Anda di halaman 1dari 15

1

PETUNJUK TEKNIS

PANDUAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN


SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


2013
2

PENGANTAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


3

PENGANTAR KEMENTERIAN AGAMA


4

PENGANTAR KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. KETENTUAN UMUM

Kegiatan-kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam penerapan pedoman


sekolah/madrasah aman ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara
multisektoral dan mendorong partisipasi masyarakat. Sesuai dengan Pedoman Umum
Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana, Perka nomor 4 tahun 2012 dan
juga sesuai dengan Pedoman Umum Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pasca Bencana, Peraturan Kepala BNPB No. 17 Tahun 2010. , Ppelaksanaan
pemantauan dan evaluasi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana
dikoordinasikan oleh BNPB dengan melibatkan kementerian/lembaga, dan/atau
BNPB/D BPBD dengan melibatkan SKPD terkait dan/atau unsur masyarakat.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau dan menilai tahapan dan aspek-
aspek pelaksanaan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi penerapan
sekolah/madrasah aman bersama dengan K/L/D/I, SKPD, lembaga-lembaga lain, dan
masyarakat penerima manfaat agar sesuai dengan aspek dan kaidah-kaidah
penerapan sekolah/madrasah aman.

1.2. TUJUAN
1.3.

Secara praktis panduan ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana
agar sesuai dengan aspek-aspek dan kaidah pelaksanaan sekolah/madrasah aman
dari bencana.

1.4. LANDASAN HUKUM


Panduan Monev Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari bencana mengacu pada:
1. UU nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas
2. UU nomor 24 tahun 2007 tentang pbPenanggulangan Bencana
3. PP 19 tahun 2005 tentang snpSNP
4. PP 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan pbPenanggulangan Bencana
5. Perpres nomor 73 tahun 2011 tentang pPembangunan gGedung nNegara
6. Permendagri nomor … tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
oleh Pemerintah Daerah
7. Perka BNPB nomor 17 tahun 2010 tentang Pedoman Umum Rehabilitasi dan
rRekonstruksi pPasca Bencana
6

8. Perka BNPB Nomor 4 tahun 2012 tentang Pedoman pPenerapan


sSekolah/Madrasah Aman dari Bencana.
9.

a
1.5. STRATEGI
Strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan monev dan pelaporan meliputi:
1. Pengumpulan informasi awal diperoleh K/L/D/I, SKPD dan pemangku
kepentingan lainnya
2. Pengembangan forum Kordinasi pemangku lintas sektor pelaksanaTim
Monitoring dan Evaluasi Penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana
sesuai kaidah pelaksanaan
3. Pengumpulan informasi dari Narasumber
4. Pembagian wilayah berdasarkan regional
5. Penggunaan internet dan media elektronik seperti email, web, jejaring sosial
dst dalam pelaksanaan monev dan pelaporan.

1.6.
1.7. METODOLOGI
Metode yang digunakan adalah
1. Kordinasi lintas sektoral
2. Kunjungan ke daerah (observasi, FGD, wawancara, diskusi mendalam, dst)
3. Pengisian instrument monev baik secara online maupun offline
4. Pengumpulan foto karya anak perempuan dan laki-laki dengan dukungan
keluarga
5. Kajian terhadap dokumen pendukung
6. Pelaporan elektronik
7

BAB II
RUANG LINGKUP DALAM MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana


mengacu pada Kaidah pelaksanaan, Peran pemangku kepentingan dan kerangka kerja
penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana.

