Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK STASE

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL


PADA BY. NY. M

DISUSUN OLEH :

ELVI BASRI (213001080006)

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS


ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, sehingga kami dapat menyelesaikan


tugas makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada By.
Ny. M” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah stase asuhan kebidanan bayi
baru lahir. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang asuhan kebidanan kehamilan pada pasien dengan kekurangan energi
kronik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu SUBANG AINI


NASUTION, SKM., M.Kes. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
pelajari. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Kerinci, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.........................................................................................3
C. Manfaat Penulisan.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................8
A.  Pengertian Bayi Baru Lahir.......................................................................4
B.  Perubahan Fisiologis..................................................................................5
C.  Ciri-ciri Bayi Baru Lahir............................................................................6
D. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir ..............................................................7
E. Perawatan Bayi Baru Lahir ........................................................................9
F. Tanda-Tanda Bahaya Yang Harus Di Waspadai Pada BBL......................10

BAB III TINJAUAN KASUS.........................................................................11


A.Langkah I identifikasi data dasar..............................................................11
B.Langkah II identifikasi diagnosa / masalah aktual....................................16
C.Langkah III identifikasi diagnosa/ masalah potensial................................16
D.Langkah IV identifikasi tindakan segera/ kolaborasi...............................16
E. Langkah V rencana tindakan asuhan kebidanan......................................16
F. Langkah VI implementasi asuhan kebidanan............................................16
G. Langkah VII evaluasi hasil asuhan kebidanan..........................................16
H. Pendokumentasian hasil asuhan...............................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan World Health Organization (WHO) AKI secara global yang
yaitu Angka Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari
target SDGs (Sustainable Development Goals) yang menargetkan pada tahun
2030 yatu AKB 12 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016).
Hasil survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKB 32
per 1000 KH. Berdasarkan laporan dari dinas kesehatan provinsi Sumatera Utara
tahun 2015 AKB sebesar 4,3 per 1000 KH, (Dinkes Prov.Sumut, 2016).
Selanjutnya penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab kematian terbanyak
pada kelompok bayi 0-6 dominasi oleh gangguan/kelainan pernafasan (35,9%),
prematuritas (32,4%) dan sepsis (12%). Dilain pihak faktor ibu yang
berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi diusia 0-6 hari adalah
Hipertensi Maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan kelahiran (17,5%),
ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum masing-masing (12,5%). Penyebab
utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis (20,5%), malformasi
kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama kematian bayi
yaitu Diare (31,4%), pnemonia (23,8) dan meningitis/ensefalitis (9,3%),
sedangkan cakupan KN 1 : 77,31% ( Kemenkes, 2015).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunka angka kematian neonatal
antara lain juga melalui penempatan bidan di desa, strategi Making Pregnancy
Safer, pelayanan kontrasepsi, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan
menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) (Kemenkes, 2015).
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKB antara lain
seperti;

1
Faktor penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab kematian
terbanyak pada kelompok bayi 0-6 dominasi oleh gangguan/kelainan
pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis (12%). Dilain pihak
faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi diusia 0-6
hari adalah Hipertensi Maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan kelahiran
(17,5%), ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum masing-masing
(12,5%). Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis
(20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan
penyebab utama kematian bayi yaitu Diare (31,4%), pnemonia (23,8) dan
meningitis/ensefalitis (9,3%), sedangkan cakupan KN 1 : 77,31% ( Kemenkes,
2015).
Selanjutnya untuk menurunkan AKB pemerintah juga mengupayakan agar
setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih seperti Dokter
Spesialis Kebidanan dan Kandungan (SpOG), dokter umum dan bidan serta
diupayakan agar proses pelayanan dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan
(Kemenkes RI ,2015).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunka angka kematian
neonatal antara lain juga melalui penempatan bidan di desa, strategi Making
Pregnancy Safer, pelayanan kontrasepsi, pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)
(Kemenkes, 2015).
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKB antara lain
seperti;
1) Meningkatkan Pelayanan kesehatan Neonatal, yaitu dengan mengharuskan
agar setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan Kunjungan Neonatal
minimal 3 kali (KN1, KN2 dan KN3) sesuai standar.
2) Penanganan neonatal dengan kelainan atau komplikasi / kegawatdaruratan
3) sesuai standar tenaga kesehatan yang mana pelayanannya antar lain seperti
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Manajemen Asfiksia Bayi Baru

2
Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (Kemenkes, 2015).

B. Ruang Lingkup
Adapun yang menjadi ruang lingkup pembahasan penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah asuhan kebidanan bayi baru lahir pada By. Ny. "M".

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
sesuai standar pelayanan kebidanan pada By. Ny. M.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data Subjektif dalam memberikan
asuhan kebidanan pada By. Ny ”M”.
b. Mampu melakukan pengkajian data Objektif dalam memberikan asuhan
kebidanan pada By. Ny ”M”.
c. Mampu melakukan Analisa dalam memberikan asuhan kebidanan pada
By. Ny ”M”
d. Mampu melakuan tindakan yang akan dilakukan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada By. Ny ”M”.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir Neonatus) adalah bayiyang baru lahir mengalami
proses kelahiran, berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian fisiologis
berupa maturase, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke
kehidupan (ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup dengan
baik (Marmi dkk, 2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
kehamilan genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak
sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy Marie,
2016).
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir (Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
cukup bulan, 38-42 minggu denganberat badan sekitar 2500-3000gram dan panjang
badan sekitar 50-55 cm.
Ciri-ciri bayi normal adalah, sebagai berikut :
a. Berat badan 2.500-4.000 gram
b. Panjang badan 48-52
c. Lingkar dada 30-38.
d. Lingkar kepala 33-35
e. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
f. Pernapasan ±40-60 kali/menit
g. Kulit kemerah-merahan dan lici karena jaringan subkutan cukup
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala baisanya telah sempurna
i. Kuku agak panjang dan lemas
j. Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora,
dan pada laki- laki, testis sudah turun dan skrotum sudah ada

4
k. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l. Refleks Moro atau gerak memeluk jikadikagetkan sudah baik
m. Refleks grap atau menggenggam sudah baik
n. Eliminasi baik, mekonium keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan(Tando,2016)

B. Perubahan Fisiologi

1. Perubahan pada sistem pernapasan

Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah


kelahiran. Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal sistem
saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya.
Frekuensi pernapasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit

2. Perubahan sistem Kardiovaskuler

Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi peningkatan


tekanan oksigen. Sebaliknya, tekanan karbon dioksida akan mengalami
penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan resistansi
pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru dan ductus
arteriosus tertutup

3. Perubahan termoregulasi dan metabolik

Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC, maka
bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi, konduksi, dan
radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik akanmenyebabkan bayi
menderita hipotermi dan trauma dingin (cold injury).

4. Perubahan Sistem Neurologis

Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang


sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak
terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah
terkejut, dan tremor pada ekstremitas

5
5. Perubahan Gastrointestinal

Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun menjadi


50mg/100 mL dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari
hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula akan mencapai
120mg/100mL

6. Perubahan Ginjal

Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan 2-
6 kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20 kali
dalam 24 jam

7. Perubahan Hati

selama periode neontaus, hati memproduksi zat yang essensial untuk


pembekuan darah. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak
terkonjugasi yang bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan
dilepaskan bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah merah

8. Perubahan Imunitas
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu
masuk. Imaturitas jumlah sistem pelindung secara signifikan
meningkatkan resiko infeksi pada periode bayi baru lahir

C. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal


a. Berat badan 2500 – 4000 gr
b. Panjang badan lahir 48 – 52 cm
c. LIDA 30 – 38 cm
d. LIKA 33 – 35 cm
e. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 160x/menit, kemudian
menurun -120x/menit.
f. Pernafasan pada menit pertama cepat kira-kira 80x.menit, kemudian
menurun kira-kira 40x/menit.

6
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi vernix caseosa.
h. Rambut lainnya telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna.
i. Genetalia : ♀ : Labia mayora sudah menutupi labia minora. ♂ : Testis
sudah turun
j. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
k. Reflek morro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk.
l. Graff reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak
tangan bayi akan menggenggam
m. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan

D. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir


Segera setelah melahirkan bayi
a. Sambil secara ceepat menilai pernafasannya, letakkan bayi edngan
handuk diatas perut ibu.
b. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah dan lahir dari wajah
bayi. Untuk mencegah jalan udaranya terhalang.
c. Klem dipotong tali pusat.
- Mengklem tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan
3 cm dari pengkal pusat bayi.
- Mempertahankan tali pusat diantara kedua kklem sambil melindungi
bayi dari gunting dengan tangan kiri anda.
- Mempertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat.
Mengganti sarung tangan bila ternyata sudah kotor. Memotong tali
pusat dengan pisau atau gunting yang steril atau disinfeksi tingkat
tinggi.
- Memeriksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih ada perdarahan,
lakukan pengikatan ulang yang lebih hanyat.

