Anda di halaman 1dari 16

JOURNAL READING

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Pengantar Praktik Kebidanan

Oleh:
ASELA SANTANINA SURBAKTI

NAMA DOSEN

Dr. Samsider Sitorus, SST, M.Kes

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MEDAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN

JOURNAL READING

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERUBAHAN


SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XII
SMK NEGERI 6 PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO
Oleh:
ASELA SANTANINA SURBAKTI
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Jurnal reading dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Dengan Perawatan Tali Pusat Terbuka. Dalam kesempatan ini penulis


menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
dosen pengampu yang telah membimbing selama ini.
Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan laporan ini, masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki.
Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Medan, November 2022

ASELA SANTANINA
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Pengesahan.............................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul..........................................................................................................6
B. Abstrak.................................................................................................…6
C. Metode......................................................................................................7
D. Hasil dan pembahasan penelitian..............................................................7
E. Kesimpulan..............................................................................................10
BAB II TELAAH JURNAL
A. Pendahuluan............................................................................................11
B. Judul........................................................................................................11
C. Abstrak....................................................................................................11
D. Metode....................................................................................................11
E. Hasil dan pembahasan penelitian............................................................11
F. Kesimpulan.............................................................................................11
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
A. Menstruasi.............................................................................................13
B. Stres......................................................................................................17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................23
B. Saran.......................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN

Bayi baru lahir juga dinamakan neonatus merupakan individu yang


sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intra uterine ke kehidupan
ekstra uterine. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram
(Kristyanasari, 2009). Perawatan yang dilakukan terhadap bayi baru lahir
adalah perawatan rambut, mata, hidung, mulut, telinga dan salah satunya
adalah perawatan tali pusat (Sondakh, 2013).

Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat
yang menyebabkan tali pusat mengalami pemisahan fisik dengan bayi,
dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari
infeksi tali pusat. Tujuan Perawatan tali pusat adalah untuk merawat tali pusat
pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi dan
untuk mempercepat lepasnya tali pusat (Sodikin, 2009)

Angka kejadian infeksi bayi baru lahir di Indonesia berkisar antara


24% hingga 34% dan hal ini merupakan penyebab kematian yang
kedua setelah asfiksia neonatorum yang berkisar antara 49% hingga
60%.Sebagian besar infeksi bayi baru lahir adalah tetanus neonaturum yang di
tularkan melalui tali pusat karena pemotongan dengan alat tidak steril, infeksi
juga dapat melalui pemakaian obat, bubuk, dan daun-daunan yang digunakan
masyarakat dalam merawat tali pusat. Tahun 2010 Word Health
Organization menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 yang
disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di Asia Tenggara Angka kematian bayi
karena infeksi tali pusat sebesar 126.000 jiwa (Asiyah, 2017).

Perawatan tali pusat yang benar pada bayi adalah dengan tidak
membubuhkan apapun pada pusar bayi. Untuk menjaga pusar bayi
agartetap kering. Puntung tali pusat bayi akan segera lepas pada minggu
pertama. Dengan pengetahuan praktik tentang perawatan tali pusat
diharapkan orang tua dapat memahami prinsip perawatan tali pusat.
Tenaga kesehatan dapat memberi pendidikan kesehatan tentang apa dan yang
harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan selama merawat tali pusat
(Sodikin, 2009).

Berdasarkan pengalaman penulis selama praktik, sudah


menerapkanperawatantali pusat terbuka. Sudah menemukan penurunan infeksi
tali pusat. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan
Perawatan Tali Pusat Terbuka di BPM Putri Asih Tahun 2019”.
A. Judul (Jurnal yang dilaporkan)

1. Judul Artikel : ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA
2. Edisi Terbit : 2020
3. Pengarang Artikel : Riza Febrianti
4. Penerbit : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi
Ilmiah Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa
Indonesia
5. Kota Terbit : Kota Semarang Kabupaten Purworejo
6. Nomot ISSN : ISSN : 2621-9514
7. Alamat situs : https://ejurnal.ibisa.ac.id/index.php/jkk/article/view/161

