Disusun oleh:
Mutiara Sari
NPM 1102015152
Pembimbing:
dr. H. Isyanto, Sp.A
JOURNAL READING
Telah diajukan dan disahkan oleh dr. H. Isyanto, Sp.A, di Arjawinangun, Kab.
Cirebon pada bulan Oktober tahun 2019.
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Penulis
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan...........................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................4
BAB I .................................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................5
TUJUAN ............................................................................................................5
BAB II ................................................................................................................6
TINJAUAN JURNAL ......................................................................................6
ABSTRAK ........................................................................................................6
PENDAHULUAN .............................................................................................8
METODE ..........................................................................................................9
HASIL ...............................................................................................................10
DISKUSI ...........................................................................................................13
KESIMPULAN .................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Tujuan dari penelitian adalah untuk menyelidiki efek konsumsi probiotik
pada imfeksi saluran napas anak.
BAB II
TINJAUAN JURNAL
Yizhong Wang, Xiaolu Li, Ting Ge, et al.
ABSTRAK:
Latar Belakang : Infeksi saluran pernapasan (ISP) merupakan salah satu masalah
kesehatan utama pada anak-anak. Probiotik adalah bakteri hidup yang
berkolonisasi di usus dan mempengaruhi keseimbangan mikroba usus pada host.
Pengumpulan bukti menunjukkan bahwa probiotik dapat menurunkan angka
kejadian atau memodifikasi ISP. Para penulis meninjau data uji coba terkontrol
secara acak untuk menyelidik efek dari komsumsi probiotik pada ISP di anak-
anak.
Metode: MEDLINE/Pubmed, Embase, Cochrane Library, dan Web of Science
secara sistematis mencari uji coba terkontrol secara acak mengenai efek probiotik
pada ISP di anak-anak. Hasil termasuk jumlah anak yang pernah mengalami
setidaknya 1 episode uji coba terkontrol secara acak, durasi episode sakit, hari
sakit per subjek, dan sekolah / hari ketidakhadiran perawatan karena infeksi.
Sebuah model efek-random digunakan untuk menghitung risiko relatif (RR), dan
rata-rata perbedaan sesuai dengan interval kepervayaan 95%.
Hasil: Sebanyak 23 percobaan yang melibatkan 6.269 anak-anak yang memenuhi
syarat untuk dimasukkan ke dalam tinjauan sistematis. Tidak satupun dari uji coba
menunjukkan risiko tinggi bias. Kualitas bukti hasil adalah moderat. Rata-rata
umur dari subjek mulai dari baru lahir sampai usia 18 tahun. Hasil meta analisi
menunjukkan bahwa konsumsi probiotik signifikan menurunkan angka subjek
memiliki setidaknya 1 episode uji coba terkontrol secara acak (17 uji coba
terkontrol secara acak, 4513 anak, risiko relatif 0.89, 95% CI 0.82-0.96, P=0,004).
Suplemen anak dengan probiotik memiliki jumlah hari yang lebih sedikit pada uji
coba terkontrol secara acak per orang dibandingkan dengan anak yang mengambil
placebo (6 uji coba terkontrol secara acak, 2067 anak, MD -016, 95% CI -0.29 ke
0.02, P=0,03), dan memiliki jumlah hari ketidakhadiran lebih sedikit di sekolah (8
6
uji coba terkontrol secara acak, 1499 anak, MD -0.94, 95% CI -1.72 ke -0.15,
P=0.02). Namun, tidak ada perbedaan statistic yang signifikan pada durasi
episode sakit antara kelompok intervensi probiotik dan kelompok placebo (9 uji
coba terkontrol secara acak, 2817 anak, MD -0.60, 95% CI -1,49 ke 0.30,
P=0.19).
Kesimpulan: Berdasarkan data yang tersedia dan dengan mempertimbangkan
keamanan profil uji coba terkonrol secara acak, konsumsi probiotik tampaknya
menjadi cara yang layak untuk menurukan angka kejadian infeksi saluran
pernapasan pada anak.
Singkatan: CI: Interval kepercayaan, IL: interleukin, ISPB: infeksi saluran
pernapasan bawah, MD: rata-rata perbedaan, RCT: uji coba terkontrol secara
acak, ISP: infeksi saluran pernapasan, SAE: kegiatan serius yang merugikan, SD:
simpangan standar, ISPA: infeksi saluran pernapasan atas.
Kata Kunci: anak, probiotik, uji coba terkontrol secara acak, infeksi saluran
pernapasan.
7
PENDAHULUAN
8
METODE
Mencari Kriteria dan Indentifikasi Penelitian
Basis data elektronik MEDLINE/Pubmed, Embase, Cochrane Library, dan Web
of Science dicari untuk catatan yang membandingkan probiotik ke placebo dalam
uji coba terkontrol secara acak pada anak dengan kata kunci probiotik atau
probiotik-probiotik, dan infeksi saluran pernapasan atau infeksi pernapasan, dan
anak atau anak-anak. Publikasi basis data disaring dari paling awal data tersedia
sampai tanggal 30 April 2016. Kriteria inklusi dari uji coba terkontrol secara acak
yaitu durasi membandingkan strain probiotik, tunggal atau kombinasi, dikonsumsi
dengan segala bentuk pemberian, dengan placebo pada anak-anak yang tampak
sehat (dari baru lahir sampai 18 tahun), yang mengembangkan infeksi saluran
pernapasan atas atau infeksi saluran pernapasan bawah di beberapa titik selama
penelitian. Uji coba terbuka atau buta dapat memenuhi syarat, asalkan pasien
dipilih secara acak. Produk probiotik yang diberikan pada dosis apapun, tunggal
atau campuran strain, memenuhi syarat. Probiotik yang dikombinasikan dengan
bahan-bahan fungsional selain prebiotic (misalnya, vitamin), termasuk kriteria
eklusi. Untuk memenuhi syarat dari inklusi, penelitian dipublikasikan dalam
bentuk Bahasa inggris dan hasilnya menunjukkan ≥1 tujuan penelitian. Kriteria
eklusi adalah ujia coba klinis pada orang dewasa, penelitian binatang, penelitian
pada anak-anak yang memiliki immunodefisiensi didapat ataupun bawaan, atau
penyakit kronis, publikasi seperti komentar, editorial, atau surat, studi dengan
hasil organ yang terkena selain saluran pernapasan, studi ganda, sejarah kongres,
desain penelitian tidak tepat, dan penelitian yang diterbitkan selain menggunakan
Bahasa inggris.
Ekstrasi Tanggal dan Penilaian Kualitas
Dua dari penulis (YW dan XL) secara independen mengekstrak data yang relevan
dari setiap percobaan termasuk dengan menggunakan pre-desain Microsoft Excel
yang dikonfirmasi oleh penulis ketiga (TG). Kualitas bukti hasil dinilai oleh
9
pendekatan Grading of Recommendations Assesment, Development, and
Evaluation (GRADE).
Analisis Statistik
Untuk mengevaluasi efek probiotik dalam jumlah subjel dengan setidaknya 1
episode infeksi saluran pernapasan, risiko relative dihitung untuk kejadian infeksi
saluran pernapasan antara kelompok perlakuan dan placebo. Rata-rata dan
simpangan standar dikumpulkan untuk hasil berkelanjutan (episode durasi sakit,
jumlah hari sakit, jumlah hari ketidakhadiran). Sebuah nilai P <0,05 dianggap
signifikan secara statistic. Heterogenitas di seluruh studi diselidiki menggunakan
X2 test (P <0,05) dan statistic I2 (dengan nilai >50%) dan dengan memeriksa efek
acak studi varian (t2). Semua analisis data dilakukan dengan menggunakan Stata
12.0, GRADE profiler 3.6.1, dan Software RevMan 5.3.
HASIL
3. 1 Karakteristik Studi
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Total 548 catatan diidentifikasi
dari 4 database elektronik utama; 43 penelitian dianggap berpotensi relevan
setelah penilaian berdasarkan judul dan abstrak. Karateristik utama merupakan
penelitian yang dipublikasikan antara 2001 dan 2016. Seluruh uji coba diambil
secara acak, double-blinded, dan kontrol placebo. 8 penelitian menyelidiki efek
probiotik pada infeksi saluran pernapasan, termasuk infeksi saluran pernapasan
atas dan bawah, dan 15 uji coba menyelidiki efek probiotik pada infeksi yang
sering terjadi pada anak-anak, termasuk penyakit musim dingin umum, cold and
influenza-like symptoms, infeksi saluran pernapasan dan infeksi gastrointestinal.
Durasi pengobatan probiotik berkisar antara 5 hari sampai 12 bulan, dan
kebanyakan uji coba dilakukan >3 bulan selama musim dingin. 7 uji coba
menggunakan strain Lactobacillus, 5 uji coba menggunakan strain
Bifidobacterium, 1 uji coba menggunakan strain Lactobaciluus fermentum, dan 11
uji coba menggunakan campuran strain probiotik. 23 percobaan digambarkan
dengan metode doubled blind. Metode pengacakan yang tepat digunakan dalam
10
semua percobaan. Selanjutnya, analisis intention-to-treat termasuk dalam
sebagian besar uji coba. Secara keseluruhan, sebagian besar uji coba dianggap
memiliki risiko rendah bias, dan tidak ada uji coba yang menunjukkan risiko
tinggi bias.
3.3 Pengaruh Probiotik pada Durasi Episode Sakit Infeksi Saluran Pernapasan
Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan secara statistic durasi
episode sakit antara kelompok perlakuan probiotik dengan kelompok kontrol
placebo (Gambar 3.).
11
3.4 Efek Probiotik pada Jumlah Hari Sakit Infeksi Saluran Pernapasan
Suplemen anak-anak dengan probiotik memiliki jumlah hari sakit lebih rendah
dibandingkan dengan anak-anak yang mengambil placebo (Gambar 4.).
12
3.5 Efek Probiotik pada Hari Absen dari Sekolah
Pada gambar 5. Menunjukkan bahwa suplemen anak-anak dengan
probiotik menurunkan jumlah hari absen dari sekolah dibandingkan dengan anak-
anak yang mengambil placebo.
DISKUSI
Infeksi saluran pernapasan merujuk ke salah satu dari sejumlah penyakit
infeksi yang melibatkan saluran pernapasan, dan biasanya diklasifikan menjadi
infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Kekhasan infeksi saluran pernapasan
atas termasuk tonsillitis, faringitis, laryngitis, sinusitis, otitis media, jenis tertentu
influenza, dan common cold. Gejala infeksi saluran pernapasan atas meliputi
batuk, sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat, sakit kepala, demam ringan,
tekanan muka, dan bersin. Infeksi saluran pernapasan bawah yang paling umum
adalah bronchitis dan pneumonia, dan pada umumnya lebih serius dibandingkan
infeksi saluran pernapasan atas.Global Burden of Disease Pediatrics Collaboration
melaporkan bahwa infeksi saluran pernapasan bawah adalah penyebab utama
kematian di kalangan anak-anak berusia <5 tahun pada 2013. Pada systematic
13
review ini, penulis menunjukkan bahwa suplementasi probiotik dapat menurunkan
jumlah subjek dengan setidaknya 1 episode infeksi saluran pernapasan dan durasi
sakit.
Mekanisme yang mendasari potensi aksi probiotik pada infeksi saluran
pernapasan belum didefinisikan dengan baik. Telah terbukti bahwa probiotik
dapat berpengaruh baik pada respon imun bawaan maupun didapat dengan
memproduksi eksopolisakarida. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa probiotik
dapat meningkatkan leukosit, neutrophil, serta jumlah dan aktivitas sel natural
killer (NK). Probiotik juga dapat meningkatkan ekspresi interleukin (IL)-10 dan
menurunkan ekspresi sitokin inflamasi. Selain itu, probiotik menjaga tingkat
kenaikan Immunoglobulin A saliva dan memproduksi bakteriosin dan reuterin,
yang memiliki aktivitas antimikroba.
Ada beberapa keterbatasan pada systematic review ini. Pertama, strain
probiotik, durasi regimen, bentuk pemberian, dosis, dan waktu tindak lanjut
berbeda di seluruh studi disertakan. Kedua, anak-anak berusia <5 tahun, terutama
<2 tahun, lebih mungkin untuk mengalami infeksi saluran napas atas, usia pada
penelitian ini berkisar dari baru lahir sampai usia 18 tahun. Ketiga, penulis
memasukkan hanya uji coba yang mempublikasi dengan menggunakan Bahasa
inggris. Terakhir, pengumpulan heterogenitas statistic ada pada sebagian besar
penelitian.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, systematic review dan meta analisis menunjukkan
bahwa konsumsi probiotik dapat menurunkan angka kejadian dan durasi sakit
pada episode infeksi saluran pernapasan. Strain probiotik optimal, dosis, bentuk
pemberian, waktu intervensi, dan lama waktu tindak lanjut harus dipertimbangkan
pada uji coba klinis masa depan dan penelitian diperlukan untuk mengeksplorasi
aksi probiotik dalam infeksi saluran pernapasan pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
14
[1] Vesa S, Kleemola M, Blomqvist S, et al. Epidemiology of documented viral
respiratory infections and acute otitis media in a cohort of children followed from
two to twenty-four months of age. Pediatr Infect Dis J 2001;20:574–81.
[2] Nokso-Koivisto J, Pitkaranta A, Blomqvist S, et al. Viral etiology of
frequently recurring respiratory tract infections in children. Clin Infect Dis
2002;35:540–6.
[3] Nicholson KG, McNally T, Silverman M, et al. Rates of hospitalisation for
influenza, respiratory syncytial virus and human metapneumovirus among infants
and young children. Vaccine 2006;24:102–8.
[4] Massin MM, Montesanti J, Gerard P, et al. Spectrum and frequency of illness
presenting to a pediatric emergency department. Acta Clin Belg 2006;61:161–5.
[5] Cabral C, Ingram J, Lucas PJ, et al. Influence of clinical communication on
parents’ antibiotic expectations for children with respiratory tract infections. Ann
Fam Med 2016;14:141–7.
[6] Marc C, Vrignaud B, Levieux K, et al. Inappropriate prescription of
antibiotics in pediatric practice: analysis of the prescriptions in primary care. J
Child Health Care 2016;pii: 1367493516643421. [Epub ahead of print].
[7] Andrews T, Thompson M, Buckley DI, et al. Interventions to influence
consulting and antibiotic use for acute respiratory tract infections in children: a
systematic review and meta-analysis. PLoS One 2012;7: e30334.
[8] Lange K, Buerger M, Stallmach A, et al. Effects of antibiotics on gut
microbiota. Dig Dis 2016;34:260–8.
[9] Ehlken B, Ihorst G, Lippert B, et al. Economic impact of community-
acquired and nosocomial lower respiratory tract infections in young children in
Germany. Eur J Pediatr 2005;164:607–15.
[10] Lambert SB, Allen KM, Carter RC, et al. The cost of community- managed
viral respiratory illnesses in a cohort of healthy preschool-aged children. Respir
Res 2008;9:11.
[11] Food and Agriculture Organization of the United Nations, World Health
Organization. Guidelines for the Evaluation of Probiotics in Food. Joint
FAO/WHO Working Group Report. London, Canada: Food and Agriculture
Organization of the United Nations, World Health Organization; 2002. Available
15
at: ftp://ftp.fao.org/es/esn/food/wgre port2.pdf. Accessed April 30 and May 1,
2002.
[12] Szajewska H, Konarska Z, Kolodziej M. Probiotic bacterial and fungal
strains: claims with evidence. Dig Dis 2016;34:251–9.
[13] Schreck Bird A, Gregory PJ, Jalloh MA, et al. Probiotics for the treatment of
infantile colic: a systematic review. J Pharm Pract 2016;pii: 0897190016634516.
[Epub ahead of print].
[14] Guarner F, Khan AG, Garisch J, et al. World Gastroenterology Organisation
global guidelines: probiotics and prebiotics October 2011. J Clin Gastroenterol
2012;46:468–81.
[15] Sanders ME, Guarner F, Guerrant R, et al. An update on the use and
investigation of probiotics in health and disease. Gut 2013;62:787–96.
[16] Hickey L, Jacobs SE, Garland SM. Probiotics in neonatology. J Paediatr
Child Health 2012;48:777–83.
[17] Berin MC. Bugs versus bugs: probiotics, microbiome and allergy. Int Arch
Allergy Immunol 2014;163:165–7.
[18] Didari T, Mozaffari S, Nikfar S, et al. Effectiveness of probiotics in irritable
bowel syndrome: updated systematic review with meta-analysis. World J
Gastroenterol 2015;21:3072–84.
[21] Abad CL, Safdar N. The role of lactobacillus probiotics in the treatment or
prevention of urogenital infections—a systematic review. J Chemother
2009;21:243–52.
[22] Araujo GV, Oliveira Junior MH, Peixoto DM, et al. Probiotics for the
treatment of upper and lower respiratory-tract infections in children: systematic
review based on randomized clinical trials. J Pediatr (Rio J) 2015;91:413–27.
16
[25] Szajewska H, Kolodziej M. Systematic review with meta-analysis:
Lactobacillus rhamnosus GG in the prevention of antibiotic-associated diarrhoea
in children and adults. Aliment Pharmacol Ther 2015;42:1149–57.
[28] Liberati A, Altman DG, Tetzlaff J, et al. The PRISMA statement for
reporting systematic reviews and meta-analyses of studies that evaluate health
care interventions: explanation and elaboration. J Clin Epidemiol 2009;62:e1–34.
[30] Higgins JP, Altman DG, Gotzsche PC, et al. The Cochrane Collabo- ration’s
tool for assessing risk of bias in randomised trials. BMJ 2011;343:d5928.
[31] Guyatt G, Oxman AD, Akl EA, et al. GRADE guidelines: 1. Introduction —
GRADE evidence profiles and summary of findings tables. J Clin Epidemiol
2011;64:383–94.
[32] Wan X, Wang W, Liu J, et al. Estimating the sample mean and standard
deviation from the sample size, median, range and/or interquartile range. BMC
Med Res Methodol 2014;14:135.
[36] Gerasimov SV, Ivantsiv VA, Bobryk LM, et al. Role of short-term use of L.
acidophilus DDS-1 and B. lactis UABLA-12 in acute respiratory infections in
children: a randomized controlled trial. Eur J Clin Nutr 2016;70:463–9.
17
[37] Hatakka K, Savilahti E, Ponka A, et al. Effect of long term consumption of
probiotic milk on infections in children attending day care centres: double blind,
randomised trial. BMJ 2001;322:1327.
[45] Leyer GJ, Li S, Mubasher ME, et al. Probiotic effects on cold and influenza-
like symptom incidence and duration in children. Pediatrics 2009;124:e172–9.
18
[48] Rautava S, Salminen S, Isolauri E. Specific probiotics in reducing the risk of
acute infections in infancy—a randomised, double-blind, placebo- controlled
study. Br J Nutr 2009;101:1722–6.
[54] Tano K, Grahn Hakansson E, Holm SE, et al. A nasal spray with alpha-
haemolytic streptococci as long term prophylaxis against recurrent otitis media.
Int J Pediatr Otorhinolaryngol 2002;62:17–23.
[57] van Riel D, Munster VJ, de Wit E, et al. H5N1 virus attachment to lower
respiratory tract. Science 2006;312:399.
[58] Kyu HH, Pinho C, Wagner JA, et al. Global and national burden of diseases
and injuries among children and adolescents between 1990 and 2013: findings
from the Global Burden of Disease 2013 Study. JAMA Pediatr 2016;170:267–87.
[60] Laurent C, Dugue AE, Brouard J, et al. Viral epidemiology and severity of
respiratory infections in infants in 2009: a prospective study. Pediatr Infect Dis J
2012;31:827–31.
19
[61] Alves Galvao MG, Rocha Crispino Santos MA, Alves da Cunha AJ.
Antibiotics for preventing suppurative complications from undifferenti- ated acute
respiratory infections in children under five years of age. Cochrane Database Syst
Rev 2016;2:CD007880.
[64] Morais MB, Jacob CM. The role of probiotics and prebiotics in pediatric
practice. J Pediatr (Rio J) 2006;82(5 suppl):S189–97.
[68] Fooks LJ, Gibson GR. Probiotics as modulators of the gut flora. Br J Nutr
2002;88(suppl 1):S39–49.
[69] Dinleyici EC, Dalgic N, Guven S, et al. Lactobacillus reuteri DSM 17938
shortens acute infectious diarrhea in a pediatric outpatient setting. J Pediatr (Rio J)
2015;91:392–6.
[72] Kang EJ, Kim SY, Hwang IH, et al. The effect of probiotics on prevention of
common cold: a meta-analysis of randomized controlled trial studies. Korean J
Fam Med 2013;34:2–10.
20
[73] Liu S, Hu P, Du X, et al. Lactobacillus rhamnosus GG supplementation for
preventing respiratory infections in children: a meta-analysis of randomized,
placebo-controlled trials. Indian Pediatr 2013; 50:377–81.
[74] Hao Q, Dong BR, Wu T. Probiotics for preventing acute upper respiratory
tract infections. Cochrane Database Syst Rev 2015;2:CD006895.
[75] Ozen M, Kocabas Sandal G, Dinleyici EC. Probiotics for the prevention of
pediatric upper respiratory tract infections: a systematic review. Expert Opin Biol
Ther 2015;15:9–20.
[77] Vouloumanou EK, Makris GC, Karageorgopoulos DE, et al. Probiotics for
the prevention of respiratory tract infections: a systematic review. Int J
Antimicrob Agents 2009;34: 197.e1–e10.
21