SOFYAN
Lampiran 2 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pinembani
Nomor :
Tentang : Kebijakan Pemulangan dan Tindak Lanjut Pasien
di UPT Puskesmas Pinembani
KEBIJAKAN PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN DI UPT PUSKESMAS
PINEMBANI
1. Petugas wajib melakukan assessment awal terhadap semua pasien rawat inap, sebagai
berikut:
a. Identifikasi alasan pasien dirawat, termasuk masalah sosial.
b. Assessment kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi penyakitnya.
c. Assessment kemampuan fungsional, termasuk fungsi kognitif dan mobilitas.
d. Assessment status pendidikan, status mental dan kondisi tempat tinggal.
e. Tentukan medikasi terkini.
f. Tanyakan siapa yang bertanggung jawab atas pasien.
g. Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan keinginan/harapan pasien atas keluarganya.
2. Berdasarkan hasil assessment tersebut, dan dengan melibatkan pasien dan keluarganya,
petugas wajib menyusun rencana pemulangan dan tindak lanjut pasien.
3. Pada saat pasien akan dipulangkan, petugas wajib memberikan hak pasien sebagai berikut :
a. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, assessment medis, dan
rencana perawatan selanjutnya.
b. Mendapatkan pendidikan tentang penggunaan obat-obatan secara efektif dan aman.
c. Mendapatkan pendidikan tentang keamanan dan efektivitas penggunaan peralatan medis
jika diperlukan.
d. Mendapatkan pendidikan tentang manajemen nyeri jika diperlukan.
e. Mendapatkan pendidikan tentang diet dan nutrisi yang benar.
f. Mendapatkan pendidikan dan teknik rehabilitasi jika diperlukan.
g. Setelah mendapatkan pendidikan dilakukan verifikasi bahwa pasien telah menerima dan
memahami pendidikan yang diberikan.
4. Petugas wajib membuat resume medis berisi tentang Identitas Pasien, diagnosis masuk dan
indikasi pasien dirawat, ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa akhir,
pengobatan dan rencana tindak lanjut pelayanan kesehatan, , nama dan tanda tangan dokter
yang memeberikan pelayanan kesehatan.
5. Pada pasien yang ingin pulang dengan sendirinya atau pulang paksa (dimana bertentangan
dengan saran dan kondisi medisnya), dapat dikondisikan sebagai berikut:
a. Pasien memahami resiko yang dapat timbul akibat pulang paksa.
b. Pasien tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan dengan pulang paksa,
dikarenakan kondisi medisnya.
c. Pasien tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan dengan pulang paksa,
dikarenakan gangguan jiwa.
Kepala UPT Puskesmas Pinembani
SOFYAN