Anda di halaman 1dari 18

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-FALAH JATI

MADRASAH TSANAWIYAH
DARUL FALAH
NSM : 121232170008 NPSN : 20279391
Alamat : Kp. Sukawening RT. 04 RW.02 Ds. Jati Kec.Saguling Bandung Barat

PROGRAM PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN


MTS DARUL FALAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

LEMBAR PENGESAHAN

Saguling, Juli 2022


Mengetahui
Pengawas Madrasah Kepala MTs DARUL FALAH
Kec. Saguling Bandung Barat

Drs. Dede Endang Ridwan, M.M Asep Gunawan, S.Pd.I


NIP. 196612281998041001

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 1


KATA PENGANTAR

Setiap tahun Kepala Sekolah mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan


terhadap proses pembelajaran. Pengawasan digunakan untuk mengamati dan
mengetahui keterlaksanaan rencana pembelajaran dengan pelaksanaannya. Bentuk
yang paling tepat dalam mengawasi proses pembelajaran adalah pemantauan dan
supervisi.

Pengawasan digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dan


dilaksanakan secara efektif dan tepat sasaran. Salah satu caranya adalah Kepala
Sekolah harus objektif dan transparan. Objektif berarti Kepala Sekolah menggunakan
kriteria yang sama terhadap semua guru yang diawasi. Sebaiknya Kepala Sekolah
sudah mempersiapkan instrumen yang kemudian disosialisasikan kepada para guru.
Dengan cara demikian guru juga mengetahui dalam hal apa saja mereka mau
diawasi. Transparan berarti dalam melakukan pengawasan Kepala Sekolah harus
bersikap terbuka.

Pengawasan proses pembelajaran perlu dilakukan oleh Kepala Sekolah secara


objektif dan transparan agar peningkatan mutu secara berkelanjutan dapat tercapai.
Agar tujuan pengawasan ini bisa tercapai Kepala Sekolah tidak boleh berhenti hanya
pada pengawasan semata tetapi harus diikuti dengan program dan pelaksanaan
tindak lanjut. Selanjutnya hasil pengawasan dilaporkan kepada pihak-pihak terkait, di
antaranya guru yang diawasi dan Pengawas Sekolah.

Saguling, Juli 2022


Penyusun

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 2


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ..................................................................................1


Kata Pengantar............................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................3

BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................4
B. Ruang Lingkup Kerja Kepengawas.......................................5

BAB II : PELAKSANAAN PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Ruang Lingkup ......................................................................8


B. Pelaporan................................................................................9
C. Tindak lanjut............................................................................11

BAB III : JADWAL PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN


A Jadwal Pemantauan.............................................................13
B. Jadwal Supervisi...................................................................15

BAB IV : PENUTUP.....................................................................................18

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 3


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawasan adalah bagian keempat dari empat kegiatan proses
pembelajaran. Proses pembelajaran diawali dengan perencanaan, dilanjutkan
dengan pelaksanaan, diteruskan dengan penilaian. Bagian akhirnya adalah
pengawasan. Hal itu ditegaskan oleh PP 19/2005, pasal 19, ayat (3), “Setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien”
Perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan
bersama dengan pendidik. Perencanaan itu berbentuk silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada pasal 20, PP 19/2005 ditegaskan,
“Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik berdasarkan
perencanaan proses pembelajaran. Wujudnya nyatanya adalah peristiwa di ruangan
belajar dan pemberian tugas terstruktur dan tugas mandiri kepada peserta didik.
Peristiwa di kelas meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Penilaian
proses dan hasil belajar di tingkat satuan pendidikan dilakukan oleh pendidik dan
satuan pendidikan. Wujud nyata penilaian itu adalah ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan semester, dan ulangan kenaikan kelas. Pengawasan dilakukan
oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah. Wujud dari pengawasan itu
adalah pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut.
Keempat kegiatan proses pembelajaran itu merupakan satu kesatuan dengan
penanggung jawab yang jelas. Perencanaan merupakan dasar utama dari semua
kegiatan. Perencanaan yang benar diasumsikan bermuara kepada pelaksanaan
yang benar. Perencanaan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pendidik.
Silabus mata pelajaran dan silabus muatan lokal disusun oleh guru bersama timnya
yang diketuai oleh kepala satuan pendidikan. Jika silabus belum memenuhi standar
yang diharuskan, penanggung jawabnya adalah kepala satuan pendidikan. Selain
itu, silabus merupakan perangkat kurikulum yang kategori tanggung jawabnya
berada di tangan kepala satuan pendidikan. Lagi pula, di dalam Kurikulum Tingkat

