ASUHAN KEBIDANAN
PASCA PERSALINAN DAN MENYUSUI
Disusun Oleh
Sri Rahayu (200206008)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Konsep Dasar Masa Nifas....................................................................................................2
B. Perubahan Fisiologis Masa Nifas.........................................................................................3
C. Perubahan Adaptasi Psikologis Masa Nifas.........................................................................6
D. Proses Laktasi.......................................................................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan fase setelah ibu melahirkan dengan waktu selama 6 minggu, masa
nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta keluar sampai kembali normal sebelum hamil.
Selama masa pemulihan ibu mengalami perubahan secara fisik dan psikologis, perubahan
tersebut sebagaian besar bersifat fisiologis (Purwanti, 2012).
Masa nifas terjadi pada perubahan-perubahan penting, salah satu perubahan masa nifas
timbulnya laktasi. Laktasi adalah pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Laktasi terjadi
karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron yang merangsang di kelenjar-kelenjar
payudara ibu. ASI atau air susu ibu eksklusif berdasarkan di peraturan pemerintah nomor 33
tahun 2012 adalah ASI sangat penting diberikan kepada bayi sejak bayi dilahirkan hingga selama
enam bualan, pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk memenuhi asupan pada bayi sejak lahir
karena ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi serta mengandung zat-zat penting
seperti protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi, sehingga
pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi (Dinas Kesehatan Provinsi
Bali, 2016).
Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, karena sekitar 60% kematian ibu terjadi
setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama
setelah persalinan, penyebab diantaranya adanya komplikasi pada masa nifas. Oleh karena itu,
peran dan tanggungjawab bidan dalam memberikan asuhan kebidanan ibu nifas dengan
pemantauan sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian pada ibu (Dewi, Vivian N.L., &
Sunarsih, Tri. 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari konsep dasar masa nifas ?
2. Apa saja perubahan fisiologis pada ibu masa nifas ?
3. Apa saja perubahan adaptasi psikologis pada ibu masa nifas ?
4. Apa yang dimaksud dengan proses laktasi ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar mahasiswa mengetahui tentang konsep dari dasar
masa nifas, perubahan fisiologis dan adaptasi psikologis terhadap ibu masa nifas dan prosesnya
laktasi.
1
BAB II PEMBAHASAN
2
c. Pelaksanaan asuhan kepada pasien dalam hal tindakan perawatan, pemantauan,
penanganan masalah, rujukan, dan deteksi dini komplikasi masa nifas.
Dalam menjalankan peran dan tanggung jawab bidan sangat dituntut kemampuannya
dalam menerapkan teori yang telah didapatnya kepada klien, penguasaan bidan dalam
pengambilan keputusan tepat mengenai kondisi klien sangatlah penting, terutama
menyangkut penentuan kasus rujukan dan deteksi dini klien agar komplikasi agar dapat di
cegah.
4
pengetahuan tentang pola eliminasi pasca melahirkan, pengetahuan tentang perawatan luka jalan
lahir (Rukiyah, 2011).
D. Proses Laktasi
a. Pengertian Laktasi
Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi
menghisap dan menelan ASI. Masa laktasi berguna untuk menambah pemberian ASI dan
meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun dengan baik dan benar serta anak
memperoleh kekebalan tubuh secara alami (Wiji & Mulyani, 2013)
b. Fisiologi laktasi
Laktasi atau menyusi merupakan proses integral dari daur reproduksi dan mempunyai dua
pengertian yaitu produksi dan pengeluaran ASI. Keduanya harus sama baiknya. Secara alamiah
akibat pengaruh hormon maka akan terjadi perubahan secara bertahap sesuai umur dan kondisi
menurut (Wiji & Mulyani, 2013) terdiri dari proses :
Mammogenesis
Pembentukan kelenjar payudara. Pembentukan kelenjar payudara dimulai dari sebelum
pubertas, masa siklus menstruasi dan masa kehamilan. Pada masa kehamilan akan mengalami
peningkatan yang jelas dari duktulus yang baru, percabangan dan lobulus yang dipengaruhi oleh
hormon placenta dan korpus luteum. Hormon yang ikut membantu mempercepat pertumbuhan
adalah prolaktin, laktogen placenta, korionik gonadotropin, insulin, kortisol, hormon tiroid,
hormon paratiroid dan hormon pertumbuhan. Pada usia tiga bulan kehamilan prolaktin dari
adenohipofise (hipofise anterior) mulai merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan air
susu yang disebut kolostrum. Pada masa ini estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran
kolostrum masih terhambat, tetapi jumlah prolaktin meningkat ketika aktifitasnya dalam
pembuatan kolostrum yang ditekan. Setelah melahirkan estrogen dan progesteron akan menurun
dan prolaktin akan meningkat, oksitosin (hipofiseposterior) meningkat bila ada rangsangan
hisap, sel miopitelium buah dada berkontraksi
Galaktogenesis
Proses pembentukan atau produksi ASI Pada seorang ibu menyusui dikenal 2 refleks yang
masingmasing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu refleks oksitosin
atau let down refleks dan reflek prolaktin.
Galaktopoesis
Proses mempertahankan produksi ASI Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan hipofise
akan mengatur kadar oksitosin dan prolaktin dalam darah. Hormonhormon ini berfungsi untuk
pengeluaran dan pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui.
Proses pemberian ASI memerlukan pembuatan dan pengeluaran air susu dari alveoli ke
sistem duktus. Bila susu tidak dikeluarkan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler
7
yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Kekuatan isapan kurang disebabkan oleh
berkurangnya rangsangan menyusu oleh bayi, frekuensi isapan yang kurang dari singkatnya
waktu menyusui berarti pelepasan prolaktin dari hipofise berkurang, sehingga pembuatan air
susu berkurang, karena diperlukan kadar prolaktin yang cukup untuk mempertahankan
pengeluaan air susu mulai sejak minggu pertama kelahiran. Komponen penghambat pengeluaran
prolaktin yang belum jelas bahannya menyebabkan terhambatnya pengeluaran prolaktin,
beberapa bahan seperti dopamin, serotonin, katekolamin, dihubungkan ada kaitannya dengan
pengeluaran prolaktin. Oksitosin berfungsi pada sel-sel moepitelium pada alveoli kelenjar
mamae. Hormon ini berperan untuk memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus
dan dinding saluran sehingga ASI dipompa keluar.
c. Reflek Laktasi
Dimasa laktasi, terdapat dua mekanisme refleks pada ibu yaitu refleks prolaktin dan refleks
oksitosin yang berperan dalam produksi ASI dan involusi uterus (khususnya pada masa nifas).
Pada bayi, terdapat 3 jenis refleks menurut (Wiji & Mulyani, 2013), yaitu :
Refleks mencari putting susu (Rooting reflex)
Mulut bayi akan mendekat ke arah dimana terjadi sentuhan pada pipinya. Bayi akan
membuka mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk menghisap benda yang
disentuhkan tersebut.
Refleks menghisap (Sucking reflex)
Rangsangan putting susu pada langit-langit bayi menyebabkan refleks menghisap yang
dilakukan oleh bayi. Isapan ini akan menimbulkan areola dan putting susu ibu tertekan, lidah dan
langit-langit bayi sehingga sinus laktiferus dibawah areola dan ASI terpancar keluar.
Refleks menelan (Swallowing reflex)
Kumpulan ASI di dalam mulut bayi menekan otot-otot di daerah mulut dan faring untuk
mengaktifkan refleks menelan dan mendorong ASI ke dalam lambung bayi.
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa nifas merupakan fase setelah ibu melahirkan dengan waktu selama 6 minggu, masa
nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta keluar sampai kembali normal sebelum hamil.
Selama masa pemulihan ibu mengalami perubahan secara fisik dan psikologis, perubahan
tersebut sebagaian besar bersifat fisiologis (Purwanti, 2012).
Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, karena sekitar 60% kematian ibu terjadi
setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama
setelah persalinan, penyebab diantaranya adanya komplikasi pada masa nifas. Oleh karena itu,
peran dan tanggungjawab bidan dalam memberikan asuhan kebidanan ibu nifas dengan
pemantauan sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian pada ibu (Vivian dan Tri,
2011;3).
B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat sebaik – baiknya, namun sebagai manusia penulis selalu
tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis sangat
diharapkan untuk menyempurnakan penulisan makalah yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh, Rukiyah. (2011). Asuhan Kebidanan I. CV. Trans Info Media: Jakarta.
Asih & Risneni. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. TIM: Jakarta
Dewi, Vivian N.L., & Sunarsih, Tri. (2013). Asuhan Kebidanan pada ibu nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Dinkes Provinsi Bali. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015. Denpasar : Dinkes
Provinsi Bali.
Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 10 November 2016
Prawirohardjo, S. 2014. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Purwanti, Eny. 2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Yogyakarta : Ilmu Cakrawala
Sulistyawati, A. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi Offset.
Wiji. (2013). ASI dan panduan ibu menyusui. Yogyakarta: Medikal Book
10