Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

ASKEB NIFAS NORMAL


Tugas Mata Kuliah Askeb Nifas&Menyusui
Dosen :Husnul Muthoharoh S.ST., M.kes

Zakiyatul Fikriyah Sari


121710017

JURUSAN DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN 2018
LAPORAN PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang
Maha Esa, karna atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini. Adapun judul Makalah ini adalah
“ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL”       Makalah
ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat dalam
menyelesaikan mata kuliah nifas pada Akademi Kesehatan Pemerintah
Kabupaten Langkat. Penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun
susunan tata bahasa. Hal ini karena pengetahuan penulis yang masih
terbatas.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala yang terurai dalam
makalah ini tidak luput dari kesalahan serta kekurangan yang disebabkan
masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
 Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak, harapan
penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
sekalian.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang..........................................................................1
1.2Tujuan............................................................................................1

BAB II :PEMBAHASAN
2.1Definisi....................................................................................2
2.2Tujuan Asuhan Masa Nifas.....................................................2
2.3Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas...................................3
2.4Program Dan Kebijaksanaan Teknis.....................................15
2.5Pemeriksaan Pada Ibu Dan Pada Masa Postnatal..................15
2.6Perawatan Masa Nifas...........................................................16

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan...........................................................................19
3.2 Saran....................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di negara maju maupun negara berkembang, perhatian utama bagi
ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan
persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya justru merupakan
kebalikannya, oleh karena risiko kesakitan dan kematian baca
selengkapnya ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa pasca
persalinan. Keadaan ini terutama disebabkan oleh konsekuensi
ekonomi, di samping ketidak tersediaan pelayanan atau rendahnya
peranan fasilitas kesehatan dalam menyediakan pelayanan kesehatan
yang cukup berkualitas. Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan
juga menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi kesehatan dan
deteksi dini serta penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah dan
penyakit yang timbul pada masa pascapersalinan. Oleh karena itu,
pelayanan pascapersalianan harus terselenggara pada masa nifas atau
puerperium untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi
upaya pencegahan, deteksi dini pengobatan komplikasi dan penyakit
yang mungkin terjadi, serta pelayanan pemberian ASI, cara
menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian masa nifas
2. Bagaimana tahapan dalam masa nifas
3. Apa tujuan dari asuhan masa nifas
4. Bagaimana terjadinya proses perubahan pada organ
reproduksi ibu masa nifas
5. Adaptasi psikologis seorang ibu dalam masa nifas
6. Aspek-aspek klinis masa nifas
7. Apa saja kebijakan program nasional masa nifas
8. Apa tujuan dari kunjungan masa nifas
9. Bagaimana cara perawatan masa nifas
10.Bagaimana peran dan tanggung jawab bidan dalam
memberikan asuhan pada ibu nifas
11.Asuhan apa saja yang termasuk ke lanjutan masa nifas
dirumah
12.Bagaimana pelaksanaan asuhan masa nifas dan bagaimana
cara penerapannya.
13.Bagaimana cara penerapan pendidikan mengenai kesehatan
ibu di masa nifas

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian masa nifas
2. Menjelaskan tahap-tahap masa nifas
3. Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
4. Menjelaskan perubahan organ reproduksi pada masa nifas
5. Menjelaskan adaptasi psikologis masa nifas
6. Menjelaskan aspek-aspek klinis masa nifas
7. Mengetahui kebijakan program nasional masa nifas
8. Menjelaskan tujuan kunjungan masa nifas
9. Menjelaskan perawatan masa nifas
10.Menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam masa
nifas
11.Menjelaskan asuhan lanjutan masa nifas di rumah
12.Menjelaskan pelaksanaan asuhan masa nifas
13.Menjelaskan pendidikan kesehatan masa nifas

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MasaNifas

Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan


berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang
berlangsung selama 6 – 8 minggu atau dalam agama islam disebut 40
hari.(mochtar R, 1998 )
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya
plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. (Pusdiknakes, 2003:003).
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung
kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah
kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran
reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary
cunningham,Mac Donald,1995:281).
Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang
dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya
memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