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 4


Satuan Pendidikan, silabus merupakan dokumen dua kurikulum, sedangkan
penanggung jawab penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan adalah
kepala satuan pendidikan.
Recana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun oleh pendidik berdasarkan
karakteristik peserta didik yang berada di kelasnya. Penyusunan RPP pada
dasarnya dilakukan secara individu, meskipun tidak dilarang secara berkelompok.
Jika RPP yang bermasalah berarti yang beratanggung jawab adalah pendidik. Jadi
di dalam perencanaan proses pembelajaran sudah terlihat dikotomus (pemisah)
tanggung jawab antara kepala satuan pendidikan dengan pendidik. Silabus
tanggung jawab kepala satuan pendidikan dan RPP tanggung jawab pendidik.
Pelaksanaan proses pembelajaran oleh pendidik, bertumpu kepada
perencanaan yang disusun oleh satuan pendidikan dan pendidik. Kegiatan ini
berangkat dari keberadaan silabus dan RPP. Pelaksanaannya akan terlihat nyata di
ruang kelas, dalam bentuk interaksi dengan peserta didik, dan dalam suasana yang
menyenangkan. Seiperti yang ditegaskan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005, pasal 19, ayat (1) tentang Standar Nasional Pendidikan seperti berikut
ini. “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik”.
Penilaian proses dan hasil belajar pada tataran satuan pendidikan dilakukan
oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Pada tataran satuan pendidikan
hal itu dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penegasan itu termaktub
pada PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,pasal 63, ayat (1) sepeti
berikut ini. “ Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
terdiri atas: (a) penilaian hasil belajar oleh pendidik; (b) penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan; dan (c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.” Lebih lanjut
rincian dari pasal 63 ayat (1) ini diuraikan secara rinci di dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam proses pembelajaran perlu
diawasi. Hal itulah yang keempat, yakni pengawasan proses pembelajaran. Bahan
sajian sederhana ini berbicara tentang pengawasan proses pembelajaran.

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 5


Pembahasan akan dilakukan dengan sistematika berpikir seperti berikut ini. (1)
ruang lingkup kerja kepengawasan; (2) program atau perencanaan pengawasan;

(3) pelaksanaan, pelaporan, dan tindaklanjut kegiatan kepengawasan. Dengan tiga


sistematika berpikir itu, diharapkan bahan ini dapat dijadikan sebagai landasan
berpikir untuk melaksanakan kegiatan kepengawasan pada satuan
pendidikan baik oleh pengawas sekolah maupun oleh kepala satuan pendidikan.

B. Ruang Lingkup Kerja Kepengawasan

Ada lima lingkup kerja kepengawasan proses pembelajaran. Kelima lingkup


itu adalah pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut. Hal itu
tertuang di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41/2007 tentang
Standar Proses seperti berikut ini.
Pemantauan
1) Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2) Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
3) Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan
pendidikan.
Supervisi
1) Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pem¬belajaran.
2) Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh,
diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
3) Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
Evaluasi
1) Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk me¬nentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 6


2) Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan
standar proses,
b) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pem¬belajaran sesuai dengan
kompetensi guru.
c) Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru
dalam proses pembelajaran.
Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasiproses pembelajaran
dilaporkan kepada pemangku kepentingan.
Tindak lanjut
1) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi
standar.
2) Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi
standar.
3) Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/pe¬nataran lebih lanjut.

Kelima lingkup (pematauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut)


kepengawasan merupakan kegiatan yang berentetan. Ada hubungan hierarkis dari
lima kegiatan itu. Kegiatan diawali dengan pematauan. Hal yang dipantau adalah
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran. Hasil pemantauan
itu tampil dalam wujud data berupa kondisi ril, kenyataan yang sebenarnya, dan
fakta autentik. Hasil pematauan itu bisa berupa catatan, rekaman, dan dokumentasi.
Untuk mendapatkannya dilakukan dengan berbagai cara atau teknik. Tentu saja
cara dan teknik itu memerlukan instrument pemantauan. Instrumen itu pada
hakikatnya adalah instrument pengumpulan data, informasi, dan fakta tentang
kondisi ril dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran.

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 7


BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Pelaksanaan Pengawasan
Ada tiga hal penting yang direncanakan dalam pengawasan proses
pembelajaran. Ketiga hal penting itu adalah pemantauan, supervisi, dan evaluasi.
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan hal-hal yang direncanakan dan dilakukan
dalam ketiga kegiatan itu. Perencanaan pemantauan direalisasikan dalam bentuk
tindakan pemantauan. Tindakan pemantauan dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan. Cara, teknik, prosedur, dan instrumen yang digunkanakan mengacu
kepada program atau rencana yang dibuat. Dengan acuan itu setiap aktifitas
pemanataun akan dapat dikendalikan dan diukur. Produknya atau hasilnya adalah
data atau informasi dalam bentuk dokumen, rekaman, atau catatan. Jadi, pada
dasarnya memantau adalah melaksanakan program pemantauan untuk
mengumpulkan informasi atau data yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran
kondisi ril proses pembelajaran pada satuan pendidikan.
Pelaksanaan pengawasan yang kedua adalah supervisi. Supervisi adalah
upaya untuk membantu pendidik memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas
proses dan hasl pembelajaran. Pelaksanaan supervisi terkait dengan hasil
pemantauan. Jika hasil pemantauan menggambarkan kondisi yang kurang atau
belum baik, maka supervisi ditetapkan untuk memperbaiki kualitas proses
pembelajaran. Kalau hasil pemantauan mendeskripsikan kondisi yang telah baik,
supervisi ditetapkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pelaksnaan
supervisi tentu saja mengacu kepada program supervisi yang telah disusun. Dengan
demikian, tindakan-tindakan dalam supervisi akan terlihat sebagai tindakan yang
terkendali dan terukur secara standar.
Hasil kegiatan supervisi adalah terjadinya perbaikan dan atau peningkatan.
Perbaikan dan peningkatan akan terlihat pada komepetensi pendidik yang bermuara
kepada proses dan hasil. Hasil supervisi akan terlihat pada kemampuan atau
kompetensi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/ hasil
pembelajaran. Tolok ukur keberhasilan supervisi berada pada ketiga tataran
kegiatan itu yakni peningkatan kemampuan pendidik dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menilai proses/hasil pembelajaran. Jadi, pada dasarnya hasil

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 8


supervisi akan terlihat pada proses dan hasil. Proses dapat diamati pada aktifitas
pendidik dan hasil pada produk kerjanya.

Pelaksanaan pengawasan ketiga adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan


terhadap kompetensi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
proses/hasil belajar. Evaluasi dikaitkan dengan standar nasional pendidikan yakni
standar proses dan komepetnsi pendidik. Standar proses diatur dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007. Apakah perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian proses/hasil pembelajaran telah memenuhi tuntutan
standar proses? Jika sudah berarti kompetensi pendidik telah memenuhi salah satu
ukuran keberhasilan dan evaluasi. Kompetensi pendidik (guru) diatur dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Apakah capaian
kompetensi pendidik sudah berada pada taraf seperti yang diharapkan oleh
peraturan ini? Jika sudah berari kompetensi pendidik telah terevaluasi dengan benar
dan tepat.

B. Pelaporan
Ada tiga substansi isi laporan pengawasan proses pembelajaran. Ketiga
substansi itu adalah hasil pemantauan, hasil supservisi, dan hasil evaluasi. Di dalam
hasil pemantauan terdapat hasil kerja penilaian terhadap proses pembelajaran. Jika
pemantauan diberi makna mengumpulkan informasi atau data, maka penilaian
dimaknai sebagai proses pengolahan dan penafsiran data yang dapat dijadikan
landasan untuk perlakuan selanjutnya. Isi laporan tentang pemantauan merupakan
deskripsi dari data dan informasi, prosedur dan hasil pengolahan data, prosedur
penafsiran data, hasil penafsiran data sebagai data yang bermakna, dan
rekomendasi untuk pelaksanaan supervisi.
Isi laporan supervisi sekurang-kurangnya menyangkut empat hal. Keempat
hal itu adalah tujuan, sasaran, prosedur pelaksanaan, dan hasil. Tujuan supervisi
pada dasarnya hanya menyalin dari yang telah ada pada program supervisi. Tujuan
tersebut tentunya harus tegas, tajam, jelas, terukur, dan tidak mengandung makna
ganda atau mendua makna. Sasaran harus terukur baik secara kualitatif maupun
secara kuantitatif. Sasaran yang terukur akan dapat menjadi pedoman untuk

