NIFAS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah mutu pelayanan kebidanan
Dosen pengampu Ibu Tuti Karwati, S.ST., M.Kes
Disusun oleh :
HELMA RESTIDIANI
029B.A21.010
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
2.1 Pengertian Masa Nifas...............................................................................3
2.2 Tujuan Asuhan Masa Nifas.......................................................................3
2.3 Peran dan Tanggung Jawab Bidan pada Masa Nifas.................................4
2.4 Tahapan Masa Nifas..................................................................................4
2.5 Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas Normal.........................................................4
2.6 Inisiasi Menyusu Dini................................................................................7
2.7 Kunjungan Masa Nifas..............................................................................9
2.8 SOP Asuhan Kebidanan Masa Nifas.........................................................10
BAB III PENUTUP..........................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Dapat melaksanakan dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu nifas sesuai dengan SOP.
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan mengaplikasikan
pendididkan penulis khususnya tentang penatalaksanaan 6 jam postpartum pada
ibu nifas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Memberikan pelayanan keluarga berencana
2. Tujuan Umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.
4
rendah menunjukkan adanya perdarahan post partum. Sebaliknya
bila tekanan darah tinggi,merupakan petunjuk kemungkinan adanya
pre-eklampsi yang bisa timbul pada masa nifas.Namun hal ini
seperti itu jarang terjadi.
b. Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 38C.Pada hari ke 4
setelah persalinan suhu ibu bisa naik sedikit kemungkinan
disebabkan dari aktivitas payudara.Bila kenaikan mencapai lebih
dari 38 C pada hari kedua sampai hari-hari berikutnya, harus
diwaspadai adanya infeksi atau sepsis nifas.
c. Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100. Denyut Nadi ibu
akan melambat sampai sekitar 60 x/menit yakni pada waktu habis
persalinan karena ibu dalam keadaan istiraha penuh. Ini terjadi
utamanya pada minggu pertama post partum.Pada ibu yang nervus
nadinya bisa cepat, kira-kira 110x/mnt.Bisa juga terjadi gejala
shock karena infeksi khususnya bila disertai peningkatan suhu
tubuh.
d. Pernafasan
Pernafasan normal yaitu 20-30 x/menit.Pada umumnya
respirasi lambat atau bahkan normal.Mengapa demikian, tidak lain
karena ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi
istirahat.Bila ada respirasi cepat pospartum (> 30 x/mnt) mungkin
karena adanya ikutan dari tanda-tanda syok.
2. Payudara
Dalam melakukan pengkajian apakah terdapat
benjolan,pembesaran kelenjar,dan bagaimanakah keadaan putting susu
ibu apakah menonjol atau tidak,apakah payudara ibu ada bernanah atau
tidak
3. Uterus
a. Periksa tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan involusi uteri
b. Apakah kontraksi uterus baik atau tidak
5
c. Apakah konsistensinya lunak atau keras
d. Apabila uterus awalnya berkontraksi dengan baik maka pada saat
palpasi tidak akan tampak peningkatan aliran pengeluaran
lochea.Bila sebelumnya kontraksi uterus tidak baik dan
konsistensinya lunak,palpasi akan menyebabkan kontraksi yang
akan mengeluarkan bekuan darah yang terakumulasi,aliran ini
pada keadaan yang normal akan berkurang dan uterus menjadi
keras.
4. Kandung Kemih
Jika kandung kemih ibu penuh,maka bantu ibu untuk
mengosongkan kandung kemihnya dan anjurkan ibu agar tidak
menahan apabila terasa BAK.Jika ibu tidak dapat berkemih dalam 6
jam post partum,bantu ibu dengan cara menyiramkan air hangat dan
bersih ke vulva dan perineum ibu.Bila berbagai cara telah dilakukan
namun ibu tetap tidak bisa berkemih,maka mungkin perlu dilakukan
pemasangan kateterisasi.Setelah kandung kemih dikosongkan,maka
lakukan massase pada fundus agar uterus berkontraksi dengan baik.
5. Genitalia
a. Periksa pengeluaran lochea,warna,bau dan jumlahnya
b. Hematom vulva (gumpalan darah)
c. Gejala yang paling jelas dan dapat diidentifikasi dengan inspeksi
vagina dan serviks dengan cermat
d. Lihat kebersihan pada genitalia ibu
e. Ibu harus selalu menjaga kebersihan pada alat genitalianya karna
pada maa nifas ini ibu sangat mudah sekali untuk terkena infeksi
6. Perineum
Pada pemeriksaan perineum sebaiknya ibu dalam posisi dengan kedua
tungkai dilebarkan.saat melakukan pemeriksaan perineum periksalah:
a. Jahitan laserasinya
Sebelum melakukan pemeriksaan jahitan laserasinya,terlebih
dahulu bersihkan pada bagian jahitan laserasi dengan kasa yang
dikasih betadine supaya jahitan terlihat tampak lebih jelas
6
b. Oedema atau tidak
c. Hemoroid pada anus
d. Hematoma (Pembengkakan jaringan yang isinya darah)
7. Ekstremitas Bawah
Pada pemeriksaan kaki apakah ada:Varises,oedema,Reflek
patella,nyeri tekan atau panas pada beti.Adanya tanda Homan,caranya
dengan meletakkan 1 tangan pada lutut ibu dan di lakukan tekanan
ringan agar lutut tetap lurus.Bila ibu merasakan nyeri pada betis dengan
tindakan tersebut,tanda Homan (+)
8. Lochea
Mengalami perubuhan karena proses involusi yaitu lochea rubra,serosa
dan alba
7
2. Bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stres, pernapasan dan detak
jantung lebih stabil, dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi.
3. Imunisasi Dini. Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum
mulai mengisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteri-
bakteri baik yang ia perlukan untuk membangun sistem kekebalan
tubuhnya.
4. Mempererat hubungan ikatan ibu dan anak (Bonding Atthacment) karena
1 – 2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi
tidur dalam waktu yang lama.
5. Makanan non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari
susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu
pertumbuhsn fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
6. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui
ekslusif dan akan lebih lama disusui.
7. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan
sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang
pengeluaran hormon oksitosin.
8. Bayi mendapatkan ASI kolostrum-ASI yang pertama kali keluar. Cairan
emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi
kesempatan inisiasi menyusu dini lebih dulu mendapatkan kolostrum
daripada yang tidak diberi kesempatan. Kolostrum, ASI istimewa yang
kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi ,
penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi,.
Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang
masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus ini.
9. Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama
kali dalam kondisi seperti ini. Bahkan, ayah mendapat kesempatan
mengazankan anaknya di dada ibunya. Suatu pengalaman batin bagi
ketiganya yang amat indah. (Roesli Utami, 2008:13-14).
10. Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama
kehidupannya (Ghana, 2004).
11. Perkembangan psikomotorik lebih cepat.
8
12. Menunjang perkembangan koknitif
13. Mencegah perdarahan pada ibu
14. Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium. (Dewi Cendika
& Indarwati, 2010)
9
IV 6 minggu PP Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia
alami
Memberikan konseling untuk KB secara dini,
imunisasi, senam nifas, dan tanda-tanda bahaya yang
dialami oleh ibu dan bayi
(Ambarwati, 2010)
10
e. Periksa Tanda - tanda vital
f. Dokumentasi di buku laporan.
6. Diagram Alir
11
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung
selama 6 – 8 minggu atau dalam agama islam disebut 40 hari, tahap- tahap masa
nifas meliputi : puerpurium dini, puerpurium intermedial, remot puerpurium.
Tujuan dari masa nifas yaitu untuk mengetahui kesejahtraan ibu dan bayi, baik
dari kesehatan, kebersihan , nutrisi, pemberian ASI, tanda bahaya masa nifas,
perdarahan, cara mencegah hipotermi pada bayi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13