Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEBIDANAN ANC PATOLOGI

NY “W” GII PI A0 DENGAN LETAK BOKONG


DI RSU ANUTAPURA PALU

Nomor register : 351957


Masuk RS tanggal : 18 – 11 – 2013
Di ruangan : polik KIA/KB

Pengkajian
a. Data subyektif
1. Identitas
Nama : Ny “W” Nama suami : Tn “A”
Umur : 35 tahun Umur : 30 tahun
Suku / bangsa : bugis / Indonesia Suku / bangsa : bugis/Indonesia
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : urt Pekerjaan : kuli bangunan
Alamat : jln dewi sartika Alamat : jln dewi sartika

Data biologis
Keluhan utama : Ibu mengatakan cemas pada keadaan kehamilannya
Riwayat keluhan utama : Ny W datang dengan keluhan ingin memeriksakan kehamilannya
Riwayat keluahn sekarang :
GPA : GII PI A0
HPHT : 23 – 04 – 2013
TP : 27 – 01 – 2014
ANC : -
Imunisasi : 5x
Rencana melahirkan : dirumah sakit
Pergerakan janin : dirasakan
Masalah – maslah selama kehamilan sekarang :
- Rasa lelah : ada
- Mual muntah : ada
- Nyeri perut : tidak ada
- Panas menggigil : tidak ada
- Sakit kepala : tidak ada
- Penglihatan kabur : tidak ada
- Rasa nyeri / panas BAB : tidak ada
- Rasa gatal pada kemaluan : tidak ada
- Pengeluaran cairan pervaginam : tidak ada
- Nyeri atau tegang pada tungkai : tidak ada
- Edema : tidak ada
Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
Hamil Persalinan Nifas
ke Umur UK J.persalinan Kompli J.kel BB lahir laktasi komplikasi
kasi
1 1,3 thn Atrm SC taa P 3000 gram Ya taa
2 Hamil sekarang
Riwayat menstruasi :
- Menarche : 13 tahun – siklus : 28 hari
- Lamanya haid : 7 hari – Teratur : ya
- Sifat darah : encer – Keluhan : tidak ada
- Dismenorhoe : tidak ada _ Banyaknya : 3x ganti softex
- Bau : khas _ Konsistensi : cair
Riwayat perkawinan :
- Status perkawinan : sah Menikah yang ke : pertama
- Lamanya menikah : 5 tahun Usia menikah : 30 tahun

Riwayat KB :
a. Pernah berKB ? ya
b. Jenis KB : pil
c. Rencana KB : ya,pil
Riwayat kesehatan :
Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita
- Hypertensi : tidak ada
- Jantung : tidak ada
- Anemia berat : tidak ada
- DM : tidak ada
- Penyakit kelamin : tidak ada
- TBC : tidak ada
- Asma : tidak ada
- Gangguan mental : tidak ada
Riwayat operasi : ada
Riwayat perilaku / kebiasaan :
- Merokok : tidak ada
- Obat penenang : tidak ada
- Minuman keras : tidak ada
- Jamu / obat tradisonal : tidak ada
Riwayat psikososial :
- Apakah kehamilan ini direncanakan : ya
- Jenis kelamin yang diinginkan : laki – laki
- Status perkawinan : kawin
Riwayat kesehatan keluarga :
- Penyakit menular : tidak ada
- Penyakit keturunan : tidak ada
- Keturunan kembar : tidak ada
- Penyakit menahun : tidak ada
Pola kegiatan sehari – hari :
Nutrisi
- Pola makan : teratur
- Frekuensi : 3x sehari
- Pantangan : tidak ada
- Nafsu makan : baik
- Jumlah Minum : 6 – 8 gelas

Pola Eliminasi
- BAB
Frekensi : 1x sehari
Bau /Warna : lembek / kekuningan
- BAK
Frekuensi : 5 - 6x sehari
bau / Warna : jernih
pola Istirahat
Tidur siang : 2 jam / hari
Tidur malam
Lama : 6 – 8 jam / hari
d. Personal hygiene
frekuensi Mandi : 2x sehari
memakai sabun : ya
sikat gigi : ya
mencuci rambut : ya
memakai sampo : ya

Data obyektif
- KU : baik
Kesadaran : stabil
Emosional : baik
TTV : Tensi 110/80 mmhg,Nadi 80x/menit,pernafasan 20x/menit,suhu 36,8 derajat,
BB : 67 kilo gram
TB : 147 cm
Pemeriksaan fisik
- Muka : inspeksi : tidak ada edema
- Mata : tidak ada secret,sclera tidak kuning,conjung tiva merah mudah
- Hidung : tidak ada polip dan pernafasan cuping hidung
- Mulut dan gigi : bersih, tidak ada stomatitis dan caries
- Telinga : simetris,tidak ada serum,pendengaran baik
- Leher : tidak ada pembesaran kel tiroid,parotis,getah bening,dan vena
yugularis
- Dada : tidak ada retraksi dinding dada,tidak bunyi wiching
- Payudara : simetris,putting susu menonjol,tidak nyeri,belum ada colostrum
- Abdomen : terdapat luka bekas oprasi
- Palpasi : Leopold I : setengah pusat px
Teraba bulat keras,melenting ( kepala )
Leolold II : PU – KI
Teraba sebelah kanan bagian terkecil
Bagian kiri teraba punggung
Leopold III : Pres – bokong
Pada bagian bawah teraba bulat melebar lunak ( bokong )
Leopold IV : W_
- Pemeriksaan Mc Donald
TFU 27 cm TBJ : ( 27 – 12 ) x 155 : 2325 gram
- Auskultasi : 147x / mnt
- Ekstremitas atas : simetris , edema tidak ada
- Ekstremitas bawah : simetris ,edema dan varices tidak ada
- Genetalia luar : tidak diakji
- Pemeriksaan panggul : tidak dikaji
- Pemeriksaan lain : USG
Klasifikasi data
Data subyektif
1. Ibu mengatakan hamil yang ke dua dan pernah op SC
2. Ibu mengatakan haid terakhirnya 23 – 4 – 2013
3. Ibu mengatakan cemas dan khawatir dengan posisi anaknya
Data obyektif
1. GII PI A0 , ada bekas operasi diperut dan tampak strie albicans
2. TTV : tensi 110/80 mmhg,nadi 80x/mnt,suhu 36,8 derajat,pernafasan 20x/mnt,BB
67 kilogram,TB 147 cm.
3. Palpasi
Leopold I : 3 jbpx ( 30 cm ) 2790 gram
Leopold II : PU – KI
Leopold III : pres bokong
Leopold IV : W
4. Hasil USG : UK 34 minggu dengan letak bokong
Pendokumentasian
Tanggal : 18 / 11 / 2013
S : - Ibu mengatakan hamil yang kedua dan pernah SC pada kehamilan pertama
- Ibu mengatakan haid terakhirnya tanggal 23 – 04 – 2013
- Ibu mengatakan cemas dan khawatir dengan posisi janinnya
O : GII PI A0
Abdomen : ada bekas op Sc diperut
TP : 27 – 01 – 2014
TTV : TD : 110 / 80 mmhg,nadi 80x/mnt,suhu 36,8 derajat.pernafasan 20x/mnt.
BB : 67 kilo gram
TB : 147 cm
Palpasi : Leopold I : 3 jbpx
Leopold II : pu – ki
Leopold III : pres – bokong
Leopold IV : W_
A. Diagnosa : GII PI A0 UK 34 mgg letak bokong ( W )
Masalah : kekhawatiran ibu dengan posisi anaknya
Diagnosa / masalah potensial : persalinan dengan SC
Tindakan segera : berkolaborasi dengan dokter untuk dilakukannya SC
P : rencana
1. Kekhawatiran ibu terhadap posisi janinnya dapat teratasi dengan criteria :
Ibu terlihat lebih tenang,mengerti dan mau melakukan apa yang telah dijelaskan
Ibu bersedia melaksanakan anjuran dokter dan bidan
2. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan agar ibu tahu hasil pemeriksaan sehingga
kekhawatiran ibu berkurang,keadaan janin baik DJJ 147x/mnt
3. Member support mental dan spiritual agar ibu lebih optimal dalam menghadapi
masalah kehamilannya
4. Member tahu ibu tentang
Gizi ibu hamil,Hygiene kehamilan ,Istirahat yang cukup dan Tanda – tanda bahaya
kehamilan
5. Anjurkan ibu untuk KB setelah melahirkan
Pelaksanaan
Tanggal : 18 / 11 / 2013
1. Memberikan dukungan moril sehubungan dengan kecemasan ibu
2. Member tahu ibu hasil pemeriksaan
3. Menganjurkan ibu untuk masuk RS sehingga mendapat penanganan lebih lanjut
oleh nakes yang lebih professional
4. Menganjurkan ibu untuk berKB setelah melahirkan
Evaluasi
1. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2. Ibu bersedia melaksanakan anjuran dokter dan bidan
3. Ibu mau berKB setelah melahirkan
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB
PADA NY “S”DENGAN KB IUD COPPER T
DI RSU ANUTAPURA PALU