2.1. Monitoring
Monitoring penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana mencakup pemantauan
proses pelaksanaan, status kegiatan dan kemajuan yang berlangsung. Monitoring
bertujuan meliputiuntuk:
1. Pmemantauan efektivitas input (dana, SDM, waktu, dan sumberdaya lainnya),
tatalaksana penyelenggaraan kegiatan, administrasi dan pengelolaan keuangan
oleh sekolah satuan pendidikan dalam rangka mencapai sasaran program
sekolah/madrasah aman dari bencana
2. Pemantauan memantau kinerja organisasi pelaksana program rehabilitasi pada
masing-masing sekolah/madrasah dalam menerapkan sekolah/madrasah aman
3. Pemantauan memantau proses dan hasil pelaksanaan program rehabilitasi dan
rekonstruksi sekolah berdasarkan aspek dan kerangka kerja sekolah aman,
meliputi: proses sosialisasi program, proses penilaian proposal, proses
pengolahan data, penentuan urutan prioritas sekolah calon penerima program,
pelaksanaan dan pemanfaatan program.
4. Pemantauan memantau pemanfaatan sarana-prasarana sekolah yang telah
diperbaiki sesuai fungsinya disesuaikan dengan desain dan penataan
sekolah/madrasah aman dari bencana.
5. Pemantauan memantau kegiatan pemenuhan 3 indikator sekolah/madrasah
aman dari bencana untuk setiap aspek mendasar baik struktural maupun non-
struktural di tingkat sekolah/madrasah
6. yang meliputi:
7. Sekolah aman secara fisik;
ketersediaannya peraturan/SOP dan sudah dilakukan pelatihan SOP sekolah
aman;
pelaksanaan/pembudayaan kesiapsiagaan komunitas sekolah dengan
pelatihan SOP sekolah/madrasah aman dengan pelatihan secara rutin dan
lain-lain.
mengidentifikasi kendala (kesenjangan pendanaan dan kebutuhan, proses
pelaksanaan rehabilitasi sekolah/madrasah, dll) dalam pelaksanaan
program sekolah aman.
8. mengiIdentifikasi kendala (kesenjangan pendanaan dan kebutuhan, proses
pelaksanaan rehabilitasi sekolah/madrasah, dll) dalam pelaksanaan program
sekolah aman sesuai dengan kaidah pelaksanaan.
8

9.
10. terkumpulnya Pengumpulan data yang menyeluruh tentang kegiatan
sekolah/madrasah aman dari bencana baik data kegiatan struktural maupun
non struktural.
6.

2.2. Evaluasi
Evaluasi akan menilai aspek-aspek penerapan sekolah/madrasah aman sesuai
dengan indikator sekolah/madrasah aman baik struktural maupun non struktural
sehingga dapat mengkategorikan tingkat amannya bagi setiap sekolah/madrasah
terhadap gempa bumi dan/atau tsunami yang meliputi:
1. Penilaian tingkat pemenuhan perencanaan dengan implementasi rehabilitasi
dan rekonstruksi sekolah/madrasah aman serta kegiatan non-struktural
terutama aspek yang dimonitor (lihat bab 5.1.1g. A).
2. Penilaian penerapan aspek dan kerangka kerja sekolah/madrasah aman dalam
pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah/madrasah meliputi:
i. Proses sosialisasi program,
ii. proses penilaian proposal,
iii. proses pengolahan data,
iv. penentuan urutan prioritas sekolah calon penerima
v. program,
vi. pelaksanaan dan pemanfaatan program

3. Penilaian setiap sekolah/madrasah dalam memenuhi indikator


sekolah/madrasah aman dari bencana (lihat bab A.55.1.1.5), kemudian
mengkategorikannya dengan perincian sbb:
i. Kategori 1: Memenuhi salah satu salah satu indikator
ii. sekolah/madrasah aman
iii. Kategori 2: Memenuhi dua indikator sekolah/madrasah
iv. aman
v. Kategori 3: Memenuhi tiga indikator sekolah/madrasah
vi. aman

2.3. Pelaporan
Pelaporan yang mencakup hasil monitoring dan evaluasi penerapan
sekolah/madrasah aman dari bencana baik kemajuan dan capaian fisik maupun
penggunaan dana, yang disampaikan secara berkala dan dilaksanakan secara
berjenjang mulai dari laporan panitia tingkat sekolah/madrasah, kepala
sekolah/madrasah, laporan masing-masing SKPD terkait, laporan kabupaten/kota,
laporan provinsi dan laporan pusat dan disusun serta diserahkan secara berkala
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan agar disampaikan dalam bentuk
cetak dan/atau elektronik (soft copy) melalui email maupun media lain bagi
sekolah/madrasah dan daerah yang memiliki infrastruktur TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi).
9

2.3.1 Pelaporan Tingkat Pusat


Pelaporan bertujuan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan penerapan
sekolah/madrasah aman baik secara formal struktural maupun sebagai
pertanggungjawaban kepada publik. Pelaporan penerapan sekolah/madrasah
aman dari bencana di tingkat pusat dikoordinasikan oleh BNPB sesuai
dengan peranannya sebagai koordinator utama Forum Koordinasi Sekolah
AmanTim Monitoring dan Evaluasi Sekolah/Madrasah Aman dari bencana
terintegrasi dengan Tim Pembina UKS di tingkat pusat dalam menjamin
rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah/madrasah aman berdasarkan laporan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian
PU, Kementerian Dalam Negeri dengan mengacu pada sistim pelaporan yang
telah ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik dalam bentuk laporan
cetak dan/atau maupun elektronik. BNPB FORKORNAS merangkum laporan
penerapan sekolah/madrasah aman dan BNPB melaporkannya kepada
Presiden.

2.3.2 Pelaporan Tingkat Daerah


Di dDaerah, pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana
mengikuti sisteim pelaporan yang ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku
baik dalam bentuk laporan cetak dan/atau elektronik. Bilamana BPBD belum
dilibatkan/, belum mencantumkan BPBDtercantum sebagai koordinator di
daerah, maka menambahkan peran BPBD perlu ditambahkan dibentuk Tim
Monitoring dan Evaluasi untuk pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman
dari bencana terintegrasi kedalam Tim Pembina UKS. Penyusunan pelaporan
akan dilakukan oleh Sekretariat FORKORPROV dan FORKORKAB/KOTProvinsi
akan dan Kota/Kabupaten berkoordinasi dengan SKPD pendidikan dan
kebudayaan, pekerjaan umum, kKantor kementerian agama. Laporan
panitia pembangunan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana di
tingkat sekolah/madrasah disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah
dalam bentuk laporan bulanan dan laporan akhir; kepala sekolah/madrasah
melaporkan laporan bulanan dan laporan akhir kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan BPBD
Kabupaten/Kota. BPBD sebagai koordinator FORKORKAB/KOTA Tim
Monitoring dan Evaluasi tingkat Kota/Kabupaten melapor kepada
Bupati/Walikota. Bupati/Walikota melapor kepada Gubernur dan Gubernur
melapor kepada Menteri Dalam Negeri, BNPB, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan Kementerian Agama.
10

BAB III
PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

3.1. Koordinasi
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dilakukan dengan melibatkan
multisektoral dan partisipasi masyarakat yang dikoordinasikan oleh BNPB sebagai
koordinator utama FORKORNAS Tim Monitoring dan Evaluasi Penerapan
Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana yang harus menjamin rehabilitasi bangunan
sekolah/madrasah yang lebih aman dari bencana dan perlu melakukan koordinasi
dan konsultasi berkelanjutan dengan K/L/D/I terkait dengan mengikuti mekanisme
yang telah ada di BNPB atau mengikuti ketentuan/juknis pelaporan yang ada. Bila
belum ada akan disusun lebih lanjut.

Untuk di tingkat daerah, BPBD akan berperan mengkoordinasikan SKPD terkait


lainnya. Dalam pelaksanaan monitoring didorong partisipasi dan kerjasama berbagai
pihak untuk pemenuhan proses rehabilitasi mengikuti standar teknis dan prosedur
administrasi yang berlaku.

Penilaian Sekolah/Madrasah Aman dari bencana menggunakan indikator


sekolah/madrasah amandalam delapan aspek mendasar baik struktural maupun non
strukturalstruktural. Hasilnya digunakan sehingga seperti yang diuraikan di atas
untuk mengkategorikan tingkat aman bagi setiap sekolah/madrasah. Bagi
11

sekolah/madrasag yang telah memenuhi indikator sekolah/madrasah aman dari


bencana akan diberikan sertifikat dan/atau plakat sekolah/madrasah aman sesuai
tingkat pemenuhannya, setelah melalui verifikasi terhadap penerapan indikator
sekolah aman. Verifikasi sekolah/madrasah aman dilakukan oleh Tim Ad
hocMonitoring dan Evaluasi yang dibentuk oleh FORKORNAStingkat Pusat.

3.2. Peran K/L/D/I dan pemangku kepentingan lain


Para pelaku penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana baik ditingkat pusat
yaitu BNPB, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PU; dan para pelaku di daerah mulai dari
Panitia Pembangunan Sekolah/Madrasah, Satuan Pendidikan, Komite Sekolah, SKPD
Pendidikan dan Kebudayaan, Pekerjaan Umum, BPBD, Kandep/Kanwil Agama
tugasnya diuraikan sesuai dengan fungsi masing-masing dalam monitoring, evaluasi
dan pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana seperti dalam table
di bawah ini.
12

K/L/D/I dan Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data
Pihak
BNPB 1. Menyusun rencana kerja monitoring, evaluasi dan pelaporan bersama  Dokumen rencana kerja
dan untuk diterapkan secara koordinatif dengan Kemdikbud, monitoring, evaluasi dan
Kemenag, Kemdagri, Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan pelaporan bersama
Sekolah/Madrasah agar tidak terjadi pengulangan monev oleh instansi  Laporan monitoring dan evaluasi
yang berbeda capaian koordinatif per kuartal
2. Dalam fungsinya sebagai Ketua Forum Koordinasi Nasional  Data sekolah/madrasah di
Sekolah/Madrasah Aman (FORKORNAS)Tim Monitoring dan Evaluasi, Indonesia yang sudah memenuhi
Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud, Kemenag, Kemdagri, indikator sekolah aman serta
Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan Sekolah/Madrasah dalam kategorinya
melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terkait resiko bencana
dalam penerapan rehabilitasi sekolah/madrasah menuju
sekolah/madrasah aman
BPBD  Dokumen rencana kerja daerah
monitoring, evaluasi dan
1. Menyusun rencana kerja monitoring, evaluasi dan pelaporan bersama
pelaporan daerah
dan untuk diterapkan secara koordinatif dengan SKPD pendidikan dan
 Laporan monitoring dan evaluasi
kebudayaan, pekerjaan umum, kandep agama dan sekolah mengacu
capaian daerah
pada rencana kerja yang disusun di tingkat pusat  Data sekolah/madrasah di daerah
2. Melakukan koordinasi dengan SKPD pendidikan dan kebudayaan,
yang sudah memenuhi indikator
pekerjaan umum, Sekolah/Madrasah dalam melakukan monitoring,
sekolah aman serta kategorinya
evaluasi, dan pelaporan terkait resiko bencana dalam penerapan
rehabilitasi sekolah/madrasah menuju sekolah/madrasah aman.
13

K/L/D/I Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data


Kemdikbud Melakukan koordinasi dengan BNPB, Kemenag, Kemdagri,  Laporan kinerja
Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan Sekolah untuk melakukan  Data Global Information System
monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam penerapan rehabilitasi (Sumber: Kemdikbud)
sekolah aman mengacu pada rencana kerja monitoring, evaluasi dan  SK Penetapan Bantuan
 Laporan distribusi bantuan
pelaporan bersama.
 Laporan pencairan dana DAK
Pendidikan/rehabilitasi sekolah
melalui APBN
 Data sekolah di Indonesia yang
sudah memenuhi indikator sekolah
aman serta kategorinya

Kemenag Melakukan koordinasi dengan BNPB, Kemdikbud, Kemdagri,  Laporan kinerja


Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan Madrasah untuk melakukan  Data GIS (Global Information
monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan rehabilitasi madrasah System)
aman dari bencana, mengacu pada rencana bersama  SK Penetapan Bantuan
 Laporan distribusi bantuan
 Laporan pencairan dana
rehabilitasi madrasah melalui
APBN
 Data madrasah di Indonesia yang
sudah memenuhi indikator sekolah
aman serta kategorinya

K/L/D/I Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data


14

Kemdagri Melakukan koordinasi dengan BNPB, Kemdikbud, Kemenag,  Laporan kinerja


Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan Madrasah untuk melakukan  Data GIS (Global Information
Satuan Pendidikan 1. Mengangkat
monitoring, Panitia
evaluasi Pembangunan
dan pelaporan Sekolah yang rehabilitasi
penerapan bertugas  System)
Laporan capaian
melaksanakan rehabilitasi
madrasah/sekolah aman ruang belajar; sumber dana
dari berbagai  SK Penetapan
sekolah/madrasah Bantuan
2. Mencatat hasil pembangunan bantuan bidang pendidikan sebagai  Laporan
Laporan distribusi
keuangan bantuan
sekolah dan
inventaris sekolah;  Laporan pencairan
bukti-bukti pembayaran dana
3. Kepala Satuan Pendidikan melaporkan penerapan Sekolah/Madrasah rehabilitasi melalui
 Data GIS (Global Information APBN
Aman kepada Dinas Pendidikan dan BPBD. System)
Kementerian PU Melakukan koordinasi dengan BNPB, Kemdikbud, Kemenag,  SK Laporan kinerjaBantuan
Penetapan
Kemdagri, Pemerintah Daerah, dan Madrasah untuk melakukan  Data GIS (Global
Laporan distribusi Information
bantuan
monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan rehabilitasi System)
 Laporan pencairan dana
sekolah/madrasah aman mengacu pada rencana kerja bersama  Laporan data
rehabilitasi elektronik
melalui APBN dan
 SK Penetapan Bantuan
sumber dana lainnya
 Laporan distribusi bantuan
Komite 1. Komite Sekolah/Madrasah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan  Laporan
Laporan Evaluasi pencairan
Diri Sekolah dana
Sekolah/Madrasah Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 044 Tahun 2002 tentang Dewan  rehabilitasi melalui APBN
Laporan keuangan sekolah dan
Pemerintah Melaksanakandansupervisie,
1. Pendidikan Komite monitoring
Sekolah. danDalampelaporan
konteks serta
DAK penilaian
Bidang Laporan kinerja
 bukti-bukti pembayaran
Provinsi terhadap pelaksanaan DAK dan sumber dana lainnya di kabupaten/kota  Data
Data GIS GIS (Global
(Global Information
Information
Pendidikan, Komite Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab
dalam penerapan sekolah/madrasah aman; dan System)
System)
melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
2. Melaporkan hasil supervisi dan monitoring kepada Kementerian  SKSK Penetapan
Penetapan Bantuan
Bantuan
pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan di tingkat sekolah.  Laporan distribusi bantuansekolah/
Sertifikat Duta Sekolah/Madrasah
Panitia 2. Pendidikan,
1. Komite up Direktur dan
Mengadministrasikan
Sekolah/madrasah Jenderal Pendidikan
mendokumentasikan
mendorong Dasar,
partisipasi BNPB,
segala
publik Kementerian
termasukkegiatan
anak, Laporan
 Laporan
capaian
pencairan dana
Pembangunan
K/L/D/I Dalam Negeri.
berkenaan
Aspek Monitoring, dengan
Evaluasi dankegiatan rehabilitasi,
Pelaporan baik administrasi keuangan Sumber Aman
madrasahdari bencana
Verifikasi Data
ahli yang sesuai dari Perguruan Tinggi setempat, tenaga terampil dari rehabilitasi melaluibantuan
APBN
Sekolah/Madrasah
K/L/D/I maupun
Aspek Monitoring, teknis.
EvaluasiBuku-buku
dan yang
Pelaporan digunakan untuk mencatat keluar Sumber  Laporan
Laporan distribusi
keuangan
Verifikasi Data sekolah dan
SMK yang bersesuaian, Gerakan Siswa BersatuDuta Sekolah/Madrasah Data sekolah/madrasah

 Laporan pencairan di tingkat
bukti-bukti pembayaran dana
masuknya
Aman dana dan
dari bencana, Gurudokumentasi lainnya Komunitas
Tanggap Bencana, harus berada di hak
pegiat sekolah
atas provinsi yang
rehabilitasi sudah
melalui memenuhi
APBN
 Data GIS (Global Information dan
dan dapat dilihat sewaktu-waktu oleh semua anggota
pendidikan anak, dunia usaha, media, dan semua bersama-sama masyarakat;
indikator
sumber
System)dana sekolah
lainnya aman serta
2. melaksanakan
Menyusun laporan teknis dan mempertanggungjawabkan realisasi
monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kategorinya
penggunaan dana dan pelaksanaan rehabilitasi ruang sekolah yang  SK Penetapan Bantuan
rehabilitasi sekolah/madrasah  Laporan distribusi bantuan
menggunakan
3. Memastikan dana tersebut
tersedianya serta Evakuasi
Rencana hasil pembangunan
terintegrasikepada seluruh
yang disusun  Laporan pencairan dana
K/L/D/I anggotamelibatkan
Aspek Monitoring,
dengan masyarakat,
Evaluasi dan Dinas
semua Pendidikan
Pelaporan
warga sekolahKabupaten/Kota.
termasuk anak perempuan dan Sumber Verifikasi Data
rehabilitasi melalui APBN
3. laki-laki,
Malaporkan secara berkala kepada Kepala Satuan Pendidikan.
peraturan/SOP sekolah/madrasah aman dari bencana dan,
Masyarakat Melakukan pengawasan secara independen terhadap penerapan  Laporan independen
pelatihan penerapan SOP tersebut secara rutin di tingkat
(Komunitas sekolah/madrasah aman.  Tulisan di media
sekolah/madrasah serta simulasi Rencana Evakuasi Terintegrasi  Tatap muka
sekolah, perguruan
sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun kalender akademik  Surat/Nota komplain di Kotak
tinggi, media dll.)
sekolah/madrasah. Pengaduan
15

Lampiran:

Instrumen Monitoring

Insrtumen Evaluasi

Format Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai