DI SUSUN OLEH
Disusun oleh :
SULIANI DANO
161231032
Pada :
Hari :
PAGE \* MERGEFORMAT iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan reflektif
learning dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal di UPTD
Puskesmas Ainiba”
Penulis
PAGE \* MERGEFORMAT iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................2
Tujuan..................................................................................................................2
Manfaat................................................................................................................3
BAB II
TINJAUAN TEORI.................................................................................................5
Bayi Baru Lahir…………………………………………………………….5
Defenisi..........................................................................................................5
Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir ..............................................................................5
Penilaian Pada Bayi Baru Lahir.....................................................................6
APGAR SCOR………………………………………………………………7
Klasifikasi Neonatus………………………………………………………...9
Penilaian Maturias Bayi Dengan Ballard scor………………………………9
Adaptasi Perubahan Fisiologis Bayi Baru Lahir……………………………14
Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir………………………………….…19
Kunjungan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir…………………………………..27
Masalah Pada Bayi Baru Lahir......................................................................35
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN………………….............................................................37
BAB IV
PEMBAHASAN…………………………………………………………………...47
BAB V
PENUTUP.................................................................................................................62
Kesimpulan..........................................................................................................62
Saran.....................................................................................................................63
PAGE \* MERGEFORMAT iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir termasuk kategori normal jika lahir pada usia kehamilan
vagina tanpa dibantu oleh alat apapun, berat badan lahir berkisar 2500 sampai
dengan 4000 gram, memiliki nilai APGAR lebih dari 7 dan tidak mengalami
Semakin tinggi angka mortalitas pada suatu bangsa, maka semakin rendah
Secara global, sekitar 130 juta kelahiran terjadi setiap tahun. Di antaranya
303.000 kematian ibu, 2,6 juta bayi lahir mati dan 2,7 juta bayi meninggal dalam
masa neonatal. Tahun 2015, World Health Organization (WHO) mencatat 5,9
juta (43 per 1.000 kelahiran hidup) anak meninggal sebelum mencapai usia lima
tahun dan sebanyak 2,7 juta bayi diantaranya meninggal selama 28 hari pertama
kehidupan. Sekitar 6 juta kematian anak di bawah usia lima tahun, kematian
neonatal menjadi penyebab utama yaitu sebesar 45% atau 19 kematian per 1.000
kelahiran hidup. Jika dibandingkan dari tahun 1990, kematian neonatal pada
tahun 2015 mengalami penurunan dari 5,1 juta menjadi 2,7 juta.Setiap tahun
diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama kehidupan dan 2
1
PAGE \* MERGEFORMAT 2
per 3 nya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama kematian pada
asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98% kematian
ini terjadi di negara berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah
Standar Asuhan pada bayi baru lahir menurut (Firmansyah Fery, 2020)
berlebihan. Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR. Membersihkan
terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk menemukan adanya tanda
kelainan-kelainan pada bayi baru lahir yang tidak memungkinkan untuk hidup.
Mengatur posisi bayi pada waktu menyusui. Memberikan imunisasi pada bayi.
terus mengalami penurunan hingga menjadi 10 per 1.000 per kelahiran hidup.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pusat Layanan Kesehatan
Meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan yang dilakukan
2. Bagi Klien dan Keluarga
Ibu dan keluarga mendapatkan pengetahuan dan asuhan yang tepat sehingga
ibu dapat melakukan perawatan diri dirumah maupun perawatan bayi baru
lahir.
3. Bagi Profesi Bidan
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir 2500 - 4000
gram, dengan nilai apgar> 7 dan tanpa cacat bawaan. Neonatus adalah bayi
yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstrauterin. Tiga faktor yang
mempengaruhi perubahan fungsi dan peoses vital neonates yaitu maturasi,
adaptasi dan toleransi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling
dramatik dan cepat berlangsung adalah pada system pernafasan, sirkulasi,
ke`mampuan menghasilkan glukosa. (Siti Nurhasiyah Jamil,2017)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan
lebih dari atau sama dengan 37 minggu dengan berat 2500-4000 gram
(Armini, dkk. 2017)
Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan
oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan
berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir. Beberapa mikroorganisme
harus di waspadai karena dapat ditularkan lewat percikan darah dan caran
tubuh misalnya HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C
4. APGAR SCORE
Penilaian pada bayi baru lahir segera setelah proses persalinan,
merupakan hal yang wajib dilakukan oleh penolong persalinan dengan
menggunakan APGAR SCORE.
5 Kriteria pada APGAR SCORE terdiri dari
1) Appearance : Warna Kulit
2) Pulse : Denyut Jantung
3) Grimance : Refleks
4) Activity : Tonus Otot
5) Respiration : Pernapasan
Tanda 0 1 2
Warna Kulit Biru, Pucat Badan merah Seluruh tubuh
( Appereanc jambu, ekstermitas merah jambu
e) biru
Denyut Tidak Ada < 100 >100
Jantung
( Pulse )
Refleks Tidak Ada Meringis Menangis kuat
( Grimance) Respon
Tonus Otot Flaksid Ekstermitas sedikit Gerak aktif
( Activity ) fleksi
Pernapasan Tidak Ada Pelan, tidak teratur Baik dan
( Respiration menangis
PAGE \* MERGEFORMAT 22
Perkiraan usia kehamilan menurut skor maturitas, kaji riwayat persalinan dan c
atat informasi pada bagan perkiraan usia kehamilan menurut skor maturitas.
3. Nama
4. Usia saat diperiksa
5. Waktu pemeriksaan
6. Usia kehamilan menurut tanggal dan USG
7. Menilai maturitas fisik bayi dan beri tanda “x” pada kotak dalam formulir yang
paling menjelaskan tentang bayi. Jika pemeriksaan kedua dilakukan, tuliskan
“0” pada kotak yang benar
8. Menilai maturitas neuromuskular bayi dan tuliskan “x” pada kotak dalam form
ulir yang menjelaskan tentang bayi. Jika pemeriksaan kedua dilakukan, tuliskan “0”
pada kotak yang benar
9. Postur paling baik jika dinilai saat bay terlentang dan tenang. Amati refklesi
tangan dan kaki, bandingkan dengan angka yang ada pada lembar kerja dan
tuliskan “x” pada angka yang paling sesuai.
10. Square window dilakukan dengan melakukan fleksi pergelangan tangan bayi
dan amati sudut antara ibu jari dan bagian lengan bawah. Lakukan fleksi seban
yak mungkin dengan hati-hati, bandingkan sudut ibu jari dengan angka yang ada pad
a lembar kerja dan pilih angka yang paling sesuai.
11. Arm recoil di evaluasi saat bayi terlentang. Pegang kedua tangan bayi dan
lakukan fleksi lengan bagian bawah sejauh mungkin selama 5 detik, lanjutkan
dengan merentangkan kedua lengan lalu lepaskan. Amati reaksi bayi saat lengan
dilepaskan. Bayi yang tangannya tetap terlentang atau gerakannya acak mend
apatkan skor 0= fleksi parsial 140-180 derajat mendapatkan skor 1= fleksi 110-1
40 derajat mendapatkan skor 10 2= fleksi 90-100 derajat mendapatkan skor 3 dan ke
mbali ke fleksi penuh dengan cepat mendapatkan skor 4.
12. Untuk menentukan sudut popliteal, letakkan bayi terlentang, kepala, punggung
dan panggulnya menempel pada permukaan. Pegang paha bayi pada posisi fleksi
dengan ibu jari dan telunjuk kiri anda. Dengan telunjuk tangan kanan, lurus kaki
di belakang mata kaki dengan sedikit.
PAGE \* MERGEFORMAT 22
13. Tekanan lembut bandingkan sudut dibelakang lutut atau sudut popliteal, dengan
angka pada lembar kerja.
14. Untuk mengevaluasi scarf sign letakkan bayi terlentang. Pegang tangan bayi
dan tempelkan lengannya melewati leher ke bahu yang berlawanan sejauh mung
kin. Untuk melakukan manuver ini, siku mungkin perlu diangkat melewati badan,
tapi kedua bahu tetap harus menempel di permukaan meja periksa dan kepala harus
tetap lurus. Amati posisi sikut pada dada bayi dan bandingkan dengan angka pada l
embar kerja, lalu catat scor manuver ini.
15. Heel-to-ear-maneuver ( manuver tumit telinga ) dilakukan pada posisi terlen
tang, pegang kaki bayi dengan ibu jari dan telunjuk, tarik sedekat mungkin denga
n kepala tanpa memaksa dan pertahankan panggul pada permukaan meja periksa. Ama
ti jarak antara kaki dan kepala serta tingkat ekstensi lutut lalu bandingkan dengan
angka pada lembar kerja.
16. Setelah menyelesaikan penilaian fisik dan neuromuskular jumlahkan nilai yang
di dapat pada setiap kotak yang diberi tanda dan tuliskan totalnya pada lembar
kerja. Jika pemeriksaan hanya terdiri dari penilaian fisik, kalikan angka total
dengan 2
17. Menggunakan Grafik Penilaian Maturitas, bandingkan niai total yang di dapat
kan dari penilaian pada kolom skor dengan perkiraan usia kehamilan pada kolo
m minggu.
18. Gunakan informasi ini untuk mendokumentasi perkiraan yang tepat untuk bayi
sesuai klarifikasi berikut : kurang bulan < 37 11 minggu, Cukup bulan 37-42
minggu dan lebih bulan >42 minggu
19. Pastikan untuk mencatat tanggal dan waktu pemeriksaan.
20. Pastikan untuk mencatat usia menurut tanggal dan USG.
Setelah usia kehamilan dan berat badan bayi ditentukan, hasilnya
diproyeksikan pada grafik dari Battaglia dan Lubchenco, yang mengindikasikan
apakah Bayi Kecil untuk Masa Kehamilan (<10%), Sesuai Masa Kehamilan
(10% - 90%), dan Besar untuk Usia Kehamilan (>90%)
PAGE \* MERGEFORMAT 22
ini akan diperas keluar paru – paru. Dengan beberapa kali tarikan
nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru
lahir. Dengan sisa cairan di dalam paru- paru dikeluarkan dari paru-
paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah
5) Fungsi pernafasan dalam kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler.
Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan
pertukaran dara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru
akan mengalami uvasokonstriksi. Pengerutan pembuluh darah ini
berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka, guna menerima
oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga penyebab penurunan
oksigenasi jaringan akan memperburuk hipoksia. Peningkatan aliran
darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus
dan menghilangkan cairan paru-paru akan mendorong terjadinya
peningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan
paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi
b. Perubahan Sistem Peredaran
Darah Setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru
untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik
pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar:
1) Penutupan Foramen ovale pada atrium jantung
2) Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
Perubahan siklus ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh
sistem pembuluh tubuh. Oksigenasi menyebabkan sistim yang
mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah, adalah:
a) Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik
meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium
kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium
kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan
atrium tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah dengan
PAGE \* MERGEFORMAT 22
d. Mekanisme Glukosa
Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir hingga masukan cairan
meningkat, mungkin air kemih akan tampak keruh termasuk berwarna
merah muda. Hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak banyak.
Sistem imunitas bayi belum matang, sehingga menyebabkan neonatus
rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.
Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh
melalui proses hipertropi. Tumpang tindih atau molase dapat terjadi
pada waktu lahir karena tulang pembungkus tengkorak belum
seluruhnya mengalami osifikasi. Molase ini dapat menghilang beberapa
hari setelah melahirkan. Ubun-ubun besar akan tetap terbuka hingga
usia 18 bulan.
Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan
sedikit verniks kaseosa. Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus
pandang dan banyak verniks. Pada saat lahir verniks tidak semua
dihilangkan, karena diabsorpsi kulit bayi dan hilang dalam 24 jam. Bayi
baru lahir tidak memerlukan pemakaian bedak atau krim, karena zat-zat
kimia padat mempengaruhi Ph kulit bayi.
a. Pencegahan Infeksi
b. Melakukan penilaian
4) Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas. Jika bayi tidak bernapas
atau bernapas megap–megap atau lemah maka segera lakukan tindakan
resusitasi bayi baru lahir.
1) Evaporasi
2) Konduksi
PAGE \* MERGEFORMAT 22
3) Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang
lebih dingin, co/ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari kipas
angin, hembusan udara melalui ventilasi, atau pendingin ruangan.
4) Radiasi
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan
selimut atau kain yang baru (hangat, bersih, dan kering)
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relative luas dan
bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak
tertutup.
a) Keuntungan IMD
(6) Ingat, selama prosedur ini bidan tidak boleh meninggalkan ibu
dan bayi sendirian. Tahap ini sangat penting karena bayi dalam
kondisi siaga penuh. Bidan harus menunda untuk memandikan
bayi, melakukan pemeriksaan fisik, maupun prosedur lain.
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok
kulit bayi dengan kain kering dan kasar.
g. Pencegahan infeksi
1) Memberikan vitamin K
g. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil, tepat
tentang perawatan bayi baru lahir, ASI Eksklusif, tanda bahaya pada bayi
tumbuh kembang.
a. Pemberian ASI
jadwal rutin, sehingga bayi akan menyusu sekitar 5-10 kali dalam
sehari. Setiap bayi mempuyai takaran untuk menyusu sesuai dengan
kebutuhan berat badan dan umur bayi.
(4)Dekatkan bayi
c) Bibir bawah menjulur keluar dan bibir atas berada dalam posisi
netral.
d) Pipi penuh.
b. Kebutuhan Istirahat
Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
Memandikan bayi baru lahir merupakan tantangan tersendiri bagi
ibu baru. Lap wajah, terutama area mata dan sekujur tubuh dengan
lembut. Keringkan bayi dengan cara membungkusnya dengan
handuk kering. Bersihkan tali pusat dengan menggunakan kain
kasa seteril untuk menghindarkannya dari infeksi. Jika tali pusat
bayi sudah puput, bersihkan liang pusat dengan cotton bud yang
telah diberi minyak telon atau minyak kayu putih. Usapkan minyak
telon atau minyak kayu putih didada dan perut bayi sambil dipijat
lembut. Kulit bayi baru lahir terlihat sangat kering karena dalam
transisi dari linggkungan rahim kelinggkungan berudara. Oleh
karena itu gunakan baby oil untuk melembabkan lengan dan kaki
bayi. Pakaikan baju ukuran bayi baru lahir yang berbahan katun
agar mudah menyerap keringat.
f. Imunisasi
a. Jadwal Imunisasi
PAGE \* MERGEFORMAT 22
6) 9 Bulan : Campak
7) 18 Bulan : DPT-HB-Hib
8) 24 Bulan : Campak
b. Jenis vaksin
a. Asfiksia
PAGE \* MERGEFORMAT 22
Merupakan keadaan gagal napas secara spontan dan teratur yang dialami
bayi segera setelah lahir sehingga bayi tidak mendapatkan oksigen.
b. Ikterus
Keadaan dimana bayi mengalami hiperbilirubin yang mennyerupai
penyakit hati.
c. Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Keadaan bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500gr.
d. Pemberian makanan, hisapan lemah, mengantuk dan muntah
e. Tali pusat memerah, bengkak, keluar cairan/nanah, bau busuk dan berda
rah.
f. Infeksi di tandai dengan : suhu tinggi, merah, bengkak( nanah, bau busuk,
pernapasan sulit)
g. Tinja/kemih dalam waktu 24 jam, tinja lembek dan sering, hijau tua, ada
lendir darah pada tinja
h. Menggigil, kejang halus, lemas dan mengantuk.
PAGE \* MERGEFORMAT 22
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Data Subyektif
A. Identitas
1. Identitas Pasien
a. Nama orang tua : BY. Ny. E,L.H
b. Umur : 1 hari
c. Tanggal Lahir : 06 November 2023, jam 11.00
wita
d. Jenis Kelamin : Perempuan
2. Identitas Penanggung jawab
a. Nama ayah : Tn.L.A/ Ny.E.L.H
b. Umur Ayah : 34 thn/ 24 thn
c. Agama : Katholik
d. Suku/Bangsa : Tetun/ Indonesia
e. Pendidikan : SMP/SMA
PAGE \* MERGEFORMAT 22
1 Denyut jantung 2 2 2
2 Usaha nafas 2 2 2
3 Tonus otot 2 2 2
4 Reflek 1 2 2
5 Warna kulit 1 1 2
Total 8 9 10
b. Panjang Badan : 48 cm
c. Lingkar Kepala : 34 cm
d. Lingkar Dada : 34 cm
B. Pemeriksaan fisik atau status pasien
1. Kepala :
a. Ubun-ubun : Ubun-ubun kecil teraba cekung, u
bun- ubun besar teraba datar
b. Sutura, molase : Normal, tidak ada molase
c. Caput sucedaneum atau cephal hematom: tidak ada caput
2. Muka : Bulat,oval
3. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda
sclera putih, tidak ada kelainan
4. Hidung : Bersih, tidak ada kelainan
5. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, tidak
ada kelainan
6. Mulut : Simetris, normal
a. Bibir/palatum : Normal, tidak ada kelainan
b. Pemeriksaan bibir sumbing: Tidak ada kelainan
7. Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar
8. Dada :
a. Bentuk : Simetris,normal, tidak ada kelaina
n
b. Putting susu : menonjol, dan kecoklatan
c. Bunyi nafas :teratur, normal
d. Bunyi jantung : teratur, normal
9. Bahu, lengan dan tangan : normal
10. Abdomen : normal
a. Bentuk : normal
b. Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis:tidak ada
penonjolan
PAGE \* MERGEFORMAT 22
III. Analisa
Diagnosa: Bayi Baru Lahir Normal Pada By. Ny.E.L.H. umur 1 hari
IV. Planning/perencanaan/pelaksanaan
Tanggal : 07 November 2023
Jam : 08.30 wita
1. Memberitahukan kepada ibunya bahwa bayinya dalam ke
adaan
Sehat dan normal.
Evaluasi: ibu dan keluarga mengatakan merasa senang mendenga
r hasil pemeriksaan bayinya
2. Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara
mengganti pakaian yang basah dengan pakaian yang bersih dan k
ering, membedong bayi dengan selimut dan memakaikan topi
Evaluasi: Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat tel
ah dilaksanakan dan telah dikonselingkan kepada ibu dan keluarg
a.
3. Memberikan injeksi vitamin K 1 0,5 mg di paha bagian kiri
Evaluasi: Pemberian vitamin K1 telah diaksanakan.
4. Melakukan perawatan tali pusat pada bayi dengan cara menjaga a
gar tetap kering. Apabila tali pusat kotor cucilah dengan menggu
nakan air bersih dan sabun kemudian di keringkan.
PAGE \* MERGEFORMAT 22
Catatan Perkembangan
Tanggal: 09 November 2023
Jam: 08.30 wita
Tempat: Rumah
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan bayi sudah menyusu kuat, ASInya lancar
dan bayinya tidak rewel
B. Data Obyektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
0
Suhu : 36,8 C
Nadi : 148 x/menit
PAGE \* MERGEFORMAT 22
Pernapasan : 48 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Mata : tidak ada tanda infeksi
Dada : tidak ada retraksi dinding dada, pe
rnapasan teratur.
Abdomen : tidak ada benjolan, tidak ada perd
arahan tali pusat
C. Analisa
Diagnosa: By.Ny.E.L.H umur 3 hari
D. Planning/Perenanaan/Pelaksanaan
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarg
0
a bahwa bayi dalam keadaan sehat dan baik, S. 36,8 C, N.
144x/mnt, pernapasan :44 x/mnt. Ibu mengerti tentang has
il pemeriksaan.
Catatan Perkembangan
Tanggal: 14 November 2023
Jam: 09.00 WITA
Tempat: rumah
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan baik dan
bayi sudah menyusu (bayinya tidak rewel
B. Data obyektif
Keadaan Umum : Baik
Tonus Otot : Aktif
Berat Badan : 2970 gram
Tali Pusat : Sudah layu
Warna kulit : Kemerahan
Menyusu : 11-12x/hari
BAK : 6x/hari
BAB : 3x/hari
Konsistensi : Lebih padat hijau coklat
C. Analisa
Diagnosa: Bayi Ny.E.L.H umur 8 hari
D. Planning/Perencanaan/pelaksanaan
1. Memotivasi ibu untuk memberikan ASI saja hingga
usia bayi 6 bulan (ASI Ekslusif). Ibu mengerti dan
akan menerapkannya.
2. Mengingatkan ibu untuk menjemurkan bayinya di
pagi hari selama 10-15 menit. Ibu mengerti dan
bersedia untuk menerapkannya.
PAGE \* MERGEFORMAT 22
BAB IV
PEMBAHASAN
yang ditemukan antara teori dan praktek dilapangan, serta kendala-kendala yang
terjadi dilapangan selama melakukan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Norm
A. Data Subjektif.
Dari hasil data subjektif Ny. E.L.H usia 25 tahun GIII PI1A0, HPHT 02 Feb
anak ketiga, belum pernah keguguran. Ibu melahirkan normal pada hari Senin, 06
November 2023 pukul 11.00 WITA. Ibu dan keluaga tidak memiliki riwayat
malaria, DM, ginjal hepatitis. Ibu tinggal di perkampungan yang bersih dan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 sampai 42
Minggu dan berat badan lahir 2500 - 4000 gram. Pengertian dari Aterm adalah
dengan HPHT 02 Februari 2023 TP 09 November 2023. Maka sesuai dengan teori
PAGE \* MERGEFORMAT 68
dimana usia kehamilan 37- 42 minggu termasuk aterm atau cukup bulan. Dapat di
Pada pukul 08.30 WITA dilakukan pengkajian pada bayi Ny.E.L.H usia 1 H
ari. Dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi selama 60 menit, bayi telah
berhasil menyusu pada menit ke 7 dan bayi sudah dapat menyusu dengan baik.
Memulai menyusu dini akan mengurangi 22% kematian bayi berusia 28 hari
menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir.
pertama dan berhasil pada menit ke 7 dan bayi sudah dapat menyusu, hal ini sesuai
dengan teori refleks menghisap bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama
setelah lahir.
Bayi Ny.E.L.H usia 1 hari sudah menyusu kuat sebanyak 2x lamanya 10-15
menit. Sudah BAK sebanyak 1x pada 2 jam pertama. Sudah tidur selama kurang
lebih 1 jam dan sudah diberikan salf mata dan vitamin K1.
Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut
saraf ke hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin. Hormon ini yang
memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin sering bayi menghisap puting
susu akan semakin banyak prolaktin dan ASI dikeluarkan. Pada hari-hari pertama
kelahiran bayi, apabila penghisapan puting susu cukup adekuat maka akan
berdasarkan uraian teori hal ini sejalan, dimana pada hari-hari pertama kelahiran
bayi telah berhasil menghisap putting susu ibu dengan adekuat maka akan
bayi usia 3 hari, Ibu mengatakan bayi sudah menyusu sebanyak 11× lamanya 10-15
menit, sudah BAK 5× berwarna kuning dan BAB 3× berwarna hijau kecoklatan
konsistensi lunak.
Frekuensi BAK untuk bayi baru lahir bertambah 1 kali setiap hari, yaitu hari
pertama 1 kali, hari kedua 2 kali dan seterusnya sampai volume produksi ASI mulai
bertambah terjadi pada 72 - 96 jam pasca kelahiran. Pada hari pertama, BAB bayi
akan berwarna hitam atau hijau gelap dan pekat.hal ini normal karena bayi sedang
Bayi usia 1 hari sudah BAK sebanyak 5× berwarna kuning dan sudah BAB
sebanyak 3× berwarna hijau kecoklatan dengan konsistensi lunak. Hal ini sejalan
dengan uraian teori Frekuensi BAK untuk bayi baru lahir bertambah 1 kali setiap
hari nya BAB bayi akan berwarna hitam atau hijau gelap dan pekat.
Pada tanggal 14 November 2023 pada pukul 09.00 WITA, pada kunjungan
ulang usia bayi 8 hari, Ibu mengatakan bayinya tidur ± 14 jam dalam sehari, tali
pusat sudah puput sejak hari ke 6 setelah lahir yaitu tepat pada tanggal 14 Novembe
Pola tidur normal bayi baru lahir adalah 14-18 jam/hari. Bayi yang usianya
hari. Teknik terbuka untuk pengobatan memiliki efektifitas sebesar 60% sedangkan
dengan teknik di tutup efektifitas sebesar 30% untuk lebih cepat puput.perbedaan
Bayi Ny.E.L.H tidur ± 14 jam dalam sehari hal ini masih dalam batas
tidur usia bayi < 2 bulan yaitu 14-18 jam/hari. Tali pusat puput pada hari ke 6 yaitu
tanggal 12 November 2023. Ibu menerapkan perawatan tali pusat kering terbuka
dan tidak lembab pada bayinya sehingga memiliki ke efektifitasan yang lebih besar
B. Data Objektif
Pada tanggal 14 November 2023 berdasarkan penilaian pada awal bayi baru
lahir didapatkan bayi Ny.E.L.H lahir spontan pukul 11.00 WITA dengan keadaan
umum baik, bayi menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan.
Penilaian segera setelah proses persalinan, lakukan penilaian awal pada bayi
baru lahir yang berupa kondisi pernafasan bayi, gerakan aktif bayi, dan warna kulit
bayi. Pada saat lahir, kulit bayi yang baru lahir dapat menunjukkan berbagai warna,
tekstur dan tanda, yang banyak diantaranya akan hilang dengan sendirinya. Kulit
bayi yang sangat halus terlihat merah kehitaman karena tipis, dan lapisa lemak
subkutan belum melapisi kapiler. Kemerahan ini tetap terlihat pada kulit sekalipun
ketika bayi menangis, kulit akan terlihat lebih kemerahan. Perhatikan warna kulit
saat bayi lahir, kulit bayi mungkin tampak berwarna kemerahan. Namun tangan dan
PAGE \* MERGEFORMAT 68
kaki bayi mungkin kebiruan (acrosianosis) karena aliran darah dan oksigen belum
sempurna. Ketika sistem sirkulasi bayi terbuka, warna kebiruan ini akan hilang.
Hal ini sesuai dengan uraian teori dimana pada saat bayi baru lahir dilakukan
penilaian awal yaitu dengan menilai tangisan bayi, pernafasan, gerakan bayi dan 38
warna kulit pada bayi, berdasarkan hasil yang ditemukan bayi dalam keadaan baik
yaitu keadaan umum baik, bayi menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan.
Pada pukul 08.30 WITA dilakukan pengkajian bayi 1 hari. Didapatkan tanda -
tanda vital dalam keadaan normal, yaitu Nadi : 144x/m, Pernapasan : 46x/m, S : 36,
Lingkar kepala 34 cm, Lingkar dada 33 cm, Lingkar perut 33 cm, Nadi 144x/m, Per
lingkar dada 34 - 36 cm, panjang badan 45 - 53 cm, berat badan bayi 2500 - 4000
gram. Suhu bayi dalam keadaan normal berkisar antara 36,5 -37,5˚C. Denyut nadi
bayi yang normal berkisar 120 -140 kali permenit. Pernafasannya bervariasi dari 40
sampai 60 kali permenit. Pada rumus Johnson Tausack menggunakan suatu metode
untuk menaksirkan berat badan janin dengan pengukuran tinggi fundus uteri (TFU),
yaitu dengan mengukur jarak antara tepi atas simfisis pubis sampai puncak fundus
centimeter dikurangi 11, 12, atau 13 hasilnya dikalikan 155, didapatkan berat badan
bayi dalam gram. Pengurangan 11, 12, atau 13 tergantung dari posisi kepala bayi.
Jika kepala sudah melewati tonjolan tulang (spinaischiadika) maka dikurangi 12,
Johnson adalah TBJ = (TFU-N) x 155. N = 13 bila kepala belum masuk PAP, 12
bila kepala masih berada di atas spina ischiadika, 11 bila kepala berada di bawah
spina ischiadika.
untuk menghitung TBJ = TFU (30cm - 11) x 155. Maka hasil yang didapatkan
yaitu TBJ 2.945 gram. Berat badan lahir pada bayi temukan 2500 gram, hal ini
sejalan dengan teori dimana TBJ yang diperkirakan dengan berat badan lahir tidak
jauh berbeda. Panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, laju jantung, laju nafas
dan suhu yang ditemukan dalam batas baik tidak ditemukan kesenjangan. Dari hasil
pemeriksaan fisik secara sistematis pada kepala bayi Ny.E.L.H ditemukan bentuk
proposional, rambut tebal, tidak ada moulage, tidak ada benjolan, cekungan atau
kelainan lainnya.
Pemeriksaan fisik secara sistematis pada bayi baru lahir Kepala teraba
sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah ukuran dan tampilannya normal. Pada
kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang
disebut moulding atau moulase. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar
dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil
terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan
dan sebagainya.
PAGE \* MERGEFORMAT 68
yaitu kepala bentuk proposional, rambut tebal, tidak ada moulage, tidak ada
benjolan, cekungan atau kelainan lainnya. Hal ini sesuai dengan uraian teori tidak
terletak sejajar dengan sudut mata, daun telinga elastis, terdapat lubang telinga,
Pada telinga Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya pada bayi
cukup bulan, tulang rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna
dengan lengkungan yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak daun telinga. Daun
telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang mengalami
Hal ini sesuai dengan teori dimana telinga Simetris, terletak sejajar dengan
sudut mata, daun telinga elastis, terdapat lubang telinga, tidak ada pengeluaran
cairan abnormal, tidak terdapat kelainan pada telinga bayi. Hal ini dapat
Pada mata ditemukan hasil Simetris, sclera putih, tidak terdapat tanda
infeksi, reflex berkedip dan refleks cahaya positif, tidak ada kelainan. Pada Hidung
terdapat septum ditengah, terdapat dua lubang hidung, bersih, tidak ada kelainan,
tidak ada pernapasan cuping hidung. Bibir tidak ada kelainan, berwarna kemerahan,
tidak ada palatoskiziz maupun labioskizis, lidah bersih, mukosa lembab, gusi
PAGE \* MERGEFORMAT 68
kemerahan, refleks mencari positif, refleks menghisap positif, dan refleks menelan
positif.
sebagai kekeruhan pada kornea. Katarak congenital akan mudah terlihat yaitu pupil
berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Hidung atau mulut Bibir bayi baru lahir
harus kemerahan dan lidahnya harus rata dan simetris bibir dipastikan tidak adanya
sumbing dan langit-langit harus tertutup. Refleks hisap bayi harus bagus, dan
berespon terhadap rangsangan. Bayi harus bernafas dengan hidung, jika melalui
mulut harus diperhatikan kemungkinan adanya obstruksi jalan nafas karena atresia
nasofaring.
Hal ini sesuai dengan teori dimana pada mata ditemukan mata Simetris,
sclera putih, tidak terdapat tanda infeksi, refleks berkedip dan refleks cahaya
positif, tidak ada kelainan pada mata bayi. Tidak terdapat kelainan pada hidung,
hidung terdapat septum ditengah, terdapat dua lubang hidung, bersih, tidak ada
kelainan, tidak ada pernapasan cuping hidung dan pada mulut bayi, refleks mencari,
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada bayi dengan hasil yaitu tidak
teraba benjolan, tidak bengkak pada leher bayi, pergerakan baik, dan tidak ada
pembesaran pada kelenjar tiroid dan vena jugularis. Pada pemeriksaan dada
ditemukan yaitu bentuk dada normal dan simetris, putting susu kecoklatan dan
menonjol, bunyi nafas dan jantung teratur, tidak ada retraksi dada.
PAGE \* MERGEFORMAT 68
kemungkinan ada kelainan tulang leher. Periksa adanya trauma leher yang dapat
dan vena jugularis. Pada dada Kontur dan simetrisitas dada normalnya adalah bulat
gerakan dada saat bernafas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami
dapatkan dengan hasil yaitu tidak teraba benjolan dan tidak bengkak pada leher
bayi hal ini sesuai dengan teori. Dari pemeriksaan dada yang di dapatkan tidak
terdapat kelainan pada dada bayi ditemukan dengan hasil simetris, putting susu
menonjol hal ini sesuai dengan teori karena penonjolan putting susu pengaruh dari
hormone ibu.
Pada pemeriksaan abdomen bayi ditemukan tidak teraba benjolan, tidak ada
penonjolan umbicalis, tidak ada perdarahan maupun tanda-tanda infeksi pada tali
pusat. Didapatkan hasil pemeriksaan pada genetalia bayi Ny.E.L.H yaitu Scrotum s
udah turun, Perut Bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis,
perdarahan tali pusat. Perut harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan
dengan gerakan dada saat beernafas. Kaji adanya pembengkakan, jika perut sangat
hymen. Dari hasil pemeriksaan bayi tidak ditemukan kelainan maupun masalah
pada abdomen hal ini sejalan dengan uraian teori seperti tidak adanya
pembengkakan maupun tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi. Pada
pemeriksaan 42 genetalia bayi berjenis kelamin perempuan yaitu labia mayora yang
benjolan atau cekungan dan tidak terdapat bercak mongol, pada anus terdapat
lubang anus ditandai dengan bayi sudah dapat BAB. Pada pemeriksaan ekstremitas
tangan kanan dan kiri simetris, tonus otot aktif, jumlah jari tangan kanan dan kiri
lengkap. Kaki kanan dan kiri simteris, tonus otot aktif, jumlah jari kaki kanan dan
kiri lengkap.
kolumna vertebrata. Bahu, lengan dan tangan Gerakan normal, kedua lengan harus
bebas gerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau
fraktur. Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya plidaktili atau sidaktili. Telapak
tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan
PAGE \* MERGEFORMAT 68
abnormalitas kromosom, seperti trisomi . Periksa adanya paronisia pada kuku yang
maupun anus bayi hal ini sejalan dengan teori tidak ada tanda-tanda abnormalis
seperti pembengkakan atau cekungan pada punggung bayi. Pada bahu tidak
terdapat kelainan jumlah jari lengkap, pergerakan aktif hal ini sejalan dengan uraian
teori tidak adanya kerusakan neurogalis atau fraktur pada bahu bayi dan julah jari
hari, yaitu ditemukan berat badan bayi 2980 gram ini menunjukan adanya
penurunan berat badan pada bayi, berat badan bayi pada saat lahir yaitu 2970 gram.
Selama 24-48 jam pertama setelah kelahiran, berat badan bayi mengalami
penurunan sekitar 5 sampai 7%. Berat badan sebaiknya tiap hari dipantau
penurunan berat badan lebih dari 5% berat badan waktu lahir, menunjukan
kekurangan cairan.
Hal ini sejalan dengan uraian teori dimana berat badan bayi usia 1 hari
mengalami penurunan. Dengan rentan penurunan sekitar 5 sampai 7%,. Pada bayi
Ny.EL.H terjadi penurunan berat badan yaitu mencapai 4, 65% hal ini masih dalam
batas normal.
Pada pukul 09.00 WITA bayi Ny.E.L.H usia 8 hari dilakukan pemeriksaan
tanda - tanda vital pada bayi. Didapatkan hasil yaitu pada N : 146x/m, pernapasan :
Suhu bayi dalam keadaan normal berkisar antara 36,5˚- 37,5˚C. Denyut nadi
bayi yang normal berkisar 120 - 140 kali permenit. Pernafasannya bervariasi dari
40 sampai 60 kali permenit. Jika dilihat dari teori hal ini sejalan karena hasil Nadi
pada bayi 146x/m dengan normal berkisar 120-140x/menit, pernafasan bayi 45x/m
dengan rentan normal berkisar 40-60x/menit, dan suhu bayi 36,8˚C dengan batasan
Pada Kunjungan ulang tanggal 14 November 2023 bayi Ny.E.L.H usia 9 hari
yaitu terjadi kenaikan berat badan bayi menjadi 3000 gram. Sedangkan berat badan
Kenaikan berat badan 2 - 4 minggu setidak - tidaknya 160 gram per minggu
(setidak -tidaknya 15 gram/hari). Bayi cukup ASI yaitu terjadi peningkatan berat
badan yang cukup sebesar ≥115 - 200 gram per minggu setelah usia 4 hari.
Berdasarkan berat badan bayi Ny.E.L. pada saat usia 9 hari menunjukan
mengalami adanya kenaikan dari berat badan saat lahir yaitu 2980 gram menjadi
3000 gram. Hal ini menunjukan kenaikan berat badan sekitar 420 gram atau 16,2%
C. Analisa
analisa yaitu Bayi Ny. E.L.H Neonatus Cukup Bulan. Kemudian berdasarkan data
perkembangan didapatkan laju Jantung : 144x/m, laju nafas : 46x/m, s : 36,7˚C, berat
badan 2790 gram, panjang badan 48 cm, lingkar kepala : 33 cm, lingkar dada : 33 cm,
PAGE \* MERGEFORMAT 68
lingkar perut : 30 cm, maka Bayi Ny.E Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa
Kehamilan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 sampai 42
Minggu dan berat badan lahir 2500 - 4000 gram. Tanda-tanda bayi baru lahir normal
Lahir aterm antara 37- 42 minggu, Berat badan 2500 - 4000 gram, Panjang badan 48 -
52 cm, Lingkar dada 30 - 38 cm, Lingkar kepala 33 - 35 cm, Frekuensi jantung 120-
jaringan subkutan cukup, Nilai APGAR > 7, Gerakan aktif, Bayi lahir langsung
menangis kuat.
Analisa ditegakan berdasarkan data objektif dan subjektif bahwa bayi neonatus cukup
bulan sesuai masa kehamilan yang di perkuat dengan usia kehamilan ibu saat
persalinan yaitu 38 minggu dan berat badan bayi saat lahir yaitu 2970 gram, gerakan
D. Penatalaksanaan
kain bersih dan kering, serta memakaikan topi pada kepala bayi. Dilakukan
upaya dalam membebaskan jalan nafas dengan usaha isap lendir menggunakan
belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya
Membebaskan Jalan Nafas dengan cara sebagai berikut yaitu, penolong segera
46 membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai Alat penghisap lendir mulut
(De Lee) atau alat penghisap lainnya yang steril. Bila cairan amnion yang
merupakan medium yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Bila segera tidak
bersihkan / dihisap dengan baik, maka saat bayi aktif bernafas setelah lahir,
meconium akan tersedot masuk ke jaringan paru, dan bayipun mengalami sesak
nafas.
pada bayi baru lahir sudah dilakukan sesuai dengan teori. Hal ini dilakukan
suhu tubuh bayi belum berfungsi sempurna. Dilakukannya isap lendir pada bayi
hal ini pun sejalan dengan uraian teori untuk mencegah cairan ketuban yang
sesak nafas.
Pada pukul 15,15 WITA memotong tali pusat dengan menggunakan klem
tali pusat, menjepit tali pusat sekitar 1-2 cm dari umbilikas bayi. Dari sisi luar
klem penjepit, mendorong isi talipusat kearah ibu dan melakukan penjepitan
kedua 2 cm dari klem pertama, dan dilakukan pemotongan diantara kedua klem.
Memotong dan mengikat tali pusat klem dan potong tali pusat setelah 2
menit setelah bayi lahir, tali pusat dijepit dengan klem dtt pada sekitar 3 cm dari
PAGE \* MERGEFORMAT 68
dinding perut (pangkal pusat) bayi. Dari titik jepitan,tekan tali pusat dengan dua
jari kemudian dorong isi tali pusat ke arah ibu (agar darah tidak terpancar pada
saat dilakukan pemotongan tali pusat). Kemudian jepit (dengan klem kedua) tali
pusat pada bagian yang isinya sudah dikosongkan, berjarak 2 cm dari tempat
jepitan pertama.
Pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir sudah dilakukan sesuai
dengan teori. Dimana pemotongan tali pusat dilakukan 2 menit setelah bayi lahir
dengan menggunakan klem dan menjepit tali pusat dengan klem sekitar 1-2 cm
Pada pukul 15.25 WITA telah melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
dimana bayi diletakkan pada dada ibu kulit bersentuhan dengan kulit dan inisiasi
47 menyusu dini telah berhasil pada menit ke 7. Dilakukan inisiai menyusi dini
selama 60 menit.
secara ekslusif. Segera setelah bayi lahir dan tali pusat diikat letakkan bayi
tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung ke kulit ibu.
Biarkan kontak kulit ke kulit ini berlangsung setidaknya 1 jam atau lebih,
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sudah dilakukan sesuai dengan uraian teori
dimana telah dilakukan segera setelah bayi lahir. Dilakukan selama 60 menit
bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung ke kulit ibu
infeksi pada mata bayi. Dilakukan pemberian vit K 1mg pada ⅓ paha kiri bayi
Salep mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah 1 jam kontak
pada waktu 1 jam setelah kelahiran.Upaya profilaksis infeksi mata tidak efektif
jika diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran. Vitamin K1 injeksi 1mg
bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin k yang dapat dialami oleh sebagian bayi
baru lahir.
setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu, diberikan pada
kedua mata bayi salf mata oxytetracycline 1%. Pemberian vitamin K 1mg pada
⅓ paha kiri secara IM telah dilakukan sesuai dengan teori diberikan setelah 1
jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu dilakukan pada ⅓ paha kiri
bayi secara IM. Pukul 16.15 WITA setelah pemberian vit K pada paha bayi,
kaki bayi. 48 Sesuai dengan nama ibu nya, dipasang hingga bayi akan pulang
perlu di pasang segera pasca persalinan. Alat pengenal yang efektif harus
diberikan kepada bayi setiap bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya sampai
Hal ini sesuai dengan uraian teori telah dilakukan pemberian gelang
(tanda pengenal) pada tangan dan kaki bayi harus tetap ditempatnya sampai
waktu bayi dipulangkan, hal ini perlu dilakukan karena untuk memudahkan
Pada pukul 17.15 WITA bayi Ny.Y usia 2 jam. Telah dilakukan
pemberian suntik vaksin HB0, dengan dosis 0,5 ml dilakukan di paha luar atas
sebelah kanan bayi secara IM, menjelaskan kepada ibunya hal ini upaya untuk
terhadap bayi, terutama jalur penularan Ibu bayi. Imunisasi Hepatitis B pertama
diberikan 1 jam setelah pemberian vitamin K1, pada saat bayi baru berumur 2
jam.
teori dilakukan dengan jarak 1 jam setelah pemberian vitamin K1. Pada paha
luar atas sebelah kanan bayi diberikan dengan dosis 0,5 ml disuntikan secara IM.
Memberikan motivasi kepada ibu bahwa untuk cukup hanya memberikan ASI
PAGE \* MERGEFORMAT 68
saja hingga usia bayi 6 bulan (ASI Ekslusif). Tanpa memberikan makanan serta
ASI eksklusif yaitu pemberian ASI saja tanpa makanan dan minuman
lain. ASI eksklusif dianjurkan sampai enam bulan pertama kehidupan bayi.