Nomor register : 345129


Tanggal masuk : 22 – 11 – 2013
Tanggal pengkajian : 22 – 11 – 2013
Ruangan : poli KIA / KB

Pengkajian
Identitas
Nama pasien : Ny S Nama suami : Tn F
Umur : 35 tahun Umur : 45 tahun
Suku Bangsa : jawa / indonesia Suku Bangsa : padang / indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Urt Pekerjaan : PNS
Alamat : jln tamrin no 28 Alamat : jln tamrin no 28

Data Subyektif
a. Kunjungan saat ini :
b. Keluhan utama : ingin berKB
c. Riwayat perkawinan
- Kawin : 1 kali Umur : 23 tahun
- Dengan suami sekarang : 12 tahun
Riwayat haid
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 30 hari
- Lamanya haid : 8 hari
- Sifat darah : encer
- Bau/warna : amis/merah
- Dismenorhoe : Kadang
- Banyaknya : 100 cc
Riwayat obstetric
- Jumlah anak lahir hidup : 4
- Jumlah yang meninggal : tidak ada
- Persalianan yang terakhir : sc
- Komplikasi : tidak ada
- Keadaan nifas trakhir : Baik
Riwayat KB :
Macam peserta KB : baru,sesudah bersalin,
Pernah memakai alat KB : pil,suntik,iud
Cara kb terakhir : iud
Keluhan selama pemakaian KB : keputihan
Riwayat penyakit yang lalu dan sekarang :
- Hepatitis : tidak ada
- Diabetes : tidak ada
- Penyakit jantung : tidak ada
- Kelainan pembekuan darah: tidak ada
- Radang orchitis : tidak ada
- Hipertensi : tidak ada
- Adrexitis : tidak ada
- Endometritis : tidak ada
Ekstremitas :-
- Oedema : tidak ada
- Varices : tidak ada
Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari :
Pola nutrisi makan minum
- Frekuensi makan : 3 kali sehari 4 – 5 gelas
- Macam : nasi,ikan,sayuran
- Jumlah : cukup
- Keluhan : tidak ada
Pola eliminasi :
BAB :
- Frekuensi : 1 kali sehari
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Konsistensi : lunak
- Jumlah : tidak dikaji

BAK :

- Frekuensi : 5 kali sehari


- Warna : jernih
- Bau : amoniak
- Konsistensi : encer
- Jumlah : tidak dikaji
Pola aktifitas :
- Kegiatan sehari – hari : hanya dirumah mengurus rumah tangga
- Istirahat dan tidur : 6 – 8 jam / hari

Seksual :

- Frekuensi : 1 kali seminggu


- Keluhan : tidak ada

Personal hygiene :

- Kebiasaan mandi : 2 kali sehari


- Kebiasaan membersihkan kelamin : setiap BAK
- Kebiasaan mengganti pakaian dalam : 2x/hari
- Jenis pakaian yang digunakan : kaos
- Keadaan psikososial : normal,stabil
Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi KB : ibu mengerti tentang kb
Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang : baik
Dukungan suami dan keluarga : ada kesepakatan dengan suami untuk berkb

Pemeriksaan fisik ( Data obyektif )

1. Status generasi / keadaan umum


a. Pemeriksaan umum
- Kesadaran : Kompos mentis
- KU : Baik
- Tekanan darah : 110/80 mmhg
- Suhu : 36 derajat
- Nadi : 80 kali permenit
- Pernafasan : 24 kali permenit
- Tinggi badan : 148 cm
- BB : 55 kilo gram
2. Pemeriksaan sistimatis :
a. Muka,mulut dan leher
- Muka : simetris,hiperpigmentasi tidak ada,edema tidak ada
- Mulut : bibir tidak pucat,normal,bersih tidak ada caries
- Mata : sclera putih,konjungtiva tidak pucat
- Kel gondok/tyroid : tidak ada
- Tumor : tidak ada
b. Dada dan aksila : simetris
- Mamae : membesar,tidak ada tumor, simetris ,hiperpigmentasi
areola mamae,putting susu menonjol
- Axial : tidak ada tumor
Abdomen :
- Luka bekas oprasi : ada
- Palpasi : normal,tidak ada benjolan
- Nyeri tekan : tidak ada
3. Ano genetalia :
a. Keadaan vulva : normal
- Perdarahan : tidak ada
- Flour albus : tidak ada
- Luka : tidak ada
- Varices : tidak ada
- Kondiloma : tidak ada
- Keadaan Kelenjar bartolini : normal
- Nyeri tekan : tidak ada
- Hemoroid : tidak ada kelainan
b. Inspekulo : portio
- Portio : lunak
- Luka atau erosi : tidak ada
- anda – tanda radang : tidak ada
c. Periksa dalam
- Keadaan vulva : normal
- Portio : normal
- Pembesaran : tidak ada
- Posisi : retrofleksi
- Nyeri tekan / goyang : tidak ada
- Vuva : varices tidak

Kesimpulan
Ny S,35 tahun,P4 A0 ingin berKB IUD,TTV tensi 110/80 mmhg,nadi 80x/mnt,suhu 36
derajat,respirasi 24x/mntokumentasian
S. Ny S,35 thn,P4 A0,ingin mengikuti KB IUD,riwayat KB sebelumnya IUD
O. KU : baik
Kesadaran : composmentis
Tensi : 110/80 mmhg
Nadi : 80x/mnt
Suhu :36 derajat selsius
Respirasi : 24x/mnt
A. Ny S akseptor IUD
P: - Memberikan konseling tentang KB IUD
- Membuat informasi consent tentang persetujuan KB pada pasien
- Memasang KB IUD jenis coper T pada pasien
- Menginformasikan kepada ibu untuk control bila ada keluhan
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
Evaluasi
- Konseling telah diberikan kepada pasien dan ibu mengerti tentang KB IUD
- Informed consent telah di buat dan ditanda tangani oleh pasien
- IUD telah dipasang jenis coper T
- Resep telah diberikan sesuai advis dokter yaitu amoxilin 3 x 500 mg 3x1/hari,asmef 500 mg
3 x 1 /hari
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK SAKIT
An “A”DENGAN GASTROENTERITIS
DI RSU ANUTAPURA PALU

DI SUSUN OLEH : CORINA PAGALLA

NIM : P07124012 073

PROGRAM KHUSUS D III KEBIDANAN


POLTEKES KEMENKES PALU
TA 2013
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK SAKIT
An “A”DENGAN GASTROENTERITIS
DI RSU ANUTAPURA PALU

Tanggal pengkajian : 12 - 11 – 2013


RSU Anutapura palu : Ruangan nuri
Nama pengkaji : CORINA PAGALLA

Data subyektif
Nama anak : An. A
Tanggal lahir : 2 – 2 – 2010
Usia : 3,9 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke :I
Jumlah saudara :-
Orang tua
Nama ibu : Ny D Nama bapak : Tn I
Umur : 27 tahun Umur : 37 tahun
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Agama : kristen Agama : kristen
Pendidikan : SI Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : swasta
Alamat : Jalan anoa I no 182 B Alamat : Jalan anoa I n0 182 B

Keluhan utama : Os masuk dengan keluhan


- BAK lancar,Panas ( + ),Batuk( + ) ,Muntah( + ),Sakit perut( + )
- Post opname ditekukur tgl 5/11/2013 dengan GE,BAB 3x/hari ada
ampas dan lender sedikit
Riwayat keluhan utama : Keluhan sakit perut BAB 3x/hari,muntah,demam mulai kemarin
malam
Riwayat ANC : 6 kali
- Penyakit infeksi saat hamil : tidak ada
- Tempat dan frekuensi ANC : tinatapura 6 kali
- Imunisasi yang diperoleh saat ANC dan frekuensi : TT bumil 2 kali
- Kebiasaan ibu selama hamil : tidak ada
- Obat yang diminum selama hamil: lambusit,vicanatal,hemafort
Riwayat kelahiran :
- Penolong dan tempat lahir : Bidan di puskesmas tentena
- Cara dan lama kelahiran : spontan,10 jam
- Komplikasi persalinan : tidak ada
- Kondisi saat lahir : sehat / normal
- Riwayat imunisasi
J.Imunisasi BCG HB DPT Polio Campak DT Lain-lain
I Ya Ya Ya ya Ya ya
II Ya Ya ya
III Ya Ya Ya
IV ya

a. Riwayat perkembangan anak


Ibu mengatakan bahwa anaknya mendapatkan imunisasi yang lengkap dan berkembang
sesuai dengan usianya
b. Riwayat penyakit yang pernah diderita atau sedang diderita ( penyakit menahun,PMS,dll )
- Anak : Ibu mengatakan bahwa anaknya sedang menderita penyakit diare dan panas,tidak
pernah menderita penyakit menular seperti ( HIV/AIDS,TBC,Hepatitis )
penyakit menurun seperti ( DM,hipertensi,dan asma ),dan penyakit menahun
seperti ( jantung,ginjal).
- Orang tua : Ibu mengatakan bahwa dirinya dan suaminya tidak pernah menderita penyakit
menular seperti ( HIV/aids,hepatitis,TBC ),menahun( jantung , ginjal ) dan
penyakit menurun ( DM,hipertensi,asma ).
Riwayat psikososial budaya keluarga
Ibu mengatakan ibu dan suamisangat senang atas kehadiran anaknya yang sudah mulai
beranjak besar
Pola kehidupan sehari – hari
Polanutrisi
- Lama pemberian ASI : 5 bulan lamanya
- Jenis makanan utama: Nasi,dengan telur mata sapi
- Jumlah frekuensi yang diberikan : 3 kali sehari
- Makanan ekstra yang biasa dimakan : tidak ada
- Nafsu makan: sedikit berkurang
Pola eliminasi
- BAK : Ibu mengatakan anaknya BAK 5 -6 kali sehari,warna khas dan bau khas dan tidak
ada nyeri
Sekarang : BAK 2 kali
- BAB : Ibumengatakan anaknya BAB 1 kali sehari dengan warna dan bau yang khas dan
konsistensi lembek
Saat sekarang baru sekali BAB tadi pagi
Pola aktifitas : ibu mengatakan aktifitas anaknya sehari – hari dirumah bermain
Pola istirahat : ibu mengatakan anaknya tidur siang selama 2 jam ( 14 – 16 00 ) dan tidurmalam
12 jam ( 19 00 – 06 00 )
Personal hygiene : ibu mengatakan anaknya mandi 2 kali sehari,menggosok gigi 2x
sehari,keramas 1 kali sehari ,ganti pakaian 2x sehari
Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : Kompos mentis
b. KU : lemah
c. Antropometri :BBL/TBL : 2400 gram/48cm
BB sekarang : 11 kilogram
TB :
Nadi : 140 x / mnt
d. Suhu : 39,2 derajat selsius
e. Pernafasan : 22 kali permenit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Keadaan kulit kepala baik,warna rambut hitam lebat dan tidak ada rontok
Muka : Dalam keadaan bersih,tidak ada edema,warna kulit tidak pucat
Mata : simetris kiri dan kanan,conjungtiva merah mudah,sclera tidak
kuning,palpebra normal.
Hidung : bersih,pernafasan cuping hidung tidak ada,polip tidak ada,secret tidak ada
Telinga : bentuknya simetris kiri dan kanan ,tidak ada kelainan
Mulut : bentuk normal ,bibir tidak pucat,gigi bersih,mukosa mulut basah,lidah agak
kotor
Leher : Pembesaran kel gondok tidak ada,pembesaran vena yugularis tidak ada
Aksila : Pembesaran kel aksila tidak ada
Dada dan payudara : bentuknya simetris kiri dan kana,tidak ada kelainan
Abdomen : kebersihan bagus,Pembesaran abdomen tidak ada,turgor kulit sedang
Punggung : posisi tulang belakang normal
Genetalia : tidak ada masalah
Ekstremitas atas dan bawah : Keadaan simetris kiri dan kanan,edema tidak
Ada, jari tangan dan kaki 10
a. Palpasi
Dada dan payudara : Nyeri tekan tidak ada ,tumor dan benjolan tidak ada
Leher : pembesaran tidak ada
Abdomen : nyeri tekan tidak ada,kembungtidak ada
b. Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi
Abdomen : ada bising usus
Pemeriksaan penunjang :
Darah : WBC 17,7,neut% 81,9.neut# 14,5.MXD 1,5

Pendokumentasian
Tanggal 12 / 11 / 2013
S. - Ibu mengatakan anaknya BAB encer 3x mulai kemarin dan sakit perut
- Ibu mengatakan anaknya panas mulai kemarin malam
- Ibu mengatakan anaknya muntah dan batuk
- Ibu mengatakan anaknya post opname ditekukur dengan GE
- Ibu merasa cemas dengan keadaan anaknya
O. TTV : nadi 140 x / mnt,pernafasan 32 x / mnt,suhu 39,2 derajat selsius,BAB encer 3x / hari
A. 1. Diagnose actual : - Hypertermi
- gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. diagnose potensial : dehidrasi ringan
3. tindakan segera : - memasang IVFD asering 16 tts / mnt guyur 50 cc
- memberikan L bio 2 x 1 sacet,zing 1 x 1 tab
Pelaksanaan
Tanggal : 12 / 11 / 2013
- Melanjutkan IVFD RL 16 tts / mnt
- Melakukan observasi TTV
- Menganjurkan kepada ibu agar member air putih hangat yang banyak pada anaknya
- Melakukan kompres air hangat
- Mengobservasi tanda – tanda dehidrasi
- Memberikan HE kepada ibu tentang penyakit anaknya
- Member obat injeksi sesuai advis dokter
- Member obat oral sesuai advis dokter
Evaluasi
Tanggal 12 / 11 2013
- Observasi TTV : suhu 39,4 derajat selsius,nadi 112x/mnt,pernafasan 30x/mnt
- Ibu telah memberikan air putih hangat 4 gelas
- Sudah dilakukan kompres air hangat
- Ibu tenang dan tidak cemas setelah mendengarkan penjelasan
- Injeksi cefriaxon sudah diberikan 30013 jam / IV,inj dexametason 1,5 13 / IV
- Pemberian obat oral zing 1 tab,pct syrup 1 cth,L bio 1 sacet
Catatan perkembangan
Kesimpulan : anak A umur 3 tahun dengan keluhan BAB encer mulai kemarin,H/I 3x,ampas +
sedikit lender ,KU lemah,TTV ( suhu 39,4 derajat selsius,pernafasan 30x/mnt,nadi
112x/mnt )
Pendokumentasian
Tanggal 13 / 11 / 2013
S. ibu mengatakan anaknya BAB encer 3x
Ibu mengatakan anaknya msih panas
Ibu mengatakan anaknya batuk dan muntah
Ibu mengatakan cemas dengan keadaan anaknya
O. TTV : nadi 100x/mnt,suhu 38,4 derajat selsius,pernafasan 30x/mnt,BAB encer 3x
A. analisa
1. diagnose actual : an A umur 3 tahun dengan GE
2. diagnose potensial : terjadi dehidrasi
3. tindakan segera : memasang IVFD asering 16 tpm
Berikan zing 1x1 tab,L bio 2x1 saset,pct syrup 3x1 cth,ceftriaxon 300B/12
jam/IV,dexametason 1,5 B/8 jam /IV
Penatalaksanaan
Tanggal 13/11/2013
- Melanjutkan IVFD Rl 16 tts/mnt
- Melakukan observasi TTV tiap 2 jam
- Melakukan kompres air hangat
- Mengobservasi tanda – tanda dehidrasi
- Memberikan air putih hangat
- Memberikan HE tentang penyakit anaknya
- Memberikan obat injeksi sesuai advis dokter
- Memberikan obat oral sesuai advis dokter
Evaluasi
Tanggal 13/11/2013
- Ibu mengatakan BAB anaknya berkurang 2x / hari berampas
- Observasi TTV : suhu 37 derajat selsius,pernafasan 30x/mnt,nadi 115x/mnt,kulit baik
- Minum air hangat 4 gelas
- Cairan infuse masih terpasang 16 tts/mnt
- Dengan kompres air hangat suhu 37 derajat selsius
- Ibu tenang dan tidak cemas setelah mendengarkan penjelasan
- Injeksi cefriaxon sudah diberikan 300 B/IV,inj dexametason 1,5 B/IV
- Memberikan obat oral sesuai advis dokter ( zing 1 tab,pct syrup 1 cth,L bio 1 saset )
Catatan perkembangan
Tanggal 14/11/2013
S : ibu mengatakan badan anaknya masih panas dan BAB 1x encer berlendir tadi malam,BAK
2x,muntah ( - ),batuk (-),nyeri perut ( + )
O : TTV : nadi 100x/mnt,suhu 37,2 derajat selsius,pernafasan 30x/mnt
KU : lemah
Kulit baik
Cairan infuse trpasang rl 16 tts/mnt
BAB 1x encer,BAK ( +
Batuk ( - )
A . an A umur 3 tahun dengan GE
P . penatalaksanaan
- Mengobservasi KU dan TTV
Ku lemah,TTV ( nadi 116x/mnt,suhu 36,5 derajat selsius,respirasi 28x/mnt )
- Mengontrol dan mengatur tetesan infuse
Tetesan infuse terkontrol
- Menganjurkan ibu untuk memberikan minum banyak pada anaknya
Ibu memberikan air hangat 4 gelas
- Memberikan obat inj sesuai advis dokter Injeksi ceftriaxone sudah diberikan 300
B/IV,injeksi dexametason sudah diberikan 1,5 B/IV
- Memberikan obat oral sesuai advis dokter ( zing 1 tab,L bio 1 saset,pct syrup 1 cth )
- Lakukan rehidrasi dengan memberikan L bio
L bio telak diberikan
- Sebagian masalah telah teratasi
ASUHAN KEBIDANAN PNC PATOLOGI
NY “E”DENGAN POST SC HARI II a/I PEB
DI RSU ANUTAPURA PALU

DI SUSUN OLEH : CORINA PAGALLA


NIM : P07124012 073

PROGRAM KHUSUS D III KEBIDANAN


POLTEKES KEMENKES PALU
TAHUN 2013
ASUHAN KEBIDANAN PNC PATOLOGI
NY “E” DENGAN POST SC HARI KE II A/I PEB
DI RSU ANUTAPURA PALU

NO REGISTER : 350305
Tanggal masuk RS : 06 – 11 – 2013
Tanggal pengkajian : 06 – 11 - 2013

Biodata
Ibu Suami
Nama : Ny “E” Tn “R”
Umur : 30 tahun 41 tahun
Suku/bangsa : Kaili/indonesia kaili/Indonesia
Agama : islam islam
Pendidikan : SMA SI
Pekerjaan : URT Swasta
Alamat : jalan tulip raya Jln tulip raya
Data subyektif
Alasan masuk RS : Os masuk rujukan dr Juniarti dengan GII PI A0 dengan PEB
1. Keluhan pasca persalinan : rasa nyeri pada bekas luka operasi
2. Riwayat keluhan utama : keluhan dirasakan sejak selesai oprasi
3. Riwayat persalinan :
- Jenis kelamin : laki – laki
- Berat badan : 3400 gram
- Panjang badan : 49 cm
- Apgar scoor : 8/9
- Kondisi bayi : sehat/normal
Jenis persalinan :
- Penolong : dokter
- Indikasi : SC
- Melahirkan kedua
- Tempat melahirkan : RSU anutapura palu
- Ketuban : ( + ) selaput,warna putih keruh,
- Komplikasi dalam kehamilan : -
- Partus lama : - ,plasenta lahir dengan SC
- Tindakan : infuse Rl.
Data obyektif
Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan KU : sedang Kesadaran : compos mentis
- Status emosional : stabil
- TTV :
- Tensi : 170/100 mmhg
- Nadi : 80x/mnt
- Suhu : 36 derajat
- Pernafasan : 20 x/mnt
- Muka dan leher
- Kelopak mata : normal
- Konjungtiva : merah mudah
- Sclera : tidak kuning
- Lidah dan geraham : bersih
- Kel tiroid : tidak ada pembengkakan
- Kel getah bening : tidak ada pembengkakan
- Dada,jantung dan paru : tidak dilakukan pemeriksaan
- Payudara : pembesaran normal ( simetris kiri dan kanan ),putting susu menonjol ( simetris
ki/ka ),benjolan tidak ada,pengeluaran ASI ada,rasa nyeri tidak ada,lain – lain tidak ada
- Abdomen : TFU 1 jbpst,kontraksi uterus baik,luka operasi ada.
- Pengeluaran lochia : rubra warna merah,bau khas,jumlah 2x ganti softex,konsistensi cair
- Kandung kemih : kosong
- Rectum : belum BAB
- Ekstremitas : edema ada,kemerahan tidak ada,reflrks baik,varices tidak ada
- Data penunjang : glukosa sewaktu 86,protein ( + )
Analisa data
- Diagnose kebidanan : PI AI + post SC hari ke dua
- Masalah : nyeri pada bekas luka operasi
- Diagnose potensial : -
- Kebutuhan dan tindakan segera berdasarkan kondisi pasien
- Mandiri : -
- Kolaborasi : -
- Rujukan : -
Penatalaksanaan
Hari : rabu
Tanggal : 6 / 11 / 2013
Jam : 08 30 memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan dan tindakan yang telah
kita lakukan agar ibu mengetahui hasilnya
ibu mengetahui dan mengetahui tindakan yang telah kita lakukan
09 00 mengobservasi tanda – tanda vital dan memberikan terapi
Tensi 150/100 mmhg,nadi 88x/mnt,suhu 39 derajat selsius,pernafasan 20x/mnt
Terapi oral sudah diberikan ( cefadroxil 500 mg 2 x 1 tab/hari,metronidazol 3 x
1,asmef 3 x 1,moloco B12 2 x 1,nifedifine 3 x 1 ,diazepam 2 x 1 ,pct kalau perlu )
10 00 memberi hE kepada ibu tentang penyebab nyeri
Ibu tidak mengeluh lagi dan lega dengan penjelasan yang diberikan
10 15 mengobservasi Tfu,kontraksi dan lochia
Tfu 1 jbpst,kontraksi baik,pengeluaran lochia rubra
11 00 menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup agar kesehatan cepat pulih kembali
Ibu melakukan anjuran yang diberikan
Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
Ibu sedikit demi sedikit seperti duduk dan berjalan
Membantu ibu untuk pijat oksitosin
Alat – alat : baskom 2,waslap 2,handuk 2,baby oil,kasa,1 baskom air dingin,1
baskom air hangat
memberikan penyuluhan kepada ibu tentang cara pemberian ASI yang benar
Cara pijat oksitosin :
1. Pakaian ibu dilepas dibagian atas lalu punggung ditutup dengan handuk dan
handuk yang satu diletakan dibawah payudara
2. Kedua kasa diberi minyak lalu tempelkan diputing susu
3. Sambil menunggu 2 – 3 menit kita memberikan penyuluhan kepada ibu
4. Setelah itu putting dibersihkan dengan kain kasa tadi
5. Lalu kita melakukan pijat oksitosin selama 10 – 15 menit sambil ibu rileks untuk
melakukan pijat oksitosin
6. Setelah kita melakukan pijat oksitosin kita pencet kedua putting apakah ada ASI
keluar
7. Kemudian kedua putting susu dilap dengan waslap air hangat dulu,lalu air
dingin
8. Begitu juga dibelakang ibu dilap dengan waslap
9. Bereskan alat – alat
10. Mencuci tangan dengan tehnik 7 langkah
11. Dokumentasikan tindakan yang kita lakukan
Mengajarkan ibu tentang pemberian ASI yang baik dan benar serta sesering
mungkin
Ibu sudah mengerti tentang cara pemberian ASI yang benar dan baik
1200 menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna seperti
ikan,daging,tahu,tempe,sayuran,buah – buahan dan susu
ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan
12 30 memberikan obat minum kepada ibu
Metronidazole 1 tab,asmef 1 tab,nifedifine 1 tab,pct kalau perlu
Catatan perkembangan
Hari : kamis
Tanggal : 07 / 11 / 2013
Jam : 07 40

S : - ibu mengatakan nyeri luka operasi


- BAB ( - ),BAK ( + )
O : KU sedang,kesadaran compos mentis
TTV : tensi 130/80 mmhg,nadi 74x / mnt,suhu 36,6 derajat selsius,pernafasan 20 x / mnt
ASI ( + )
Tfu 2 jbpst,lochia rubra
Analisa : PI AI + post SC hari ke 3 a/I PEB
Penatalaksanaan
Hari : kamis
Tanggal : 07 / 11 / 2013
Jam : 08 00 memberikan HE kepada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
Ibu telah menyusui bayinya dengan benar
Jam : 08 30 Mengganti verban luka operasi
Luka operasi dalam keadaan tertutup baik dengan kain kasa
Jam : 09 00 memberikan dukungan moril
Ibu tenang mendengarkan penjelasan tentang nyeri yang dirasakan
Jam : 10 30 mengobservasi TTV ibu
Tensi 130/90 mmhg,nadi 90x/mnt,suhu 36,7 derajat selsius,pernafasan 20 x/mnt
Jam : 11 30 mengobservasi Tfu,kontraksi uterus dan lochia
2 jbpst,kontraksi uterus baik,lochia rubra
Jam : 12 30 memberikan obat minum kepada ibu
Metronidazole 1 tab,asmef 1 tab,nifedifine 1 tab

Hari : jumat
Tanggal : 08 / 11 / 2013
S. - masih nyeri pada luka operasi
O. - KU sedang
- TTV : tensi 140/100 mmhg,nadi 76x/mnt,suhu 36,6 derajat selisius,pernafasan 20x/mnt
- ASI ( + )
- Tfu 3 jbpst,kontraksi uterus baik,lochia serosa
- BAB ( + ) / BAK ( + )
Analisa data : PI AI + post SC hari ke 4 a/I PEB
Penatalaksanaan
Hari : jumat
Tanggal : 08 / 11 / 2013
Jam : 08 00 memberikan HE kepada ibu tentang cara perawatan tali pusat dirumah dan
personal hygiene
ibu mengerti tentang perawatan tali pusat dan terutama personal hygiene
jam : 09 00 memberikan HE kepada ibu cara perawatan luka bekas operasi dirumah
ibu memahami HE yang diberikan
jam : 12 00 mengobservasi TTV ibu
tensi 140/100 mmhg,nadi 76x/mnt,suhu 36,6 derajat selisius,pernafasan 20x/mnt
Jam : 12 30 memberikan obat minum kepada ibu
Metronidazole 1 tab,asmef 1 tab,nifedifine 1 tab
ASUHAN KEBIDANAN ANC FISIOLOGI
NY“P” GIII PII A0 DI POLIK KIA
ANUTAPURA PALU

DI SUSUN OLEH : CORINA PAGALLA


NIM : P07124012 073

PROGRAM KHUSUS D III KEBIDANAN


POLTEKES KEMENKES PALU
T.A 2013
ASUHAN KEBIDANAN ANC FISIOLOGI
NY “P” GIII PII A0 DI POLIK KIA
RSU ANUTAPURA PALU

Tanggal : 19 – 11 – 2013
Dirawat di ruangan : polik KIA/KB

Biodata
ibu Suami
Nama : Ny “p” Tn “A”
Umur : 35 tahun 45 tahun
Agama : islam Islam
Suku / bangsa : bugis/Indonesia bugis /Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Urt Swasta
Alamat : btn pengawu P6 n0 7 palu Btn pengawu P6 no 7 palu

Data subyektif
Kunjungan saat ini : 1 kali
Keluhan utama : Ibu mengeluh sakit kepala dan pusing
Riwayat perkawinan
Kawin 1 kali umur 20 tahun,dengan suami sekarang 12 tahun
Riwayat menstruasi:
Menarche umur : 13 tahun Siklus : 28 hari Teratur : ya
Lamanya haid : 5 hari Sifat darah : encer Bau : khas
Flour albus : tidak ada Dismenorhoe : tidak ada Banyaknya : 3x ganti softeks
HPM : 18 – 7 – 2013 HPL : 25 – 4 – 2013
Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan umur kehamilannya 9 bulan
Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 10 minggu di polik KIA RSU anutapura
Frekuensi ANC
- Trimester I : 1x
- Trimester II :
- Trimester III :
Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 12 minggu
Keluhan yang dirasakan saat ini : mual
Pola nutrisi Makanan Minuman
- Frekuensi : 3 – 4 x 6 – 7 gelas
- Macam : Nasi,lauk,sayur, air putih,
- Jumlah : 3 – 4 porsi
- Keluhan : tidak ada
- Pola eliminasi BAK BAB
- Frekuensi : 4 – 5 kali/hari 1x/hari
- Warna : putih jernih Khas
- Konsistensi : encer lunak
- Jumlah : 200 cc
Pola aktifitas
- Istirahat / tidur : siang : 1 – 2 jam / hari
- Malam : 7 – 8 jam/hari
- Saat ini : tidak ada perubahan
- Seksual : frekuensi : 1x/minggu
- Keluhan : tidak ada
Personal hygiene :
- Kebiasaan mandi : 2x/hari
- Kebiasaan membersihkan alat kelamin : ya,setiap mandi dan BAK
- Kebiasaan mengganti pakaian dalam : 2x, setiap basah dan lembab
Imunisasi : TT1 : tanggal 19 – 11 – 2013
TT2 : tanggal
Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
GIII PII A0
Hamil Persalinan nifas
Ke Umur UK Jenis Peno Kompli J.kel BB laktasi Komp
persalianan Long Kasi lahir likasi
1 4/5/01 38 mgg Normal Bidan - Lk2
2 16/4/09 40 mgg normal Bidan - Pr

3 Hamil sekarang
Riwayat kontrasepsi yang digunakan :
1. Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan pil,tahun 2001 dibidan puskesmas,berhenti tahun
2008 alasan ingin punya anak
2. Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan suntik,tahun 2009 di bidan puskesmas,tahun 2012
berhenti dengan alsan ingin punya anak lagi
Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah diderita : tidak ada
b. Penyakit yang pernah diderita keluarga : tidak ada
c. Riwayat keturunan kembar : tidak ada
d. Kebiasaan :
- Minum jamu : tidak pernah
- Minum minuman keras : tidak pernah
- Merokok : tidak
- Makanan berpantang : tidak ada
Perubahan pola makan selama hamil : nafsu makan agak menurun
Keadaan psikososial spiritual,Kelahiran ini diharapkan
Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaannya sekarang : ibu mengerti dengan keadaan
yang dialaminya saat ini
Penerimaan ibu terhadap kehamilannya : ibu senang dengan kehamilannya sekarang
Ketaatan ibu dalam beribadah : ibu taat beribadah
Data obyektif
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : kompos mentis keadaan emosional : stabil
c. TTV : tensi : 130/90 mmhg,Nadi 80x/mnt,Pernafasan 20x/mNT,Suhu 36,6 derajat
d. TB 156 cm,BB 68 kg Lila 24 cm
e. Kepala dan leher
Edema wajah : tidak ada edema
Cloasma gravidarum : -
Mata : bersih
Mulut : bersih
Leher : bersih
f. Payudara : bentuknya simetris kiri dan kanan,areola mamae kehitaman,putting susu
menonjol,colostrum belum ada
g. Abdomen
Bentuk : ball ( + )
Bekas luka : tidak ada
Strie gravidarum : ada
Palpasi
Leopold I : 3 jbpst
Leopold II : ballotemen
Leopold III : ballotemen
Leopold IV :
Auskultasi DJJ : 129x/mnt
h. Ekstremitas : Edema tidak ada,varices tidak ada,Kuku tidak pucat,reflex ada
i. Genetalia luar :Tanda chadwik tidak ada,Varices tidak ada,Bekas luka tidak ada
Kelenjar bartolini tidak ada pembengkakan,Pengeluaran tidak ada
j. Anus : hemeroid tidak ada
k. Pemeriksaan penunjang : -
Kesimpulan
Ny P 35 tahun,GIII PII A0 HPHT 18 – 7 – 2013,TP 25 – 4 – 2014,UK 16 minggu,janin tunggal hidup
intra uterin,dating dengan keluhan sakit kepala,palpasi Leopold I 3 jbpst,DJJ 129x/mnt,nadi
80x/mnt,tensi 110/80 mmhg, suhu 36,6 derajat selsius,pernafasan 20x/mnt,BB 68 kilo gram,TB
156 cm,lila 24,5 cm
Planning
a. Perencanaan
- Lakukan pemeriksaan kehamilan
- Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan
- Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
- Jelaskan pada ibu tanda bahaya dalam kehamilan
- Anjurkan pada ibu setiap bulan sekali memeriksakan kehamilannya atau jika sakit
kepala,pnglihatan kabur
- Beritahu pada ibu jika ada tanda bahaya periksa tekanan darah dan keluhan : anjurkan
untuk rawat inap
- Anjurkan pad ibu untuk tetap jaga kesehatan
- Anjurkan pada ibu untuk melakukan personal hygiene
- Beri motivasi pada ibu agar tidak cemas dengan kehamilannya
- Anjurkan ibu untuk berKB setelah melahirkan
- Kolaborasi dengan dokter kulit pulang tidak ada hasil
b. Implementasi
- Melakukan pemeriksaan
- Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Tensi 130/90 mmhg,nadi 80x/mnt,suhu 36,6 derajat selsius,pernafasan 20x/mnt
Hasil pemeriksaan Leopold
 Leopold I : 3 jbpst
 Leopold II : ballottement
 Leopold III : ballottement
 Leopold IV : ballottement
 Auskultasi DJJ : 129x/mnt
- Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
- Menjelaskan pada ibu tanda – tanda bahaya dalam kehamilan
- Menganjurkan pada ibu ANC sebulan sekali atau jika sakit kepala,penglihatan kabur
- Memberitahukan pada ibu jika ada tanda – tanda bahaya periksa tekanan darah dan
menganjurkan untuk rawat inap
- Menganjurkan ibu agar tetap menjaga kesehatan
- Menganjurkan pada ibu untuk mellakukan personal hygiene
- Memberi motivasi pada ibu agar tidak cemas dengan kehamilannya
- Menganjurkan ibu untukberKB setelah melahirkan
- Berkolaborasi dengan dokter kulit,pasien pulang tidak ada hasil
Evaluasi
- Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
- Ibu mengerti tentang penjelasan pemeriksaan
- Ibu mengerti tentang anjuran istirahat yang cukup
- Ibu mengerti tentang tanda – tanda bahaya dalam kehamilan
- Ibu mengerti tentang anjuran ANC sebulan sekali atau jika sakit kepala,penglihatan kabur
- Ibu mengerti tentang anjuran untuk menjaga kesehatan
- Ibu mengerti tentang anjuran untuk melakukan personal hygiene
- Ibu mengerti tentang pemberian motivasi agar tidak cemas dengan kehamilannya
- Ibu mengerti dan mau berKB setelah melahirkan
- Melakukan kolaborasi dengan dokter kulit namun tidak ada hasil
KB SPIRAL ( IUD )

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

1. Pengertian

IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik yang halus berbentuk spiral
atau berbentuk lain yang dipasang di dalam rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter
atau bidan/ paramedik lain yang sudah dilatih (Irianto, 2007).

2. Jenis IUD
Walaupun di masa lampau IUD dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan yang berbeda-beda,
dewasa ini IUD yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe :

1. Inert, dibuat dari plastik (Lippes Loop) atau baja antikarat (The Chinese ring).
2. TCu 380A, berbentuk huruf “T” diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga
(Cu) tersebar di Indonesia.
3. TCu 200C, Multiload (MLCu 250 dan 375) dan Nova T (ada di Indonesia), mengandung
tembaga
4. Mengandung hormon steroid seperti progestasert yang mengandung progesterone dan
Levanova yang mengandung levonorgestrel (Irianto, 2007).

Penanggulangan efek samping :

1. Kembali memeriksakan diri setelah empat sampai enam minggu pemasangan AKDR.
2. Selama bulan pertama mempergunakan AKDR, periksalah benang AKDR secara rutin
terutama setelah haid.
3. Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksakan keberadaan benang
setelah haid apabila mengalami :
- Kram / kejang diperut bagian bawah.
- Perdarahan (spotting ) diantara haid atau setelah senggama.
- Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak nyaman selama
melakukan hubungan seksual.
Komplikasi Lain :
Akan terasa sakit dan kejang selama 3 -5 hari setelah pemasangan.
2) Mungkin dapat menyebabkan anemia jika pendarahan pada saat haid sangat banyak.
3) Jika pemasangan tidak benar, bisa saja terjadi perforasi dinding uterus (sangat jarang
terjadi jika pemasangannya benar). Tidak bisa mencegah infeksi penyakit menular
seksual.
4) Tidak baik digunakan pada perempuan yang rentan terkena penyakit menular seksual
karena sering berganti pasangan.
5) Jika perempuan yang terkena IMS (infeksi menular seksual) memakai IUD, dikhawatirkan
akan memicu penyakit radang panggul.
Cara penggunaan dan instruksi pemakaian kontrasepsi IUD

1. Memberi salam sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri.


2. Anamnesa.
3. Konseling pra pemasangan AKDR/IUD.
4. Beri penjelasan pada ibu tindakan yang akan dilakukan dan beri dukungan mental agar
ibu tidak cemas.
5. Mengisi formulir informed consent.
6. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan : Sarung tangan steril 2 pasang, duk
steril 1 buah, ring tang 1 buah, spekulum 2 buah, penster klem 1 buah, tenakulum 1 buah,
sonde uterus 1 buah, gunting benang 1 buah, 2 buah kom untuk larutan DTT dan
Betadine, Kassa, Kapas, Larutan klorin, Celemek, Tempat sampah, Bengkok, Lampu
sorot/ senter, meja gynekolog, AKDR/IUD dalam kemasan.
7. Pastikan ibu telah mengosongkan kandung kemih dan mencuci kemaluannya
menggunakan sabun.
8. Memasang sampiran, mengatur posisi klien secara litotomi pada meja gynekology lalu
pasangkan perlak.
9. Memakai celemek
10. Mencuci tangan dengan sabun desinfektan dan bilas di bawah air mengalir kemudian
keringkan dengan handuk.
11. Menyiapkan kembali peralatan, membuka semua peralatan.
12. Memakai sarung tangan steril, memasangkan duk steril di bawah bokong ibu
13. Melakukan inspeksi alat kelamin luar untuk memeriksa adanya ulkus, pembengkakan
kelenjar bartholini.
14. Melakukan vulva higine.
15. Memasukkan spekulum untuk memeriksa keadaan portio dan sekitarnya, adanya cairan
vagina, servicitis.
16. Mengusap portio dengan kapas betadine menggunakan penster klem.
17. Buka kunci spekulum, dan keluarkan spekulum dengan posisi miring, lalu rendam di
larutan klorin.
18. Lakukan periksa dalam sambil tangan sebelah menekan di atas simphisis untuk
mengetahui adanya nyeri goyang atau nyeri tekan.
19. Bersihkan sarung tangan, lalu lepaskan dan masukkan dalam larutan klorin.
20. Mencuci tangan kembali.
21. Membuka kemasan AKDR/IUD.
22. Memakai sarung tangan steril kedua.
23. Memasang spekulum yang kedua, mengusap kembali portio dengan kapas betadine
menggunakan penster klem.
24. Menjepit portio dengan posisi jam 11 atau jam 1.
25. Memasukkan sonde uterus secara perlahan-lahan untuk mengukur kedalaman uterus. Ada
3 cara, yang pertama dengan melihat lendir serviks yang ada pada sonde uterus, yang
kedua dengan menggunakan penster klem, dan yang ketiga dengan menggunakan jari
telunjuk yang dimasukkan perlahan sampai ujung portio.

1. Atur letak leher biru pada tabung inserter sesuai kedalaman uterus yang telah diukur
dengan sonde uterus.
2. Memasukkan tabung inserter yang sudah berisi AKDR/IUD ke dalam kanalis servikalis
sampai ada tahanan.
3. Memegang dan menahan tenakulum dengan satu tangan dan tangan lain menarik tabung
inserter sampai pangkal pendorong.
4. Mengeluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter setelah
pendorong keluar.
5. Mengeluarkan sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis, potong benang saat
tampak keluar dari lubang tabung 3-4 cm.
6. Melepaskan tenakulum dan menekan bekas jeputan dengan kasa betadine sampai
perdarahan berhenti.
7. Buka kunci spekulum, dan keluarkan spekulum dengan posisi miring, lalu rendam di
larutan klorin.
8. Masukkan peralatan lain ke dalam larutan klorin.
9. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan keringkan dengan handuk bersih.
10. Catat semua hasil tindakan Dokumentasi.
KEHAMILAN SUNGSANG

Pengertian Kehamilan Sungsang


Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai
dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian
terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Prof.Dr.Ida Bagus Gede
Manuaba,SpOG,1998).

Bentuk-Bentuk Letak Sungsang (Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG,1998)).


Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan bentuk letak sungsang sebagai
berikut :
A. Letak Bokong Murni
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
3. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
B. Letak Bokong Kaki Sempurna
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki berada di samping bokong
C. Letak Bokong Tak Sempurna
1. Teraba bokong
2. Disamping bokong teraba satu kaki
D. Letak Kaki
1. Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau lutut
2. Dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah ; letak bila lutut terendah

Etiologi
Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan.
Kehamilan ganda, plasenta previa, panggul sempit, fibra, myoma,hydrocepalus dan janin besar.
Banyak yang diketahui sebabnya, ada pesentasi bokong membakal. Beberapa ibu melahirkan
bayinya semua dengan presentasi bokong menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah
sedemikian rupa sehingga lebih cocok untuk presentasi bokong daripada presentasi kepala..
Implantasi plasenta di fundus atau di tonus uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya
presentasi bokong ( Harry oxorn,1996 )

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari


1. Sudut Ibu
a. Keadaan rahim
1) Rahim arkuatus
2) Septum pada rahim
3) Uterus dupleks
4) Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta
1) Plasenta letak rendah
2) Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
1) Kesempitan panggul
2) Deformitas tulang panggul
3) Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :
1) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
2) Hedrosefalus atau anesefalus
3) Kehamilan kembar
4) Hidroamnion atau aligohidromion
5) Prematuritas

letak sungsang dapat diambil tindakan :


Menurut Sarwono Prawirohardjo, berdasarkan jalan lahir yang dilalui, maka persalinan sungsang
dibagi menjadi :
1.Persalinan Pervaginam
a. Spontaneous breech (Bracht)
b. Partial breech extraction : Manual and assisted breech delivery
c. Total breech extraction
2.Persalinan per abdominal : Seksio Sesaria
SECTIO SESARIA

Pengertian
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding
perut dan dinding uterus. Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina. Atau disebut juga histerotomia
untuk melahirkan janin dari dalam rahim.

Indikasi SC
Indikasi klasik yang dapat dikemukakan sebagai dasar section caesarea adalah :
a. Prolog labour sampai neglected labour.
b. Ruptura uteri imminen
c. Fetal distress
d. Janin besar melebihi 4000 gr
e. Perdarahan antepartum

Sedangkan indikasi yang menambah tingginya angka persalinan dengan sectio adalah :
a. Malpersentasi janin
Letak lintang
Bila terjadi kesempitan panggul, maka sectio caesarea adalah jalan /cara yang terbaik
dalam melahirkan janin dengan segala letak lintang yang janinnya hidup dan besarnya
biasa. Semua primigravida dengan letak lintang harus ditolong dengan sectio caesarea
walaupun tidak ada perkiraan panggul sempit. Multipara dengan letak lintang dapat lebih
dulu ditolong dengan cara lain.
Letak belakang
Sectio caesarea disarankan atau dianjurkan pada letak belakang bila panggul sempit,
primigravida, janin besar dan berharga.
b. Plasenta previa sentralis dan lateralis
c. Presentasi lengkap bila reposisi tidak berhasil.
d. Gemeli(bila janin satu letak lintang atau presentasi bahu,distosia karena tumor)
e. Partus lama
f. Partus tidak maju
g. Pre-eklamsia dan hipertensi
h. Distosia serviks

Tujuan Sectio Caesarea


Tujuan melakukan sectio caesarea (SC) adalah untuk mempersingkat lamanya perdarahan
dan mencegah terjadinya robekan serviks dan segmen bawah rahim. Sectio caesarea dilakukan
pada plasenta previa totalis dan plasenta previa lainnya jika perdarahan hebat. Selain dapat
mengurangi kematian bayi pada plasenta previa, sectio caesarea juga dilakukan untuk
kepentingan ibu, sehingga sectio caesarea dilakukan pada placenta previa walaupun anak sudah
mati.

Jenis - Jenis Operasi Sectio Caesarea (SC)


a. Abdomen (SC Abdominalis)
1. Sectio Caesarea Transperitonealis
Sectio caesarea klasik atau corporal : dengan insisi memanjang pada corpus uteri.
Sectio caesarea profunda : dengan insisi pada segmen bawah uterus.
Sectio caesarea ekstraperitonealis
Merupakan sectio caesarea tanpa membuka peritoneum parietalis
b. Vagina (sectio caesarea vaginalis)
Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesaria dapat dilakukan apabila :
Sayatan memanjang (longitudinal)
Sayatan melintang (tranversal)
Sayatan huruf T (T Insisian)
c. Sectio Caesarea Klasik (korporal)
Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 10cm.
Kelebihan :
Mengeluarkan janin lebih memanjang
Tidak menyebabkan komplikasi kandung kemih tertarik
Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal

Sectio Caesarea (Ismika Profunda)


Dilakukan dengan membuat sayatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim kira-kira
10cm
Kelebihan :
- Penjahitan luka lebih mudah
- Penutupan luka dengan reperitonialisasi yang baik
- Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan isi uterus ke rongga
perineum
- Perdarahan kurang
- Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptur uteri spontan lebih kecil
Kekurangan :
- Luka dapat melebar ke kiri, ke kanan dan bawah sehingga dapat menyebabkan arteri uteri
putus yang akan menyebabkan perdarahan yang banyak.
- Keluhan utama pada kandung kemih post operatif tinggi.

Komplikasi
1. Infeksi Puerperalis
2. Perdarahan
3. Luka kandung kemih
4. Embolisme paru - paru
Prognosis
Dengan kemajuan teknik pembedahan, adanya antibiotika dan persediaan darah yang cukup,
pelaksanaan sectio ceesarea sekarang jauh lebih aman dari pada dahulu.
Angka kematian di rumah sakit dengan fasilitas baik dan tenaga yang kompeten < 2/1000. Faktor
- faktor yang mempengaruhi morbiditas pembedahan adalah kelainan atau gangguan yang
menjadi indikasi pembedahan dan lamanya persalinan berlangsung.
Anak yang dilahirkan dengan sectio caesaria nasibnya tergantung dari keadaan yang menjadi
alasan untuk melakukan sectio caesarea. Menurut statistik, di negara - negara dengan
pengawasan antenatal dan intranatal yang baik, angka kematian perinatal sekitar 4 - 7%
Patofisiologi
Adanya beberapa kelainan / hambatan pada proses persalinan yang menyebabkan bayi
tidak dapat lahir secara normal / spontan, misalnya plasenta previa sentralis dan lateralis,
panggul sempit, disproporsi cephalo pelvic, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak
maju, pre-eklamsia, distosia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi tersebut menyebabkan
perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectio Caesarea (SC).
Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan menyebabkan pasien mengalami
imobilisasi sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi aktivitas. Adanya kelumpuhan
sementara dan kelemahan fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktivitas
perawatan diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah defisit perawatan diri.
Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan, dan perawatan post operasi
akan menimbulkan masalah ansietas pada pasien. Selain itu, dalam proses pembedahan juga akan
dilakukan tindakan insisi pada dinding abdomen sehingga menyebabkan terputusnya
inkontinuitas jaringan, pembuluh darah, dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini akan
merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri (nyeri
akut). Setelah proses pembedahan berakhir, daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka
post op, yang bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan masalah risiko infeksi.

Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin atau hematokrit (HB/Ht) untuk mengkaji perubahan dari kadar pra operasi
dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada pembedahan.
Leukosit (WBC) mengidentifikasi adanya infeksi
Tes golongan darah, lama perdarahan, waktu pembekuan darah
Urinalisis / kultur urine
Pemeriksaan elektrolit

Penatalaksanaan Medis Post SC


Pemberian cairan
Karena 24 jam pertama penderita puasa pasca operasi, maka pemberian cairan perintavena
harus cukup banyak dan mengandung elektrolit agar tidak terjadi hipotermi, dehidrasi, atau
komplikasi pada organ tubuh lainnya. Cairan yang biasa diberikan biasanya DS 10%, garam
fisiologi dan RL secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. Bila kadar Hb
rendah diberikan transfusi darah sesuai kebutuhan.
Diet
Pemberian cairan perinfus biasanya dihentikan setelah penderita flatus lalu dimulailah
pemberian minuman dan makanan peroral. Pemberian minuman dengan jumlah yang sedikit
sudah boleh dilakukan pada 6 - 10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh.
Mobilisasi
Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi :
5. Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6 - 10 jam setelah operasi
6. Latihan pernafasan dapat dilakukan penderita sambil tidur telentang sedini mungkin
setelah sadar
7. Hari kedua post operasi, penderita dapat didudukkan selama 5 menit dan diminta untuk
bernafas dalam lalu menghembuskannya.
8. Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah menjadi posisi setengah duduk
(semifowler)
Selanjutnya selama berturut-turut, hari demi hari, pasien dianjurkan belajar duduk selama
sehari, belajar berjalan, dan kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke5 pasca
operasi.
Kateterisasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada penderita,
menghalangi involusi uterus dan menyebabkan perdarahan. Kateter biasanya terpasang 24 - 48
jam / lebih lama lagi tergantung jenis operasi dan keadaan penderita.

Pemberian obat-obatan
1. Antibiotik
Cara pemilihan dan pemberian antibiotic sangat berbeda-beda setiap institusi
2. Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan
a) Supositoria = ketopropen sup 2x/24 jam
b) Oral = tramadol tiap 6 jam atau paracetamol
c) Injeksi = penitidine 90-75 mg diberikan setiap 6 jam bila perlu
3. Obat-obatan lain
Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum penderita dapat diberikan caboransia
f. Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan berdarah harus dibuka g.
Perawatan rutin
Yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu,tekanan darah, nadi,dan
pernafasan
DIARE

1. Pengertian
Beberapa pengertian diare:
Diare adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan
frekuensi 3 kali atau lebih dalam 24 jam.
2. Jenis-jenis diare
a. Diare akut : dimulai dengan keluarnya tinja yang cair tanpa terlihat adanya darah dan
berakhir dalam 14 hari dan biasanya kurang dari 7 hari. Diare akut bisa disebabkan oleh
infeksi bakteri atau parasit yang dapat disertai muntah-muntah, demam, tenesmus,
hematoschezia, nyeri perut dan atau kejang perut.
b. Diare kronis : dengan terlihat darah didalam tinja, keluar tinja sedikit- sedikit dan sering,
anak yang lebih besar akan mengeluh sakit perut, sakit waktu BAB. Efek yang lama
anorexia, kehilangan berat badan yang cepat dan kerusakan mukosa usus karena invasi
bakteri.
c. Diare persisten : diare yang berakhir 14 hari atau lebih. Episodenya dapat dimulai dengan
diare akut atau disentri, kehilangan BAB yang nyata sering terjadi dehidrasi.
Tanda – tanda dehidrasi pada bayi :
 Turgor dan elastisitas menurun (turgor normal kurang dari 2 detik)
 Matanya cekung
 Lidah atau membran mukosa kering
3. Penyebab
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
a. Faktor Infeksi
1) Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak.
Infeksi enteral ini :
 Infeksi bakteri : vibrio, E coli, sallmonela, shigella, campylobacter, yersinia,
aeromonas.
 Infeksi virus : enterovirus (virus ECHO, cokxsackie, poliomyelitis), adenovirus,
rutavirus.
 Infeksi parasit : cacing (ascaris, oxyuris), protozoa (entamoeba histiolytika,
trychomonas huminis), jamur (candida albicans).
2) Infeksi parentral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti Otitis Media
Akut (OMA), Tonsilokaringitis Brunchopneumonia. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi
dan anak berumur dibawah 2 tahun.
Faktor Malabsorbsi
1) Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intolerans laktosa, maltosa, dan sukrosa),
monosakarida (intolerans glukosa, fruktosa, galaktosa) pada bayi dan anak-anak yang
terpentin dan tersering adalah intoleransi laktosa.
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsorbsi protein
Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
Faktor psikologi : rasa takut dan cemas walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama
pada anak yang lebih besar.
Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
a. Gangguan osmotik
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik
dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen
usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan
sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare kerena
peningkatan isi lumen usus.
c. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
4. Pemeriksaan Lab
a. Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis
PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinistes, jika diduga
terdapat inrtoleransi gula.

b. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan posfor dalam serum
(terutama pada penderita diare yang disertai kejang)
5. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic,hypertonic)
b. Hipokalemia (dengan gejala ineteorismus, lemah, bradikarida)
c. Hipoglikemia
d. kejang terutama pada dehidrasi hipertonik
6. Pengobatan
a. Pemberian cairan (dehidrasi awal dan rumat)
b. Dietetic (pemberian makan)
c. Obat-obatan
7. Tanda-tanda diare :
a. Bayi lemas
b. Anorexia
c. Menangis
d. Terlihat lebih kurus
8. Penatalaksanaan :
a. Teruskan menyusui / berikan ASI peras
b. Larutan dehidrasi oral setiap kali diare
c. Diatetik (pemberian makanan)
FISIOLOGI KEHAMILAN

Pengertian

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam
kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi
perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita adalah
alat pembuahan atau kandungan bagian dalam yang meliputi ovarium, tuba falopi, uterus, dan
vagina. Organ reproduksi eksterna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian luar
yang meliputi mons veneris, labia mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra,
kelenjar bartholini dan anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit
dan di atas otot dada.

Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan


pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon
yang sangat berubah drastiS

Proses Kehamilan

Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot,
terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm :

Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang kompleks.
- Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium
berasal dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit
kedua, menjadi spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa. Pada setiap hubungan seks
ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap
milliliter. Bentuk spermatozoa seperti cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit
gepeng mengandung inti), leher (penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang
sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga dapat bergerak). Sebagian kematian dan
hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam
genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan
konsepsi.
- Fertilisasi/ konsepsi
Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk
membentuk zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :
1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang
mengandung persediaan nutrisi
2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang dibentuk
vitelus
3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi dialirkan
ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid
4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan dindingnya
penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang mempunyai waktu
terlama di dalam ampula tuba
5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam
6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri.
Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari lipoprotein
sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju
tuba. Spermatozoa hidup selama 3 hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa
mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radioata dan zona
pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase). Melalui stomata spermatozoa
memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya terlepas
dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk
zigot.
Nidasi
Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Bagian-bagian
nidasi meliputi :
1) Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot
2) Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
3) Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus
4) Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU
atau 0,1 mm dan disebut stadium morula
5) Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula
yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas.Sel trofoblas
dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik gonadotropin yang
mempertahankan korpus luteum gravidarum
Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan
yang disebut blastula,Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili
korialis yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi.
Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua
Sel trofoblas yang meliputi “primer vili korialis” melakukan destruksi enzimatik dan
proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium
Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi
Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi
Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda Hartman

TANDA-TANDA KEHAMILAN

Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda tersebut
ada yang merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan ada juga yang disebut
tanda pasti kehamilan.
1. Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil

Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini memang sering
di jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat memastikan apakah wanita
tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai
pada wanita yang tidak hamil tapi mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak
pasti atau tanda mungkin kehamilandiantaranya adalah :

1. Amenore (Terlambat datang bulan)


2. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)
3. Ngidam
4. Sinkope atau pingsan
5. Sering miksi
6. Konstipasi atau Obstipasi
7. Pigmentasi kulit
8. Epulis
9. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
10. Mamae
11. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

2. Tanda Pasti Kehamilan

1. Teraba bagian-bagian janin


2. Denyut Jantung Janin
3. Adanya gerakan janin
4. Terlihat kerangka janin
5. Terlihat kantong janin
ASUHAN KEBIDANAN ANC FISIOLOGI,ANC
PATOLOGI,PNC PATOLOGI,PADA ANAK SAKIT,
DAN KELUARGA BERENCANA
DI RSU ANUTAPURA PALU

DI SUSUN OLEH : CORINA PAGALLA

NIM : P0 7124012 073

PROGRAM KHUSUS D III KEBIDANAN


POLTEKES KEMENKES PALU
TA 2012 / 2014
LEMBAR PENGESAHAN

1. Asuhan kebidanan ANC patologi Ny ”W”GII PI A0 UK 31 – 32 minggu dengan


Presentase bokong di RSU anutapura palu
2. Asuhan kebidanan ANC fisiologi Ny “P” GIII AII P0 UK 39 – 40 minggu,di RSU Anutapura
palu
3. Asuhan kebidanan PNC patologi Ny “E” dengan post SC hari ke II,di RSU Anutapura palu
4. Asuhan kebidanan pada akseptor KB Ny “S” dengan penggunaan alat kontrasepsi IUD
copper T,di RS Anutapura palu
5. Asuhan kebidanan pada anak sakit dengan gastroenteritis,di RSU Anutapura palu

Telah disetujui pada hari senin tanggal 20 maret 2014

Mengetahui
Pembimbing Akademik

Dra.ANNA VEROVICA PONT.SKM.SH.MM


NIP.19590827 198003 2 001
ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB
PADA NY “S”DENGAN PEMAKAIAN IUD COPPER T
RSU ANUTAPURA PALU

DI SUSUN OLEH : CORINA PAGALLA


NIM : P07124012 073

PROGRAM KHUSUS D III KEBIDANAN


POLTEKES KEMENKES PALU
TAHUN 2013
ASUHAN KEBIDANAN ANC PATOLOGI
NY “W” GII PI A0 DENGAN LETAK BOKONG
DI RSU ANUTAPURA PALU

DI SUSUN OLEH : CORINA PAGALLA


NIM : P07124012 073

PROGRAM KHUSUS D III KEBIDANAN


POLTEKES KEMENKES PALU
TAHUN 2013

Anda mungkin juga menyukai