B. Abstrak
Latar belakang studi kasus : Kurang Energi Kronis ( KEK) pada ibu
hamil masih menjadi permasalahan di indonesia karena KEK sebagai suatu
keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan gizi ( kalori dan protein)
yang berlangsung lama dan menahun, dengan di tandai berat badan kurang
dari 40 kg atau tampak kurus dan dengan lingkar lengan atau (LILA) kurang dari
23,5 cm.
Tujuan studi kasus : menambah pengetahuan dan wawasan tentang asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan deteksi dini kekurangan Energi Kronis
pada Trimester I di Klinik Pratama Karya Bakti Kota Pekanbaru dengan metode
pendekatan dan pendokumentasian SOAP.Metode studi kasus: Studi kasus
dengan latar belakang asuhan kebdanan pada bayi baru lahir dengan
perawatan tali pusat terbuka di BPM Putri Asih dari bulan Juni-Juli
Subyeknya Ny. E Umur 29 tahun G4P3A0. Jenis data primer. Cara pengumpulan
data anamnesa, observasi, pemeriksaan dan dokumentasi. Analisa data dengan
membandingkan antara data yang diperoleh dengan teori yang ada.
Laporan kasus dan bahasan : Saat hamil Ny. T G2P1A0H1 umur 30 tahun usia
kehamilan 6 minggu 3 hari , dengan deteksi dini kekurangan energi kronis keadaan
umum baik.
Simpulan : Asuhan kebidanan dilaksanakan menggunakan pendekatan dengan
pendokumentasian SOAP (Subjektif, Objektif, Asesmen,
Penatalaksanaan).Tidak ditemukan kesenjangan pada hasil data Subjektif dan
Objektif. Sehingga setelah semua data terkumpul dapat disimpulkan Analisa
dan melakukan Penatalaksanaan sesuai dengan teori.
Saran : Diharapkan perlu keterlibatan tenaga kesehatan untuk mengatasi deteksi
dini kekurangan energi kronis di kota pekanbaru agar tidak ada lagi ibu hamil yang
mengalami komplikasi.
Kata kunci : Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan DeteksiDini
Kekurangan Energi Kronis

C. Metodologi
Studi Kasus asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan perawatan
tali pusat terbuka, asuhan dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Pada laporan kasus
yang penulis lakukan yaitu asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
perawatan tali pusat terbuka dari pengkajian sampai evaluasi dan data
perkembangan menggunakan SOAP. Subjeknya ialah By.Ny L umur 24
tahun dengan usia bayi 1 hari di BPM Putri Asih pada tanggal 30 juni 2019
sampai dengan 05juli 2019. Cara pengumpulan data dengan anamnesa,
pemeriksaan, assasment dan penatalaksanaan dengan membandingkan data yang
diperoleh dengan teori yang ada.

D. Hasil dan pembahasan penelitian


Kunjungan pertama ini dilakukan di BPM Putri Asih pada tanggal 30 Juni
2019
a. Data Subjektif
Ibu merasa bahagia bayinya telah lahir dengan persalinan normal yaitu
lahir tanggal 29-06-2019 pukul 20.38 WIB dengan BB bayi 4000 gr dan
PB bayi 50 cm, ibu mengatakan tidak ada keluhan,ibu mengatakan tidak
meletakkan atau bahan ramuan apapun pada tali pusat bayi, hanya saja ASI
masih sedikit. Tidak ada cacat bawaan pada bayi dan daya hisap bayi kuat,
bayi tidak rewel, bayi sudah BAK dan bayi sudah BAB dan ibu mengatakan tali
pusat bayi puput pada hari ke 5.

b. Data Objektif
Keadaan umum bayi baik, pernafasan 45 x/i, suhu, 36,5 oC, nadi 136 x/i,
berat badan 4000 gr, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar
dada 34 cm, refleks moro (+), refleks graps (+), refleks sucking (+), refleks
rooting (+), ektremitas tidak ada kelainan, terdapat 2 testis dalam skrotum
penis berlubang pada ujungnya, anusnya berlubang dan tali pusatnya puput
pada hari ke 5 tanpa komplikasi.

