Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA

KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018
KATA PENGANTAR

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan


diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam Pasal 39 ayat (1)
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan
pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan,
laboran, dan teknisi sumber belajar. (penjelasan Pasal 39 Ayat (1). Dalam Pasal 173
ayat (1) dinyatakan bahwa tenaga kependidikan selain pendidik mencakup pengelola
satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, pengembang, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, pekerja
sosial, terapis, tenaga kebersihan dan keamanan, serta tenaga dengan sebutan lain
yang bekerja pada satuan pendidikan.

Untuk menjamin objektivitas pembinaan Kepala Tenaga Administrasi Sekolah


diperlukan sistem Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah. Penilaian
Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah yang dikembangkan ini dirancang untuk
mengukur capaian-capaian kinerja dari setiap tugas jabatan Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah yang mengacu pada beban kerja dan/atau rincian tugas Kepala
Tenaga Administrasi Sekolah sebagaimana diatur ketentuan peraturan perudang-
undangan; perilaku kerja sebagaimana diamanahkan PP 46/2011, dengan
mempertimbangkan kehadiran Kepala Tenaga Administrasi Sekolah sebagaimana
diamanahkan dalam PP 53/2010.

Pedoman PK KTAS ini disusun sebagai panduan bagi pihak yang berwenang untuk
dapat dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pedoman ini
meliputi Pendahuluan, Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (PK
KTAS), dan Penutup.

Pada kesempatan ini ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan pedoman ini, semoga Allah Yang Maha Kuasa
melimpahkan kekuatan kepada kita untuk selalu berkomitmen melaksanakan
peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing.

Jakarta, September 2018


Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan

Dr. Drs. Bambang Winarji, M.Pd


NIP 19610126 1988031002

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Dasar Hukum 5
C. Tujuan 6
D. Manfaat 6
E. Ruang Lingkup

BAB II PENILAIAN KINERJA KEPALA ADMINISTRASI SEKOLAH 7


A. Konsep Penilaian Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah 7
1. Pengertian 7
2. Tujuan 7
3. Prinsip 7
4. Penilai 7
5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian 7

B. Prosedur Penilaian 20
1. Persiapan 20
2. Pelaksanaan 20
3. Pengolahan Nilai 22
4. Pelaporan 23
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut 23

C. Tugas Pihak Terakit 26


1. Tugas Tenaga Administrasi Sekolah 26
2. Tugas Tenaga Kepala Sekolah 26
2. Tugas Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota 27
3. Tugas Kementerian Pendidkkan dan Kebudayaan 27

BAB III PENUTUP 28

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
mengamanahkan Penilaian Kinerja PNS. Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk
menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem
karier (Pasal 75). Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja
pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target,
capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS (Pasal 76 Ayat (1).
Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan
transparan. Penilaian kinerja PNS berada di bawah kewenangan pejabat yang
berwenang pada instansi pemerintah masing-masing. Penilaian kinerja PNS
didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PNS. Penilaian kinerja
PNS tersebut dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahannya. Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada tim penilai kinerja PNS.
Hasil penilaian kinerja PNS digunakan untuk menjamin objektivitas dalam
pengembangan PNS dan dijadikan sebagai persyaratan dalam pengangkatan jabatan
dan kenaikan pangkat, pemberian tunjangan dan sanksi, mutasi, dan promosi, serta
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. PNS yang penilaian kinerjanya tidak
mencapai target kinerja dikenakan sanksi administrasi sampai dengan
pemberhentian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan


diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam Pasal 39 ayat (1)
tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan
pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan,
laboran, dan teknisi sumber belajar (Penjelasan Pasal 39 Ayat 1). Dalam Pasal 173
ayat (1) dinyatakan bahwa tenaga kependidikan selain pendidik mencakup pengelola
satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, pengembang, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, pekerja
sosial, terapis, tenaga kebersihan dan keamanan, serta tenaga dengan sebutan lain
yang bekerja pada satuan pendidikan.

Pasal I Angka 24 Ketentuan Pasal 54, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
dinyatakan bahwa beban kerja kepala satuan pendidikan sepenuhnya untuk
melaksanakan tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi
kepada guru dan tenaga kependidikan. Selanjutnya, Pasal 9 diatur Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja
Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah telah diatur bahwa beban kerja kepala
sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas manajerial, pengembangan
kewirausahaan; dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Beban kerja
kepala sekolah tersebut ekuivalen dengan pelaksanaan pembelajaran atau
pembimbingan yang merupakan bagian dari pemenuhan beban kerja selama 37,5

4
(tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja efektif. Rincian ekuvalensi beban kerja kepala
sekolah tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri tersebut yang dikutip pada Bab III Pedoman ini. Penilaian
tersebut meliputi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku, serta kehadiran.
Penilaian prestasi kerja dilaksanakan oleh atasan langsung sesuai dengan
kewenangannya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008


tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa tenaga
adminsitrasi sekolah meliputi: (1) kepala tenaga administrasi sekolah dengan standar
kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial bagi kepala tenaga
administrasi sekolah/madrasah; (2) Pelaksana Urusan dengan standar kompetensi
kepribadian, sosial, dan teknis pelaksana urusan; dan (3) Petugas Layanan Khusus
dengan standar kompetensi kepribadian, sosial, dan teknis petugas layanan khusus.
Berdasarkan kompetensi tersebut dikembangkan menjadi uraian tugas tenaga
administrasi sekolah.

Berdasarkan amanah ketentuan peraturan perundang-undangan di atas, Direktorat


Pembinaan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, melalui subdirektorat Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir
Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah menerbitkan Pedoman
Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya.

5
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Tujuan
Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang konsep, prosedur, dan tugas untuk Penilaian Kinerja
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah.

D. Manfaat
Pedoman Penilaian Kinerja bermanfaat bagi:
1. Kepala Tenaga Administrasi Sekolah, sebagai bahan evaluasi diri, dasar perbaikan
kinerja, dan pengembangan profesi;
2. Dinas pendidikan, sebagai bahan untuk pemetaan kinerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah untuk kenaikan pangkat, pemberian tunjangan sanksi,
mutasi, dan promosi, serta untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan; dan
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai dasar penetapan kenaikan
pangkat, pemberian tunjangan kinerja, sanksi, mutasi, dan promosi, serta
pengembangan diri.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
meliputi: (1) pendahuluan; (2) pedoman penilaian kinerja kepala tenaga administrasi
sekolah (PK KTAS).

6
BAB II PENILAIAN KINERJA KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (PK KTAS) adalah
penilaian setiap butir kegiatan yang menjadi beban kerja kepala tenaga
administrasi sekolah dalam dokumentasi dan administrasi sekolah.
2. Tujuan
PK KTAS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan Pegawai Negeri
Sipil khususnya kepala tenaga administrasi sekolah yang didasarkan pada
sistem prestasi jabatan struktural.
3. Prinsip
PK KTAS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut.
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan
atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.
4. Penilai
PK KTAS adalah Kepala Sekolah atau atasan langsung dalam satuan
pendidikan.
5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian
Komponen penilaian kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah meliputi
capaian SKP, Perilaku Kerja, dan Kehadiran. Secara rinci diuraikan sebagai
berikut.
a. Capaian SKP
Komponen capaian SKP Kepala Tenaga Administrasi Sekolah meliput sub-
komponen pelaksanaan tugas pokok yang merupakan jabaran dari
Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah sebagaimana telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah. Rincian
kegiatan tugas pokok tersebut sebagai berikut:
1) Tugas Manajerial Kepala Administrasi Sekolah
2) Pelaksanaan/Pelayanan Administrasi Sekolah

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi sub-komponen orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi setiap
sub-komponen sebagai berikut:

7
1) Orientasi Pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja,
unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma dan etika dalam
organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan
sikap dan tindakan PNS (termasuk Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah) untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan
mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS (termasuk Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah) untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS (termasuk Kepala
Tenaga Administrasi Sekolah) untuk bekerja sama dengan rekan
sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain
dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang
ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala sekolah
dan responden yang terdiri atas:
1) Pengawas Sekolah,
2) Guru,
3) Satu orang Pelaksana Urusan Administrasi,
4) Kepala Perpustakaan,
5) Kepala Laborat, dan
6) Satu orang pengurus komite.

c. Kehadiran Kepala Tenaga Administrasi Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan bahwa setiap PNS
(termasuk Kepala Tenaga Administrasi Sekolah) wajib masuk kerja dan
mentaati ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan PP
tesebut yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati ketentuan jam
kerja adalah setiap PNS (termasuk Kepala Tenaga Administrasi Sekolah)
datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta
tidak berada di tempat umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan
hadir, wajib memberi tahu kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan
masuk kerja dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5
(tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.

8
Indikator penilaian, butir penilaian, dan bukti fisik setiap Sub-
Komponen/komponen penilaian tertuang pada Kisi-kisi Instrumen PK KTAS
yang tertera pada Tabel 1 sebagai dasar penyusunan instrumen PK KTAS.

9
Tabel 1 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah

Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
I Capaian SKP
A. Tugas Manajerial 1. Menyusun Program a. Menentukan prioritas  Dokumen Program Administrasi Sekolah
Kepala Tenaga Kerja Administrasi b. Merumuskan tujuan yang sekurang-kurangnya memuat
Administrasi Sekolah Sekolah c. Menetapkan sumberdaya program prioritas, tujuan, sumberdaya,
(Kepala TAS) d. Menentukan strategi penyelesaian dan strategi penyelesaian tugas
pekerjaan  Standar Operasi Prosedur Kerja TAS secara
umum dan Pelaksana Urusan secara
khusus
2. Mengorganisasikan a. Menyusun uraian tugas tenaga  Uraian Tugas Tenaga Administrasi Sekolah
dan kependidikan  Pembagian Tugas Pelaksana Urusan yang
Mengembangakan (pelaksana urusan dan petugas akan diusulkan Kepala TAS untuk
Staf pelayanan khusus) ditetapkan oleh Kepala Sekolah
b. Melaksanakan program  Program Pemahaman dan Pendalaman
Pendalaman Pemahaman Tugas Tugas Pokok Tenaga Administrasi Sekolah
Pokok Tenaga Administrasi Sekolah  Hasil pemantauan staf
c. Melaksanakan pembinaan staf  Nilai Kinerja Staf
(pemantauan, penilaian, dan  Laporan Pengelolaan Konflik
umpan balik bagi staf
d. Mengelola konflik dengan langkah-
langkah mengidentifikasi sumber
konflik, mengidentifikasi alternatif
penyelesaian, menggali pendapat,
memilih alternatif terbaik,
menetapkan keputusan tindakan
3. Mendukung a. Administrasi Pelaksanaan SNP  Format Administrasi Perencanaan 8 SNP

10
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
pengelolaan Standar b. Dokumentasi Pelaksanaan SNP  Format Pelaksanaan 8 SNP
Nasional Pendidikan  Dokumentasi dan Pengarsipan Dokumen
(SNP) dan Format 8 SNP
4. Menyusun Laporan a. Mengkoordinasikan penyusunan  Laporan Pelaksanaan Administrasi Sekolah
laporan untuk setiap urusan Administrasi Sekolah
b. Mengendalikan penyusunan
laporan
5. Mengevaluasi a. Analisis Kesenjangan Capaian  Data Kesenjangan Capaian dengan target
Adminsitrasi Sekolah dengan target kerja administrasi Kerja Administrasi Sekolah
sekolah  Laporan Evaluasi Pelaksanaan dan Hasil
b. Menyusun laporan Hasil Evaluasi Administrasi Sekolah
Pengelolaan dan Pelaksanaan
Administrasi Sekolah
II Pelaksanaan 1. Melaksanakan a. Membantu melaksanakan prosedur  Buku Induk
Administrasi Sekolah administrasi dan mekanisme Kepegawaian  Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
kepegawaian b. Membantu merencanakan  Data Registrasi dan Kearsipan
kebutuhan pegawai Kepegawaian
c. Menilai kinerja staf  Data Statistik Kepegawaian
 Format Kepegawaian (kepangkatan.
Mutasi, dan promosi)
 Lpsoran Kepegawaian
 Nilai Kinerja Staf
2. Melaksanakan a. Membantu menyusun Rencana  Dokumen dan Format sekaitan dengan
administrasi Kegiatan dan Anggaran Sekolah dokumen RKAS
keuangan (RKAS)  Dokumen dan Format Laporan
b. Membantu menyusun laporan Pertanggung jawaban Keuangan Sekolah
pertanggung jawaban keuangan  Sistem informasi dan pelaporan keuangan

11
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
sekolah berbasis computer atau kertas.
 Data Statistik Keuangan
 Format dan Arsip Penghitungan biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal
3. Melaksanakan a. Membantu menyusun rencana  Dokumen dan Format Rencana Kebutuhan
administrasi sarana kebutuhan sarana dan prasarana Sarana dan Prasarana
dan prasarana b. Membantu menyusun rencana  Arsip Data Kebutuhan Sarana dan
pemanfaatan sarana operasional Prasarana
sekolah/  Format dan Arsip Program Perawatan
c. Membantu menyusun rencana Sarana dan Prasaranaa dan Prasarana
perawatan  Laporan Pengadaan Sarana dan Prasarana
 Daftar Inventaris Saran
 Format dan Arsip Penghapusan Sarana dan
Prasarana
 Data Statistsik Sarana dan Prasarana
 Laporan pengadaan, pemeliharaan, dan
penghapusan sarana dan prasarana
 Sistem layanan dan Laporan Sarana dan
Prasarana
4. Melaksanakan a. Membantu kelancaran kegiatan  Format dan arsip kegiatan komite sekolah
administrasi komite sekolah  Format dan Arsip Kerjasma Sekolah dengan
hubungan sekolah b. Membantu merencanakan program Pihak Terkait
dengan masyarakat keterlibatan pemangku  Format dan Arsip Promosi Sekolah seperti
kepentingan (stakeholders) Brosur, pamphlet
c. Membantu membina kerja sama  Format dan Arsip Penelusuran Tamatan
dengan pemerintah dan lembaga  Buku Tamu
masyarakat  Layanan Sistem Informasi dan Pelaporan

12
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
d. Membantu mempromosikan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
sekolah/madrasah da
e. Membantu mengkoordinasikan
penelusuran tamatan
f. Melayani tamu sekolah
5. Melaksanakan a. Membantu melaksanakan program  Format dan Arsip Kesekretariatan
administrasi kesekretariatan  Daftar dan Arsip Surat Masuk dan Keluar
persuratan dan b. Membantu mengkoordinasikan  Format dan Arsip Program 7K
pengarsipan program Kebersihan, Kesehatan,  Format dan Arsip Laporan Administrasi
Keindahan, Ketertiban, Keamanan, Persuratan
Kekeluargaan, dan Kerindangan  Sistem informasi dan Pelaporan
(7K) Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
c. Menyusun laporan
6. Melaksanakan a. Membantu penerimaan siswa baru  Format dan Arsip PPDB
administrasi (PPDB)  Format dan Arsip MOPD atau MPLS
kesiswaan b. Membantu orientasi (MPLS)peserta  Data Statistik Rasio Peserta Didik Per Kelas
didik baru (MOPD) atau masa  Dokumentasi Prestasi Peserta Didik
pengenalan lingkungan sekolah  Daftar Inventarsi Kerjasama Pembinaan
(MPLS) Peserta Didik.
c. Membantu menyusun program  Dokumentasi Program Pengembangan Diri
pengembangan diri siswa  Format dan Arsip laporan Kemajuan
d. Membantu menyiapkan laporan Belajar Peserta Didik (berbasis kertas atau
kemajuan belajar siswa berbasis computer)
 Sistem Informasi Layanan dan Pelporan
Administrasi Kesiswaan.
7. Melaksanakan a. Membantu menyiapkan  Format Silabus, RPP, dan Laporan
administrasi administrasi pelaksanaan Standar Penilaian.

13
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
kurikulum Isi  Dokumentasi Standar SKL, SI, Standar
b. Membantu menyiapkan Proses, dan Standar Penilaian.
administrasi pelaksanaan Standar  Dokumentasi Kurikulum Sekolah (Dokumen
Kompetensi Lulusan 1), Silabus (Dokumen 2), RPP (Dokumen 3),
c. Membantu menyiapkan dll.
administrasi pelaksanaan Standar  Format dan Arsip SKL
Proses  Format dan Arsip Standar Proses (silabus
d. Membantu menyiapkan dan RPP Guru-guru)
administrasi pelaksanaan Standar  Format dan Arsip Standar Penilaian Buku
Penilaian Pendidikan leger Peserta Didik, Raport, Data PAS, PAT,
dan US/USBN.
 Format dan Arsip Pengawasan Proses
Pembeajaran
 Dokumentasi Bahan Ujian
 Dokumentasi Hasil penilaian oleh
Pemerintah, satuan Pendidika, dan
pendidik.
 Dokumentasi KKM
 Daftar Buku Wajib
 Sistem Informasi Layanan dan Pelaporan
Administrasi Kurikulum
8. Melaksanakan a. Mengkoordinasikan petugas  Uraian Tugas Petugas layanan Khusus
administrasi layanan layanan khusus: penjaga sekolah,  Laporan Briefing, Pembinaan, dan Evaluasi
khusus tukang kebun, tenaga kebersihan, Petugas Layanan Khusus
pengemudi , dan pesuruh.  Format dan Arsip Program layanan Khusus
b. Membantu mengkoordinasikan (UKS, Layanan Konseling, Laboratorium,
program layanan khusus antara lain GLS, PPPK, dan lain-lain seiring

14
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), perkembangan kebijakan pendidikan.
layanan konseling,
laboratorium/bengkel,
perpustakaan, Gerakan Literasi
Sekolah (GLS), Implementasi
Program Pengutan Pendidikan
Karakter (PPPK)
9. Menerapkan a. Memanfaatkan TIK untuk  Adasiministrasi Sekolah Berbasis Komputer
Teknologi Informasi kelancaran pelaksanaan  Dokumentasi Administrasi Sekolah
dan Komunikasi (TIK) administrasi sekolah/madrasasi Berbasis Komputer
b. Menggunakan TIK untuk  Pengelolaan Data Pokok Pendidikan
mendokumentasikan administrasi (Dapodik)
sekolah
10. Melaksanakan a. Melaksanakan administrasi  Administrasi kepegawaian
Admininistrasi kepegawaian  Administrasi keuangan
Umum oleh b. Melaksanakan administrasi  Administrasi sarana dan prasarana
Pelaksana keuangan  Aministrasi hubungan sekolah dengan
Administrasi Umum c. Melaksanakan administrasi sarana masyarakat
atau Kepala TAS bagi dan prasarana  Administrasi persuratan dan pengarsipan
SD yang memiliki d. Melaksanakan administrasi  Administrasi kesiswaan
lebih dari 6 hubungan sekolah dengan  Administrasi kurikulum
rombongan belajar masyarakat  Data Pokok Pendidikan (dapodik)
e. Melaksanakan administrasi
persuratan dan pengarsipan
f. Melaksanakan administrasi
kesiswaan
g. Melaksanakan administrasi

15
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
kurikulum

II PERILAKU KERJA
A. Orientasi Pelayanan Sikap dan perilaku kerja a. sikap sopan Kepala TAS dalam  Catatan Hasil Pengamatan dan
Kepala TAS dalam memberikan pelayanan terbaik Pemantauan Sikap dan Perilaku tdengan
memberikan pelayanan kepada pesera didik format tertera pada Lampiran 1 Pedoman
terbaik kepada yang b. sikap sopan Kepala TAS dalam ini.
dilayani meliputi memberikan pelayanan terbaik
masyarakat, atasan, rekan kepada guru.
sekerja, unit kerja terkait, c. sikap sopan Kepala TAS dalam
dan/atau instansi lain memberikan pelayanan terbaik
kepada sesame tenaga administrasi
sekolah.
a. sikap sopan Kepala TAS sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada orang tua peserta
didik.
b. sikap sopan Kepala TAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Kepala Sekolah.
c. sikap sopan Kepala TAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Pengawas Sekolah
Pembina.
d. Sikap sopan Kepala TAS dalam
memberika pelayanan terbaik
kepada pejabat/pelaksana di Dinas

16
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
Pendidikan.
B. Integritas Kemampuan Kepala TAS a. Kemampuan Kepala TAS untuk  Catatan Hasil Pengamatan dan
untuk bertindak sesuai bertindak sesuai dengan nilai dalam Pemantauan Sikap dan Perilaku tdengan
dengan nilai, norma dan organisasi. format tertera pada Lampiran 1 Pedoman
etika dalam organisasi. b. Kemampuan Kepala TAS untuk ini.
bertindak sesuai dengan norma
dalam organisasi.
c. Kemampuan Kepala TAS untuk
bertindak sesuai dengan etika
dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan a. Kepala TAS Menegakkan ideologi  Catatan Hasil Pengamatan dan
Kepala TAS untuk Pancasila, UUD/45, dan Bineka Pemantauan Sikap dan Perilaku tdengan
menyelaraskan sikap dan Tunggal Ika, dan rencana format tertera pada Lampiran 1 Pedoman
tindakan pengawas sekolah Pemerintah ini.
untuk mewujudkan tujuan b. Kepala TAS Mengutamakan
organisasi dengan Kepentingan kedinasan daripada
mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau
kepentingan dinas daripada golongan.
kepentingan diri sendiri, c. Kepala TAS berdaya dan berhasil
seseorang, dan/atau guna dalam menjalankan tugas
golongan. pokok dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan Kepala TAS a. Kepala TAS menaati ketentuan  Catatan Hasil Pengamatan dan
untuk menaati kewajiban peraturan perundang-undangan Pemantauan Sikap dan Perilaku dengan
dan menghindari larangan dalam melaksanakan tugas format tertera pada Lampiran 1 Pedoman
yang ditentukan dalam b. Kepala TAS mentatati ketentuan ini.
peraturan perundang- jam kerja
undangan dan/atau c. Kepala TAS menyimpan dan/atau

17
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
peraturan kedinasan yang memelihara barang milik negara
apabila tidak ditaati atau yang dipercayakan kepada Kepala
dilanggar dijatuhi hukuman TAS
disiplin.
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan a. Kepala TAS mampu bekerja sama  Catatan Hasil Pengamatan dan
Kepala TAS untuk bekerja dengan peserta didik. Pemantauan Sikap dan Perilaku tdengan
sama dengan rekan sekerja, b. Kepala TAS mampu bekerja sama format tertera pada Lampiran 1 Pedoman
atasan, bawahan dalam dengan guru. ini.
unit kerjanya serta instansi c. Kepala TAS mampu bekerja sama
lain dalam menyelesaikan dengan tenaga administrasi sekolah
suatu tugas dan tanggung lainnya.
jawab yang ditentukan, d. Kepala TAS mampu bekerja sama
sehingga mencapai daya dengan orang tua peserta didik.
guna dan hasil guna yang e. Kepala TAS mampu bekerja sama
sebesar-besarnya. dengan Kepala Sekolah.
f. Kepala TAS mampu bekerja sama
dengan pengawas Sekolah
Pembina.
g. Kepala TAS mampu bekerjasama
dengan pejabat atau pelaksanan
Dinas Pendidikan.

III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran a. Memenuhi jumlah minimal hari  Data Kehadiran Kepala TAS per minggu.
minimal yang kerja setiap tahun.  Data Kehadiran Kepala TAS per bulan
dipersyaratkan. b. Memenuhi ketepatan waktu datang  Rekap Data Kehadiran Kepala TAS per
NIlai Kehadiran: pada hari kerja. Tahun
c. Memenuhi ketepatan waktu

18
Komponen dan
No Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
pulang.

19
Berdasarkan komponen, sub-komponen, dan indikator penilaian dikembangkan
instrumen Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (PK KTAS) untuk
jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK yang dapat diunduh pada laman pKepala
TAS.tendikdikdasmen.net.

B. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian kinerja kepala tenaga administrasi sekolah (PK KTAS) dilakukan
dengan langkah-langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4)
pelaporan; dan (5) evaluasi dan tindak lanjut Langkah-langkah tersebut tertera pada
Gambar 1 berikut.

Pengolahan Evaluasi &


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengumpulan Pengolahan
Persiapan Nilai Capaian
data dan
dan SKP
fakta online Evaluasi
penetapan
penilaian oleh
Penilai
penilai Pengolahan
Nilai Perilaku
Pengumpulan Kerja
Pemahaman data dan
Perangkat fakta Pengolahan 0ffline Tindak Lanjut
penilaian penilaian oleh Nilai
responden Kehadiran

Gambar 1 Prosedur Penilaian Kinerja Kepala TAS

1. Persiapan
Penilai Kepala TAS adalah atasan langsung yaitu Kepala Sekolah. Kepala sekolah
bertanggung jawab melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala TAS di sekolah yang
dipimpinnya. Kepala sekolah melaksanaan PK-KTAS dengan moda online
dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas dan/atau Pengawas Sekolah melakukan pembinaan kepada
kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam
melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (PK-
KTAS); dan
b. Kepala Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PK-KTAS
berupa pemberian informasi tentang komponen, sub-komponen, indikator,
instrumen, prosedur, dan waktu penilaian kepada Kepala TAS.

2. Pelaksanaan
Penilaian Kepala TAS dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Desember
pada tahun berjalan. Penghimpunan fakta kinerja Kepala TAS dilaksanakan di
satuan pendidikan tempat tugas Kepala TAS yang bersangkutan.

Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala TAS melalui langkah-langkah sebagai


berikut:

20
a. Penghimpunan data dan fakta kinerja Kepala TAS secara manual dengan
menggunakan Formulir PK-KTAS (print out instrumen PK-KTAS) dengan
langkah-langkah:
1) Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun melalui
pemantauan dan pengamatan penilai dengan menggunakan Jurnal
Penilaian Perilaku Kerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah.
Catatan perilaku pada jurnal penilaian perilaku tersebut dijadikan
sebagai bahan penetapan sekor dan nilai Perilaku Kerja pada Formulir
PK-KTAS di akhir tahun.
2) Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja Kepala TAS dari
responden PK-KTAS yang dilaksanakan di akhir tahun dengan
menggunakan Formulir PK-KTAS pada komponen penilaian perilaku
kerja sesuai dengan jenis responden.
3) Mengumpulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksanakan
di akhir tahun melalui evaluasi diri Kepala TAS dengan menggunakan
Formulir PK-KTAS pada komponen Capaian SKP.
4) Mengecek kesesuaian bukti fisik dengan hasil evaluasi diri Kepala TAS
pada Formulir PK-KTAS melalui pengamatan, wawancara,
pengecekan dokumen, dan/atau dengan cara lain sesuai dengan
kebutuhan penilaian.
5) Merekap data kehadiran Kepala TAS selama setahun dalam Formulir
PK-KTAS.

b. Penginputan data kinerja secara offline dan online dengan langkah-langkah


sebagai berikut:
1) Offline system
a) Registrasi Tim Penilai: menginput identitas Penilai (koordinator
tim penilai) PK-KTAS.
b) Registrasi Kepala TAS yang dinilai: menginput data identitas
Kepala TAS yang dinilai.
c) Menginput data Master Kepala TAS.
d) Menginput data kinerja oleh penilai untuk komponen kehadiran
dan capaian SKP berdasarkan Formulir PK-KTAS yang telah diisi
dan ditandatangani oleh penilai dan Kepala TAS yang dinilai.
e) Registrasi responden penilaian perilaku kerja.
f) Masing-masing responden menginput data dan fakta perilaku
kerja Kepala TAS yang dikoordinasikan oleh penilai.
g) Mencetak hasil PK-KTAS.
h) Sinkronisasi data PK-KTAS ke server Penilaian Kinerja Kepala
Tenaga Administrasi Sekolah.
2) Online system
Melalui sistem online, penilai melakukan sinkronisasi data hasil PK-
KTAS yang sudah diinput secara offline. Setelah data sinkron dengan
server Kemdikbud, dapat melakukan pengecekan NK-KTAS yang
bersangkutan dan pengecekan Rekapitulasi Data NK-KTAS secara
nasional.

21
3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja Kepala TAS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Penghitungan Sekor Butir Penilaian
Nilai setiap butir Penilaian Kinerja Kepala TAS berdasarkan bukti fisik
yang teridentifikasi, dengan formula:

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal

2) Penghitungan Nilai Komponen 1: Capaian SKP


Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formula sebagai berikut:

Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja Kepala TAS melalui langkah-langkah berikut:
1) Penetapan Sekor setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

Keterangan:
n: modus dari sekor setiap aspek dari penilai dan responden (guru, peserta
didik, pelaksana teknis, dan pengurus komite sekolah)
N: jumlah sekor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja Kepala TAS dihitung berdasarkan rerata setiap aspek
penilaian dengan formula sebagai berikut:

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
22
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerjasama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran Kepala TAS dihitung dengan menggunakan formula:

Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Kepala TAS
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi kumulatif lambat
datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja yang
menyebabkan pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri
atau pemberhentian dengan tidak hormat
d. Penghitungan Nilai Akhir
Nilai Akhir PK KTAS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
(NK-KTAS) dihitung dengan menggunakan formula:

Keterangan:
NK KTAS: Nilai Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh: Nilai Kehadiran
Catatan:
Untuk mengecek hasil PK-KTAS dapat dilakukan secara online dengan membuka
laman pktas.tendikdikasmen.net dengan memasukan kode PK-KTAS

4. Pelaporan
Hasil PK-KTAS dilaporkan oleh Kepala Sekolah sebagai penilai kepada Kepala
DInas Pendidikan paling lambat pada bulan Januari tahun berikutnya. Contoh
Format Laporan NIlai Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah tertera dalam
lampiran pedoman ini.

5. Evaluasi dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PK-KTAS merupakan salah satu kegiatan supervisi tenaga kependidikan
dan fungsi manajemen dari kepala sekolah. Komponen yang dievaluasi meliputi
perangkat, prosedur, hasil, dan dampak PK-KTAS. Evaluasi PK-KTAS bertujuan

23
untuk mengetahui ketercapaian tujuan, kesesuaian pelaksanaan dengan
perangkat dan prosedur yang telah ditetapkan, dan dampak dari PK-KTAS yang
telah dilaksanakan. Evaluasi PK-KTAS bermanfaat bagi sekolah sebagai bahan
masukan untuk menentukan kebijakan, perbaikan implementasi tahun
berikutnya, dan sebagai bagian dari proses penjaminan mutu pendidikan.
Evaluasi implementasi PK-KTAS dilakukan melalui pemantauan oleh lembaga-
lembaga yang berwenang. Pemantauan dapat dilakukan secara terus menerus,
berkala, dan/atau sewaktu-waktu pada saat sebelum, sedang berjalan, dan/atau
setelah PK-KTAS berjalan. Pihak yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi
PK-KTAS sebagai berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi terhadap
implementasi PK-KTAS secara nasional dengan sasaran yang dievaluasi adalah
Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah pembina, dan Kepala Sekolah sebagai
penilai, dan Kepala TAS yang dinilai secara acak.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi implementasi PK-KTAS
tingkat provinsi dengan sasaran yang dievaluasi adalah (1) penilai yaitu
Kepala Sekolah Khusus (SKh), SMA, SMK; dan (2) yang dinilai yaitu Kepala TAS
SKh, SMA, dan SMK.
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi implementasi PK-
KTAS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran yang dievaluasi adalah (1)
Penilai yaitu kepala sekolah Taman kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP); dan (2) Pegawai yang dinilai yaitu Kepala
TAS /Pelaksana pada SD, dan Kepala TAS pada SMP.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas implementasi PK-KTAS


oleh lembaga yang memiliki kewenangan dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Penyusunan Panduan Evaluasi PK-KTAS yang sekurang-kurangnya memuat:
(1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat
evaluasi; (2) Perangkat Evaluasi; (3) Prosedur Evaluasi yang meliputi
persiapan, pelaksanaan, pengeolahan/analisis data hasil evaluasi, dan
pelaporan; (4) Penutup.
2) Pelaksanaan evaluasi PK-KTAS
3) Pengolahan dan Analisis Data Hasil Evaluasi PK-KTAS
4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-kurangnya memuat: (1)
Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat
evaluasi; (2) Prosedur/Mekanisme Evaluasi, (3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis
data hasil evaluasi; (5) Penutup yang meliputi simpulan dan
rekomendasi/tindak lanjut.

a. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi kinerja Kepala TAS berhak
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan pembinaan.
Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
1) Penghargaan

24
Penghargaan bagi Kepala TAS yang telah mencapai kinerja “Baik” dapat
berupa tetap bertahan menjadi Kepala TAS (tidak diberhentikan) atau
promosi pada jabatan vertikal atau diagonal.
2) Hukuman
Hukuman bagi Kepala TAS yang kinerjanya belum mencapai kategori
“Baik”, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Pemberhentian sebagai Kepala TAS Sekolah
Kepala TAS yang belum mencapai Nilai Kinerja “Baik” secara berturut-
turut selama dua tahun dapat diberhentikan sebagai Kepala TAS
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin pegawai diberikan kepada Kepala TAS yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan datang,
melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta
tidak berada di tempat umum bukan karena dinas. Keterlambatan
masuk kerja dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari
tidak masuk kerja. Merujuk pada amanah PP 53/2010, hukuman
disiplin PNS (termasuk Kepala TAS) tertera pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Hukuman Disiplin bagi PNS (termasuk Kepala TAS) Tidak Masuk Kerja dan
Tidak Menaati Ketentuan Jam Kerja Tanpa Alasan
Jumlah Tidak Hadir
No Hukuman Disiplin
(hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat satu tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat lebih rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi PNS
10. Pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri
atau pemberhentian dengan tidak hormat
(2) Tidak menaati Capaian SKP Minimal
PNS (termasuk Kepala TAS) yang tidak menaati capaian SKP
minimal diberikan sanksi berupa hukuman disiplin sedang atau
berat. Ketentuan tersebut merujuk pada PP 53/2010 dan tertera
pada Tabel 4.2 berikut.

25
Tabel 4.2 Sanksi bagi PNS (termasuk Kepala TAS) Tidak Memenuhi Capaian SKP
Minimal

Capaian SKP
No. Sanksi
(%)
1. 25% s.d. 50% Hukuman • Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
Disiplin tahun
Sedang • Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun
• Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1
(satu) tahun
2. Kurang dari Hukuman • Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3
25% Disiplin (tiga) tahun.
Berat • Pemindahan dalam rangka penurunan pangkat
setingkat lebih rendah.
• Pembebasan dari jabatan.
• Pembehentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS
• Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding penghargaan dan
hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan evaluasi hasil PK-KTAS, instansi
pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan dengan tujuan
meningkatkan kompetensi tenaga administrasi sekolah yang akan
berdampak pada peningkatan kinerja tenaga administrasi sekolah.
Pembinaan dapat berupa bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningatan profesi pengawas sekolah, dan
sebagainya.

D. Tugas Pihak Terkait


1. Tugas Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
Tugas Kepala TAS dalam PK-KTAS sebagai berikut
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan tugas
Kepala TAS.
b. Melakukan evaluasi diri dengan menggunakan Formulir PK-KTAS secara
offline dengan menggunakan instrumen yang sama dengan instrumen
yang digunakan penilai.
c. Kepala TAS dinilai melalui tahapan:
1) mempersiapkan bukti fisik,
2) menerima Asesor (Tim Penilai),
3) merespons wawancara,
4) merespons yang mengobervasi (mengamati),
5) merespons hasil penilaian, dan
6) menerima/mengecek hasil penilaian.

2. Tugas Kepala Sekolah


Tugas Kepala Sekolah dalam PK-KTAS sebagai berikut.

26
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PK-KTAS kepada
Kepala TAS.
b. Melaksanakan PK-KTAS.
c. Mengolah nilai kinerja Kepala TAS pada aplikasi PK-KTAS.
d. Mendokumentasikan Nilai Kinerja Kepala TAS.
e. Melaporkan Hasil PK-KTAS kepada Kepala Dinas Pendidikan.
f. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PK KTAS dengan melaksanakan
pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan profesional kepada Kepala
TAS.

3. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota


Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota
sesuai kewenangan dalam PK-KTAS sebagai berikut.
a. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan PK-KTAS.
b. Melakukan sosialisasi Kebijakan PK-KTAS.
c. Melakukan Bimbingan Teknis PK-KTAS.
d. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan kompetensi
kepala sekolah (penilai Kepala TAS) dalam PK-KTAS.

4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PK-KTAS sebagai
berikut:
a. Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan
tentang PK-KTAS;
b. Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sekaitan PK-
KTAS;
c. Menyusun Perangkat PK-KTAS pendidikan dasar dan menengah dengan
moda online dan offline;
d. Menyusun Bimbingan Teknis PK-KTAS;
e. Melakukan supervisi PK-KTAS Pendidikan Dasar dan Menengah (dalam
bentuk pendampingan, FGD, dan lain-lain).

27
BAB III PENUTUP

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga
kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas,
peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. Tenaga
kependidikan selain pendidik mencakup pengelola satuan pendidikan, penilik,
pengawas, peneliti, pengembang, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi
sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis, tenaga kebersihan
dan keamanan, serta tenaga dengan sebutan lain yang bekerja pada satuan pendidikan.

Tenaga kependidikan yang berada di bawah naungan Direktorat Pembinaan Tenaga


Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan adalah Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Tenaga
Administrasi Sekolah (TAS), Tenaga Perpustakaan Sekolah dan Tenaga Laboratorium
Sekolah yang memiliki kompetensi dan tugas pokok yang diatur oleh Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam mengukur dan menilai pelaksanaan beban kerja atau tugas pokok tenaga
kependidikan diperlukan penilaian kinerja tenaga kependidikan. Penilaian kinerja tenaga
kependidikan adalah penilaian setiap butir kegiatan yang menjadi beban kerja atau
tugas pokok tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menjamin objektivitas,
keterukuran, akuntabilitas, partisipatif dan transparansi.

Untuk memberikan gambaran konsep dan prosedur penilaian kinerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah, diperlukan Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah.

Ruang lingkup Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah meliputi:
Pendahuluan, Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah.

Pedoman Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah akan terlaksana secara efektif
apabila didukung komitmen yang tinggi dari semua pihak terkait. Masukan dari semua
pihak kami nantikan untuk penyempurnaan Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah.

28

Anda mungkin juga menyukai