2.1 Tahap- Tahap Masa Nifas


Masa nifas terbagi menjadi 3 tahapan yaitu :
– Puerpurium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan – jalan.
– Puerperium intermedial yaitu suatu masa dimana kepulihan menyeluruh organ-
organ reproduksi yang lamanya 6 – 8 minggu.
– Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat
sempurna baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan –
bulan atau tahunan, terutama bagi ibu hamil atau waktu persalinan mengalami
komplikasi. (Mochtar R, 1998).
2.3 Tujuan Asuhan Masa Nifas
Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas adalah:
  Untuk mempercepat involusi uterus ( rahim )
  Untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologisnya.
  Melaksanakan skrining yang komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
  Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan
bayisehari-hari
  Memberikan pelayanan KB.
  Mendapatkan kesehatan emosi.

2.4 Perubahan Organ Reproduksi Pada Masa Nifas


(Involusi Traktus Genetalis)
1. Corpus uterus
Setelah plasenta lahir, uterus berangsur – angsur menjadi kecil sampai akhirnya
kembali seperti sebelum hamil. Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa
involusi
  Bayi lahir : Setinggi pusat (1000 gr)
  Uri lahir: 2 jari di bawah pusat – 750 gr
  I minggu: Pertengahan pusat sympisis – 500 gr
  2 minggu: Tak teraba diatas sympisis – 350 gr
  6 minggu: Bertambah kecil – 50 gr
  8 minggu: Sebesar normal – 30 gr

2. Endometrium
Perubahan–perubahan endometrium ialah timbulnya trombosis degenerasi dan
nekrosis di tempat inplantasi plasenta.
  Hari pertama : endometrium setebal 2-5 mm dengan permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua dan selaput janin
  Hari ke dua : Permukaan mulai rata akibat lepasnya sel – sel dibagian yang mengalami
degenerasi.
3. Involusi tempat plasenta
Uterus pada bekas implantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan
menonjol ke dalam cavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, penonjolan tersebut
dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan 6
minggu telah mencapai 24 mm.

4. Perubahan pada pembuluh darah uterus


Pada saat hamil arteri dan vena yang mengantar darah dari dan ke uterus
khususnya ditempat implantasi plasenta menjadi besar setelah post partum otot – otot
berkontraksi, pembuluh – pembuluh darah pada uterus akan terjepit, proses ini akan
menghentikan darah setelah plasenta lahir.

5. Perubahan servix
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena
corpus uteri yang mengadakan kontraksi. Sedangkan servix tidak berkontraksi,
sehingga perbatasan antara corpus dan servix uteri berbentuk seperti cincin. Warna
servix merah kehitam – hitaman karena pembuluh darah. Segera setelah bayi
dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukan 2 – 3 jari saja dan setelah 1
minggu hanya dapat dimasukan 1 jari ke dalam cavum uteri.

6. Vagina dan pintu keluar panggul


Vagina dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding lunak dan
luas yang ukurannya secara perlahan mengecil. Pada minggu ke – 3 post partum,
hymen muncul beberapa jaringan kecil dan menjadi corunculac mirtiformis.

7. Perubahan di peritoneum dan dinding abdomen


Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu
kehamilan dan partus, setelah janin lahir berangsur-angsur ciut kembali. Ligamentum
latum dan rotundum lebih kendor dari pada kondisi sebelum hamil. (Mochtar, 1998).
2.5 Adaptasi Psikologis Masa Nifas
1. Masa Taking In ( 1-2 hari post partum )
a)      Ibu bersifat pasif dan berorientasi pada diri sendiri
b)      Tingkat ketergantungan tinggi
c)      Kebutuhan nutrisi dan istirahat tinggi
d)     Ibu akan mengingat dan mengulang-ulang cerita tentang pengalamannya melahirkan
2. Masa Taking Hold ( 3-4 hari post partum)
a)      Ibu khawatir akan kemampuannya merawat bayi
b)      Lebih fokus pada perubahan fungsi- fungsi tubuh, seperti eliminasi dan daya tahan
tubuh
c)      Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan merawat bayi secara mandiri
3. Masa Letting Go ( minggu ke 3-4 post partum )
a)      Perhatian pada bayi sebagai individu terpisah.
b)      Ibu mengambil tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi.

2.6 Aspek – Aspek Klinik Masa Nifas


1. Suhu
Suhu badan dapat mengalami peningkatan setelah persalinan, tetapi tidak
lebih dari 38°C. Bila terjadi peningkatan melebihi 38°C selama 2 hari berturut-turut,
maka kemungkinan terjadi infeksi. kontraksi uterus yang diikuti HIS pengiring
menimbulkan rasa nyeri-nyeri ikutan (after pain) terutama pada multipara, masa
puerperium diikuti pengeluaran cairan sisa lapisan endomentrium serta sisa dari
implantasi plasenta yang disebut lochea.

2. Pengeluaran lochea
Pengeluaran lochea terdiri dari :
a)      Lochea rubra ( hari ke 1 – 2)
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix
caseosa, lanugo, dan mekonium
b)      Lochea sanguinolenta (hari ke 3 – 7 )
Terdiri dari : darah bercampur lendir, warna kecoklatan.
c)      Lochea serosa ( hari ke 7 – 14)
Berwarna kekuningan.
d)     Lochea alba ( hari ke 14 – selesai masa nifas)
Hanya merupakan cairan putih, lochea yang berbau busuk dan terinfeksi disebut
lochea purulent.

3. Payudara
Pada payudara terjadi perubahan atropik yang terjadi pada organ pelvix,
payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika laktasi
supresi payudara akan lebih menjadi besar, kencang dan lebih nyeri tekan sebagai
reaksi terhadap perubahan status hormonal serta dimulainya laktasi. Hari kedua post
partum sejumlah colostrums cairan yang disekresi oleh payudara selama lima hari
pertama setelah kelahiran bayi dapat diperas dari puting susu. Colostrums banyak
mengandung protein, yang sebagian besar globulin dan lebih banyak mineral tapi
gula dan lemak sedikit.

4. Traktus Urinarius
Buang air sering sulit selama 24 jam pertama, karena mengalami kompresi
antara kepala dan tulang pubis selama persalinan. Urine dalam jumlah besar akan
dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan,
kadar hormone estrogen yang bersifat menahan air akan mengalani penurunan yang
mencolok, keadaan ini menyebabkan diuresis.

5. System Kardiovarkuler
Normalnya selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, Hb, Hematokrit
dan hitungan eritrosit berfruktuasi sedang. Akan tetapi umumnya, jika kadar ini turun
jauh di bawah tingkat yang ada tepat sebelum atau selama persalinan awal wanita
tersebut kehilangan darah yang cukup banyak. Pada minggu pertama setelah
kelahiran , volume darah kembali mendekati seperti jumlah darah waktu tidak hamil
yang biasa, setelah 2 minggu perubahan ini kembali normal seperti keadaan tidak
hamil.

2.7  Kebijakan Program Nasional Masa Nifas


1.      Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali
melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2.      Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3.      Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4.      Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu
nifas maupun bayinya. Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa
nifas.
2.8  Kunjungan Masa Nifas
1.Kunjungan masa nifas minimal dilakukan 4 kali selama masa nifas.
Kunjungan I ( 6 – 8 jam post partum )
  Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri
  Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut
  Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan yang
disebabkan atonia uteri
  Pemberian ASI awal
  Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
  Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi
  Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan
bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru
lahir dalam keadaan baik
2. Kunjungan ke-2 ( 6 hari post partum )
  Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan baik,
tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal
  Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan
  Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup
  Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan
  Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
menyusui
  Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir

3. Kunjungan ke-3 ( 2 minggu post partum )


  Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada
kunjungan 6 hari post partum.

4.Kunjungan ke-4 ( 6 minggu post partum )


  Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas
  Memberikan konseling KB secara dini

2.9 Perawatan Masa Nifas


Perawatan puerperium dilakukan dalam bentuk pengawasan sebagai berikut :
1. Rawat gabung ( roming in )
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama.
Tujuannya agar terbentuk ikatan antara ibu dan bayinya dalam bentuk kasih sayang
( bounding attachment ), sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya,
memberikan ASI sehingga kelancaran pengeluaran ASI terjamin.
a.       Pemeriksaan umum meliputi kesadaran penderita, keluhan yang terjadi setelah
persalinan.
b.      Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan fisik, tekanan darah, nadi, suhu, respirasi,
tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
c.        Payudara
Perawatan payudara sudah dimulai sejak hamil sebagai persiapan untuk menyusui
bayinya. Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu merupakan rangsangan
psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oxitosin dikeluarkan oleh hipofisis.
Produksi akan lebih banyak dan involusi uteri akan lebih sempurna.
d.      Lochea; lochea rubra, lochea sanguinolenta
e.        Luka jahitan
Luka jahitan apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi ( kalor, dolor,
turbor, dan tumor ).
f.       Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca
persalinan. Kemudian boleh miring ke kiri dan kekanan serta diperbolehkan untuk
duduk, atau pada hari ke – 4 dan ke- 5 diperbolehkan pulang.
g.      Diet
Makan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori..
     h. Miksi
Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya, paling tidak 4 jam
setelah kelahiran. Bila sakit, kencing dikaterisasi.
i. Defekasi
Buang air besar dapat dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila sulit bab dan terjadi
obstipasi apabila bab keras dapat diberikan laksans per oral atau perektal. Jika belum
biasa dilakukan klisma.
j. Kebersihan diri
Anjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, membersihkan daerah
kelamin dengan air dan sabun, dari vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang
kemudian anus, kemudian mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari, mencuci
tangan sebelum dan sesudah membersihkan kelamin.
k. Menganjurkan pada ibu agar mengikuti KB sendini mungkin setelah 40 hari
(16  inggu post partum)
    L. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas
  Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum.
Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :Memberikan
dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu
untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
  Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
  Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
  Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan
mampu melakukan kegiatan administrasi.
  Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
  Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yang aman.
  Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses
pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama
priode nifas.
  Memberikan asuhan secara professional
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS NY. “S” P10001 POST PARTUM HARI
KE-5
DI BPS NY. INDAH AMD.KEB LAMONGAN

Tangggal pengkajian :  25 September 2012

Jam :  10.00 WIB

Tempat :  BPS Ny. Indah AMd. Keb

A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS                                                                  

Nama :  Ny. S Nama :  Tn. B

Umur :  25tahun Umur  :  35 Tahun

Bangsa/ suku : Jawa Bangsa/suku :  Indonesia / Jawa

Agama  : Islam Agama :  Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : D2 Keolahragaan


Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru

Penghasilan : -  Penghasilan :  Rp. 1.200.000,-

Alamat : Kembangbahu Lamongan Alamat : Kembangbahu

Lamongan

2. KELUHAN UTAMA

Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertama lima hari yang lalu

3. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Ibu mengatakan badanya sehat.

4. RIWAYAT PERKAWINAN

Status perkawinan : kawin

Nikah ke : 1x

Lamanya :1 tahun

Umur menikah : 24 tahun

5. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 14 tahun                                 
Lama haid : 5-7 hari

Siklus : 28 hari

Teratur/ tidak : teratur

Dismenorhoe :  ya ( jarang)

Flour albus : ya

Warna / bau  : putih, tidak gatal, tidak bau, hanya menjelang haid.

6. RIWAYAT KEHAMILAN PERSALINAN NIFAS


SEKARANG.
Kehamilan

HPHT  :  13 Desember 2011

           Saat hamil mual muntah selama 2 bulan, pemeriksaan tes kencing dilakukan saat

terlambat haid 2 minggu hasil positif. Gerakan janin dirasakan setelah usia kehamilan

18 minggu, ANC sebanyak 10 kali di BPS

– TM  I :  3 kali

– TM  II :  3 kali

– TM III :  4 kali

– TT : 2 kali

– Tablet Fe : 1x sehari sejak usia kehamilan 6 bulan sampai melahirkan


Persalinan

Tanggal persalinan : 20 september 2012

Usia kehamilan : 37 minggu

Jenis persalinan  : spontan presentasi belakang kepala

Penolong : Bidan

Tempat persalinan : BPS Indah

Penyulit persalinan : tidak ada

Lama persalinan :

                Kala I :  12 jam - menit perdarahan  0  cc

                Kala II :  - jam 30  menit perdarahan 100 cc

                Kala III :  -  jam  15 menit perdarahan 100 cc

                Kala IV :  2 jam  -  menit perdarahan 40 cc

                Nilai APGAR : 1 menit : 7 5 menit: 8 10 menit: 9

7. RIWAYAT NIFAS SEKARANG

Hari nifas          : hari ke 5

Jenis lokia         : Sanguinolenta

8. RIWAYAT KB
Ibu belum pernah ikut KB, setelah melahirkan anak pertamanya ingin mengikuti KB

pil.

9. POLA SEHARI-HARI

a. Pola  Nutrisi

Makan

       Saat hamil :  3 x sehari nasi, sayur, lauk porsi sedikit

       Nifas :  3 x sehari nasi, sayur,lauk, buah porsi cukup

       Minum

      Saat hamil :  6-8 gelas sehari + susu 3x sehari

       Nifas : 6-8 gelas sehari + susu 3 kali sehari

b. Pola Eliminasi

BAB

– sebelum nifas :  1-2x sehari

– nifas :  BAB mulai hari ke tiga 1 x sehari

BAK

– sebelum nifas :  4 x sehari

– nifas : 6-7 x sehari

c. Personal Hygiene
Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian (luar+dalam) setelah mandi, keramas 2-3 kali

seminggu. Ibu mengatakan sering membersihkan daerah kemaluannya. Ganti softex

3-4 x sehari setelah melahirkan.

d. Pola Istirahat/ tidur

Siang ± 1jam

Malam  ± 3-4 jam kurang nyenyak

e. Pola Aktivitas

Ibu  sebagai IRT mengerjakan semua pekerjaan sendirian kadang-kadang di Bantu

oleh suami. 

Hub Seksual     : Ibu mengatakan belum pernah melakukan hubungan seksual setelah

melahirkan karena masih dalam masa nifas

10. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPRIRITUAL

– Ibu  bahagia atas kelahiran putra keduanya dengan selamat.

– Ibu merasa senang karena keluarga menerima kelahiran anak keduanya dan ikut

membantu mengasuh bayinya.

11. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


– Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan penyakit kronis, menurun dan

menular seperti; TBC, jantung, hipertensi, diabetes Millitus, kanker, dsb.

– Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan kembar

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU :  baik,
Kesadaran :  Compos Mentis

Keadaan Emosional :  Baik

TD :  110/ 80mmHg

Nadi :  80 x/ menit

Respirasi :  26 x/ menit

Suhu :  36,50C

TB :  161cm

BB  waktu hamil : 57 Kg

BB wahtu nifas : 52Kg

Lila : 26 cm

2. Pemeriksaaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : rambut berombak, bersih, tidak ada ketombe,  tidak ada benjolan atau lesi

Muka : tidak ada cloasma gravidarum

Mata : Kelopak mata : tidak oedema

                    Konjungtiva    : tidak anemis / tidak anemis

                    Sklera             : tidak ikterus / tidak ikterus.

                    Pupil               : Isokor ka/ki

Hidung : simetris         :   ya      
                         Sekret             : tidak ada               

                         Polip               : tidak  ada

Mulut dan gigi bersih

                 Lidah dan Gusi:  warna lidah bersih, gusi merah

                 Gigi                  :  tidak berlubang, tidak ada caries gigi

Telinga      :  simetris, tidak ada serumen

Leher        :  Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.

  Tidak  ada pembesaran  vena jugularis.

Aksila        :  tidak ada  pembesaran  kelenjar limfe.

Payudara

Simetris                         :  + / +

Pembesaran                  :  + / +

Hiperpigmentasi (areola):  + / + 

Papila Mamae               :  Menonjol

Benjolan Tumor            :  tidak ada

Kebersihan                   : bersih

Abdomen

Pembesaran                  :  ada

Luka parut                    :  tidak ada


Luka bekas operasi       :  tidak ada

Linea nigra/ alba            : ada

Punggung   :  Lordose

Ekstremitas

Atas      : simetris, Tidak ada odema, Tidak ada varises

Bawah: simetris, Tidak ada odema, Tidak ada varises

Anogenital

Perineum                       : ada luka jahitan  ±3cm

Vulva vagina                 :  Merah

Pengeluaran lokhea       : ada, sanguinolenta

Varises                         :  tidak ada

Odema                         :  (-)

Hemoroid                      : Tidak ada

b. Palpasi

– Leher :  tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan vena jugularis

– Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

– Payudara :  colustrum (+), pengeluaran ASI (+), warna: kuning


– Perut :  TFU =  pertengahan antara pusat dan simpisis, involusi uterus berjalan

normal, tidak ada nyeri tekan.

– Genetalia:    Tidak ada pembesaran Kelenjar Bartholini, Tidak ada varises, tidak

ada oedema

c. Auskultasi

Dada                      : tidak ada wheezingdan ronchi

Bising usus              : Normal, 8-10 x/menit

d. Perkusi

Reflek pattela         :(+) / (+)

e. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan    

C. ANALISIS
      Ny. “S” P 1001  post partum nomal hari ke 5, KU ibu baik

D. PENATALAKSANAAN

DX       : ibu denganP10001 post partum hari ke 5 normal

1. Memberikan konseling tentang gizi ibu nifas yaitu: makan dengan diet berimbang,

cukup karbonhidrat,protein, lemak, vitamin dan mineral.


2. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat, mengganti pakaian kotor dan

menggendong bayi.

3. Mengajarkan ibu untuk mobilisasi, jalan-jalan, duduk dan menggendong bayinya.

4. Memberikan konseling pada ibu bagaimana cara menjaga bayi tetap hangat yaitu

dengan meletakkan bayi di tempat yang hangat, memakaikan pakaian yang kering

dan bersih, tidak meletakkan bayi dibawah kipas angin.

5. Mengingat kan ibu untuk selalu mengkonsumsi obat yang yang telah diberikan

amoxilin 3x500 mg, metrodinazol 3x500 mg, asam mefenamat 3x500 mg setelah

makan.

6. Menganjurkan ibu untuk kontrol lagi 6 hari atau bila ada keluhan.
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 – 8
minggu atau dalam agama islam disebut 40 hari, tahap- tahap masa nifas meliputi :
puerpurium dini, puerpurium intermedial, remot puerpurium. Tujuan dari masa nifas
yaitu untuk mengetahui kesejahtraan ibu dan bayi, baik dari kesehatan, kebersihan ,
nutrisi, pemberian ASI, tanda bahaya masa nifas, perdarahan, cara mencegah
hipotermi pada bayi.

3.2Kritik dan Saran


Dewasa ini penerapan asuhan pada ibu nifas sangat di perlukan karena sangat
membantu ibu dalam menjalankan perannya sebagai seorang ibu ketika mengalami
kesulitan dalam mengasuh bayinya. Serta, dengan adanya konseling masa nifas ibu
menjadi lebih memahami betapa pentingnya menjaga kebersihan, pemenuhan nutrisi,
waspada akan terjadinya kelainan-kelainan yang dapat membahayakan ibu dan
bayinya. Selain itu juga dapat membantu mahasiswa dalam belajar tentang betapa
pentingnya asuhan kebidanan untuk ibu nifas khususnya mahasiswa kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

1.        Bennet, V.R dan Brown, L.K, 1996, Myles Text Book for Midwifes, Edisi 12,

Churcil Livingstone, London, UK.

2.        Hilliana, Mellyana, Amd.Keb. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Puspa

Swara. Jakarta.

3.        Manuaba IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana. EGC. Jakarta.

4.        Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta.

5.        Syaifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai