapkan.

F. SASARAN
Sasaran program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishman) adalah :
1. Siswa
2. Guru dan
3. Karyawan
BAB II
SKALA PRIOROTAS PROGRAM
PENETAPAN PRINSIP PENGHARGAAN DAN HUKUMAN

Skala prioritas program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman


(punishman) di SMA Negeri 1 Rancabungur tahun 2022 adalah :
A. Penerapan prinsip penghargaan (reward)
Program ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Pemberian penghargaan didasarkan pada perilaku bukan pelaku;
2. Pemberian penghargaan atau hadiah harus ada batasnya;
3. Pemberian penghargaan berupa perhatian;
4. Pemberian bentuk penghargaan dimusyawarahkan kesepakatannya;
5. Pemberian penghargaan distandarkan pada proses, bukan hasil; dan
6. Penetapan aturan pemberian penghargaan.

B. Penerapan prinsip hukuman (punishman)


Program ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Pemberian kepercayaan terlebih dahulu kemudian hukuman;
2. Pemberian hukuman distandarkan pada perilaku;
3. Pemberian hukuman tanpa emosi;
4. Pemberian bentuk hukuman sudah disepakati;
5. Pemberian hukuman melalui tahapan; dan
6. Penetapan aturan pemberian hukuman.

C. Penerapan/pengembangan motivasi internal bagi warga sekolah


Program ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Penerapan motivasi internal mengenai persepsi diri sendiri;
2. Penerapan motivasi internal mengenai harga diri dan prestasi diri sendiri;
3. Penerapan motivasi internal mengenai harapan diri sendiri;
4. Penerapan motivasi internal mengenai kebutuhan diri sendiri; dan
5. Penerapan motivasi internal mengenai kepuasan kerja diri sendiri
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN
PROGRAM PENEMPATAN REWARD DAN PUNISHMAN
Adapun strategi pelaksanaan masing-masing program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishman) di SMA
Negeri 1 Rancabungur tahun 2022 disajikandalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel
Strategi Pelaksanaan Program Penetapan Prinsip Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishman)
SMA Negeri 1 Rancabungur Tahun 2022
NO PROGRAM/KEGIATAN STRATEGI TUJUAN SASARAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA
1 Penerapan prinsip penghargaan (reward)
1.1 Pemberian penghargaan Memberi penghargaan harus dapat membedakan Menerapkan Guru, SMAN 1 Insidental Kepala
didasarkan pada perilaku antara ’pelaku’ dan’perilaku’.Karena kebiasaan prinsip karyawan RANCAB Sekolah dan
bukan pelaku dan presepsi yang tertanam kuat dalam pola pikir penghargaa dan siswa UNGUR Guru
kita yang sering menyamakan kedua hal tersebut. n (reward)
Istilah atau panggilan semacam ’anak shaleh’,
anak pintar’ yang menunjukkan sifat ’pelaku’
tidak dijadikan alasan pemberian penghargaan
karena akan menimbulkan persepsi bahwa
predikat’anak shaleh’ bisa ada dan bisa hilang.
Tetapi penghargaan harus menyebutkan secara
langsung perilaku anak yang membuatnya
memperoleh penghargaan. Jadi komentar seperti
”Kamu dikasih hadiah karena sebulan ini kamu
benar-benar jadi anak shaleh”, harus dirubah
menjadi ”Kamu diberi hadiah bulan ini karena
kerajinan kamu dalam melaksanakan shalat
wajib”.
1.2 Pemberian penghargaan Pemberian hadiah tidak bisa menjadi metode
atau hadiah harus ada yang dipergunakan selamanya. Proses ini cukup
batasnya difungsikan hingga tahapan penumbuhan
kebiasaan saja. Manakala proses pembiasaan
dirasatelah cukup, maka pemberian hadiah harus
diakhiri.
1.3 Pemberian penghargaan Alternatif bentuk penghargaan yang terbaik
berupa perhatian bukanlah berupa materi, tetapi berupa perhatian
baik verbal maupun fisik. Perhatian verbalbisa
berupa komentar-komentar pujian, seperti,
’Subhanallah’, Alhamdulillah’, indah sekali
gambarmu’. Bentuk penghargaan berupa
perhatian fisik bisa berupa pelukan, bersalaman,
atau acungan jempol
1.4 Pemberian penghargaan Memberian penghargaan harus dimusyawarahkan
dimusyawarahkan dan didialogkan terlebih dahulu kepada yang
kesepakatannya diberi penghargaan yaitu baik kepada guru,
karyawan atau siswa
1.5 Pemberian penghargaan Memberi penghargaan kepada guru, karyawan
distandarkan pada proses, dan siswa berdasarkan proses kinerja Misalnya
bukan hasil siswa bisa mempraktikan shalat, mempraktikan
percobaan IPA, dan sebagainya.
1.6 Penetapan aturan Menetapkan aturan pemberian penghargaan November Kepala
pemberian penghargaan dengan keputusan kepala sekolah 2022 Sekolah
2. Penerapan prinsip hukuman (punishman)
2.1 Pemberian kepercayaan Metode terbaik yang tetap harus diprioritaskan
terlebih dahulu kemudian adalah memberikan kepercayaan kepada guru,
hukuman karyawan siswa. Memberikan kepercayaan
kepada mereka berarti tidak menyudutkan
merekadengan kesalahan-kesalahannya, tetapi
sebaliknya kita memberikan pengakuan bahwa
kita yakin mereka tidak berniat melakukan
kesalahan tersebut, mereka hanya khilaf atau
mendapat pengaruhdari luar. Memberikan
komentar-komentar yang mengandung
kepercayaan, harus dilakukan terlebih dahulu
ketika guru, karyawandan siswa berbuat
kesalahan. Hukuman, diprioritaskan berbagai
carahalus dan lembut lainnya untuk memberikan
pengertian kepada guru,karyawan dan siswa.
2.2 Pemberian hukuman Pemberian hukuman harus distandarkan pada
distandarkan pada perilaku, bahwa hukuman harus berawal dari
perilaku penilaian terhadap perilaku anak, bukan
pelakunya. Setiap guru, karyawan maupun siswa
tidak akan pernahmau dicap jelek, meski mereka
melakukan suatu kesalahan.
2.3 Pemberian hukuman tanpa Memberikan hukuman kepada guru, karyawan
emosi atau siswa tanpa emosi. Hal ini diharapkan agar
nasehat yang disampaikan tidak panjang lebar
dan terus mengungkit-ungkit kesalahan.
2.4 Pemberian bentuk Memberian hukuman harus dimusyawarahkan
hukuman sudah disepakati dan didialogkan terlebih dahulu kepada yang
diberi hukuman yaitu baik kepada guru, karyawan
atau siswa.
2.5 Pemberian hukuman Memberikan hukuman harus melalui beberapa
melalui tahapan tahapan, mulai dari yang teringan hingga
akhirnya jadi yang terberat.
2.6 Penetapan aturan Menetapkan aturan pemberian hukuman dengan November Kepala
pemberian hukuman keputusan kepala sekolah 2022 Sekolah
3. Penerapan/pengembangan motivasi internal bagi warga sekolah
3.1. Kepala Penerapan Guru, karyawan maupun siswa termotivasi atau Untuk Guru, SMAN 1 Insidental IKepala
motivasi internal tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung bertindak karyawan RANCAB Sekolahdan
mengenai persepsi pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi Menerapkan dan siswa UNGUR Guru
guru, karyawan maupun siswa tentang dirinya /
sendiri akan mendorong dan mengarahkan mengemban
perilakunya gkan
motivasi
internal bagi
warga
sekolah
3.2 Penerapan motivasi Mendorong atau mengarahkan guru, karyawan
internal mengenai harga dan siswa (memotivasi) untuk berusaha agar
diri dan prestasi menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan
memperoleh kebebasan serta mendapatkan status
tertentu dalam lingkungan sekolah atau
masyarakat; serta dapat mendorong guru,
karyawan dan siswa untuk berprestasi
3.3 Penerapan motivasi Harapan-harapan akan masa depan merupakan
internal mengenai harapan tujuan dari perilaku guru, karyawan dan siswa,
karena mempengaruhi sikap dan perasaan
subyektif mereka
3.4 Penerapan motivasi Guru, karyawan dan siswa dimotivasi oleh
internal mengenai kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang
kebutuhan berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih
potensinya secara total. Kebutuhan akan
mendorongdan mengarahkan seseorang untuk
mencari atau menghindari, mengarahkan dan
memberi respon terhadap tekanan yang
dialaminya.
3.5 Penerapan motivasi mengenai kepuasan kerja Memberikan imbalan
internal kepada guru, karyawan dan siswa untuk
memotivasi berperilaku dalam mencapai tujuan.
BAB IV
TEKNIK PENETAPAN REWARD DAN PUNISHMAN

Teknik penetapan prinsip pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishman) kepada
guru,karyawan dan siswa diatur dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang :
1. Aturan pemberian penghargaan guru, karyawan dan siswa; dan
2. Aturan pemberian hukuman kepada guru, karyawan dan siswa.
Dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang aturan pemberian penghargaan dan hukuman
kepadaguru, karyawan dan siswa, diharapkan :
1. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi;
2. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih;
3. Membatasi perilaku yang tidak diharapkan; dan
4. Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan
BAB V
PENUTUP
Program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishman) adalah segala
upaya sekolah untuk menerapkan prinsip-prinsip pengahargaan (reward) dan hukuman (punishman)
serta mengembangkan motivasi internal kepada warga sekolah yang berprestasi maupun warga
sekolah yang melanggar aturan yang telah ditetapkan sekolah
Dengan adanya program penetapan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishman)
ini diharapkan dapat :
1. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi;
2. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih;
3. Membatasi perilaku yang tidak diharapkan; dan
4. Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan.
LAMPIRAN
HASIL,KENDALA, DAN TINDAK LANJUT M PENETAPAN PRINSIP PENGHARGAAN
DAN HUKUMAN SMA NEGERI 1 RANCABUNGUR
NO PROGRAM / KEGIATAN HASIL KENDALA TINDAKLANJUT
1. Penerapan prinsip penghargaan
(reward)
1.1 Pemberian penghargaan didasarkan
pada perilaku bukan pelaku
1.2 Pemberian penghargaan atau hadiah
harus ada batasnya
1.3 Pemberian penghargaan berupa
perhatian
1.4 Pemberian bentuk penghargaan
dimusyawarahkan kesepakatannya
1.5 Pemberian penghargaan distandarkan
pada proses,bukan hasil
1.6 Penetapan aturan pemberian
pengargaan
2. Penerapan prinsip hukuman
(punishman)
2.1 Pemberian kepercayaan terlebih
dahulu kemudian hukuman
2.2 Pemberian hukuman distandarkan
pada perilaku
2.3 Pemberian hukuman tanpa emosi
2.4 Pemberian bentuk hukuman sudah
disepakati
2.5 Pemberian hukuman melalui tahapan.
2.6 Penetapan aturan pemberian
hukuman
3. Penerapan/pengembangan motivasi
internal bagi warga sekolah
3.1 Penerapan motivasi internal
mengenai persepsi
3.2 Penerapan motivasi internal
mengenai harga diri dan prestasi
3.3 Penerapan motivasi internal
mengenai harapan
3.4 Penerapan motivasi internal
mengenai kebutuhan
3.5 Penerapan motivasi internal
mengenai kepuasan kerja
TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 1 RANCABUNGUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
DASAR PELAKSANAAN
1. Dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan mencapai tujuan Pendidikan Nasional
serta menciptakan situasi yang kondusif di SMA Negeri 1 Rancabungur, untuk itu diperlukan
Tata Tertib yang mengatur kehidupan sekolah khususnya tata tertib siswa.
2. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar
mengajar agar siswa memiliki kepribadian mulia, kecerdasan yang tinggi dan keterampilan yang
memadai serta berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
3. Dalam rangka menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif serta mengingat dan
memperhatikan lingkungan SMAN 1 Rancabungur berada ditengah lingkungan masyarakat dan
berdekatan dengan sekolah lain.
4. Untuk terlaksana dan terciptanya tujuan di atas perlu adanya usaha, itikad, saling pengertian dan
kerja sama yang baik antara seluruh stakeholder yang ada yaitu : guru, karyawan, orang tua/ wali
dan masyarakat serta instansi terkait, maka dipandang perlu menciptakan dan menyempurnakan
peraturan dan tata tertib siswa SMA Negeri 1 Rancabungur.

BAB II
KEHADIRAN SISWA DISEKOLAH

Pasal 2
1. Siswa wajib hadir di sekolah pukul 07.00 WIB dan berakhir sesuai dengan jadwal pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolah.
2. Siswa yang terlambat diperbolehkan masuk kelas setelah mendapat izin dari petugas piket dan
mengisi buku catatan keterlambatan.
3. Siswa yang terlambat hadir sebanyak 5 kali dalam 1 bulan diberikan surat pemanggilan orang tua.
4. Siswa yang berhalangan hadir wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis dari orang tua/ wali
ke sekolah dan apabila sakit lebih dari 3 (tiga) hari harus melampirkan surat keterangan dokter.
5. Siswa selama 5 (lima) hari tidak hadir di sekolah tanpa alasan yang jelas atau alasan yang tidak
dapat dipertanggung jawabkan diberikan surat pemanggilan dan mendapat peringatan. Jika
setelah diberikan peringatan tetap melakukan kesalahan yang sama maka siswa akan diberikan
surat peringatan dan surat pernyataan secara bertahap.

BAB III
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH
Pasal 3
1. Siswa wajib mengikuti keseluruhan kegiatan belajar mengajar yang telah diatur sekolah dari jam
pelajaran pertama sampai jam pelajaran berakhir.
2. Setiap hari kegiatan belajar didahului dengan pembiasaan karakter sesuai jadwal yang ditetapkan.
3. Siswa dilarang mengerjakan tugas mata pelajaran lain pada saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
4. Siswa dilarang melakukan kecurangan ketika ulangan, ujian dan kegiatan penilaian lainnya yang
diadakan sekolah .
5. Siswa wajib mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran dengan baik dan
tepat waktu.
6. Siswa wajib mempersiapkan perlengkapan kegiatan belajar mengajar sebelum pelajaran dimulai
sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran yang bersangkutan
7. Siswa wajib menjadi anggota perpustakaan sekolah.
8. Siswa kelas X dan XI wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri/ekstra kurikuler disekolah
maksimal 2 (dua) jenis kegiatan.
9. Siswa dilarang mengaktifkan gawai pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, kecuali
yang berhubungan dengan proses belajar mengajar dan atas persetujuan guru mata pelajaran
tersebut.
10. Siswa meninggalkan kelas karena sesuatu hal harus mendapat izin terlebih dahulu dari guru yang
mengajar dan apabila sakit dapat memperlihatkan surat keterangan dari guru piket.
11. Siswa yang meninggalkan kelas, sekolah karena tugas dari sekolah/OSIS harus mengisi surat
izin keluar dan mengisi catatan yang telah disediakan oleh guru piket.
12. Siswa yang meninggalkan sekolah karena sesuatu hal diluar tugas sekolah/OSIS harus mengisi
surat izin keluar dan mengisi catatan izin pulang di buku agenda kelas.
13. Apabila sedang tidak ada guru yang mengajar di kelas ketua kelas wajib menanyakan tugas
kepada guru piket dan siswa dilarang meniggalkan kelas kecuali mendapat izin dari guru piket.
14. Siswa yang tidak menujukkan surat izin keluar yang ditandatangani oleh guru piket maka siswa
tersebut dinyatakan bolos/absen.
15. Siswa yang karena sesuatu sebab tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar sampai selesai wajib
memberitahukan dan meminta izin terlebih dahulu kepada guru kelas , guru piket, wali kelas,
kesiswaan dan atau kepala sekolah secara tertulis.

