Anda di halaman 1dari 24

A to Z Cough

BOOK READING
Novita Wulansari (Bulan)
206625301
OUTLINE
Definisi

Biomekanisme

Klasifikasi

Etiologi

Penegakkan diagnosis

Tata laksana

Kesimpulan
DEFINISI
Batuk adalah manuver ekspulsif paksa udara dari rongga
toraks, melalui glotis yang terbuka mendadak, berbunyi khas,
dan merupakan refleks protektif.

Fisologis: imunitas non spesifik bersama dengan mucocilliary


clearance

Patologis: meningkatnya intensitas, frekuensi dan terdapatnya


karakteristik batuk dan sputum
Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk
pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2017.
BIOMEKANISME
Komponen reflek batuk

Zat yang menimbulkan batuk

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi Shrestha S. Mechanism of cough and sneeze. 2011.
diagnosis dan tata laksana batuk pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2017. https://medchrome.com/basic-science/physiology/mechanism-of-cough-and-sneeze/
Saadat S, Shakeri F, Boskabady MH. Comparative antitussive effects of medicinal plants and their
constituents. Altern Ther Health Med. 2018
Empa Fase
minimal 50%
kapasitas vital paru
t fase
batuk inspiratori
glotis menutup,
Fase kontraksi otot
kompresi pernapasan.

Glotis terbuka tiba-


Fase tiba, peningkatan
ekspiratori cepat laju aliran
ekspirasi
relaksasi otot
Fase pernapasan
relaksasi

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI ; 2017
Sale L. Case-based learning: cough. Pharm J. 2019;303
Efektivitas batuk dipengaruhi oleh diameter saluran respiratori yang adekuat, keadaan mukus, dan kekuatan
otot respiratori.

Sensitivitas reseptor batuk dimodulasi oleh keadaan sakit (disease), yaitu terjadi up-regulation pada keadaan
setelah infeksi respiratori akut atas oleh virus, asma, refluks gastro-esofagus, dan dalam pengobatan dengan
ACE-inhibitors.
Berkembang bukti bahwa terdapat faktor neurotrofik akibat infeksi dan peradangan virus yang dapat
menyebabkan berbagai perubahan saraf, termasuk pada reflek batuk

Fisiologis respons batuk dewasa vs anak: pematangan otot-otot jalan napas dan dinding dada serta
pematangan pusat pernapasan dan control refleks batuk.

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI ; 2017.
Kantar A, Seminara M. Why chronic cough in children is different. Pulm Pharmacol Ther. 2019;56
KLASIFIKASI
Terminologi IDAI ACCP/ TSANZ
Batuk akut < 2 pekan -
Batuk kronik > 2 pekan > 4 pekan
Batuk kronik berulang 2 pekan dan/atau minimal 3 -
episode dalam 3 bulan
berurutan

Cut off waktu yang lebih pendek:


Kontra: dianggap ‘resolved spontaneously’, sehingga terhindar dari penggunaan
obat-obatan atau investigasi yang tidak perlu
Pro: dapat mendiagnosis penyakit dengan cermat dan tidak hanya dianggap sebagai
batuk pasca-virus.
Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI ; 2017.
Chang AB, Oppenheimer JJ, Weinberger MM, Rubin BK, Weir K, Grant CC, dkk. Use of management pathways or algorithms in children with chronic cough: CHEST Guideline and Expert Panel Report. CHEST. 2017
GRAFIK INTENSITAS BATUK

Marais BJ, Gie RP, Obihara CC, Hesseling AC, Schaaf HS, Beyers N. Well defined symptoms are value in the
diagnosis of childhood pulmonary tuberculosis. Arch Dis Child. 2005;90
KLASIFIKASI BATUK BERDASARKAN
KARAKTERISTIK BATUK

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2017.
KLASIFIKASI BATUK KRONIK
BERDASARKAN ETIOLOGI

Lamas A, Ruiz de Valbuena M, Máiz L. Cough in children. Arch Bronconeumol. 2014;50:294–30


Mukerji SS, Yenduri NJS, Chiou E, Moonnumakal SP, Bedwell JR. A multi-disciplinary approach to chronic cough in children. Laryngoscope Investig Otolaryngol.
2002;27
ETIOLOGY

Etiologi batuk akut pada anak: infeksi respiratorik akut (IRA) yang sebagian besar penyebabnya virus 
post infection cough
Etiologi batuk kronik pada anak: bronkitis bakteri persisten (PBB), asma dan refluks gastroesofagus
penyakit (GERD).

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI ;
2017.
Chang AB, Robertson CF, Van Asperen PP, Glasgow NJ, Mellis CM, Masters IB, dkk. A multicenter study
on chronic cough in children: Burden and etiologies based on a standardized management pathway.
CHEST. 2012;142

Arain Z, Lakser O. Contemplating chronic cough in children. Pediatr Ann. 2019;48


PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis
dan tata laksana batuk pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2017.
PENUNJANG
Foto toraks Uji fungsi paru Uji tuberkulin

pH Foto/CT sinus
Skin prick test
esofagus/endoskopi paranasal

Imunologis (Ig
PCR B pertusis
GAME)

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2017.
ALUR INVESTIGASI BATUK KRONIK PADA ANAK

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis
dan tata laksana batuk pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2017.
Lamas A, Ruiz de Valbuena M, Máiz L. Cough in children. Arch Bronconeumol. 2014;50:294–30
Chang AB, Glomb AB. Guidelines forevaluating chronic, cough in Pediatrics. CHEST 2006; 12
Chang AB, Oppenheimer JJ, Weinberger MM, Rubin BK, Weir K, Grant CC, dkk. Use of management
pathways or algorithms in children with chronic cough: CHEST Guideline and Expert Panel Report. CHEST.
TATA LAKSANA
Obat-obatan Bronkodilato Kortikosteroi
Edukasi Mukoaktif
rumah r (SABA) d

untuk anak >2


Sistemik :
Batuk adalah Madu untuk anak tahun bersama
Efektif pada asma serangan asma,
mekanisme alami >1 tahun. dengan antibiotik
croup
bila terindikasi.

Topikal:
Batuk post Mukolitik herbal
Hidrasi dan pengendali asma,
infeksi: 4-8 pekan perlu penelitian
minum air hangat rinitis alergi dan
untuk sembuh lebih lanjut
rinosinusitis.

Guaifenesin tidak
Pencegahan
terbukti
lingkungan asap
mengubah reologi
rokok
mukus pada anak.

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2017.
TATA LAKSANA
Alternatif dan
Over the
Antihistamin Antibiotik Antitusif komplemente
counter
r
Pneumonia, faringitis Masih perlu bukti tidak lebih efektif
streptokokus, dan Tidak yang mendukung dibanding placebo dan
Rinitis alergi
otitis media akut direkomendasikan efektivitas dan terdapat bahaya
bakterial. keamanan. polifarmaka.

tidak efektif pada


batuk akut yang
diduga kuat Kodein dilarang
disebabkan oleh virus
dan bersifat swasirna.

Supriyatno B, Setyanto DB, Indawati W, Kartasasmita CB, Sidhartani M, Melinda H, dkk. Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2017.
KESIMPULAN
Batuk yang merupakan reflek pertahanan sistem
respiratori dapat menjadi patologis dan harus dicari
etiologinya dan diberikan tata laksana tepat.
Diagnosis dan tata laksana batuk pada anak berbeda
dengan orang dewasa

Sampai batas tertentu batuk kronik pada anak adalah


normal dan mempunyai prognosis yang baik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai