Dosen Pengampu:
Oleh:
UNIVERSITAS ISLAM
BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
0
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ilahi rabbi Allah SWT
Tuhan yang maha kasih yang telah memberikan karunia dan hidayahnya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. sholawat dan salam semoga terlimpah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat, dan para umat
yang mengikuti jejak perjuangannya semoga kelak diberi syafaatnya amiin.
Amma ba’du: penulisan makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata
Kuliah Manajemen Pembiayaan Pendidikan pada Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam (MPI) di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon Jawa Barat
dengan judul, “Konsep dan Penerapan Berbagai Alokasi Pembiayaan Pendidikan”.
Cirebon, 2023
Penulis,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................4
A. Pengertian Manajemen Pembiayaan Pendidikan........................................4
BAB III........................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................5
A. Konsep Alokasi Pembiayan Pendidikan.......................................................5
B. Penerapan berbagai Alokasi Pembiayaan Pendidikan...............................7
BAB IV........................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................................9
B. SARAN.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu hal penting yang dapat memberikan
dampak positif bagi individu dan masyarakat. Oleh karena itu, pembiayaan
pendidikan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan guna memastikan
bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses
pendidikan yang berkualitas. Terdapat berbagai alokasi pembiayaan pendidikan
yang dapat diterapkan, seperti pembiayaan dari pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Pembiayaan dari pemerintah dapat berasal dari APBN (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah). Pembiayaan ini dapat digunakan untuk membantu biaya
operasional sekolah, pembelian buku dan alat tulis, serta untuk membiayai
program-program sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Konsep dan Penerapan Alokasi Pembiayaan Pendididkan.
2. Bagaimana Konsep dan Penerapan Alokasi Pembiayaan Pendididkan.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk dapat tercapai tujuan pendidikan yang optimal, salah satu hal
paling penting, yaitu mengelola biaya dengan baik sesuai dengan kebutuhan
dana yang diperlukan. Administrasi pembiayaan minimal mencakup
perencanaan,pe laksanaan, dan pengawasan. Penyalur an anggaran perlu
dilakukan secara strategis dan integratif antara pemangku kepentingan
(Stakeholder) untuk mewujudkan kondisi ini, perlu dibangun rasa saling
percaya, baik internal Pemerintah maupun antara Pemerintah dengan
masyarakat dan masyarakat dengan masyarakat itu sendiri dapat
ditumbuhkan. Keterbukaan, partisipasi, dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
1
Rida Fironika, K. (2011). Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 26(1), 43-63.
5
pengawasan menjadi kata-kata kunci untuk mewujudkan efektivitas
pembiayaan pendidikan. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi,
biaya operasi, dan biaya personal (Sulistyoningrum, 2010). Biaya investasi
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan
sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja
tetap. Lebih lanjut, biaya personal meliputi biaya Pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan
sebagaimana dimaksud meliputi: a) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan
serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; b) Bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai; dan c) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa
daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya
(Sulistyoningrum, 2010).
2
Ferdi, W. P. (2013). Pembiayaan pendidikan: Suatu kajian teoritis. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 19(4), 565-578.
6
(2) Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
(3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi
biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
(4) Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) meliputi:
a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan
yang melekat pada gaji.
b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain
sebagainya.
(5) Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP.
Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu
sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Masih dalam buku yang sama menurut
(Nanang Fattah, 2006:23)3 Anggaran penerimaan adalah Pendapatan yang
diperoleh setiap tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima
secara teratur. Untuk sekolah dasar negeri, umumnya memiliki sumber
sumber anggaran penerimaan, yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, masyarakat sekitar, orangtua murid, dan sumber lain. Sedangkan
anggaran dasar pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap
tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah.
3
Fattah. 2006. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan.Rosda. Bandung
7
Belanja sekolah sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang
jumlah dan proporsinya bervariasi di antara sekolah yang satu dan daerah
yang lain. Serta dari waktu ke waktu. Berdasarkan pendekatan unsur biaya
(ingredient approach), Alokasi sekolah dapat dikategorikan kedalam
beberapa item pengeluaran yaitu:
1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran
2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
4. Kesejahteraan pegawai
5. Administrasi Pembinaan teknis education dan
6. Pendataan
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10