c. Assesmant
Analisis yang didapatkan dari semua data yang telah terkumpul
adalah neonatus cukup bulan usia 5 hari dengan perawatan tali pusat terbuka.

d. Penatalaksanaan
1) Membina hubungan baik dengan keluarga.
2) Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi nya
dalam keadaan baik.
3) Memandikan bayi
4) Memberikan KIE kepada ibu mengenai perawatan tali pusat:
Perawatan tali pusat terbuka merupakan tindakan asuhan kebidanan yang
bertujuan untuk merawat tali pusat pada bayi tanpa membungkus
puntung tali pusat atau mengoleskan cairanatau bahan apapun kepuntung
tali pusat, agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi.
Tanda-tanda infeksi tali pusat yaitu bernanah, kemerahan dan
berbau.Tujuan perawatan tali pusat:
a) Mencegah terjadinya infeksi
b) Mempercepat prosespengeringan talipusat.
c) Mempercepat terlepasnya tali pusat.
d) Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir
Melakukan perawatan tali pusat terbuka :
a) Mencuci tangan.
b) Membersihkan dengan washlap 2-3x dari bagian muka sampai kaki/ atas
ke bawah
c) Memindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih
d) Membersihkan tali pusat , dengan cara:
(1) Memegang bagian ujung
(2) Membasahi dengan washlap dari ujung melingkar ke batang
(3) Menyabuni pada bagian batang dan pangkal dan bersihkan sampai
sisa sabunnya hilang
(4) Mengeringkan sisa air dengan kasa steril dan tali pusat tidak
dibungkus dan dibiarkan terbuka.
e) Memakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat.
Keuntungan : tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak langsung
mengenai tali pusat, tetapi ke bagian popok dulu
f) Membereskan alat dan cuci tangan dengan air dan sabun
g) KIE mengenai menjaga kehangatan tubuh bayi dan ASI esklusif.

PEMBAHASAN
a. Data Subjektif
Menurut (Trirestuti, Cristina dan Puspitasari, 2018) data subjektif
menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesa. Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ini, data subjektif
yang ditemukan pada pengkajian ini serta dengan teori yang ditemukan
pada hari pertama kelahiran ibu mengatakan ibu bahagia atas kelahiran
bayinya, ibu mengatakan tidak meletakkan atau bahan ramuan apapun pada
tali pusat bayi ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh (Sodikin,
2009)bahwa tali pusat bayi tidak boleh dibungkus atau diolesi ramuan
apapun.bayi tidak rewel dan menyusu kuat ini sesuai dengan teori yang
dijelaskan oleh (Welford, 2011)bahwa bayi akan tertidur pulas dantidak akan
rewel jika merasa cukup asi.

b. Data Objektif
Data Objektif menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lainnya yang dirumuskan
dalam data fokus untuk mendukung asuhan (A. Hidayat, 2012). Data
objektif yang ditemukan dari kunjungan pertama sampai kunjungan terakhir
yaitu keadaan umum bayi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tali
pusat bayi tampak tidak ada infeksi, dan tali pusat bayi puput dalam
waktu 5 hari. Pada pemeriksaan fisik penulis tidak menemukan
kesenjanganteori dengan kasus, data tersebut tidak jauh berbeda dari teori
yang dijelaskan oleh (Sondakh, 2013)bahwa tanda-tanda vital dalam batas
normal pernafasan berkisar antara 40-60 x/i, frekuensi jantung berkisar
antara 120-160 x/i.

c. Assasment
Assasment kasus ini selaras dengan teori menurut (Trirestuti, Cristinadan
Puspitasari, 2018)Pendokumentasian yang termasuk assessment yaitu
menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan Interpretasi subjektif
dan objektif dalam suatu identifikasi, baik itu diagnosis atau masalah, antisipasi
diagnosis atau masalah potensial. Selain itu identifikasi mengenai perlunya
tindakan segera oleh bidan atau dokter. Diagnosa yang dapat ditegakkan
pada asuhan kebidanan ini adalah Neonatus cukup bulan usia 5hari
dengan perawatan tali pusat terbuka.

d. Planning
Pendokumentasian yang termasuk planningmenggambarkan
pendokumentasian dari tindakan 1 dan evaluasi perencanaan berdasarkan
assesment atau kebutuhan pasien (Trirestuti, Cristina dan Puspitasari, 2018).
Planning pada kasus ini penulismemandikan bayi, memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan tali pusat terbuka dan kebutuhan bayi baru lahir
ini sesuai dengan teori (Kristyanasari, 2009)sebaiknya memandikan bayi
ditunda sedikitnya dalam 6 jam setelah kelahiran bayi dan teori yang
dijelaskan oleh (Welford, 2011)bahwa dalam 24 jam bayi menyusu 12 kali
sehingga didapat angka tiap 2 jam sekali dan menyusui bayi asi eklusif tanpa
campuran apapun selam 6 bulan. Jadi untuk memberikan asuhan perawatan tali
pusat terbuka penulis menjelaskan kepada orang tua atau keluarga bayi
supaya tidak membungkus atau mengoleskan ramuan apapunpada tali pusat
bayi.

E. Kesimpulan
Dari data yang telah dikumpulkan, didapatkan kesimpulan bayi Ny.L
Umur 5 hari dengan perawatan tali pusat terbuka tanpa komplikasi dan aran
yang dapat diberikan kepada BPM Putri Asih agar dapat memberikan KIE
tentang perawatan tali pusat terbuka yang baik dan benar, dan melakukan
kunjungan kerumah pasien.
BAB II

TELAAH JURNAL

A. Pendahuluan
Dilihat dari segi pemaparan pendahuluan dari diangkatnya masalah tersebut
sudah cukup padat dan jelas, yang disertai kutipan-kutipan yang mendukung
Pada Masalah Yang Diangkat. Dari segi pemaparan materi tentang Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Perawatan Tali Pusat Terbuka
sudah dipaparkan di pendahuluan.

B. Judul
Dilihat Dari Segi Judul cukup menarik masyarakat untuk membaca artikel
tersebut, karena penulis ingin mengetahui tentang asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terbuka.

C. Abstrak
Dilihat dari abstrak sudah padat dan jelas yang mana berisi tujuan
penelitian, metode penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan dari
penelitian. Yang mana pada saat orang membaca abstrak sudah bisa
menyimpulkan dari isi jurnal tersebut.

D. Metode
Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif yang digunakan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif.

E. Hasil dan pembahasan penelitian


Hasil penelitian dapat dibuat kesimpulan bayi Ny.L Umur 5 hari dengan
perawatan tali pusat terbuka tanpa komplikasi dan saran yang dapat diberikan
kepada BPM Putri Asih agar dapat memberikan KIE tentang perawatan tali
pusat terbuka yang baik dan benar, dan melakukan kunjungan kerumah
pasien.
F. Kesimpulan
Pada jurnal yang di review berisi pembahasan yang sudah sesuai dengan teori
kemudian tujuan penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan dipaparkan
dengan ringkas dan jelas dan padat.
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Pada masa neonatal (0-28 hari) terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di
dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada semua system bayi hingga usia
kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan
paling tinggi dan berbagai masalah kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa penanganan yang
tepat, bisa berakibat fatal.Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko
pada kelompok ini di antaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan
sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Kunjungan neonatal idealnya dilakukan 3 kali
yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari, dan umur 8-28 hari (Kemenkes RI, 2018).
Salah satu ancaman pada bayi adalah terjadinya infeksi tali pusat dikarenakan perawatan
tali pusat yang tidak baik dan benar dan adanyaketidaksesuaian dengan Standard Operational
Procedure (SOP) yang telah ditentukan. Tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi
sistemik pada bayi baru lahir. Perawatan tali pusat secara umum bertujuan untuk mencegah
terjadinya infeksi dan mempercepat putusnya tali pusat.Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat
dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip
perawatan kering dan bersih. Banyak pendapat tentang cara terbaik untuk merawat tali pusat.
(Asiyah, Islami and Mustagfiroh, 2017)
Perawatan tali pusat dengan cara merawat talipusat yang berarti menjaga agar luka
tersebut tetap bersih, tidak terkena air kencing, kotoran bayi atau tanah. Pemakaian popok
bayi diletakkan di sebelah bawah talipusat.Apabila talipusat kotor, cuci luka talipusat dengan
air bersih yang mengalir dan sabun, segera dikeringkan dengan kain kasa kering dan
dibungkus dengan kasa tipis yang steril dan kering. Dilarang membubuhkan atau mengoles
ramuan, abu dapur dan sebagainya pada luka talipusat, karena akan menyebabkan infeksi dan
tetanus yang dapat berakhir dengan kematian neonatal (Setiyani, Sukesi and Esyuananik,
2016)
Berdasarkan data yang dilaporkan kepada Direktorat Kesehatan Keluarga melalui
komdat.kesga.kemkes.go.id, pada tahun 2019, dari 29.322 kematian balita, 69% (20.244
kematian). Dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian) terjadi
pada periode enam hari pertama kehidupan.penyebab kematian neonatal terbanyak adalah
kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Penyebab kematian lainnya di antaranya asfiksia,
kelainan bawaan, sepsis, tetanus neonatorium, dan infeksi tali pusat penyebab kematian
neonatal terbanyak adalah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Penyebab kematian
lainnya di antaranya asfiksia, kelainan bawaan, sepsis, tetanus neonatorium, dll (Kemenkes
RI, 2019).
Menurut IDAI (2011), prinsip perawatan tali pusat adalah sebagai berikut: Jangan
mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat dan hal-hal berikut perlu
menjadi perhatian ibu dan keluarga. Memperhatikan popok di area puntung tali pusat, Jika
puntung tali pusat kotor, cuci secara hati- hati dengan air dan sabun. keringkan secara
seksama dengan kain bersih atau kassa steril dan Jika pusat menjadi merah atau
mengeluarkan nanah atau darah, harus segara bawa bayi tersebut ke fasilitas yang mampu
memberikan perawatan tali pusat secara lengkap.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini sudah cukup bagus ditambah lagi dengan dukungan penelitian
–penelitian yang lain yang menambah referensi pada penelitian ini.
B. Saran
Untuk penelitian selanjutnya agar lebih menyempurnakan dalam pembuatan
jurnal dan juga sebagai masukan dalam membuat jurnal yang lebih baik
dapat menggunakan berbagai data pendukung lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl Soekarno Hatta, A. (2021). HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN
PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XII SMK NEGERI 6 PURWOREJO
KABUPATEN PURWOREJO Erianggun Mahardani Widodo, Nur Sholichah. In Jurnal Komunikasi
Kesehatan: Vol. XII (Issue 1).
 
(SKRIPSI TINGKAT STRES REMAJA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI (Studi Di SMK Bakti Indonesia
Medika Jombang ) ENI WAHYUNINGSIH 143210118 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2018, n.d.)

Donsu J.D.T. 2019. Psikologi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Kartikawati S.L., Sari A.I. 2016. Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada
Mahasiswa Kebidanan Tingkat III (Remaja Akhir Usia 18-21 Tahun) d i Stikes Bhakti
Kencana Bandung. Jurnal Dinamika Kesehatan, volume 8, nomor 1,
halaman 57.

Kusmiran E. 2014. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Profil Kesehatan Indonesia 2019. 2020. Diakses tanggal 10 Februari 2021.

Purwoastuti E., Walyani E.S. 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Riskesdas. 2018. Hasil Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Peneliti dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian RI.

Riskesdas. 2019. Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB).

Anda mungkin juga menyukai