BAB IV
KETERTIBAN,KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN SEKOLAH

Pasal 4
1. Siswa wajib memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan kelas dan
sekolah.
2. Siswa dilarang membuat gaduh/ keributan dilingkungan sekolah.
3. Siswa dilarang membuang sampah sembarangan dan mencoret sarana prasarana sekolah.
4. Siswa dilarang merusak kelengkapan /hiasan dan tumbuh-tumbuhan yang ada disekolah.
5. Siswa dilarang memindahkan, menukar meja/kursi kelas lain tanpa seizin guru piket, wali kelas
atau waka sarana prasarana.
6. Setelah jam pelajaran terakhir, siswa diwajibkan membersihkan kelasnya masing-masing dengan
bimbingan guru jam pelajaran terakhir /wali kelas/ ketua kelas.
7. Siswa wajib menjaga, memelihara segala sarana prasarana sekolah baik di kelas, ruang
laboratorium, ruang perpustakaan, toilet, mesjid, dan ruang lainnya. Kerusakan/kehilangan oleh
siswa baik dengan disengaja ataupun tidak sengaja wajib diganti oleh yang bersangkutan.
8. Siswa yang membawa kendaraan bermotor wajib mengenakan helm dan parkir pada tempat yang
telah disediakan oleh sekolah secara teratur / rapi, dan terkunci, apabila ada kerusakan atau
kehilangan pihak sekolah tidak bertanggung jawab.
9. Siswa dilarang menggunakan kendaraan berknalpot racing ke area sekolah.

BAB V
KETAHANAN DAN KEAMANAN SEKOLAH

Pasal 5
1. Siswa wajib memelihara ketahanan dan keamanan sekolah terhadap ancaman dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam, dengan tidak bertindak main hakim sendiri atau
sewenang-wenangnya.
2. Siswa wajib setia dan taat pada janji pelajar siswa SMA N 1 Rancabungur.
3. Siswa dilarang membawa, menjual atau memakai senjata tajam, senjata api, buku/gambar porno,
narkoba, minuman keras dan sejenisnya yang membahayakan diri sendiri dan atau orang lain.
4. Siswa wajib mengikuti upacara bendera pada hari Senin dan upacara hari besar Nasional lainnya.
5. Siswa dilarang berkelahi atau tindakan kekerasan baik didalam atau diluar sekolah.
6. Siswa dilarang menerima tamu disekolah sebelum mendapatkan izin dari guru mata pelajaran,
guru piket/ wali kelas.
7. Siswa dilarang melakukan kerumunan di jalan, dipusat pertokoan, pasar dan lain-lainnya pada
jam sekolah, KBM berlangsung dan atau selagi berpakaian seragam sekolah.
8. Siswa dilarang keras berjudi, mencuri, bermain kartu, diluar kepenting pelajaran , minuman
keras, merokok, baik didalam maupaun diluar sekolah.

BAB VI
SIKAP, PERILAKU, DAN PAKAIAN SERAGAM

Pasal 6
1. Siswa wajib bersikap sopan santun, saling hormat menghormati antara saesama teman, guru,
karyawan, serta, membudayakan salam tegur sapa.
2. Siswa dilarang mengucapkan kata-kata kasar dan kotor serta menyinggung perasaan orang lain.
3. Siswa wajib bersikap jujur, sportif, bertanggung jawab, berani mengakui kesalahan, dan siap
menerima sangsi akibat kesalahan.
4. Siswa wajib berpakaian rapi dan sopan menurut ketentuan pakaian seragam standar dengan
ketentuan :
a. Hari Senin dan hari Selasa berpakaian seragam putih Abu-abu lengkap dengan atribut
sekolah. Pada saat upacara bendera memakai topi sekolah, dasi, memakai sepatu dan tali
berwarna hitam, model standar (bukan sepatu balet), kaos kaki warna putih.
b. Hari Rabu berpakaian seragam batik ciri khas sekolah dengan rok atau celana berwarna
abu-abu
c. Hari Kamis berpakaian Pramuka sesuai dengan peraturan
d. Hari Jum’at menggunakan pakaian muslim untuk laki-laki pakaian koko berwarna putih
polos dan untuk putri menggunakan pakaian muslim putih dengan bagian bawah (rok
atau celana) berwarna abu-abu dan khusus siswa putri beragama islam diwajibkan
memakai jilbab/ kerudung warna putih polos sedang kan non muslim menyesuaikan.
e. Ketentuan Pakaian seragam : untuk laki-laki celana tidak boleh kecil mengerucut (bentuk
pensil) atau kecil mengembang (cutbray) dan untuk perempuan rok tidak boleh ketat
sampai terlihat lekuk tubuhnya. Dan untuk siswi muslim untuk menggunakan penutup
kepala berupa jilbab/hijab (bukan bergo).

Catatan : Ketentuan berpakaian seragam sewaktu-waktu dapat mengalami Perubahan


disesuaikan dengan ketentuan kebutuhan.
5. Jaket, switer, rompi, dan topi atau sejenisnya tidak diperbolehkan dipakai dikomplek sekolah
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
6. Pakaian seragam olahraga hanya dipakai pada saat jam pelajaran olahraga berlangsung,
sedangkan untuk jam pelajaran berikutnya pakaian seragam olah raga wajib diganti dengan
pakaian seragam pada hari itu.
7. Siswa wajib menjaga kesegaran jasmani dan keserasian serta penampilan secara bersih, ramah
dan rapi.
8. Siswa laki-laki dilarang berambut gondrong (ketentuan rambut panjang tidak lebih dari 2 cm pada
bagian samping kiri kanan dan atas serta belakang dengan model rambut yang tidak sesuai),
berjenggot tebal, berkumis tebal, memakai pewarna rambut atau sejenisnya. Sedangkan siswa
putri yang berambut panjang supaya mengikat rambut dengan rapi tidak dibiarkan terurai dilepas
dan tidak menggunakan pewarna rambut.
9. Siswa dilarang berkuku panjang, memaki gelang, cincin, kalung, ikat pinggang bergigi
tajam,memakai perhiasan dan bersolek berlebihan.
10. Siswa dilarang makan di dalam kelas pada saat KBM berlangsung.
11. Siswa dilarang menghina, melecehkan, menjelekkan nama baik sekolah (almamater) baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui media cetak maupun elektronik atau media lainnya
yang mengakibatkan image/ kesan tidak baik terhadap institusi sekolah/ almamater.
12. Siswa/siswi dilarang menikah selama menjadi siswa SMAN 1 Rancabungur.
13. Siswa dilarang menggerakkan dan atau menghasut orang lain (memprovokasi) dalam
perkelahian , tawuran, demo dan lain-lain yang sejenisnya.

BAB VII
ORGANISASI SISWA

Pasal 7
1. Disekolah hanya ada satu organisasi siswa yaitu OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), siswa
wajib menjadi anggota dan ikut berpartisipasi aktif demi kemajuan organisasi.
2. Siswa dilarang membawa pengaruh organisasi luar atau berpolitik praktis di lingkungan sekolah.
3. Organisasi yang berkaitan dengan ekstrakurikuler di sekolah diperbolehkan sesuai dengan
ketentuan Disdik dan izin kepala sekolah antara lain : Pramuka, Paskibra, seni dan lain-lain
dimana semuanya harus dibawah koordinasi OSIS setelah diizinkan dan disyahkan oleh kepala
sekolah.
4. Untuk melaksanakan kegiatan siswa-sisiwi baik didalam maupun di luar sekolah wajib
dikoordinasikan dengan pengurus OSIS dan mendapat izin dari waka kesiswaan atau kepala
sekolah dibawah pengawasan guru, pembina/pelatih.
5. Pelatih kegiatan ekstrakurikuler wajib diketahui dan ditetapkan melalui SK kepala sekolah.

BAB VIII
HUBUNGAN ANTARA SISWA, GURU DAN KARYAWAN

Pasal 8
1. Hubungan antara siswa bersifat persaudaraan dan kekeluargaan.
2. Hubungan antara siswa terhadap guru, karyawan adalah sebagai orang tua, pelindung dan
fasilitator.
3. Hubungan yang tidak serasi yang menimbulkan perselisihan harus diselesaikan atas dasar
kekeluargaan, musyawarah serta menghindari penyelesaian secara kekerasaan/ dengan cara
sendiri-sendiri.
BAB IX
KEWAJIBAN ADMINISTRASI SEKOLAH

Pasal 9
1. Siswa wajib memberikan data pribadi yang sebenarnya dalam angket, wawancara sekolah yang
disiapkan oleh urusan kesiswaan/ BK.
2. Siswa wajib memiliki dan memelihara buku laporan pendidikan / Laporan Hasil Belajar (LHB),
dan buku-buku lainnya yang menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.

BAB X
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 10
HAK
1. Setiap siswa berhak mendapat pendidikan dan pengajaran yang sama dengan sebaiknya-baiknya
dari sekolah, sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV dan UUD 1945
pasal 31.
2. Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas pendidikan yang ada sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di sekolah.
3. Siswa berhak menyampaikan masalah serta keluhannya secara lisan/ tulisan pada guru, wali
kelas, BK, wakil kepala sekolah dan atau kepada kepala sekolah secara baik, santun dan dapat
dipertanggung jawabkan untuk mendapat tanggapan dan perhatian serta penyelesaiannya.

Pasal 11
KEWAJIBAN

1. Siswa wajib mentaati dan mematuhi peraturan dan tata tertib siswa baik di dalam maupun diluar
lingkungan sekolah.
2. Siswa wajib membudayakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).
3. Siswa wajib mengikuti dan berpartisifasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak
sekolah / OSIS.
4. Siswa wajib mengikuti pembinaan dan pengembangan diri oleh guru, wali kelas, BK, pembina
yang diselenggarakan oleh sekolah baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
5. Siswa wajib memelihara serta merawat fasilitas pendidikan yang ada sesuai dengan ketentuan
yang berlaku disekolah.

BAB XII
SANKSI PELANGGARAAN

Pasal 12
1. Bentuk sanksi pelanggaran peraturan dan tata tertib siswa bersifat preventif dan edukatif.
2. Akibat pelanggaran peraturan dan tata tertib siswa ini, siswa dapat dikenakan sanksi sebagai
berikut :
a. Pembinaan dan teguran secara lisan dari guru, piket, wali kelas, BK, waka kesiswaan dan
atau kepala sekolah.
b. Teguran, peringatan dan pemanggilan serta membuat surat perjanjian secara tertulis oleh wali
kelas, BK, waka kesiswaan, dan atau kepala sekolah untuk disampaikan kepada orang tua/
wali murid.
c. Tidak diperkenankan mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam waktu tertentu (skorsing).
d. Tidak tamat belajar (tidak lulus) setelah melalui keputusan rapat dewan guru di sekolah.

BAB XIII
PENUTUP

Pasal 13
1. Peraturan dan tata tertib ini wajib dipahami, dihayati dan ditaati oleh seluruh siswa SMA
Negeri 1 Rancabungur dengan penuh rasa tanggung jawab.
2. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan dan tata tertib siswa ini akan diatur secara khusus
berdasarkan keputusan kepala sekolah.
3. Apabila dalam pelaksanaannya terdapat hal-hal yang tidak sesuai / bertentangan dengan peraturan
dan tata tertib siswa ini dan atau ada perubahan, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya melalui hasil keputusan rapat oleh tim perumus dan pihak lain yang terkait.
4. Peraturan dan tata tertib siswa ini akan diadakan evaluasi dan revisi selama 2 (dua) tahun sekali
oleh tim perumus yang ditetapkan oleh kepala sekolah. Apabila ada perubahan pada isi dan
format lainnya tanpa melalui keputusan rapat tim perumus maka perubahan tersebut di nyatakan
tidak syah (tidak berlaku).
5. Dengan berlakunya peraturan dan tata tertib siswa yang baru ini maka peraturan dan tata tertib
siswa yang lama harus dapat menyesuaikan.

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 RANCABUNGUR
Jl. LetkolAtangSanjayaDesaPasirgaokKec. RancabungurKab Bogor - 11310
Telp. (0251) 8128210 Email :sman1rancabungur@ymail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SMA NEGERI 1 RANCABUNGUR
NOMOR : 800/311.a/SMAN-CABDISDIK Wil.1/2022

Tentang
Pemberian Penghargaan Guru Berprestasi Tingkat Satuan Pendidikan
SMAN 1 Rancabungur Tahun Pelajaran 2022/2023

Menimbang : Bahwa sebagai bentuk penghargaan atas loyalitas dan integritas pegawai dalam
pelaksanaan tugas pembelajaran, maka dipandang perlu untuk memberikan
penghargaan (reward) kepada guru mata pelajaran sebagai pelaksana kegiatan
pembelajaran di lingkungan SMA Negeri 1 Rancabungur Tahun Pelajaran 2022/2023.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2001 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk satuan Pendidikan Dasar dan Meneng
6. Hasil Keputusan Kepala SMAN 1 Rancabunur tentang penetapan guru dan
karyawan berprestasi pada tanggal 5 November 2020

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menunjuk nama-nama tersebut pada kolom 2 lampiran surat keputusan ini sebagai
Guru dan karyawan Berprestasi di SMAN 1 Rancabungur Tahun Pelajaran 2022/2023
Kedua : Kepada yang bersangkutan diberikan penghargaan berupa sertifikat
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bersifat mutlat serta tidak
dapat diganggu gugat.

Ditetapkan di : Rancabungur
Pada Tanggal : 21 November 2022
Kepala Sekolah
Tembusan :
1. Komite SMAN 1 Rancabungur
2. Pengawas Pembina SMAN 1 Rancabungur
3. Yang bersangkutan
4. Arsip Tata Muhammad Syaid, S.Pd, M.Pd
NIP. 197403022000121001

Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMA Negeri 1 Rancabungur Kabupaten Bogor


Nomor : 800/311.a/SMAN-CABDISDIK Wil.1/2022
Tanggal : 21 November 2022

Pemberian Penghargaan Guru Karyawan Berprestasi

Tingkat Satuan Pendidikan


NO NAMA MATA PELAJARAN PRESTASI

1. Puspita Widya Wanudyatami,S.Pd Matematika Integritas dan dedikasi

2. Mad Ali Caraka Integritas dan dedikasi

3. Teti Barokah,S.Pd Tata Usaha Integritas dan dedikasi

Ditetapkan di : Rancabungur
Pada Tanggal : 21 November 2020
Kepala Sekolah

Tata Muhammad Syaid, S.Pd, M.Pd


NIP. 197403022000121001

https://id.scribd.com/document/604265588/21-Program-Reward-dan-Punishman-2021?
language_settings_changed=Bahasa+Indonesia

Anda mungkin juga menyukai