DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang..........................................................................1
1.2Tujuan............................................................................................1
BAB II :PEMBAHASAN
2.1Definisi....................................................................................2
2.2Tujuan Asuhan Masa Nifas.....................................................2
2.3Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas...................................3
2.4Program Dan Kebijaksanaan Teknis.....................................15
2.5Pemeriksaan Pada Ibu Dan Pada Masa Postnatal..................15
2.6Perawatan Masa Nifas...........................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di negara maju maupun negara berkembang, perhatian utama bagi
ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan
persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya justru merupakan
kebalikannya, oleh karena risiko kesakitan dan kematian baca
selengkapnya ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa pasca
persalinan. Keadaan ini terutama disebabkan oleh konsekuensi
ekonomi, di samping ketidak tersediaan pelayanan atau rendahnya
peranan fasilitas kesehatan dalam menyediakan pelayanan kesehatan
yang cukup berkualitas. Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan
juga menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi kesehatan dan
deteksi dini serta penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah dan
penyakit yang timbul pada masa pascapersalinan. Oleh karena itu,
pelayanan pascapersalianan harus terselenggara pada masa nifas atau
puerperium untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi
upaya pencegahan, deteksi dini pengobatan komplikasi dan penyakit
yang mungkin terjadi, serta pelayanan pemberian ASI, cara
menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian masa nifas
2. Menjelaskan tahap-tahap masa nifas
3. Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
4. Menjelaskan perubahan organ reproduksi pada masa nifas
5. Menjelaskan adaptasi psikologis masa nifas
6. Menjelaskan aspek-aspek klinis masa nifas
7. Mengetahui kebijakan program nasional masa nifas
8. Menjelaskan tujuan kunjungan masa nifas
9. Menjelaskan perawatan masa nifas
10.Menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam masa
nifas
11.Menjelaskan asuhan lanjutan masa nifas di rumah
12.Menjelaskan pelaksanaan asuhan masa nifas
13.Menjelaskan pendidikan kesehatan masa nifas
BAB II
PEMBAHASAN
2. Endometrium
Perubahan–perubahan endometrium ialah timbulnya trombosis degenerasi dan
nekrosis di tempat inplantasi plasenta.
Hari pertama : endometrium setebal 2-5 mm dengan permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua dan selaput janin
Hari ke dua : Permukaan mulai rata akibat lepasnya sel – sel dibagian yang mengalami
degenerasi.
3. Involusi tempat plasenta
Uterus pada bekas implantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan
menonjol ke dalam cavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, penonjolan tersebut
dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan 6
minggu telah mencapai 24 mm.
5. Perubahan servix
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena
corpus uteri yang mengadakan kontraksi. Sedangkan servix tidak berkontraksi,
sehingga perbatasan antara corpus dan servix uteri berbentuk seperti cincin. Warna
servix merah kehitam – hitaman karena pembuluh darah. Segera setelah bayi
dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukan 2 – 3 jari saja dan setelah 1
minggu hanya dapat dimasukan 1 jari ke dalam cavum uteri.
2. Pengeluaran lochea
Pengeluaran lochea terdiri dari :
a) Lochea rubra ( hari ke 1 – 2)
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix
caseosa, lanugo, dan mekonium
b) Lochea sanguinolenta (hari ke 3 – 7 )
Terdiri dari : darah bercampur lendir, warna kecoklatan.
c) Lochea serosa ( hari ke 7 – 14)
Berwarna kekuningan.
d) Lochea alba ( hari ke 14 – selesai masa nifas)
Hanya merupakan cairan putih, lochea yang berbau busuk dan terinfeksi disebut
lochea purulent.
3. Payudara
Pada payudara terjadi perubahan atropik yang terjadi pada organ pelvix,
payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika laktasi
supresi payudara akan lebih menjadi besar, kencang dan lebih nyeri tekan sebagai
reaksi terhadap perubahan status hormonal serta dimulainya laktasi. Hari kedua post
partum sejumlah colostrums cairan yang disekresi oleh payudara selama lima hari
pertama setelah kelahiran bayi dapat diperas dari puting susu. Colostrums banyak
mengandung protein, yang sebagian besar globulin dan lebih banyak mineral tapi
gula dan lemak sedikit.
4. Traktus Urinarius
Buang air sering sulit selama 24 jam pertama, karena mengalami kompresi
antara kepala dan tulang pubis selama persalinan. Urine dalam jumlah besar akan
dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan,
kadar hormone estrogen yang bersifat menahan air akan mengalani penurunan yang
mencolok, keadaan ini menyebabkan diuresis.
5. System Kardiovarkuler
Normalnya selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, Hb, Hematokrit
dan hitungan eritrosit berfruktuasi sedang. Akan tetapi umumnya, jika kadar ini turun
jauh di bawah tingkat yang ada tepat sebelum atau selama persalinan awal wanita
tersebut kehilangan darah yang cukup banyak. Pada minggu pertama setelah
kelahiran , volume darah kembali mendekati seperti jumlah darah waktu tidak hamil
yang biasa, setelah 2 minggu perubahan ini kembali normal seperti keadaan tidak
hamil.
A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Lamongan
2. KELUHAN UTAMA
4. RIWAYAT PERKAWINAN
Nikah ke : 1x
Lamanya :1 tahun
5. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 14 tahun
Lama haid : 5-7 hari
Siklus : 28 hari
Flour albus : ya
Warna / bau : putih, tidak gatal, tidak bau, hanya menjelang haid.
Saat hamil mual muntah selama 2 bulan, pemeriksaan tes kencing dilakukan saat
terlambat haid 2 minggu hasil positif. Gerakan janin dirasakan setelah usia kehamilan
– TM I : 3 kali
– TM II : 3 kali
– TM III : 4 kali
– TT : 2 kali
Penolong : Bidan
Lama persalinan :
Kala I : 12 jam - menit perdarahan 0 cc
7. RIWAYAT NIFAS SEKARANG
8. RIWAYAT KB
Ibu belum pernah ikut KB, setelah melahirkan anak pertamanya ingin mengikuti KB
pil.
9. POLA SEHARI-HARI
a. Pola Nutrisi
Makan
Minum
b. Pola Eliminasi
BAB
BAK
c. Personal Hygiene
Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian (luar+dalam) setelah mandi, keramas 2-3 kali
Siang ± 1jam
e. Pola Aktivitas
oleh suami.
– Ibu merasa senang karena keluarga menerima kelahiran anak keduanya dan ikut
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik,
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 110/ 80mmHg
Suhu : 36,50C
TB : 161cm
BB waktu hamil : 57 Kg
Lila : 26 cm
2. Pemeriksaaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : rambut berombak, bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan atau lesi
Hidung : simetris : ya
Sekret : tidak ada
Polip : tidak ada
Payudara
Simetris : + / +
Pembesaran : + / +
Hiperpigmentasi (areola): + / +
Papila Mamae : Menonjol
Kebersihan : bersih
Abdomen
Pembesaran : ada
Punggung : Lordose
Ekstremitas
Anogenital
Vulva vagina : Merah
Pengeluaran lokhea : ada, sanguinolenta
Varises : tidak ada
Odema : (-)
b. Palpasi
ada oedema
c. Auskultasi
d. Perkusi
e. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
C. ANALISIS
Ny. “S” P 1001 post partum nomal hari ke 5, KU ibu baik
D. PENATALAKSANAAN
menggendong bayi.
4. Memberikan konseling pada ibu bagaimana cara menjaga bayi tetap hangat yaitu
dengan meletakkan bayi di tempat yang hangat, memakaikan pakaian yang kering
5. Mengingat kan ibu untuk selalu mengkonsumsi obat yang yang telah diberikan
amoxilin 3x500 mg, metrodinazol 3x500 mg, asam mefenamat 3x500 mg setelah
makan.
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol lagi 6 hari atau bila ada keluhan.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 – 8
minggu atau dalam agama islam disebut 40 hari, tahap- tahap masa nifas meliputi :
puerpurium dini, puerpurium intermedial, remot puerpurium. Tujuan dari masa nifas
yaitu untuk mengetahui kesejahtraan ibu dan bayi, baik dari kesehatan, kebersihan ,
nutrisi, pemberian ASI, tanda bahaya masa nifas, perdarahan, cara mencegah
hipotermi pada bayi.
1. Bennet, V.R dan Brown, L.K, 1996, Myles Text Book for Midwifes, Edisi 12,
Swara. Jakarta.