7
d. Jagalah agar bayi tetap hangat
- Memastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit
bayi dan kulit ibu.
- Mengganti handuk atau kain yang basah, dan bungkus bayi terebut
dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala yang telah
terlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
- Kontak dini dengan ibu.
- Memberikan bayi kepada ibunya secepat mungkin untuk kehangatan.
- Untuk ikatan batin dan pemberian ASI.
e. Pernafasan
Periksa pernafasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit.
f. Perawatan mata
Obat mata eritromisin 0,5%/ tetrasikklin 1% dianjurkan untuk pencegahan
penyakit mata karena klamidia.
g. Pemeriksaan fisik bayi
- Gunakan tempat yang aman (hangat dan bersih) untuk pemeriksaan.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, menggunakan sarung
tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi.
- Lihat, dengarkan dan raasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala
dan berlanjut secara sistematis menuju jari kaki.
- Menulis hasil pengamatan.

Pemeriksaan fisik bayi


Kepala :  Simetris/ tidak, terdapat caput succedanum/ tidak,
terdapat cephal hematoma.
Telinga :  Periksa hubungan letak dengan mata dan kepala.
Mata :  Tanda-tanda infeksi yakni Pus.
Hidung dan Mulut :  Bibir dan langitan, periksa adanya sumbing, reflek
hisap, dinilai dengan mengamati bayi pada saat
menyusu.

8
Leher : Ada pembengkakan/ tidak
Dada : Simetris/ tidak, bunyi nafas, bunyi jantung,
putingnya menonjol/ tidak, Bahu, lengan dan tangan
gerakan normal atau tidak, jumlah jari.
Perut : Bentuk penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis, perdarahan tali pusat
Jenis kelamin
♂    :  Testis berada dalam skrotum, penis berulang dan pada ujung letak
lubang ini.
♀    :  Vagina berlubang, uretra berlubang, labia minor dan mayor.
Tungkai dan kaki : Gerakan normal, tampak normal, jumlah jari.
Punggung dan anus : Pembengkakan/ ada cekungan, spina bifida/ tidak,
ada anus/ tidak, berlubang/ tidak.
Kulit : Verniks, warna, pembengkakan, tanda-tanda lahir.
Sistem syaraf  : Adanya reflek morro, lakukan rangsangan dengan
suara keras yaitu pemeriksa bertepuk tangan.
h. Identifikasi bayi
- Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipasang
segera pasca persalinan.
- Alat yang digunakan, hendaknya keap air, dengan tepi yang harus tidak
mudah melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas.
- Pada alat/ gelang identifiksi harus tercantum: Nama (bayi, ibunya),
tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit.
- Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir, nomor identifikasi.
- Ukurlah BB, PB, LIKA, LIDA, LILA, lingkar perut bayi dan catat
rekam medis.

E. Perawatan Bayi Baru Lahir


a. Lakukan perawatan tali pusat.
b. Dalam waktu 24 jam berikan imunisasi BCG, polio oral, dan hepatitis

9
B.
c. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua, dan beri tahu orang
tua agar merujuk bayi untuk perawatan lebih lanjut.
d. Ajarkan cara merawat bayi :
- Memberi ASI sesuai dengan kebutujan setiap 2-3 jam mulai dari hari
pertama.
- Menjaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan
mengganti popok dan selimut sesuai dengan keperluan.
- Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih dan sehat.
- Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi.
- Mengawasi masalah dan kesulitan pada bayi dan mintalah bantuan jika
perlu.
- Menjaga keamanan bayi terhadap trauma dan penyakit/ infeksi.
- Mengukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit dan menyusu kurang
baik.

F.  Tanda-Tanda Bahaya Yang Harus Di Waspadai Pada BBL


a. Pernafasan : Sulit/ lebih dari 60 kali per menit.
b. Kehangatan : Terlalu panas (> 38C/ terlalu dingin < 36C)
c. Warna : Kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru/ pucat, memar.
d. Pemberian makan : Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak
muntah.
e. Infeksi : Suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan/ nanah, bau
busuk, pernafasan sulit.
f. Tinja/ kemih : Tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering,
hijau tua, ada lendir/ darah pada tinja.
g. Aktivitas : Menggigil/ tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung,
lemah, mudah mengantuk, lunglai, kejang halus, tidak bisa tenang,
menangis terus-menerus.

10
11

Anda mungkin juga menyukai