Disusun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
studi kasus yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi
Ny”S” Dengan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Rsud dr ADNAAN WD
PAYAKUMBUH Tahun 2022” Laporan ini berisikan tentang asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah yang di laksanakan dalam
bentuk manajement VARNEY.
Selama penyusunan laporan studi kasus ini kami banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
kami menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Riki Saputra, S.Fil.I,M.A, Rektor Universitas Muhammadiyah
Sumatra Barat.
2. Ibu Yuliza Anggraini, S.ST., M.Keb, Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Sekaligus Pembimbing II
Laporan Studi Kasus di RSUD M. NATSIR Solok.
3. Ibu Liza Andriani, S.SiT., M.Keb, Ketua Program Studi D III
kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera
Barat.
4. Pagdya Haninda N.R,S.ST.,M.Biomed Sebagai dosen Pembimbing
Laporan Studi Kasus di RSUD dr ADNAAN WD PAYAKUMBUH
5. Ibu Sasmiati S.SiT Pembimbing Lapangan di Ruangan perinatologi
RSUD dr ADNAAN WD PAYAKUMBUH.
6. Pasien beserta keluarga yang memberi izin dalam pengambilan kasus ini.
7. Teman dan berbagai pihak yang telah memberi masukan dan saran
kepada kami.
Dalam menyusun laporan studi kasus fisiologi Asuhan Kebidanan ini kami
menyadari atas kekurangan dan ketidak sempurnaan. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran. Dan mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi
kita semua.
penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................5
B. Rumusan Masalah........................................................................................6
C. Tujuan..........................................................................................................6
D. Manfaat........................................................................................................7.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Defenisi bayi baru lahir rendah....................................................................8
B. Pengertian berat badan lahir rendah(BBLR).............................................10
C. Pemenuhan nutrisi (BBLR).......................................................................17
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Kasus...........................................................................................19
BAB IV PEMBAHASAN
A. Bayi Baru Lahir rendah..............................................................................26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................28
B. Saran...........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
lahir dengan BBLR dan 95.6% Lahir dinegara yang sedang berkembang,
contohnya di Indonesia. Survey demografi dan Kesehatan Indonesia tahun
2014-2015, angka prevalensi BBLR di Indonesia masih tergolong tinggiYaitu
9% dengan sebaran yang cukup bervarisi pada masing-masing provinsi.
(Kemenskes RI,2015).
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tidak hanya dapat terjadi pada
bayiprematur, tapi juga pada bayi cukup bulan yang mengalami hambatan
pertumbuhan selama kehamilan (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2018). Umur
kehamilan ada tiga jenis BBLR antara lain Prematur adalah bayi lahir dengan
umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai
dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang
Bulan – Sesuai Masa Kehamilan (NKBSMK), kedua Dismaturitas adalah
bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term dan post term.
Dismatur disebut Neonatus Kurang Bulan-Kecil Masa Kehamilan (NKB-
KMK), dan terakhir adalah Neonatus Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan
(NCB-KMK), Neonatus Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan (NLB-KMK)
(Atika, V.& Jaya, P., 2016).
Kejadian BBLR bisa disebabkan karena kelainan bawaan pada bayi
ataupunfaktor pemenuhan gizi selama kehamilan dan penyakit yang
menyertai ibu selama hamil. Masalah pada BBLR yang sering terjadi adalah
gangguan pada sistem pernapasan, susunan saraf pusat, kardiovaskular,
hematologi, gastrointestinal, ginjal dan termoregulasi sehingga bayi dengan
berat badan lahir rendah mempunyai kecenderungan kearah peningkatan
terjadinya infeksi dan mudah terserang komplikasi (Dinas Kesehatan Provinsi
Bali, 2018). Angka Kematian Neonatal (AKN) di Provinsi Bali tahun 2018
ada di angka 3,10/1000 kelahiran hidup dibandingkan dengan angka tahun
2017 sebesar 3,19/1000 kelahiran hidup, tidak terdapat perubahan yang
signifikan. Penyebab kematian neonatal tertinggi adalah BBLR (41,6%),
kelainan bawaan (22,5%), asfiksia (21,1%), lain-lain (10%) dan sepsis (4,8%)
(Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2018).
Upaya yang perlu dilakukan adalah peningkatan pelayanan
pemeriksaankehamilan yang berkualitas dan terpadu, meningkatkan
pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu – Bayi Baru Lahir (GSI-B) dan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), meningkatkan
fungsi puskesmas dalam memberikan pelayanan neonatal esensial,
peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan melalui peningkatan
keterampilan dan pelatihan, meningkatkan fungsi keluarga dalam perawatan
bayi dan balita melalui kelas ibu balita, meningkatkan pemanfaatan buku KIA
(Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2018).
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami tertarik untuk melakukan
studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi
6
Ny”S” Dengan BBLR Di RSUD dr ADNAAN WD PAYAKUMBUH Tahun
2022”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan diatas dapat dikemukakan rumusan
masalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny”S”
Dengan BBLR Di RSUD dr ADNAAN WD PAYAKUMBUH Tahun
2022?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi
Ny”S” Dengan BBLR Di RSUD dr ADNAAN WD PAYAKUMBUH Tahun
2022”.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data bayi Ny. “S” Dengan BBLR DI
RSUD dr ADNAAN WD Tahun 2022”
b. Mampu melakukan pengkajian data Pada Bayi Ny”S” Dengan BBLR
Di RSUD dr ADNAAN WD Tahun 2022”.
c. Mengidentifikasi masalah dan tindakan segera Pada Bayi Ny”S”
Dengan BBLR Di RSUD dr ADNAAN WD Tahun 2022”.
d. Mengidentifikasi diagnosa kebidanan Pada Bayi Ny”S” Dengan
BBLR Di RSUD dr ADNAAN WD Tahun 2022”.
e. Menyusun rencana asuhan kebidanan Pada Bayi Ny”S” Dengan
BBLR Di RSUD dr ADNAAN WD Tahun 2022”.
f. Melaksanakan implementasi kebidanan Pada Bayi Ny”S” Dengan
BBLR Di RSUD dr ADNAAN WD Tahun 2022
g. Melaksanakan evaluasi Pada Bayi Ny”S” Dengan BBLR Di RSUD dr
ADNAAN WD Tahun 2022”.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dalam aplikasi yang lebih nyata dilapangan
dibidang maternitas dengan pasien bayi baru lahir dengan BBLR.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi pendidikan ilmu kebidanan sebagai bahan bacaan dan
menambah wawasan bagi mahasiswa kesehatan khususnya bidan dalam
hal penambah pengetahuan dan perkembangan tentang asuhan bagi bayi
baru lahir dengan BBLR.
3. Bagi pembaca
7
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang
informasi asuhan kebidan pada bayi baru lahir dengan BBLR.
8
BAB II
TINJAUAN TEORIS
1. Defenisi
Yang dimaksud dengan bayi baru lahir normal adalah : bayi lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 38 minggu sampai dengan 40 minggu, dengan berat badan 2500-
4000 gram, nilai APGAR > 7 dan tanpa cacat bawaan ( Ai Yeyeh 2015 )
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterine ke kehidupan ekstra uterine.
Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga
faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital neonates yaitu
maturasi, adaptasi dan toleransi . selain itu pengaruh kehamilan dan proses
persalinan mempumyai peranan yang penting dalam morbditas dan mortalitas
bayi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatiuk dan cepat
berlangsung adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi, kemampuan menghasilkan
sumber glukosa. ( Lia Yulianti 2015 )
Bayi baru lahir di katakan normal jika mempunyai beberapa tanda antar
lain : apperence color ( warna kulit ), seluruh kulit kemerahan , pulse ( nadi ) atau
frekuensi jantung > 100 x/menit, grimace ( reaksi terhadap rangsangan ),
menangis, batuk / bersin, activity, ( tonus otot ), gerakan aktif , respiration ( usaha
bernafas ). Bayi menangis kuat ( Ai Yeyeh,2015).
Kehangatan tidak terlalu panas (lebih dari 38 °C ) atau terlalu dingin ( kurang
dari 36 °C ), warna kuning pada kulit ( tidak pada konjungtiva ), terjadi pada hari
ke 2-3 tidak biru, pucat, memar pada saat di beri makan hisapan kuat, tidak
mengantuk berlebihan, tidak muntah, tidak terlihat tanda tanda infeksi pada tallit
pusat seperti kemerahan, bengkak keluar cairan , bau busuk, berdarah, dapat
berkemih selama 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tau, tidak ada lender atau
darah pad tinja bayi tidak menggigil atau tangisan kuat , tidak mudah tersinggung,
tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang-kejang halus tidak
bisa tenang, menangis terus menerus. ( Ai Yeyeh, 2015 )
9
1. Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling, perlu dikurangi
rangsangan terhadap reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit, atau
suara keras yang mengejutkan. Atau suara mainan
2. Keaktifan, bayi bayi normal melakukan gerakan tangan yang
simetris pada waktu bangun. Adanya tumor pada bibir, kaki dan
tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini
terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu kemungkinan
gejala suatu kelainan yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut
3. Simetris, apakah secra keseluruhan badan seimbang kepala, apakah
terlihat simetris, benjolan seperti tumor yang lunak di belakang
atas yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang ini di
sebabkan akibat proses persalinan, benjolan kepala tersebut hanya
terdapat di sebelah kiri dan kanan saja
4. Muka wajah : bayi tampak ekspresi : mata perhatikan kesimetrisan
antara mata kanan dan kiri, perhatikan adanya tanda pendarahan
berupa bercak merah yang akan meghilang dalam waktu 6 minggu
5. Mulut : penampilannya harus simetris, mulut tidak mencucu seperti
ikan, tidak ada tanda kebiruan pada mulut bayi, saliva tidak
terdapat pada bayi normal, bila terdapat secret yang berlebihan,
kemungkinan ada kelainan salura pencernaan
6. Leher, dada, abdomen : melihat adanya cedera akibat persalinan
perhatikan adanya kelainan pada pernapasan bayi, karena bayi
biasanya masih ada pernapasan perut
7. Punggung : adanya benjolan atau tumor atau tulang punggung dan
lekukan yang kurang sempurna : bahu, tangan, sendi tungkai: perlu
di perhatikan bentuk, gerakannya, fraktur ( bila ekstremitas
lunglai / kurang gerak ), farices
8. Kulit dan kuku : dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan,
kdang kadang didapatka kulit yang mengelupas berlebihan
kemungkinan terjadinya kelainan
9. Kelancaran menghisap dan pencernaan : harusdi perhatikan tinja
dan kemih : di harapkan keluar dalam 24 jam pertama. Waspasa
bila terjadi perut yang tiba tiba membesar, tanpa keluarnya tinja ],
di sertai muntah dan mungkin dengan kulit kebiruan
10. Refleks : refleks rooting, bayi menoleh kea rah benda yang ,
menyentuh pipi refleks menghisap , menelan, mencari,
11. Berat badan : sebaiknya di pantau penurunan berat badan lebih dari
5 % waktu lahir, menunjukkan kekurangan cairan ( Ai Yyeh, 2015)
B. pengertian berat badan lahir rendah ( BBLR )
10
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
badan lebih rendah dari berat badan bayi rata-rata. Bayi dinyatakan
mengalami BBLR jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram, sedangkan berat
badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3 kilogram. Sementara pada bayi
yang lahir dengan berat kurang dari 1,5 kilogram, dinyatakan memiliki berat
badan lahir sangat rendah.
2.Etiologi
a. Premature murni
1. Premature murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang
dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan masa
kehamilan atau juga neonatus preterm / BBLR / SMK
1) Faktor ibu
Faktor ibu merupakan hal yang dominan dalam
mempengaruhi kejadian premature. Toksemia gravidarum, riwayat
kelahiran premature sebelumnya, pendarahan antepartum, dan
11
malnutrisi, anemia. Kebiasaan ibu juga terhitung dalam angka
kejadian BBLR ini seperti, merokok, ketergantungan alcohol,
pemakaian obat narkotika. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari
20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2) Faktor kehamilan
Hamil dengan hidramion, hamil ganda, pendarahan
antepartum, komplikasi hamil seperti preeklampsi, eklamsi,
ketuban pecah dini.
3) Faktor janin
Beberapa faktor janin adalah: kehamilan ganda,
hidramnion, ketuban pecah dini, cacat bawaan, kelaian kromson,
infeksi misalnya rubella, sifilis, toksoplasmosis, ( faktor rhesus,
golongan darah A, B, dan O ) infeksi dalam rahim.
4) Faktor lain
Selain faktor ibu dan janin : faktor plasenta : plasenta
previa, solusio plasenta, faktor lingkungan : radiasi atau zat-zat
beracun : keadaan sosial ekonomi yang rendah : kebiasaan
pekerjaan yang melelahkan dan merokok.
a. berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari
45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm lingkar dada dari 30 cm.
b. gerakan kurang aktif otot masih hipotonis.
c. umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
d. kepala lebih besar daripada badan rambut tipis dan halus.
e. tulang tulang tengkorak lunak, fontanel besar dan sutura besar.
f. telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana.
g. jaringan payudara tidak ada dan putting susu tampak kecil.
h. pernafasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnu.
i. kulit tipis dan transparan, lanugo ( bulu halus ) banyak terutama
pada dahi damn pelipis dan lengan.
j. lemak subkutan kurang.
k. genetalia belum sempurna, wanita labia minora belu tertutuo oleh
labia mayora.
12
pembentukan antibody belum sempurna. Oleh karena itu tindakan
prepentif sudah dilakukan sejak antenatal sehingga tidak terjadi
persalinan dengan maturitas ( BBLR )
b. dismature
1. defenisi
dismature ( IUGR ) adalah bayi berat lahir dengan berat badan kurang dari berat
seharusnya untuk masa kehamilan di karenakan mengalami gangguan
pertumbuhan dalam kandungan
13
d) Penyebab lain : keadaan sosial ekonomi yang rendah, tidak
diketahui
e) Faktor yang masih belum di ketahui : ogografis, sosial ekonomi
dan budaya.
3.klasifikasi
Berat badan lahir rendah ( BBLR) dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu :
4. Penatalaksanaan
15
maka warna bayi harus sering di catat dan bilirubin di periksa bila
ikhterus muncul dini atau lebih cepat bertambah coklat.
3. pernafasan
a) pragnosis berat badan bayi lahir rendah ini tergantung dari berat
ringannya masalas perinatal misalnya masa gestasi ( makin muda masa
gestasi / makin rendah berat badan bayi makin tinggi angka kematian ),
asfiksia / iskemia otak, sindroma gangguan pernafasan, pendarahan
intraventrikuler, dysplasia bronkopulmonal, rettrolental fibroplasia,
infeksi gangguan metabolik ( assidiosis, hipoglikemi, hiperbilirubin ).
b) prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan
orang tua dan perawatan selam kehamilan persaliana dan post natal
( pengaturan suhu lingkungan, resusitasi, gangguan pernapasan, nutrisi,
mencegah infeksi, asfiksia hiperbilirubinemia, hipoglikemia, dan lain
lain).
2.5.1 Penanganan Lebih Lanjut
16
susunan saraf pusat danpenyakit seperti hidrosefalus, cerebral palsy, dan
sebagainya.
17
BAB III
STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA NY “S” DENGAN BBLR
DI RSUD dr ADNAAN WD PAYAKUMBUH
TAHUN 2022
I. Pengumpulan Data
A. Data Subjektif
1) Biodata
Nama Ibu : Ny”S” Nama Suami : Tn “F”
Umur : 24 Tahun Umur : 34 Tahun
Suku : Minang suku : Minang
Agama : islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat :Jln.Imam bonjol Alamat : Jln. Imam Bonjol
No. Hp : 08126647575 No Hp : 08126647575
2) Identitas Bayi
Nama : By. Ny”S”
Tanggal Lahir : 21-01-2022
Jenis Kelamin : laki laki
Panjang Badan : 41 cm
Berat Badan : 1512 gram
3) RiwayatKehamilan
ANC : 6 kali
TT : 1 kali
Tablet Fe : ada
Keluhan : tidak ada
4) Riwayat Persalinan Sekarang
18
Tempat Persalinan : rumah sakit
Ditolong Oleh : Bidan
Jenis Persalinan : normal
Lama Persalinan
KALA I : 12 jam
KALA II : 15 menit
KALA III : 8 menit
KALA IV : 2 jam post pastum
Ketuban : jernih
Plasenta : utuh
Komplikasi dalam Persalinan : tidak ada
5) Riwayat Kesehatan
a. Penyakit Sistemik
Jantung : tidak ada
Ginjal : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
b. Penyakit Keturunan
DM : tidak ada
Asma : tidak ada
c. Penyakit Menular
Hepatitis : tidak ada
HIV/AIDS : tidak ada
TBC : tidak ada
d. Keturunan Kembar (Gamelli) : tidak ada
B. Data Objektif
1. PemeriksaanFisik Bayi
a. PemeriksaanUmum
- Suhu : 35,2o c
- Pernafasan : 55 x/mnt
- Nadi : 130 x/mnt
- Berat Badan : 1512 gram
- Panjang Badan : 41 cm
- Jenis Kelamin : perempuan
19
b. APGAR Score
Nilai
Aspek yang Dinilai
Menit 1 Menit 5
Warna Kulit 1 2
Denyut Jantung 2 2
Tonus Otot 1 1
Aktifitas 1 2
Pernafasan 2 2
Jumlah 7 9
c. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Ubun-Ubun : ada fontanela mayor
Mollage :0
Caput Succadum : tidak ada
2. Mata
Simetris : ada
Sklera : putih
Konjungtiva : pink
Tanda-Tanda Infeksi : tidak ada
3. Muka : tidak odema
4. Hidung : tidak ada tanda tanda infeksi
5. Telinga : simetris kiri kanan dan tidak ada
tanda tanda infeksi
6. Mulut : normal(terpasang OGT)
Bibir : normal
Labio Skiziz : tidak ada
Labio Plato Skiziz : tidak
Labio Plato Naro Skiziz: tidak ada
7. Leher
Kelenjar Tiroid : tidak ada
Kelenjar Limphe : tidak ada
8. Dada
20
Simetris : ada
Papilla : ada
Nafas dan Jantung : normal
9. Abdomen
Pembesaran : tidak ada
Tali Pusat : tidak infeksi
10. Punggung/Bokong
Klavikula : tidak ada
Cekungan : tidak ada
Tonjolan : tidak ada
11. Kulit
Verniks : tidak ada
Lanugo : ada
Tanda Lahir : tidak ada
12. Ekstremitas
Atas : simetris(tangan kanan terpasang
infus )
Bawah : simetris
13. Genitalia : ada
14. Anus : ada
d. Reflek
Reflek Morro : ada
Reflek Rooting : ada
Reflek Sucking : ada tapi daya hisap lemah
Reflek Tonick Neck : ada
Reflek De Graff : ada
e. Antropometri
Lingkar Kepala : 27 cm
Lingkar Dada : 14 cm
LILA : 7 cm
Lingkar Perut : 23,7 cm
f. Eliminasi
Urine : ada 4-5 kali/hari
Mekonium : tidak ada
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Labor : tidak ada
21
JK : Laki-laki, BB lahir : 1.100 gram,
BB sekarang : 1512 gram, N : 130 x/mnt
S : 35,2℃
IV. Perencanaan
1. Informasikan pemeriksaan.
2. Pemenuhan nutrisi bayi.
3. Personal hygiene.
4. Menjaga kehangatan bayi.
5. Kolaborasi dengan dokter SpA
V. Pelaksanaan
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluaga dan rencana
yang akan di lakukan
2. Memberikan nutrisi pada bayi dengan cara memberikan ASI dengan
segera setelah bayi lahir. Tetapi ibu mengatakan bahwa ASI nya masih
sedikit dan berdarah nyeri jadi ibu dan keluaga setuju untuk diberikan
PASI
3. Sudah Memasang OGT untuk memenuhi nutrisinya
4. Membersihkan bayi dan memasang baju dan bedung bersih.
5. Memberi rasa nyaman dengan menghangatkan bayi dengan suhu yang
di anjukan dokter dalam inkubator
6. Memberikan terapi sesuai advis dr SpA meliputi :
a) Inj ampisule 75mg 2x
b) Genta 8mg 1x/36 jam
c) Ambisulb 75 mg 2x
VI. Evaluasi
1. Ibu sudah faham dengan hasil pemeriksaan
2. Nutisi bayi telah terpenuhi.
3. OGT sudah dipasang.
4. Personal gygiene bayi sudah terpenuhi.
5. Bayi sudah merasa nyaman.
6. Terapi sudah di berikan meliputi :
a) Inj ampisule 75mg 2x
22
b) Genta 8mg 1x/36 jam
c) Ambisulb 75 mg 2x
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam Bab ini penulis akan membahas tentang perbandingan antara studi
kasus dengan teori yang telah dipelajari mengenai asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir rendah.
Ny ‘S” datang ke rumah sakit pada tanggal 20 januari 2022 jam 22.05
wib di IGD bagian Ponek dengan sakit pingang menjalar ke ari ari dan keluar
lendir bercampur darah dan ibu mengatakan darah keluar dari kemaluan sejak
awal kehamilan. Setelah di periksa ibu di diagnosa akan melahirkan. Jam 00.05
wib ibu dipindahkan ke ruangan Mawar dan dilakukan vt oleh bidan pembukaan
3-4 cm. Pada jam 01.17 Wib BBL spontan tidak menangis dengan BB : 1.100
gram, PB : 41 cm , a/s 7/9 Dan dilakukan asuhan pada ibu dan bayi yaitu
Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluaga dan rencana yang akan di
lakukan, Memberikan nutrisi pada bayi dengan cara memberikan ASI dengan
Membersihkan bayi dan memasang baju dan bedung bersih, Memberi rasa
meliputi : Vit. K neo 0,5 cc, Inj ampisule 75mg 2x, Genta 8mg 1x/36 jam,
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan
lebih rendah dari berat badan bayi rata-rata. Bayi dinyatakan mengalami BBLR
23
jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram, sedangkan berat badan normal bayi yaitu
di atas 2,5 atau 3 kilogram. Sementara pada bayi yang lahir dengan berat kurang
dari 1,5 kilogram, dinyatakan memiliki berat badan lahir sangat rendah.
Asuhan kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Rendah Memberikan asuhan aman
dan bersih segera setelah bayi baru lahir merupakan bagian esensial dari asuhan
pada bayi baru lahir seperti jaga bayi tetap hangat, isap lender dari mulut dan
hidung bayi (hanya beri suntikan Vit K, 1 mg intramuskular, pemeriksaan fisik,
imunisasi hepatitis B 0.5 ml intramuscular dan bantu ibu untuk menyusui bayinya.
Beberapa penyebab BBLR berasal dari ibu diantaranya: Umur ibu hamil,
Paritas, Status gizi ibu, Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya, Status ekonomi
rendah, Penyakit, Jarak kehamilan, Pekerjaan, Pendidikan rendah, Merokok,
Konsumsi alkohol/obat-obatan terlarang dan Anemia.
Berdasarkan kasus tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir rendah
pada bayi Ny”S” maka saya melihat tidak ada kesenjangan dalam penatalaksaan
tindakan, pemberian teraphy obat, asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi.
Penanganan dan asuhan sudah sesuai dengan teori. Penulis mengharapkan semoga
keadaan pasien dapat segera pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa dan keadaan
bayinya tetap baik.
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir rendah
dengan , penulis mengambil kesimpulan : Penulis telah mendapatkan
pengalaman nyata dalam melakukan Asuhan kebidanan pada bayi Ny. S
bayi baru lahir normal di RSUD dr ADNAAN WD PAYAKUMBUH
dengan menggunakan metode VARNEY
Hasil pengkajian yang penulis dapatkan yaitu diagnosa bayi Ny. ‘’S’’
lahir 7 hari yang lalu , menangis lemah. Bayi Ny. S dilahirkan pada
tanggal 21 januari 2022, dengan BB: 1.700 gram, PB: 41 cm, LK: 27 cm,
LD : 14 cm, APGAR Score saat lahir: 4/6, APGAR Score saat ini 7/9 dan
dengan tanda-tanda vital yaitu HR: 130 x/menit, RR: 55 x/menit, S:
35,50C. Asuhan yang diberikan pada By.Ny.S, yaitu Memberikan asuhan
aman dan bersih segera setelah bayi baru lahir seperti jaga bayi tetap
hangat, isap lender dari mulut dan hidung bayi, beri suntikan Vit K, 1 mg
intramuskular, pemeriksaan fisik, imunisasi hepatitis B 0.5 ml
intramuscular
B. Saran
Konsep teori merupakan landasan pelaksanaan prakter kebidanan, maka
penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut.
1. Bagi penulis
Di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wacana bagi
penulis dalam memberikan asuha kebidanan pada bayi baru lahir
normal dengan BBLR.
25
Di harapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan
khususnya pada bayi baru lahir fisiologi sehinga dapat memberikan
asuhan yang lebih cepat dan tepat.
3. Bagi institusi pendidikan
Di harapkan Laporan Kasus ini dapat menjadi referensi untuk bahan
ajar selanjutnya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Riskesdas 2018.
KEMENKES RI
Nanny, Vivian, 2015. Asuhan neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Neonatal.
Khan. Et al. (2016). Frequency and Risk Factors of Low Birth weight in Term
27
Gabbey, A. Hearlthline ( 2016). What Causes Low Birth Weights.
28