Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK STASE

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.N


DI PUSKESMAS RAWAT INAP JUJUN

DISUSUN OLEH :

ELVI BASRI (213001080006)

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN 2022
LAPORAN LENGKAP
STASE IBU NIFAS
PADA NY.N DI PUSKESMAS RAWAT INAP JUJUN

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase Ibu Nifas

Jambi, April 2022

Menyetujui,
CI Akademik

SUBANG AINI NASUTION,SKM.,M.Kes


NIDN: .0106018503

ii
LEMBAR PENEGSAHAN

LAPORAN LENGKAP
STASE IBU NIFAS PADA NY.N
DI PUSKESMAS RAWAT INAP JUJUN
TAHUN 2022

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


NAMA : ELVI BASRI
NIM : 213001080006

Mengetahui
CI Akademik

SUBANG AINI NASUTION,SKM.,M.Kes


NIDN: .0106018503

Disetujui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn.Devi Arista,S.Keb.,M.Kes
NIDN.1010300715008

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny.N” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah stase asuhan kebidanan kehamilan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang asuhan kebidanan kehamilan pada pasien
dengan kekurangan energi kronik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu SUBANG AINI NASUTION,
SKM., M.Kes. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kerinci, Maret 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iiv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B.  Ruang Lingkup Pembahasan......................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................4
A.  Pengertian Masa Nifas...............................................................................4
B.  Asuhan Masa Nifas....................................................................................4
C.  Periode Masa Nifas....................................................................................5
D. Perubahan Masa Nifas................................................................................5
D. Komplikasi................................................................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................13
A.Langkah I identifikasi data dasar..............................................................14
B.Langkah II identifikasi diagnosa / masalah aktual....................................21
C.Langkah III identifikasi diagnosa/ masalah potensial................................22
D.Langkah IV identifikasi tindakan segera/ kolaborasi...............................22
E. Langkah V rencana tindakan asuhan kebidanan......................................22
F. Langkah VI implementasi asuhan kebidanan............................................22
G. Langkah VII evaluasi hasil asuhan kebidanan..........................................22
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................23
BAB V PENUTUP...........................................................................................26
A. Kesimpulan.............................................................................................26
B. Saran.......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) di mulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti ke keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu (Sarwono, 2008, h : 122)
Kesehatan masa nifas sangatlah penting. Dimana masa nifas ini
merupakan faktor terbesar yang menyebabkan angka kematian ibu menjadi
meningkat sebesar 57,93%. Asuhan masa nifas di perlukan dalam periode ini
karena merupakan masa kritis bagi ibu maupun bayinya. Di perkirakan
bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan
50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. (Saifuddin, 2008).
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis yaitu perubahan
fisik, involusi uterus dan pengeluaran lochia, laktasi, perubahan system
tubuh lainnya, perubahan psikis, dan kembalinya alat- alat kandungan seperti
sebelum hamil. (Saifuddin 2008).
Peran fungsi dan kompetensi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada klient dalam masa nifas normal adalah mengkaji kebutuhan
asuhan kebidanan ibu nifas, menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan
kebidanan pada masa nifas, menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai
rencana, mengevaluasi bersama klient asuhan kebidanan yang telah diberikan,
membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidan bersama klient (Sofyan
mustika, 2006).
Penulis tertarik mengambil Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal
ini karena untuk meningkatkan kualitas yang di berikan kepada ibu nifas,
agar ibu nifas yang tadinya normal tidak menjadi patologis karena kesalahan
asuhan yang diberikan kepada pasien.

1
B. Ruang lingkup
Adapun ruang lingkup penulisan yaitu pada ibu nifas normal Ny. P lahir
normal di Puskesmas Rawat Inap Jujun pada 7 April 2022 jam 04.40

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian asuhan kebidanan pada ibu nifas
normal
b. Mampu menentukan diagnose kebidanan, masalah dan kebutuhan ibu
nifas normal
c. Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan
masalah atau diagnose yang sudah di identifikasi
d. Mampu melakukan antisipasi baik secara langsung maupun
kolaborasi sesuai dengan kondisi ibu nifas.
e. Mampu menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah dan
kebutuhan yang terjadi sehingga dapat teratasi
f. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan
masalah
g. Mampu mengevaluasi hasil perkembangan ibu dengan nifas normal

D. Manfaat penulisan
1. Manfaat praktis
Hasil ini dapat di gunakan untuk meningkatkan pelayanan asuhan
kebidanan pada ibu nifas normal, sehingga dapat mengambil langkah yang
tepat dalam penanganan nifas normal dan apat memberikan informasi
kesehatan khususnya kebidanan sehingga dapat menambah wawasan
mengenai ibu nifas normal
2. Manfaat teoritis
Di harapkan mampu membawa wawasan dan pengetahuan tentang asuhan

