Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM SUPERVISI

SMP MUARA ILMU

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke Khadirat Illahi Robbi yang mana atas rahmat dan

karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Program Rencana Pelaksanaan Supervisi

Akademik di SMP Muara Ilmu Tahun Pelajaran 2021/2022.

Program Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik ini juga merupakan salah

satu bukti bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta

kewajiban dinasnya sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah.

Isi Program Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik ini secara umum lebih

menekankan pada pemahaman-pemahaman konsep dan cara mengimplementasikan-

nya dilapangan dalam upaya penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan di

sekolah.

Dalam kesempatan kali ini pula saya menghaturkan ucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu sehingga

terselesaikan Program Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik ini.

Akhirnya kami beharap semoga Program Rencana Pelaksanaan Supervisi

Akademik ini berguna khususnya bagi penyusun dan berbagai pihak yang

berkepentingan pada umumnya. Kritik dan saran demi kesempurnaan Program

Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik ini sangat dinantikan.

Bojongsri, Juli 2021

Penyusun,

Zaenal Abidin, S.E


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Landasan Hukum ............................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................... 3
D. Prinsip-prinsip.................................................................................................. 4
E. Dimensi Substansi........................................................................................... 4

BAB II KONSEP SUPERVISI AKADEMIK DAN SUPERVISI KLINIS


A. Ruang Lingkup Perencanaan Supervisi Akademik.................................... 5
B. Model Supervisi Akademik........................................................................... 5
C. Teknik Supervisi Akademik........................................................................... 6
D. Supervisi Klinis................................................................................................. 9
E. Pendekatan Supervisi Klinis........................................................................... 10
F. Pelaksanaan Supervisi Klinis.......................................................................... 10
G. Instrumen Supervisi Akademik..................................................................... 10

BAB III RENCANA PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMP


MUARA ILMU
A. Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik................................................. 11
B. Pendekatan Supervisi Akademik.................................................................. 11
C. Teknik Supervisi Akademik........................................................................... 11
D. Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik di SMP MUARA ILMU...... 11
E. Jadwal Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik................................... 12
F. Kesepakatan dengan guru tentang pelaksanaan Supervisi
Akademik.......................................................................................................... 12

BAB IV RENCANA EVALUASI HASIL SUPERVISI AKADEMIK, DAN


SUPERVISI KLINIS DI SMP MUARA ILMU
A. Rencana Evaluasi Hsil Supervisi Akademik................................................ 13
B. Rencana Supervisi Klinis................................................................................. 13

BAB V RENCANA TINDAK LANJUT, DAN RENCANA PELAPORAN


HASIL SUPERVISI AKADEMIK DI SMP MUARA ILMU
A. Rencana Tindak lanjut Hasil Supervisi Akademik..................................... 14
B. Rencana Pelaporan Hasil Supervisi Akademik........................................... 14

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Instrumen Supervisi yang sesuai dengan Standar proses pembelajaran
2. Instrumen pemantauan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Supervisi akademik adalah menilai dan membina guru dalam rangka

meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar diperoleh hasil belajar peserta didik

yang lebih optimal. Tujuan supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran. Oleh sebab itu, sasaran supervisi akademik

adalah guru dalam proses pembelajaran. Atau menurut Daresh, dan Glickman bahwa

supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan

kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola

pembelajaran.

Mengelola proses pembelajaran bisa terjadi di dalam kelas, diluar kelas, dan atau

di laboratorium. Kelas dalam pengertian ini adalah kelompok belajar siswa bukan

ruangan belajar. Bidang garapan supervisi akademik sekurang-kurangnya adalah

menilai dan membina guru dalam (a). penyusunan dan pelaksanaan kurikulum, (b).

penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, (c). pemilihan dan

penggunaan strategi pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), dan (d).

penggunaan media dan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran,

serta (e). perencanaan dan pelaksanaan PTK.

Untuk itu kepala sekolah sekurang-kurangnya harus menguasai empat bidang

materi, yakni: (1) pengembangan kurikulum, (2) strategi/pendekatan/metode/teknik

pembelajaran, (3) media dan teknologi informasi-komunikasi dalam pembelajaran,

serta (4) penelitian tindakan, baik tindakan kelas maupun tindakan sekolah. Tanpa

menguasai empat bidang materi tersebut tidak mungkin kepala sekolah bisa menilai

dan membina guru dalam aspek-aspek pembelajaran.

Kegiatan Supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah terdiri atas

memantau, menilai, membina, menindaklanjuti dan melaporkan kepada pemangku

kepentinagn. Memantau artinya kegiatan mencermati, mengamati, merekam,

mencatat berbagai fenomena atau kegiatan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Menilai artinya kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan

data untuk menentukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Membina artinya

kegiatan yang terencana, terpola dan terprogram dalam mengubah pola pikir dan pola

tindak guru dalam proses pembelajaran.


Melaporkan artinya kegiatan menyampaikan hasil-hasil pengawasan akademik

baik secara lisan maupun tulisan kepada atasan dalam hal ini kepala dinas pendidikan

dan kepada pengawas pembina. Menindaklanjuti artinya kegiatan membahas,

mengolah dan memanfaatkan hasil-hasil supervisi untuk perbaikan pembelajaran dan

program supervisi akademik selanjutnya.

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan

Nasional;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2016 tentang

Standar Proses.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

12. Permendiknas No. 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

C. Tujuan

1. Menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakter dan kecenderungan

perkembangan tiap mata pelajaran


2. Membantu guru mengembangkan profesionalisme dan menumbuhkan motivasi.

3. Membimbing guru dalam penyusunan silabus mata pelajaran berdasarkan standar

isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar.

4. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran

5. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tiap mata

pelajaran

6. Membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, laboratorium dan

di lapangan

7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan

menggunakan media serta fasilitas pembelajaran/bimbingan

8. Membimbing guru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk

pembelajaran/bimbingan

9. Melaksanakan pengawasan kualitas

D. Prinsip-prinsip

1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah

2. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervisi yang

matang dan tujuan pembelajaran.

3. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.

4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.

5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan

terjadi.

6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam

mengembangkan proses pembelajaran.

7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara kepala sekolah/Pengawas dan

guru dalam mengembangkan pembelajaran.

8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan salaing asah, asih, dan asuh dalam

mengembangkan pembelajaran.

9. Demokratis, artinya kepala sekolah/pengawas tidak boleh mendominasi

pelaksanaan supervisi akademik.

10. Aktif, artinya guru dan kepala sekolah/pengawas harus aktif berpartisipasi.

11. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis,

terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor.

12. Berkesinambungan, artinya supervisi akademik dilakukan secara teratur dan

berkelanjutan oleh kepala sekolah/pengawas.

13. Terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan.


14. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik.

E. Dimensi Substansi

Dimensi Substansi Supervisi Akademik adalah

1. Kompetensi kepribadian

2. Kompetensi pedagogik

3. Kompetensi profesional

4. Kompetensi sosial
BAB II
KONSEP SUPERVISI AKADEMIK DAN SUPERVISI KLINIS

A. Ruang Lingkup Perencanaan Supervisi Akademik

Ruang Lingkup Perencanaan Supervisi Akademik meliputi :

1. Pelaksanaan Kurikulum.

2. Persiapan, Pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru.

3. Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Isi, dan

peraturan pelaksanaannya

4. Peningkatan mutu pembelajaran melalui :

a. Model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses

b. Proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menjadi

SDM yang kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, dan

bernaluri kewirausahaan.

c. Peserta didik dapat membentuk karakter yang memilikim pola pikir serta

kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan mengembangkan

kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan

berwawasan kebangsaan.

d. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajarn yang

dilakukan secara bersungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai

pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan guru.

e. Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk

setiap mata pelajaran yang diampunya.

B. Model Supervisi Akademik

Observasi Langsung kepada guru yang sedang melaksanakan proses pembelajaran di

kelas, dengan melalui prosedur:

1. Pra observasi, yaitu sebelum observasi kelas, kepala sekolah/pengawas melakukan

wawancara serta diskusi dengan guru yang akan di supervisi akademik. Isi

diskusi dan wawancara tersebut mencangkup kurikulum, pendekatan, metode

dan strategi, media pembelajaran, evaluasi dan analisis.

2. Observasi, yaitu setelah wawancara dan diskusi mengenai yang akan

dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran, kemudian kepala

sekolah/pengawas mengadakan observasi kelas yang meliputi: pendahuluan

(apersepsi, dan motivasi), pengembangan dan penerapan (eksplorasi, elaborasi

dan konfirmasi) dan penutup (evaluasi).


3. Post Observasi, yaitu Diskusi dan wawancara antara kepala sekolah/pengawas

dengan guru tentang kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi

keberhasilan dan kelemahan guru, mengadakan refleksi mengenai peningkatan

keterampilan mengajar untuk yang akan datang dan gagasan baru yang akan

dilakukan.

Observasi tidak langsung kepada guru dengan melalui prosedur:

a) Tes dadakan dengan menggunakan soal yang sudah diketahui validitas,

realibilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya.

b) Diskusi kasus, yang berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi

proses pembelajara, laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi, dimana

didiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahnnya dan mencari

berbagai alternatif jalan keluarnya.

c) Metode angket yang berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan

mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi hubungan guru dengan

peserta didik dan sebagainya.

C. Teknik Supervisi Akademik

Setiap Kepala sekolah/pengawas harus memiliki keterampilan teknikal berupa

kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam melaksanakan

supervisi akademik. Teknik supervisi akademik meliputi dua macam, yaitu:

1. Teknik Supervisi Individual adalah pelaksanaan supervisi perorangan terhadap

guru. Kepala sekolah/pengawas hanya berhadapan dengan seorang guru, hasil

supervisinya dapat mengetahui kualitas pembelajaran guru bersangkutan.

Teknik supervisi individual ada 4 macam, yaitu sebagai berikut:

a) Kunjungan kelas, artinya kepala sekolah/pengawas datang ke kelas untuk

mengobservasi guru melaksanakan proses pembelajaran, untuk melihat apa

kekurangan atau kelemahan yang sekiranya perlu diperbaiki. Adapun tahap-

tahapnya adalah :

 Tahap persiapan, kepala sekolah/pengawas merencanalan waktu, sasaran,

dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.

 Tahap pengamatan selama kunjungan, kepala sekolah/pengawas

mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.

 Tahap akhir kunjungan, kepala sekolah/pengawas bersama guru

mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, dan

 Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.


b) Kunjungan Observasi, artinya guru-guru ditugaskan unuk mengamati seorang

guru lain yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata

pelajaran tertentu. Aspek-aspek yang diobservasi adalah:

 usaha-usaha dan aktivitas guru dengan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

 Cara menggunakan media pembelajaran.

 Variasi metode

 Ketepatan penggunaan media dan materi.

 Reaksi mental peserta didik dalam proses pembelajaran.

c) Pertemuan individual, artinya satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar

pikiran antara kepala sekolah/pengawas dengan guru. Tujuannya adalah:

mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik, meningkatkan

kemampuan guru dalam pembelajaran, dan memperbaiki segala kelemahan

dan kekurangan dari guru. Adapun hal yang perlu dilakukan oleh kepala

sekolah/pengawas dalam pertemuan individual, yaitu: berusaha

mengembangkan segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-

kesulitannya, memberikan pengarahan, dan menyepakati berbagai solusi

permasalahan dan menindaklanjutinya.

d) Kunjungan antar Kelas, yaitu guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di

sekolah itu sendiri, tujuannnya adalah untuk berbagi pengalaman dalam

pembelajaran, cara-cara melaksanakannya sebagai berikut :

 Jadwal kunjungan harus direncanakan.

 Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.

 Tentukan guru-guru yang akan mengunjunginya.

 Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.

 Kepala sekolah/pengawas mengikuti acara ini dengan pengamatan yang

cermat.

 Melakukan tindaklanjut setelah kunjungan antar kelas selesai.

 Mengaplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan

menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapinya.

 Mengadakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar

kelas berikutnya.

2. Teknik Supervisi Kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi

yang ditunjukkan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang akan disupervisi

berdasarkan hasil analisis kebutuhan, dan analisis kemampuan kinerja guru,

kemudian dikelompokan berdasarkan kebutuhan guru, dan guru diberikan


layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan.

Dalam teknik supervisi kelompok terdapat beberapa kegiatan yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut:

a) Mengadakan pertemuan atau rapat. Kepala sekolah/pengawas menjalankan

tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk mengadakan

rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dan melibatkan MGMP mata

pelajaran di sekolah.

b) Mengadakan diskusi kelompok, dengan membentuk kelompok-kelompok

guru mata pelajaran yang sejenis. Dimana dalam diskusi itu kepala

sekolah/pengawas memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat, dan saran

yang diperlukan.

c) Mengadakan pelatihan dengan melalui pendidikan dan pelatihan, seperti

pelatihan untuk guru mata pelajaran tertentu, dan kepala sekolah/pengawas

bertugas mengelola dan membimbing implementasi program, tindak lanjut,

dan hasil pelatihan.

D. Supervisi Klinis

Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses

pembelajaran atau kegiatan pembinaan performansi guru dalam mengelola proses

pembelajaran.

Supervisi klinis dinamakan juga supervisi akademik model kontemporer karena

model ini pelaksanaannya menggunakan pendekatan klinis, dan bersifat kolaboratif.

Ada dua asumsi yang mendasari praktik supervisi klinis, yaitu:

1. Pembelajaran merupakan aktivitas yang sangat kompleks yang memerlukan

pengamatan dan analisis secara hati-hati, dimana kepala sekolah/pengawas

pembelajaran akan mudah mengembangkan kemampuan guru mengelola proses

pembelajaran.

2. Guru-guru yang kompetensi profesional ingin dikembangkan lebih menghendaki

cara kolegial daripada cara yang autoritarian.

Ada dua tujuan umum supervisi klinis, yaitu pengembangan profesional dan

motivasi kerja guru serta memperbaiki proses pembelajaran yang kurang efektif.

Tujuan khusus supervisi klinis adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan umpan balik yang objektif terhadap guru, mengenai pembelajaran

yang dilaksanaknnya.

2. Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pembelajaran.


3. Membantu guru mengembangkan keterampilannya menggunakan strategi

pembelajaran.

4. Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan keputusan lainnya.

5. Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap pengembangan

profesional yang berkesinambungan.

E. Pendekatan Supervisi Klinis

Pendekatan supervisi klinis terdiri dari:

1. Direktif, artinya tanggungjawab lebih banyak pada kepala sekolah/pengawas.

2. Kolaboratif, artinya tanggungjawab terbagi relatif sama antara kepala

sekolah/pengawas dengan guru.

3. Non-direktif, artinya tanggungjawab lebih banyak pada guru.

F. Pelaksanaan Supervisi Klinis

Langkah-langkah pelaksanaan supervisi klinis terdiri dari tiga tahap esensial

yang berbentuk siklus, yaitu: tahap pertemuan awal, tahap observasi proses

pembelajaran, dan tahap pertemuan balikan.

G. Instrumen Supervisi Akademik

Instrumen Supervisi yang digunakan tentunya yang sesuai dengan

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. (Terlampir)


BAB III
RENCANA PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
DI SMP MUARA ILMU

A. Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik

Sebagai kepala sekolah saya merencanakan pelaksanaan program supervisi

kepada guru di SMP Muara Ilmu sebanyak satu kali dalam setahun untuk setiap orang

guru di sekolah kami. Adapun supervisi ini dilaksanakan dengan menitikberatkan

pada proses pembelajaran.

B. Pendekatan Supervisi Akademik

Pendekatan supervisi akademik kepada guru yang dilaksanakan kepala sekolah

menggunakan dua cara yaitu pendekatan langsung artinya saya sebagai kepala

sekolah berhadapan atau berhubungan melalui tatap muka di kelas pada waktu

observasi kunjungan kelas, sedangkan pendekatan tak langsung dengan

menggunakan media komunikasi dan diskusi kasus.

C. Tekhnik Supervisi Akademik

Tekhnik supervisi akademik yang akan digunakan dalam melaksanakan

interaksi atau hubungan timbal balik antara kepala sekolah dengan guru yang akan di

supervisinya adalah teknik supervisi individual.

D. Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik di SMP Muara Ilmu

Supervisis akademik di SMP Muara Ilmu rencana pelaksanaannya disesuaikan

dan dirancang berdasarkan jadwal pelajaran proses pembelajaran guru tatap muka di

kelas, mulai hari senin sampai dengan sabtu, dalam satu hari sebagai kepala sekolah

hanya mensupervisi guru di kelas antara 2 – 4 jam pelajaran untuk satu atau dua

orang dengan jadwal supervisi akademik dan kesepakatan kepala sekolah dengan

guru yang akan di supervisi akademik. Jika tidak memungkinkan akan dibantu oleh

para wakil kepala yang sudah diberikan tugas untuk mensupervisi.

E. Jadwal Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik

Adapun jadwal supervisi semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022 yang

direncanakan akan dilaksanakan di SMP Muara Ilmu sebagai berikut: (terlampir)

F. Kesepakatan dengan guru tentang pelaksanaan Supervisi Akademik

Sebagai Kepala sekolah saya membuat kesepakatan dengan guru yang akan

dikunjungi untuk di supervisi akademik dalam melaksanakan proses pembelajaran di

kelas, biasanya kepada guru tersebut diinformasikan oleh Wakil Kepala sekolah
bidang Akademik/Kurikulum paling lambat seminggu sebelum supervisi

dilaksanakan.
BAB IV
RENCANA EVALUASI HASIL SUPERVISI AKADEMIK,
DAN SUPERVISI KLINIS DI SMP MUARA ILMU

A. Rencana Evaluasi Hasil Supervisi Akademik

Dari 14 orang guru yang terdiri dari 10 orang guru pria dan 4 orang guru wanita,

yang di supervisi akademik melalui kunjungan kelas oleh kepala sekolah dengan

menggunakan instrumen supervisi yang sesuai dengan Standar Proses Pembelajaran,

hasilnya akan dimasukkan ke dalam tabel sebagai berikut :

Jenis Kelamin Guru yang di Prosentase


Perolehan Nilai Supervisi Jumlah keseluruhan
No
Sebutan Pria Wanita (%)
Banyaknya % Banyaknya %
1 Baik sekali
2 Baik 10 4 14 100%
3 Cukup
4 Kurang
Jumlah
Prosentase (%)

B. Rencana pelaksanaan Supervisi Klinis

Bagi guru yang memperoleh nilai sebutan Cukup atau kurang, maka kepala

sekolah akan mengadakan rencana pelaksanaan supervisi klinis bagi guru tersebut,

dengan menggunakan pendekatan kolaboratif, artinya tanggungjawab terbagi relatif

sama antara kepala sekolah/pengawas dengan guru, dan langkah pelaksanaan

supervisi klinisnya menggunakan tiga tahap, yaitu: tahap pertemuan awal, tahap

observasi proses pembelajaran, dan tahap pertemuan balikan, serta instrumen yang

digunakannyapun sama seperti pada waktu pelaksanaan supervisi akademik.

BAB V
RENCANA TINDAK LANJUT, DAN RENCANA PELAPORAN
HASIL SUPERVISI AKADEMIK DI SMP MUARA ILMU
A. Rencana Tindaklanjut hasil Supervisi Akademik

Dari hasil supervisi akademik dan supervisi klinis maka akan ditindaklanjuti,

dengan cara: jika nilai sebutan perolehan bagi guru baik sekali ataupun baik maka

akan di promosikan di tahun pelajaran berikutnya, misalnya menjadi Wakil kepala

sekolah, Pembina di sekolah, atau wali kelas, sedangkan yang mendapat perolehan

nilai sebutan cukup atau kurang dikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan yang

dapat meningkatkan kompetensinya dan keprofesionalannya sebagai guru, baik di

MGMP tingkat sekolah, MGMP tingkat Rayon, maupun di tingkat MGMP Kabupaten,

di beri bimbingan teknis, supervisi klinis berkelanjutan, dan IHT. Adapun instrumen

tindak lanjutnya di buat perorangan untuk setiap guru.

B. Rencana Pelaporan hasil Supervisi Akademik

Dari hasil supervisi akademik dan supervisi klinis maka akan dibuatkan rencana

pelaporan kepada pemangku kepentingan di sekolah seperti kepada komite sekolah

dan pengawas pembina. Pada rencana pelaporannya diinformasikan berapa jumlah

guru dan prosentasenya yang mendapat nilai sebutan Amat baik, baik, cukup ataupun

kurang dengan menggunakan instrumen pelaporan tiap guru.

Anda mungkin juga menyukai