DISUSUN OLEH :
Menyetujui,
CI Akademik
ii
LEMBAR PENEGSAHAN
LAPORAN LENGKAP
STASE IBU NIFAS PADA NY.N
DI PUSKESMAS RAWAT INAP JUJUN
TAHUN 2022
Mengetahui
CI Akademik
Disetujui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Bdn.Devi Arista,S.Keb.,M.Kes
NIDN.1010300715008
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny.N” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah stase asuhan kebidanan kehamilan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang asuhan kebidanan kehamilan pada pasien
dengan kekurangan energi kronik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu SUBANG AINI NASUTION,
SKM., M.Kes. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iiv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Ruang Lingkup Pembahasan......................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................4
A. Pengertian Masa Nifas...............................................................................4
B. Asuhan Masa Nifas....................................................................................4
C. Periode Masa Nifas....................................................................................5
D. Perubahan Masa Nifas................................................................................5
D. Komplikasi................................................................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................13
A.Langkah I identifikasi data dasar..............................................................14
B.Langkah II identifikasi diagnosa / masalah aktual....................................21
C.Langkah III identifikasi diagnosa/ masalah potensial................................22
D.Langkah IV identifikasi tindakan segera/ kolaborasi...............................22
E. Langkah V rencana tindakan asuhan kebidanan......................................22
F. Langkah VI implementasi asuhan kebidanan............................................22
G. Langkah VII evaluasi hasil asuhan kebidanan..........................................22
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................23
BAB V PENUTUP...........................................................................................26
A. Kesimpulan.............................................................................................26
B. Saran.......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) di mulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti ke keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu (Sarwono, 2008, h : 122)
Kesehatan masa nifas sangatlah penting. Dimana masa nifas ini
merupakan faktor terbesar yang menyebabkan angka kematian ibu menjadi
meningkat sebesar 57,93%. Asuhan masa nifas di perlukan dalam periode ini
karena merupakan masa kritis bagi ibu maupun bayinya. Di perkirakan
bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan
50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. (Saifuddin, 2008).
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis yaitu perubahan
fisik, involusi uterus dan pengeluaran lochia, laktasi, perubahan system
tubuh lainnya, perubahan psikis, dan kembalinya alat- alat kandungan seperti
sebelum hamil. (Saifuddin 2008).
Peran fungsi dan kompetensi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada klient dalam masa nifas normal adalah mengkaji kebutuhan
asuhan kebidanan ibu nifas, menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan
kebidanan pada masa nifas, menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai
rencana, mengevaluasi bersama klient asuhan kebidanan yang telah diberikan,
membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidan bersama klient (Sofyan
mustika, 2006).
Penulis tertarik mengambil Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal
ini karena untuk meningkatkan kualitas yang di berikan kepada ibu nifas,
agar ibu nifas yang tadinya normal tidak menjadi patologis karena kesalahan
asuhan yang diberikan kepada pasien.
1
B. Ruang lingkup
Adapun ruang lingkup penulisan yaitu pada ibu nifas normal Ny. P lahir
normal di Puskesmas Rawat Inap Jujun pada 7 April 2022 jam 04.40
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian asuhan kebidanan pada ibu nifas
normal
b. Mampu menentukan diagnose kebidanan, masalah dan kebutuhan ibu
nifas normal
c. Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan
masalah atau diagnose yang sudah di identifikasi
d. Mampu melakukan antisipasi baik secara langsung maupun
kolaborasi sesuai dengan kondisi ibu nifas.
e. Mampu menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah dan
kebutuhan yang terjadi sehingga dapat teratasi
f. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan
masalah
g. Mampu mengevaluasi hasil perkembangan ibu dengan nifas normal
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat praktis
Hasil ini dapat di gunakan untuk meningkatkan pelayanan asuhan
kebidanan pada ibu nifas normal, sehingga dapat mengambil langkah yang
tepat dalam penanganan nifas normal dan apat memberikan informasi
kesehatan khususnya kebidanan sehingga dapat menambah wawasan
mengenai ibu nifas normal
2. Manfaat teoritis
Di harapkan mampu membawa wawasan dan pengetahuan tentang asuhan
2
kebidanan ibu nifas normal serta dijadikan masukkan untuk menambah
pustaka serta meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan bagi
tenaga kesehatan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah kematian dini.
Asuhan keperawatan pada masa postpartum dibagi atas tiga periode, yaitu:
(Mitayani, 2009)
1. Immediate postpartum, adalah masa 24 jam postpartum
2. Early postpartum, adalah masa pada minggu pertama postpartum
Late Postpartum, adalah masa pada minggu kedua sampai dengan minggu
keenam postpartum
5
Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat
kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga
mencapai keadaan seperti sebelum hamil.
Proses involusi terjadi karena adanya:
1) Autolysis yaitu penghancuran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh
karena adanya hiperplasi, dan jaringan otot yang membesar menjadi
lebih panjang sepuluh kali dan menjadi lima kali lebih tebal dari sewaktu
masa hamil akan susut kembali mencapai keadaan semula. Penghancuran
jaringan tersebut akan diserap oleh darah kemudian dikeluarkan oleh
ginjal yang menyebabkan ibu mengalami beser kencing setelah
melahirkan.
2) Aktifitas otot-otot yaitu adanya kontrasi dan retraksi dari otot-otot setelah
anak lahir yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang pecah
karena adanya pelepasan plasenta dan berguna untuk mengeluarkan isi
uterus yang tidak berguna. Karena kontraksi dan retraksi menyebabkan
terganggunya peredaran darah uterus yang mengakibatkan jaringan otot
kurang zat yang diperlukan sehingga ukuran jaringan otot menjadi lebih
kecil.
3) Ischemia yaitu kekurangan darah pada uterus yang menyebabkan atropi
pada jaringan otot uterus.
6
ini tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa-sisa kelenjar pada dasar luka.
(Sulaiman S, 1983)
c) Perubahan pembuluh darah rahim
Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar,
tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah
yang banyak maka arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.
d) Perubahan pada cervix dan vagina
Beberapa hari setelah persalinan ostium eksternum dapat dilalui oleh 2
jari, pada akhir minggu pertama dapat dilalui oleh 1 jari saja. Karena
hiperplasi ini dan karena karena retraksi dari cervix, robekan cervix jadi
sembuh. Vagina yang sangat diregang waktu persalinan, lambat laun
mencapai ukuran yang normal. Pada minggu ke 3 post partum ruggae
mulai nampak kembali.
c. Lochia
Lochia adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam
masa nifas. Lochia bersifat alkalis, jumlahnya lebih banyak dari darah
menstruasi. Lochia ini berbau anyir dalam keadaan normal, tetapi tidak
busuk.
Pengeluaran lochia dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya yaitu
lokia rubra berwarna merah dan hitam terdiri dari sel desidua, verniks
kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, sisa darah dan keluar mulai hari
pertama sampai hari ketiga.
1) Lochea Rubra (Cruenta)
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
vernik caseosa, lanugo, mekonium. Selama 2 hari pasca persalinan.
7
2) Lochea Sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3–7 pasca
persalinan.
3) Lochea Serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi. Pada hari ke 2–4 pasca
persalinan.
4) Lochea Alba
Cairan putih setelah 2 minggu.
5) Lochea Purulenta
Terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah, berbau busuk.
6) Lacheostatis
Lochea tidak lancar keluarnya.
e. Sistim Kardiovasculer
Selama kehamilan secara normal volume darah untuk mengakomodasi
penambahan aliran darah yang diperlukan oleh placenta dan pembuluh
darah uterus. Penurunan dari estrogen mengakibatkan diuresis yang
menyebabkan volume plasma menurun secara cepat pada kondisi normal.
Keadaan ini terjadi pada 24 sampai 48 jam pertama setelah kelahiran.
Selama ini klien mengalami sering kencing. Penurunan progesteron
membantu mengurangi retensi cairan sehubungan dengan penambahan
vaskularisasi jaringan selama kehamilan (V Ruth B, 1996).
8
f. Ginjal
Aktifitas ginjal bertambah pada masa nifas karena reduksi dari volume
darah dan ekskresi produk sampah dari autolysis. Puncak dari aktifitas ini
terjadi pada hari pertama post partum.( V Ruth B, 1996)
g. System Hormonal
1) Oxytoxin
Oxytoxin disekresi oleh kelenjar hipofise posterior dan bereaksi pada otot
uterus dan jaringan payudara. Selama kala tiga persalinan aksi oxytoxin
menyebabkan pelepasan plasenta. Setelah itu oxytoxin beraksi untuk
kestabilan kontraksi uterus, memperkecil bekas tempat perlekatan
plasenta dan mencegah perdarahan. Pada wanita yang memilih untuk
menyusui bayinya, isapan bayi menstimulasi ekskresi oxytoxin diamna
keadaan ini membantu kelanjutan involusi uterus dan pengeluaran susu.
Setelah placenta lahir, sirkulasi HCG, estrogen, progesteron dan hormon
laktogen placenta menurun cepat, keadaan ini menyebabkan perubahan
fisiologis pada ibu nifas.
2) Prolaktin
Penurunan estrogen menyebabkan prolaktin yang disekresi oleh glandula
hipofise anterior bereaksi pada alveolus payudara dan merangsang
produksi susu. Pada wanita yang menyusui kadar prolaktin terus tinggi
dan pengeluaran FSH di ovarium ditekan. Pada wanita yang tidak
menyusui kadar prolaktin turun pada hari ke 14 sampai 21 post partum
dan penurunan ini mengakibatkan FSH disekresi kelenjar hipofise
anterior untuk bereaksi pada ovarium yang menyebabkan pengeluaran
estrogen dan progesteron dalam kadar normal, perkembangan normal
folikel de graaf, ovulasi dan menstruasi.( V Ruth B, 1996)
3) Laktasi
9
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu
ibu. Air susu ibu ini merupakan makanan pokok , makanan yang terbaik
dan bersifat alamiah bagi bayi yang disediakan oleh ibu yamg baru saja
melahirkan bayi akan tersedia makanan bagi bayinya dan ibunya sendiri.
Selama kehamilan hormon estrogen dan progestron merangsang
pertumbuhan kelenjar susu sedangkan progesteron merangsang
pertumbuhan saluran kelenjar, kedua hormon ini mengerem LTH.
Setelah plasenta lahir maka LTH dengan bebas dapat merangsang laktasi.
( Obstetri Fisiologi UNPAD, 1983)
h. Tanda-tanda vital
Perubahan tanda-tanda vital pada massa nifas meliputi:
Tabel perubahan Tanda-tanda Vital
Parameter Penemuan normal Penemuan abnormal
Tanda-tanda vital Tekanan darah < 140 / 90 Tekanan darah > 140 / 90
mmHg, mungkin bisa naik dari mmHg
tingkat disaat persalinan 1 – 3
hari post partum.
Suhu tubuh < 38 0 C Suhu > 380 C
Denyut nadi: 60-100 X / menit Denyut nadi: > 100 X / menit
10
yang berlebihan selama kala II dan fluktuasi hormon setelah 24 jam
wanita keluar dari febris.
b) Nadi : Nadi panjang dengan stroke volume dan cardiacc output. Nadi
naik pada jam pertama. Dalam 8 – 10 minggu setelah kelahiran anak,
harus turun ke rata-rata sebelum hamil.
c) Pernapasan : Pernapasan akan jatuh ke keadaan normal wanita
sebelum persalinan.
d) Tekanan darah : Tekanan darah berubah rendah semua, ortistatik
hipotensi adalah indikasi merasa pusing atau pusing tiba-tiba setelah
terbangun, dapat terjadi 48 jam pertama.
3) Perubahan Psikologi
Perubahan psikologi masa nifas menurut Reva- Rubin terbagi menjadi
dalam 3 tahap yaitu:
a. Periode Taking In
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan.Dalam masa ini
terjadi interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi. Hal
ini dapat dikatakan sebagai psikis honey moon yang tidak
memerlukan hal-hal yang romantis, masing-masing saling
memperhatikan bayinya dan menciptakan hubungan yang baru.
11
b. Periode Taking Hold
Berlangsung pada hari ke – 3 sampai ke- 4 post partum. Ibu berusaha
bertanggung jawab terhadap bayinya dengan berusaha untuk
menguasai ketrampilan perawatan bayi. Pada periode ini ibu
berkosentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, misalnya buang air
kecil atau buang air besar.
c. Periode Letting Go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil
tanggung jawab terhadap bayi.( Persis Mary H, 1995). Sedangkan
stres emosional pada ibu nifas kadang-kadang dikarenakan
kekecewaan yang berkaitan dengan mudah tersinggung dan terluka
sehingga nafsu makan dan pola tidur terganggu. Manifestasi ini
disebut dengan post partum blues dimana terjadi pada hari ke 3-5 post
partum
E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi :
1. Perdarahan post pastum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 mL
selama 24 jam pertama sesudah kelahiran bayi)
2. Infeksi
a. Endometritis (radang edometrium)
b. Miometritis atau metritis (radang otot-otot uterus)
c. Perimetritis (radang peritoneum disekitar uterus)
d. Caked breast / bendungan asi (payudara mengalami distensi, menjdi
keras dan berbenjol-benjol)
e. Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit
merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan ; Jika tidak ada
pengobatan bisa terjadi abses)
f. Trombophlebitis (terbentuknya pembekuan darah dalam vena varicose
superficial yang menyebabkan stasis dan hiperkoagulasi pada
kehamilan dan nifas, yang ditandai dengan kemerahan atau nyeri.)
12
g. Luka perineum (Ditandai dengan : nyeri local, disuria, temperatur naik
38,3 °C, nadi < 100x/ menit, edema, peradangan dan kemerahan pada
tepi, pus atau nanah warna kehijauan, luka kecoklatan atau lembab,
lukanya meluas)
3. Gangguan psikologis
a. Depresi post partum
b. Post partum Blues
c. Post partum Psikosa
4. Gangguan involusi uterus
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
14
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang sakit
5. Riwayat Haid
- Menarche umur : 12 Tahun
- Teratur / Tidak : Teratur
- Siklus : 30 Hari
- Lamanya : 7 hari
- Keluhan : Dismenore
- Warna : Merah kecoklatan
- Haid terakhir tanggal : 06 Juli 2021
7. Riwayat Obstetri
Ibu menyatakan, G2 P1A0
1) Riwayat Kehamilan, Nifas, dan persalinan yang Lalu
15
No Tahun
.
1 2017 Normal L H 2800 Lengkap 450 cc Tidak ada bidan
gr / 49
Kali
1 2022 Tidak ada 6 kali bidan
16
- Panjang tali pusat : 55 cm
- Inersio tali pusat : tidak ada
- Keadaan perineum : Ruptur / episiotomi
Dijahit : dalam 4 jahitan luar 5 jahitan
Lamanya persalinan :
Kala I 6 jam
Kala II 30 menit
Kala III 15 menit
Jumlah 6 jam 45 menit
Keadaan Janin:
Lahir langsng menangis kuat / merintih
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat badan / panjang badan 2800 gr / 48 cm
Lingkar kepala 33 cm
Lingkar dada 34 cm
Lingkar lengan atas cm
Kelainan : tidak ada
17
Metode/ Tgl/Bln/ Tempat Tgl/Bln/Th
Cara Th Pelayanan Penangg Berhenti/Alasan
No. Keluhan
ulangan
9. Pola Kebiasaan
a. Aspek Fisik Biologis
1. Pola Nutrisi
Frekuensi :3x sehari
Komponen Makanan : Nasi lauk pauk
Makanan Selingan : Roti dan Buah-buahan
Makanan Pantang : Tidak ada
Alergi Makanan : Tidak ada
Volume Minum/Hari : 8-10 gelas / hari
Jenis Minuman : Air Putih, Susu, Jus
2. Pola Eliminasi
Buang Air Besar : 1x Sehari
Buang Air Kecil : 5-6x sehari
4. Personal Higiene
Mandi : 2x sehari
Menggosok gigi : 2-3x sehari
Mencuci rambut : 2-3x / minggu
Memotong kuku : 1x seminggu
Mengganti pakaian luar/dalam: setiap kali basah
Membersihkan genetalia : setiap BAK / BAB
18
Support sistem : Baik
Spiritual : Baik
c. Data Psikososial
Penghasilan keluarga per bulan : Rp. 2.500.000
Respon pasien terhadap kelahiran anak sekarang : Senang
Respon keluarga terhadap kelahiran anak sekarang: Senang
Rencana pengasuhan anak : rencana akan diasuh
oleh ibu dan suami
dibantu ..dengan ibu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 70 Kg
Tinggi Badan : 160 Cm
Tanda Vital : - Tensi : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 x / menit
- Suhu : 36,3 C
- Pernafasan: 21 x /menit
Kepala : - Bentuk : Normal
- Rambut : Bersih
Muka : - Mata : tidak anemis, tidak pucat
- Hidung : tidak ada polip
- Mulut/gigi : bersih / tidak ada caries gigi
- Telinga : bersih
Leher : tidak ada pembengkakan
Dada : - Bentuk : Normal
- Payudara : tidak ada pemesaran masa, areola
..hiperpigmentasi
Abdomen : - Bekas Operasi : tidak ada
- Tinggi Fundus Uteri: 2 Jari dibawah Pusat
- Kontraksi Uterus: Baik
19
Ekstremitas atas: tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah:tidak ada kelainan
Genitalia : - Luka :luka laserasi jalan lahir
- Oedem : tidak ada
- Jahitan :4/5
- Lochea : Warna : merah kecoklatan
Volume : 25 cc
Bau : Normal
2. Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium : ....................................................................
b) Lain-lain : ....................................................................
Data Dasar :
DS :
1. Identitas Pasien Suami
Nama :Ny Nurma Putri Dewi Joni Eka Putra
DO :
NY . N TN. J
20
a. Keadaan umum : Baik a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda – Tanda Vital
BB : 70
TB : 160
RR : 20x/menit
2. Alasan datang
Datang untuk melengkapi syarat administrasi pernikahan untuk
dibawa ke KUA
3. Keluhan
Klien mengatakan tidak ada keluhan
4. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 12 Tahun
b. Siklus : 30 hari
c. Banyaknya : 3x ganti pembalut / hari
d. Dismenore : Ya
e. HPHT : 02 Juli 2021
b. Masalah
Ibu P2 A0 H2 6 Jam Post Partum Normal dengan Luka Laserasi jalan lahir
c. Kebutuhan
Asupan Nutrisi, Asupan Cairan, Istirahat yang cukup
V. RENCANA TINDAKAN
Memandikan bayi segera 06 jam setelah lahir
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberikan KIE pada ibu tentang pentingnya memberi ASI Ekslusif
selama 6 Bulan
2. menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
3. menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene terutama
21
dibagian genetalia
4. memberitahu ibu untuk menjaga pola nutrisi
5. Memberikan KIE Tentang perawatan Tali Pusat
6. Memberikan vit k1
7. Mengoles salep mata bayi
8. Menganjurkan ibu untuk memilih Kontrasepsi
VII. EVALUASI
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu bersedia memberikan ASI Ekslusif 6 bulaN
3. Ibu menegtahui cara/ teknik menyusui dengan benar
4. Ibu menegetahui persoanal hiyegine
5. Ibu mengatakan memilih kontrasepsi Implant
CI Akademik Mahasiswa
(....................................) (.................................)
22
BAB IV
PEMBAHASAN
23
mengenai kebutuhan istirahat karena ibu post partum yang kebutuhan
istrirahatnya tidak terpenuhi dapat mempengaruhi jumlah
produksiASI,memperlambat proses involusi serta dapat menyebabkan
depresi dan ketidaknyamanan untuk merawatbayi dan dirinya (Walyani,
2015). Selain itu konseling tentang istirahat, konseling perawatan bayi
seperti mengganti popok, mengajarkan cara menyusi yang benar,dan
pemberian tablet Fe sebanyak10 butir.
Menurut Rukiah (2012), ibu dalam masa nifas harus mengonsumsi pil
zat besi setidaknya 40 hari pasca bersalin dan vitamin A(200.000unit)agar
bias memberikan Vitamin Akepada bayinya melalui ASI nya.
Berdasarkan penjelasan di atas asuhan masa nifas pada Ny.N telah
memenuhi standar asuhan nifas 6 hari, dimana asuhan yang wajib di lakukan
pada nifas 6 hari adalah memastikan involusi uterus berjalan dengan baik,
tidak adaperdarahan abnormal dan tidak ada pengeluaran yang
berbau,menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, memastikan ibu
mendapatkan cukup makanan
Cairan dan istirahat,memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
ada tanda-tanda penyulit, memberikan konseling pada ibu tentang asuhan
pada bayi, tali pusat dan perawatan bayi sehari-hari(Sari,2014).
24
keadaan ibu sudah pulih kembali uterus tidak teraba lagi,kebutuhan nutrisi ibu
tercukupi dan pemberian ASI tetap lancar.
Saleha (2013) menyatakan bahwa keadaan ibu akan kembali seperti
semula setelah 6 minggu postpartum.Asuhan yang diberikan pada saat
kunjungan 6minggu post partum yaitu sama dengan asuhan yang diberikan
kepada ibu padakunjungan kedua masa nifas serta menanyakan kesulitan-
kesulitan yang di alami ibu selama masa nifas, dan konseling KB secra dini.
Dan aktifitas seksual sudahdapatdilakukan.
Menurut asumsi penulis, masa nifas ibu berjalan normal. Perubahan
yang dialami ibu pada masa nifas normal sesuai dengan teori.Keadaan ini juga
dikarenakan adanya dukungan penuh dari keluarga terutama suami dan
bahkan tetangga ibu yang mengajarkan ibu melalui pengalaman- pengalaman
yang lalu.Bayi juga sudah mendapat imunisasi.Ny.N mengatakan bahwa ingin
menggunakan KB Implant. Kunjungan nifas berjalan lancar dan tidak ada
masalah atau penyulit. Pada kunjungan nifas ke empat telah memenuhi
standar asuhan kebidanan masa nifas yaitu menanyakan pada ibu tentang
penyulit-penyulityang terjadi pada ibu dan bayinya,memberikan konseling KB
secaradini,menganjurkan /mengajak ibu keposyandu atau puskesmas untuk
penimbangan dan imunisasi(Sari,2014).
25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal yang telah
dilakukan pada Ny. P di Puskesmas Rawat Inap Jujun maka dapat
disimpulkan Asuhanya sebagai Berikut :
1. Pengkajian sudah diperoleh Ny.P G2P2A0 dengan persalinan normal,
hasil TTV normal, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat, lochea
rubra.
2. Indentifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan Ny. N P2 A0, H2 6 Jam
Post Partum Normal dengan Luka Laserasi jalan lahir
3. Antisipasi Masalah Potensial Mencegah terjadinya infeksi
4. Intervensi beritahu keadaan umum ibu, beri dukungan dan motivasi pada
ibu, yakinkan pada ibu dan keluarga bahwa penyakitnya dapat
disembuhkan, anjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi ibu serta
memandikan bayi segera 06 jam setelah lahir
5. Implementasi Pada langkah ini yaitu memberikan KIE pada ibu tentang
pentingnya memberi ASI Ekslusif selama 6 Bulan, menganjurkan ibu
untuk mobilisasi dini, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal
hygiene terutama dibagian genetalia, memberitahu ibu untuk menjaga
pola nutrisi, memberikan KIE tentang perawatan Tali Pusat, memberikan
vit k1, mengoles salep mata bayi, menganjurkan ibu untuk memilih
Kontrasepsi
6. Evaluasi pada kasus ini yaitu ibu mengetahui hasil pemeriksaan,
bersedia memberikan ASI Ekslusif 6 bulan, menegtahui cara/ teknik
menyusui dengan benar, menegetahui persoanal hiyegine serta ibu
mengatakan memilih kontrasepsi Implant
26
B. Saran
selanjutnya.
dalam melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada klien.
telah ditetapkan.
4. Bagi Pasien
sehingga ibu dapat melakukan pencegahan dan perawatan pada ibu nifas
masa nifas.
27
DAFTAR PUSTAKA
Hacker Moore. 1999. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Hanifa Wikyasastro. 1997. Ilmu Kebidanan, Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Carpenito, L.J. 2000. Nursing Diagnosis : Application to Clinical Practice.Edisi
VIII, Philadelphia, Lippincot Company, USA
Doenges, M.E. dan Moorhouse, M.F. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi :
Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien,
Edisi II, EGC, Jakarta.
Gordon et.al,2001,Nursing Diagnoses : Definition and Clasification 2001-
2002,Philadelphia,USA.
Mc Closky & Bulechek. (2005). Nursing Intervention Classification (NIC).
United States of America: Mosby.
Meidian, JM. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). United States of
America: Mosby.
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
28
DAFTAR PUSTAKA
29