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 9


menentukan keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam supervisi. Prosedur
pelaksanaan diuraian secara jelas sehingga menggambarkan langkah-langkah nyata
dalam supervisi. Fase-fase pekerjaan dalam supervisi tergambar pada bagian ini
sehingga setiap fase akan terlihat sebagai bagian dari fase yang lain. Hasil supervisi
dideskripsikan dengan bahasa yanga jelas, mudah dipahami, dan dapat ditangkap
maknanya.
Isi laporan evaluasi sekurang-kurangnya memuat tiga hal pokok. Ketiga hal
pokok itu adalah prosedur atau teknik evaluasi, instrumen yang digunakan dalam
evaluasi, dan hasil evaluasi. Prosedur evaluasi diuraikan secara ringkas dan
komunikatif. Tahapan-tahapan dalam evaluasi digaambarkan secara jelas sehingga
terlihat hubungan kausal antara satu tahap dengan tahap yang lain. Instrumen (alat)
evaluasi diampilkan dan dijelaskan secara komunikatif sehingga fungsi isntrumen
(alat) tersebut terlihat dengan jelas. Artinya, bahwa alat evaluasi yang digunakan
benar-benar berfungsi, berdayaguna, dan berhasil guna untuk keprluan evaluasi.
Hasil evaluasi merupakan jasmen dari evaluator terhadap kebrhasilan peroses
pembelajaran. Oleh karena itu, hasil evaluasi benar-benar diungkapkan dengan jelas
dan mudah dipahami. Hal itu penting karena hasil evaluasi ini akan bermuara
kepada tindak lanjut.
Sistematika laporan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Kelaziman
suatu laporan selalu ditata dengan urutan sistematik yang terdiri dari bagian awal
bagian isi dan lampiran. Bagian awal meliputi halaman judul, daftar kata pengantar,
daftar isi, daftar lampiran. Bagian isi meliputi pendahuluan, uraian dan pembahasan,
serta penutup. Lampiran disesuaikan dengan kebutuhan seperti isntrumen yang
digunakan, data yang tidak bisa dimasukkan ke batang tubuh laporan, gambar-
gambar, diagram, dan sebagainya.
Bahasa laporan hendaklah menggunanakn bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Bahasa Indoensia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan
konteks, situasi, dan kondisi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa
Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku. Hal yang paling
penting dari itu, bahasa yang digunakan dalam laporan adalah bahasa yang
komunikatif, dapat dipahami, dan dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca.
Tujuan dari sebuah laporan adalah agar orang lain (pembaca) memahami isi atau
substansi laporan dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai landasan untuk
perlakukan berikutnya.

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 10


C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses
pembelajaran. Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang
disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang
menjadi sasaran kepengawasannya. Seperti diuraikan sebelumnya, ada tiga
alternatif tindak lanjut yang diberikan terhadap pendidik. Ketiga tindak lanjut itu
adalah: (1) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar; (2) Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang
belum memenuhi standar; dan (3) Guru diberi kesempatan untuk mengikuti
pelatihan/pe¬nataran lebih lanjut.
Pendidik perlu penguatan atas kompetensi yang dicapainya. Penguatan
adalah bentuk pembenaran, bentuk legalisasi, dan bentuk pengakuan atas
kompetensi yang dicapainya. Pengakuan seperti ini diperlukan oleh pendidik, bukan
hanya sebagai motivasi atas keberhasilannya, tetapi juga sebagai kepuasan indvidu
dan kepuasan profesional atas kerja kerasnya. Penguatan seperti ini jarang, bahkan
hampir tidak diterima oleh pendidik. Penghargaan bagi pendidik yang telah
memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan membedakan antara pendidik yang
berkompetensi standar dengan yang belum standar. Bnetuk penghargaan yang
diberikan sesuai dengan kondisi pada satuan pendidikan bersangkutan atau
ditentukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah yang menjadi
pengawasnya. Hal ini pun jarang bahkan hampir tidak diperoleh guru selama ini.
Oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41/2007 tentang Standar
Proses, hal ini sangat ditekankan.
Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi
standar. Teguran dapat dilakukan dengan cara lisan atau tertulis. Idealnya, untuk
memenuhi persyaratan administratif, teguran syogiyanya disampaikan secara
tertulis. Hal itu akan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat pula terdokumentasi.
Jika teguran itu behasil memotivasi pendidik, dokumennya akan bermakna positif
baik bagi yang menegur maupun yang ditegur. Kalau teguran itu tidak berhasil
memotivasi agar pendidik berupaya mencapai standar dalam kerjanya, tentu dapat
dilanjutkan dengan teguran berikutnya. Intinya, teguran yang bersifat mendidik

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 11


adalah teguran yang diharapkan dapat menimbulkan perubahan dan yang
ditegur tidak merasa dilecehkan atau tidak merasa tersinggung.
Tindak lanjut yang terakhir adalah merekomendasikan agar pendidik diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran. Rekomendasi itu bukan
hanya bermakna bagi pendidik, tetapi juga bermakna bagi institusi tempat pendidik
bertugas untuk meningkatkan kinerjanya.

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 12


BAB III
JADWAL PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Jadwal pemantauan proses pembelajaran di MTs DARUL FALAH


Jadwal pemantauan proses pembelajaran di MTs Darul Falah akan
dilaksanakan seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Jadwal Pemantauan Perangkat Pembalajaran

No Nama Guru Mapel Hari /Tanggal Pemantau


Asep Gunawan,
1 Sopian Hidayat SKI Rabu / 28 Juli 2022
S.Pd.I
Asep Gunawan,
2 Nurjanah Qurdist Senin /26 Juli 2022
S.Pd.I
Asep Gunawan,
3 Ihsan Hidayatulah Fikih Selasa/ 27 Juli 2022
S.Pd.I
Asep Gunawan,
4 Iin Insan Taufik PKN Selasa/ 27 Juli 2022
S.Pd.I
Bhs. Asep Gunawan,
5 Kustiawan Sabtu/ 31 Juli 2022
Inggris S.Pd.I
Asep Gunawan,
6 Eneng Puspa H IPS Kamis/ 29 Juli 2022
S.Pd.I
Asep Gunawan,
7 Hilman Muhiban PJOK Kamis/ 29 Juli 2022
S.Pd.I
Asep Gunawan,
8 Asep Kurnia Bhs. Sunda Jum’at / 30 Juli 2022
S.Pd.I
Asep Gunawan,
9 Indra Karmana IPA Sabtu/ 31 Juli 2022
S.Pd.I
Bhs. Asep Gunawan,
10 Koswara Rabu / 28 Juli 2022
Indonesia S.Pd.I
Asep Gunawan,
11 Ibrahim Aji Matematika Sabtu/ 31 Juli 2022
S.Pd.I

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 13


Adapun pemantauan akan dilakukan menggunakan format pemantauan seperti
pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 format pemantauan perangkat pembalajaran

FORMAT PEMANTAUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN


Nama Guru :…………………………………
Kelas : …………………………………
Hari/Tanggal :………………………………….

Keberadaan
No Perangkat Yg dipantau Ket
ada tidak
I Perangkat Pembelajaran
1. Silabus
2. Kalender Pendidikan
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. RPP
6. Bahan Ajar
7. Media Pembelajaran
8. Daftar Hadir
9. Daftar Nilai Siswa

II Perangkat Evaluasi
1) Kisi-kisi soal
2) Soal
3) Kunci Jawaban
4) Pedoman Penilaian
III. Temuan
……………………..………………………………………………………………
……………..…………………………………………………………………………
…………………………….
IV. Rekomendasi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………

Bandung Barat,………2022
Guru yang Dipantau Petugas Pemantau

…………………………….. …………………………….

Kepala MTs DARUL FALAH

Asep Gunawan, S.Pd.I

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 14


B. Jadwal supervisi proses pembelajaran di MTs DARUL FALAH
Jadwal pemantauan proses pembelajaran di MTs DARUL FALAH akan
dilaksanakan seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 jadwal Supervisi Pembellajaran

No Nama Guru Mapel Hari /Tanggal Supervisor

1 Sopian Hidayat SKI Senin/12 September 2022 Asep Gunawan, S.Pd.I

2 Nurjanah Qurdist Senin /19 September 2022 Sopian Hidayat, S.Pd.I


Ihsan
3 Fikih Selasa/ 13 September 2022 Asep Gunawan, S.Pd.I
Hidayatulah
Kamis/ 15 September 2022
4 Iin Insan Taufik PKN Asep Gunawan, S.Pd.I
Senin/12 September 2022
5 Kustiawan Bhs. Inggris Sopian Hidayat, S.Pd.I

6 Eneng Puspa H IPS Selasa/ 20 September 2022 Asep Gunawan, S.Pd.I

7 Hilman Muhiban PJOK Rabu / 21 September 2022 Sopian Hidayat, S.Pd.I

8 Asep Kurnia Bhs. Sunda Jum’at / 23 September 2022 Sopian Hidayat, S.Pd.I
Sabtu / 24 September 2022
9 Indra Karmana IPA Asep Gunawan, S.Pd.I
Bhs. Senin /26 September 2022
10 Koswara Asep Gunawan, S.Pd.I
Indonesia
Selasa/27 September 2022
11 Ibrahim Aji Matematika Sopian Hidayat, S.Pd.I

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 15


Adapun pemantauan akan dilakukan menggunakan format pemantauan seperti
pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 format supervisi proses pembalajaran

FORMAT SUPERVISI PROSES PEMBELAJARAN


Nama Guru :…………………………………
Kelas : …………………………………
Hari/Tanggal :………………………………….

Keberadaan Keterlaksanaan Ket


No Perangkat Yg dipantau dilaksa
Ada tidak Tidak
nakan
I Perangkat Pembelajaran
1. Silabus
2. Kalender Pendidikan
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. RPP
6. Bahan Ajar
7. Media Pembelajaran
8. Daftar Hadir
9. Daftar Nilai Siswa
II Perangkat Evaluasi
1) Kisi-kisi soal
2) Soal
3) Kunci Jawaban
4) Pedoman Penilaian
III Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
4. Pembelajaran Sesuai RPP
5. Menggunakan B. Indonesia yang baik
6. Menggunakan Bahan Ajar ( Modul )
7. Menggunakan Media yang sesuai
8. Memberikan layanan pada siswa
( Kesempatan tanya jawab, diskusi, dll )
9. Melibatkan peserta didik dalam
pembelajaran ( menggali pendapat
siswa, dll )
10. Melakukan evaluasi dalam
pembelajaran

IV.Temuan……………………..……………………………………………………………...
IV.Rekomendasi……………………………………………………………………………

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 16


Bandung Barat,…………2022

Guru yang Dipantau Petugas Pemantau

…………………………….. …………………………….

Kepala MTs DARUL FALAH

Asep Gunawan, S.Pd.I

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 17


BAB IV
PENUTUP

Program pengawasan proses pembelajaran disusun sebagai alat kontrol


pelaksanaan program-pragram sekolah yang bertujuan untuk mengingatkan
kualitas pembelajaran. Dengan pelaksanaan pengawasan dalam proses
pembelajaran niscaya kendala dan hambatan terutama yang berkaitan
langsung maupun tidak dengan peserta didik akan dapat tertangani secara baik
dan lancar. Program Pengawasan ini disusun sebagai acuan minimal dalam
pelaksanaan administrasi pembelajaran di MTs DARUL FALAH yang
menyangkut beberapa faktor inti kehidupan madrasah.

Saguling , Juli 2022


Kepala MTs DARUL FALAH

Asep Gunawan, S.Pd.I

Program Pengawasan Proses Pembelajaran 18

Anda mungkin juga menyukai