2
kebidanan ibu nifas normal serta dijadikan masukkan untuk menambah
pustaka serta meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan bagi
tenaga kesehatan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN MASA NIFAS


Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu (Abdul Bari,2000). Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulih kembali,
mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil.
Lama masa nifas ini yaitu : 6 – 8 minggu minggu (Mochtar, 2001).
Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah
lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003).
Wanita yang melalui periode puerperium disebut puerpura.
Puerperium (masa nifas) adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan
untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Kejadian yang
terpenting dalam nifas adalah involusi dan laktasi (Saifuddin 2006). Periode
postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada
keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru
(Mitayani, 2009). Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada
batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relative pendek darah sudah
tidak keluar, sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari. Jadi masa nifas
(puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat alat reproduksi
pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6
minggu atau 40 hari.

B. ASUHAN MASA NIFAS


Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam
24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3
kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bbl
terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan dan asuhan pada

4
ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah kematian dini.
Asuhan keperawatan pada masa postpartum dibagi atas tiga periode, yaitu:
(Mitayani, 2009)
1. Immediate postpartum, adalah masa 24 jam postpartum
2. Early postpartum, adalah masa pada minggu pertama postpartum
Late Postpartum, adalah masa pada minggu kedua sampai dengan minggu
keenam postpartum

C. PERIODE MASA NIFAS


Nifas dibagi menjadi 3 periode
1. Peurperium Dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan
2. Peurperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu
3. Remote peurperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi ( bisa dalam berminggu-minggu, berbulan-bulan dan bertahun-
tahun )

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia intena maupun eksterna akan


berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-
perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhannya involusio. Perubahan-
perubahan yang lain yang penting yakni hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi. 
Yang terakhir ini karena pengaruh hormon laktogenik dari kelenjar hipofisis
terhadap kelenjar-kelenjar mammae.

D. PERUBAHAN MASA NIFAS


Selama menjalani masa nifas, ibu mengalami perubahan yang bersifat
fisiologis yang meliputi perubahan fisik dan psikologik, yaitu:
1. Perubahan fisik
a. Involusi

5
Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat
kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga
mencapai keadaan seperti sebelum hamil.
Proses involusi terjadi karena adanya:
1) Autolysis yaitu penghancuran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh
karena  adanya hiperplasi, dan jaringan otot yang membesar menjadi
lebih panjang sepuluh kali dan menjadi lima kali lebih tebal dari sewaktu
masa hamil akan susut kembali mencapai keadaan semula. Penghancuran
jaringan tersebut akan diserap oleh darah kemudian dikeluarkan oleh
ginjal yang menyebabkan ibu mengalami beser kencing setelah
melahirkan.
2) Aktifitas otot-otot yaitu adanya kontrasi dan retraksi dari otot-otot setelah
anak lahir yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang pecah
karena adanya pelepasan plasenta dan berguna untuk mengeluarkan isi
uterus yang tidak berguna. Karena kontraksi dan retraksi menyebabkan
terganggunya peredaran darah uterus yang mengakibatkan jaringan otot
kurang zat yang diperlukan sehingga ukuran jaringan otot menjadi lebih
kecil.
3) Ischemia yaitu kekurangan darah pada uterus yang menyebabkan atropi
pada jaringan otot uterus.

Involusi pada alat kandungan meliputi:


a) Uterus
Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena
kontraksi   dan  retraksi otot-ototnya.           
b) Involusi tempat plasenta
Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh
darah besar yang tersumbat oleh trombus. Luka bekas implantasi plasenta
tidak meninggalkan parut karena dilepaskan dari dasarnya dengan
pertumbuhan endometrium baru dibawah permukaan luka. Endometrium

6
ini tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa-sisa kelenjar pada dasar luka.
(Sulaiman S, 1983)
c) Perubahan pembuluh darah rahim
Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar,
tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah
yang banyak maka arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.
d) Perubahan pada cervix dan vagina
Beberapa hari setelah persalinan ostium eksternum dapat dilalui oleh 2
jari, pada akhir minggu pertama dapat dilalui oleh  1 jari saja. Karena
hiperplasi ini dan karena karena retraksi dari cervix, robekan cervix jadi
sembuh. Vagina yang  sangat diregang waktu persalinan, lambat laun
mencapai ukuran yang normal. Pada minggu ke 3 post partum ruggae
mulai nampak kembali.

b. After pains/ Rasa sakit (meriang atau mules-mules)


After pains disebabkan koktraksi rahim biasanya berlangsung 3 – 4 hari
pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan
bila terlalu mengganggu analgesik.(Cunningham, 430)        

c. Lochia
Lochia adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam
masa nifas. Lochia bersifat alkalis, jumlahnya lebih banyak dari darah
menstruasi. Lochia ini berbau anyir dalam keadaan normal, tetapi tidak
busuk.
Pengeluaran lochia dapat dibagi berdasarkan  jumlah dan warnanya yaitu
lokia rubra berwarna merah dan hitam terdiri dari sel desidua, verniks
kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, sisa darah dan keluar mulai hari
pertama sampai hari ketiga.
1) Lochea Rubra (Cruenta)           
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
vernik caseosa, lanugo, mekonium. Selama 2 hari pasca persalinan.

7
2) Lochea Sanguinolenta             
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3–7 pasca
persalinan.
3) Lochea Serosa                         
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi. Pada hari ke 2–4 pasca
persalinan.
4) Lochea Alba                           
Cairan putih setelah 2 minggu.
5) Lochea Purulenta                      
Terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah, berbau busuk.
6) Lacheostatis
Lochea tidak lancar keluarnya.

d. Dinding perut dan peritonium


Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama,
biasanya akan pulih dalam 6 minggu. Ligamen fascia dan diafragma pelvis
yang meregang pada waktu partus setelah bayi lahir berangsur angsur
mengecil dan pulih kembali.Tidak jarang uterus jatuh ke belakang  menjadi
retrofleksi karena ligamentum rotundum jadi kendor. Untuk memulihkan
kembali sebaiknya dengan latihan-latihan pasca persalinan.( Rustam M,
1998)

e. Sistim Kardiovasculer
Selama kehamilan secara normal volume darah  untuk mengakomodasi  
penambahan aliran darah yang diperlukan oleh placenta dan pembuluh
darah uterus. Penurunan dari estrogen mengakibatkan  diuresis yang
menyebabkan  volume plasma menurun secara cepat pada kondisi normal.
Keadaan ini terjadi pada  24 sampai 48 jam pertama setelah kelahiran.
Selama ini klien mengalami sering kencing. Penurunan progesteron
membantu  mengurangi retensi cairan sehubungan dengan penambahan
vaskularisasi jaringan selama kehamilan   (V Ruth B, 1996).

8
f. Ginjal
Aktifitas ginjal bertambah pada masa nifas karena reduksi dari volume
darah dan ekskresi produk sampah dari autolysis. Puncak dari aktifitas ini
terjadi pada hari pertama post partum.( V Ruth B, 1996)

g. System Hormonal
1) Oxytoxin
Oxytoxin disekresi oleh kelenjar hipofise posterior dan bereaksi pada otot
uterus dan jaringan payudara. Selama kala tiga persalinan aksi oxytoxin
menyebabkan pelepasan plasenta. Setelah itu oxytoxin beraksi untuk
kestabilan kontraksi uterus, memperkecil bekas tempat perlekatan
plasenta dan mencegah perdarahan. Pada wanita yang memilih untuk
menyusui bayinya, isapan bayi menstimulasi ekskresi oxytoxin diamna
keadaan ini membantu kelanjutan involusi uterus dan pengeluaran susu.
Setelah placenta lahir, sirkulasi HCG, estrogen,  progesteron dan hormon
laktogen placenta menurun cepat, keadaan ini menyebabkan perubahan
fisiologis pada ibu nifas.
2) Prolaktin
Penurunan estrogen menyebabkan prolaktin yang disekresi oleh glandula 
hipofise  anterior bereaksi pada alveolus payudara dan merangsang
produksi susu. Pada wanita yang menyusui kadar prolaktin terus tinggi
dan pengeluaran FSH di ovarium ditekan. Pada wanita yang tidak
menyusui kadar prolaktin turun pada hari ke 14 sampai 21 post partum
dan penurunan ini mengakibatkan FSH disekresi kelenjar hipofise
anterior  untuk bereaksi pada ovarium yang menyebabkan pengeluaran
estrogen dan progesteron dalam kadar normal, perkembangan normal
folikel de graaf, ovulasi dan menstruasi.( V Ruth B, 1996)

3) Laktasi

9
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu
ibu. Air susu ibu ini merupakan makanan pokok , makanan yang terbaik
dan bersifat alamiah bagi bayi yang disediakan oleh ibu yamg baru saja
melahirkan bayi akan tersedia makanan bagi bayinya dan ibunya sendiri.
Selama kehamilan hormon estrogen dan progestron merangsang
pertumbuhan kelenjar susu sedangkan progesteron merangsang
pertumbuhan saluran kelenjar, kedua hormon ini mengerem LTH.
Setelah plasenta lahir maka LTH dengan bebas dapat merangsang laktasi.
( Obstetri Fisiologi UNPAD, 1983)

h. Tanda-tanda vital
Perubahan tanda-tanda vital pada massa nifas meliputi:  
Tabel perubahan Tanda-tanda Vital
Parameter Penemuan normal Penemuan abnormal
Tanda-tanda vital Tekanan darah < 140 / 90 Tekanan darah > 140 / 90
mmHg, mungkin bisa naik dari mmHg
tingkat disaat persalinan 1 – 3
hari post partum.
Suhu tubuh < 38 0 C Suhu > 380 C
Denyut nadi: 60-100 X / menit Denyut nadi: > 100 X / menit

1) Vital Sign  sebelum kelahiran bayi :


a) Suhu  : Saat partus lebih 37,20C, sesudah partus naik + 0,50C, 12 jam
pertama suhu kembali normal.
b) Nadi : 60 – 80 x/mnt, segera setelah partus bradikardi
c) Tekanan darah : TD meningkat karena upaya keletihan dan persalinan,
hal ini akan normal kembali dalam waktu 1 jam
2) Vital sign setelah kelahiran anak :
a) Temperatur : Selama 24 jam pertama mungkin kenaikan menjadi 380C
(100,40F) disebabkan oleh efek dehidrasi dari  persalinan. Kerja otot

10
yang berlebihan selama kala II dan fluktuasi hormon setelah 24 jam
wanita keluar dari febris.
b) Nadi : Nadi panjang dengan stroke volume dan cardiacc output. Nadi
naik pada jam pertama. Dalam 8 – 10 minggu setelah kelahiran anak,
harus turun ke rata-rata sebelum hamil.
c) Pernapasan : Pernapasan akan jatuh ke keadaan normal wanita
sebelum persalinan.
d) Tekanan darah : Tekanan darah berubah rendah semua, ortistatik
hipotensi adalah indikasi   merasa pusing atau pusing tiba-tiba setelah
terbangun, dapat terjadi 48 jam pertama.

Penyimpangan dari kondisi dan penyebab masalah :


a) Diagnosa sepsis puerpuralis adalah jika kenaikan pada maternal suhu
menjadi 380C (100,4F0)
b) Kecepatan rata-rata nadi adalah satu yang bertambah mungkin
indikasi hipovolemik akibat perdarahan.
c) Hipoventilasi mungkin mengikuti keadaan luar biasanya karena
tingginya sub arachnoid (spinal) blok.
d) Tekanan darah rendah mungkin karena refleksi dari hipovolemik
sekunder dari perdarahan, bagaimana tanda terlambat dan gejala lain
dari perdarahan kadang-kadang merupakan sinyal tenaga medis

3) Perubahan Psikologi
Perubahan psikologi masa nifas menurut Reva- Rubin terbagi menjadi
dalam 3 tahap yaitu:
a. Periode Taking In
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan.Dalam masa ini
terjadi  interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi. Hal
ini dapat dikatakan sebagai psikis honey moon yang tidak
memerlukan hal-hal yang romantis, masing-masing saling
memperhatikan bayinya dan menciptakan hubungan yang baru.

11
b. Periode Taking Hold
Berlangsung pada hari ke – 3 sampai ke- 4 post partum. Ibu berusaha
bertanggung jawab terhadap bayinya dengan berusaha untuk
menguasai ketrampilan perawatan bayi. Pada periode ini ibu
berkosentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, misalnya buang air
kecil atau buang air besar.
c. Periode Letting Go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil
tanggung jawab terhadap bayi.( Persis Mary H, 1995). Sedangkan
stres  emosional pada ibu nifas kadang-kadang  dikarenakan
kekecewaan yang berkaitan dengan mudah tersinggung dan terluka
sehingga nafsu makan dan pola tidur terganggu. Manifestasi ini
disebut dengan post partum blues dimana terjadi pada hari ke 3-5 post
partum

E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi :
1. Perdarahan post pastum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 mL
selama 24 jam pertama sesudah kelahiran bayi)
2. Infeksi
a. Endometritis (radang edometrium)
b. Miometritis atau metritis (radang otot-otot uterus)
c. Perimetritis (radang peritoneum disekitar uterus)
d. Caked breast / bendungan asi (payudara mengalami distensi, menjdi
keras dan berbenjol-benjol)
e. Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit
merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan ;  Jika tidak ada
pengobatan bisa terjadi abses)
f. Trombophlebitis (terbentuknya pembekuan darah dalam vena varicose
superficial yang menyebabkan stasis dan hiperkoagulasi pada
kehamilan dan nifas, yang ditandai dengan kemerahan atau nyeri.)

12
g. Luka perineum (Ditandai dengan : nyeri local, disuria, temperatur naik
38,3 °C, nadi < 100x/ menit, edema, peradangan dan kemerahan pada
tepi, pus atau nanah warna kehijauan, luka kecoklatan atau lembab,
lukanya meluas)
3. Gangguan psikologis
a. Depresi post partum
b. Post partum Blues
c. Post partum Psikosa
4. Gangguan involusi uterus

13
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL/PATOLOGIPADA NY. P


UMUR 32 P2A2 NIFAS HARI KE-1
DI PUSKEMAS JUJUN

Tempat Praktek/Ruang :VK Kebidanan


Masuk RS/klinik. H/Tgl : 06 April 2022
Pembimbing lahan/CI : Dian Andriani, Am.Keb
Pengkajian tanggal : 07 April 2022
Sumber data :………………………………………………………
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif

1. Identitas Pasien Suami


Nama :Ny Nurma Putri Dewi Joni Eka Putra

Umur : 32 Tahun 32 Tahun


Agama : Islam Islam

Pendidikan : Diploma III Strata - I


Pekerjaan : Honorer Swasta

Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia Melayu / Indonesia


Alamat : Desa Telago Pulau Desa Telago Pulau
Tengah Tengah

2. Riwayat Kesehatan Keluhan Utama :


Ibu mengatakan masih merasa mules, dan ibu mengatakan merasa
lelah
3. Riwayat Kesehatan Sekarang

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

14
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang sakit

5. Riwayat Haid
- Menarche umur : 12 Tahun
- Teratur / Tidak : Teratur
- Siklus : 30 Hari
- Lamanya : 7 hari
- Keluhan : Dismenore
- Warna : Merah kecoklatan
- Haid terakhir tanggal : 06 Juli 2021

6. Riwayat Perkawinan Kawin kali


- Umur kawin pertama : 25 Tahun Umur suami 25 Tahun
- Umur kawin kedua :- Umur suami –
- Umur perkawinan dengan suami sekarang : -

7. Riwayat Obstetri
Ibu menyatakan, G2 P1A0
1) Riwayat Kehamilan, Nifas, dan persalinan yang Lalu

a. Riwayat Kehamilan yang lalu

Pemeriksaan Kehamilan Terapi /


No Tahun Keluhan Berapa Kali Oleh T.T Tindakan

1 2016 Tidak ada 4 kali Bidan

b. Riwayat Persalinan yang Lalu

Jenis Anak Penolong/


Persalina L/P H/M BB/PB Kelahiran Terapi
Volume Penyulit
n/ Pres
Placenta Darah

15
No Tahun
.
1 2017 Normal L H 2800 Lengkap 450 cc Tidak ada bidan
gr / 49

c. Riwayat Nifas yang Lalu

No Laktasi Penyulit Terapi / Tindakan

1 2 Tahun Tidak ada

2) Riwayat Kehamilan sekarang

Pemeriksaan Kehamilan Terapi /


Berapa Oleh T.T Tindakan
No Tahun Keluhan

Kali
1 2022 Tidak ada 6 kali bidan

3) Riwayat Persalinan Sekarang


Persalinan mulai tanggal 07 Apri 2022 Jam 04.40 WIB

Jenis persalinan Normal presentasi Kepala janin Hidup


Selaput ketuban pecah spontan/dipecah jam 04. 30
Tanggal 07 April di VK Kebidanan Puskesmas Rawat Inap Jujun

Kelahiran placenta : 15 menit setelah Bayi lahir


Kelengkapan placenta :
Ukuran placenta : - Diameter Normal kelainan tidak ada
- Berat : 500 gr

16
- Panjang tali pusat : 55 cm
- Inersio tali pusat : tidak ada
- Keadaan perineum : Ruptur / episiotomi
Dijahit : dalam 4 jahitan luar 5 jahitan

Lamanya persalinan :
Kala I 6 jam
Kala II 30 menit
Kala III 15 menit
Jumlah 6 jam 45 menit

Volume darah yang keluar :


Kala I Lendir bercampu darah cc
Kala II 100 cc
Kala III 200 cc
Kala IV 150 cc
Jumlah 450 cc

Keadaan Janin:
Lahir langsng menangis kuat / merintih
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat badan / panjang badan 2800 gr / 48 cm
Lingkar kepala 33 cm
Lingkar dada 34 cm
Lingkar lengan atas cm
Kelainan : tidak ada

8. Riwayat Keluarga Berencana

17
Metode/ Tgl/Bln/ Tempat Tgl/Bln/Th
Cara Th Pelayanan Penangg Berhenti/Alasan
No. Keluhan
ulangan

1. Suntik 1x _ BPM amenorhe Ingin menambah


3 bulan keturunan

9. Pola Kebiasaan
a. Aspek Fisik Biologis
1. Pola Nutrisi
Frekuensi :3x sehari
Komponen Makanan : Nasi lauk pauk
Makanan Selingan : Roti dan Buah-buahan
Makanan Pantang : Tidak ada
Alergi Makanan : Tidak ada
Volume Minum/Hari : 8-10 gelas / hari
Jenis Minuman : Air Putih, Susu, Jus

2. Pola Eliminasi
Buang Air Besar : 1x Sehari
Buang Air Kecil : 5-6x sehari

3. Pola Aktifitas dan Istirahat


Aktifitas sehari-hari : Bekerja
Lama Beraktifitas : 8 Jam / hari
Keluhan selama Beraktivitas : tidak ada
Penanggulangan :-
Tidur malam dari jam :09.00 sampai jam 05.30
Keluhan : susah mencari posisi tidur
Tidur siang : 1 jam / hari

4. Personal Higiene
Mandi : 2x sehari
Menggosok gigi : 2-3x sehari
Mencuci rambut : 2-3x / minggu
Memotong kuku : 1x seminggu
Mengganti pakaian luar/dalam: setiap kali basah
Membersihkan genetalia : setiap BAK / BAB

b. Aspek Mental, Intelektual Sosial, Spiritual


Konsep diri :
Hubungan interpersonal : Baik

18
Support sistem : Baik
Spiritual : Baik

c. Data Psikososial
Penghasilan keluarga per bulan : Rp. 2.500.000
Respon pasien terhadap kelahiran anak sekarang : Senang
Respon keluarga terhadap kelahiran anak sekarang: Senang
Rencana pengasuhan anak : rencana akan diasuh
oleh ibu dan suami
dibantu ..dengan ibu

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 70 Kg
Tinggi Badan : 160 Cm
Tanda Vital : - Tensi : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 x / menit
- Suhu : 36,3 C
- Pernafasan: 21 x /menit
Kepala : - Bentuk : Normal
- Rambut : Bersih
Muka : - Mata : tidak anemis, tidak pucat
- Hidung : tidak ada polip
- Mulut/gigi : bersih / tidak ada caries gigi
- Telinga : bersih
Leher : tidak ada pembengkakan
Dada : - Bentuk : Normal
- Payudara : tidak ada pemesaran masa, areola
..hiperpigmentasi
Abdomen : - Bekas Operasi : tidak ada
- Tinggi Fundus Uteri: 2 Jari dibawah Pusat
- Kontraksi Uterus: Baik

19
Ekstremitas atas: tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah:tidak ada kelainan
Genitalia : - Luka :luka laserasi jalan lahir
- Oedem : tidak ada
- Jahitan :4/5
- Lochea : Warna : merah kecoklatan
Volume : 25 cc
Bau : Normal
2. Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium : ....................................................................
b) Lain-lain : ....................................................................

II. INTERPRETASI DATA / DIAGNOSA


a. Diagnosa Kebidanan Ibu P2 A0 H2 6 Jam post Partum Normal

Data Dasar :
DS :
1. Identitas Pasien Suami
Nama :Ny Nurma Putri Dewi Joni Eka Putra

Umur : 32 Tahun 32 Tahun


Agama : Islam Islam

Pendidikan : Diploma III Strata - I


Pekerjaan : Honorer Swasta
Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia Melayu / Indonesia
Alamat : Desa Telago Desa Telago
Pulau ..Tengah Pulau .....Tengah

DO :
NY . N TN. J

20
a. Keadaan umum : Baik a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda – Tanda Vital
BB : 70
TB : 160
RR : 20x/menit
2. Alasan datang
Datang untuk melengkapi syarat administrasi pernikahan untuk
dibawa ke KUA
3. Keluhan
Klien mengatakan tidak ada keluhan
4. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 12 Tahun
b. Siklus : 30 hari
c. Banyaknya : 3x ganti pembalut / hari
d. Dismenore : Ya
e. HPHT : 02 Juli 2021

b. Masalah
Ibu P2 A0 H2 6 Jam Post Partum Normal dengan Luka Laserasi jalan lahir

c. Kebutuhan
Asupan Nutrisi, Asupan Cairan, Istirahat yang cukup

III. MENGIDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


Mencegah terjadinya infeksi

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA/KONSULTASI/RUJUKAN


Tidak ada

V. RENCANA TINDAKAN
Memandikan bayi segera 06 jam setelah lahir

VI. IMPLEMENTASI
1. Memberikan KIE pada ibu tentang pentingnya memberi ASI Ekslusif
selama 6 Bulan
2. menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
3. menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene terutama

21
dibagian genetalia
4. memberitahu ibu untuk menjaga pola nutrisi
5. Memberikan KIE Tentang perawatan Tali Pusat
6. Memberikan vit k1
7. Mengoles salep mata bayi
8. Menganjurkan ibu untuk memilih Kontrasepsi

VII. EVALUASI
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu bersedia memberikan ASI Ekslusif 6 bulaN
3. Ibu menegtahui cara/ teknik menyusui dengan benar
4. Ibu menegetahui persoanal hiyegine
5. Ibu mengatakan memilih kontrasepsi Implant

CI Akademik Mahasiswa

(....................................) (.................................)

22
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menyajikan hasil pemeriksaan, permasalahan yang


terjadi, asuhan yang diberikan untuk menangani masalah yang terjadi dan
membandingkan kesesuaian antara teori dengan praktik yang terjadi pada
Ny.N Puskesmas Rawat Inap Jujun Masa nifas Ny. N berjalan normal.
Pada 6 jam post partum dilakukan pemeriksaan fisik, hasilnya keadaan
ibu baik, TTV normal, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat, lochea
rubra,perdarahan 2 kali ganti doek, ibu sudah berkemih, bisa miring ke
kanan dan kiri dan sudah bias duduk.
Ambulasi dini pada ibu post partum harus dilakukan secepat mungkin,
ibupostpartum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48
jam, sebaiknya ibu sudah diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke kamar
mandi dengan dibantu setelah 1atau 2 jam melahirkan.(Saleha,2013)
Menurut Saleha (2013), segera setelah plasenta lahir, uterus berada
kurang lebih pertengahan antara umbilicus dan simfisis atau sedikit lebih
tinggi.
pengeluaran lochea hari ke 2-3 postpartum yaitu lochea rubra. Pada 6
jam masa nifas, ibu memberikan kolostrum dikarenakan ia mendengar
informasi dari bidanbahwa kolostrum adalah ASI pertama yang bermanfaat
bagi kekebalan tubuh bayi sehingga bayi tidak mudah terserang penyakitdan
mengandung sel darah putih dan antibodi yang paling tinggi dari pada ASI
sebenarnya, khususnya kandungan imunoglobin A (Ig A) yang membantu
melapisi usus bayi yang masih rentan danmencegah kuman memasuki tubuh
bayi (Saleha,2013).
Sari dan Rimandini (2014) menyatakan bahwa hal yang perlu dipantau
pada kunjungan masa nifas 6-8 jam postpartum adalah memastikan bahwa
tidak terjadi perdarahan,pemberian ASI awal dan tetapmenjaga bayi agar
tidak hipotermi.
Asuhan yang diberikan pada ibu adalah memberikan konseling

23
mengenai kebutuhan istirahat karena ibu post partum yang kebutuhan
istrirahatnya tidak terpenuhi dapat mempengaruhi jumlah
produksiASI,memperlambat proses involusi serta dapat menyebabkan
depresi dan ketidaknyamanan untuk merawatbayi dan dirinya (Walyani,
2015). Selain itu konseling tentang istirahat, konseling perawatan bayi
seperti mengganti popok, mengajarkan cara menyusi yang benar,dan
pemberian tablet Fe sebanyak10 butir.
Menurut Rukiah (2012), ibu dalam masa nifas harus mengonsumsi pil
zat besi setidaknya 40 hari pasca bersalin dan vitamin A(200.000unit)agar
bias memberikan Vitamin Akepada bayinya melalui ASI nya.
Berdasarkan penjelasan di atas asuhan masa nifas pada Ny.N telah
memenuhi standar asuhan nifas 6 hari, dimana asuhan yang wajib di lakukan
pada nifas 6 hari adalah memastikan involusi uterus berjalan dengan baik,
tidak adaperdarahan abnormal dan tidak ada pengeluaran yang
berbau,menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, memastikan ibu
mendapatkan cukup makanan
Cairan dan istirahat,memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
ada tanda-tanda penyulit, memberikan konseling pada ibu tentang asuhan
pada bayi, tali pusat dan perawatan bayi sehari-hari(Sari,2014).

A. Post Partum 2 Minggu


Pada kunjungan post partum 2 minggu, keadaan umum ibu baik,
TFUsudah tidak teraba, perdarahan tidak ada, pengeluaran lochea serosa
serta tidak ditemukan tanda infeksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Saleha
(2013), bahwadalam 2 minggu uterus telah turun masuk ke dalam rongga
pelvis dan tidak dapat diraba lagi dari luar serta lochea yang keluar hari ke
7-14 post partum adalah locheaserosa.
B. Post Partum 6 Minggu
Kunjungan nifas yang keempat yaitu 6 minggu setelah persalinan,
asuhan yang diberikan adalah menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami
ibu selamamasa nifas dan konseling KB secara dini. Pada kunjungan ini

24
keadaan ibu sudah pulih kembali uterus tidak teraba lagi,kebutuhan nutrisi ibu
tercukupi dan pemberian ASI tetap lancar.
Saleha (2013) menyatakan bahwa keadaan ibu akan kembali seperti
semula setelah 6 minggu postpartum.Asuhan yang diberikan pada saat
kunjungan 6minggu post partum yaitu sama dengan asuhan yang diberikan
kepada ibu padakunjungan kedua masa nifas serta menanyakan kesulitan-
kesulitan yang di alami ibu selama masa nifas, dan konseling KB secra dini.
Dan aktifitas seksual sudahdapatdilakukan.
Menurut asumsi penulis, masa nifas ibu berjalan normal. Perubahan
yang dialami ibu pada masa nifas normal sesuai dengan teori.Keadaan ini juga
dikarenakan adanya dukungan penuh dari keluarga terutama suami dan
bahkan tetangga ibu yang mengajarkan ibu melalui pengalaman- pengalaman
yang lalu.Bayi juga sudah mendapat imunisasi.Ny.N mengatakan bahwa ingin
menggunakan KB Implant. Kunjungan nifas berjalan lancar dan tidak ada
masalah atau penyulit. Pada kunjungan nifas ke empat telah memenuhi
standar asuhan kebidanan masa nifas yaitu menanyakan pada ibu tentang
penyulit-penyulityang terjadi pada ibu dan bayinya,memberikan konseling KB
secaradini,menganjurkan /mengajak ibu keposyandu atau puskesmas untuk
penimbangan dan imunisasi(Sari,2014).

25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal yang telah
dilakukan pada Ny. P di Puskesmas Rawat Inap Jujun maka dapat
disimpulkan Asuhanya sebagai Berikut :
1. Pengkajian sudah diperoleh Ny.P G2P2A0 dengan persalinan normal,
hasil TTV normal, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat, lochea
rubra.
2. Indentifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan Ny. N P2 A0, H2 6 Jam
Post Partum Normal dengan Luka Laserasi jalan lahir
3. Antisipasi Masalah Potensial Mencegah terjadinya infeksi
4. Intervensi beritahu keadaan umum ibu, beri dukungan dan motivasi pada
ibu, yakinkan pada ibu dan keluarga bahwa penyakitnya dapat
disembuhkan, anjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi ibu serta
memandikan bayi segera 06 jam setelah lahir
5. Implementasi Pada langkah ini yaitu memberikan KIE pada ibu tentang
pentingnya memberi ASI Ekslusif selama 6 Bulan, menganjurkan ibu
untuk mobilisasi dini, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal
hygiene terutama dibagian genetalia, memberitahu ibu untuk menjaga
pola nutrisi, memberikan KIE tentang perawatan Tali Pusat, memberikan
vit k1, mengoles salep mata bayi, menganjurkan ibu untuk memilih
Kontrasepsi
6. Evaluasi pada kasus ini yaitu ibu mengetahui hasil pemeriksaan,
bersedia memberikan ASI Ekslusif 6 bulan, menegtahui cara/ teknik
menyusui dengan benar, menegetahui persoanal hiyegine serta ibu
mengatakan memilih kontrasepsi Implant

26
B. Saran

1. Bagi Puskesmas Rawat Inap Jujun

Diharapkan dapat mempertahankan pelayanan asuhan kebidanan yang

sudah baik dan diharapkan bidan dapat memberikan / melaksanakan

sesuai standar asuhan kebidanan.

2. Bagi Institusi Pendidikan Universitas Adiwangsa Jambi

Diharapkan asuhan kebidanan ibu nifas sesuai standar dapat dilakukan

pada semua pelayanan kebidanan dan diharapkan Laporan kasus ini

sebagai bahan masukan, sebagai contoh asuhan manajemen bagi penulis

selanjutnya.

3. Bagi Pelaksana asuhan Selanjutnya

Diharapkan dapat tetap meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada klien.

Dalam menghadapi pasien harus lebih menguasai teori, praktik dan

program-program yang tersedia bagi setiap asuhan yang diberikan,

sehingga asuhan yang diberikan berkualitas dan memenuhi standar yang

telah ditetapkan.

4. Bagi Pasien

Diharapkan pengetahuan Ibu tentang masa nifas dapat bertambah

sehingga ibu dapat melakukan pencegahan dan perawatan pada ibu nifas

serta mencegah komplikasi dan kelainan yang akan ditimbulkan setelah

masa nifas.

27
DAFTAR PUSTAKA

Hacker Moore. 1999. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Hanifa Wikyasastro. 1997. Ilmu Kebidanan, Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Carpenito, L.J. 2000. Nursing Diagnosis : Application to Clinical Practice.Edisi
VIII, Philadelphia, Lippincot Company, USA
Doenges, M.E. dan Moorhouse, M.F. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi :
Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien,
Edisi II, EGC, Jakarta.
Gordon et.al,2001,Nursing Diagnoses : Definition and Clasification 2001-
2002,Philadelphia,USA.
Mc Closky & Bulechek. (2005). Nursing Intervention Classification (NIC).
United States of America: Mosby.
Meidian, JM. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). United States of
America: Mosby.
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

28
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:


PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Abdul Bari, Saifuddin 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta : Bina Pustaka
Sofyan, mustika. dkk. 2006. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia Menyongsong
Masa Depan. Jakarta: PPIBI.
Mochtar, R. 2001. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Jakarta:
EGC.Pusdiknakes, 2003
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta.
Ruth, F. B. 1981 1961. Public Health Nursing Practice. WB Saunders Company.
Philadelphia. Terjemahan J.Smath D F M 1981, Analisis Kinerja
Pelayanan, Edisi 4, Bumi Aksara, Jakarta
agian Obstetri dan Gynekologi FK Unpad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung :
Elemen

29

Anda mungkin juga menyukai