Berdasarkan yang telah dilakukan hal ini sejalan dengan uraian teori.
Telah dilakukan upaya menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja tanpa 49
memberikan makanan maupun minuman yang lainnya hingga usia bayi 6 bulan
pagi hari. Sebaiknya menjemur bayi dilakukan dibawah jam 10 pagi. Dilakukan
mendukung.
hati. Hal ini menyebabkan bilirubin tidak dapat diolah dengan semestinya
sehingga kadar bilirubin dalam darah bayi meningkat, yang akan membuat kulit
bayi menguning. Untuk mengatasi hal ini untuk rutin menjemur bayi di bawah
terik matahari pagi. Ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan, seperti :
Mencegah Bayi Kuning, manfaat menjemur bayi di pagi hari yang perlu
diketahui kasus bayi kuning terjadi ketika kandungan bilirubin pada bayi yang
baru lahir meningkat yang ditandai dengan rona kuning pada kulit bayi.
dan akan turun di hari ke 7 hingga 10. Dengan menjemur bayi di bawah sinar
PAGE \* MERGEFORMAT 68
matahari pagi, bilirubin dalam darah bayi dapat dipecah sehingga kadarnya
dapat diturunkan hingga normal. Manfaat menjemur bayi di pagi hari sinar
matahari pagi juga sangat berguna untuk menghangatkan tubuh bayi sehingga
lendir yang ada di dalam saluran pernafasan dapat keluar. Hal ini terutama
sangat membantu bagi bayi yang rentan mengalami alergi. Bayi sebaiknya
dijemur di bawah sinar matahari pagi sebelum jam 10.00. Agar tidak terlalu
panas, Anda bisa menjemurnya sebelum pukul 08.00 selama 15 menit saja.
Karena kulit bayi masih sangat sensitif, pehatikan juga durasi penjemurannya
agar tidak terlalu lama. Tidak harus berada di luar ruangan, Tetap bisa menjemur
bayi di dalam ruangan yang terpapar sinar matahari pagi jika tidak
Sesuai dengan uraian teori dimana manfaat dari menjemur bayi di pagi
hari untuk mencegah bayi kuning. Dengan menjemur bayi di bawah sinar
matahari pagi, bilirubin dalam darah bayi dapat dipecah sehingga kadarnya
Memberitahu kepada ibu jika ada tanda - tanda bahaya pada bayinya
seperti : kejang, demam, tidak mau menyusu, bayi merintih, mata bernanah, kulit
dan mata pada bayi kuning untuk segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat
Tanda-tanda bahaya pada bayi pemberian ASI sulit, sulit menghisap, atau
bangun untuk makan, Warna abnormal kulit atau bibir biru (sianosis) atau bayi
sangat kuning, Suhu terlalu panas (febris) atau terlalu dingiin (hipotermia),
Tanda atau perilaku abnormal atau tidak biasa, tidak bertinja selama 3 hari
pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan perut bengkak, tinja
hijau tua atau berdarah atau lender, Mata bengkak atau mengeluarkan cairan.
Hal ini sejalan dengan uraian teori yang menjelaskan bahwa bayi baru
lahir perlu pengawasan. Maka dari itu perlu di ketahui tanda - tanda bahaya pada
bayi baru lahir seperti kejang, demam, tidak mau menyusu, bayi merintih, mata
bernanah, kulit dan mata pada bayi kuning. Agar segera cepat di ketahui dan di
tangani.
PAGE \* MERGEFORMAT 68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bab ini penyusun mengambil suatu kesimpulan dari laporan kasus
yang berjudul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny. E.L.H
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan di UPTD Puskesmas Ainiba
1. Data Subjektif pada Ny. E.L.H usia 25 tahun GIII P1IA0, HPHT 02 Februari 2023,
TP 09 November 2023, Usia Kehamilan 39 minggu, ini merupakan anak ketiga,
belum pernah keguguran, TFU.31 cm. Ibu melahirkan normal pada hari Senin, 06
November 2023 pukul 11.00 WITA dengan ketuban pecah 15 menit yang lalu
pukul 10.45 WITA, ketuban warna putih jernih tidak berbau. Ibu dan keluarga
tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menahun maupun menular seperti
jantung, hipertensi, asma, malaria, DM, ginjal, hepatitis. Bayi diletakkan di dada
ibu untuk dilakukan IMD, pergerakan aktif. Ibu tinggal di perkampungan yang
bersih dan nyaman. Sumber air yang digunakan sehari-hari dari sumur/tangki. Ibu
mempunyai fasilitas pembuangan sampah. Ibu tidak memiliki hewan peliharaan.
2. Data Objektif didapatkan Keadaan umum baik, bayi menangis kuat, tonus otot
aktif, kulit kemerahan.
3. Analisa yang dapat ditegakkan adalah Bayi Ny.E.L.H Neonatus Cukup Bulan
dengan keadaan baik.
DAFTAR PUSTAKA
PAGE \* MERGEFORMAT 68
1. Dainty maternity, Arum Dwi Anjani, Nita Evriana bsari. Asuhan kebidanan
neonatus, bayi balita dan anak prasekolah. Yogyakarta 2018.
2. Jamil, siti nurhasiyah, Sukma, Febi Hamidah. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. 2017
3. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR). Buku
Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta JNPK-KR, Maternal &Neonatal Care,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2016.
4. Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 25 tahun 2014. Jakarta 2014
5. Wahyuni ED. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2018
6. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan. 2015
7. Yulizawati, Aldina Ayunda Insani, Lusiana El Sinta B, Feni Andriani. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Penerbit Indomedia Pustaka, Sidoarjo 2019
8. Sulis Diana, M.Kes., Erfiani Mail, M.Kes., dan Zulfa Rufaida, M.Sc. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan, Persalinan, dan Bayi Baru Lahir. 2019
9. Hj. Satriani G., S.St., M.Kes. Asuhan Kebidanan Pasca Persalinan Dan Menyusui.
2021
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Jakarta
11. Santi Berlinawati. JournalSociolla. Manfaat Menjemur Bayi di Pagi Hari yang
Perlu Diketahui Setiap Ibu Muda. 2018
12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kebutuhan Tidur Sesuai Usia. 2018