NPSN : 69970467
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipersembahkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas rahmat
dan karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan penyusunan Program Supervisi Tahun
2021/2022 pada SMPS Misi Bagi Bangsa.
Program Supervisi Tahun Pelajaran 2021/2022 pada SMPS Misi Bagi Bangsa ini
disusun dengan latar belakang tuntutan untuk memenuhi implementasi salah satu
kompetensi yang harus dikuasai dan dilaksanakan seorang Kepala Sekolah yaitu
Kompetensi Supervisi. Pogram Supervisi Tahun Pelajaran 2021/2022 ini meliputi Supervisi
Manajerial dan Supervisi Akademis. Supervisi Akademis dilakukan sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya
sedangkan Supervisi Manajerial dilakukan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan dan
administrasi sekolah.
Harapan kami semoga Program Supervisi Tahun Pelajaran 2021/2022 dapat
terlaksana dengan efektif dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan
kualitas pengelolaan setiap unit kegiatan dan administrasi sekolah.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Program
Supervisi Tahun Pelajaran 2021/2022 ini terutama Pengawas Pembina yang memberi
masukan bagi terwujudnya Program Supervisi ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Landasan Hukum ............................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 4
D. Manfaat .......................................................................................................... 4
LAMPIRAN
1. Teknik pemantauan
2. Jadwal supervisi
3. Rencana Tindak Lanjut Supervisi Akademik
4. Instrument administrasi perencanaan pembelajaran
5. Instrument penilaian RPP
6. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Supervisi merupakan bagian keempat dari empat kegiatan proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh tim supervisor baik oleh kepala sekolah dan/atau pengawas. Keempat
proses pembelajaran itu antara lain; diawali dengan perencanaan, kemudian pelaksanaan,
diteruskan dengan penilaian, dan yang keempat pengawasan. Setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan bersama
dengan pendidik. Perencanaan itu berbentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) . Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik berdasarkan perencanaan
proses pembelajaran. Wujud nyatanya adalah peristiwa di ruangan belajar dan pemberian
tugas terstruktur dan tugas mandiri kepada peserta didik. Peristiwa di kelas meliputi
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Penilaian proses dan hasil belajar di tingkat
satuan pendidikan dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Wujud nyata penilaian
itu adalah ulangan sumatif di akhir materi pelaaran. Pengawasan dilakukan oleh kepala
satuan pendidikan dan pengawas sekolah. Wujud dari pengawasan itu adalah pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut.
kegiatan proses pembelajaran itu merupakan satu kesatuan dengan penanggung
jawab yang jelas. Perencanaan merupakan dasar utama dari semua kegiatan. Perencanaan
yang benar diasumsikan bermuara kepada pelaksanaan yang benar. Perencanaan dilakukan
oleh kepala satuan pendidikan dan pendidik. Silabus mata pelajaran dan muatan lokal
disusun oleh guru bersama timnya yang diketuai oleh kepala satuan pendidikan. Jika
silabus/ alur tujuan pembelajaran belum memenuhi standar yang diharuskan, penanggung
jawabnya adalah kepala satuan pendidikan. Selain itu, silabus/ alur tujuan pembelajaran
merupakan perangkat kurikulum yang kategori tanggung jawabnya berada di tangan kepala
satuan pendidikan. Lagi pula, di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
1
silabus merupakan dokumen kedua kurikulum, sedangkan penanggung jawab penyusunan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan adalah kepala satuan pendidikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun oleh pendidik berdasarkan
karakteristik peserta didik yang berada di kelasnya. Penyusunan RPP pada dasarnya
dilakukan secara individu, meskipun tidak dilarang secara berkelompok. Jika RPP yang
bermasalah berarti yang beratanggung jawab adalah pendidik.
Pelaksanaan proses pembelajaran oleh pendidik, bertumpu pada perencanaan yang
disusun oleh satuan pendidikan dan pendidik. Kegiatan ini berangkat dari keberadaan
silabus dan RPP. Pelaksanaannya akan terlihat nyata di ruang kelas, dalam bentuk interaksi
dengan peserta didik, dan dalam suasana yang menyenangkan. Proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Penilaian proses dan hasil belajar pada tataran satuan pendidikan dilakukan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Pada tataran satuan pendidikan hal itu
dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar berdasarkan hasil penilaian sumatif yang dilaksanakan pada akhir materi
pembelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam proses pembelajaran perlu
pengawasan. Pembahasan akan dilakukan dengan sistematika berpikir seperti berikut ini.
(1) ruang lingkup kerja kepengawasan; (2) program atau perencanaan pengawasan; (3)
pelaksanaan, pelaporan, dan tindaklanjut kegiatan kepengawasan. Dengan tiga sistematika
berpikir itu, diharapkan bahan ini dapat dijadikan sebagai landasan berpikir untuk
melaksanakan kegiatan kepengawasan pada satuan pendidikan baik oleh pengawas sekolah
maupun oleh kepala satuan pendidikan.
B. Landasan Hukum.
Landasan Yuridis dalam penyusunan program supervisi akademik di SMPS Misi
Bagi Bangsa dikembangkan, berlandaskan pada ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan;
2
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
7. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Implementasi
Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan.
8. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384
Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19);
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2020 tentang Langkah Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
10. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid–19);
11. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta
Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19);
12. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(Covid-19);
13. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Bab V tentang Kurikulum Muatan Lokal;
14. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan
Lokal;
3
15. Surat Edaran Walikota Batam Nomor 322/419.1/DISDIK/III/2020 tentang
Antisipasi Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di
Kota Batam.
C. Tujuan.
Secara umum tujuan monitoring dan supervisi proses pembelajaran bagi guru pada
satuan pendidikan dasar dan menengah adalah dalam rangka menjamin mutu proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah, agar terlaksana
monitoring proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Secara rinci, tujuan monitoring dan supervisi pembelajaran adalah
1. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam membuat persiapan atau perencanaan
pembelajaran di dalam kelas.
2. Untuk mengetahui kemahiran dan ketepatan dalam memilih pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta
didik.
3. Untuk mengetahui kompetensi guru sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan
proses pembelajaran di dalam kelas, misalnya dalam membuka proses pembelajaran,
apersepsi,penguasaan kelas, kegiatan inti yang meliputi eksplorasi,elaborasi, dan
konpirmasi, teknik bertanya dan sebagainya sampai pada kegiatan akhir atau evaluasi.
4. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengembangkan intrumen penilaian dalam
melaksanakan evaluasi, baik evaluasi selama proses pembelajaran atau evaluasi hasil
belajar.
5. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam memberikan tindak lanjut pembelajaran
kepada peserta didik
D. Manfaat
Manfaat ditetapkannya standar monitoring proses pembelajaran untuk satuan
pendidikan adalah sebagai: 1) pedoman umum bagi pengawas dan kepala sekolah dalam
menyelenggarakan monitoring kegiatan pembelajaran di setiap satuan pendidikan dasar dan
menengah, 2) dasar bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam mengarahkan,
membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pembelajaran di setiap satuan
pendidikan dasar dan menengah, dan 3) petunjuk bagi masyarakat atas peran sertanya
dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengawas program pembelajaran di setiap
satuan pendidikan dasar dan menengah.
4
Manfaat melaksanakan program supervisi akademik memiliki bertujuan sebagai
berikut :
1. Guru yang disupervisi akan mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam rangka
membuat perencanaan pembelajaran.
2. Guru yang bersangkutan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ia miliki
dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
3. Guru yang bersangkutan akan mengetahui kelemahan dan kekurangannya dalam
merencanakan dan mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran.
4. Sebagai bahan introspeksi pada diri pribadi seorang guru, bahwa tugas profesional
sebagai pendidik itu sangat pelik dan kompleks sehingga akan menjadi motivasi untuk
selalu menambah dan meningkatkan wawasan serta pengetahuan.
5
BAB II
PEMANTAUAN
6
2. Tahap Melaksanakan
a. memeriksa perencanaan pembelajaran.
b. mengobservasi kegiatan Pembelajaran,
c. Memberikan umpan balik terkait rencana dan praktik pembelajaran guru.
3. Tahap Menindaklanjuti
a. Mengumpulkan dan mengolah data hasil pemeriksaan perencanaan pembelajaran
dan observasi Pembelajaran.
b. Berdiskusi mengenai kebutuhan guru dalam pengembangan diri dan peningkatan
kualitas Pembelajaran
c. Menentukan kegiatan pendampingan sesuai sumber daya yang dimiliki bersama
guru
d. Melaksanakan pendampingan ke guru.
7
BAB III
SUPERVISI
8
c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran
antara supervisor dan guru.
Tujuannya adalah:
1) mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik,
2) meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan
3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru
Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan)
individual sebagai berikut.
1) Classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam
kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).
2) Office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala
sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat
digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.
3) Causal-conference. yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang
dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
4) Observational visitation. yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah
supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.
Hal yang dilakukan Supervisor dalam pertemuan individu :
1) berusaha mengembangkan segi-segi positif guru,
2) mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya,
3) memberikan pengarahan, dan
4) menyepakati berbagai solusi permasalahan dan menindaklanjutinya.
9
6) Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai? misalnya dalam bentuk
percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.
7) Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan
pada situasi dan kondisi yang dihadapi;
8) Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.
2. Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang yang akan disupervisi berdasarkan
hasil analisis kebutuhan, dan analisis kemampuan kinerja guru, kemudian dikelompokan
berdasarkan kebutuhan guru. Kemudian guru diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan. Dalam teknik supervisi kelompok, terdapat
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut.
1) Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan
tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk mengadakan rapat-rapat
secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam
rangka kegiatan supervisi. Rapat tersebut antara lain melibatkan MGMP, dan rapat
dengan pihak luar sekolah.
2) Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok dapat
diadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Di
dalam setiap diskusi, supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan,
bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan.
3) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini dilakukan melalui
penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi tertentu. Mengingat
bahwa penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka
tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut
(follow-up) dari hasil penataran.
B. Sasaran Kegiatan
Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus/alur tujuan
pembelajaran (ATP) dan RPP / Modul Ajar, pemilihan strategi/metode/teknik
pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai
proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas.
10
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk
supervisi :
C. Waktu Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Supervisi Akademis Tahun Pelajaran 2021/2022 disusun
dengan mempertimbangkan hari efektif belajar dan disusun atas Jadwal Pelaksanaan
Supervisi Akademis Semester Ganjil dan Jadwal Supervisi Akademis Semester Genap.
Jadwal selengkapnya terlampir
11
BAB IV
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
A. Evaluasi
Ada tiga hal penting yang direncanakan dalam pengawasan proses pembelajaran.
Ketiga hal penting itu adalah pemantauan, supervisi, dan evaluasi. Pada bagian sebelumnya
telah dijelaskan hal-hal yang direncanakan dan dilakukan dalam ketiga kegiatan itu.
Perencanaan pemantauan direalisasikan dalam bentuk tindakan pemantauan. Tindakan
pemantauan dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Cara, teknik, prosedur, dan
instrumen yang digunkanakan mengacu kepada program atau rencana yang dibuat. Dengan
acuan itu setiap aktifitas pemanataun akan dapat dikendalikan dan diukur. Produknya atau
hasilnya adalah data atau informasi dalam bentuk dokumen, rekaman, atau catatan. Jadi,
pada dasarnya memantau adalah melaksanakan program pemantauan untuk mengumpulkan
informasi atau data yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi ril proses
pembelajaran pada satuan pendidikan.
Pelaksanaan pengawasan yang kedua adalah supervisi. Supervisi adalah upaya
untuk membantu pendidik memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas proses dan hasl
pembelajaran. Pelaksanaan supervisi terkait dengan hasil pemantauan. Jika hasil
pemantauan menggambarkan kondisi yang kurang atau belum baik, maka supervisi
ditetapkan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Kalau hasil pemantauan
mendeskripsikan kondisi yang telah baik, supervisi ditetapkan untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran. Pelaksnaan supervisi tentu saja mengacu kepada program supervisi
yang telah disusun. Dengan demikian, tindakan-tindakan dalam supervisi akan terlihat
sebagai tindakan yang terkendali dan terukur secara standar.
Hasil keigiatan supervisi adalah terjadinya perbaikan dan atau peningkatan.
Perbaikan dan peningkatan akan terlihat pada komepetensi pendidik yang bermuara kepada
proses dan hasil. Hasil supervisi akan terlihat pada kemampuan atau kompetensi pendidik
dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/ hasil pembelajaran. Tolok ukur
keberhasilan supervisi berada pada ketiga tataran kegiatan itu yakni peningkatan
kemampuan pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/hasil
pembelajaran. Jadi, pada dasarnya hasil supervisi akan terlihat pada proses dan hasil. Proses
dapat diamati pada aktifitas pendidik dan hasil pada produk kerjanya.
12
Pelaksanaan pengawasan ketiga adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap
kompetensi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/hasil belajar.
Evaluasi dikaitkan dengan standar nasional pendidikan yakni standar proses dan
komepetnsi pendidik. Standar proses diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 41 Tahun 2007. Apakah perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses/hasil
pembelajaran telah memenuhi tuntutan standar proses? Jika sudah berarti kompetensi
pendidik telah memenuhi salah satu ukuran keberhasilan dan evaluasi. Kompetensi
pendidik (guru) diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007. Apakah capaian kompetensi pendidik sudah berada pada taraf seperti yang
diharapkan oleh peraturan ini? Jika sudah berari kompetensi pendidik telah terevaluasi
dengan benar dan tepat.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pelaksanaan pengawasan proses
pembelajaran merupakan rangkaian tali-temali dalam bentuk siklus atau putaran.
Pemantauan dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data. Informasi atau data
memperlihatkan gambaran nyata proses pembelajaran. Dari gambaran nyata itu dilakukan
supervisi dalam bentuk perbaikan dan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran. Hasil
supervisi, kemudian dievaluasi, dilihat dengan patron standar yakni standar proses dan
standar kompetensi pendidik. Begitulah seterusnya. Secara menyeluruh (konfrehensif)
kegiatan kepengawasan yang berlangsung pada satu periode, ditandai dengan penyusunsn
program sampai kepada tindak lanjut. Di dalamnya akan ada penilaia, pembinaan,
pemantauan, analisis hasil, evaluas, dan pelaporan
B. Pelaporan
Ada tiga substansi isi laporan pengawasan proses pembelajaran. Ketiga substansi itu
adalah hasil pemantauan, hasil supervisi, dan hasil evaluasi. Di dalam hasil pemantauan
terdapat hasil kerja penilaian terhadap proses pembelajaran. Jika pemantauan diberi makna
mengumpulkan informasi atau data, maka penilaian dimaknai sebagai proses pengolahan
dan penafsiran data yang dapat dijadikan landasan untuk perlakuan selanjutnya. Isi laporan
tentang pemantauan merupakan deskripsi dari data dan informasi, prosedur dan hasil
pengolahan data, prosedur penafsiran data, hasil penafsiran data sebagai data yang
bermakna, dan rekomendasi untuk pelaksanaan supervisi.
Isi laporan supervisi sekurang-kurangnya menyangkut empat hal. Keempat hal itu
adalah tujuan, sasaran, prosedur pelaksanaan, dan hasil. Tujuan supervisi pada dasarnya
hanya menyalin dari yang telah ada pada program supervisi. Tujuan tersebut tentunya harus
13
tegas, tajam, jelas, terukur, dan tidak mengandung makna ganda atau mendua makna.
Sasaran harus terukur baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Sasaran yang terukur
akan dapat menjadi pedoman untuk menentukan keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam
supervisi. Prosedur pelaksanaan diuraian secara jelas sehingga menggambarkan langkah-
langkah nyata dalam supervisi. Fase-fase pekerjaan dalam supervisi tergambar pada bagian
ini sehingga setiap fase akan terlihat sebagai bagian dari fase yang lain. Hasil supervisi
dideskripsikan dengan bahasa yanga jelas, mudah dipahami, dan dapat ditangkap maknanya
Isi laporan evaluasi sekurang-kurangnya memuat tiga hal pokok. Ketiga hal pokok
itu adalah prosedur atau teknik evaluasi, instrumen yang digunakan dalam evaluasi, dan
hasil evaluasi. Prosedur evaluasi diuraikan secara ringkas dan komunikatif. Tahapantahapan
dalam evaluasi digaambarkan secara jelas sehingga terlihat hubungan kausal antara satu
tahap dengan tahap yang lain. Instrumen (alat) evaluasi diampilkan dan dijelaskan secara
komunikatif sehingga fungsi isntrumen (alat) tersebut terlihat dengan jelas. Artinya, bahwa
alat evaluasi yang digunakan benar-benar berfungsi, berdayaguna, dan berhasil guna untuk
keprluan evaluasi. Hasil evaluasi merupakan jasmen dari evaluator terhadap kebrhasilan
peroses pembelajaran. Oleh karena itu, hasil evaluasi benar-benar diungkapkan dengan
jelas dan mudah dipahami. Hal itu penting karena hasil evaluasi ini akan bermuara kepada
tindak lanjut.
Sistematika laporan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Kelaziman suatu
laporan selalu ditata dengan urutan sistematik yang terdiri dari bagian awal bagian isi dan
lampiran. Bagian awal meliputi halaman judul, daftar kata pengantar, daftar isi, daftar
lampiran. Bagian isi meliputi pendahuluan, uraian dan pembahasan, serta penutup.
Lampiran disesuaikan dengan kebutuhan seperti isntrumen yang digunakan, data yang tidak
bisa dimasukkan ke batang tubuh laporan, gambar-gambar, diagram, dan sebagainya.
Bahasa laporan hendaklah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan konteks, situasi,
dan kondisi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia baku. Hal yang paling penting dari itu, bahasa yang digunakan
dalam laporan adalah bahasa yang komunikatif, dapat dipahami, dan dapat dicerna dengan
mudah oleh pembaca. Tujuan dari sebuah laporan adalah agar orang lain (pembaca)
memahami isi atau substansi laporan dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai landasan
untuk perlakukan berikutnya.
14
C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses pembelajaran.
Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang disampaikan oleh
pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang menjadi sasaran
kepengawasannya. Seperti diuraikan sebelumnya, ada tiga alternatif tindak lanjut yang
diberikan terhadap pendidik. Ketiga tindak lanjut itu adalah: (1) Penguatan dan
penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar; (2) Teguran yang
bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar; dan (3) Guru
diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Pendidik perlu penguatan atas kompetensi yang dicapainya. Penguatan adalah
bentuk pembenaran, bentuk legalisasi, dan bentuk pengakuan atas kompetensi yang
dicapainya. Pengakuan seperti ini diperlukan oleh pendidik, bukan hanya sebagai motivasi
atas keberhasilannya, tetapi juga sebagai kepuasan indvidu dan kepuasan profesional atas
kerja kerasnya. Penguatan seperti ini jarang, bahkan hampir tidak diterima oleh pendidik.
Penghargaan bagi pendidik yang telah memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan
membedakan antara pendidik yang berkompetensi standar dengan yang belum standar.
Bnetuk penghargaan yang diberikan sesuai dengan kondisi pada satuan pendidikan
bersangkutan atau ditentukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah yang
menjadi pengawasnya. Hal ini pun jarang bahkan hampir tidak diperoleh guru selama ini.
Oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41/2007 tentang Standar Proses, hal
ini sangat ditekankan.
Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi
standar. Teguran dapat dilakukan dengan cara lisan atau tertulis. Idealnya, untuk memenuhi
persyaratan administratif, teguran seyogyanya disampaikan secara tertulis. Hal itu akan
dapat dipertanggungjawabkan dan dapat pula terdokumentasi. Jika teguran itu behasil
memotivasi pendidik, dokumennya akan bermakna positif baik bagi yang menegur maupun
yang ditegur. Kalau teguran itu tidak berhasil memotivasi agar pendidik berupaya mencapai
standar dalam kerjanya, tentu dapat dilanjutkan dengan teguran berikutnya. Intinya, teguran
yang bersifat mendidik adalah teguran yang diharapkan dapat menimbulkan perubahan dan
yang ditegur tidak merasa tersinggung.
Tindak lanjut yang terakhir adalah merekomendasikan agar pendidik diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran. Rekomendasi itu bukan hanya
bermakna bagi pendidik, tetapi juga bermakna bagi institusi tempat pendidik bertugas untuk
meningkatkan kinerjanya.
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Teknik pemantauan
2. Jadwal supervisi
3. Rencana Tindak Lanjut Supervisi Akademik
4. Instrument administrasi perencanaan pembelajaran
5. Instrument penilaian RPP
6. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran
16
SMPS MISI BAGI BANGSA
Jl.Brigjen Katamso Komplek Tunas Regency
Kel. Sei Binti, Kec. Sagulung - Batam
NPSN: 69970467
================================================================
17
SMPS MISI BAGI BANGSA
Jl.Brigjen Katamso Komplek Tunas Regency
Kel. Sei Binti, Kec. Sagulung - Batam
NPSN: 69970467
================================================================
SEMESTER GANJIL
No Nama Guru Kelas Tanggal Jam Mata Pelajaran Supervisor Ket
Ke -
1 Hertiani Naibaho, S.Pd 7A Juli 2021 3-5 PAK Kepala Sekolah
2 Juli Fitrio, S.Pd.I 8A Juli 2021 4-6 PAI Kepala Sekolah
3 Agustina Sihombing, S.Pd 7B Juli 2021 6-8 PPKN Kepala Sekolah
4 Judika Rajagukguk, S.Pd 8B Juli 2021 1-2 Bahasa Indonesia Kepala Sekolah
5 Sahro Hutapea, S.Pd 9 Juli 2021 5-6 Matematika Kepala Sekolah
6 Oktaviana Simanjuntak, S.Pd 8A Juli 2021 7-8 Matematika Kepala Sekolah
7 Agustina Sihombing, S.Pd 7A Juli 2021 3-4 IPS Kepala Sekolah
8 Yeti Nalame Fau, S.Pd 9 Juli 2021 7-8 IPA Kepala Sekolah
9 Ruth Purba, S.Pd 8A Juli 2021 1-2 Bahasa Inggris Kepala Sekolah
10 Rahel Sipayung, S.Pd 7A Juli 2021 6-8 SBDP Kepala Sekolah
11 Silvanus Keso, S.Pd 8B Juli 2021 1-3 PJOK Kepala Sekolah
SEMESTER GENAP
No Nama Guru Kelas Tanggal Jam Mata Pelajaran Supervisor Ket
Ke -
1 Lenti Limbong, S.Th 8A Februari 2022 6-8 PAK Kepala Sekolah
2 Rina Mardiana L, S.Pd.I 7A Februari 2022 3-5 PAI Kepala Sekolah
3 Agustina Sihombing, S.Pd 7B Februari 2022 3-5 PPKN Kepala Sekolah
4 Judika Rajagukguk, S.Pd 9 Februari 2022 4-5 Bahasa Indonesia Kepala Sekolah
5 Sahro Hutapea, S.Pd 9 Februari 2022 5-6 Matematika Kepala Sekolah
6 Oktaviana Simanjuntak, S.Pd 8A Februari 2022 1-3 Matematika Kepala Sekolah
7 Agustina Sihombing, S.Pd 8B Februari 2022 4-5 IPS Kepala Sekolah
8 Yeti Nalame Fau, S.Pd 7B Februari 2022 5-6 IPA Kepala Sekolah
9 Ruth Purba, S.Pd 7A Februari 2022 1-2 Bahasa Inggris Kepala Sekolah
10 Rahel Sipayung, S.Pd 8A Februari 2022 3-4 SBDP Kepala Sekolah
11 Silvanus Keso, S.Pd 9 Februari 2022 1-3 PJOK Kepala Sekolah
18
Memberikan Umpan Balik yang Efektif dalam
Supervisi Akademik Melalui Pertanyaan Pemantik
Gaps/kesenjangan
Jika, saya punya rentang skor dari 1 sampai 10, 1 mewakili masih jauh dari tujuan
sedangkan 10 sudah sesuai tujuan. Dimana posisi bapak/ibu saat mengajar tadi?
Bagai mana bapak/ibu merasa kurang maksimal saat mengajar tadi? Mengapa?
Apa saja dalam proses tadi yang menurut bapak/ibu perlu diperbaiki ?
Possibilities/kemungkinan
Apa ide bapak/ibu untuk membuat tujuan itu semakin mudah dicapai ?
Kemungkinan apa yang bapak/ibu bisa lakukan untuk membuat kegiatan lebih
efektif ?
Bagaimana caranya agar partisipasi peserta didik dapat lebih meningkat saat
pembelajaran ?
Solution/solusi
Dari ide-ide tadi mana yang paling memungkinkan untuk segera bapak/ibu
lakukan ?
Beberapa rencana perbaikan tadi semua menarik mana yang bapak/ibu akan
prioritaskan untuk dilakukan dalam waktu dekat ?
Dari beberapa cara yang tadi disampaikan boleh pilih salah satu atau dua dulu yang
akan dikerjakan ?
3. Rencana Aksi
Apa saja langkah-langkah kedepan yang akan bapak/ibu lakukan dari solusi yang
sudah dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran ?
Bagaimana strategi ibu/bapak untuk menjalankan langkah-langkah tersebut ?
Apakah ukuran kesuksesan dari rencana aksi yang dilih ?
Ada beberapa kegiatan yang akan bapak/ibu lakukan?
19
Mari kita tuliskan kegiatan-kegiatan tersebut !
Urutkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat, hingga yang
paling akhir !
20
DAFAR PERTANYAAN PRA OBSERVASI
Catatan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…..
Guru .. Supervisor
(……………………..) (………………………)
21
DAFAR PERTANYAAN PASCA OBSERVASI
Kesan Umum :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Saran-Masukan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Guru Supervisor
22
Mata Hasil Catatan Realisasi
No Nama Guru Kelas Tindak Lanjut Saran
Pelajaran Skor Khusus Tindak Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
6.